Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Jejak Nikmat

Bimabet
jdi di pindah ke cerbung apa belom neh? di cerbung kok ga ada
 
Lanjut gan...

Tapi waktu tak berhenti lama, permainan berikutnya berlanjut. Gua ngerasain hal beda, sekarang penis gua yang masih tegang, digesek-gesekkannya dengan tangan pada sebuah selaput lembut. Terdengar desahan-desahan wanita itu, "mhhhhj... Ooohhhh.. Mmmhhh"... Aku masih tak bisa mengenali suara itu. Walau rasanya aku pernah mendengarnya, ini seperti familiar di telingaku walau entah kapan. Semakin lama terasa ada jepitan di kepala penisku, dan kurasa ini seperti vagi, ya gua berargumen seperti itu walau belum pernah "main" sebelumnya. Lenguhan wanita itu semakin liar, sepertinya kenikmatan yang kami rasakan benar-benar konsentrasi kami terpecah. Aku pun menikmati ini, hingga lupa aku harus tahu dia ini siapa?!

Semakin lama, dia masukkan semakin dalam tetapi kepala penisku tertahan pada sesuatu di sana. Sejenak dia menghela nafas, dan "sreeeet" sepertinya kepala penisku menembus seuatu. "Oooouuuccchhhhh....." Sepertinya fia kesakitan dan memekik panjang. Akupun sama, nikmat ini yang belum pernah kurasakan walau dengan Dian sekalipun. Sejenak suasan hening, hanya tetesan" air dari atas yang menerpa tanah di luar terdengar. Wanita itu tiba" lebih menusukkan penisku dalam-dalam lagi, dan bleeesss. Ujung penis gua mentok di dinding rahimnya, gua rasain nikmat yang tak terbayangkan seperti kesetrum. Wanita itu tak henti"nya meracau, sesaat gua mengamati suaranya tapi tiba-tiba buyar, ketika dia memaju mundurkan badannya.

.....Belum ku gubris rasa penasaranku, karena kini nafsu gua sudah merebut akal sehat gua. Tubuh udah mulai basah karena keringat, hawa dingin tak ada lagi. Lama sepertinya permainan ini berselang.
Ini yang membingungkan si fia atau siapa yg bener nih ??? Tolong dijelasin bro
 
Maap bro, typo. Harusnya nulis "dia" kata ganti orang ke 3. Well kemarin gw ada kesibukan, jadi maaf suhu janji gua belum bisa ditepatin.
Mungkin, hari ini ;)
 
Lanjut...

Di saat gua buka pintu kamar gua, gua lihat ga ada ada Toni di dalem. Gua masuk dan gua kunci pintu kamar, gua liat sekeliling dan sampe gua cari di dalem kolong tempat tidu. Bener ga ada tu bocah, kemana juga sore-sore begini?

Gua cek hp gua, siapa tau ada sms atau telfon dari Toni, biasanya kalo dia pergi dadakan sellu kabarin gua. Ya walau kadang cuma ke warung nasi deket kos-kosan gua.
"Jack, gua lagi keluar dulu nemenin susi nih katanya perlu sesuatu. Takut katanya kalo sendirian mah." Singkat sms dari dia.

Yaudah, yang penting dia udah ngabarin gua toh gua jadi ga khawatir lagi. Gw ambrukin tubuh gua di atas kasur, nyaman juga nih apa kali gua yang abis main sama 3 cewe ya. Rasa"nya bener-bener ga bisa gua bayangin hari ini. Sembari gua liat langit-langit, mengingat setiap sosok yang gw "mainin" hari ini.

Ani, cewe berumur 21 tahun Bapaknya ketueunan Tionghoa dan seorang pengusaha sukses di Surabaya dan ibunya seorang asli jawa, daerah Malang gitu katanya. Latar belakang orang kaya, tidak menjadikan Ani menjadi orang yang bergantung*pada orang tua begitu aja. Sejak SD sampai SMA dia berjualan makanan kecil dan gorengan yang dibuat ibunya, dan ditaruh di kantin-kantin sekolah. Dan saat kuliah, dia mulai melakukan bisnis-bisnis online yang mulai booming. Itu gua tau karena saat itu gua pernah main ke rumahnya sekalian bantuin kerusakan komputer di rumahnya, kedua orang tuanya sedang nengokin dia di Jakarta. Mungkin karena Ani pernah mengalami hidup orihatin juga sebelum keluarganya sukses, jadi dia ga pernah malu buat njajain jajanan di sekolah atau kampus. Yang gua kenal di kantor, dia juga centil malah ngelebihin dian. Sebagai ikon kantor, dia dituntut berpenampilan menarik supaya banyak pihak" yang tertarik di perusahaan gua. Entah apa yang ngebuat ani berani ngelakuin itu ke gua, kayanya emang dia cewe yang udah pernah melakukan seks dengan pacarnya. Dilihat dari tubuhnya yang lebih montok daripada awal-awal di kantor ini, tapi setau gua pacarnyapun orang yang lugu biasa aja kalo menurut gua. Ya namanya jaman sekarang, orang pacaran apalagi jauh dari orang tua.

Sepintas gua keinget sama Dinda, yang gua bikin orgasme berkali-kali. Yang entah setan darimana bikin gua berani ngelakuin itu sama dia, tapi gua tetap sadar bahwa ketika gua berani ngerenggut kehormatannya, gua punya beban moral dan nasib hidup lebih buruk karena ga bisa njaga harta terindag dari Tuhan.
Gua pernah liat Dinda ketika gua apel ke rumah Dian, tapi ga pernah gua pahamin. Takut" kalo curi pandang malah jadi berabe kala itu. SUSI banget gua yak? Hahaha maksudnya Suami Takut Sama Bini. Hehe
Semenjak bergabung di kantoe gua, Dinda menjadi salah satu pendongkrak semangat kerja di kantor gua. Sifatnya yang santai tapi serius,dan kadang memberi semangat di antara kami yang jenuh. Usianya, yang sama dengan Ani membuat dia terlihat periang di usia"nya sekarang. Dinda dan Ani seperti sosok satu di kantor kalau ada yang ga di kantor, pasti ada rasa yabg kurang. Latar belakang Dinda yang broken home, membuat dia harusn menjadi Penopang hidup di keluarganya untuk membiayai kedua adik"nya sekolah. Bapaknya tega menceraikan ibunya demi menikahi wanita lain, kata Dinda wanita itu memang perusak Rumah Tangga. Tapi ga pernah gua lihat Dinda seperti terpuruk di kantor, malah gua sering lihat kalo dia yang paling semangat ya kalo dibandingin Susi masih lebih semangat susinya. Gw ga nuduh kalo broken home bikin dia seenaknya nyerahin tubuhnya ke gua, setau gua Dinda ga oernah namanya pacaran. Setau gua cuma akrab" biasa, padahal banyak yang naksir kalo diitung" termasuk Toni. Badannya juga masih bagus kalo nampak sekilas, sedikit" gua bisa lah mbandingin mana yang masih virgin sama yang kaga. Tapi, mungkin emang rasa sayangnya, yang menggiring dia begitu pasrahnya ke gua dan ditambah suasana temaram yang dingin.

Dan satu wanita lagi yang gua kaget, dia adalah....
"Tok tok tok. Jack, lu udah balik jack?!" Tiba-tiba suara Toni mbuyarin lamunan gua.
"Ckrek,".. Gua bukain dia pintu dengan sedikit ngantuk.
"Darimana aja lu ton? Pacaran ya sama Susi?" Tanya gua duluan. Gua lihat Susi masih di situ, di samping Toni tepatnya.
"Yah elu jack, gw abis nemenin Susi beli obat anti alergi. Kalo dingin gini kan dia sering kambuh. Dan dia lupa bawa Medicine Packnya."
"Mas Toni, Makasih ya udah nemenin. Mas Jack, Susi pamit dulu ya ke kamar." Lalu dia berlalu pergi. Gua lihat ada yang aneh dari belakang. Roknya kok ada bekas basah" gitu ya? Wah bahaya Toni nih.
"Ngapain lu jack? Mandangin pake napsu ya? Wkwkwk"
"Anjing lo emang. .. Lo abis ngapain Susi coba?"
"Ye.. Mau tau aja hahaha... Jelas" beli obat lah. Gua lihat ada satu tanda kecup bibir bekas lipstik di leher Toni. Wah emang bener mereka abis main juga.
Toni pun masuk tanpa ngomong apa" lagi, dan langsung menuju kamar mandi buat mandi kayaknya.

Ketika gua mau nutup pintu, ada secarik kertas yang jatuh. Dan gua baca ada puisi, tulisan tangan wanita.

Membumbung judulnya...

Anganku membumbung tinggi ketika mengingatmu.

Melayang di antara pelangi bahagia.

Ku ingat kau bagaikan Harjuna yang gagah.

Sikapmu bagaikan Yudisthira yang ramah.

Kadang kutenun rasa kagum padamu dengan sabar.

Tapi seringnya ku rasa dengan gusar.

Tresno, bahasa jawanya. Sayang, bahasa kitanya.

Tapi tirai malu, menghalangiku untuk menyapamu.

Aku tak tau, kapan payung cinta meneduhkan kita.

Zakaria.

Ttd : Susi


Anjiiir... Ini buat gua? Dalam hati gua. Kayaknya sengaja dia tadi njatuhin ini biar gua baca. Oya, nama asli gua Zakaria, Zakaria Taufan. Biasa kalo dipanggil Jack biar simpel dan gaul.

