blackmore
Semprot Lover
- Daftar
- 8 Dec 2010
- Post
- 269
- Like diterima
- 805
Kisah Cewek Metropolis & Tiga Brondong.
Siang itu Ana baru saja selesai dengan urusan rutin mingguannya, biasalah urusan perempuan, apalagi kalau bukan urusan perawatan kecantikan. perawatan wajah, rambut,kulit hingga kuku, rutinitas yg sebetulnya cukup menyita waktu, tapi mau tak mau sebagai wanita yg selalu mengutamakan penampilan hal itu sudah menjadi suatu kewajiban yg harus dipenuhi.
Ana merupakan anak seorang konglomerat yang termasuk dalam jajaran konglomerat terbesar ditanah air, sehingga tak heran bila ia dipercayakan oleh ayahnya untuk memimpin salah satu anak perusahaan milik ayahnya yang juga merupakan perusahaan besar dan berpengaruh diIndonesia, dengan sendirinya Ana merupakan Direktur utama diperusahaan itu, sekaligus pemilik saham tunggal.
Usia Ana telah menginjak 34 tahun, namun ana hidup membujang alias tidak menikah, bahkan tidak memiliki kekasih atau pacar, hal itu bukan dikarnakan Ana tidak laku, lelaki mana yang tidak tertarik dengan Ana, ia memiliki wajah yang cantik, berbentuk tubuh indah, dan berkulit putih bersih, pantat bulat dan padat, hidung mancung, tubuh tinggi, payudara bulat dan besar juga body yang aduhai serta memiliki bulu-bulu halus pada tubuhnya, sekilas Ana mirip dengan wanita timur tengah, karna ibu Ana memang berdarah Arab, berpadu dengan ayahnya yg keturunan tionghoa, sehingga menghasilkan perpaduan yg menarik antara body dan wajah timur tengah dengan kulit putih kekuningan khas oriental, namun unsur jawanya tetap masih terlihat karna ibu maupun ayah ana juga masih ada darah jawa
Urusan uang, apalagi..sebagai pemilik sebuah perusahaan besar, sudah barang tentu Ana memiliki harta yang berlimpah, namun sampai saat itu Ana masih tidak tertarik untuk menjalani hidup berumah tangga. Tetapi untuk urusan sex, bukan berarti ana tidak doyan, dia justru seorang sex maniac sejati, bagaimana tidak, hari-harinya selalu diisi dengan sex. Ana mendapatkan kepuasan sex lebih suka dengan cara membayar pasangan mainnya, menurutnya dengan cara begitu dirasa lebih praktis, karna ana tidak ingin kehidupannya terikat oleh satu lelaki, disamping itu ana tdk suka bila seorang lelaki mengatur dirinya, bahkan didalam berhubungan sex pun ana selalu yang mendomanasi, atau lebih suka mengatur lawan mainnya untuk begini..begitu..seperti ini..seperti itu...bergaya ini..bergaya itu..dll. untuk alasan itulah, maka bila ia yang membayar lawan mainnya tentu ia bisa dengan leluasa untuk melakukan itu.
Dalam berhubungan sex, ana jarang sekali melakukannya dengan satu pasangan, jadi kalau ia ingin melepaskan syahwatnya, sampai tiga orang bahkan pernah sepuluh orang sekaligus melayani dirinya, pria-pria yang ia bayarpun bukan gigolo-gigolo sembarangan, melainkan model-model terkenal ditanah air, karna memang sudah bukan rahasia umum lagi beberapa model dan bintang sinetron ditanah air sebagian besar memiliki profesi rangkap, yang wanita menjadi pelacur kelas atas, sedang yang pria menjadi gigolo kelas atas, walaupun tidak semuanya.
Untuk urusan yang satu itu Ana tidak pernah perhitungan untuk menggunakan uangnya, ia selalu membayar lebih dari tarif biasa bagi gigolo-gigolo yang ia booking, terutama hari sabtu sampai dengan minggu sore, biasanya dihabiskan oleh ana disebuah Vila dikawasan puncak dengan gigolo-gigolo yang ia sewa untuk melakukan pesta sex, kadang-kadang juga ia booking satu atau dua wanita pelacur untuk lebih menghangatkan suasana.
Bahkan pernah saat ia berlibur ke New-york, ia membooking empat orang actor pria film porno yang terkenal, dan seorang actris porno wanita untuk melayaninya sekaligus selama dua hari berturut-turut, bagaimana actor-actor itu tidak tertarik, karna bayaran yang ditawarkan Ana jauh lebih besar dibanding dengan bayaran satu episode film porno yang ia buat.
Dalam hubungan sex pun, ana tidak puas dengan permainan-permainan yang konfensional, ia selalu melakukannya dengan fariasi-fariasi yang mendebarkan, yang extrim, bahkan kontrofersial atau nyleneh. Kesukaan Ana lainnya adalah dia sering mendokumentasikan adegan sexnya yang ia mainkan kedalam bentuk rekaman video yang di koleksinya secara pribadi, Ana merekam adegan-adegan yang ia mainkan dengan cara memasang kamera tersembunyi dibeberapa sudut ruangan tempat dia beradegan sex dengan lawan-lawan mainnya, seperti diVilanya dikawasan puncak dan di Apartemennya dikawasan Sudirman Jakarta, hampir disetiap sudut terpasang kamera tersembunyi yang dirancang dan diinstal oleh ahli kamera yang profesional, sehingga apabila sistim kamera diaktifkan maka dengan sendirinya semua adegan dan kegiatan yang berada diruangan tersebut akan terekam dan tersimpan didalam hard-disc pada sistim komputer pengoprasiannya yang ia tempatkan dikamar tidur nya.
Sesekali ana juga pernah berhubungan badan dengan teman atau relasi yang ia suka, itupun tanpa ikatan apapun, intinya hanya untuk having fun, atau bersenang-senang saja, pernah juga ia berhubungan sex dengan karyawannya, bahkan dengan satpam sekalipun, kalau dirasakan menarik hasratnya, menurutnya untuk sekedar fariasi, itu oke-oke saja, atau ibarat makanan, sebagai cemilan, sedangkan menu utamanya tentu saja dengan gigolo-gigolo itu.
Setelah selesai segala urusannya, ana berputar-putar sebentar diarea shoping centre dikawasan senayan, untuk hanya sekedar melihat-lihat atau akhirnya membeli satu atau dua yg dirasa menarik perhatiannya, apakah itu perhiasan, parfum atau pakaian. Namun siang itu tak ada satupun yg berhasil menyita selera belanjanya, hingga akhirnya diputuskan untuk pulang ke apartemennya.
Saat berjalan ketempat parkir untuk menuju kemobilnya, tiga orang anak lelaki berseragam SMP menatapnya dengan tanpa berkedip, sesekali berbisik-bisik satu sama lain diselingi tawa mengakak, Ana sadar betul ketiga anak itu pasti tertarik dengan penampilannya, yang pada waktu itu memang mengenakan rok mini yang seksi, serta atasan kaos Tanktop tanpa lengan, sehingga pahanya yang mulus, lekukan pantatnya yg padat serta buah dadanya yang menonjol tampak terlihat, dipadu dengan aroma parfum Jadore yg menggoda, sehingga membangkitkan fantasi sex anak-anak SMP yang rata-rata masih berusia sekitar 15 tahun itu, ditambah lagi dengan seringnya anak-anak itu menonton film porno yang apabila terangsang hanya bisa mereka salurkan dengan cara onani.
Hingga timbul ide nakal dalam pikiran ana wah..lucu juga anak-anak itu, ganteng-ganteng dan imut lagi..
Seraya ia berbalik lagi menuju anak-anak itu, dan memberikan senyumnya yang semanis mungkin.
Hai..bisa tolong tante enggak.. tanya Ana dengan senyum menggodanya, dengan agak menunduk berpura-pura membetulkan sepatunya, sehingga buah dadanya sedikit meyembul keluar yg membuat anak-anak itu melongo terpesona.
Tolong apa tante Tanya salah satu anak.
Ayo sini..ikut tante.. seraya ia berjalan menuju arah tempat parkir, dan ketiga anak itu bagaikan kerbau yang dicucuk hidungnya langsung mengikuti dari belakang sambil memelototi pantat Ana dari belakang.
Ayo masuk kedalam.. ajak Ana sambil membuka pintu belakang mobilnya, tanpa pikir panjang anak-anak yang sudah dihinggapi nafsu birahi itu masuk kedalam, dua orang dibelakang dan yang satu orang didepan disamping Ana, seraya Ana langsung memacu mobil BMW sport keluaran terbarunya.
Kita mau kemana tante.. jawab salah seorang anak yang berada disamping Ana.
Ke Apartemen tante..kita ngelakuin yang asik-asik nanti disana, pasti kalian suka.. jawab Ana sambil mengedipkan sebelah matanya seraya memainkan lidahnya, sehingga anak itu ternganga lalu menelan ludah.
Maksudnya melakukan yang asik-asik seperti apa tante..? Tanya anak yg disamping ana, agak bingung
Yah..yang asik-asik lah..menurut kamu apa..? jawab ana acuh tak acuh sambil mengemudikan mobilnya
Mmmm..masih belum paham sih tante, ngapain ya.. sambil garuk-garuk kepala dan mengarahkan pandangannya kepada dua temannya dibelakang berharap mendapat jawaban.
Kita ngentooot . Jawab ana dengan agak mendesah saat menyebut kata ngentot, sambil melirik sesaat dan tersenyum, dan kembali pandangannya tertuju kedepan kemudi, namun senyumannya yg menggoda masih tetap menghiasi bibir indahnya, karuan mendengar perkataan ana itu mereka melongo sesaat, untuk kemudian saling berpandangan satu sama lain seolah tak percaya dengan apa yang barusan didengarnya.
Iya ngentot, masa sih kalian gak tau ngentot.. kembali ana menegaskan dengan santai
Iya kami tau tante tapi bener nih..? jawab anak disamping ana masih kurang yakin
Ya bener lah..masa bohong sih..apa kalian enggak mau..? kalo enggak mau ya udah, tante turunin kalian disini..gimana..? goda ana, dan ana paham betul apa keputusan mereka selanjutnya.
Iya tante, kami mau tante jawab mereka bertiga hampir bersamaan.
Sementara kedua anak yang dibelakang secara serentak namun setengah berbisik berkata yeesss sambil mengepalkan kedua tangannya.
Ngomong-ngomong..kalian pasti bolos ya ? tanya Ana.
Iya kami bolos, habis pelajarannya bikin BeTe sih
Ya udah, nanti tante ajarin pelajaran yang gak bakal bikin kamu BeTe , Oh iya..nama kalian siapa aja ya..? nama tante Ana, kenalan dulu doong..
Saya Riko tante.. jawab yang disamping Ana
Saya Andy.. jawab yang dibelakang kiri
Saya toni.. jawab yang dibelakang kanan.
Akhirnya mereka tiba di Apartemen Ana dikawasan Sudirman, sebuah apartemen yang mewah dan cukup luas. Sebetulnya Ana tinggal disebuah rumah dikawasan Pondok indah, namun ia lebih sering berada di Apartemen tersebut karna disamping lebih dekat dengan tempat beraktifitas disitu juga Ana lebih leluasa untuk melakukan apa saja, termasuk berhubungan sex dengan beberapa lelaki yang ia lakukan tanpa rencana, sedangkan di Pondok Indah ada beberapa orang pembantu dan tukang kebun disana, sehingga Ana merasa agak risih bila membawa lelaki kesana.
Ana menyuguhkan minuman ringan kepada ketiga anak tersebut diruang santai, dan meninggalkannya menuju ruang ganti. Kemudian kembali lagi dengan mengenakan lingry serba berwarna merah dan sepatu berhak tinggi, serta stoking, mirip seperti pakaian dalam wanita-wanita yang ada difilm porno yang sering ditonton oleh anak-anak tersebut.
Hai..anak-anak..koq pada bengong semua sih.. kalian pingin enggak ngentot sama tante..? goda Ana dengan nakal dan menantang, sambil meliuk-liukan tubuhnya yang dibalut dengan pakaian mini tersebut serta gerakan lidahnya yang menyapu disekitar bibirnya, sehingga anak-anak itu hanya bisa melongo, seolah tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Mau..tante pingin tante jawab mereka bersamaan.
Lalu Ana menyodorkan tiga butir Viagra kepada mereka, karna Ana tau anak-anak ini kurang pengalaman, hanya nafsunya saja yang besar, tetapi baru beberapa goyangan pasti sudah muncrat, maka ia beri Viagra, yang sudah barang tentu Viagra asli USA, bukan Viagra buatan china yang sekarang banyak beredar di Jakarta, sehingga walaupun mereka sudah orgasme, batang kontol mereka masih tetap tegang.
Ayo anak-anak..kalian minum ini ya sayang biar kalian kuat nanti ngentot sama tante
Mereka segera menelan Viagra tersebut dengan bantuan minuman ringan.
Ayo..sayang..kalian buka dong..pakaian kalian, tante gak sabar nih mau ngeliat kontol-kontol kalian.. perintah Ana dengan lembut layaknya seorang guru TK kepada murid-murudnya , yg segera diikiuti oleh mereka sehingga ketiganya bertelanjang bulat, dan batang-batang zakar mereka rupanya lumayan besar untuk ukuran anak-anak seusia mereka.
Wow kontol-kontol kalian besar-besar yah..pasti kalian suka ngeloco yaaa hayoo ngaku goda Ana sambil mengelus-elus dengan lembut batang kontol mereka satu persatu, sehingga mereka merem- melek dibuatnya.
Riko tuh..tante, dia suka ngeloco..abis dia sering nonton film porno sih celetuk Andy.
Ah.. elu juga Andy,Toni juga tuh..sering nonton jawab riko membela diri.
Ooh jadi kalian sering nonton film porno ya..kalian harus praktekin sama tante yang pernah kalian tonton difilm porno..awas ya..kalian harus bisa, jangan cuma nontonnya aja, tapi juga harus dipraktekan dong.. tantang Ana sambil mengelus kontol mereka.
Wah tante jadi nggak sabaran nih..untuk ngisep kontol kalian..tapi nanti dulu ya sayang..tante mau lepas celana dalam dan BH tante..pasti kalian ingin ngeliat memek tante kan..?
Kemudian Ana mulai melucuti pakaian dalamnya, mula-mula BH nya, Ana melakukannya secara berirama dan dengan gerakan layaknya seorang penari striptise yang sedang melucuti pakaiannya, sementara anak-anak itu menyaksikan sambil mengocok-ngocok batang kontolnya.
Kemudian Ana melemparkan BH yang telah ia lepas kearah toni, yg dengan tepat hinggap dikepala toni, langsung toni meraihnya dan diciumi. Kemudian mulai melepaskan celana dalamnya dan dilempar kepada Andi, tepat mengenai wajah andy, yang oleh Andy langsung dicuimi dan dihirup sampai matanya terpejam.
Siang itu Ana baru saja selesai dengan urusan rutin mingguannya, biasalah urusan perempuan, apalagi kalau bukan urusan perawatan kecantikan. perawatan wajah, rambut,kulit hingga kuku, rutinitas yg sebetulnya cukup menyita waktu, tapi mau tak mau sebagai wanita yg selalu mengutamakan penampilan hal itu sudah menjadi suatu kewajiban yg harus dipenuhi.
Ana merupakan anak seorang konglomerat yang termasuk dalam jajaran konglomerat terbesar ditanah air, sehingga tak heran bila ia dipercayakan oleh ayahnya untuk memimpin salah satu anak perusahaan milik ayahnya yang juga merupakan perusahaan besar dan berpengaruh diIndonesia, dengan sendirinya Ana merupakan Direktur utama diperusahaan itu, sekaligus pemilik saham tunggal.
Usia Ana telah menginjak 34 tahun, namun ana hidup membujang alias tidak menikah, bahkan tidak memiliki kekasih atau pacar, hal itu bukan dikarnakan Ana tidak laku, lelaki mana yang tidak tertarik dengan Ana, ia memiliki wajah yang cantik, berbentuk tubuh indah, dan berkulit putih bersih, pantat bulat dan padat, hidung mancung, tubuh tinggi, payudara bulat dan besar juga body yang aduhai serta memiliki bulu-bulu halus pada tubuhnya, sekilas Ana mirip dengan wanita timur tengah, karna ibu Ana memang berdarah Arab, berpadu dengan ayahnya yg keturunan tionghoa, sehingga menghasilkan perpaduan yg menarik antara body dan wajah timur tengah dengan kulit putih kekuningan khas oriental, namun unsur jawanya tetap masih terlihat karna ibu maupun ayah ana juga masih ada darah jawa
Urusan uang, apalagi..sebagai pemilik sebuah perusahaan besar, sudah barang tentu Ana memiliki harta yang berlimpah, namun sampai saat itu Ana masih tidak tertarik untuk menjalani hidup berumah tangga. Tetapi untuk urusan sex, bukan berarti ana tidak doyan, dia justru seorang sex maniac sejati, bagaimana tidak, hari-harinya selalu diisi dengan sex. Ana mendapatkan kepuasan sex lebih suka dengan cara membayar pasangan mainnya, menurutnya dengan cara begitu dirasa lebih praktis, karna ana tidak ingin kehidupannya terikat oleh satu lelaki, disamping itu ana tdk suka bila seorang lelaki mengatur dirinya, bahkan didalam berhubungan sex pun ana selalu yang mendomanasi, atau lebih suka mengatur lawan mainnya untuk begini..begitu..seperti ini..seperti itu...bergaya ini..bergaya itu..dll. untuk alasan itulah, maka bila ia yang membayar lawan mainnya tentu ia bisa dengan leluasa untuk melakukan itu.
Dalam berhubungan sex, ana jarang sekali melakukannya dengan satu pasangan, jadi kalau ia ingin melepaskan syahwatnya, sampai tiga orang bahkan pernah sepuluh orang sekaligus melayani dirinya, pria-pria yang ia bayarpun bukan gigolo-gigolo sembarangan, melainkan model-model terkenal ditanah air, karna memang sudah bukan rahasia umum lagi beberapa model dan bintang sinetron ditanah air sebagian besar memiliki profesi rangkap, yang wanita menjadi pelacur kelas atas, sedang yang pria menjadi gigolo kelas atas, walaupun tidak semuanya.
Untuk urusan yang satu itu Ana tidak pernah perhitungan untuk menggunakan uangnya, ia selalu membayar lebih dari tarif biasa bagi gigolo-gigolo yang ia booking, terutama hari sabtu sampai dengan minggu sore, biasanya dihabiskan oleh ana disebuah Vila dikawasan puncak dengan gigolo-gigolo yang ia sewa untuk melakukan pesta sex, kadang-kadang juga ia booking satu atau dua wanita pelacur untuk lebih menghangatkan suasana.
Bahkan pernah saat ia berlibur ke New-york, ia membooking empat orang actor pria film porno yang terkenal, dan seorang actris porno wanita untuk melayaninya sekaligus selama dua hari berturut-turut, bagaimana actor-actor itu tidak tertarik, karna bayaran yang ditawarkan Ana jauh lebih besar dibanding dengan bayaran satu episode film porno yang ia buat.
Dalam hubungan sex pun, ana tidak puas dengan permainan-permainan yang konfensional, ia selalu melakukannya dengan fariasi-fariasi yang mendebarkan, yang extrim, bahkan kontrofersial atau nyleneh. Kesukaan Ana lainnya adalah dia sering mendokumentasikan adegan sexnya yang ia mainkan kedalam bentuk rekaman video yang di koleksinya secara pribadi, Ana merekam adegan-adegan yang ia mainkan dengan cara memasang kamera tersembunyi dibeberapa sudut ruangan tempat dia beradegan sex dengan lawan-lawan mainnya, seperti diVilanya dikawasan puncak dan di Apartemennya dikawasan Sudirman Jakarta, hampir disetiap sudut terpasang kamera tersembunyi yang dirancang dan diinstal oleh ahli kamera yang profesional, sehingga apabila sistim kamera diaktifkan maka dengan sendirinya semua adegan dan kegiatan yang berada diruangan tersebut akan terekam dan tersimpan didalam hard-disc pada sistim komputer pengoprasiannya yang ia tempatkan dikamar tidur nya.
Sesekali ana juga pernah berhubungan badan dengan teman atau relasi yang ia suka, itupun tanpa ikatan apapun, intinya hanya untuk having fun, atau bersenang-senang saja, pernah juga ia berhubungan sex dengan karyawannya, bahkan dengan satpam sekalipun, kalau dirasakan menarik hasratnya, menurutnya untuk sekedar fariasi, itu oke-oke saja, atau ibarat makanan, sebagai cemilan, sedangkan menu utamanya tentu saja dengan gigolo-gigolo itu.
Setelah selesai segala urusannya, ana berputar-putar sebentar diarea shoping centre dikawasan senayan, untuk hanya sekedar melihat-lihat atau akhirnya membeli satu atau dua yg dirasa menarik perhatiannya, apakah itu perhiasan, parfum atau pakaian. Namun siang itu tak ada satupun yg berhasil menyita selera belanjanya, hingga akhirnya diputuskan untuk pulang ke apartemennya.
Saat berjalan ketempat parkir untuk menuju kemobilnya, tiga orang anak lelaki berseragam SMP menatapnya dengan tanpa berkedip, sesekali berbisik-bisik satu sama lain diselingi tawa mengakak, Ana sadar betul ketiga anak itu pasti tertarik dengan penampilannya, yang pada waktu itu memang mengenakan rok mini yang seksi, serta atasan kaos Tanktop tanpa lengan, sehingga pahanya yang mulus, lekukan pantatnya yg padat serta buah dadanya yang menonjol tampak terlihat, dipadu dengan aroma parfum Jadore yg menggoda, sehingga membangkitkan fantasi sex anak-anak SMP yang rata-rata masih berusia sekitar 15 tahun itu, ditambah lagi dengan seringnya anak-anak itu menonton film porno yang apabila terangsang hanya bisa mereka salurkan dengan cara onani.
Hingga timbul ide nakal dalam pikiran ana wah..lucu juga anak-anak itu, ganteng-ganteng dan imut lagi..
Seraya ia berbalik lagi menuju anak-anak itu, dan memberikan senyumnya yang semanis mungkin.
Hai..bisa tolong tante enggak.. tanya Ana dengan senyum menggodanya, dengan agak menunduk berpura-pura membetulkan sepatunya, sehingga buah dadanya sedikit meyembul keluar yg membuat anak-anak itu melongo terpesona.
Tolong apa tante Tanya salah satu anak.
Ayo sini..ikut tante.. seraya ia berjalan menuju arah tempat parkir, dan ketiga anak itu bagaikan kerbau yang dicucuk hidungnya langsung mengikuti dari belakang sambil memelototi pantat Ana dari belakang.
Ayo masuk kedalam.. ajak Ana sambil membuka pintu belakang mobilnya, tanpa pikir panjang anak-anak yang sudah dihinggapi nafsu birahi itu masuk kedalam, dua orang dibelakang dan yang satu orang didepan disamping Ana, seraya Ana langsung memacu mobil BMW sport keluaran terbarunya.
Kita mau kemana tante.. jawab salah seorang anak yang berada disamping Ana.
Ke Apartemen tante..kita ngelakuin yang asik-asik nanti disana, pasti kalian suka.. jawab Ana sambil mengedipkan sebelah matanya seraya memainkan lidahnya, sehingga anak itu ternganga lalu menelan ludah.
Maksudnya melakukan yang asik-asik seperti apa tante..? Tanya anak yg disamping ana, agak bingung
Yah..yang asik-asik lah..menurut kamu apa..? jawab ana acuh tak acuh sambil mengemudikan mobilnya
Mmmm..masih belum paham sih tante, ngapain ya.. sambil garuk-garuk kepala dan mengarahkan pandangannya kepada dua temannya dibelakang berharap mendapat jawaban.
Kita ngentooot . Jawab ana dengan agak mendesah saat menyebut kata ngentot, sambil melirik sesaat dan tersenyum, dan kembali pandangannya tertuju kedepan kemudi, namun senyumannya yg menggoda masih tetap menghiasi bibir indahnya, karuan mendengar perkataan ana itu mereka melongo sesaat, untuk kemudian saling berpandangan satu sama lain seolah tak percaya dengan apa yang barusan didengarnya.
Iya ngentot, masa sih kalian gak tau ngentot.. kembali ana menegaskan dengan santai
Iya kami tau tante tapi bener nih..? jawab anak disamping ana masih kurang yakin
Ya bener lah..masa bohong sih..apa kalian enggak mau..? kalo enggak mau ya udah, tante turunin kalian disini..gimana..? goda ana, dan ana paham betul apa keputusan mereka selanjutnya.
Iya tante, kami mau tante jawab mereka bertiga hampir bersamaan.
Sementara kedua anak yang dibelakang secara serentak namun setengah berbisik berkata yeesss sambil mengepalkan kedua tangannya.
Ngomong-ngomong..kalian pasti bolos ya ? tanya Ana.
Iya kami bolos, habis pelajarannya bikin BeTe sih
Ya udah, nanti tante ajarin pelajaran yang gak bakal bikin kamu BeTe , Oh iya..nama kalian siapa aja ya..? nama tante Ana, kenalan dulu doong..
Saya Riko tante.. jawab yang disamping Ana
Saya Andy.. jawab yang dibelakang kiri
Saya toni.. jawab yang dibelakang kanan.
Akhirnya mereka tiba di Apartemen Ana dikawasan Sudirman, sebuah apartemen yang mewah dan cukup luas. Sebetulnya Ana tinggal disebuah rumah dikawasan Pondok indah, namun ia lebih sering berada di Apartemen tersebut karna disamping lebih dekat dengan tempat beraktifitas disitu juga Ana lebih leluasa untuk melakukan apa saja, termasuk berhubungan sex dengan beberapa lelaki yang ia lakukan tanpa rencana, sedangkan di Pondok Indah ada beberapa orang pembantu dan tukang kebun disana, sehingga Ana merasa agak risih bila membawa lelaki kesana.
Ana menyuguhkan minuman ringan kepada ketiga anak tersebut diruang santai, dan meninggalkannya menuju ruang ganti. Kemudian kembali lagi dengan mengenakan lingry serba berwarna merah dan sepatu berhak tinggi, serta stoking, mirip seperti pakaian dalam wanita-wanita yang ada difilm porno yang sering ditonton oleh anak-anak tersebut.
Hai..anak-anak..koq pada bengong semua sih.. kalian pingin enggak ngentot sama tante..? goda Ana dengan nakal dan menantang, sambil meliuk-liukan tubuhnya yang dibalut dengan pakaian mini tersebut serta gerakan lidahnya yang menyapu disekitar bibirnya, sehingga anak-anak itu hanya bisa melongo, seolah tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Mau..tante pingin tante jawab mereka bersamaan.
Lalu Ana menyodorkan tiga butir Viagra kepada mereka, karna Ana tau anak-anak ini kurang pengalaman, hanya nafsunya saja yang besar, tetapi baru beberapa goyangan pasti sudah muncrat, maka ia beri Viagra, yang sudah barang tentu Viagra asli USA, bukan Viagra buatan china yang sekarang banyak beredar di Jakarta, sehingga walaupun mereka sudah orgasme, batang kontol mereka masih tetap tegang.
Ayo anak-anak..kalian minum ini ya sayang biar kalian kuat nanti ngentot sama tante
Mereka segera menelan Viagra tersebut dengan bantuan minuman ringan.
Ayo..sayang..kalian buka dong..pakaian kalian, tante gak sabar nih mau ngeliat kontol-kontol kalian.. perintah Ana dengan lembut layaknya seorang guru TK kepada murid-murudnya , yg segera diikiuti oleh mereka sehingga ketiganya bertelanjang bulat, dan batang-batang zakar mereka rupanya lumayan besar untuk ukuran anak-anak seusia mereka.
Wow kontol-kontol kalian besar-besar yah..pasti kalian suka ngeloco yaaa hayoo ngaku goda Ana sambil mengelus-elus dengan lembut batang kontol mereka satu persatu, sehingga mereka merem- melek dibuatnya.
Riko tuh..tante, dia suka ngeloco..abis dia sering nonton film porno sih celetuk Andy.
Ah.. elu juga Andy,Toni juga tuh..sering nonton jawab riko membela diri.
Ooh jadi kalian sering nonton film porno ya..kalian harus praktekin sama tante yang pernah kalian tonton difilm porno..awas ya..kalian harus bisa, jangan cuma nontonnya aja, tapi juga harus dipraktekan dong.. tantang Ana sambil mengelus kontol mereka.
Wah tante jadi nggak sabaran nih..untuk ngisep kontol kalian..tapi nanti dulu ya sayang..tante mau lepas celana dalam dan BH tante..pasti kalian ingin ngeliat memek tante kan..?
Kemudian Ana mulai melucuti pakaian dalamnya, mula-mula BH nya, Ana melakukannya secara berirama dan dengan gerakan layaknya seorang penari striptise yang sedang melucuti pakaiannya, sementara anak-anak itu menyaksikan sambil mengocok-ngocok batang kontolnya.
Kemudian Ana melemparkan BH yang telah ia lepas kearah toni, yg dengan tepat hinggap dikepala toni, langsung toni meraihnya dan diciumi. Kemudian mulai melepaskan celana dalamnya dan dilempar kepada Andi, tepat mengenai wajah andy, yang oleh Andy langsung dicuimi dan dihirup sampai matanya terpejam.