Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Karena hal Mistis

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part 12 Kegilaan Anak dan Bapak

•~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~•
Pov Anisa

Sehari setelah kami melakukan sex, aku masih merasakan sakit di bokongku terutama di anusku yg saat ku coba sentuh rupanya langsung terbuka dan terasa perih. Aku pakai kembali pakaianku tanpa BH dan celana dalamku lalu pergi dari kamar meninggalkan adikku yg masih pulas tertidur dengan kemaluannya yg sedikit menegang.
Ketika aku berjalan setiap langkahnya terasa sakit nyeri, aku pun ke belakang untuk mandi karena belum mandi sama sekali karena adikku tidak mengijinkanku mandi sehingga badanku terasa lengket dan bau keringat (btw kamar mandi disini ada dibelakang rumah dan tertutup jadi gk ada yg bisa ngintip). Sungguh tidak nyaman sekali, ketika aku sudah sampai di dapur dan hendak keluar, ku lihat ada adit yg sedang mengambil minum.

"Eh, Kak anis. Tumben bangun siang kak? Pasti capek banget yg kemaren" adit mengkode tapi aku gk tahu adit yg kemarin mengintip.
" Iya dit, habis pulang kemaren kak anis gk sempet buat mandi. Jadi bau deh sekarang" ucapku polos.
" Masa sih kak? Sini coba adit cium baunya" mendekatiku dan tentu aku agak menjauh karena aku berpikir diriku bau
" Ih, kamu ngapain coba mau cium bau kak anis. Awas kak anis mau mandi dit" ucapku tapi di hadang adit.
" Masih wangi gini kak, kak" ucap adit membuat aku heran masa bau begini masih dibilang wangi. Tiba tiba tangan adit mengelitikku
"Aghh... adit... hahaha... adit... stop geli, jangan di kelitikin..." aku mencoba menahan tangan adit yg mencoba mengelitikku.
" Kak anis bohong sih, jadi harus di hukum"
" Kak anis gk bohong, kak anis bau belum mandi" aku pun terpojok masih lemas karena kemaren ngesex.

Aku pun terjatuh di kursi santai milik kakek ku yg biasanya ia pakai untuk tiduran saat didapur.
Disaat itu aku gk tahu tangan tangan adit beberapa kali menyentuh payudaraku untuk memastikan aku memakai BH atau tidak dan karena ia juga sudah tahu aku tidak mengenakan celana dalam karena terlihat jelas saat aku berjalan, terlihat bokongku yg tidak nampak garisan celana dalam nya.

" Adit udah dit, entar kak anis ngompol."
" Ya udah, ngompol aja kak" aku terkejut mendengar adit ngomong begitu. Dan bener aja gk lama aku pun mengompol sedikit.
" Tuh kan ahhh... adit" Adit melihat celanaku yg sedikit basah di area vaginaku.
" Dibuka aja kak celana nya" Aku terkejut adit berkata seperti itu dan bener benar menarik celana ku hingga aku hanya memakai baju saja. Vagina yg merona itu di sentuh adit dan langsung di kocok olehnya membuat aku kewalahan dan gk lama kemudian aku ingin mengompol lagi
Crrrittt... Crrrittt...
Cairanku menyembur mengenai tangan adit yg masih mengocok vaginaku. Ku lihat adit naik ke kursi dan melebarkan kedua pahaku.
" Adit... K...Kamu mau ngapain" aku panik ketika melihat adit melepas celananya memperlihatkan kemaluannya yg gk besar juga gk kecil itu dan bless....
"Aaaaghhh... aahhh... aaa.... dit... jangan... aaahhh.. mmmpp...." mulutku dilumat olehnya, aku tidak sempet untuk menutup rapat mulut ku sehingga lidah adit bisa masuk dan memainkan lidahku sambil tetap menyodokku. Aku hanya bisa pasrah karena sudah tidak bertenaga lagi untuk melawan, gk sampai 5 menit adit menyemprotkan cairan bersamaan dengan ku yg ikut mengompol. Aku sudah gk bisa lagi untuk berdiri untuk kabur, bahkan jika aku bisa adit tetap bisa menangkapku juga. Kulihat adit mencabut penisnya dari kemaluanku, perlahan cairan miliknya juga ikut keluar. Adit tersenyum gembira bisa memperkosaku, dia angkat tubuhku untuk di tuntun ke kamar mandi. Sampai di sana, vaginaku di masukan kembali penisnya dari belakang. Aku mulai bernafsu kembali walau aku sudah lemas begini ketika adit meremas payudaraku dan desahanku mulai terdengar kencang membuat adit makin bersemangat. Dan sekali lagi, gk sampai 5 menit kami keluar bersamaan lagi. Aku pun terjatuh di dekat bak mandi dan langsung di guyur air oleh adit secara tiba tiba. Setelahnya mulai lah aku di mandikan adit, di sela sela ia menyabuni tubuhku di mainkan payudara dan kemaluanku hingga aku kembali mendesah tapi kali ini pelan karena aku sudah mau pingsan karena kelelahan. Aku kembali di tuntun adit mengarah ke kamar nya, kembali lagi adit memperkosaku hingga aku akhirnya pingsan. Aku tidak tahu aku diapakan saja setelah pingsan, tapi yg jelas kemaluanku terasa ngilu bukan main seolah lecet sebelum pingsan. Entah berapa lama aku pingsan, ketika kesadaranku mulai pulih aku merasakan sekarang anus ku sedang di sodok suatu benda yg besar. Sepertinya anusku sudah mulai terbiasa di sodok karena tidak terasa sakit seperti sebelum sebelumnya. Ketika ku buka mata dan melihat siapa yg memperkosa anusku, aku terkejut karena kali ini pak mamat yg melakukannya.

"Eh... si non, udah bangun. Enak sekali.... non bokong si enon.....teh, entar akang coba..... ganti memek si enon setelah ini... ahhh.... " kurasakan cairan hangat di anusku, kang mamat pun melepas penisnya dan perlahan di masukkan ke vaginaku... blesss... aku hanya diam seperti boneka lagi membiarkan kang mamat memperkosaku.
"Ahhhh... gila... masih sempit.... banget punya si enon teh...." mempercepat laju sodokannya membuat aku mengeram karena menyentuh rahim ku.

Gk lama aku di perkosa dari belakang, posisi aku di ganti menjadi terlentang dan di masukkan kembali penisnya itu. Saat menyodok kedua tangan kang mamat tidak tinggal diam, ia mainkan payudaraku dan beberapa kali putingku di tarik olehnya membuat aku kesakitan. Entah berapa lama aku diperkosa kang mamat di vaginaku ini karena tidak ada jam, tiba tiba kang mamat memeluk ku dan melumat bibirku dan di hisaplah air liur ku sambil memainkan lidahku. Ia percepat gerakannya dalam posisi seperti ini dan kurasakan cairan hangat yg banyak di dalam vaginaku. Kang mamat langsung mendorong masuk sedalamnya ke rahimku agar aku hamil anaknya kali ini, setelah tidak ada lagi yg keluar ia cabut dan keluar cairannya itu sangat banyak dari vaginaku. Ia kemudian mencium ku sambil meremas payudara ku dan berkata

"Kapan kapan kita main lagi ya non" kemudian pergi meninggalkanku yg masih mengangkang dengan badan ku terasa sakit semua.

Setelah kejadian itu, setiap bertemu dengan adit atau kang mamat pasti mereka akan memasukkan tangan mereka untuk meremas dan memainkan vagina serta payudaraku hingga mengompol baru mereka telanjangi dilanjut memperkosaku berulang ulang. Tak hanya disitu, mereka melakukannya juga di luar rumah, entah di halaman depan maupun belakang, di kebun teh saat ada beberapa orang, bahkan mereka berani melakukannya ketika kakek ku ada di rumah. Pagi hari sebelum hari terakhir aku di tempat kakek, aku terkejut dengan fakta bahwa adikku yg merencanakan agar aku di perkosa oleh kang mamat dan anaknya. Perasaan ku benar benar campur aduk, marah, sedih, kecewa, tapi disisi lain terkadang aku menikmati di perkosa oleh orang lain. Kali ini aku diikat oleh adikku dan adit langsung di suruh untuk menikmatiku dan kang mamat diminta menyemburkan sperma di wajahku dan meratakannya. Adit pun langsung memasukkan nya dengan sekali hentakan disaat vaginaku belum basah membuat aku menjerit kesakitan. Adit mulai bermain kasar kepadaku, sodokannya makin kencang sambil meremas kencang payudaraku. Kulihat adikku merekam diriku yg sedang di perkosa ini, aku yg tahu hal itu langsung memalingkan wajahku tapi aku langsung dibentak oleh adikku dan berkata aku harus beranggapan bahwa tak ada kamera yg merekam ku saat ini. Aku pun pasrah di gagahi adit secara kasar, kulihat kali ini kang mamat maju ke arah ku perlahan dengan penisnya yg besar sedang di kocok. Diarahkan penis itu ke wajahku dan menyemburlah spermanya ke wajahku dan di ratakan. Setelah rata aku diminta untuk menjilat membersihkan sperma di tangannya. Aku melihat adikku merekam saat aku menjilati tangan kang mamat sampai bersih sebelum pindah ke arah vaginaku yg sedang di sodok kasar oleh adit, setelah bersih kali ini aku di posisikan duduk di atas adit dan adikku menyerahkan kamera itu ke kang mamat lalu mengarah ke belakangku. Diusap punggungku dari atas ke arah bokong ku sebelum ia ngarah ke sekitaran anusku mengoleskan sesuatu, gk lama setelah diolehkan cairan di anusku kali ini ia memasukkan jari jari nya. Mulai dari 1 jari, 2 jari kemudian melebarkan nya dengan 2 jari yg membuat aku berteriak kesakitan tapi perlahan berubah menjadi nikmat. Dikeluarkan jari nya dari anus ku, sekarang adikku memposisikan dirinya memelukku dari belakang. Kurasakan kali ini benda yg besar di bokong ku yg mulai di arahkan ke anusku dan blesss...
Aku merasakan anusku panas dan sakit saat benda itu masuk ke anusku tapi gk lama kemudian kembali terasa nikmat. Tangan adikku dan adit tak mau diam, tangan adit meremas dan beberapa kali memukuli bokong ku hingga tercap merah di buatnya sedangkan tangan adikku memain kan payudara dan puting ku. Aku merasakan hal yg luar biasa saat diperlakukan seperti ini dan menginginkan yg lebih. Tiba tiba kemaluan kang mamat ada di depan wajahku mencoba masuk ke mulut ku dan masuklah kemaluan nya ke mulutku. Gk cuman sampai di mulut, dikarena adanya dorongan dari adikku dan adit membuat penis kang mamat masuk lebih dalam tanpa harus memajukan bokongnya. Sodokan demi sodokan secara bergantian di vagina dan anusku serta penis yg keluar masuk di tenggorokanku membuat aku makin tak kuasa menahan kenikmatan ini.

" Hahaha... dah keluar aja Kak anis" ucap adit menertawakanku karena merasakan aku mengompol sangat banyak.
" Ugh... sempongan si eneng bener bener enak" kali ini kang mamat menjambak kepalaku dan mendorong bokongnya dengan cepat sehingga kemaluan nya makin membuat aku gk tahan ingin mengompol kembali padahal aku sudah selesai mengompol.
" Kak... adit udah gk tahan ingin keluar... adit keluarin di dalem... biar kak anis hamil anak adit" aku yg mendengar itu jadi tersadar kembali dari kenikmatan ini dan berpikir gimana kalau aku beneran hamil lantas anak siapa yg aku kandung nantinya jika mereka memasukkan spermannya ke vaginaku.

"EEHHHHMMM....." kurasakan cairan hangat di vaginaku tanda adit sudah sukses menaburkan spermannya. Adikku menarikku ke belakang dan terlepaslah penis adit dari vaginaku, setelah lepas sekarang adit arahkan kemaluannya ke mulutku untuk dibersihkan oleh mulutku. Sekarang gantian Kang mamat yg memasukkan kemaluannya ke vaginaku, penis yg gk kalau besarnya dari adikku masuk membuat vagina dan anusku terasa penuh. Pikiranku makin ngeblur dan kosong ketika ke dua kemaluan itu bergantian menyodokku, aku makin kehilangan kesadaran ketika kang mamat makin kencang menyodok ku dan adikku hanya memegangiku. Akhirnya aku pingsan tanpa tahu aku diapakan saja oleh mereka sampai aku terbangun di malam harinya dalam keadaan penuh dengan sperma yg sudah mengering disekujur tubuhku. Tak hanya itu, payudara memar, vagina dan anusku terasa perih saat ku gerakkan kaki ku untuk berjalan. Aku berjalan tertatih ke kamar mandi, aku melihat sudah jam 10 malam dan tak ada satupun orang di rumah. Aku berjalan kembali ke kamar mandi, tak lama kemudia mendengar suara ramai di halaman belakang. Rupanya mereka lagi kumpul kumpul sambil bakar sate, tapi aku tidak melihat adit padahal ayahnya ada di sana. Saat aku berjalan sesaat setelah melihat mereka dari jendela, ada sepasang tangan memainkan payudara dan vaginaku dari belakang yg membuat aku kaget tapi bukan nya suara terikan yg keluar tapi desahan yg perlahan mulai kencang ketika vaginaku di mainkan. Kulirik ke belakang, rupanya itu adit.

" Aaa.... dhiiyytt... stoo... eehmmm... aaahhh" aku mencoba menahan tangannya yg liar memainkan vaginaku dan mau tidak mau aku kembali mengompol sehingga aku terjatuh sekarang dengan nafasku yg mengebu ngebu. Kulirik lagi adit, kali ini penisnya itu diarahkan ke wajahku dan diusap usap di puting dan bibirku.

Seolah mengkode aku untuk memasukkan penis itu ke mulutku, aku yg mencoba menahan penisnya masuk ke mulutku gagal karena adit menahan hidungku yg membuat aku harus bernafas lewat mulut. Akhirnya penis itu masuk, dijambak rambutku yg sudah acak acakan itu dan mulai lah adit mengenjot mulutku sampai spermanya keluar. Aku diposisikan menungging kali ini dengan kedua tangan ku memegang tangan adit menahannya agar tidak memasukkan penisnya ke vaginaku, tapi aku kalah tenaga sehingga terbenamlah penisnya ke vaginaku . Adit memaju mundurkan bokongku dan karena sudah lemas dan capek karena tadi pagi membuat aku pun pasrah saja diperkosa adit. Adit yg mengetahui aku sudah pasrah makin mempercepat gerakannya dengan kedua tangan yg tidak tinggal diam, satu tangan memainkan payudara dan putingku sedangkan satunya memainkan titik sensitif di vaginaku. Adit kemudian mengubah posisi ku, dibalik tubuhku sehingga saling berhadapan dengannya lalu diangkat 1 kaki dan blesss... kembali lagi ia memasukkan penisnya itu. Aku reflek memeluk tubuhnya yg lebih pendek dari ku hingga wajahnya terpendam di antara kedua payudaraku, hal itu rupanya membuat adit makin bernafsu. Terlihat ia mainkan payudaraku bergantian dengan mulut nya dan tangannya meremas bokongku sesekali juga ia memukul nya. Sudah 5 menit lebih aku di perkosa adit, kini ia mempercepat gerakan nya karena sudah ingin keluar. Penisnya di lepas dari vaginaku , aku ditarik olehnya untuk duduk dan ia arahkan penisnya itu kemulutku. Rupanya ia ingin mengeluarkan spermannya di mulutku, tapi aku salah ia mengeluarkan nya di wajahku. Karena ia tidak mengeluarkannya di vaginaku, hal itu membuat aku terasa frustasi dibuatnya. Kulihat adit memasang wajah tersenyum karena tahu aku dibuat kentang olehnya, aku pun memohon untuk dipuaskan. Adit tertawa melihatku tersiksa karena belum keluar dan aku saat ini menggesek gesek vaginaku dengan tanganku. Adit kembali bernafsu, ia menarikku ke kamar mandi kali ini. Di kamar mandi aku diminta tiduran, ketika tiduran bukan nya ia memasukkan penisnya ke vagina ku tapi malah ia mengarahkan kaki nya ke vaginaku dan di gesekkan kaki itu divaginaku dengan sesekali jari kakinya dimasukkan ke vaginaku.

"Hahaha, mau gw masukin kontol gw ke memek lu?" Adit yg biasanya menghormatiku sekarang malah merendahkanku membuat aku kaget ingin marah tapi aku ingin dipuaskan karena merasa kentang begini.
"Iyyaaa... aahhh... masukin... aku mohonnaaa..." sambil mengangkat bokongku.
" Mohon ke gw sekali lagi..." menghentikan kakinya menggesek vaginaku.
" Akhhuuu... mohon, masukin itu kamu adit, ke sini. " sambil menunjuk ke vaginaku.
"Itu apa? Sebut yg bener"
"Kon...tol.. masuukin kontol kamu ke memek aku" aku pasrah menurutinnya agar ia secepatnya memasukkan penisnya.
"Nah gitu dong, kalau mau kontol. Tinggal mohon bilang lu mah dipuasin pake kontol" ia arahkan penisnya dan kulihat bukannya langsung dimasukkan tapi ia gesek gesek dengan sesekali memasukkan kepala penisnya lalu di keluarkan lagi dan seterusnya sebelum ia benar benar memasukkannya ke vaginaku.

"Aahhh... enak.... terussss...ddiittt... aahhggg" Aku sudah tidak berpikir dengan normal lagi, yg ku inginkan aku dipuasin dengan penis laki laki.

Adit menyodokku dengan kasar, bahkan tangannya pun dengan kasarnya memukul payudaraku dengan sesekali meremas dan menarik atau memelintir putingku.
Ccrrrittt... Ccrriittt...
Aku pun mengompol cukup banyak dan terpuasan juga, ada perasaan lega ketika aku sedang mengompol. Adit yg merasa aku sudah keluar membalik tubuhku agar menungging, ia masukkan penis itu ke anus ku dan mulai lah ia percepat gerakannya sedangkan aku hanya terdiam lemas. Ketika adit ingin mengeluarkan spermanya, perutku terasa sedikit mules entah karena anusku sering di sodok penis atau karena hal lain. Adit menyemprotkan spermanya di anusku, ia dorong sedalam dalamnya sebelum dicabut dan saat di cabut adit terkejut karena kotoranku juga ikut keluar bahkan mengenai penisnya.

"Ya elah, jorok banget sih, Lu bersihin nih kontol gw yg kena tai lu" Adit menjambakku dan mendorong penisnya ke mulutku. Dengan terpaksa aku membersihkan penisnya yg terkena kotoranku itu hingga bersih karena sudah terlanjur masuk ke mulutku.

Setelah bersih, aku ditinggalkan tergeletak lemas di kamar mandi dengan anusku yg terasa panas dengan kotoranku yg keluar seperti mencret bercampur sperma milik adit. Setelah ada sedikit tenaga aku pun menyentuh anusku dan benar aja kotoranku keluar. Aku bersihkan tanganku sekaligus membersihkan anus dan vaginaku dilanjut membersihkan seluruh tubuhku yg lengket dan bau ini. Sekarang kehormatanku di rumah kakek sudah tidak ada, mungkin setiap aku kemari akan selalu dilecehkan oleh Bapak dan Anak itu secara bergantian maupun bersamaan. Bahkan sebelum aku dan adikku kembali ke rumah, aku masih harus melayani mereka secara bergantian dan aku mulai menerima nasibku yg sudah jadi begini. Yaitu menjadi boneka pemuas nafsu bagi laki laki.

•~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~•

// Maaf baru comeback, kelupaan karena saking banyaknya tuntutan kerja 🤧.
// Btw setelah chapter 16 akan tutup sementara, kelarin kerjaan yg masih banyak. Thanks udah mau baca~
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd