Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kenyataan Yang Berlebihan

Weleh, :kentang: lgi yah. Kasian juga si anton ya, kontolnya di cubitin terus, emangnya ‎​‎​G̶̲̅ãK̶̲̅ mules apa yah?
 
Weleh, :kentang: lgi yah. Kasian juga si anton ya, kontolnya di cubitin terus, emangnya ‎​‎​G̶̲̅ãK̶̲̅ mules apa yah?

hehehe ya harusnya emang berkentang ria dulu suhu ... klo langsung capcuzz berarti Antonnya dah expert donk hehe ...
nah itu .... baru mikir koq dicubit bukannya diremes aja :banzai:
 
kirain udah update, ini kan udah hari senin suhu ? wa tunggu dah !!
 
Bagian 7*: Mengapa Oh Mengapa 2

==============
POV : 3rd aja nih
==============

Sesampai di Matoz salah satu mall di Kota Malang, kembali Ajeng menggandeng tangan Anton kemudian mereka pun berjalan dengan keliatan mesra menuju Bioskop yang ada di Mall tersebut.

"Ok Ton liat di sana itu!" Kata Ajeng sambil menunjuk ke arah salah satu cewek yang sedang duduk sendirian.

"Iya kenapa, yang berambut panjang kaos warna hitam itu kan? atau yang di ujung sana itu?"

"Iya yang itu, gini Ton itu temenku dia lagi ada problem dengan pacarnya, nah kamu langsung aja dekatin dia ajak kenalan, emang dia kesini lagi cari gebetan baru jadi kamu deketin dia aja, jangan bilang-bilang kamu temenku malah canggung ntar" jelas Ajeng kepada Anton.

"Eh tapi-tapi Jeng aku kan belum tentu cocok sama dia, terus dia gimana kalau nolak,terus-terus.... Wuaanjriiiiiittt!!! Jangan injak kaki gua donkk sakiiit nihh"

"Udah kamu langsung action ajah, tuh temenku benar-benar lagi welcome, kalau cewek yang kondisi kayak gitu aja kamu ndak berani and gak berhasil naklukin mudah banget koq buat kenalan, sama ndak usah khawatir kenalan doank kan, yaudah sana gih kamu kesana aku cabut dulu mau perawatan bentar, sama ingat kamu ntar jangan sebut-sebut namaku" Ajeng pun melepaskan gandengan tangan nya kemudian berlalu meninggalkan Anton yang masih terdiam

"Waduh Jeng" Anton berkata pelan sambil menarik tangan Ajeng yang hendak meninggalkannya.

"Kalau kamu ndak berani, yaudah kita pulang sekarang dan kamu akan jadi pecundang seumur hidup mau??dah aku mau ke salon dulu bye bye"

Anton pun dengan langkah gontai dan kemudian menghembuskan nafasnya dalam-dalam mendekati seorang gadis yang sedang duduk-duduk membelakangi arah kedatangannya, seorang gadis yang semakin di dekatinya makin keliatan kecantikannya, tinggi sekitar 165 cm berambut panjang memakai kaos hitam dan celana pendek jeans yang sexy dan memperlihatkan pahanya yang mulus dan putih, dari wajahnya terlihat seorang gadis yang masih belia.

"Sendirian ya?Mau ditemenin ga?" tanya Anton agak setengah gugup.

Tetapi si gadis itu tidak menghiraukan Anton, mungkin karena tidak merasa perlu menanggapi cowok-cowok yang iseng atau karena memang ia tidak mau dekat dengan seseorang yang tidak dikenalnya.

Setelah itu Si Cewek pun justu berdiri dan meninggalkan Anton sendiri kemudian mendatangi loket dan membeli satu tiket.

"Asyem, gue dicuekin, apa gua nyerah ajah atau emmm" Batin Anton yang tidak mendapat respon justru ditinggal pergi tetapi dia kali ini sudah agak berbeda kemudian Anton pun bangkit mendatangi loket itu dan berkata ke penjual karcisnya.

"Sebelahnya cewek tadi, Mbak."

Tak lama kemudian masuklah Si Cewek ke dalam gedung bioskop. Ia membeli tiket tempat duduk di baris paling belakang di tengah-tengah. Gedung bioskop saat itu sangat sepi penonton karena memang bukan jam favorit untuk menonton dan film yang ditonton adalah film "Tali Pocong Janda".

Tak lama kemudian masuklah Anton dan nomor kursinya memang betul di sebelah Si Cewek.

"Hi," sapa Anton itu.

"Hi," kata Si Cewek.

"Nonton sendirian ya?"

"Iya."

"Sama dong gue juga sendirian. Aneh ya, kok kebetulan duduknya bisa sebelahan?" Anton mulai melakukan teknik SSI nya.

"Khan loe yang minta tadi sama Mbak-nya" jawab si cewek agak ketus dan mulai merasa terganggu

"Hah! Masa sih? Kok gua nggak inget?"

"Udahlah loe ga usah pura-pura. Dikira gua nggak tahu."

"Hehehe, iya sih," katanya cengengesan. "Oh ya, nama loe siapa? Nama gua Anton"

"Lia" kata Si Cewek yang sebenarnya agak keceplosan memberitahukan namanya.

"Loe, sekolah dimana kayaknya pernah lihat?"

"Ah, di mimpi loe aja kali"

"Ahh.. iya gue liat nya di mimpi, waktu itu gue lagi mimpiin bidadari yang imut dan cantik yang kalau gue inget-inget mirip banget sama kamu hihihi"

"Ahhhh gariiiing" kata si cewek yang kini mulai cair suasana hatinya

Dan batin Anton pun kini sudah mulai tentram dan makin percaya diri, kini dia benar-benar bahagia telah dipertemukan dengan Lia yang kemudian diketahuinya masih kelas 3 SMP dan tahun depan keinginannya juga masuk ke SMA yang sama dengan Anton.

(sekelumit tentang Lia cek di Bagian 3)

Dan di sisi luar gedung bioskop selagi Anton sudah lancar ber SSI dengan Lia.

"HOOOOWEEE JENG, KAMU DI MANA?? AKU UDAH KENTANG BANGET NIH NUNGGU KAMU DATANG SEJAK TADI????" sms di terima oleh Ajeng.

"Loh, San (Susanty) aku udah sampai dari tadi, ini lagi creambath di salon, apa Anton ndak datengin kamu? Ciri-ciri yang udah ku smsin sebelumnya tadi?"

"Kagak, ini aku :kentang: banget nih nungguin, aku nyusul kamu deh ke salon sekarang" sms yang dikirim oleh Susanty
Tentang susanty cek di Bagian 2 : Extended saja

"Wah kacau nih si Anton dia malah kabur" batin Ajeng

"Ton, kamu dimana sekarang?" sms Ajeng kepada Anton

"Deerrrrrrt Deerrrrt Deeerrttt" Hape Anton pun bergetar.

"Ya lagi PDKT lah, thanks yah udah di kenalin sama Lia dia cantik and imut banget, habis ini aku mau Show Off langsung aja deh, seperti yang kamu ajarin tadi, langsung tancap" sms send oleh Anton

"Hah.. Lia siapa ini ?" batin Ajeng kaget kemudian dia mau membalas sms Anton dan kemudian Tepppp... hapenya mati lowbatt, dan Ajeng pun langsung menepuk keningnya"

"Mampus dah, moga-moga kamu beruntung Ton, nikmatin creambath lagi ahh" Batin Ajeng yang kemudian sudah melupakan kesalahannya yang salah menunjuk orang atau Anton yang salah mendekati targetnya, karena antara Lia dan Susanty sama-sama berkaos hitam.
=============

Berlanjut di dalam gedung bioskop Anton selanjutnya berusaha melakukan pendekatan ke Lia disertai kemupengan tingkat dewa karena dia juga berphikir pasti Lia ini kawannya Ajeng dan dia yakin Ajeng sudah mengatur semuanya lalu diapun mengingat dia yang di suruh bayar uang 2 juta.

"Ah untuk gadis seperti Lia jangankan 2 juta, 25 juta uang saku dari bokap gua setahun juga bakal gua kasih kan dah" batin Anton yang udah ndak karu-karuan.

Sementara Lia kini juga sudah timbul semangat badungnya, karena sudah 9 bulan dia ditinggal kekasihnya yang masuk akademi per-Akpolan dan diapun agak-agak kepingin juga sambil dia telah membayangkan, situasi sepi-sepi gini, kayaknya jadi asyik deh kalo gituan. Gituan di dalam gedung bioskop, oleh karena itu kini dia bersikap wait and see aja terhadap cowok yang ngaku namanya "Anton" yang di liatnya lumayan cakep ini.

Kini Anton pun mulai dengan memegang tangan Lia berlanjut dengan diraba-rabanya tangan yang halus itu. Kemudian ia memegang rambut Lia tetapi tetap dia diam saja.

"Wah benar-benar nih udah OK punya nih, makasih Ajeng, bakal gue puas-puasin yah" batin Anton

Kini dipeluknya, diciumnya pipi kemudian bergeser ke bibir. Lia yang awalnya diam kini mulai merasakan getaran-getaran napsu di tubuhnya. Jadi dia mulai menanggapinya. Dia pun mulai ikut mencium Anton dengan penuh nafsu.

Mereka berdua berciuman saling berpagutan di dalam bioskop. Lidah mereka saling beradu di dalam mulut yang saling melekat itu. Tak jelas siapa mendominasi siapa. Karena keduanya sama-sama aktif.

Lalu Anton itu mulai menggerayangi tubuh Lia. Diraba-rabanya dada cewek itu. Dirasakannya payudaranya yang lumayan berisi juga. Begitu dapat kesempatan memegang payudara, seketika nafsunya langsung naik. Kemudian dia mulai menciumi leher Lia yang putih dan harum itu. Dikecupnya dan mulai dinaikkan nya sedikit kaos hitam Lia, hingga samar-samar kelihatan gundukan dada bagian bawah yang masih tertutup oleh bra. Lalu dibukanya bra itu. Diulurkan tangannya ke punggung cewek itu.

"Sini BH nya" kata Lia yang kemudian memasukkan BH nya kedalam tas kecilnya. Kini dia hanya memakai kaos yang posisinya kini sudah menggantung di bukit kembarnya yang nampak indah.

Kemudian Anton pun dengan sigap merengkuh dada ranum itu dengan tangannya, suasana yang samar-samar ini membuat keadaan makin menggairahkan. Diraba-rabanya dan diusap-usapnya kedua putingnya yang menonjol dan sensitif itu dengan ibu jarinya. "Ooh" keluhh Lia saat kedua putingnya diusap-usap oleh Anton. Kemudian Anton meremas-remas dengan lembut payudara yang padat berisi dan kenyal itu. Oh, sungguh puas rasanya bisa memegang dan meremas-remas payudara telanjang cewek yang cakep dan putih kayak gini! Cewek ini betul-betul sexy sekali. Apalagi dengan dada yang telanjang gini.

Anton makin merapatkan dirinya ke tubuh Lia. Kini kepalanya turun ke dada cewek itu. Mulutnya segera mencium payudara cewek itu lalu menjilatinya, kemudian menyedot-nyedot kedua putingnya kiri kanan bergantian.

"Oooh!" Lia mulai "naik" dengan aksi cowok yang baru dikenalnya itu. Apalagi dia cukup jago dalam merangsang payudara miliknya, termasuk saat menjilati dan menghisap putingnya, dadanya terasa hangat saat Anton menghisap-hisap dan mengenyot-ngenyot putingnya.

Lia pun akhirnya ikutan beraksi, tangannya menggerayangi tubuh Anton. Memegang dadanya yang bidang. Lalu tangannya turun ke bawah, ke perut dan turun lebih bawah lagi.

Tangannya merasakan ada benda keras di dalam celana Anton. Ditaruhnya tangannya di selangkangan Anton, Dia memegang-megang bagian pangkal paha cowok itu. Sampai akhirnya disentuhnya batang yang mengeras di dalam celana itu.

Sementara Anton jadi sedikit kaget tetapi dia pun menjadi makin senang. Dibiarkan Lia berbuat semaunya. Termasuk setelah itu dilepasnya sabuk celananya. Dibukanya resleting celana panjangnya.

Dan tangan yang putih mungil itu menyusup masuk ke celana dalamnya. Memegang batangnya yang telah mengeras sejak tadi. Tak hanya sekedar memegang saja, tapi tangan mungil itu mengocok-ngocok batangnya dan jari-jarinya mengusap-usap kepala dan leher penisnya.

"Oooh...!" Hampir meloncat ia rasanya karena nikmatnya tak terbayangkan saat penisnya dikocok-kocok dan diusap-usap oleh cewek cakep di sebelahnya ini.

Oleh karena itu, tentu Anton kini tak mau kalah dengan cewek yang masih SMP kelas 3 ini dia justru makin tertantang dan makin percaya diri

"Cewek kelas 3 SMP aja seberani ini, masak gue kalah dengan Cewek yang masih SMP" batin Anton yang kemudian dibalasnya perlakuan Lia dengan setimpal. Dibukanya resleting celana pendek Lia kemudian diturunkannya tanpa perduli segala resiko yang di depannya.

Samar-samar terlihat pahanya yang sungguh putih itu. Diraba-rabanya paha mulus itu terutama pangkalnya. Lalu tangannya dimainkan di atas celana dalam cewek itu. Jari-jemarinya menggelitik daerah sekitar vaginanya.

"Oooh, oohhhh" Lia makin mendesah-desah. Apalagi saat dia rasa jemari Anton kini bermain di liang vaginanya. Bahkan jari-jari itu ditekan-tekan ke dalam liang itu, sampai akhirnya masuk sedikit karena terhalang celana dalamnya.

"OOHhhhhh!, turunin aja CD gue sekalian Ton" rengek Lia kepada Anton seakan sudah benar-benar larut dalam birahi.

Segera Anton pun menurunkan CD milik Lia di lanjut dengan memainkan daerah vagina cewek itu. Didengarnya Lia makin mendesah-desah, apalagi saat tangannya menemukan dan merangsang klitoris cewek itu. Dilihatnya wajah Lia kini merintih-rintih dan mendesah-desah serta tubuhnya menggelinjang-gelinjang membuat Anton makin bersemangat.

Ternyata tidak berhenti sampai di situ saja dalam hal "memanaskan" dirinya, kini Anton berjongkok di depan Lia, membuka kedua kakinya lebar-lebar setelah ditariknya celana pendek dan CD Lia. Dan mulutnya pun menjilati vagina Lia yang sejak tadi udah becek ndak karuan.

"Oooohhhh-Ouuuchhh" hanya itu saja yang mampu dikatakan oleh Lia, kini dia makin tak tahan lagi untuk tidak menggeliat-geliatkan tubuhnya. Apalagi teknik jilatan Anton itu dirasanya lumayan juga.

Semakin kuat dirasakannya lidah Anton menari dan menjelajahi seluruh lekuk vaginanya. Lia merasakan cairan epirtelku semakin deras seiring dengan rangsangan yang semakin kuat, semakin nikmat lidah yang sesekali menyelinap ke dalam.

Dieulus-elusnya kepala Anton dan akhirnya tubuhnya mengejang dan makin Lia merapatkan kepala Anton ke selakannya, dan rupanya Anton tanggap bahwa Lia akan mencapai puncak Orgasme pertamanya. Maka dihisapnya klitoris Lia kuat-kuat serta dengan cepat ujung lidahnya menggelitik itil lia.

"Uuhh." lenguhan Lia pun kembali terdengar berbarengan dengan derasnya cairan dibawah sana,akhirnya Liapun meregang, ada sentakan kecil, selama beberapa detik tidak ada suara atau gerakan apa-apa kali ini, hening, cuma sedutan-sedutan di vaginanya. Akhirnya Liapun terkulai, karena di dalam gedung bioskop yang ruang geraknya terbatas, merekapun tak mau berlama-lama.

Begitu tahu si gadis cantik ini telah siap, Anton pun kembali duduk di bangkunya kemudian dimintanya Lia duduk di pangkuannya. Seandainya gedung itu tidak gelap dan ada orang yang menoleh ke belakang, tentu orang itu bisa melihat kedua paha dan bulu kemaluannya dengan jelas!

Kini Lia pun sudah duduk manis di pangkuan Anton. Namun tentu bukan sekedar pangkuan biasa. Tapi penis Anton sudah masuk menembus ke dalam vaginanya. Setelah itu, gilirannya yang menggoyang tubuhnya sendiri naik turun. Sementara kedua tangan cowok itu memainkan payudaranya.

"Oooh....ohhhhh......ohhhhhh.......ohhhhhhh" Lia terus mendesah-desah. Dan dia terus menggoyang tubuhnya naik turun.


"Ehmmm, nikmat sekali Kontol mu Ton" bisik Lia kepada Anton yang membuat Anton kaget karena mendengar Lia mulai mengatakan sesuatu.

"Gue genjot terus yah Emmm.... Nikmat iniii jangan keluar dulu yahh tahaaan"

"Uuuuuhhhhhhhhhhhhh.....uuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhh....uuuuuuuhhhhhhhhhhhhh nikmaatnya Toon, kontolmu gede banget kurasa, benar-benar buat gue melayang nih"

"Ahhhh – Ahhhhhh Toooon.. gua ndak tahan nih Ton,loe koq belum keluar juga sihhhh ini gua mau keluarrr ehhhhh"

"Iya genjot terus Lia, genjot terus ... enak banget memek mu ini... uuuuhhhhhh"


Lia pun makin cepat menggenjot kontol Anton yang lumayan gede itu menimbulkan rasa-rasa sedap nikmat disetiap geseskannya.

Tak lama kemudian tubuh Lia menegang dan menjepit kontol Anton semakin keras membuatnya makin terangsang.

"Iya sayang, ini Anton juga mau nge crooot, genjoot teruss yahhh Ehhmmmmm... Emmmmmm" Anton pun kini sudah diambang batas.

Di mana kali ini adalah benar-benar tragedi pertama buat Anton, benar-benar baru pertama ini dia merasakan vagina seorang cewek dan itu di Bioskop pula tentu membuatnya makin tak karuan.

"Ahhhhhhhhhhhhhhh uuuuuuuuuuuHhhHhchhh!!!!, gue keluarr Tooon"" dan sampailah Lia pada puncak kenikmatannya...di susul kemudiaan...

"Ahhhhhhhhh. Ahhhhhhhhhhhhh......Croooooot!!! Crooooot Crrrooooott!!!" muncratlah lah sperma Anton kedalam liang vagina Lia.

Mereka berdua pun lemas selesai mengalami orgasme yang mereka idam-idamkan. Mereka pun kemudian berbenah diri merapikan tubuh mereka, dan kemudian Lia pun kembali duduk di bangkunya lalu menyandarkan tubuhnya dibahu Anton dan Anton pun kini sudah makin senang dan makin bangga pada dirinya sendiri.

"Kamu puas ndak Lia?" tanya Anton kepada Lia sambil mengelus-elus rambut panjang yang ada di pundaknya.

"Puas banget Ton, emm jauh lebih nikmat kayaknya dari cowokku, eh cowokku dulu juga alumni SMA kamu loh!!"

"Oh yah sapa namanya?" tanya Anton...

Dan Skip Skip Skip!!!!

Setelah percakapan mereka di bioskop itu kini Lia memanggil Anton dengan Bang dan Anton pun memanggil Lia dengan Dek, agar lebih mesra, sampai lampu di Bioskop kembali di nyalakan pertanda fim telah selesai kemudian mereka pun keluar sambil bergandeng tangan.

"Yaudah bang, Adek cabut dulu yah,, tunggu Adek nanti masuk ke SMA abang OK?"

"Ok dek Lia sayang, tetapi apa ndak boleh kita lain hari ketemuan lagi gitu?

"Nanti kontak-kontak lagi aja yah" kata Lia kemudian mencium kening Anton dan melambaikan tangannya berlalu meninggalkan Anton.

Dan di ujung pojok depan sana telah menunggu Ajeng dan Susanty yang memandang sambil melongo keheranan, Anton sudah sangat keliatan berubah sekarang, Wajah Anton yang sudah cakep makin keliatan cakep lagi dengan senyum-senyum percaya dirinya serta kharisma khas playboynya yang kini sudah mampu menyilaukan tiap cewek yang melihatnya.

=============
"Hah!!!! Jadi yang tadi itu bukan temen kamu Jeng?? Untung aja aku ndak di teriakin PK di dalam tadiiii, kacau kamu Jeng"

"Sorry-sorry Ton, habis kamu kan aku suruh datengin ini kenalin temenku namanya Susanty panggil aja Susan atau Santy, tadi kan aku udah tunjukin"

"Kacau kamu Jeng, tadi kan ku tanya yang itu .. yang di ujung atau yang deket sini.. kamu aja asal meng iyakan kacau kamu ahhhh" Anton pun keluar keringat dingin merasa dirinya orang yang sangat-sangat beruntung karena tidak ada masalah dengan actionnya tadi

"Yaudah nih ku balikin aja duit loe sejuta aja yah, tapi terbukti kan kamu udah berhasil gaet cewek, berkat doaku juga tuh" Ajeng pun membuka dompetnya mau mengembalikan duit Anton yang tadi di serahkannya sebelum sampai depan bioskop.

"Hohohoho, kagak usah Jeng, bawa aje, tapi Loe an ini si cantik Santy harus mau nemenin gue malam ini! Kata Anton sambil cengengesan melihat kearah Santy yang sejak tadi memasang wajah datar tak berekspresi membuat siapapun yang memandangnya penasaran.

"Hah jangan ngelunjak kamu, pake loe gue segala sama aku, mau gua potong pake ini kontol kamu?"
Kata ajeng tegas sambil mengeluarkan pisau kecilnya.

"Potong aja Jeng dengan kenikmatan yah hohohooh, tapi inget kalau loe kagak mau gue call Bunda, bakal gue laporin loe udah terima duit tapi justru loe tidak mau melakukan kewajiban loe" kata Anton yang kini dengan mimik tegas dan keliatan serius dengan ancamannya.

"Wahhh!! Koq si Anton jadi beringas gini yah, kacau nih benar-benar nih membangunkan singa yang lagi tidur, apes kali nasibku kali ini" batin Ajeng yang sedang memikirkan kelanjutan nasibnya.

"Yaudah Jeng, yuk.. aku penasaran nih sampai dimana sih kemampuan si jagoan satu, lawan aku setengah ronde aja dah keok paling, Yuk kita kemana Ton?" Santy pun berdiri sambil mengemut-emut es cream cone yang sejak tadi menemaninya.

"Wah nih cewek koq keliatan serem amat yah, aneh nih Bunda punya pegawai koq psyko semua keliatannya" batin Anton kemudian

"Boleh kita ke apartmen gua aja biar santai"

Ajeng pun tiba-tiba memukul-mukulkan kepalanya ke meja café tempat mereka meratapi nasib nya.

=============
...................................

"Bang Anton, kenapa sih akhir-akhir ini cuekin Adek "Abang koq jahat amat sih, kemaren Lia liat mobil Abang di pakai si Lusi, waktu Lia samperin, kan Lia kira itu si Abang tuh, eh ternyata itu Lusi, malah sempet bilang dia itu sekarang ceweknya si Abang, gimana sih Abang Ah.." kata si Lia setengah manja kepada si Anton

"Aduh, dik Lia, gini aja deh, Abang mau ada ujian harian ini, nanti aja yah sepulang sekolah kita bicarain lagi, kita janjian di tempat biasa" jawab Anton ku kira dia berkata sambil berusaha menghindar .

"Aduh Abang gimana sih"

"Gini ya dik Lia, Sueeewweer gua suka semua – semuuua yang ada di kamu, Senyum manis kamu, kerenyit dahi kamu,.. Mata kamu, Semua atas perhatian kamu, Abang suka banget"

"Lah terus apa lagi bang?" tanya Lia kepada Anton

............................... (bagian 3)

=============

Dan begitulah latar belakang serta kejadian-kejadian yang membuat Anton jadi berubah jadi lelaki yang kece!!!!



::BERSAMBUNG::
:Peace:
 
Terakhir diubah oleh moderator:
wah Si Anton :mantap: tokoh central nya anton aja deh, Andre dan Mithanya cukup sekian aja :keren:
 
tu kan beneran 'susan' yang jadi tumbal, emang dasar...

aduh dek lia, masih smp kok kelakuan udah kayak gitu,

menempatkan Lia di sini kesannya terlalu maksa bang, gimana ya, bukan kaya anak smp aja gitu kelakuannya.

ga tau juga sih akunya, perkembangan remaja seusia mereka dikota besar mungkin berbeda dengan di sini...

tapi gini...ya karena judul ceritanya 'kenyataan yang berlebihan' jadi pas aja deh, emang kenyataan jaman sekarang mungkin saja sudah berlebihan..

dituggu apdet selanjutnya...
 
tu kan beneran 'susan' yang jadi tumbal, emang dasar...

aduh dek lia, masih smp kok kelakuan udah kayak gitu,

menempatkan Lia di sini kesannya terlalu maksa bang, gimana ya, bukan kaya anak smp aja gitu kelakuannya.

ga tau juga sih akunya, perkembangan remaja seusia mereka dikota besar mungkin berbeda dengan di sini...

tapi gini...ya karena judul ceritanya 'kenyataan yang berlebihan' jadi pas aja deh, emang kenyataan jaman sekarang mungkin saja sudah berlebihan..

dituggu apdet selanjutnya...

justru ini gara2 nyelamatin "susan" makanya terpaksa dimunculkan Lia hihihi .. sama mengeluarkan jiwa *tertantangnya* si Anton nih gara2 nya dan tentunya ngeklopin cerita adanya dek Lia yg masih kelas 1 huhuhu ... terimakasih ya sista dah selalu ngasih komennya
 
sempet pusing baca cerita di chapter ini .. tapi akhirnya paham jga ,,,

ditunggu update selanjutnya ya broo
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd