Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kenangan di Bali : Terima kasih Ocha

Bimabet
Mantab Suhu...ampe Coli dua kali gw..:Peace::getok:. Beruntung banget bisa menikmati share cerita Suhu dan alur cerita menarik dengan bumbu penyedapnya.;). Sulit membayangkan sahabat karib bisa sampai seperti itu dan it happens in your life..how lucky you are:genit:. Ditunggu cerita selanjutnya dan berharap ada malam Bakupas lainnya...:p.We waiting for Valen Bakupas Party:top:dan kelanjutan kehidupan suhu sama pasangan serta angel dan pasangan boleh dibuatkan cerita lagi..hehehehe
 
Cerita yg luar biasa.... Makasih atas share nya suhu, ditunggu cerita dan kisah lanjutannya...
 
Ini adalah kisah yang terjadi sekitar pertengahan bulan Agustus 2019. Namaku Doni, usia 27 tahun, sudah menikah dan mempunyai satu orang anak berusia 2 tahun. Istriku berusia setahun lebih tua, berparas manis, tinggi langsing dan bisa dikatakan sempurna untuk ukuran seorang ibu beranak satu. Namanya Allena, raji merawat tubuhnya dengan rutin berolahraga, sekalipun itu hanya jogging, stretching dan yoga sederhana beberapa kali dalam seminggu. Kami berdua asli kota Manado dengan paras persis seperti prototype orang Manado pada umumnya yang bisa dibilang ganteng dan cantik diatas rata-rata. Bukan menyombongkan diri, tapi memang Allena istriku adalah primadona di kampus ketika kami masih bareng di bangku kuliah. Tidak sedikit senior-senior, teman seangkatan bahkan dosen yang berlomba-lomba mendekati Allena kala itu namun keberuntungan ada dipihakku. Tidak berbeda dengan istriku semasa kuliah, aku juga dulu terkenal sebagai seorang playboy diangkatan kuliahku karena sering gonta-ganti pacar saking banyaknya perempuan yang mau, hehe. Petualangan cintaku berakhir setelah pacaran dengan Allena dan menemukan kenyamanan dan kesempurnaan cinta seperti lagunya Riski Fabian. Ciieeee.

Setelah menjalani 5 tahun pacaran, bahkan hingga kami wisuda barengan, selanjutnya saya kerja kantoran dan Allena membuka bisnis, kamipun memutuskan untuk menikah dan berkomitmen membangun rumah tangga hingga saat ini. Satu yang membuat aku nyaman dengan Allena yaitu orangnya dewasa dan berpikiran terbuka. Sangat sering kami bertengkar untuk urusan rumah tangga, tapi semua akan bisa terselesaikan ketika bercinta dan saling memuaskan di ranjang. Allena tidak pernah menyimpan dendam dan tidak pernah mengungkit-ungkit kesalahanku ketika bertengkar. Itu yang tidak pernah aku temukan pada pacar pacarku sebelumnya. Dan sepertinya akan sulit untuk menemukan istri seperti Allena yang tegas namun pemaaf. Mungkin salah satu kunci keutuhan rumah tangga adalah sabar dan mampu menahan amarah saat emosi. Tidak jarang pasangan suami-istri akan mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati pasangannya saat sedang marah dan emosi – percayalah ucapan kasar itu akan terus membayang-bayangi hubungan suami-istri. Bukan bermaksud menggurui, tapi apa yang Allena ajarkan ke aku sebagai istri yang bijak terutama dalam bertutur kata dan menahan emosi membuat aku semakin yakin bahwa istriku ini adalah pasangan yang paing tepat, dan aku bersyukur untuk itu. Setelah kelahiran anak pertama kami, kehidupan rumah tangga aku dan Allena terasa semakin sempurna. Sehingga tidak pernah sekalipun terpikir dalam benakku untuk menghianati cinta dan kepercayaan Allena. Setidaknya itu perasaanku sebelum kejadian dalam cerita ini teralami.

Pertemuan dengan sahabat-sahabat karibnya Allena semasa SMA akhirnya merubah segalanya. Allena, Angel, Yolanda, Ocha dan Valen, adalah lima sahabat karib yang sudah berkawan sejak kelas satu SMA sampai kelas tiga SMA. Setelah itu mereka terpisah karena memilih kuliah di kampus yang berbeda-beda. Tiga dari lima sekawan ini (Allena, Angel, Yolanda) sudah menikah dan masing masing mempunyai satu orang anak. Seorang lagi yaitu Ocha sedang dalam persiapan untuk menikah dengan pasangannya di Bali. Sisanya Valen yang hingga saat ini belum mempunyai pasangan yang serius karena mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai pramugari salah satu maskapai penerbangan berbiaya murah di Indonesia. Profesinya yang harus selalu mobile, terbang dari satu kota ke kota lain mungkin yang membuat Valen tidak pernah langgeng dengan pacarnya.

Dibanding teman teman yang lain, Angel adalah yang paling sering bertemu dengan Allena, karena rumah kami emang berdekatan. Entah itu jalan jalan di mall, atau sekedar main kerumah, intensitas pertemuan mereka sangat sering, bahkan kedua sahabat ini sudah saling menganggap saudara sendiri. Akupun cukup akrab dengan Angel dan suaminya. Sedikit gambaran tentang Angel : putih bersih khas perempuan keturunan tionghoa, tinggi sekitar 160 cm, semok cenderung chubby namun menurutku yang paling cantik dari mereka berlima. Orangnya simpel dan sedikit cuek, termasuk dalam urusan berpakaian. Beberapa kali waktu berkunjung kerumah, Angel hanya menggunakan kaos oblong kegedean dan celana hotpants menampilkan pahanya yang putih mulus. Nah biasanya kalau berkunjung kerumah kami Angel membawa anaknya untuk main bareng anakku yang seumuran. Pernah payudara Angel terlihat samar samar saat dia membungkuk waktu ngangkat anaknya yang belajar merangkak di lantai. Angel mempunyai buah dada yang tidak terlalu besar sehingga putingnya cukup mudah untuk terlihat dibalik BH melalui kerah rendah kaos oblongnya waktu menunduk. Sebagai laki-laki normal mantan playboy tentunya melihat pemandangan seperti itu membuat Penis mengeras. Jujur aku seorang hiperseks, gampang horny dan maniak dengan segala sesuatu yang berbau seks. Biasanya setelah melihat hal-hal indah seperti tadi, langsung aku lampiaskan ke istri diatas ranjang. Entah istriku menyadarinya atau tidak, selalu setelah Angel berkunjung kerumah aku pasti berapi api mengajaknya bercinta, dan biasanya akan lebih hot dan bisa berulang ulang mainnya. Aku sering membayangkan bercinta dengan Angel meskipun penisku sedang menjelajah vagina Allena. Hanya sampai di imajinasi, cukup membayangkan aja udah nikmat – untuk berbuat lebih tidak pernah terlintas dibenakku.

Kembali ke inti cerita, hari Sabtu tanggal 17 Agustus 2019 Ocha akan menggelar pernikahan di Bali. Ocha sendiri lulus di salah satu universitas swasta di Bali dan melanjutkan karirnya di bidang perhotelan. Calon suami yang akan dinikahinya adalah pemilik hotel tempatnya bekerja. Seperti yang sudah sudah, biasanya sahabat karib ini (termasuk istriku) punya ritual khusus sebelum hari pernikahan. Mereka menyebutnya (dalam bahasa Manado) “malam bakupas” – aku mengetahuinya setelah kejadian ini. Bagi yang belum tahu, sebenarnya arti malam bakupas (budaya orang Manado) adalah malam sebelum acara pernikahan, dimana semua teman, saudara dan kerabat akan gotong royong bantu membantu segala keperluan acara termasuk urusan konsumsi yang akan dihidangkan. Bakupas dalam bahasa Indonesia adalah mengupas/membersihkan rempah rempah seperti bawang bawangan, kacang kacangan, dll. Tapi ternyata malam bakupas versi Allena dan teman temannya itu lain daripada yang lain.

Istriku menyampaikan rencana untuk menghadiri acara pernikahan Ocha di Bali. Akupun menyambut dengan bahagia. Kupikir karena acaranya hari Sabtu, kami akan berangkat Jumat dan kembali hari Minggunya. Tapi ternyata maunya Allena kami ke Bali empat hari sebelum pernikahan Ocha. Lha kenapa ? tanyaku. Kata Allena, udah janjian dengan teman temannya untuk mengadakan acara special. Yasudah, akhirnya akupun meminta izin dari kantor, anggap aja sekalian liburan melepaskan diri dari kepenatan pekerjaan kantor. Menjelang keberangkatan, baru aku tahu kalau ternyata kami berangkat bareng Angel dan anaknya. Itupun baru kuketahui setelah Allena minta tolong untuk mampir menjemput Angel dirumahnya sebelum ke bandara karena suami Angel baru bisa menyusul ke Bali hari Jumat (H-1). Jadilah aku pria satu-satunya yang terpaksa harus jadi kuli dadakan, mengangkat koper-koper milik Allena dan Angel, termasuk packingan stroller buat bayi-batita kecil ini. Perjalanan yang cukup melelahkan namun membekas di ingatan. Betapa tidak, selama dua jam lebih penerbangan dari Bandara Manado ke Bandara Denpasar aku dipuaskan dengan pemandangan indah dimana Angel dengan cueknya menyusui anaknya tanpa merasa risih ada aku di sebelahnya. Kami dapat seat di barisan depat, tepatnya 2A, 2B dan 2C. Angel dan anaknya duduk disamping jendela (2A), istriku duduk di sisi gang (2C) dengan alasan biar gak ribet pas mau ke WC. Jadilah aku duduk diantara Allena dan Angel.