Begitulah isi puisi dari Susi, yang ternyata juga suka ke gua. Gua bingung, kenapa semua wanita kantor suka sama gua?
Konsentrasi gua buyar ketika ada suara gaduh di salah satu kamar. Pelan-pelan gua samperin karena rasa penasaran, ini kan kamar bu Rini, batin guan.
Keliatan pintunya ga kekunci, sedikit kebuka dan gua bisa liat apa yang ada di dalam kamarnya.

Anjiing! Bapak Direktur sedang menggagahi bu Rini, jadi selama ini bener apa yang menjadi isu itu. Gua lihat, permainan panas di ranjang. Dari kejauhan, tubuh semok bu rini sedang digenjot habis-habisan oleh pak rudi. Dengan posisi pak rudi di atas, menyodok-nyodokkan penisnya ke vagina montok bu rini.
Kaki bu rini melingkar di pinggang oak rudi, tangannya mencengkeram erat punggung bos itu.
Terlihat kadang mereka saling berpagutan, kadang pak rudi mengenyoti payudara bu rini, kanan kiri secara gantian. Terdengar desahan dan erangan kecil dari mulut bu rini, kadang terdengar keras.
Apa mereka ga sadar kalo posisi pintu ga kekunci rapat? Apa ga takut kalo orang" di sini ndengerin. Gua lihat sekeliling emang sepi, cuma gua yang mengintip sembunyi-sembunyi.

"Aaaa.. Khhhuuu sammmm ppaaaaiiii maaaass". Gua lihat tubuh bu rini mengejang, memeluk pak rudi kuat-kuat.
"Aaakuui kelluuaaar yaaangg". Suara mulut pak rudi menyusul disertai penetrasi yang dalam ke liang vagina bu rini.
Sejenak mereka diam, dan saling menatap dan mengecup. Perselingkuhan ini kayaknya mereka sudah tidak mempedulikannya. Keluarga di rumah menjadi korban nafsu budak" nafsu ini.
"Mas, jangan lupa ya gajiku dinaikkan." Ujar bu rini manja.
"Iya dek. Pasti, sesuai kesepakatan kita. Asal kamu mau sering" muasin dan nemenin saya di kantor." Ucap pak rudi yang tersenyum puas.
Gua lihat bu rini menyedoti penis pak rudi, mungkin ingin menyedoti spermanya.

Waktu udah jam 15:30 dan berarti sebentar lagi acara voli bakal dimulai. Daripada kegep juga, mending gua balik kamar. Gua tinggalin aktivitas budak-budak seks itu.
Seketika gua balik kamar, gua ga nemuin Toni lagi di sana. Dasar, doyan ngilang batin gua. Mana perut gua laper anjiir. Gua cek lagi hp, ga ada sms atau telpon dia. Kampret emang tu bocah. Dengan penasaran gua cari di setiap sudut villa ini, dan hasilnya nol besar. Daripada gua kecapean, mending gua balik kamar dan tiduran bentar sembari nahan laper. Gw yakin toni bakal lama pergi, yaudahlah.

Gua buka BBM dan cek RU, dan ada status Toni
"Jack gua ke aula voli dulu, bantuin mamangnya nyiapin buat kita main." Ya ini dia bocah malah ke sana gua cariin.
Tapi ada status lain, dari susi yang ganti foto BBMnya. Dengan background lapangan voli.
Wah bener, ini bukan bantuin ntar. Gua lihat ga ada mamangnya. Gue lihat tiang pullup yang ngiket gua tadi emang masih ada talinya tapi gue rasa mereka ga curiga atau gua yang curiga, karena foto susi lagi mesra sama Toni. Wah bener dah dugaan gua.

Gua liat, ke depan villa. Dari kejauhan pintu aula voli ketutup. Yah udahlah, biarin mereka lakuin yang mereka mau. Gua putusin buat balik kamar dulu sambil siap". Saat gua berbalik, udah ada Ani dan Dinda di depan gua.

"Jack!"... Ujar mereka berbarengan ngagetin gua...
Dan...
 
nah lho, antara dilabrak apa ngajak lagi........
 
seru nh ceritany bro bisa menggambarkan jelas imajinasi pembacany. lanjutin bro.
 
Wah, kayaknya semua temen ceweknya pengen main sama si Jack nih. Jangan2 Bu Rini juga ada rasa sama si Jack...

Ayo dilanjut suhu...
 
Lanjutkan jack.. Petualanganmu sangat dinanti
 
Masih penasaran si jack di perkosa sama siapa ni ahahaha
 
Bimabet
Hayo... Siapa yang merkosa jack? Itu masih misteri, ikuti saja Jejak Nikmat. ;)

Semoga bisa bikin suhu" di mari crot sampe lemas. :D :p
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd