Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Jurus Sakti Tapak Sedasa

"bro, ngantor kan siang ini? makan siang bareng yuk, tempat biasa" pesan masuk di smartphone ku dari si Erik.

Terakhir bertemu erik satu minggu yang lalu saat kami mendaki gunung merapi. Menurutku, Erik termasuk anak yang terlalu banyak bicara, aku sebenarnya malas untuk makan siang bersamanya, tetapi entah kenapa aku iyakan saja. Tempat makan siang kami adalah foodcourt di area perkantoran sebelah gedung dekat bundaran semanggi. Yang paling aku suka di sini adalah area taman yang luas, yang biasanya digunakan sebagai tempat bercengkerama setelah selesai makan siang.

"Halooo bro, lama nian tak jumpa, hahahaha" ucap Erik. Aku hanya menjawab senyum saja sambil membalas lambaian tangannya. Kami memilih untuk makan soto ayam di salah satu tempat makan di area foodcourt tersebut.

Aku makan siang sambil mendengarkan celotehan Erik yang tak habis-habisnya. Setelah selesai makan, dia berbicara mengenai sesuatu yang menarik perhatianku.

"Eh bro, gw kan join forum pendaki gunung ya, terus gw iseng-iseng cari kenalan di situ, lalu ternyata ada juga yang udah naik hampir semua gunung di Pulau Jawa. Orangnya rumahnya di jogja nih. Gaya-gaya ngomongnya kayak lo gitu bro, medok, haahaha" ucap Erik sambil kubalas senyum kecut.

"Nah, ada yang unik nih. Kenalan gw ini bilang, katanya ada legenda di jogja yang ga banyak orang tahu, tepatnya di kaki gunung merapi, ada beberapa orang yang dulu mempunyai kekuatan khusus bro. Mereka ini katanya punya beberapa ajian, akan tetapi ada satu ajian yang bener-bener melegenda, namanya Tapak Sedasa. Konon kabarnya, mereka ini, jika melihat lawan secara langsung, bisa mencekik alias membunuh lawan tersebut dari jarak jauh bro. Gila ga tuh?" ucap Erik panjang lebar.

Aku menyimak tanpa membalas.

"Nah,jadi gini ceritanya. Orang-orang sakti ini dulu menggunakan kekuatannya untuk melawan tentara Jepang yang menjajah Indonesia. Jadi mereka mengendap-endap, kemudian melihat pimpinan tentara Jepang dari jauh, kemudian dari jarak jauh itu, dibunuhlah pimpinan tentara Jepang itu, gile ga tuh!" cerita Erik sambil sangat bersemangat.

"Tetapi, cerita ini konon cepat menyebar, hanya saja ga ada yang tahu ilmu ini diturunkan dari siapa. Akan tetapi, ada pemberontak, alias orang Indonesia yang dibayar jepang untuk mencari identitas orang-orang sakti ini. Dan konon lagi kabarnya, beberapa dari orang-orang sakti ini identitasnya ketahuan, sehingga diburulah mereka oleh tentara Jepang. Karena meski bisa membunuh alias mencekik dari jarak jauh, mereka engga kebal peluru." cerita Erik, kemudian minum karena kehausan.

Aku mulai teringat peristiwa minggu lalu, akan tetapi pikiranku buyar karena Erik melanjutkan ceritanya lagi.

"Nah, si kenalan gw ini bilang, orang-orang sakti ini pada lari kabur ke kaki gunung merapi supaya ga ketahuan tentara Jepang. Abis itu, ilang deh cerita tentang kesaktian tersebut, ga ada yang tahu lagi siapa saja yang masih punya kesaktian tersebut. Kenalan gw ini cerita kalau dia dapet info dari sesama pendaki gunung juga" ucap Erik.

"Wah, seru juga ya?" ucapku.

"Btw, katanya, sedasa itu artinay sepuluh ya?" tanya Erik kepadaku.

"Iya, benar, sepuluh" balasku singkat.

"Jadi katanya lagi, orang yang sudah benar-benar sakti, tidak hanya bisa menggunakan tangannya lewat jarak jauh untuk membunuh lawannya, akan tetapi, bahkan bisa mempunyai 10 pasang tangan yang tak terlihat bro, dan semuanya bisa digunakan untuk membunuh. Gokil ga bro ceritanya, hahahaha" tawa Erik keras. Aku tak tahu kenapa dia malah tertawa.

"Nah, kenapa gw pingin ketemu sama lo, sebenarnya gw mau minta bantuan sih, hehehehe. Tapi tenang, gw bukan mau pinjem duit kok, wkwkwk" tawa Erik, melihatku mengernyitkan dahi.

"Jadi gini bro. Gw kan mau buka toko online, khusus alat2 perlengkapan mendaki gunung bro. Nah, di website gw nanti, akan ada blog nya. Gw tahu kan lo seneng nulis tuh, gw mau minta tolong lo, tolong dong bantuin gw sumbang 1 tulisan aja tentang mendaki gunung, kalau bisa ya dari cerita gw barusan tadi. Kan pendaki gunung seneng banget cerita-cerita yang mistis-mistis atau misterius gitu bro" ucapnya.

"Lah, kan informasinya dikit banget, mau dibikin cerita apa?" tanyaku.

"Yaah, cerita yang tadi, lo kasih bumbu-bumbu deh, biar heboh gitu, hehehe. Ya udah, udah siang nih, tolong bantuin yak, nanti gw kasih tahu website gw kalau udah launching, see you bro" ucap Erik singkat sambil pergi dari tempat makan.

Aku masih tertegun di tempat makan selama beberapa menit. Kemudian karena cuaca sangat panas, aku berpindah ke taman tempat banyak orang-orang berkumpul. Gedung ini memang tempat beroperasinya banyak perusahaan-perusahaan baik dalam maupun luar negeri, jadi terlihat juga beberapa orang bule yang bercengkerama dengan orang lokal.

Aku memilih untuk duduk di taman. Entah kenapa aku sangat terkesima dengan cerita Erik barusan. Mungkin jika tidak ada peristiwa minggu lalu di kereta, aku akan menganggap cerita Erik hanya angin lalu saja. Akan tetapi, peristiwa di kereta minggu lalu, membuatku benar-benar penasaran. Apakah dugaanku benar?

Aku mencoba mengingat-ingat peristiwa di kereta minggu lalu. Hanya cukup dengan membayangkan secara detail kedua tanganku menyentuhnya, wanita yang sedang tertidur itu benar-benar bisa merasakan sentuhan tanganku, karena dia kaget dan terbangun.

"Hmmmm.... aku coba ah di sini" ucapku.

Aku melihat keadaan sekitar. Rata-rata orang memilih untuk berteduh di bawah pohon, ada yang hanya mengobrol, ada yang sambil merokok. Aku meihat ada seorang wanita dengan rok selutut, blouse biru, dan kaca mata frame tipis, sedang merokok sendirian. Tangannya terlipat di depan. Jarak antara wanita itu dengan tempatku duduk ada sekitar 30 meter.

Aku mencoba berkonsentrasi, kemudian menyentuhkan jariku ke pundaknya dari belakang.

"Deg" aku kaget.

Wanita itu menoleh ke belakang, mencari siapa yang mencolek pundaknya.

"Wooow... it's working" ucapku dalam hati.

Aku mencoba berkonsentrasi lagi. Kini aku membayangkan untuk meremas kedua pantatnya yang tertutup rok. Posisi kedua tanganku terlipat ke depan, akan tetapi yang kubayangkan adalah kedua tanganku siap meremas kedua bongkah pantat yang menggiurkan itu.

Pelan-pelan kubayangkan tanganku mendekat, kemudian secara pelan-pelan kuremas pantat wanita itu.

"Aaah !!!!!" wanita itu kaget, sambil menoleh ke belakang, akan tetapi tidak ada siapa-siapa. Kemudian dia langsung mematikan rokoknya, dan bergegas pergi, sambil celingak celinguk kiri kanan, mencari tahu siapa yang meremas pantatnya.

"Waaaaaahhhh..." ujarku dalam hati. Aku merasa girang seperti anak kecil mendapat mainan baru.

"Hahahahaahahaha.... wah, otak mesumku bisa bekerja makin baik lagi nih, hahahahaha" tawaku renyah dalam hati.

Aku melihat ada 3 wanita yang sedang bercengkerama, sekitar 5 meter saja dari tempatku duduk. Mereka tampak tertawa-tawa kecil.

"Mungkin sedang bergosip" pikirku.

Mereka mengenakan pakaian kerja yang sama, kemeja kerja putih, dan rok selutut warna abu-abu. Mungkin itu pakaian seragam perusahaan tertentu. Aku memperhatikan payudara mereka masing-masing, dan ada satu wanita di tengah yang memiliki payudara yang lumayan OK untuk di remas. Aku mengamatinay selama beberapa detik,
kemudian membayangkan kedua tanganku menuju kedua payudara itu, dan kemudian meremasnya dengan lembut.

"Eeeeehh eeh eh eh... apa ini?" ucap wanita itu.

"Ada apa? ada apa?" ucap kedua temannya kebingungan.

"Eh, ga tahu nih, eehhh aduh aduh, aduuuuhhhhhh" ucap wanita itu.

Aku kini membayangkan memilin milin halus kedua putingnya.

"Eeehh... eeeh... aduh aduh... eh.. ah.. aaaahhhh... eh aduh, ayuk balik yuk, aduuuh...." ucap wanita itu yang masih bisa kudengar.

"Kenapa, lo sakit?" ucap temannya.

"Ga tahu, aduh malu juga gw ngomongnya di sini, aduuuuhhh... aaaahhh... udah yuk, balik yuk, aneh badan gw... aaahh" erang wanita yang sedang kubayangkan itu.

"Ya udah, ya udah, yuk yuk balik" ucap temannya asmbil bergegas kembali ke gedung kantor.

Aku tersenyum lepas.

- bersambung -


Simak juga cerita saya yang lain, :

The Office

Perampoan Toko Emas Cahaya
Terimakasih update nya kang suhu
 
"Eh, nak riki sudah bangun" sapa eyangku masuk ke dalam kamarnya.

"Saya jatuh ya yang ?" tanyaku.

kripik gan:

"Eh, riki sdh bangun" sapa eyang .....
ucapan: "nak riki .." seolah-olah riki bukan cucu tetapi seperti orang lain yg lebih tua
maaf kalau tdk berkenan.
 
Menunggu updatenya sambil belajar ngebayangin mesum Hu....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd