Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY K3 Hiatus

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
mohon maaf tuan-tuan rilis tidak sesuai yang diharapkan, saiya malah ketiduran pas ngedit edit, mau minta orang ngeproof eh Proofreadernya lagi datang bulan, jadi sensi mulu bawaannya. semoga terhiboer


Chapter 1
UPPER CLASS-KAMAR NO 1



5 Juli 20XX

Waktu aktual.

“gue jadi penasaran yang di video itu beneran viny ama si Gara bukan ya?”

Yuki yang sedang duduk bersandar pada sofa yang terletak di ruang tengah, masih terpaut dengan temuannya semalam.

“kalo ke publish di sosmed apalagi twit**ter wah ancur udah, gak bisa didiemin ini”

Ponsel yang tergeletak atas meja langsung disambarnya, ia kemudian googling dan berseluncur di internet mengecek keberadaan asalmuasal postingan foto dan video tersebut.

Sumber yang diberikan internet hanya satu, itu pun bersumber dari 5chan saja.

Kembali ia mengecek imageboard forum 5chan, namun hal yang tak disangka sangka terjadi.

Server down, for maintenance.

“hell kok bisa? Bener-bener dah” Yuki mengubah posisinya, yang awalnya bersandar menjadi agak serius mencondongkan badannya kedepan sambil anteng membuka discord pada ponselnya.

“damn, maintenance dadakan, estimasi waktu belum bisa ditentukan, apa apaan ini? Gue jadi makin curiga, apa ini ada hubungannya sama postingan di topik idol?” Yuki mengusap usap dagunya dengan jempolnya sambil berfikir berbagai kemungkinan beserta relasi-relasinya.

“Serius amat, kak! Kayak lagi mikirin negara aja?”

Suara halus di samping Yuki membuatnya terperanjat. Ia adalah Anin.

Anin duduk di sebrang Yuki lalu membuka toples berisi kue sisa lebaran, tangannya dengan lincah meraih kue tersebut dan pelan pelan dimasukan pada mulutnya, entah disengaja atau tidak, Anin melakukan itu dihadapan Yuki sambil menggigitnya perlahan dan sarat akan sensualitas, matanya agak dipicingkan agar terkesan sayu-sayu mengundang berahi, lidahnya menyapu sisa remahan pada bibirnya yang merah merekah.

Pria mana yang sanggup menahan godaan tersebut, tapi sepertinya tidak untuk Yuki, ia membuang wajahnya yang agak tersipu, berusaha menutupi hasratnya yang terpancing, lalu beranjak pergi.

“eh sorry nin, gue ada perlu sebentar”

“eh kak Yuki mau kemana? Aku ganggu kakak ya?”

Matanya dibuat berbinar-binar seolah berharap agar yuki tidak pergi.

“yare yare…” Yuki memasukan ponselnya ke saku celana, lalu berjalan meninggalkan ruang kumpul tengah.

Anin yang merasa dicuekkan menjadi sangat sebal, ia melipat bibir bawahnya sambil menggembungkan pipinya lalu berteriak

“kak yuki nyebelin… Aku salah apa?”

Seketika suaranya yang agak melengking, membuat penghuni lain yang sedang santai menjadi penasaran, bahkan 2 diantaranya yang sedang berada di halaman samping menoleh kearah mereka berdua.

“ada apa anin! Apa si bajingan tengik ini melakukan hal yang tidak senonoh” seloroh Ben berlari kedalam ruangan.

Yuki memandang dingin ben, ben terlihat kebingunan alis matanya mengangkat tanda keheranan.

“lu apain? Anin ki?”

“hmm…” yuki menghembuskan nafas, nampaknya dia berada di posisi yang tidak tepat.

“gapapa kok nin, gue Cuma mau ngecharge hape aja, baper amat sih…” Yuki tahu, anin sedang menggodanya namun ia berusaha agar tidak terjebak lagi seperti waktu itu.

“oh Cuma ngecharge hape… kirain kak yuki lagi bete atau sebel sama Aku… oh iya nanti keatas ya, ke kamar aku, aku mau minta tolong installin office… kalo kak yuki ada waktu hehe mumpung gak ada bang Gara”

“heem…” yuki mengiyakan lalu berjalan melewati Ben, ben curiga ada sesuatu

“oi bangke, kalo lu gak bisa biar gue aja, gue juga bisa kok, eh iya nin mau kapan? Sini mumpung gue lagi banyak waktu” ben duduk di sebelah anin sambil tersenyum.

Yuki kembali ke kamarnya diam tanpa kata, namun pikirannya masih terkait soal video itu.

“eh kan bang ben lagi sibuk nyuci bukan?” Tanya anin sambil ngemil kue

“itu soalan gampang nin, bentar lagi juga kelar kok” sanggah Ben

“maaf ya jadi ngerepotin bang ben”

“santai aja kali, kayak ke siapa aja, kalo gitu gue mau kelarin dulu ini cucian, biar nanti langsung cus” ben kembali pada aktifitas menjemur baju.

“kenapa mbak anin mas ben?” Tanya mbok yuri yang sedang menyirami bunga, tak jauh dari tempat Ben menjemur pakaian.

“itu si Yuki biasalah godain anin, mbok” Jawab ben sekenanya

“oh kirain ada apa gitu mas, mba anin cantik sih, udah gitu artis juga kan dia? Mbok pernah liat mbak anin ama mbak Viny di teve tempo hari”

“ya, dia kan member idola mbok, jeketi pat lapan” Ben menjawab sambil tetap focus menjemur.

“wah mbok kurang tau soal itu, sejenis girlband gitu ya?’ Tanya nya polos

“aaah, haha iiiyaaa, seperti itulah mbok kurang lebih” ben agaknya bingung untuk menjelaskan pada mbok namun pada intinya tetap sama saja, kumpulan wanita yang menari sambil bernyanyi.

Sekitaran 5 menit kemudian, Ben selesai dengan pekerjaannya.

“aaayok nin” ben agak terperanjak melihat anin dengan mulut penuh mengunyah kue ditambah pipinya yang gembul

“laper apa kesambet” gumamnya

“kalo ada dudut, udah habis kayaknya cemilan disini” goda ben

“apaan sih bang, ayok” Anin menutup rapat-rapat tutup toples dan berjalan keluar untuk menaiki tangga menuju lantai 2.

“bentar bang ben, aku ke mau ke kamar ka viny dulu ya, bang ben langsung masuk aja, sekalian tolong nyalain aja laptopku hehe”

“oh oke dek”

Kamar nomor 1 Anin, dedek impian yang mungkin sudah bertransformasi menjadi kekasih impian.

“hmmm kapan lagi gue bisa masuk ke kamar abin, jadi agak grogi gue”

Ben membuka pintu, nampaklah dekorasi khas cewek, foto-foto, bantal boneka dan tentu saja semua tertata rapih.

Sebuah meja kecil yang di atasnya terdapat laptop menjadi fokus ben, ia duduk di depannya lalu membuka laptop itu.

Setelah cukup menunggu akhirnya tampilan login terlihat, dan meminta memasukan password.

Ben yang iseng memasukan kata kunci

“hmmm biasanya tanggal lahir sih”

Password salah

“anindut bukan sih? Eh masa sih, tapi coba deh”

Password salah

Suara gagang pintu terbuka, Spontan ben terlihat agak awkward.

“gimana bang ben? Oh iya aku lupa, passwordnya abin”

“eh gimana?” Ben serasa tak percaya bahwa passwordnya sependek itu

“iya abin bang, A… B… I… N…”

Ben menggeleng-geleng sambil tersenyum.

Dan…

Berhasil login, wallpaper bergambar team K3 saat liburan di villa menjadi wallpaper desktopnya.

Ben tersenyum lalu anin duduk di belakang ben, di atas Kasur.

“File instalernya ini, barusan aku ambil dulu FDnya dari ka Viny, dia kemaren pinjem soalnya”

Ben menerima FD itu dan tangan mereka dalam posisi saling menggenggam.

Dada Ben berdegup kencang, ia merasakan mulusnya tangan anin, ditambah sensasi yang berbeda dibanding saat Handshake.

“kenapa bang?” Anin keheranan

“ah gak, tangan lu alus bener nin, kayaknya semut aja bisa jatoh kalo ngerayap situ, hehe”

“apaan sih bang ben, jayus bener” Wajah anin agak merona.

Tidak butuh waktu lama, ben menancapkan batang FD itu pada lubangnya.

Lalu Autorun file explorer terbuka, ada banyak folder dan file file dokumen di dalam FD tersebut.

“di folder ini installer bang ben, nah disitu installer officenya, maaf ya bang ngerepotin”

sambil menunjuk layar laptop, dengan posisi membungkuk dari atas, sehingga tubuh anin sejajar dengan wajah ben di sampingnya, wangi tubuh anin membuat ben agak belingsatan, tanpa anin sadari ben memandang tubuh anin di sebelahnya, sambil menelan ludah.

“hadeh, santai kali, gue lagi gak sibuk, kuliah juga lagi libur”

“oke makasih ya bang ben, eh iya aku mau sambil make up an boleh ya?”

“wah gak di make up aja cakep gini, apa lagi pake make upnya, bumi gonjang ganjing nin, hahah”

“aah si abang bisa aja”

Mereka keduanya tertawa renyah, Anin menuju meja riasnya, mulai melakukan periasan pada wajahnya.

Sambil senyam senyum ben mulai proses menginstal office.

Karena memakan waktu cukup lama, ben berpaling lalu memandang Anin yang sedang merias. Ada ide iseng di benaknya, ia penasaran dengan isi folder yang ada di flashdisk itu, mungkin saja dia bisa mendapatkan hal hal yang menarik.

Mumpung anin sedang fokus merias, mungkin ini bisa dilakukan pikir ben.

Sampai pada 1 folder yang membuat penasaran ben, dengan nama yang cukup aneh.

“Sirup marjan” Ben mencuri pandang kearah Anin, ia nampak sedang memilih warna yang cocok pada lipstiknya.

Rasa penasaran yang tinggi membuat ben menjadi tidak peduli sekitar, lalu didalam folder tersebut.

Jeng jeng jeng

Ada folder lagi, “Lemon Squash”, dibuka ada folder lagi “Banana split” dan… munculah

Beberapa Foto-foto serta video telanjang.

Foto-foto itu merupakan foto Anin bersama seorang pria namun wajahnya tidak tertangkap kamera.

“Bangsat!” umpat Ben, namun tentu saja itu tidak serta merta ia teriakan, tapi hanya dalam hati saja.

Ben berbalik lalu melihat anin masih tetap fokus. Ia sama sekali tidak mengetahui kalau ben tengah membuka arsip pribadi dirinya.

Ben memutar otak agar bagaimana caranya ia bisa mendapatkan keuntungan dari hal tersebut. Akhirnya ia menemukan cara itu dan menjalankan akal bulusnya.

“nin kayaknya error mulu nih, kalo lu gak lagi buru-buru gue bawa dulu ke orang yang lebih ahli gimana? Takutnya malah ada virus di laptop ini”

Tentu saja itu hanya gertakan dari ben.

“waduhh gimana donk bang, oke lah aku serahin aja sama abang, tapi maaf banget yah malah jadi makin ngerepotin abang.”

“nope, udah bosen dengernya nin, ah udah pokoknya lu tau beres oke!” Ben menutup laptopnya lalu ia segera melancarkan aksinya.

“makasih sebelumnya ya bang ben, hehe”

“ahh udah udah. Gue turun dulu ya? ehehhe”

“oke bang, thanks ya”

Benyamin keluar lalu tersenyum kemudian tertawa penuh arti

“khu khu khu… bisa-bisanya member nyimpen foto private semudah ini”

Baru saja ia menuruni anak tangga, pria dengan topi army coklat sedang berkacak pinggang sambil tersenyum sinis.

“Ben… ben… benyamin… lagi ngapain lu dilantai 2, lupa aturan kosan kah?”

Ben tertegun lalu terkejut.

“gue… gue… gue disuruh anin buat betulin laptopnya cuk!”

“ah masa? Tapi gue ngeliatnya lu nyembunyiin sesuatu”

Anggara merangkul Benyamin lalu menarik topinya agak kebawah, sambil membisiki ben,

“ikut gue ke ruang control ben.”

Ben cukup terkejut, ia sudah membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya di ruang control.

Ruang control ada disamping rumah utama, tepatnya rumah pemilik kos. Jika kosan pria berada di lantai 1 yang mengelilingi sebuah paiviliun atau ruang tengah, maka kosan wanita berada menjorok kebelakang pavilion, di sana terdapat tangga menuju lantai 2 dan rooftop.

Gara membuka kunci pintu, terlihat 8 buah monitor digabung lalu 1 monitor terpisah, 1 DVR, sebuah modem dan satu router.

“duduk ben, nyante aja lah, gue gak akan macem-macem kok, selama lu jawab jujur. Eh kita kan udah temenan dari kapan taun coba”

Anggara mencoba mengintrogasi ben santai sambil duduk di atas meja.

Wajah ben agak pucat, namun dia mencoba berfikir positif dan menenangkan dirinya.

“so, apa yang lu lakuin tadi di kamar anin?”

Kembali Gara menanyakan pertamaan yang sama.

“gue…”

“stop!” Gara memotong pernyataan ben

“gue ubah pertanyaannya, kenapa lu ngedadak berenti pas proses instalasi officenya di laptop anin, hayo looh?”

Serasa tersambar petir, bagaimana bisa Gara mengetahui apa yang dia lakukan dan niatnya.

“udah lah men, gak usah lu tutup-tutupi lagi, gue udah tau kok… lu dapet harta karun dari FDnya Anin bukan?”

Straight to the point. Kini Ben tak bisa lagi mengelak, dia mengangguk perlahan.

“Aah elah kenapa gak bilang ke gue coba, don’t worry I’m on your side dude!”

Lalu Anggara tertawa penuh kepuasan, begitu juga Benyamin tertawa, sepertinya ia telah lepas dari cengraman iblis dan bisa bernafas lega.

“lu ngagetin bujang! Ah bikin gue sport jantung, gue pikir lu mau laporin ke om lu atau ke tante yanti”

“gila aja lu, masa iya gue numbalin elu, btw mana FDnya copy dl ke PC sana tuh”

Anggara menunjuk salah satu PC yang monitornya padam.

Segera Ia melompat menuju kursi di depannya lalu mulai mengcopy data ke pc tersebut.

Baru sekitar 10 detik selesai copy, terdengar suara ketukan dan diiringi suara wanita.

“bang gara… bang…”

“cabut Ben” perintah gara

“anin?” Tanya ben

Gara mengangguk lalu menjawab panggilan anin

“ya tunggu bentar nin”

Dibukalah pintu, lalu terlihat wajah pucat pasi anin, meski sudah ditutupi makeup namun tetap kentara.

Gara memandang ben, begitu pula ia, mengerti maksudnya.

“maaf bang gara, bang ben, anu… tadi ada data di FD aku yang mesti aku kasih ke dosen nanti, boleh aku bawa?” Tanya anin namun dengan nada agak was was

“oh tentu” ben memberikan FD tersebut pada Anin

“bang ben, itu…? emm… “

“kenapa nin ?” tanya ben

“Eh maksudnya Cuma install aja kan barusan?”

Tanya Anin yang menjadi semakin khawatir.

“maksudnya nin? Serius gue gak ngerti, dari tadi diatas gue Cuma nginstal doing, kebawah sini belum ngapa-ngapin laptop lu dah”

“ooh ok deh kalo gitu, aaa… Anin mau berangkat kuliah dulu ya bang abang.”

“emang kenapa nin ada masalah kah?” Tanya ben pura-pura penasaran

“enggak kok bang, bukan apa-apa, aku berangkat ya bang, byeee”

Anin nampak grogi dan buru-buru. Namun sayang sekali 2 begundal itu telah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Suatu hal yang dapat mengguncang kosan kedepannya.



POV Yuki

“gue heran kenapa udah jam segini 5chan belom up juga, kurang hiburan gue nih” gue mencoba mengkontak salah satu adminnya, karena kebetulan dia temen cosplay gue dulu.

“Yan, sorry ganggu”

Gue mengirim pesan chat ke admin 5chan, tak lama langsung dibalas.

“woi, Yuki!! Kemana aja nih ?tumbenan, ada kabar apa nih?”

Gue langsung balas gak pake lama

“baek Yan, sorry, lu masih megang server 5chan kan?”

Tak langsung dibalas, belum ada tanda dibaca juga.

gue lirik jam pada laptop menunjukan pukul 14:00

udah jam segini tapi masih mager, cari angin dulu dah. Gue memutuskan untuk keluar dari kamar kos dan gue liat di kamar sebelah juga kamar si Gara sepi. Gue langsung ke ruang tengah, dimana ada 2 cewek lagi ngobrol sambil ketawa-ketawa, keknya lagi nonton film deh.

“Yuki… sini gabung, seru nih drakor nih, ehehe, eh lu suka kan?”

Viny tersenyum sambil menggeser tempat duduknya kesamping Gre.

“eh ada kak yuki, ayuk kak gabung seru nih, kakak mau coklat gak, nih aku dikasih setoples sama ci shani tadi”

Gue sebenernya agak canggung pas gre nawarin coklat dan buat ikut gabung, soalnya dipandangan gua gue masih ngerasa, gue ini fans biasa sedangkan mereka bintang. Tapi untuk menutupi rasa canggung gitu, gue selalu berlagak cuek bahkan apatis, supaya apa? Supaya gue gak ngerasa kalo mereka tuh ngasih harapan kosong. Jadi lebih baik gue tolak duluan daripada gue sakit ati.

Yap orang kosan selalu nganggap gue cuek sok cool dan masa bodoh. But mau gimana lagi, gue gak siap kalo suatu saat gue malah jadi ngarepin sesuatu dari teman-teman idol gue ini, sedangkan gue bukan apa-apa dan apalah gue.

“tuh malah berdiri disitu kayak patung, ayo kak sini, kita gak akan makan kakak kok”

Gre beranjak dari sofa lalu menarik tangan gue. Tapi sekejap gue denger cewek ngomong

“cie cie cowok aja diajakin, gue ditinggal di kamar duh, kalian ini” dengan logat ngapak yang khas.

“eh ci desi, sini sini aku bawa coklat dari ci shani, mau coba?”

“ya iya lah say” desi menyela gue dan duduk disebelah gre.

“eh ka viny, gak nyangka toh suka nonton drakor juga” goda desi

“suka lah des, hehe”

“kirain sukanya nonton opera gitu ehehe” balas desi

“opera apaan? Dimana ci?” Tanya gre

“ah suka ngarang nih desi” viny menambahkan lalu mereka tertawa bersamaan. Desy menarik baju gue sehingga gue duduk disampingnya.

“berdiri mulu, mending di MRT ada pegangan, lu mah cewek aja gak ada gimana mau ada pegangan eheh” gila ini cewek becandanya, tapi gue Cuma ikut ketawa, ketawa kecut.

“dasar attack on titan” balas gue

Sejenak mereka saling berpandangan keheranan lalu tertawa renyah

“gue kira lu gak bisa becanda yuki, hadeh lu terlalu tertutup kayak pintu teater” kembali desi membalas dengan joke garingnya.

“hadeh… ngomong-ngomong kenapa kalian belum pergi latian?” gue bertanya sambil ngeliat jam di tembok yang udah hamper jam setengah tiga sore.

“hadeh Yuki, ini kan hari senin” gitu aja gak tau, kebanyakan marathon anime sih. Ledek Viny, kali ini viny ikut-ikutan.

“kapan kapan kita ajak ci shani ke sini aja dah, sapa tau kak yuki jadi mau gabung kalo di kosan, setuju gak? Setuju gak?” Tanya gre

“hadeh… udah ah, nih gue cicip coklatnya gre” gue buka pembungkusnya lalu melahap dengan sekali suap.

“gimana kak? Enak kan enak kan?” Tanya gre

“hmmm” gue hanya mendehem, gue gak bisa terlalu lama pada keadaan kayak gini, jadi gue mutusin untuk cari angin keluar.

“eh mau kemana lagi sih ? kayaknya lu gak seneng atau bete ya bareng kita-kita?” Tanya desi

“ah nggak kok, gue laper mau cari makan” jawab gue sekenanya.

“gue nitip juga dong… gre, des lu mau juga?”

Kompak mereka menjawab iya.

“hadeh salah ngomong gue”

Pas gue udah di depan pintu menuju ruang tamu gue ngeliat Tante Yanti ngobrol sama seorang cewek.

Cewek yang familiar dimata gue.

“Yuki…” panggil Tante yanti.

“eh ada tante…”

“Nih kenalin calon penghuni lantai 2 yang baru, Rona”

Rona tersenyum dan berdiri, tangannya diulurkan untuk berjabat tangan.

Gue malah bengong, bengong kek orang kesambet.

“Yuki…” Tante yuki menyadarkan gue lagi, langsung gue balas jabat tangan rona.

“hai rona, udah lama gak ketemu, terakhir ketemu pas show 2 bulan yang lalu”

Bangsat kenapa tiba-tiba kalimat itu yang keluar dari mulut gue.

“wo alah udah kenal toh, tante jadi malu”

Begitu pula Rona dia tersenyum, gingsulnya membuat dia terlihat semakin manis, lalu cepat cepat aku lepaskan tangannya.

“ah iya, nanti jangan lupa nonton K3 lagi ya yuki”

Gue mandang dia lalu tersenyum,

“oke, tapi gue Tim J only”

Wajahnya berubah, ada rasa penasaran ditambah mimik kecewa yang berusaha ia sembunyikan pada senyumnya.

“eh tante yanti, Yuki mau beli baso kedepan, barang kali tante atau rona mau?”

“ah gak usah repot-repot yuki, mungkin nak Rona mau?”

“ah sama tante, Rona juga gak begitu lapar, makasih”

Akhirnya aku pamit pada mereka berdua.

Setelah berjalan keluar kosan, gue ngeluarin rokok gue yang tinggal sebatang, sebats dulu dah.

Gila nih kosan, lama-lama bukan jadi kosan, tapi K3 (kosanku kebanyakan Ketri) apa gak ada gitu tim J, atau tim T bahkan Ex member yang ngekos disini.

“You!
Pada saat aku
sedang putus asa
aku melihat mimpi-mimpi yang
telah kamu tinggalkan
Panggillah aku dengan suara
yang lebih keras lagi”

Ponsel gue bunyi, ternyata Temen gue telpon.

“ya” balas gue

“hah iya gitu?, sorry gue gak ngecek hape yan” kata gue melepas ponsel melihatnya, ternyata ada notif

“iya tadinya gue mau nanya kenapa server 5chan down” jawab gue

“oh separah itu?!” gue tercengang dengernya ternyata server 5chan kena ddos, abis itu ada yang minta take down foto ama video viny.

“oh gitu toh, ok semoga cepet up lagi deh servernya, btw lu yakin itu emang si viny jkt48 yan?”

“oh oke deh yan, makanya lain kali lu moderasi terus tuh topik ntu, emang orang-orangnya demen tubir”

“oke Yan, gue juga mau makan nih, iya hati-hati yan”

Agak miris juga, ternyata bener dugaan gue server 5chan down setelah muncul foto ama video itu, lalu gue berhenti dan kepikirkan sesuatu. Kalo gak salah orang yang videoin itu sekitar sini, gue ngecek dengan take video sambil diarahkan ke depan kosan. Ternyata kurang jelas hasilnya, agak blur meski sudah di zoom maksimal.

Gue maju dikit ngelewati trotoar, dan berada digaris parkiran.

Nah dari sini lumayan nangkep, jangan-jangan! Gue ngerasa ngeh, apa ternyata orang yang videon itu kemungkinan lagi di dalem mobil.

Kemudian gue berusaha mengingat ingat kapan Gara pulang malem pake sweater ijo bareng viny.

Kemarin? Dia balik bareng gue, semalaman dia di kamar, kemaren lusa dia gak ada tapi viny udah balik jam 11an.

Ok, sepertinya menarik.

Gue beranjak dari tempat itu lalu berjalan ke depan gerbang komplek untuk beli baso.

POV Yuki end.




Next

Upper class-kamar no 1 "Konfrontasi mendadak"
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd