Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Karena hal Mistis

Part 10 Kejadian Di Toll

•~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~•
PoV Anisa

Setelah pamit Kakek untuk pulang ke rumah sebentar, aku pun langsung mengemudikan mobilku. Sebelum pergi tadi, adik ku bilang untuk cepet buat balik ke rumah kakek agar bisa ngelanjutin lagi ngeseks. Aku arahkan mobil nya ke arah toll tapi sebelum nya aku mampir ke Supermarket terlebih dahulu untuk topup e-toll ku karena kata adikku sudah habis. Saat ku parkirkan mobil di depan supermarket, aku melihat ada 5 orang pemuda mungkin sekitaran umur 17an/SMA dan disitu keadaan sepi. Aku beranikan diri keluar dari mobil ku, ku lihat anak anak itu melihat ku tapi aku gk perduli dan masuk saja ke supermarket. Saat masuk aku merasakan dingin menyentuh tubuhku sehingga puting ku terasa mengeras, aku berjalan menuju Freezer untuk mengambil minuman. Ketika sedang mengambil aku pun menungging dan otomatis jilbabku pun turun tidak menutupi bagian payudaraku sehingga tonjolan puting ku terlihat jelas. Aku mendengar sedikit keributan di luar supermarket dan kulihat rupanya anak anak tadi tersenyum kepada ku sambil memperagakan meremas dada nya. Aku pun sontak kaget dan berdiri tegak dan bergegas ke kasir untuk membayar minum dan top up.
Ketika keluar dari supermarket para anak anak tadi mensiuli ku dan aku merasakan tatapan mereka menelanjangi ku seolah melihat diriku sedang telanjang bulat.

" Cantik sini dong temenin kita kita." Di ikuti tawaan yg lainnya.
" Sombong amat, habis Open BO nih. Itu puting nya kelihatan." Aku tetap berjalan menuju mobil ku
" Sini, biarin kita kita coba angetin biar gk kedinginan." Salah satu dari mereka berjalan dan
"Aghhh.... " dia meremas bokong ku.
" wih, gk pake sempak dia" Anak anak lain nya terkejut dan anak yg tadi meremas bokong ku ganti meremas payudara ku dari belakang tubuhku.
" Lepasin... atau saya teriak"
" Teriak aja, lagian emang ada yg bakalan tolongin elu? Yang ada malah pengen nyicipin lu juga." Ucap nya sekarang meremas kedua payudara ku dengan kencang membuat aku kesakitan. Aku pun tersadar yg lainnya berjalan ke arah ku, lantas aku injak kaki nya dan buka pintu mobil yg emang tidak aku kunci tadi. Saat di mobil para pemuda itu mengelilingi mobil ku dan meng gedor gedor kaca dan sesekali ku lihat ada yg memaksa untuk membuka pintu mobilku. Karena sudah sangat takut ku nyalakan dan langsung aku gas saja. Pakaian ku agak lecek karena sempat diremas remas di payudara ku dan masih terasa sakit. Aku pun masuk toll menuju arah kota S, aku tapping kartu e-toll di mesin dan terbuka lah palang gerbang toll nya. Saat di area KM. 1... aku merasa ban belakang ku seperti kekurangan angin dan memutuskan untuk menepi.
"Aduh... kok bocor sih, ini gimana pulangnya." Aku panik dan ku coba browsing untuk cari cari no. Telp layanan jalan toll. Setelah aku dapet dan menghubungi CS layanan jalan toll, aku mendapat info bahwa personilnya akan ke tempat ku. Aku pun melepas nafas lega karena dapat bantuan dari layanan toll tadi. Aku menunggu agak lama dan ku lihat seperti lampu sirine warna kuning mendekat, sepertinya itu yg dimaksud sama CS tadi.

" Malem mbak, ada yg bisa di bantu?" Ucap si A (berawakan tinggi gendut) ditemani si B (berawakan setinggi aku lumayan gendut)
" Ini mas, ban mobil saya pecah. Saya gk bawa ban cadangan, gimana dong?" Agak panik.
" Ekh... gini mbak, ini saya bantu lepas ban mobil nya terus kita bawa ke tambal ban yg masih buka. Mbak ada uang kan buat bayar tambal ban nya?" ucap si A melihat si B
" Oh, Bentar mas saya ambil dulu." Aku pun buka pintu dan mencoba ambil tas ku yg rupanya terjatuh ke bawah. Sekarang posisi ku seperti menungging sehingga bokong ku yg tanpa celana dalam pun terlihat. Saat aku mau berdiri untuk coba jalan ke pintu samping dengan memutari mobil

" Aaghhh.... " aku kaget karena ada yg meremas ku dan saat aku melihat ke belakang rupanya si A sedang meremas remas bokong.
" Mass... jangan... ahhh..." tangan nya meraba kemaluan ku dari balik pakaian ku.
" Wih gila, gk pake cd lu ya? Habis nge BO lu?" Aku tak paham maksudnya apa bahkan anak anak di supermarket juga bilang seperti itu kepadaku.
" Habis jual berapa lu?" Menaikan pakaian ku hingga terlihatlah kemaluan ku
" Mass... pleesss... " ucapan ku terhenti ketika ada jari yg masuk ke vagina ku.
" Ahhhh... sshhmmmpp.... aaahhhh ssttoopp... jangan.... ahhh.... mppp...." dimainkan jarinya keluar masuk kemaluanku dan aku hanya bisa menutup mulutku menahan suara ku. Selepas itu tubuh ku ditarik dan dipindahkan ke kursi belakang oleh si A.
" Langsung sikat aja ndan, mumpung dapet lonte spek akhwat" ucap si B.
" Hahaha... bener lu Dul, sini lu. Puasin kita berdua" aku pun di posisikan di antara mereka dan dibuka pakaian ku hingga hanya tersisa jilbab saja.
" Mas, please... jangan perkosa saja, saya mohon... aahhhh!!!" Seketika kedua payudara ku di remas kencang oleh mereka berdua dilanjut menyusu kepada ku sambil tangan mereka meraba dan memainkan vaginaku. Badanku terasa aneh, geli nikmat di bagian vaginaku dan baru beberapa menit tubuhku bergetar hebat diikuti aku air pipisku yg keluar membasahi jari jari mereka berdua.
Setelah puas si A meminta si B (Abdul) untuk memegangiku dan si A pun membuka celana serta daleman nya sehingga mengacunglah kemaluan nya yg gk begitu besar kalau dibandingin sama milik adikku. Di gesek gesek lah kemaluan nya di vagina ku dan perlahan mulai di dorong masuk.
Blesss...
" Aghhh.... ahhhh... mmpppp" kemaluan dia pun dengan mudah masuk ke vagina ku dan mulai bergerak maju mundur sedangkan si Abdul menciumi ku sekaligus meremas kedua payudara ku.
" Ahhh.... Ahhhh.... Ahhhh Pllsssmmppp" kali ini dia meremas kencang dengan sesekali menarik puting ku membuat aku kesakitan.
agak lama aku di perlakukan seperti ini, karena belum puas aku pun di pindahkan posisiku sehingga aku kali ini duduk dipangkuan di A dan dimasukkan kembali kemaluannya ke vagina ku. Si A pun mempercepat gerakannya sambil meremas remas bokongku, akupun memeluknya hingga akhirnya aku merasakan kedutan di vaginaku dan juga seperti ada cairan hangat di dalam vaginaku. Sebelum si A melepasku dia menciumi ku dengan kasar hingga aku kesulitan untuk bernafas dan tak lupa dia meninggalkan kecupang di leherku. Setelah si A puas, ganti aku di posisikan satu kaki di kursi dan bless... kemaluan si Abdul masuk dan mulai bergerak cepat menyodok ku. Aku sudah tidak bisa berpikir lagi, aku juga sudah lemas dengan kepala di kursi. Kurasa kali ini tak selama si A, si Abdul mengeluarkan cairannya lebih cepat. Aku pun di biarkan istirahat dengan posisi yg masih sama, ku rasakan cairan yg perlahan keluar dari vaginaku sedangkan mereka kulihat mereka mengobrol sambil merokok di luar. Selesai merokok, Si A dan Abdul seperti membuat kesepakatan yg aku sendiri gk tahu apa itu. Setelahnya ku lihat abdul membawa ban dan di masukkan ke mobil patroli mereka dan pergi meninggalkanku dengan si A. Si A memperkenalkan diri nya namanya Hendra kemudian di tarik tubuhku hingga aku posisi sekarang duduk menghadapnya. Di cium kembali aku tapi kali ini dia agak lembut kepadaku, ciumannya mulai berganti ke telingaku membuat aku bergetar karena geli. Kurasa tangannya meraba punggungku kemudian mengarah ke payudara ku, di remas remas lembut dan dimainkan puting ku. Rasanya sangat enak, dia mulai turun ke arah payudaraku dan mulailah dia memainkan payudaraku bergantian sedangkan tangannya pindah ke pinggangku turun ke arah bokong sebelum menuju ke arah kemaluan ku. Aku sudah gk kuat lagi dan akhirnya aku merasakan aku ngompol lagi untuk ke sekian kalinya. Di rebahkan tubuhku dan di bersihkan vaginaku dengan pakian ku sebelum mulutnya memainkan vaginaku. Aku merasa lidahny yg kasar menjilati kemaluanku, di hisap, di gigit pelan setiap belahannya dan tak lupa dia jilat area paling sensitifku dengan sesekali lidahnya masuk ke dalam vaginaku. Kepalaku terasa mulai kosong karena saking tidak kuatnya di perlakukan seperti ini, akhirnya dia bangkit dan mengarahkan kemaluannya kembali ke vaginaku. Blesss....

"Ahhhh.... Aahhh......ssshhhaaa.... aahhhh...." desahanku mulai terasa kencang.
" Hahaha enak kan permainan gw? Kalau lu mau di enakin terus sama gw, sini kasih no. Hp lu" aku hanya bisa mendesah tak menjawabnya. Mulutku di lumat kembali olehnya dan dimainkan lidah ku membuat aku mengompol lagi. Entah sudah berapa menit kami melakukan ini dan dia sekarang mulai mempercepat gerakannya sebelum kurasakan kembali kedutan dan cairan hangat di kemaluanku, diakhir permainan dia mencium keningku. Aku mencoba mengatur nafasku kembali, gk lama setelahnya terlihat ada sirine dari belakang tanda si Abdul sudah datang dengan ban mobilku. Hendra pun memakai pakiannya lagi dan keluar untuk merokok lagi meninggalkanku yg sudah gk kuat lagi untuk bangun walau udah ku coba. Abdul pun keluar mobil dan memberikan ban mobilku ke Hendra. Ia sempat mengobrol sebentar dengan Hendra sebelum dia menuju ke aku dan saat udah di depan ku dia mulai melepas pakaiannya satu demi satu. Dan bener aja dia mulai menikmati tubuhku lagi, kali ini aku hanya bisa pasrah menuruti yg dia mau karena udah gk ada tenaga lagi. Sekali lagi Abdul gk begitu tahan lama di banding Hendra atau adikku, dia begitu cepat menyemprotkan cairannya ke vaginaku. Setelah selesai bermain dan Abdul sudah berpakaian lengkap, Hendra datang dan bilang bahwa ban mobilku sudah di pasangkan kembali. Mereka mengatakan aku tak perlu bayar karena sudah dibayar dengan tubuhku dan mereka memberiku no. Hp nya kepadaku jika aku ingin bermain ssperti tadi lagi, setelahnya mereka pergi meninggalkanku yg masih telanjang, lemas, nyeri di kemaluanku dan tentunya cairan mereka keluar dari vaginaku. Aku pun langsung mencoba bangun menuju ke kursi setir, agak kesulitan karena sudah benar benar gk ada tenaga. Ketika sudah berada di kursi setir, aku ambil minuman yg sempet aku beli di supermarket tadi. Aku istirahatkan tubuhku sebentar sebelum tancap gas menuju rumah dalam keadaan telanjang. Sesampai di rumah, aku langsung ambil pakianku dan keluar begitu aja tanpa aku pakai dulu pakaianku. Toh, udah jam 3 ini dan pastinya takkan ada orang. Aku pun buka kunci pintu pagar dan memarkirkan mobilku ke dalam rumah. Akhirnya aku sampai di dalam rumah, kurebahkan di sofa sebentar sebelum aku pergi mandi karena badanku bau dan lengket semua. Saat aku sedang rebahan kurasa seperti ada mengelus vagina ku, aku bangun dan melihat sekeliling tapi tak ada siapa siapa. Karena takut, aku bergegas ke kamar untuk mengambil pakian baru dan pergi mandi setelahnya. Sampai di kamar mandi aku mulai membasahi tubuhku dengan shower dan mulai membersihkan sperma yg ada di vagina ku. Aku ambil sabun dan mulai menyabuni tubuh ku, sabun ku terjatuh dan aku menungging untuk mengambilnya. Tiba tiba tubuhku seperti didorong sesuatu sehingga ke dua tanganku menyentuh tembok kamar mandi. Dan...

"AAGGHHH..... " Aku merasakan sesuatu masuk ke vagina ku dan mulai menyodok keluar masuk.
" Ahhh.... aahhh..... ssttooppp.... aaahh.... lleeepasss...." semakin aku berontak semakin cepat dan kasar sodokan nya bahkan terasa ngilu di bagian perutku karena terasa benda itu menyentuh rahim ku.
" Ahhh.... ahhhh... cukup... aaahhh... lepasin aku.... ehkh... ahhh..." Kedua tanganku di tarik kebelakang dan gerakannya lebih kencang lagi dari sebelumnya. Gk lama tubuh ku ambruk dan kurasakan seperti ada cairan hangat yg banyak di vaginaku, sekilas aku melihat vagina ku tapi gk ada cairan yg keluar kecuali milikku. Aku berdiri dan bergegas lari ke ruang tamu untuk mengambil koper-koper itu, ketika sudah di ruang tamu tiba tiba kaki ku seperti di tahan sesuatu hingga aku terjatuh lagi.

"AGGGHH.... TOLONG...." Aku di seret ke kamar mandi lagi dan pintu kamar mandi tertutup kencang. Sampai di kamar mandi aku sekilas melihat sesosok makhluk tinggi besar dengan banyak bulu dan tangannya sangat panjang termaksud kuku nya sebelum pintu tadi tertutup. Sosok itu persis seperti di mimpi yg aku alami sebelumnya dan setelah itu aku pingsan tanpa tahu aku diapakan.
•~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~•

Note :
// Coba-coba berfantasy dan baca baca buat cari ide yg sekiranya bisa nyambung dengan kisah ini, mohon maaf jika mungkin ada yg aneh/gk nyambung. Dikarenakan mau coba bikin cerita yg lain tentang shota/anak anak cwok (karena pecinta shota 🤭)
// Kemungkinan bakalan PoV anissa daripada Rian kedepannya
 
Part 11 Sosok dibalik pintu kamarku

•~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~•
PoV Anissa.

Aku terbangun dengan tubuh ku terasa sakit di semua bagian dan paling sakit terasa di Vagina, bokong dan kedua payudaraku. Aku terasa sangat kecapean untuk ku bangun saja susah, dan aku merasakan seperti lendir di sekujur tubuhku seperti sperma. Aku pun menangis sejadi jadinya, meratapi nasib ku yg seperti ini. Ketika aku udah mulai tenang, aku bersihkan tubuhku dan keluar dari kamar mandi. Ku lihat jam sudah menunjuk jam 9, dan kulihat di layar hp ada 10 lebih panggilan dari kakek dan adikku. Aku pun men chat adikku bahwa kemaren ban mobil ku bocor, harus di perbaiki dan sekarang ada di rumah bersiap ke sana. Aku memakai pakaian ku tentu tanpa pakaian dalam, aku bawa koper koper milik ku dan adikku ke mobil dan bergegas berangkat. Aku kembali lewat toll dimana aku pernah di perkosa oleh Hendra dan Abdul semalam, membayangkan kejadian semalam membuat puting mengeras dan panas dingin. Karena hal ini aku pun mengebut agar cepat sampai dan gk mikirin hal itu lagi. Aku akhirnya sampai di rumah kakek ku jam 12.30an, aku keluar mobil dan disambut oleh Kang Mamat (tukang kebun kakek) yg baru menjemput anaknya adit dari sekolahan. Kang mamat seorang duda yg ditinggal istrinya meninggal dunia, ia sekarang hidup berdua bersama adit anak satu satunya dan adit ini kelas 6 SD dan akan masuk SMP bebarengan Adikku yg mau masuk SMK.
" Eh, Non. Baru nyampe ya? Pak Wijaya lagi di tempat pengolahan teh, Non" Sapa Kang mamat
" Siang, Mbak Anis" dilanjut anaknya. Adit ini anaknya baik, walau sering usil ke aku. Pernah dia mengelitiku ketika kita main bareng, sampai aku ingin mengompol dibuatnya. Aku pun menyapa balik mereka dan bertanya dimana adikku sekarang dan Kang Mamat mengatakan adikku ada di kamar lagi bermain hp tadi. Akupun meminta Kang mamat membawakan Koper adikku ke kamar dan aku membawa koperku sendiri, adit ingin membantuku tapi aku menolaknya karena dia baru pulang sekolah pasti cape tapi tetep ingin menolongku. Akhirnya aku memperbolehkan dia bantu aku, sampai di kamar ku lihat adikku tidur. Aku meminta Kang Mamat dan adit untuk meletakkan koper di depan kamar aja takut adikku bangun. Aku pun memasukkan barang barang aku dan adikku ke kamar, aku dekati adikku dan mengelus rambutnya. Tiba tiba payudaraku di remas oleh adikku dan direbahkan tubuhku olehnya. Aku pun di cium oleh adikku sambil payudaraku di remas olehnya, oh sungguh enak dan aku ingin lebih. Adikku kemudian menciumi leherku dilanjut ke telingaku membuat aku semakin nafsu, lalu ia menciumku lagi sambil tangannya masuk ke celanaku mencari kemaluanku. Dirasa sudah ketemu dimainkan kemaluan dengan sesekali ia memasukkan jarinya ke vaginaku membuat aku makin nafsu.

"AHHH.... AH...HHAAAA... " desahku mulai terdengar kencang.

Adikku mengeluarkan tangannya yg sudah basah karena vaginaku dan menyuruhku untuk menjilatnya. Selesai dijilat, bajuku pun diangkat hingga aku sekarang telanjang dada, ia mainkan payudaraku kemudian menciumku kembali sambil tetap memainkan payudaraku. Aku merasa panas dingin dan nafasku sudah gk karuan lagi dibuat nya, adikku yg melihat aku udah di ujung dan ingin keluar ia pun menjilat dan mengigit pelan kupingku dengan kedua tangan memerintir putingku dan sesekali meremas memainkan payudaraku.

Crritttt.... Crrritttt.

Akupun mengompol dan kurasakan rasa nikmat yg gk ada taranya daripada saat di toll itu. Adikku membiarkan aku istirahat beberapa menit sekalian melepas celanaku hingga akhirnya aku telanjang menyisahkan jilbab ku. Selanjutnya ia menciumku lagi dan mengecup leherku meninggalkan beberapa bekas merah, setelah puas aku pun di miringkan dan adikku ada di belakangku mengelus perut pindah ke pinggang lanjut ke punggung dan di akhir membuka ketiakku untuk ia jilati dan diberi kecupan sambil tangan satunya tetap meremas payudaraku dari awal hingga akhirnya ia memposisikan ku menungging. Ku lihat adikku memendamkan wajahnya di belahan bokong dan ku rasakan lidahnya memainkan vagina ku dan bergantian ke anusku. Terkadang ia masukkan lidahnya juga hingga aku membuat perutku turun karena tidak kuat menahan sensasi yg baru ini. Tangannya kali ini ikut meremas bokongku dan perlahan mulai mengarah ke payudaraku hingga sampai tangannya di payudaraku mulai lah di remas dan dimainkan.

"Bener bener Tete lu ini emang yg terbaik no. 1 habis itu anus lu baru memek lu ini" ucapnya membuat aku malu karena kata katanya.

kali ini aku di baringkan dan ia kulihat membuka pakaiannya hingga akhirnya telanjang juga. Ia arahkan kepalanya di antara kedua pahaku dan mulai memainkan vaginaku. Gk lama ia pindah menciumku dengan tangannya kali ini yg bermain di vaginaku. Sekarang ia menuju ke payudaraku, ia menyusu seperti anak kecil dengan jarinya yg sudah di masuk-keluarkan di vaginaku. Aku pun mengompol kembali dibuatnya, ia kulihat menjilati tangannya yg baru terkena cairanku dan tersenyum dengan mengatakan aku seorang yg mesum membiarkan diriku pasrah diperkosa adiknya sendiri. Aku hanya bisa tersipu malu, gk lama ia menaikkan pinggulku sehingga sampai dimana aku bisa melihat vaginaku (bisa dibilang posisiku saat itu membentuk huruf "J"), yg saat ini dimainkan dan sesekali 2 jarinya masuk. Akhirnya aku mengompol lagi dibuatnya, aku bisa melihat derasnya air yg keluar dari kemaluanku.

"Gw ajarin lu biar bisa muasin cowok, sekang lu lakuin yg tadi gw lakuin ke lu" dia berbaring dan aku pun langsung mengikuti yg ia suruh.

Aku cium adikku, ia kurasakan pasrah membuat aku sedikit senang. Kemudian aku ke arah puting adikku, ku jilat dan kumainkan sebentar lanjut ke perut daratnya hingga akhirnya sampai di kemaluannya yg sudah tegak berdiri. Ku kocok dan ku emut kemualuannya itu membuat adikku mengeluarkan suara keenakan.

" lanjut lu jilatin tuh biji gua" aku pun langsung menjilat dan memainkannya sambil tetap mengocok kemaluannya.

Tiba tiba adikku bangun dan kemudian ia menciumku.

" Aghhh... jangan bangun dulu" aku mendorongnya agar ia tiduran lagi agar aku bisa muasin adikku. Akupun kembali memasukkan kemaluannya ke mulutku, ku mainkan kemaluan itu dengan sesekali ku masukkan sampai sedalam mungkin.

" Ugh.... Dah pinter aja lu, emang lu itu berbakat jadi pelacur. Dasar dokter lacur lu, Sayang". Ucapannya membuat aku marah tapi merasa adikku benar karena aku udah jadi wanita murahan bahkan lebih murahan daripada para lacur.

Adikku bangun kembali saat aku meratapi yg adikku katakan dan menciumi ku.

"Sekarang lu gw ajarin cara main yg baru, yaitu 69." Akupun diminta untuk mengarahkan vaginaku ke arah kepalanya sedangkan kepalaku diarahkan ke arah kemaluannya, ketika sudah ku arahkan adikku langsung melumat kemaluanku membuat aku kaget. Akupun langsung kembali mengemut kemaluan adikku, seketika aku merasakan ada yg mencoba masuk ke lubang anus ku tapi aku gk boleh melihat ke arah belakang dan harus tetep mengemut kemaluan adikku. Makin lama makin masuk, aku mencoba menebak, itu seperti kelereng yg masuk satu persatu. Beberapa saat aku merasa sudah tidak dimasukkan kelereng ke anusku, aku bisa fokus sekarang untuk mengemut kemaluan adikku tapi ternyata salah, satu persatu kelereng itu dicabut dari anusku membuat aku merasakan sensasi baru yg enak. Adikku tiba tiba memiringkanku dengan posisi tetap sama 69, aku mulai menjerit karena adikku makin ganas memainkan vaginaku bersamaan dengan kelereng yg dicabut satu per satu secara berlahan hingga aku mengompol kembali untuk kesekian kalinya.

"Sekarang kemenu utamanya, Sayangku." Ia tersenyum dan membetulkan posisiku menjadi terlentang.

kulihat ia mengarahkan kemaluannya dan di gesek gesek dengan di keluar masukkan ujungnya, membuat aku gk sabar ingin di masukin kemaluannya di vaginaku. Akhirnya ia pun memasukkan kemaluannya yg besar dan berurat itu, ah... ini yg aku inginkan, lebih enak dari milik si hendra itu. Aku pun memeluk adikku dan adikku memeluk balik aku dilanjut menciumi ku. Lidah ku dimainkan dan di hisap oleh nya, sekarang ia pindah menjilati kupingku dan karena jilbabku menghalangi, ia berhentikan sebentar hentakannya untuk melepas jilbabku. Setelah terlepas mulai lah ia menyodok ku dengan cepat sambil menjilati kembali kupingku (karena adikku paham betul dimana letak kelemahanku, yaitu kuping, leher, ketiak, sekitaran putingku dan terakhir vaginaku). Aku mau terus di perkosa adikku dan aku mau ia menghamili berkali kali..
"Terusss.... aaahhhh... lebih daleeemmmaaahhh.... lebih cepettt... yyyaaahhhmmppp" kembali ia melumat bibirku dan dia naikkan kakiku ke bahunya terasa begitu dalem ketika ia menyodokku. Ia sekarang menarikku untuk diposisikan duduk dipangkuannya, ia lumat kembali bibirku sambil membetulkan posisi dudukku agar lebih nyaman. Setelah sudah dirasa nyaman kembali ia menyodokku sambil menciumin ku dengan kedua tangannya meremas memainkan belahan bokongku. Pikiranku sudah terasa kosong, rasanya ingin mengompol, sudah gk tahan lagi...
Tubuhku bergetar hebat, adikku membiarkan aku menikmati gelombang kenikmatan yg ku rasakan ini. Entah sudah berapa kali aku mengompol dibuatnya hingga kasur kami ini sudah basah kuyup layaknya disiram air yg banyak. Ia pindah ke tepi kasur tanpa melepasku dari pangkuannya dan memintaku untuk berputar tanda melepas kemaluannya di vaginaku. Adikku tidak pernah berhenti membuat ide yg begitu bisa membuatku merasakan kenikmatan, entah darimana ia belajar tapi aku gk ambil pusing cukup dengan menikmatinya saja. Sekarang adikku berada di belakang dengan meremas kedua payudaraku sambil menciumi leher ku. Kurasakan kini ia kembali menyodokku

" Aahhhh.... aahhh.... mmppppaa..... terusss.... yaaannggg.... aaahhhh" tanganku di tarik ke belakang oleh kedua tanganya membuat dia makin bergerak cepat menyodokku, seketika aku melihat sosok ada yg mengintip kami sekarang. Sebelum aku bisa berbicara ke adikku, mulutku di tutup oleh tangannya sedangkan yg satunya mencengkram kedua lenganku. Pikiranku mulai kosong kembali saat ingin melihat siapa sosok itu, karena pikiranku mulai kosong aku sudah tidak perduli siapa dia yg penting sekarang aku ingin memuaskan diriku dulu. Adikku sekarang berbaring dan memintaku untuk kayang tanpa melepas kemaluan kami, ketika di posisi ini sodokan adikku ke vagina ku terasa makin dalam dan baru beberapa saat aku sudah mengompol lagi karena tangan adikku ikut memainkan vaginaku saat sedang di sodok oleh kemaluannya. Seolah tak perduli aku mengompol, ia makin mempercepat laju sodokannya membuat payudaraku makin bergerak gk karuan. Sesaat kemudian aku merasa ada cahaya flash yg bersinar sepertinya ada yg memoto kami, entah adikku lihat atau tidak. Karena pikiran udah bener bener kosong, aku udah gk perduli lagi. Akupun sudah tidak kuat lagi menahan tubuhku, akhirnya ambruk di atas tubuh adikku. Aku di cium kembali dengan tetap ia menyodok vaginaku, gk lama kami pindah ke tengah dan sekarang ia memiringkan badannya membuat aku otomatis mengikutinya. Disitu aku yakin sekali, sosok yg mengintipku bisa lebih jelas lagi melihat payudara dan kemaluanku yg tanpa rambut ini dengan jelas karena 1 kaki ku di angkat oleh adikku. Sodokan adikku terasa kembali menusuk hingga rahimku, membuat aku kehilangan kendali dan semakin kencang mendesah hingga aku mengompol lagi. Tiba tiba ia mencabut kemaluannya dan menyuruhku untuk duduk, dengan sekuat tenaga aku bangun dan memposisikan diri duduk.

"Sekarang lu jebit kontol gw pake tete lu itu" ucapnya yg sudah menempelkan kemaluannya di sela sela payudaraku yg ujungnya beberapa kali mengenai daguku. Ketika sudah ku jebit, dia mendorong bokongnya maju mundur yg membuat aku kaget dan kemaluannya sempat masuk ke mulut ku.
"Nah pinter, belum gw omongin lu dah bisa. Emang lu itu punya bakat jadi lacur. Sekarang lu emut kontol gw yg dijepit tete lu itu" Aku pun menurutinya, beberapakali ku emut dan ku jilat ujungnya.

Karena hentakan adikku yg kencang dan cepat, rambutku ikut terselip beberapa kali di payudaraku hingga akhirnya akupun di jambak agar rambutku tidak jatuh lagi dan sekarang ia makin kencang dari sebelumnya membuat aku kesulitan menahan hentakannya. Setelah puas kulihat adikku belum kunjung mengeluarkan spermanya, ia melumat kembali bibirku dan memainkan lidahku. Sekarang adikku terlentang lalu memintaku untuk berada di atas membelakanginya, setelahnya aku masukkan kemaluan nya ke vagina ku ke penisnya yg sudah tegak berdiri. Karena sudah berkali kali mengompol dan masih terbuka membuat kemaluan adikku bisa langsung masuk meski aku terasa ngilu sekarang. Saat sudah masuk dan aku mencari posisi yg nyaman, adikku langsung nyodokku dengan kencang membuat aku membusungkan dadaku.

"AHHHHH....ahhhh... Yaaangg.... sebentar.... cari poiii....aahahh" aku tidak bisa menyelesaikan kalimatku karena sodokannya makin kenceng menusuk nusuk rahim ku.

Aku pun pasrah saja menerima setiap sodokan yg diberikan adikku yg makin lama makin kenceng dan belum ada 5 menitan aku sudah ambruk lagi menimpa adikku. Kedua kaki adikku langsung menjepit pahaku membuat kedua kakiku berada di antara kaki adikku dan itu membuat vaginaku terasa makin ngilu karena dihimpit kedua kaki adikku. Sekarang tangan tangan adikku tidak mau diam, satu memainkan payudaraku terutama putingku sedangkan satunya mengesek gesek bagian sensitif ku di vagina membuat aku makin terasa berat di kepala. Aku pun hanya diam seperti boneka yg hanya mengikuti gerakan yg dibuat adikku, adikku bangun kemudian memintaku untuk berputar sehingga menghadapnya. Kali ini saat aku berputar membuat aku lebih ngilu lagi, dan aku meminta adikku untuk istirahat sebentar saja. Adikku memperbolehkan, akupun langsung memeluk adikku seketika ia langsung melumat bibitku dan aku hanya diam seperti boneka lagi dengan memejamkan mata ku. Kedua tangannya kembali meremas remas bokongku dengan sesekali di pukul kedua bongkahan daging ku itu, gk lama ku lihat tangan adikku seperti mengambil sesuatu dan blesss aku kembali menjerit tapi tertahan oleh mulut adikku. Anusku kembali terasa di masukkan kelereng kembali satu demi satu dan ditarik keluar ketika sudah masuk semua menyisakan satu kelereng. Ia melakukan itu beberapa kali membuat lubang anusku sedikit terbuka sekarang dan seketika ia memasukkan sesuatu yg besar dan panjang ke anusku. Aku mengeram kesakitan tapi adikku masih memaksa benda itu masuk lebih dalam hingga perutku terasa sakit. Ketika ia rasa sudah mentok ia biarkan benda itu di dalam anusku, aku merasakan sakit yg begitu sakit karena benda itu masuk terlalu dalam hingga aku menangis. Adikku mencium dan menghapus air mataku ketika aku memohon untuk tidak dimasukkan lebih dalam dan di cabut benda itu dari anusku karena sakit. Tapi bukannya dicabut benda itu diputar oleh adikku dan membuat aku makin merasakan sakit lagi dan mengeram karena aku merasakan benda itu memiliki struktur tidak rata seperti terdapat bentolan di setiap centinya. Aku makin menangis dan memohon ke adikku tapi adikku malah memutarnya kekanan kekiri berkali kali ssbelum ia cabut. Aku melihat benda itu seperti kemaluan pria sebesar milik adikku dengan bentolan dipemukaannya, adikku tertawa melihat rupanya kotoranku ikut terkena di benda itu dan mintaku untuk menjilatinya sampai bersih dan tentu aku menolaknya tapi ia mengancam akan memasukkan kembali benda itu ke anusku. Karena aku gk mau benda itu masuk lagi aku pun menjilati kotoranku sendiri, ada sensasi aneh bagiku ketika disuruh adikku menjilat kotoranku sendiri dan semakin nafsuku terasa bangkit lagi. Setelah sudah bersih kali ini adikku memintaku menungging dan kembali menyodok kemaluan ku. Ia memacu laju sodokannya dengan kedua tangaku ditarik ke belakang hingga diakhir ia mengganti dengan posisi kali ini ia menindihku. Sodokannya makin cepat dan kuat sebelum akhirnya ia benamkan sedalam mungkin kemaluannya, akhirnya setelah sekian lama kami bergelut adikku menumpahkan sperma untuk pertama kalinya. Adikku memelukku dengan erat dan masih mencoba membenamkan kemaluannya sedalam mungkin sebelum ia cabut. Aku merasakan cairan adikku mulai keluar sangat banyak dari vaginaku, ia ambil sebuah sendok yg aku sendiri saja gk tahu kalau ada sendok di situ. Ia ambil sperma yg keluar dengan sendok dan mengarahkannya ke mulutku untuk ku minum. Setelah selesai adikku langsung memasukkan kembali kemaluannya ke vaginaku dan menindihku lalu memperkosaku lagi sampai sore tanpa memperdulikan diriku yg sudah pingsan dibuatnya.

•~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~•
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd