Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Om Bram lagi nih

inez53k51

Tukang Semprot
Daftar
19 Mar 2012
Post
1.356
Like diterima
743
Lokasi
Diatas suka, dibawah suka juga
Bimabet
Gaes, ini cermod terbaruku, dibaca ya

Masih inget om Bram? Om yang ngentotin aku setelah acara ultah di hotel bertabur bintang selesai. Ini kisah lanjutannya. Cukup lama gak ada kontak dengan om Bram, sampe satu weekend hpku berdering, rupanya dari om Bram. "Pakabar sexy, lama gak denger kabar dari kamu". "Om nya ngilang kemana aja, pasti dah ngentotin memek abg2 ya". "Eh ada yang cemburu ni ye". "Gak cemburu kok om, cuma abis ngentotin Inez tau2 omnya ngilang, padahal bilangnya ngentotin Inez nikmat banget". "Om ke site Nez, ngurus tambang. Banyak masalah, jadi cukup lama disana. Disana mah adanya monyet, gak ada abg. Sitenya kan ditengah utan gitu, Masak disuru ngentotin monyet betina. Makanya om dah menggebu nih, pengen ngecret di memek Inez lagi. Nti malem jalan yuk". "Inez mah ayu aja kalo diajak om jalan, dapet nikmatnya berlimpah soalnya". "Ok, nti om kontak lagi ya".

Jelang malem, hpku dering lagi, Message dari om Bram, "Nez, siap2 ya nti om jemput kamu di supermarket didepan komplex, biar gak keciri ma tetangga yang laen. Kan kalo malming gini banyak tetangga yang kluar juga". "Siyap om". Jelang waktunya, aku kluar menuju ke supermarket depan komplex. Lumayan juga si jalan kaki keluar komplex, gak ada ojek pangkalan kalo di komplex gini, mo pesen ojol terlalu deket jaraknya buat naik motor. Ya dijalani aja. Kulihat mobilnya dah parkir beberapa meter dari supermarket, aku segera menghampiri mobilnya, buka pintu dan duduk disebelah si om. Dia meluk dan cium pipi aku. "Wah jadi romantis nih pulang dari site", godaku. "Mangnya Inez tau romantis tu apaan". "Ya mesra gitu deh, kaya om gini". "Salah, romantis kan ROkok MAkan graTIS. "Inez kan gak ngerokok om". "Nti kan mo ngerokok rokok dagingnya om", jawab si om sambil tertawa. Mulai menjurus deh dia. "Deket sini ada resto steak baru Nez, makan steak disitu aja yuk". "Nti ketemu tetangga om". "Ya nti nyari duduknya yang tersembunyi aja, dibagian belakang gitu dan jangan ngadep ke pintu masuk". Ya om atur aja, Inez mah suka makanan apa aja". "Ya, termasuk rokok daging ya Nez". Di resto itu blon banyak yang makan, jadi kita bisa milih tempat duduk seperti yang disebut si om tadi. Dia mulai ngisengin aku, ngelus toket dan paha, malah sesekali dai remes2 toketku, jadilevel napsuku mulai meningkat akibat ulahnya itu. "Dah gak sabar ya om". "Kalo di hotel kita minum wine, disini gak jual wine Nez, mau bir gak", dia gak jawab pertanyaanku malah mengalihkan pembicaraan ke wine. "Bir mah pait om, Inez gk suka". "Ya udah minum teh panas aja ya". Aku cuma ngangguk. Enak steaknya, empuk dan sausnya juga enak. Kenyang aku makan steak itu. "Bis ini kemana om". "Ke apartmen kantor ya Nez. Om dah suru orang kantor isi stok camilan dan minuman, jadi kalo masi laper ya bisa makan camilan aja. Kalo laper berat ya pesen makanan online aja".

Sesampenya diapartmen, aku santai2 aja di sofa. Apartmen 3 kamar tidur dengan peralatan dan perabotan lengkap. "Nez, om pegel ni, jalan darat ke ibukota propinsinya jauh banget, pijitin om dong", katanya sambil baring di sofa. "Kamu bisa mijet kan Nez". "Bisa om dikit2 tapi ya tidak seahli tukang pijit beneran", jawabku. "Emangnya ada tukang pijit boongan", godanya sambil mengajakku masuk kamar. Wah kayanya babak pendahuluan ni. Dia pengen dipijit sekaligus mijit aku nih, Aku turuti ajakannya masuk kamarnya. Dia berbaring telungkup di ranjang dan aku mulai memijit kakinya, mulai dari telapak kaki sampai ke paha. Otot kaki dan pahanya keras, "Om disana olahraga ya, kok ototnya kenceng gini", kataku. "Kan om banyak jalan kesana kemari di site, sebagian naik mobil kalo jaraknya jauh. Kalo deket ya jalan aja dan kebanyakan kerjaannya jarak deket dari kantornya, nti gantian ya om mijet kamu". Ser rasanya waktu dia bilang gitu ke aku, dia pengen mijet2 aku, lebi tepatnya meraba2 aku, biarlah kupikir, pengen juga ku mesraan ma dia mumpung cuma berdua aja. Aku sengaja memijat bagian paha sebelah dalam. "Aduh Nez enak tapi geli", katanya setiap kali kusentuh paha sebelah dalam. Dia mengangkangkan pahanya dan sesekali kusenggol slangkangannya, terasa ada sesuatu yang keras didalamnya. Rupanya dia udah mulai terangsang dan ngaceng. Pijatan beralih ke pantat dan punggungnya. Bagian ini masih tertutup celana dan kaosnya. "Om enaknya kaosnya dibuka deh supaya mijetnya bisa tuntas", kataku dan dia langsung melepas kaosnya dan kembali telungkup. Punggungnya juga berotot walaupun badannya gak besar2 amat.

Pijatanku mulai dari bagian bahu. Aku mengambil posisi mengangkangi badannya. Setelah bahu dan punggung, kini pijatanku mengarah ke bongkahan pantatnya. Mulanya aku memijat dari luar celananya, tapi gak bisa tuntas. "Om, celananya mengganggu nih", kataku. "Dilepas aja ya Nez", jawabnya sambil langsung melepas celananya. Sekelebat tampak kontolnya menonjol sekali dibalik cdnya, besar dan panjang dan sudah keras sekali. Dia kembali menelungkup. Pijatan mulai mengeksploitir bagian pantat dan pangkal paha. Jariku memijit belahan pantatnya dan hampir menyentuh biji pelernya. Dia sepertinya tidak perduli dengan jamahanku.

Selesai dengan pantatnya, aku minta dia telentang. Kontolnya besar dan panjang sampai kepalanya nongol dari bagian atas cdnya. "Ih dah ngaceng si", kataku manja sambil menduduki kontolnya. Terasa sekali kontol itu mengganjal pantatku. Aku mulai lagi dari bahu, untuk melemaskan bagian itu. Perlahan-lahan lalu turun ke bawah kedadanya. Dia hanya tersenyum saja memandangi wajahku. "Kamu cantik sekali Nez", katanya merayu, sepertinya dia sudah tidak bisa mengendalikan napsunya. "Gombal, dah sekian lama gak ketemu skarang bilang Inez cantik". Aku sengaja menggeser2 pantatku di kontolnya. Pentilnya tampak mengeras, dan sesekali kupilin. Aku minta dia menarik nafas ketika kupilin pentilnya lalu pelan-pelan menghembuskannya. "Nez", lenguhnya. "Kenapa, sakit ya". "Enggak sakit kok cuma merinding semua badanku".

Setelah puas memlintir pentilnya aku mulai turun ke perut. Perutnya kencang dan tidak berlemak, kepala kontolnya yang nongol dari atas cdnya seakan mengundangku untuk meremasnya. Aku juga terangsang melihatnya. Aku lalu menekan bagian bawah perutnya untuk kosorong keatas. Dari perut aku mulai menelusur bawah sampai menyentuh kepala kontolnya. Dia memejamkan mata sementara aku terus memijit lembut dipangkal paha sampai keslangkangannya sambil sesekali menyenggol kontolnya dengan menggosokkan punggung tanganku ke kontolnya. "Geli Nez, dah lama gak liat kontol ya kamu", katanya to the point. "Kayanya lebih besar dan lebih panjang katimbang waktu di hotel deh om, diapain tu kontolnya ma abg2 disana, perkasa banget om". "Turunin aja cd om", katanya lagi. Perlahan jari kuselipkan di karet cdnya dan menurunkan cdnya perlahan2 sampai lepas. Nongollah kontolnya yang berdiri tegak, besar dan panjang dengan bulu jembut yang lebat bersambung
sampai kepusar dan dada. "Pegang" katanya singkat dan akupun menuruti sambil mengusap pelan-pelan.

Tangannya mulai berkeliaran, membuka baju kaosku, bra kemudian celana gombrangku. Tinggal CDku yang belum dilepas. Aku dibaringkannya dan kemudian dia melumat bibirku, dan terus menjilat sampai ke toketku dan pentil yang merah coklat. Saat dia mengulum toketku, aku mulai menggelinjang apalagi jarinya mulai menerobos CDku dan dengan lembut menggosok bibir memekku. Aku bergetar sambil berdengus pendek "Uh..uuh..uuhh..". CDku kemudian dilorotkan dan dibukanya pahaku lebar-lebar. Dia tertegun melihat bibir memekku yang tipis memerah yang diselimuti jembut yang lebat. "Nez, jembut kamu lebat sekali ya. Pasti napsu kamu
besar ya. Om paling napsu kalo ngentot ma yang jembutnya lebat gini". Aku diem saja karena sudah sangat terangsang akibat jilatannya dislangkangku. "Om", aku mendesah ketika lidahnya mulai beroperasi ketengah-tengah memekku. Gerakan refleksku menarik paha keatas dan posisi yang kian membuka menambah leluasa lidahnya bekerja lebih dalam ke memekku. Cairan memekku mulai tumpah membuat dia tambah ganas, dan mulai menyedot keras itilku. Ujung lidahnya bermain lincah, dalam menelusuri menggesek permukaan dalam memekku, membuat aku tambah bergetar menahan rangsangan kenikmatan. "Uh..uuhh..uuuhhh.." eranganku tambah
keras dan pahaku menjepit keras kepalanya dengan kaki yang melingkar kepunggungnya. Dia memutar tubuhnya pelan sambil terus menyedot memekku.

Posisi 69, aku disuruhnya mengulum kepala kontolnya yang besar itu. Lidahku mulai bermain diantara belahan kepala kontolnya. Kami berpacu terus dengan posisi 69 sampai "uuuuhhhh..", badanku menggelinjang hebat sambil mengerang keras dengan suara tertahan karena kepala kontolnya masih terbenam dalam mulutku. Aku dah nyampe dan kulepaskan kontolnya dari mulutku. Dia masih telentang dengan kontolnya masih tegak karena belum tuntas. Dia menyuruhku naik keatas perutnya. Dia berbaring dengan bantal 3 susun dipunggung dan kepalanya sambil menyuruh aku duduk diatas kontolnya yang sengaja diposisikan kearah pusar. Aku duduk mengangkang dengan bibir memekku menempel dikontolnya, aku mulai menggerakan pantatku maju mundur perlahan. "Ah..nikmatnya Nez, om masukin ya..",
gumamnya sambil menahan kenikmatan karena goyangan pantatku. Beberapa saat kurasa cairan memekku mulai mengalir membasahi kontolnya, aku makin terangsang. Gesekanku makin menggila membuat aku tersentak-sentak saking nikmatnya. Dia mulai meremas2 toketku yang imut. "Isap dong," dan dia melengkungkan badannya berusaha mengulum toketku. "Uuuhhh..uuuuhhh.., terussss ..."pintaku sambil bertambah cepat menggesek memekku kekontolnya. Lebih dari 15 menit kemudian aku mengerang tersendat kenikmatan.

Dia tau aku akan nyampe lagi, "Ayo putar badanmu" dan secepatnya aku berbalik dengan memekku menantang didepan mulutnya. Dia menarik pantatku dan lagi-lagi disedotnya bibir memekku sambil sesekali lidahnya dijulurkan mengilik itilku. Kontolnya terbenam lebih dari separuh dimulutku, kepalaku turun naik mengocok kontolnya dalam mulutku. Erangan tertahan dan desahan kenikmatan mengiringi puncak permainan. Tiba-tiba aku menekan pantatku kuat-kuat kemulutnya sambil mendesah panjang dengan kontolnya dimulutku ..."ooohh". Diapun demikian, dikepitnya kepalaku dengan kakinya ...dan ...creet..creet..creeettt... pejunya ngecret semuanya dimulutku. "Belum dimasukin udah nikmat gini ya, apalagi kalo dimasukin", desahku. "Dah pengen dimasukin ya Nez. kita berbagi kenikmatan ya".

"Kita mandi dulu, bersihin smua yang belepotan". Dikamar mandi, kita saling menyabuni. kontolnya ngaceng lagi, kukocok2 kontolnya pelan2. "Kontol om besar banget sih". Setelah andukan, dia memeluk dan mencium bibirku. Bibirku dikulum2 sambil meremes2 pantatku. Kurasakan kontolnya yang dah ngaceng lagi terjepit antara perutnya dan perutku. Selesai bebersih, kita kembali keranjang lagi. Kami berdua duduk berdampingan bersandar di kepala ranjang yang telah di ampari dengan bantal2 besar. Dia mengulum bibirku dengan lembut sambil tangannya mulai bergerak dengan sentuhan halus ke toketku. Aku menggelinjang saat dia mulai agresif memainkan pentilku. "Inez digesek lagi ya..!" pintaku bernafsu. Aku mencium dan menjilati jari-jarinya. Kemudian dia melepaskan tangannya dari ciumanku dan kembali meremas toketku. Dipilinnya pentilku secara bergantian. Aku makin menggeliat karena napsuku sudah memuncak. Tangannya kutarik menjauh dari toketku. Kubawa ke arah perutku. Segera dia mengilik2 puserku sampai aku menggeliat kegelian, "Geli". Tangannya segera menyusup ke bawah sampai menyentuh jembutku. Jangkauannya kini maksimal, padahal target belum tercapai. Aku menaikkan badanku sedikit dan kini jari-jarinya bisa mencapai belahan memekku. Memekku sudah basah, sehingga jari tengahnya dengan mudah menyusup ke dalam dan menemukan itilku yang sudah mengeras. Dia lalu memainkan jari tengahnya. Pinggulku mengikuti irama sentuhan jari tengahnya. Aku menggelinjang.

Dia kemudian berbaring dengan 2 bantal susun dipunggungnya. Kontol besarnya sudah tegak dengan kerasnya. Aku menunduk mengulum kepala kontolnya. Hanya sebentar karena dia menyuruhku menduduki kontolnya yang lagi-lagi melipat kearah pusar dengan posisi membelakangi dia. Aku mulai bergerak pelan memaju-mundur pantatku untuk menggesekkan memekku ke kontolnya. Tangannya dari belakang mulai beraksi memijit-mijit toketku. Aku menjadi sangat liar, menggeliat sambil tak henti-hentinya mendesah kenikmatan. Gerakan dan sentakanku makin cepat dan keras sampai suatu saat kuundurkan pantatku agak kebelakang dan kontolnya lepas dari jepitan bibir memekku. Kontolnya yang agak terangkat sudah berhadapan dengan bibir memekku yang basah itu dan....bleeessss..kepala dan separuh kontolnya yang
tegang keras itu amblas kedalam memekku. "AAaaaahhhh", seruku. "Kenapa, sakit", tanyanya. Aku hanya menggelengkan kepala, bukannya sakit tapi nikmat banget. Sesek rasanya memekku kemasukan kontolnya yang besar banget itu. Memekku berdenyut mencengkeram kontolnya, giliran dia yang mendesis, "Nikmat banget memekmu, bisa ngemut kontol om".

Dia membalikkan badanku dan sehingga aku terlentang. Dia menundukkan mukanya dan mengulum bibirku sambil menggeser badannya keatas. Dengan pelan ditusukkannya kontolnya ke memekku. Diteruskannya dorongannya dan kepala kontolnya mulai memaksa menerobos masuk keliang memekku. "Ouuhh.." kembali aku melenguh. Dikocoknya kontolnya pelan sehingga kian dalam memasuki memekku. Pelan tapi pasti dan akhirnya kurasakan seluruh memekku penuh terisi kontolnya. Memekku yang sudah basah itu masih terasa sempit buatnya, "Nez, sudah basah gini masih sempit aja memekmu, nikmat banget deh, mana terasa banget empotannya. Terus diempot ya Nez". Dihunjamkannya lagi kontolnya, walau terasa sangat sesak tapi nikmat, "Ooohhh..." aku mulai menggeliat, kaki kuangkat, melingkar kepahanya sementara kepalaku terangkat, mendongak kebelakang dengan mataku membelalak. Tangannya bereaksi cepat, toketku diremas pelan sembari pentilnya dipijit, membuat aku makin menggila, berdesah panjang kenikmatan, "uhhh, peluk Inez dong". Dirapatkannya badannya kebadanku dan aku merangkul ketat punggungnya. Goyangan pantatnya turun naik makin cepat sehingga bersuara "plook..ploook" karena begitu banyak cairan yang mengalir dari memekku. Dia kemudian mengganti posisi.

Aku disuruh nungging dengan posisi pantat sedikit terangkat, kaki mengangkang. Digesekkannya kepala kontolnya ke bibir memekku beberapa saat, baru dihunjamkannya pelan. "Aaaahhh", erangku ketika kepala kontolnya mulai menekan dan menerobos masuk ke liang memekku. Baru setengah kontolnya masuk, "Aaauuhhh...." mataku terbelalak saking nikmatnya. Kemudian dia mulai mengocok kontolnya keluar masuk memekku. Aku kembali mengelinjang, menahan enjotan pantatnya. Terasa kontolnya makin keras dan kepalanya makin membesar karena gesekan di dinding memekku. "Ooohhh..oooohhhh" gumamku, karena dia mempercepat
enjotannya.

Tiba-tiba dia menahan gerakan pantatnya, ditariknya keluar sehingga hanya sebagian kontolnya yang masih terbenam lalu disentakkannya cepat dengan gerakan pendek, kemudian ditekannya rapat kepantatku hingga semua kontolnya tertanam dalam memekku, lalu dibuatnya gerakan memutar. Otomatis kepala kontolnya berputar bak bor mengesek ketat dinding memekku. "uaahhh....terus ...enaaakkk!" desahku. Tidak puas hanya menikmati putaran "bor" nya, aku ikut mengenjot keras pantatku ke belakang dan... "uuhhh..uuuhhh" kami berdua sama-sama mengerang nikmat. lebih dari 20 menit kami berpacu dengan posisi demikian, aku makin keblingsatan dengan erangan-erangan tak keruan. Dia tahu kalau aku sudah akan nyampe.

Aku kemudian ditelantangkan. Paha ku terbuka lebar dan bibir memek ku sedikit membuka setelah disodok kontolnya sejak tadi. Kini dia mulai membungkuk diatas badanku dan dengan tangan kiri menopang badannya, tangan kanannya menuntun kontolnya kearah bibir memekku. "Ayo..masukin !" pintaku. Kepala kontolnya mulai menghunjam. "Aaahhhh..!" erangku saat seluruh kontolnya disodok masuk dan mulai dikocok turun naik langsung dengan frekuensi tinggi dan cepat. "Ah..ah..ah..ah." aku tiada hentinya melenguh, badanku menggeliat dengan kepala sebentar naik sebentar turun menahan geli dan nikmat yang amat sangat. Dia terus mengocok dengan kecepatan tinggi dan menggila. Kenikmatanku sudah memuncak. "Auuuh..m..m.." tanganku melingkar ketat dipunggungnya dengan paha dan kakiku ikut membelitnya. "Tahan dikit Nez..!" bisiknya dikupingku sambil mempercepat sodokannya. "Aaaahhhhhhh..!" aku menjerit panjang, kukuku serasa menembus kulit punggungnya,
mengiringi puncak kenikmatanku. Berbarengan dengan lenguhan panjang, dia menyodok keras kontolnya ke memekku diimbangi dengan goyangan kencang pantatku yang berusaha mengapung keatas, otot-otot bibir memekku serasa berdenyut-denyut seperti meremas-remas kontolnya. Crreeeettt...pejunya ngecret didalem memekku, hangat, membuat aku merem melek sejenak. Kami berdua sama-sama nyampe. "Puas sekali ngentot denganmu..!" desahnya. Kami masih berpelukan sebentar dengan kon tolnya masih terbenam di memekku, berciuman.

"Gimana rasanya Nez." tanyanya saat berdua dikamar mandi. "Mmmm..enak banget , kontol om kerasa sekali ngegesek memek Inez, besar soalnya, sampe Memekku sesek jadinya" jawabku sambil tersenyum. Kami saling membersihkan diri. dia meremes2 toketku dan menggosok pelan memekku, sedang aku mengocok2 kon tolnya yang sudah melemas. Selesai mandi, kami berbaring lagi di ranjang dalam keadaan telanjang bulat. Aku mengocok2 ko tolnya dengan cepat dan keras, sebentar saja sudah ngaceng lagi. "Om kuat banget ya, baru ngecret udah ngaceng lagi", kataku. "Abis dikocok sama kamu sih, mau lagi ya kamu". "Iya lah, Inez kepingin disodok kontol om lagi". Ketika mengocok2 kontolnya aku terangsang juga, memekku sudah basah lagi, apalagi ketika ngocok kontolnya, dia ngitik2 itilku.

Dia telentang dan aku menaiki tubuhnya. Dengan posisi setengah merayap, aku menjilati mulai dari bawah kontolnya keatas, berputar sejenak di celah kepala kontolnya kemudian mulai dengan mengulum lembut sambil mulutku turun nik mengocok kontolnya. "Ooohhhh...ooouuuhhh", gilirannya bergumam tidak jelas. Puas mengocok kontolnya dengan mulutku, aku langsung duduk diatas perutnya dan kuarahkan kontolnya kebibir memekku yang sudah basah. "Aaaahhhh...!" desahku sambil mencengkeram dadanya ketika kontolnya amblas kedalam liang memekku dengan mulus. Kocokan demi kocokan dipadu goyangan pantatku membuat kami berdua sama-sama merem melek dengan desahan-desahan panjang berulang-ulang. Dengan kontol yang masih menancap ketat pada memekku, dia memintaku menurunkan badanku kebelakang sambil kedua tanganku bertopang kebelakang, dia menyodokkan pantatnya kedepan. Luar biasa...kontolnya seolah-olah tertarik kalau pantatnya bergerak kebelakang dan seperti mau patah bila ia menyodok kedepan, terjepit rapat diantara bibir memekku. Dengan kepala mendongak kebelakang kadang terangkat, aku makin gila menggoyang pantatku, "Uuuhhh... ggghhh..!"erangku tidak jelas. Cairan pelicin memekku meleleh hangat sampai kebawah kontolnya. "Hhuuu....huuuu...huuuuuu!" aku kian ganas dan seketika merubah gayaku, duduk diatas pangkal pahanya dengan kontol tetap tertancap di memekku, hanya pantatku saja yang bergerak maju mundur dengan cepat. Kontolnya terasa berdenyut-denyut dicengkeram bibir memekku. Bercampur aduk rasa nikmat yang kudapat dari permainan ini. "ngghhh..!" aku sudah mendekati puncaknya. "Remes toket Inez dong!" pintaku sambil menarik tangannya. Diremasnya toketku, kian kuat remasannya makin kuat sentakan pantatku dibarengi dengusan napasku yang memburu. "Aaaaaaahhhhhh..!" aku menyentak dengan histeris beberapa saat dan kemudian terdiam, roboh keatas badannya dengan jari tanganku mencengkeram kuat kedadanya menimbulkan merah goresan kuku yang panjang.

"Nikmat ya Nez", katanya tersenyum melihat badanku yang terkulai lemas menindih tubuhnya. "Om akan membuatmu lebih puas, sayang!". "Inez capek...tapi..om belum ngecret ya." kataku seraya beringsut turun dari atas badannya dan telentang pasrah. Dia mengambil handuk basah dan me lap bibir memekku dengan lembut. Aku tersenyum sambil mengepitkan pahaku. Gantian aku membersihkan kontolnya yang tetap ngacung dengan keras. Dia memelukku dan mulai menggeluti tubuhku lagi. Bibirku dikulumnya dengan nafsu, turun kebawah dijilatinya pentilku. Aku menggelinjang pelan, dia meneruskan permainannya meraba bibir memekku menyentuh itilku dan digesek pelan. Kedua pahaku terbuka lagi dan untuk kedua kalinya memekku basah. Dia gak bisa menguasai nafsunya lagi, dengan cepat berlutut diantara kedua
pahaku dan mengatur posisi kontolnya tepat diatas lubang memekku, merendahkan badannya dan bleeesssss....kontolnya langsung menerobos masuk liang memekku. "Aaauuhhhh..!" aku melenguh panjang ketika dia menekan kuat dan mulai memainkan pantatnya turun naik. Saat serangan kontolnya kian gencar, mataku seakan tinggal putihnya kadang mendelik kadang terpejam dengan desisan panjang pendek. Sepertinya dia pingin benar-benar puas menikmati tubuhku.

Diangkatnya kaki kiriku kebahunya dan badanku dimiringkan dengan kaki kanan tetap lurus. Liang memekku seakan bertambah terbuka dengan posisi demikian. Dengan setengah berlutut, dimasukannya kontolnya dalam-dalam keliang memekku, dan dikocok keluar masuk dengan cepat. Uuhh..uuhh..uuhh.." aku mendesis berulang-ulang menahan serangan kontolnya. Tangan kananku dengan gesit menggosok-gosok itilku sambil kontolnya tetap keluar masuk liang memekku, membuat aku menjadi liar dan keblingsatan. Kedua bongkahan toket kuremas-remas sendiri dan kepala sebentar-sebentar kuangkat dengan mulut kadang ternganga lebar kadang mendesis tertahan.

Puas mengocok dengan posisi demikian, dia mengganti lagi posisi kami. Aku disuruhnya menelungkup dengan pantat sedikit nungging keatas dan paha sedikit
mengangkang membuat bibir memekku kelihatan merekah dan menantang. Dengan posisi jongkok digosok-gosokkannya kepala kontolnya mulai dari pantat sampai kebibir memekku, tanganku bergerak cepat kebelakang memegang kontolnya dan menuntun ketengah memekku, "Ayo dong." Sambil memegang pantatku, dia mendorong masuk kontolnya masuk keliang memekku. Dengan pelan kepala kontolnya menerobos masuk. Begitu hampir setengah masuk, disentakkannya agak kuat dan..."blessss..hampir seluruh kontolnya tenggelam. "Haahh..!" aku menjerit tertahan dengan kepalaku terangkat. Dia mendiamkan sekian detik untuk merasakan denyutan memekku mencengkeram kontolnya, baru kemudian dikocoknya maju mundur dengan pelan. Sembari mengocok, tangannya merayap dari belakang menggapai toketku dan mulai meremasnya. "Ooouuuhhh...oouuuhhh" aku mendesah berkali-kali ketika kontolnya mulai membabibuta keluar masuk liang memekku. Punggungku kadang melengkung kebawah kadang keatas dengan pantat bergoyang kiri kanan membuat dia keblingsatan dan makin kencang menggempur memekku. Cairan memekku makin banyak mengalir sampai-sampai turun membasahi biji pelernya. Aku merasakan kegelian dan kenikmatan yang amat sangat seakan menjalar keseluruh syaraf ditubuhku.
"Ssshhh..sssshhhh..!" aku mulai bergumam tak keruan mengiringi genjotannya yang tambah menggila. Kontolnya terasa makin keras dan membesar, pertanda dia sudah mulai mencapai puncak kenikmatan. Aku pun demikian kondisinya, badanku bergetar hebat dan tanganku menggapai karuan kiri kanan mencengkeram bantal karpet. "Huuuhhh...hhuuuhhhh....!" aku bagai kesurupan.

Dia mencabut kontolnya dengan tiba-tiba, bergerak duduk diatas ranjang sambil bersandar di susunan bantal dengan kaki menjulur lurus kedepan setengah terbuka. Aku disuruh duduk diatas pangkuannya dan ..blesss..memekku menelan semua kontolnya dan tanpa diminta aku langsung menggenjot cepat. Kami berpelukan rapat, mulut saling berpagutan penuh nafsu, saling mengulum sementara pantatku bergerak histeris memburu puncak kenikmatan yang kian dekat. "aaaahhhhhhh...!" aku sudah hampir dipuncak surga dunia dan sesaat kemudian dia mendorong badanku terlentang. Sekali lagi, dengan sigap dia merubah posisi, tengkurap diatas tubuhku dan menggenjotkan kontolnya sekuat-kuatnya ke memekku. Bibir kami kembali saling mengulum sambil berpelukan. Kaki dan tanganku merangkul ketat badannya menahan
hentakan-hentakan pantatnya yang mendorong kontolnya keluar masuk memekku. Detik demi detik kami rangkuh kenikmatan itu bersama-sama....sampai akhirnya, "Aaaahhhhhhhh..!" aku mengerang panjang mencapai puncak dengan kuku jari tanganku menancap kuat kepunggungnya. "Aaauuuhhhh....Nez!" dia mendesah panjang, ditekannya kuat-kuat berulangkali pantatnya dengan cepat dan pada hunjaman terakhir....blesss....pangkal kontolnya dan bibir memekku seakan jadi satu..dan sesaat kemudian..creetttt..crreeetttt... pejunya berhamburan keras memenuhi liang memekku. "Ooohh..ooohhhh..!" aku menerima terjangannya yang terakhir berbarengan semburan pejunya yang terasa hangat di memekku. Sungguh nikmat rasanya. Berkali-kali kami melakukan itu sampe fajar menjelang. Nikmat tapi lemes smua badanku.
 
Heheheee... Iya juga yaaa? Ya siapa tau nambah lagi waktu nya. Heheheee.. Klo di bawa pulang, tetep aja kaki lemes nggak kuat buat berdiri. Heheeee
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd