Kemelut Itu Kapan Usai?

[Tep028]

Lanjut dongg harus

 

[koopacrot]

Pasang tanda dulu

 

[begawan_cinta]

Di dalam kamar aku memeluk Ira. Ira sudah kembali normal dari orgasmenya. Wajahnya sudah tidak pucat.

"Kenapa Kak Amran melakukan itu padaku...?" tanya Ira.

"Kamu beda, sehingga membuat aku lupa diri."

"Kak Amran sudah sinting, sampai aku benar-benar malu di depan Hana. Bagaimana kalau ketahuan Hana, Kak...?"

"Tapi nggak kan...? Hanya membuat acaramu ke mall sedikit berantakan."

"Pih... Mami ke apotik beli obat untuk Ira, ya..." teriak Ira di luar.

"Nggak usah, Ira sudah gak papa...." jawabku dari kamar.

"Ya sudah, Mami beli makanan saja..." jawab Hana pergi naik sepeda motor.

Aku dan Ira saling berpandangan seperti ada kelucuan di antara kami, dan tanpa membuang waktu lagi aku langsung mencium bibir Ira. Ira mula-mula memberontak dengan mendorong-dorong dadaku.

Ira tidak tau siapa sebenarnya diriku. Mangsa yang sudah berada di depanku tidak akan kulepaskan kalau sudah kuterkam. Kepala Ira masih menggeleng ke kiri dan ke kanan, mau melepaskan bibirnya dari terkamanku tetapi Ira tidak sanggup karena lumatanku pada bibirnya yang terlalu kuat.

Apalagi kemudian ditambah dengan cengkeraman tanganku pada payudaranya, jari-jari tangan Ira akhirnya mencakar punggungku, desahan-desahan lirih keluar dari sudut bibirnya, menandakan napsunya mulai bangun.

Sepotong demi sepotong pakaian kulucuti dari tubuhnya, sehingga kakak dan adiknya itu saling menindih di tempat tidur dengan tubuh telanjang.

Penis liar Amran memasuki liang vagina Ira, menukik, menekan dan menghujam, batang itu kemudian berhasil blleeesss.... Ira mengangkang lebar pahanya menyerahkan liang kemaluannya yang basah dirajam oleh penis Amran yang keras dengan napas yang menderu-deru.

Ira minta dipuaskan.

●●●●●​

Mungkin ini adalah sebuah pembalasan yang harus aku telan mentah-mentah setelah aku menyetubuhi begitu banyak wanita sampai adikku sendiri aku cabuli, sewaktu pada suatu sore aku mampir ke mall dan melihat istriku menggandeng tangan boss-nya dengan begitu mesra keluar dari sebuah toko perhiasan.

Aku menyadari bahwa kesalahanku lebih banyak dari Hana.

Hana hanya dengan satu laki-laki, sedangkan aku dengan banyak WTS di losmen sewaktu aku keluar kota, dengan Munni, dengan Mbok Gini, dengan Bude Yuti yang gemuk, dengan ibu mertuaku, bahkan adikku sendiri Ira, sehingga aku tidak berani serta merta menyalakan Hana, tetapi bagaimanapun semangatku hilang, rasanya aku tidak ingin bekerja, lalu aku pergi ke rumah Ira menyuruh Hana dan Munni jangan mengganggu aku untuk sementara, aku ingin menenangkan diriku di sana.

Dengan aku menenangkan diriku, aku ingin kemelut di rumahtanggaku ini cepat berakhir, tetapi kata temanku hidup ini dinamis, selalu bergerak, tidak monoton.

Apalagi Mama kasihan dengan aku yang selalu murung tidak mau keluar dari kamar.

Ira kemudian tau Hana selingkuh karena aku menceritakan padanya, lalu Mama juga tau, sehingga membuat mereka tidak suka dengan Ira, karena mereka berdua memandang Ira hanya dari satu sudut saja, tidak melihat dari sudut aku, pasti Mama dan Ira menyalahkan Hana.

Mama menyuruh aku menceraikan Hana. Tidak... tidak boleh terjadi.

Tetapi boleh juga nih saran dari para suhu, sebaiknya aku menceraikan Hana tidak?

 

[Byey]

Mangstab apdetnya

 

[Lothr]

Makasih sooobb keren

 

[RotDog]

Tikar tikar

 

[begawan_cinta]

Ira yang masuk dalam lingkaran kemelutku terseret semakin dalam apalagi kondisi suaminya begini, tangannya sebelah susah digerakkan dan wajahnya juga agak berubah akibat stroke yang pernah menyerangnya sehingga ia tidak bisa lagi memberikan nafkah batin yang maksimal pada Ira.

Aku semakin terkesan dan sangat menikmati tubuh Ira.

Sungguh pandai Ira memainkan mulut dan lidahnya di sekujur batang penisku.

Tidak perlu lama karena nikmat, penisku pun membesar akibat rangsangan yang diberikannya.

Setelah beberapa lama Ira menghentikan aksinya dan berbaring telentang. Aku tahu ia ingin aku segera menyelesaikannya. Kutindih dan kucium bibirnya. Tak lama kemudian dengan arahan tangannya penisku sudah menembus liang vaginanya.

Kurasakan Ira membalasku dengan penuh gairah setiap serangan yang kulancarkan pada lubang vaginanya yang basah dengan menggeol-geolkan pantatnya, namun aku tidak tahu pasti apakah ia benar-benar menikmati atau hanya sekedar servis terhadapku.

Lima belas menit kemudian tubuhku sudah mengejang di atasnya. Spermaku tumpah melimpah di dalam lubang vaginanya.

Aku pernah pulang, tetapi aku sangat dingin terhadap Hana, apalagi pada suatu malam aku melihat ia berciuman mesra dengan boss-nya di dalam mobil sebelum ia turun dari mobil.

Perselingkuhanku dengan adikku Ira semakin menjadi-jadi seperti tidak ada jalan untuk aku berputar kembali ke arah yang benar.

Ira tersenyum dan mengajakku membersihkan badan.

Pada waktu mandi, kusabuni punggung dan payudaranya kemudian kusiram dengan air dan mulai kusedot putingnya yang besar berwarna coklat tua. Ia menggerinjal.

Namun tangannya tidak menolakku, bahkan tangannya yang menyabuni penisku dengan cermat sampai bersih. Tangannya tidak berusaha mengocok selama berada di penisku, benar-benar hanya menyabuni dan membersihkannya.

Selesai mandi dan mengeringkan tubuh, Ira segera kupeluk di atas ranjang dengan tubuh telanjang.

Kubuka kakinya lebar-lebar, tercium aroma yang khas namun segar.

“Enggak usah.... jangan.. jang.. ngan!”

Tanpa menunggu kata-kata yang akan diucapkannya lagi, aku langsung menjulurkan lidahku menuju lubang vaginanya. Ira hanya bisa merintih.

“Oooh.. ssshhtt....”

Tangannya menjambak rambutku. Lidahku mulai mengarah ke klitorisnya. Jambakannya bertambah kuat dan desahannya semakin menjadi.

“Tteeruus.. saayaanghh.. ooohh!” rintihnya.

Aku semakin cepat menggerakkan lidahku berputar-putar dan menjilati klitorisnya. Sesekali aku menyedotnya dengan keras.

Beberapa detik kemudian kedua tangan Ira menekan kepalaku dengan kuat sehingga aku sedikit susah bernapas. Aku semakin kuat menjilati klitorisnya.

Kuhentikan gerakan lidahku. Kutindih tubuhnya dan wajahnya kulihat tersenyum. Sambil berciuman tangan kananku menjelajah ke selangkangannya.

Ira semakin agresif menyedot bibirku. Bibirku turun ke lehernya, kujilat lehernya dan beralih ke dadanya. Kuisap putingnya dan sesekali kugigit belahan dadanya.

“Ssshh.... ahh.. shhhh..”

Tangan kanannya meraih batang penisku yang sedari tadi sudah mengeras. Kurasakan napasnya sudah mulai tak teratur. Ia meremas penisku dan mengocoknya.

Aku sangat menikmatinya permainan bibir dan tangannya. Ira melebarkan sedikit kakinya.

Kejantananku yang semakin mengeras kuarahkan ke dalam lubang kenikmatannya. Napas kami sama-sama sudah tidak beraturan. Kucium bibir dan buah dadanya. ”Sekarang masukin saja ya!” katanya.

Dibimbingnya kejantananku menuju lubang guanya. Dan.. slepp.. blesshh!

Aku mulai menggerakkan pantatku. Cropp.. cropp.. crop... bunyi di antara selangkangan kami mulai mengeras. Ira semakin meracau.

“Ehhnaakk.. terus yang keraas yaang.. ahh,”

Kugerakkan pantatku semakin cepat hingga kejantananku terasa mentok di rahimnya.

Ira membalas gerakanku dengan gerakan memutar pinggulnya. Kakinya menjepit pinggulku, tangannya menjepit leher dan meremas rambutku.

Demikian kami lakukan beberapa menit dengan mengatur tempo gerakan.

Kalau desiran di penisku sudah terasa meningkat aku menurunkan tempo, setelah agak menurun maka kutingkatkan, kugenjot dengan cepat.

“Sudah... aku tidak kuat lagi!” jeritnya sambil mengetatkan jepitan kakinya.

Akupun dalam kondisi gairah yang memuncak, tinggal menunggu saat yang tepat dan kurasakan inilah saatnya. Gerakan badan dan pantatku semakin cepat, pinggulnya semakin liar berputar-putar.

“Iraaa..aa.. eeeghk.. aku.. mauu.. keelluuaarr.. ahh..!!”

“Ahh.. ayo... ayooo.. sekaranghh...”

Kutahan gerakan pantatku ketika dalam posisi naik. Dan akhirnya aliran lahar yang tertahan dari tadipun menerjang bertubi-tubi ke rahim Ira. Kutindih tubuhnya dengan kuat.

Ira mengendorkan jepitan pada pinggangku namun betisnya membelit betisku dan dengan mengait betisku pantatnya naik menyambut kejantananku yang terhunjam cepat.

Penisku masih berdenyut di dalam vaginanya dan menyemprotkan sisa-sisa lahar.

Beberapa minggu kemudian aku mendapat laporan dari Ira bahwa ia hamil. (bc_022024)

 

[Wibowo hadi]

Suwun @begawan_cinta

 

[Lothr]

Trus si hana gimana huu

 

[john2017]

terima kasih

 

[komangpramana]

Lanjuttt suhuu

 

[Lothr]

Apakah ini masih terus berlanjut??

 

[Alvin552]

Selesaikan kemelut ini suhu, ane penasaran sama nasib Hana..

 

[Chessman]

Hana jangan diceraikan suhu, suruh morotin boss nya aja..itung2 jual istri. Wkwk

 

[mikal8080]

belom apdet

 

[Fantasheva]

Lanjutkan huu

 

[Agoy69]

Mantap suhu

 

[reg2]

lanjutkan ommm mau tau gina hanna

 

[ardia kontge]

lanjutkan hu
mantap

 

[gzoel]

mamtul ....
tank i u @begawan_cinta