Anakku sudah terbiasa minum susu formula, jadi saat pesawat take off udah dipersiapkan sebotol susu biar gak rewel karena perubahan tekanan udara yang mengharuskan bayi, anak-anak bahkan orang dewasa untuk menggerakkan rahang mulut seperti mengunyah. Kalau tidak, bisa bisa mengalami gangguan pendengaran. Cukup lama aku fokus memastikan kalau anakku minum susu dengan lancar sampai tertidur, baru kusadari kalau Angel sedari tadi menyusui anaknya tanpa ditutup kain seperti biasanya. Seketika aku kaget dan melihat ekspresi Angel yang santai seperti tidak terjadi apa-apa. Alih-alih mengatasi salting, aku malah sok-sokan main dan bercanda dengan anaknya yang saat itu belum tidur. Kucubit pipi mungil anaknya Angel yang membuat aku semakin jelas memandangi payudara mungil milik mamanya. Tidak gede – malah sangat kecil untuk ukuran body Angel yang semok. Tapi itu yang aku suka. Aku pecinta tocil. Kupastikan istriku tidak mengetahui kalau aku sedang menikmati pemandangan indah diatas ketinggian 35.000 ft. Benar saja, istriku tertidur. Kembali kupalingkan pandangan kearah Angel untuk memanfaatkan kesempatan yang langka. Payudara yang selama ini jadi imajnasi saat bercinta dengan istri, bahkan bahan colianku juga, kini terpampang nyata didepan mataku. Jantung semakin berdebar debar ketika Angel merubah posisi berbaring anaknya untuk mengganti menyusui di payudara sebelah kanan. Otomatis payudara kiri lepas dari hisapan anaknya dan menampilkan puting cokelat kemerahan yang menantang. Anehnya payudara Angel tidak menggantung layaknya payudara ibu menyusui, malah padat berisi dan membusung kedepan. Sungguh indah kenikmatan ini. Setelah beberapa saat bebas dinikmati, akhirnya Angel merapikan BH nya dan sedikit merapatkan kancing baju. Terjadi turbulensi kecil yang menimbulkan suara pip serta pengumuman dari pramugari untuk mengencangkan sabuk pengaman. Sontak istriku terbangun dan akupun bersikap senormal mungkin tanpa sekalipun menoleh kea rah Angel biar istriku gak curiga.

Setelah kejadian itu aku semakin sering memandangi Angel dan mengagumi keindahan tubuhnya. Saat itu Angel menggunakan celana jeans seksi super ketat dan juga kaos yang tidak kalah ketatnya menampilkan bayang samar cetakan BH. Tubuh semok berisi dengan lekuk yang indah semakin menghipnotis akal sehatku. Seperti biasanya, aku horny banget. Tidak sabar untuk cepat-cepat check in dan menggauli istriku sambil membayangkan Angel. Tiba di hotel sekitar pukul 6 sore kami langsung dijamu dengan hidangan makan malam yang sudah diatur oleh Ocha dan calon suaminya – yang adalah pemilik hotel tersebut. Makan malam yang romantis dibawah sinar cahaya dari lampu yang remang remang. Allena, Angel dan Ocha tampak bahagia sekali bisa bertemu dan merekapun ngobrol panjang lebar sambil aku mengawasi anak anak di area bermain. Dirasa sudah cukup malam dan melihat kondisi anak anak yang mulai kelelahan hampir tertidur, Ocha mempersilahkan kami untuk beristirahat di kamar yang sudah disediakan. Satu kamar untuk aku dan Allena, satu kamar untuk Angel dan suaminya. Setelah seharian menempuh perjalanan tentunya badan terasa lengket dan gerah. Kamipun memutuskan untuk mandi bareng. Salah satu kesukaan Allena adalah oral-sex saat sedang mandi. Kami sudah sering melakukannya baik di bathtub maupun dibawah guyuran air shower.



Segera saja kulucuti pakaian Allena, mulai dari baju, celana hingga pakaian dalamnya. Kami berdua sudah telanjang sambil berjalan menuju kamar mandi. Aku mulai dengan menyabuni tubuh indah istriku, sambil mengusap-usap area sensitive seperti lehernya yang jenjang, dua payudara yang kenyal, turun ke perut hingga tiba di selangkangan istriku. Allena adalah tipe perempuan yang rajin mencukur bulu di Vagina. Entah kenapa Allena merasa kurang percaya diri ketika area vaginanya ditumbuhi bulu. Jadilah vagina istriku selalu mulus tanpa rambut. Hal ini memudahkan lidahku untuk mencapai klitorisnya. Kuarahkan lidahku memutar searah jarum jam dengan sentuhan lembut diujung lidah. Allena mulai mendesah dan bergetar-getar nikmat. Lama menikmati vagina Allena yang mulai terasa asam pertanda cairan kenikmatannya mulai keluar, kamipun berganti posisi. Kini aku berdiri dan Allena jongkok sambil mulutnya yang indah mengulum penisku yang sedari tadi tegang mengingat ingat kejadian di pesawat. Lidah Allena menari nari menyusuri setiap lekuk penisku sampai akhirnya tertahan ketika bel berbunyi berbarengan dengan ketokan pintu. Kenapa harus disaat seperti ini, pikirku membatin yang tak rela menghentikan aktifitas saling memuaskan ini. Tapi jika dibiarkan bel terus berbunyi bisa bisa anak kami yang sedang tertidur pulas jadi terbangun dan malah akan tambah ribet lagi jadinya.

Akhirnya aku dengan hanya berbalut handuk pergi mengecek siapa yang ada dibalik pintu melalui lubang pengintai. Ternyata Angel sambil menggendong anaknya. Segera kuberitahu Allena bahwa yang mengetuk adalah Angel. Gimana ? dibuka gak ? tanyaku. Ya iyalah, kali aja ada yang penting, jawab Allena. Spontan akupun membuka pintu tanpa terpikir sebelumnya bahwa saat itu aku masih dalam keadaan telanjang ditutupi handuk mini sebatas paha. Angel tampak terkejut namun tak mengurungkan langkahnya untuk menerobos masuk menuju tempat tidur. Anaknya dibaringkan disamping anakku yang sedang tidur sambil bertanya, Allena mana ?, tuh lagi mandi, jawabku. Terus kamu lagi ngapain ? tanya Angel. Aaa..aa..aku ya lagi mandi juga tapi kamu ngetuk pintu, balasku terbata bata. Ciieee mandi bareng, ngapain aja di dalam ?, ujar Angel sambil senyum senyum nakal. Ssssttt ada aja! Timpalku sambil kembali masuk ke kamar mandi dengan membawa masuk pakaian Allena. Istriku akhirnya keluar dari kamar mandi dengan sudah berbusana lengkap sambil aku meneruskan mandi dengan kondisi kentang. Coli gak ? coli gak ? gak usah deh, mending pejunya disimpan buat di ranjang.

Pa, Angel tidur di kamar kita gak apa apa ya ? kan Rico (suami Angel) nanti datang hari Jumat, dia takut tidur hanya berdua dengan ade. Boleh ya ? tanya Allena sedikit memelas. Iya boleh, gak apa apa, balasku. Tapi dalam hati sedikit jengkel karena udah berencana menghabiskan malam ini untuk bercinta dengan Allena. Bisa bisa zonk lagi kalau ada Angel tidur disini. Sekarang posisinya Allena, Angel dan anak-anak kami tidur di tempat tidur Super King Size ukuran 200 x 200, sementara aku tidur di sofa. Hampir satu jam aku berbaring tanpa bisa tertidur. Galau dalam kondisi kentang, kalau tahu bakal jadi begini mending tadi udah coli aja di kamar mandi, pikirku dalam hati. Hingga tiba tiba Allena bangun dan menghampiri aku di sofa dengan posisi menindih dari atas. Bibirnya langsung melumat bibirku dengan ganas, lidahnya bermain silat dengan lidahku. Entah apa yang ada di pikiran Allena saat itu. Apa mungkin dia kasihan karena tahu nafsuku tak tersalurkan ataukah Allena juga lagi horny ? aku gak tahu mana yang benar, tapi yang jelas saat ini Allena sudah semakin buas melumat bibirku sambil tangannya menggosok gosok penis yang perlahan menuju ereksi maksimal. Mah, tunggu dulu, disitu kan ada Angel, bisikku di telinga Alena. Tenang aja, dia udah tidur, balas istriku.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan akupun menikmati saat-saat yang ditunggu-tunggu. Tidak sulit menelanjangi Alena karena istriku ini hanya menggunakan daster tanktop tanpa dalaman dan kaos kaki panjang menutupi betis indahnya. Ternyata dia udah mempersiapkan dari sebelumnya. Entah kapan Allena mencopot BH dan celana dalam, akupun gak memperhatikan. Yang jelas inilah saatnya. Kuarahkan Allena untuk duduk diatasku sambil Vaginanya menelan penisku. Allena tampak dengan lincah bergerak naik turun sehingga penisku keluar masuk vaginanya yang mulai becek dan licin. Biasanya untuk sampai di titik ini kami perlu pemanasan dan saling cumbu. Tapi entah kenapa malam ini Allena cepat banget terangsang dan ritmenya sangat cepat. Tak mau cepat cepat menyelesaikan pergulatan, akupun meminta ganti posisi. Allena menungging di sofa sambil penisku dimasukkan dengan gaya Doggistyle. Bunyi gesekan Vagina dan Penis yang lembab terdengar sangat jelas. Kami tidak lagi menghiraukan keberadaan Angel dikamar ini, hingga tiba tiba terdengar pintu kamar mandi yang tertutup. Aku dan Allena saling memandang dan kemudian menoleh ke tempat tidur. Ternyata Angel udah bangun dan tadi jalan ke kamar mandi. Sudah pasti Angel melihat aktifitas kami di sofa yang kebetulan dekat dengan lampu tidur di sudut ruangan. Entah kenapa aku malah tambah horny dan terangsang menyadari bahwa persetubuhan aku dan Allena ini disaksikan langsung oleh Angel, bunga fantasiku selama ini. Dalam hati bertanya tanya, mungkinkah Angel bisa ikut terangsang melihat kami bersetubuh ?.

Beberapa menit kemudian moment yang ditunggu datang juga, Angel keluar dari kamar mandi dan terlihat dengan sengaja memalingkan pandangannya kearah dinding tanpa mau mengisyaratkan bahwa dia melihat aktifitas kami. Angel langsung berbaring di tempat tidur sambil menutup badannya sebatas leher dengan selimut. Nafsuku udah di puncak, kami kembali fokus pada persetubuhan suami istri yang kali ini sensasinya berbeda dengan biasanya. Sepertinya Allena udah berkali kali orgasme dengan posisi doggistyle, spermaku udah diujung penis sebelum akhirnya kucabut dan keluar dari dalam Vagina. Aku belum mau mengakhiri pertandingan ini. Sengaja kuistirahatkan penisku untuk menetralisir sperma yang hampir keluar. Kubaringkan Allena di sofa sambil kedua pahanya mengangkang membuka vagina indah yang dengan buas kujilat klitorisnya hingga Allena mengerang kenikmatan. Seketika kupandang kondisi tempat tidur, ya benar! Angel ikut terangsang dan dengan jelas terlihat ada aktifitas dibalik selimut yang menutupinya. Isyarat mata dan bibir Angel sudah sangat familiar karena persis seperti ekspresi istriku waktu masturbasi. Waaah Anggel masturbasi! Seketika sensasi segar namun aneh merasukiku, aku terangsang berkali kali lipat mengetahui Angel sedang masturbasi menikmati live show persetubuhan aku dan Allena. Sontak penisku kembali tegang maksimal, kumasukkan penis panjang dan besar ini kedalam vagina indah istriku yang masih becek dan licin. Dengan gaya missionaries kugenjot Allena hingga istriku ini tak mampu menahan erangannya. Allena teriak dengan hebatnya. Tapi tunggu dulu! Sepertinya aku mendengar erangan yang bersahut sahutan. Siapa lagi kalau bukan Angel yang ikut mendesah tak mampu membendung kenikmatan yang diciptakannya sendiri.


Kini kusetubuhi istriku diatas sofa dengan posisi dia dibawah dan aku diatas. Dengan posisi ini memungkinkanku untuk leluasa memandangi tempat tidur dimana Anggel sedang terbaring nikmati. Aku perhatikan selimut yang menutupi tubuh Angel perlahan lahan turun kebawah hingga akhirnya jatuh. Luar biasa kenikmatan malam ini. Setelah di pesawat aku puas menikmati payudara mamah mudah cantik idolaku ini, akhirnya malam ini aku bisa menikmati bagian bawahnya yang telanjang. Celana Anggal udah copot, tersisa celana dalam yang sudah turun hingga ke betis. Sangat jelas aku melihat jari jari lentiknya menggosok gosok Vagina mungil dengan selangkangan yang terbuka lebar. Kini Angel dengan leluasa masturbasi, memasuk masukkan jarinya ke Vagina sambil terang terangan mengarahkan pandangan kearah aku yang sedang menunggangi Allena. Tidak lebih dari lima menit aku menahan gejolak kenikmatan hingga akhirnya crottt didalam Vagina Allena. Ronde yang kedua ini bukan lagi tubuh Allena yang aku nikmati tapi pemandangan nakal Angel yang udah telanjang memainkan Vaginanya.


Daftar Isi :

Update 1 : Pertemuan 5 sahabat karib (malam bakupas)
Update 2 : Istrimu kekasihku juga (Tukar pasangan)
Update 3 : Kenikmatan gadis Bali (Dayu dan kakaknya)
Update 4 : Pernikahan Ocha (Janji suci)
Update 5 : Malam kebersamaan (Kisah bos dan karyawannya)
Update 6 : Janji yang terpenuhi (Cinta terlarang)
Update 7 : Sementara itu di kamar yang lain (Saling berbagi)
Cerita yg bagus...lumayan bikin ngaceng...
 
Kini semua rasa penasaran akan keindahan tubuh sahabat-sahabat istriku dapat aku tuntaskan setelah Bikini Valen yang sedari tadi dipertahankannya bisa kami loloskan bahkan buah dada montok dan memek berbulu harum bersih terawat milik sang pramugari berhasil kunikmati. Tapi hakekat dasar manusia salah satunya yaitu tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang ada saat ini. Termasuk tidak puas dengan hanya mengoral Valen. Dalam hatiku menginginkan untuk bercinta dengannya, ya bercinta! Bersetubuh!. Dengan sendirinya aku bisa merasakan apa yang mungkin dirasakan oleh Andre dulu. Setelah meng-oral vagina indah Valen, liang senggamanya seakan-akan memanggil, dan terus menggoda untuk di eksplor dengan penisku. Tapi jauhkan!, pikirku menepis bisikan bisikan setan yang menginginkan lebih. Bisa bisa kejadian di Malam Bakupas jilid 2 akan terulang kalau aku nekat memperkosa Valen. Diluar kenakalanya dengan teman teman se-geng yang gila dan tidak masuk akal ini, sejatinya Valen adalah pribadi yang baik, mempunyai prinsip, tegas, termasuk idealis mempertahankan keperawanannya. Selanjutnya tidak ada lagi kejadian menarik. Setelah spermaku muncrat didalam mulut Ocha, diapun segera beranjak ke kamar mandi dan memuntahkan bibit bibit unggul yang gugur di medan perang. Diikuti oleh Valen yang segera mengenakan lagi celana dalam, BH, dan pakaian lengkapnya. Mungkin Valen ingin mengantisipasi pengalaman buruk yang pernah terjadi agar tidak terulang lagi. Apalagi malam ini ada tiga lelaki buas yang siap memangsa.

Jarum jam menunjukan pukul 3 dini hari. Setelah pergulatan panjang, berganti ganti pasangan suami istri, sepertinya kami mulai kelelahan. Angel dan suaminya tertidur diatas ranjang sehabis bersenggama. Begitupun istriku, setelah berkali kali coba dibangunkan, Allena tampak tak lagi mempunyai tenaga sekalipun hanya untuk memakai kembali pakaiannya. Jadilah mereka bertiga kini tidur telanjang. Yolanda dan suaminya Erik pamitan untuk kembali ke kamar mereka setelah sebelumnya sudah mengenakan kembali pakaian apa adanya. Tampak puting susu Yolanda tercetak jelas dibalik kaos ketat warna putih yang dikenakannya. Valen mengamankan posisi tidur diatas sofa. Kini tersisa aku dan Ocha yang masih terjaga sambil mulai mengenakan pakaian. Kuperhatikan lekuk indah tubuh Ocha yang ideal. Kuperhatikan malam itu Ocha persis seperti Gisel* An*stasya yang sedang hamil kecil. Ya, hamil sebelum menikah. Perutnya ada sedikit tonjolan kecil membuncit. (Bisa terlihat jika diperhatikan dengan seksama, kalau orang gak tahu bahwa Ocha hamil dikira itu buncitan biasa yang sering ada pada wanita wanita normal). Aku menyuruh Ocha untuk balik dan beristirahat karena acara pemberkatan pernikahannya akan diadakan nanti siang.

Aku beranjak balik ke kamar untuk istirahat. Sesampainya aku di kamar barulah aku ingat bahwa malam ini anak anak dijagain baby sitter. Yang satunya sudah tertidur bersama anak-anak diatas tempat tidur, yang satunya asik nonton TV sambil berbaring diatas sofa. Karena memang kartu kunci kamar ada padaku, jadi aku bisa langsung masuk ke kamar tanpa ngetuk dan ternyata tidak disadari sama babby sitter ini. Ketika itu mereka tidak menggunakan seragam, melainkan baju tidur seperti daster dengan rok pendek banget sampai dibawah paha. Pas aku datang, yang sedang tidur-tiduran di sofa langsung membenarkan tidurannya dan merapikan rok yang berantakan hingga terlihat sedikit celana dalamnya (saking pendeknya rok daster itu). Sedangkan yang satunya tidur miring menghadap ke dinding dengan rok daster yang terangkatn memperlihatkan pantat yang gemuk dan kencang dengan celana dalam garis-garis merah muda. Mungkin mereka tidak menyangka kalau malam ini aku akan balik dan tidur di kamar ini.

Setelah kenalan, akhirnya kuketahui namanya Ida Ayu dan biasa dipanggil Dayu. Postur tubuhnya tinggi proporsional, dengan kulit sawo matang manis dan punya lesung pipit. Gak enak aku nanyain usianya, tapi yang pasti sedikit dibawah usiaku karena dia mengaku sedang kuliah semester empat di salah satu universitas negeri di Bali. Hebat juga seorang baby sitter bisa kuliah di PTN, pikirku dalam hati. Meskipun cara bicaranya lebut dan sopan tapi sepertinya Dayu ini orang yang senang ngobrol cenderung kepo sok kenal sok dekat. Setelah mengatur duduknya sambil menyilangkan kaki, Dayu mempersilahkan aku untuk duduk di sofa. Sebenarnya aku udah capek dan ngantuk berat. Tidak enak aku langsung membangunkan yang sedang tidur di ranjang atau menyuruh Dayu pindah sehinga aku bisa tidur di sofa. Mau tidak mau obrolan Dayu terpaksa aku ladeni sebisanya.
Dayu : Acaranya sudah selesai pak ?
Aku : Iya, sudah.
Dayu : Ibu nya mana ? kok gak barengan ?
Aku : Masih punya urusan.
Dayu : Udah jam segini masih ada urusan juga ? sibuk banget ya.
Aku : Iya. Jawabku sekenannya. (Anak ini kok kepo banget ya, gumamku dalam hati.)
Dayu : Seru ya pak pesta seksnya, sampai anak sendiri disuruh jagain orang.
Aku : Eeee,.. eeee… maksudnya ? (jawabku kaget belagak gak mengerti maksd ucapannya)
Dayu : Santuy aja pak, aku tahu kok apa yang bapak dan teman temannya mbok Ocha lakuin dari tadi.
Aku : Emang apa ?
Dayu : Entot entotan. Berbuat mesum.
Aku : (Diam tanpa kata)

Nah, suhu suhu kalau masih ingat kejadian di kolam tadi ketika aku selesai bikin anak untuk Yolanda dan beranjak menghampiri Valen. Aku sempat memperhatikan kok Ocha nggak ada sama sekali di kolam ataupun dalam kamar. Namun tidak begitu aku hiraukan karena pikiranku udah fokus untuk ngambil jatah dengan Valen. Ternyata saat itu Ocha kepergok sama Dayu. Ceritanya Dayu ngetok di kamar tempat kita pesta seks buat nyariin Angel (mau nanyain kalau anaknnya boleh dikasih susunya anakku apa nggak). Spontan Ocha membuka pintu tanpa berpikir kalau dia lagi telanjang, dan sialnya Dayu dengan penasaran karena mendengar suara suara erangan, langsung masuk kedalam mendapati aktifitas seksual bak film porno yang pemerannya adalah kami semua. Aku gak tahu lagi bagaimana Ocha menjelaskannya ke Dayu. Awalnya aku gak begitu khawatir. Yasudahlah gak penting amat, toh dia hanya seorang baby sitter, pikirku sederhana menenangkan perasaan.

Dayu : Lah kok tadi aku litanya ibu (istriku) diperkosa laki-laki lain ?
Aku : eee..eee… gak diperkosa, itu iseng aja.
Dayu : Terus bapak liat sendiri istrinya dientot orang lain ?
Aku : Iya, gak apa apa, aku juga ngentot istri istri mereka.
Dayu : Astagahhh (kaget)
Aku : Terus apa lagi yang kamu lihat ?
Dayu : Aku lihat juga mbok Ocha telanjang, padahal hari ini kan dia nikah. Apa bapak juga ngentotin mbok Ocha ?
Aku : Iya dong (jawabku sombong), eh nggak ding, Ocha ngisapin penisku aja sampe muncrat tapi kami gak entot entotan (jawabku polos).
Dayu : Astagaaah. Tega teganya mbok Ocha menghianatin bli aku.
Aku : Bli kamu ? Bli itu om ya ? siapa om kamu ?
Dayu : Andreas!

Seperti tersambar petir akupun kaget setelah mendengar pengakuan dari Dayu kalau ternyata calon suami Ocha si Andreas itu om nya. Lebih tepatnya Dayu ini adalah Anak dari adiknya Andreas. Dan yang sedang tidur di tempat tidur itu kakanya Dayu. Jadi mereka dimintakan tolong sama Andreas untuk bantu jagain anak anak kami malam ini aja. Jadi bukan baby sitter seperti anggapanku sebelumnya. Sekali lagi bukan baby sitter. Pantes aja penampilannya jauh lebih elit gak kaya mba-mba babby sitter. Aku langsung memperbaiki sikap, karena sadar yang sedang bersamaku ini adalah bagian dari keluarga intinya calon suami Ocha, tuan rumah ditempat ini.

Dengan polos dan (-bodoh) terus terang aku menceritakan asal mula kenapa kami bisa melakukan pesta seks seperti tadi. Cerita yang dijelaskan oleh Valen tentang malam Bakupas dari jilid 1 kuceritakan panjang lebar ke Dayu. Bukannya ngantuk, aku malah jadi terangsang menceritakan kisah itu ke Dayu. Akhir cerita aku bermohon ke Dayu supaya jangan diceritakan ke siapa siapa apalagi ke calon suaminya Ocha.
Aku : Sekarang aku udah jujur ke kamu, udah kuceritakan kenapa kami buat acara seperti tadi. Pliiiis jangan kasih tau siapa siapa ya, jangan kasih tahu om kamu.
Dayu : Tenang saja, aku gak akan kasih tau siapa siapa apalagi bli Andreas. Tapi ada syaratnya sebagai penutup mulut.
Aku : (Dalam hati: matre juga nih anak) Apa syaratnya ?
Dayu : Aku pengen liat yang itu (sambil menunjuk ke arah selangkangan yang menampilkan jelas penisku yang sedang tegang dibalik celana boxer tanpa CD)
Aku : (Dalam hati: Ohhh nakal juga ternyata. Kena deh) Gak boleh, itu punya istriku.
Dayu : Lah kalau punya istri bapak kok tadi dikasih ke cewek cewek lain. Yasudah kalau begitu aku kasih tahu bli Andreas (mulai mengancam).
Aku : Ciiiee gitu aja ngambek. Oke aku kasih lihat tapi ada syaratnya juga.
Dayu : apa ?
Aku : Syaratnya kamu kasih lihat juga punyamu biar adil. Yekan ? deal ?
Dayu : Enggak mau! Aku pengen liat punya bapak aja, punyaku Cuma buat pacarku.
Aku : Lah pacarmu udah pernah lihat memekmu ? (mulai SSI)
Dayu : Ya iyalah, hari gini pacaran ngapain aja kalau bukan gituan. (terpancing)
Tampaknya Dayu mulai terbawa suasana. Aku lancarkan trik SSI yang berhasil menggali informasi tentang kehidupan seksnya dengan pacarnya. Mungkin karena sebelumnya aku udah jujur ke dia tentang pengalaman seks kami terang terangan, Dayu tidak segan juga menceritakan pengalaman seksnya dengan pacarnya. Kurang lebih begini cerita Dayu tentang pengalaman sampai dia dan pacarnya bisa jadian, dan resmi pacaran.

Belum terlalu lama, kira kira sebulan yang lalu. Dayu baru saja dipilih menjadi wakil sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa di fakultasnya. Program pertama yang dilaksanakan tentunya pelatihan dan outbond seluruh pengurus BEM yang dilaksanakan di salah satu resort. Singkat cerita ada yang namanya Anggara, sang ketua BEM terpilih yang menjadi primadona di kalangan pengurus BEM cewek yang lain. Dayu sendiri baru kenal dengan Angga setelah bergabung di BEM, dan tidak terlalu akrab dengannya. Karena perawakan Angga yang tinggi dan ganteng jelas saja muncul ketertarikan Dayu. Dayu terus terang mengaku mempunyai kebiasaan aneh yang buruk, yaitu senang melihat cowok mandi. Namanya Voyeurisme atau Scoptophilia (Apakah suhu punya pengalaman dengan cewek yang punya kebiasaan ini ?). Kebiasaan ngintip cowok mandi sudah sering dilakukannya di kost. Kali ini niat Dayu untuk mengintip Anggara sudah bulat. Dayu mengatur siasat dengan mengambil kamar mandi tepat disebelah kamar mandi Anggara. Nah, setiap kamar mandi terhubung dengan satu fentilasi kecil yang cukup untuk mengintip dan melihat aktifitas di kamar mandi sebelahnya. Terdengar guyuran air pertanda Anggara sudah tidak berbusana lagi. Dengan ragu ragu Dayu memanjat bak mandi dan menoleh kearah kamar mandi disebelahnya. Sial seribu sial, posisi Angga tepat menghadap ke fentilasi dan tiba tiba Dayu dan Angga saling bertatap mata dibarengi kekagetan Dayu yang kemudian melopat turun dari bak. Berselang kemudian pintu kamar mandi Dayu diketok ketok dari luar. Gugup, takut. Pasti ini Angga yang mau menginterogasi dia. Dengan gemetaran Dayu membuka pintu dan mendapati Angga yang dengan dibaluti handuk menatap marah kepadanya. “Berani beraninya kamu ngintip aku mandi”, teriak Angga. “Maaf kak, tidak sengaja, maaf, rengek Dayu”. “Mau saya laporkan ke petugas atau kita selesaikan secara baik baik ?”, tanya Angga. “Secara baik baik aja kak, maaf”, jawab Dayu. “Oke, saya belum selesai mandi, tunggu saya mandi dulu baru kita selesaikan masalah ini” ucap Angga tegas. Bukannya balik ke kamar mandi sebelumnya, Angga malah masuk ke kamar mandi Dayu yang kebetulan masih berpakaian lengkap. Pintu ditutup dan dikunci. “Apa apaan ini kak?” tanya Dayu takut. “Tenang saja, kamu tunggu aja disini, diam sampai aku selesai mandi”, jawab Angga.

Jadilah Angga dan Dayu berada dalam satu kamar mandi sambil Angga melanjutkan mandi, ya tentunya dengan keadaan telanjang selayaknya orang mandi. Posisi Dayu berada di sudut pintu sementara Angga menyabuni tubuhnya dengan posisi menghadap ke Dayu. Penis Angga tegang dan udah keras banget. “Ini kan yang kamu mau ?, ucap Angga. Dayu hanya terdiam. “Sejak kapan kamu senang ngintip orang mandi ?”, tanya Angga yang tidak dijawab dengan sepatah katapun oleh Dayu. Sejurus kemudian, alih alih menyabuni badannya, Angga malah memainkan penisnya sambil diurut urut mulai dari pangkal hingga ke ujung penis, seraya memandangi tubuh Dayu yang seksi. Dayu mengakui bahwa saat itu dia terangsang banget. Niatnya mau mengintip Angga mandi lewat fentilasi, malah bisa liat langsung pake bonus atraksi Rangga memainkan penisnya dengan gerakan coli. “Aku boleh ikutan mandi juga kak?, tanya Dayu terbata bata. ”Ayoo!, buka aja bajumu aku mandiin”. “ayolah gak usah takut, aku jinak kok”, bujuk Angga. Perlahan Dayu mulai membuka kaos dan celana jeansnya. Menyisahkan celana dalam dan BH putih yang dikenakan Dayu. Baru saja celana jeans terlepas, Angga spontan menyentuh arah selangkangan Dayu dan mendapati celana dalamnya sudah basah banget dengan lendir vaginanya. Angga tersenyum kearah Dayu, ditanggapi dengan senyuman malu sambil merunduk. Dengan cekatan Angga menarik celana dalam Dayu sampai turun ke lantai dan membersihkan Cairan di vagina Dayu yang belepotan. Dibersihkan dengan jilatan jilatan lidah sampai berujung ke klitoris hingga Dayu berkali kali orgasme. Ya, berkali kali orgasme oleh jilatan di vaginanya oleh cowok idola. Ini pengalaman pertama Dayu dilayani nafsu birahinya oleh laki laki. Sebelumnya Dayu sudah berkali kali pacaran tapi tidak pernah menyentuh hal-hal yang intim.

Dayu mencoba memegang penis tegang Angga tapi dihalanginya. Angga menepis tangan Dayu sambil berbisik “sabar, ada waktunya”. Merekapun mandi bareng sambil sesekali Angga menyabuni sekujur tubuh Dayu tanpa lupa menggosok gosok lubang vagina perawannya. Perawan ? iya perawan. Itu kesaksian Dayu, setidaknya sampai hari itu dia masih perawan. Selama mandi Dayu pun berkali kali dibuat Angga orgasme dan mencapai titik puncak kenikmatan. Pengalaman pertama fantasinya terwujud. Berkali kali juga Dayu berusaha memegangi penis Angga tapi tidak berhasil. Dayu dibuat penasaran olehnya. Cukup lama mereka menikmati mandi bareng hingga ada orang yang mengetuk pintu buat gantian mandi. Kebetulan kamar mandi di resort itu tidak dipisah laki laki dan perempuan. Jadi setelah menggunakan pakaian lengkap, Angga dan Dayu mengatur siasat untuk keluar satu persatu menunggu suasana sepi. Sebelum Angga pergi, Angga mengecup kening Dayu dan mengucapkan terima kasih, sampai ketemu nanti malam. Adegan terakhir ini yang membuat Dayu klepek klepek dibuatnya. Sungguh romantis si Angga.

Malam harinya adalah malam penutupan kegiatan yang juga dikemas dengan konsep malam keakraban. Jadi semua peserta berbaur diiringi nyanyian nyanyian yang secara bergantian dibawakan oleh peserta yang bisa nyanyi. Tidak disangka-sangka sang superstar di kegiatan ini membawakan lagu Club Eightis “Dari hati” sambil membawa setangkai bunga mawar dan mendekati Dayu. Angga menyatakan cinta kepada Dayu dihadapan semua anggota BEM yang ada. Pasti tidak sedikit hati-hati yang hancur menerima kenyataan ini. Tapi entah itu cinta sesungguhnya atau cinta yang palsu, Dayu tentu menerima cinta Angga. Mulai saat itu mereka belajar saling mengenal dengan tentunya tidak canggung lagi untuk saling memuaskan dalam hal seks. Kejadian di kamar mandi tadi ternyata membuat Angga jatuh cinta kepada Dayu, -curhat Dayu malam itu kepadaku. Terbawa dengan cerita Dayu, penisku menjadi semakin menegang. Kembali aku mengingatkan Dayu tentang syarat supaya aku mau memperlihatkan penis tegangku kepadanya.

Aku : Oke, punyaku udah tegang banget (sambil mengelus-ngelus dibalik celana). Aku kasih lihat ke Dayu tapi Dayu juga kasih lihat memek Dayu biar adil. Deal?
Dayu : (berpikir keras) Okedeh deal. Tapi lihat aja ya pak ?
Aku : Iya gak apa apa lihat aja, tapi Dayu juga Cuma bisa lihat aja punyaku (pancingku meniru trik Angga)
Dayu : yeeeey gak bisa gitu dong. (Ketahuan ternyata udah punya niat buat mainin penisku. Maniak juga ni anak)

Sejurus kemudian aku menarik turun celana boxer sehingga terpampang nyata penisku yang sudah berdiri keras di hadapan Dayu. Kuperhatikan Dayu ini manis juga dengan bodi yang proporsional. Kukocok kocok perlahan penisku untuk mengundang birahi Dayu. Tanpa disuruh Dayu mulai menyibakkan rok dasternya keatas dan menarik turun celana dalam miliknya sehingga aku bisa melihat memeknya yang tembem. Kenapa tembem ? Karena memek Dayu bersih tanpa bulu, terus dagingnya seperti mengembang. Lubang senggamanya tertutup rapat dengan labia mayora membentuk seperti bukit kembar. Kuposisikan dudukku bersandar di sofa sambil mengocok ngocok perlahan penisku yang diikuti oleh Dayu dengan menggosok gosok vaginanya. Kami saling memuaskan diri sendiri sambil menikmati aktifitas satu sama lain. Kini Dayu tidak canggung lagi untuk memainkan payudaranya setelah daster dan bh nya tergeletak di lantai. Dayu telanjang. Sungguh indah. Tidak kalah indah dengan body teman teman Allena yang sebelumnya puas aku nikmati. Sekarang gadis bali yang cantik dan manis gantian menggodaku. “Donn, 69 yuuk!” ajak Dayu yang kini mulai memanggil aku dengan Doni. “Terus kalau kakakmu bangun gimana ? tanyaku”. “Santuy, kalau dia bangun pasti gabung juka kok”, ucap Dayu menenangkan. Seketika nafsuku menggebu gebu mendengar perkataan itu.

Ternyata kakak beradik ini sudah bisa dengan urusan seks. Akupun menuruti permintaan Dayu untuk 69. Dayu tidur dibawah, aku diatas. Sambil menjilat-jilati memek Dayu, Dayu mengulum penisku dengan buas. Aroma memek Dayu memang sedikit amis tapi gak masalah, kujilati naik turun mulai dari klitoris hingga ke anus. Hanya beberapa menit kami saling mengulum, tiba tiba dari memek Dayu muncul semburan cairan yang memancar hingga ke muka aku. “Aku pipis Don, terus.. terusss.. aaahhh… cepetin.. aku pipis”, teriak Dayu yang mungkin membangunkan kakaknya. Karena sekilas kulihat dari arah tempat tidur mulai mendekat menghampiri kami. Jilatan lidah di memek Dayu tidak aku hentikan malah semakin menjadi jadi. Berkali kali Dayu kubuat pipis saking enaknya. Mungkin karena dari tadi sudah banyak banget peju yang aku keluarkan, sekalipun kuluman Dayu di penis aku sangat nikmat tapi aku belum juga ejakulasi. Sampai akhirnya Dayu mendorongku untuk menyudahi jilatan di memeknya seiring klimaks yang dia peroleh seperti tersambar petir. Ternyata Dayu udah gak tahuan lagi, saking kliaksnya memaksa untuk mengangkat tubuhnya menjadi posisi duduk.

Bagaimana dengan kakaknya Dayu ? ya kini kakaknya dayu duduk bertiga dengan kami di sofa sambil tangannya masuk kedalam CD menikmati aksi aku dan adiknya. Kakaknya dayu (belum sempat kenalan) mempunyai tubuh yang gemuk (lebih gemuk dari Yolanda). Tapi tahu gak suhu ? aku adalah tipikal laki laki yang punya fantasi dengan cewek cewek gemuk. Mulai dari gemuk sedang kayak Angel, Gemuk beneran kayak Yolanda, dan kali ini ada kakaknya Dayu yang gemuk banget. Karena sebelumnya Dayu udah pernah bilang kalau kakaknya bangun pasti ikut gabung, aku berkesimpulan kalau kakaknya Dayu ini juga udah sering main seks dan kuartikan sebagai lampu hijau untuk menjamahnya. Kubantu kakanya Dayu dengan menggantikan jarinya dengan jariku untuk menggosok memeknya. Diapun mengerang dengan kuat. Lekuk lekuk (lebih tepatnya tumpukan tumpukan) lemak di perutnya seperti memberikan sensasi tersendiri. Mungkin karena istriku tinggi langsing sehingga ngentotin cewek gemuk adalah fantasiku. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Dayu, aku malah lebih dulu menjamah kakaknya.

Sudah lumayan berumur, mungkin kuperkirakan usianya sudah 30an. Dengan posisi berdiri aku mengangkat kedua kaki dan pahanya yang gemuk dan memasukkan penisku yang sudah on maksimal. Masih seret! Butuh tambahan rangsangan sepertinya. Akupun menjilat memek kakaknya Dayu dengan buas hingga terasa licin kemudian kumasukkan penisku. Kali ini aku sangat buas. Sedari awal tidak kukendorkan penetrasi ke memek kakak Dayu. Mungkin karena gemuk sehingga memeknya terasa sempit banget, atau emang jarang dipake, aku juga gak tau. Yang jelas persetubuhan dengan kakak Dayu ini kulakukan dengan cepat supaya bisa cepat selesai. Karena aku udah capek banget. Sebelum aku ejakulasi kucabut penisku dan kuarahkan ke mulut Dayu. (Untung masih bisa berpikir jernih, bayangkan kalau kakaknya ini gak KB terus hamil ? bisa repot kan.) Dayu mengulum penisku sambil mengocok dengan cepat meruntuhkan pertahananku. Akupun muncrat di mulut Dayu.

Gila! Pengalaman yang tidak ada habis habisnya di Bali. Apakah ini rezekinya suami takut istri yang selama ini menjaga kesetiaan dengan istri, dan tidak pernah berbuat aneh aneh. Kali ini aku tidak henti hentinya terpuaskan lahir dan bathin oleh orang orang yang tidak pernah kuduga. Dayu protes kok dia yang awalnya bangunin si penis tapi kakaknya yang dapat enak. Diikuti oleh tawa kami semua di ruangan itu. “Tapi omong omong, kok spermanya cair dan dikit banget” ?, tanya Dayu. Aku diam tak menjawab. “Udah keseringan main terus stok spermanya habis ya ?”, goda Dayu. Aku hanya diam mengerutkan dahi. Ternyata ujung-ujungnya Dayu menawarkan produk obat yang dijuanya. Dayu adalah salah satu agen penjual obat kuat merk “Vit*male” yang sekarang lagi marak ditawar-tawarkan. Katanya buat nambah nambah uang jajan. Akupun diprospeknya, dibujuk bujuk untuk beli produk obatnya. Katanya Vit*male adalah produk herbal, tidak ada efek samping, bla bla bla, dan yang terpenting bisa bikin stamina pria lebih kuat. Aku gak percaya. Ya namanya salles ya, pasti jual kecap nomor satu. Akupun mengiyakan untuk membeli sepaket tapi syaratnya harus dicoba dulu. Kalau gak ada khasiatnya aku gak jadi beli. Oke, Dayu menawarkan satu pil untuk dicoba. Akupun spontan meminumnya tanpa baca aturan pakai.

Hari semakin pagi, sampai jam segini aku belum juga tidur. Bisa bisa besok ketiduran pas sedang acara. Akupun berniat untuk tidur minimal beberapa jam sebelum nanti siap siap buat acara pernikahannya Ocha. Tapi untuk tidur di kamar ini gak mungkin lah, karena ada kakak beradik binal ini. Di kamar yang sebelumnya juga udah penuh. Yang tersisa adalah kamarnya Angel-Riko, dan kamarnya Valen. Aku pergi ke resepsionis untuk menanyakan kira kira kamar mana yang bisa aku tempati sementara. Kebetulan kamar Valen masih ada kuncinya di resepsionis dan bisa digunakan sementara olehku. (Pastinya setelah kujelaskan bahwa kita satu rombongan). Masih dengan busana seadanya akupun langsung berbaring di tempat tidur Valen. Belum sempat bermimpi tiba tiba sudah ada aja yang bangunin. Awalnya aku masih ogah-ogahan untuk bangun. Bentar lagi, ngantuk berat! Kataku. Tapi setelah kuperhatikan baik baik ternyata yang membangunkanku itu Valen. “Bentar Lagi acaranya dimulai, buruan siap siap”, ucap Valen. Aku spontan bangun dan membersihkan wajahku sebisanya. “Donn, kamu mau mandi duluan, apa aku aja yang duluan ?, tanya Valen. “Aku aja duluan, jawabku segera menuju ke kamar mandi”. Oke tapi cepat ya!, sambung Valen.

Belum juga aku selesai sabunan, Valen udah ketok ketok pintu minta gantian. Katanya dia udah buru buru karena masih harus make up, dan MUA (Make-up artist – tukang rias) nya udah nunggu. “Aku belum selesai, Len”, teriakku dari bawah shower. “Yaudah bareng aja”, balas Valen yang bikin aku terkejut. Tidak lama lama, kesempatan ini aku manfaatkan dengan membuka pintu yang disusul dengan masuknya Valen kedalam kamar mandi. Secepat kilat Valen membuka pakaiannya dan mengambil posisi dibawah shower. “Aku buru buru Donn, jangan macam macam ya”, ancam Valen mengingatkan. Rezeki apa lagi yang aku dapatkan pagi ini, pikirku. Baru aja bangun udah disuguhi pemandangan si pramugari cantik yang sedang mandi, iya mandi bareng denganku, dengan penisku yang kini tegang maksimal ?. Hah ? udah tegang aja ?, pikirku. Baru kusadari ternyata efek obat kuat Vit*male yang aku minum tadi sudah Bereaksi meskipun aku tidur. Tidak hanya mengencangkan penis, tapi libidoku meningkat berkali kali lipat. Didukung dengan suasana menyaksikan Valen mandi, rasa rasanya ingin aku perkosa si Valen.

Haduhhh....liat bidy Valen.....cakep bettt....
 
Mungkin karena pengaruh obat Vit*male yang dikasih Dayu ke aku membuat jantung berdetak lebih cepat berkali kali lipat dan luapan libido yang tidak biasa. Penisku mengacung dengan kekarnya sambil menikmati tubuh telanjang Valen yang sedang mandi di hadapanku. Suhu masih ingat kah skor sementara pertandingan antara nafsu birahi dan akal sehat saat ini ? Ya, skor 2-1 untuk keunggulan akal sehat. Sepertinya nafsu birahi sedang mengejar ketertinggalan. Setan dalam pikiran menghasutku untuk melampiaskan nafsu birahi kepada sahabat istriku ini. Toh malam sebelumnya aku udah pernah menjilati vagina Valen, dan dia menikmati itu. Ini saat yang tepat untuk mendapatkan kenikmatan yang lebih dari sekedar oral seks! Aku harus menyetubuhi Valen. Akupun memutuskan untuk lebih mendekat dan memeluk tubuh basah Valen dari belakang. Dengan tinggi badan yang sama, penisku mengambil posisi yang tepat di tengah belahan pantat montok Valen. Tampak Valen terkejut dengan perlakuanku ini. Tanganku kulingkari di perut bawah pusarnya sambil aku mencium belakang leher hingga ke belakang telinga Valen. Nafas Valen mulai tak karuan. Kunaikkan jangkauan kedua tanganku keatas payudaranya yang kenyal dan tegang. Kumainkan jari telunjukku melingkari puting susunya dengan sentuhan lembut. Sungguh nikmat! Pasti seandainya Valen mau memegang penisku dan sedikit saja mengocoknya, pertahananku tidak akan lama. Sebab aku sudah terangsang maksimal, spermaku sudah di ujung pintu keluar. Dengan gesekan kulit penisku dan kulit pantat Valen yang mulus aja sudah hampir membuatku ejakulasi. Tapi sekali lagi, aku menuliskan kata seandainya. Ya, seandainya! Karena apa yang terjadi tidak seperti yang aku harapkan, tidak juga seperti yang suhu-suhu nantikan.

Setelah aku coba membalikkan badan Valen dan mengarahkan penisku ke vaginanya, valen berusaha meraih handuk dan menjauh dari pelukanku. Aku ditolak. Betapa hancur perasaan ini, dan betapa malunya aku di hadapan Valen. Harga diri sebagai suami dari sahabatnya aku pertaruhkan untuk nafsu birahi yang tak tuntas. Pikirku mungkinkah Valen marah ? semoga saja tidak. Kucoba memastikan lagi. “Valen maaf ya aku khilaf”, rengekku. “Aku buru-buru Don, jangan pancing nafsuku nanti bisa lebih buas dari kamu”, jawab Valen singkat namun punya banyak arti. Sepersekian detik aku berpikir keras mengartikan maksudnya. “Kalau gak lagi buru-buru berarti boleh ?”, selidikku yang hanya direspon dengan senyum manis menggoda. “kita loco neh ? (aku coli ya? –red)” tanyaku pasrah yang hanya dibalas dengan ekspresi mengangkat bahu dan tangan Valen yang mengisyaratkan “terserah”. Jadilah aku coli di depan Valen sambil dia akhirnya melepas lilitan handuknya untuk digunakan mengeringkan punggung dan selangkangannya. Sekali lagi aku menikmati coli yang berkualitas. Tidak kalah nikmatnya, sambil memandangi tubuh telanjang Valen. “Masih lama le? (masih lama kah? –red)” tanya Valen yang kurespon dengan mempercepat kocokan penisku. Tak lama kemudian gelombang orgasme mencapai puncaknya ditandai dengan tembakan sperma yang jangkauannya lebih jauh dari biasanya, mengenai perut Valen. Seperti orang kesetrum akupun gemetar tak kuat menahan sensasi coli berkualitas di hadapan Valen. Mengetahui kalau aku sudah keluar, Valen spontan mencium bibirku sekali kecup lalu meninggalkanku sendiri di kamar mandi. Semakin besar tanda tanya dalam benakku. Tingkah laku Valen seperti menyimpan banyak misteri yang harus kuungkap. Apakah dia juga sebenarnya menginginkan hubungan yang lebih intim ? Seberapa kuat sih dia menahan nafsunya untuk tidak bersetubuh dengan laki-laki ?. Gak tau lah, yang jelas setelah ejakulasi penisku masih tetap tegang pengaruh obat yang aku minum. Boleh juga nih obat, pikirku dalam hati.

Waktu menunjukkan pukul 1 siang, kurang lebih satu jam lagi akan diadakan pemberkatan pernikahan Ocha dan Andreas di salah satu kapel dalam kompleks hotel tempat kami nginap. Kami semua sudah siap menyambut momen bahagia sahabat kami Ocha dengan seorang pengusaha hotel sukses. Para suami menggunakan setelah tuxedo hitam sementara perempuan-perempuan menggunakan dress warna soft peach yang semakin menampilkan keanggunan dengan cirri khas masing-masing.



Seperti ini fakta yang aku dapat: wanita yang paling sering kusetubuhi yaitu Allena mempunyai badan kutilang dengan vagina yang mulus tak berbulu sama sekali. Angel adalah yang paling cantik wajahnya, tubuh padat berisi cenderung chubby, toked rata tidak menggantung, namun Vaginanya sudah tidak terlalu rapat. Sejauh ini diantara yang lain Angel adalah yang paling tinggi nafsunya dan bisa terang-terangan melampiaskannya kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun. Sensasi bercinta paling menyenangkan yang kurasakan adalah saat menyetubuhi Angel di pinggir kolam dilanjutkan dengan peluk-pelukan mesra. Yolanda mempunyai tubuh yang gemuk tapi ditunjang dengan face nya yang manis. Mempunyai suami mandul, sehingga berpengaruh terhadap aktifitas seksual dia dengan suaminya. Vagina Yolanda adalah yang paling rapet dan sempit. Mungkin karena jarang dilakukan penetrasi oleh suaminya Erik. Akupun berharap sperma yang aku semprotkan ke dalam rahim Yolanda bisa membantu merekamemiliki keturunan. Semangat ya buat adik adik calon penerus bangsa yang lagi berjuang! Jangan sampai dikalahkan oleh spermanya Rico yang juga pasti ikut meramaikan kompetisi menembus sel telur Yolanda. Selanjutnya Valen, satu-satunya gadis perawan di geng ini. Memiliki postur yang tinggi ideal, cantik, putih mulus namun mempunyai bulu Vagina yang cukup lebat. Waktu aku mengoral Valen, Vagina milik pramugari cantik ini adalah yang paling harum. Meskipun tidak sampai penetrasi namun tubuh indahnya sudah pernah aku jamah dan nikmati. Terakhir sang ratu hari ini, Ocha. Mempunyai postur tubuh yang juga tinggi proporsional, kurang lebih seperti Valen. Dalam keadaan telanjang bisa terlihat perutnya yang sedikit membuncit karena kehamilannya yang mendahului pernikahan. Tubuhnya belum pernah aku nikmati secara sentuhan namun sebaliknya Ocha pernah mengulum penisku hingga crot dalam mulutnya. Penasaran juga seperti apa malam pengantin Ocha dan suaminya nanti.

Dengan gaun pengantin dan riasan yang natural-glamour, Ocha terlihat semakin menawan. Kali ini menjadi yang paling bersinar diantara sahabat-sahabatnya. Ini membuat aku semakin penasaran dan menyesal kenapa semalam melewatkan Ocha. Padahal dalam momen malam Bakupas aku bebas aja menikmati siapa saja termasuk Ocha. Lah sekarang Ocha sudah akan menjadi milik suaminya. Tidak yakin juga kalau suaminya mau menerima kenyataan kalau sebenarnya Ocha dan teman-temannya saling berbagi suami dalam hal seksual. Penyesalan ini terus menghantui pikiranku. Acara pernikahan Ocha dan Andreas di Kapel berlangsung dengan lancar dan hikmat. Keluarga besar Ocha dari Manado turut hadir berbaur dengan keluarga besar Andrea di Bali. Termasuk Dayu dan kakaknya yang bertingkah biasa saja seperti tidak pernah terjadi apa apa diantara kami. Aku sendiri sempat berbincang beberapa saat dengan Dayu memastikan untuk membeli obat yang dia jual. Dayu tampak senang. Setelah rangkaian acara pemberkatan pernikahan selesai, Ocha dan Andreas resmi menjadi pasangan suami istri. Siang itu kami habiskan dengan penuh sukacita, berbahagia bersama pengantin baru Ocha dan Andreas sambil menunggu acara resepsi pernikahan yang akan dilaksanakan di Balroom hotel milik mereka. Tepat pukul 6 sore menjelang malam, acara resepsi dimulai dengan iring-iringan pengantin bersama keluarga diatas red carpet menuju puade (panggung pernikahan, singgasana raja dan ratu sehari). Ocha mengganti gaun pengantinnya menjadi lebih seksi dengan belahan dada rendah. Akupun teringat kejadian di ruang ganti butik. Gaun inilah yang ketika itu dilepas Ocha menampilkan tubuh toplessnya.

Cantik menawan! Ingin aku menggaulinya namun apa daya kini Ocha sudah berstatus istri orang. Dalam hati berharap Valen segera dapat pasangan sehingga malam bakupas jilid 5 tidak akan kulewatkan menggarap Ocha. Pesta resepsi berlangsung dengan megah dan mewah. Banyak orang penting yang turut hadir termasuk salah satu pejabat tinggi di daerah ini. Skip.. skip.. akhirnya para tamu beranjak pulang menyisahkan satu rangkaian acara lagi yaitu malam kebersamaan. Malam kebersamaan ini dikhususkan bagi seluruh keluarga besar kedua belah pihak entah itu yang dari Manado atau yang tinggal di Bali. Sejenak kami beristirahat meregangkan badan di kamar masing-masing. Sekitar pukul 10 kami diundang berkumpul lagi meramaikan malam kebersamaan. Allena udah pergi duluan dengan anakku karena aku sempat ke kamar mandi. Dalam perjalananku menuju ke Ballroom, aku melewati kamar Ocha yang sedikit terbuka. Kukira Allena dan yang lain nongkrong disitu sehingga dengan santuynya aku membuka pintu Ocha dan berjalan masuk. Tampak Ocha dengan raut wajah yang sebel menunggu suaminya mengangkat telepon. Ya, panggilan Ocha ke handphone suaminya gak diangkat angkat. Dan Ocha sendirian di kamarnya dengan masih meggunakan gaun pengantin yang kali ini mempunyai bawahan yang lebar mengembang.

“Sorry, pintu terbuka, kukira Allena ada disini”, kataku ke Ocha. “Nda apa apa, santai aja Don, aku lagi nunggu Andreas tapi kayaknya dia masih sibuk dengan tamunya”, balas Ocha. “Ada yang bisa dibantu? Apa perlu aku panggilin Andreas?”, tanyaku sambil menawarkan bantuan. “iya tolong ya…” “eh gak perlu ding, kelamaan. Nanti keburu ngompol aku”, jawab Ocha. “Kamu kebelet kah? ya pipis ngapain nunggu Andreas… cieeee pengantin baru udah gak sabar mau bulan madu”, godaku direspon dengan wajah cemberut Ocha. “Kamu aja tolongin aku Don, aku gak bisa pipis sendiri!”, ucap Ocha. “Lah kenapa?” tanyaku heran. Jadi begini suhu, gaun pengantin yang saat ini digunakan Ocha, bawahannya (roknya) gede buaanget terus mengembang model ball gown. Nah yang bikin gaun itu mengembang yaitu rangka berbentuk lingkaran di dalam gaun yang membentuk pola bawahan di rok. Artinya, Ocha gak bisa pipis sendiri karena harus ada orang yang bantu ngangkat roknya sambil dia duduk di kloset. Itu alasan Ocha nahan pipis nunggu Andreas datang.

“Kamu bantuin angkat gaun aku ya Don”, perintah Ocha. Aku tidak bisa menolak permohonan Ocha. Semua instruksi Ocha kuturuti hingga kami berdua berada di dalam kamar mandi. Saat saat yang menegangkan. Ya semua tegang termasuk penisku. Ocha mengarahkanku untuk mengangkat rok gaunnya sambil Ocha menarik celana dalamnya turun. Tidak terlihat dari posisiku karena terhalang gaun Ocha yang besar dan berat buaaanget. Akhirnya Ocha bisa duduk pas di atas kloset dan pipis dengan tenang. Pssstsssst.. pssstssst.. psssssssttssstt.. pssststtsst.. terdengar bunyi air kencing yang keluar dari Vagina Ocha diikuti oleh tawa kami berdua yang merasa lucu dengan bunyi itu. Aku bercanda: “pipis cewek gak lurus ya ? kayaknya belepotan semburannya”. “Anjaaay”, jawab Ocha setengah tertawa. “Emang kalau cowok pipis lurus?”, tanya Ocha menggoda. “Iya dong, lurus! Jadi bisa diarahkan mau tembak kemana aja, gak belepotan”, jawabku. “Gak percaya ah, mana buktikan coba!” tantang Ocha. Gilaaaaaa…. Keluar juga nakalnya si Ocha. Aku mencoba memanfaatkan situasi ini dengan mengeluarkan penisku yang sudah tegang maksimal keluar dari sarangnya. Sambil tangan kanan masih mengangkat rok gaun pengantinnya, tangan kiriku mengurut pelan penis dari ujung hingga ke pangkalnya. Ocha memperhatikan betul apa yang aku peragakan. “Itu mah bukan pipis, loe Colli Don, anjay!” protes Ocha. Setelah selesai pipis Ocha hendak mencebok Vaginanya tapi tidak mungkin menggunakan shower bilas karena bisa bisa gaun pengantinnya basah. Akupun mulai terpikir hal mesum yang sungguh gila.

“Sini aku bersihin Cha”. “Gimana caranya?”, tanya Ocha penasaran. Akupun membantu Ocha berdiri dari kloset dan berjalan perlahan keluar dari kamar mandi sambil roknya tetap diangkat. Tak lupa aku mengunci pintu kamar dari dalam. Seketika kepalaku langsung masuk kedalam rok gaun pengantinnya Ocha dan menjilat, menyapu bersih lubang Vagina Ocha yang terasa asin karena baru saja selesai kencing. Aku gak perduli! Rasa asin air seni bercampur aroma khas Vagina Ocha kunikmati dengan nafsu yang tak terbendung lagi. Ocha tidak ada perlawanan sama sekali. Jilatan demi jilatan di klitoris hingga anus merangsang Ocha yang mulai mendesah dengan hebat. “teruussss Don.., terus sayaaaang.., aaaahhhh.., cepat sayang.., duuuhh enaaaak.., teruusss sayaaang..”. Tubuh Ocha berguncang dengan hebat namun terus kulancarkan jilatan maut di Vagina sang pengantin. Merasa terhalang dengan gaun pengantin Ocha, akupun menuntun Ocha untuk melepaskan apa yang saat ini dia kenakan. Agak ribet tapi berhasil. Dengan tinggal menggunakan dalaman bagian atas Ocha kududukkan diatas Sofa dan dengan kasar memainkan lubang Vagina Ocha. Bisa kelihatan dari bentuknya bahwa Vagina Ocha sudah sering dipakai. Imajinasi imajinasi liar mulai bermain di pikiranku membayangkan Ocha, teman istriku yang baru saja menikah kini kumainkan Vaginanya. Entah sudah berapa banyak pria yang menikmati Vagina lonteh ini. Masa bodoh, ini saatnya bagiku juga untuk mengentot pengantin baru.



Sambil menikmati tusukan jariku didalam Vaginanya, Ocha berbisik “Quickie aja Donn! Buruan sebelum Andreas datang”. Benar juga, kapan saja suami barunya bisa datang dan memergoki perselingkuhan kami. Waktuku tidak banyak. Segera kutusuk Vagina Ocha dengan penis tegangku. Bercinta dalam keadaan yang tidak normal, deg-degan jangan sampai ketahuan, ternyata memancing sensasi tersendiri yang bikin aku semakin bergairah. Kutusukkan penisku kedalam Vagina Ocha masuk keluar dengan kasar. “Bleeeepp… Bleeeppp… Bleeeppp, bunyi benturan selangkanganku dengan selangkangan Ocha yang beradu dengan bunyi Labia Minora Ocha yang bergesek-gesekan dengan penisku. Irama yang menggairahkan. Ocha terus mendesah : “aaaahh Doni, aaahhh Doni, I love u.. fuck me Don…”, kata kata erotis yang dikeluarkan oleh orang yang pastinya sudah berpengalaman dalam bercinta. “Terus sayang.., enaaaaak sayaang.., bleeeeppp.., bleeepp.., aaah.., aaaah., yeeeessss Don.., aaaaah enak sayang”, teriak Ocha menjadi jadi. Dengan posisi Ocha diatas sofa dan aku berdiri, aku bisa mengulum bibir seksinya sambil penisku tetap penetrasi masuk keluar kedalam Vagina Ocha. Ocha dengan liarnya mengulum bibirku, menggigit lidahku, memainkan lidahnya di telingaku disela sela kenikmatan yang penisku berikan. Persetan dengan suaminya, kini kurebut malam pengantinnya, kurebut Vagina istrinya meskipun tanpa darah perawan. Pengalaman Ocha dalam bercinta sangat membantu membuat suanasa lebih romantis. Sambil alat kelamin kami berdua memadu cinta, Ocha melayaniku dengan jilatan jilatan di dadaku yang baru kusadari adalah titik sensitif dari diriku. Selama ini Allena istriku belum pernah mengeksplornya. Sebaliknya aroma parfum pengantin yang tercium jelas di tubuh telanjangnya tak luput dari jilatanku hingga mendarat di putting susunya. Satu lagi yang membuatku semakin bernafsu: Bercinta dengan wanita hamil. Salah satu sensasi seks yang aku idam idamkan. Mungkin akan kuceritakan aktifitas seksku dulu sewaktu Allena hamil.

Aneh tapi nyata, hingga 20 menit lebih kami bersenggama, penetrasi non-stop tapi belum juga keluar sekalipun ritmenya semakin cepat. Hingga akhirnya kuposisikan tubuhku tidur diatas Sofa dan Ocha menunggangi tubuhku dengan gaya Women On Top. Pantat dan pinggul Ocha berhasil meruntuhkan pertahananku. “Bleeeepppp… bleeeppp… aaahhh… saayaaaang… Don.. aku mau pipis… terus sayaaang…. Cepat…” teriak Ocha yang dengan lincahnya goyang ngebor diatas selangkanganku. Tangan Ocha semakin liar meremas remas payudaranya sambil badannya naik turun. Kubantu tangan Ocha dengan ikut meremas remas payudaranya, ku usap usap perut hamilnya, kubelai halus tubuhnya yang kini berkeringat. “Ahhhh…. Ahhhh… Ahhhhh… Donn.. pipissss… aaahhhhhhhhhhhh” teriakan panjang Ocha seperti disambar petir menggetarkan tubuh kami berdua yang dalam waktu bersamaan mencapai puncak kenikmatan. Orgasme yang sungguh sungguh nikmat. Sensasi hangat mengguyur Penisku yang masih tetap bersarang didalam Vagina Ocha.
(Bahasa Manado, translate ke bahasa Indonesia – red)
Ocha : “Puas sayang?”
Aku : “Iyo enak” (iya, enak)
Ocha : “Kita le puas, enak sekali sampe ta pipis” (Aku juga puas, enak sekali sampai pipis)
Aku : “Makase banyak Ocha, ngana kaweng deng Andreas mar baku nae deng kita” (Terima kasih Ocha, kamu menikah dengan Andreas tapi ngentotnya dengan aku)
Ocha : “Karena dari dulu kita suka pa ngana, kita sayang pa ngana Don” (Karena dari dulu aku suka kamu, aku sayang kamu Don)
Aku : “hahahaha asal asal jo ngana”. (Hahahaha, ngawur kamu)
Ocha : “Serius. Nanti ulang neh sebelum ngoni bale Manado” (Serius. Nanti diulangi ya sebelum kalian balik Manado)
Aku : “Kapan ?”
Ocha : “Sebantar amper siang kalu Andreas so bobo, kita mo beking tepar dulu padia baru baku nae ulang deng ngana”. (Nanti subuh kalau Andreas sudah tidur, aku bikin dia KO terus ngentot lagi dengan kamu)
Aku : “Pangge pa Valen kwa torang baku nae sama sama” (Ajak Valen dong kita ngentot bareng)
Ocha : “Oke, siap sayang…”
Aku : “Terima kasih Ocha” (kukecup perut hamilnya)
Ocha : Sama sama Don, I love u…
Suka banget....jd ngiri...kapan ya dpt rejeki spt itu 😍😂
 
Benar2 beruntung bgt hidup mu Hu...iri banget bacanya...hehehehe...
Lanjut hu,ditunggu updatenya...salam buat Yolanda hu,selera ane banget tuh Yolanda...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd