Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IYA ITU KAMPUNGKU.By.kontolegois

Status
Please reply by conversation.
Waduh...ibu y comot sudah di ekse dua keparat desa...
Mesti ada pov dri ibu y comot nih suhu...
Biar cerita y nyambung..
Ayo mot...balaskan ddendam mu mot..
 
spt ad konspirasi dr keluarga pak kades...
semcam tukaran.
oke oke.
 
Wehh keknya Suasana pilpr*s makin panas ini. Mwehehehe
Apakah akan ada siraman anu anu lain di anu nya para Milf tsb?
Kita lihat saja apdet selanjutnya. Mweheheh

Josa huu. Maraton ane baca
 
Lanjutan...

KENYATAAN PAHIT

Pov. Comot

Ternyata kehidupan dunia pana ini terasa penuh dengan kepalsuan, dibuat sedemikian rupa, agar menutupi kenaifan setiap insyan. Kita harus benar benar jeli dan teliti dalam menjalani hidup ini.

Kita harus banyak belajar dari apa yang serupa tapi tak sama, banyak sekali intrik, kamuflase bahkan penghiantan. Seibarat kita berjudi, kalah mata kalah uang.

Gw harus banyak belajar dari apa yang terjadi dalam hidup ini, gw harus bertanya lebih dalam lagi ke dalam diri ini, mengamati dan tetap tenang itu mungkin sebuah solusi atau jalan terbaik menghadapinya.

Bagai kapas yang kesiram hujan, tubuh dan jiwa ini serasa lesu dan hampa, sakit memang, pedih apa lagi, kenyataan yang teramat sukar gw terima, walau mungkin dalam sebuah bayangan.

Guru ngaji gw selalu bertuah di setiap wejangannya "syurga itu terletak di bawah kaki ibu, jadi ridho nya dikabulkan tuhan, dan murkanya pun bisa jadi kenyataan " pesan itu yang dari dulu hingga sekarang gw pegang, tanpa sedikit pun meragukannya.

Tapi entah mengapa saat ini, gw sedikit meragukan pilsafat seperti itu, mungkin petuahnya benar, tapi manusia nya yang sudah sangat berbeda, gw dari dulu sangat tidak bisa mengontrol emosi, apa bila ada yang menyakiti ibu.

Pernah suatu ketika, ada orang yang menghina ibu gw, dan pada saat itu juga, orang tersebut menjadi sasaran kemarahan gw, sehingga orang tersebut tidak bisa bangun, setelah sebuah batu melayang di kepalanya.

Iya gw akui, gw orangnya nya sangat nakal dan tidak bisa diatur, tapi itu tidak berlaku ke ibu gw, walau dalam keadaan dan kondisi apapun, kalau sudah ibu menasehati, pada saat itu juga, gw langsung menuruti kemauan nya.

Ya allah apa salah hamba mu ini, sedikit meragukan semua tentang kesakralan seorang ibu. Seberapa berdosakah hamba mu ini, apa bila mempertanyakan kesucian dari seorang ibu.

Apa bukan lebih berdosa membiarkan ketidak benaran itu tetap berjalan, apa salah seorang anak bertanya dan menegur orang tuanya yang salah, jawaban nya tidak, gw tidak bisa hanya diam, gw harus jadi seorang lelaki, yang berani dan kuat, walau apapun resikonya.

Malam yang gelap dan sunyi, menambah keterpurukan gw di kamar ini, kamar yang sengaja ku buat gelap, agar gw bisa menenangkan diri, dan bisa melihat dalam gelap.

Teh Helen sudah dari tadi kembali ke kamarnya, setelah gw coba menenangkan, dan meminta nya untuk membiarkan gw sendiri dulu dikamar ini.

Malam pun beranjak pagi, tapi mata ini tak sedetik pun bisa mengantuk, terlalu berat beban pikiran yang harus gw terima di usia gw saat ini, marah, benci dan juga dendam, mungkin jadi salah satu penyebabnya.

Orang bijak mengatakan
" BILA KITA BINGUNG DENGAN APA YANG KITA FIKIRKAN, LIHATLAH KE SATU TITIK, MAKA LAMBAT LAUN, AKAN TERLIHAT APA YANG MENJADI PIKIRAN KITA"

Ya gw sudah punya solusi dari semua ini, semoga solusi ini berhasil dan membuat jadi lebih terang.

----------------------------------------------------------------

Pagi ini keluarga gw menjalani aktivitas seperti biasanya, tidak ada yang berbeda di antara kami, karena gw udah komit sama teh Helen, untuk berusaha seperti, tidak terjadi apa apa.

Teh helen sudah berangkat sekolah barusan, dan juga friska adik gw. Tak lama setelah sarapan, gw juga berangkat ke sekolah seperti biasanya.

" bu, aa pamit berangkat sekolah dulu ya, asallamualikum" gw pun mencium tangan nya.

" uang jajan nya nih, waallaikumsallam, yang rajin belajarnya ya de" sambil ngasih uang dua lembar seribuan.

" iya bu, aa janji" gw pun meninggalkannya

Ada perasaan yang lain dari diri gw, setelah mengetahui semuanya, dengan cepat gw kayuh sepeda ini, biar bisa cepat sampai dan bisa melupakan semua masalah ini.

Di perjalanan gw bertemu Angga, dia sepertinya mau berangkat sekolah juga, dia menghentikan motor yang di kendarainya, dan menghampiri gw.

"Rey, aku mau bicara sebentar" Angga memulai pembicaraan nya.

" Ada apa, nga? " gw pun melihat dia dengan sinis.

"Tentang masalah tante ku" dia pun menjawab.

" Iya trus bisanya kapan, kamu jangan bertele tele" gw pun langsung bertananya kembali.

"kalau kamu mau, sekarang juga bisa rey, tante ku hari ini tidak mengajar" dia sedikit berbisik di telinga gw.

" Trus apa dia udah mau emang"

" Aku jamin, kamu tinggal kerumah nya aja Rey" dia pun meyakinkan gw.

"biar gw pikir pikir dulu ngga"

" ya udah terserang kamu rey"

Kami pun melanjutkan berangkat kesekolah masing masing. Dalam hati gw berkata "Hemz...ini baru awal pembalasa dari gw".

Di persimpangan jalan, gw pun tidak jadi berangkat ke sekolah, tapi....

*

*

*

Rumah yang cukup mewah bila di bandingkan rumah yang gw tempati, rumah ini sudah full dengan tembok semen semua, dengan pohon pohon rindang di depan nya.

Gw sekarang sudah berada di depan pintu, di situ tertulis nama NENENG YULIYANTI, iya gw sudah berada di rumah nya bu neneng bu guru gw, sekaligus tantenya Angga.

"Tok..tok..tok..asallamualikum" gw pun mengetuk pintu rumahnya.

Tapi tidak ada jawaban dari pemilik rumah, dan gw ulangi sekali lagi "Tok..tok..tok..asallamualikum" tak lama terdengar jawaban salam gw dari dalam.

"waalaikum sallam" dan diikuti dengan terbukanya pintu rumahnya.

Telihat bu neneng membukakan pintu, dan gw pun sampai terperanga melihat bu neneng, hanya menggunakan handuk yang sama sekali tidak bisa menutupi seluruh bagian tubuh seksinya.

"Eh ada nak Rey, mari masuk, maaf tadi ibu lagi mandi" diapun mempersilahkan gw masuk.

"iya bu, maaf mengganggu ya?" gw pun mencium tangan nya yang halus dan wangi.

" ya ngga lah nak, menggganggu apa, oh ya emang kamu gak sekolah nak ?" diapun bertanya setelah kami berdua duduk di kursi sopa.

" Tadi aku di jalan ketemu Angga, trus dia bilang ibu lagi gak ngajar, ya aku khawatir, jadi aku kesini deh" mata gw tak lepas dari belahan payudaranya yang terlihat mennyembul, terjepit handuk yang iya pakai.

" Oh gitu toh, kamu mau minum apa rey ? " dia pun kembali bertanya.

"gak usah ngerepotin bu" gw pun berbasa basi.

"ya udah ibu ke dapur dulu ya" dia pun pergi kedapur untuk mengambil minuman.

Mata gw terus mengikuti ke arah pantat bu neneng yang sedang berjalan, pantatnya begitu nunging, sampai sampai handuknya pun tak sanggup menutupi seluruh bagian tersebut.

Titit gw udah mulai bagun, karena merasa terganggu dengan pemandangan indah tadi, tak lama bu neneng kembali, dengan membawa nampan berisi minuman dan camilan di atasnya.

Waktu dia menaruh nampannya, yang secara otimatis dia harus menunduk, dalam posisi tersebut, gw bisa melihat dengan jelas bongkahan payudara yang indah tepat di depan gw.

" oh ya, silahkan di minum nak Rey, maaf hanya alakadarnya" dia mengaget gw, yang sedang melamun jorok terhadap nya.

" i iya bu, ma makasih" gw sedikit gugup di buatnya.

" oh ya ibu tinggal sebentar, mau ganti baju dulu ya, kamu santai aja di sini" sambil matanya melirik tenda di celana seragam gw.

" iya silahkan bu" gw pun salah tingkah di buatnya.

Lantas bu neneng masuk ke kamar nya untuk mengganti baju, letak kamar nya persis di sebelah gw, entah sengaja atau lupa, pintunya tidak tertutup sempurna, masih menyisakan ruang untuk melihat kedalam.

Dengan jelas mata gw bisa melihat dari pantulan cermin di meja rias, yang berada di kamar itu, karena posisi cermin nya berada sebelah kanan, dan bu neneng memakai bajunya dari arah sebaliknya.

Bu neneng mulai menanggalkan handuk nya, terlihat tubuh toples nya yang sedang memilih milih baju di lemari pakeannya. Sungguh indah rubuh nya, dengan kulit yang kuning langsat, dengan rambut yang hitam sepunggung dan kelihatan masih agak basah. Pantat nya yang begitu berisi, membuat keseksiannya menjadi sempurna.

Karena situasi sudah di luar kendali, gw pun lalu menutup pintu depan, dan menguncinya, gw pun diam diam masuk ke dalam kamarnya, gw lihat bu neneng sudah memakai celana dalam nya, dengan posisi memunggungi gw.

Gw pun berjalan mendekatinya, dan langsung memeluk nya dari belakang, yang mana dia baru mau memakai bra warna senada dengan celana dalam nya.

Dia pun terkaget, mendapati tubuh nya sudah di peluk dari belakang, dengan payudara nya yang sudah di pegang tangan gw. Dia pun mau berontak, kalau saja gw tidak segera memepetkan tubuhnya ke lemari.

"Rey, apa yang kamu lakukan, aku ini guru kamu, dasar murid kurang ajar" dia pun memarahi gw, setelah mengetahui gw lah yang memeluknya.

" sssttttt...jangan berisik bu, mau tetangga semua tau, ibu sedang berbuat mesum dengan muridnya" gw pun melakukan penekanan perbal di telinganya.

" Tapi apa salah ibu, ko kamu tega berbuat kurang ajar begini, hikk..hikk..hikk" dia pun mulai menangis.

"Ibu gak salah, tapi selingkuhan ibu yang salah" gw pun mulai meremas payudaranya .

" Maksud kamu apa" dia pun sedikit kaget.

" Pak sekdes, yang sekaligus kakak ipar ibu, telah berbuat tidak senonoh dengan ibu saya, jadi ibu harus mengganti rasa sakit hati saya bu" gw pun mulai mencium tengkuk lehernya dan terus meremas payudaranya.

"akhhh...ja jangannn..nak, ini tidak baikkk..sssttt..eemmm" dia pun mulai mendesis keenakan dalam usaha penolakannya.

"jangan munafik bu, aku bisa membuat ibu lebih keenakan, di bandingkan dengan pak sekdes selingkuhan ibu" gw pun menggesek gesekan titit gw ke pantat nya.

Berhubung tinggi gw hampir sama dengan nya, jadi gw bisa mudah membalikan badannya ke arah gw. Sekarang posisi kami sejajar berhadap hadapan.

Kini payudaranya sudah menempel di dada gw, payudara yang selama ini gw impikan dan gw khayalkan, kini sudah berada di depan gw, yang siap di nikmati.

Gw coba mengangkat dagunya, dan menyingkirkan helay rambut yang menutupi wajahnya, gw pun mulai mencoba mencium bibirnya.

Mungkin apa karena gengsi atau apalah, dia masih berusaha menolak ciuman gw, dengan bergerak kekiri dan kanan, gw tidak ke habisan akal, gw pun menjilati belakang telinganya hingga turun keleher.

Gw lihat bu Neneng mulai sedikit terangsang, terbukti mulut nya mulai mendesah lembut, hampir tidak terdengar, moment tersebut tidak gw sia siakan.

Gw langsung mencaplok bibirnya yang sedikit terbuka, dan langsung melumatnya dengan sangat bernafsu, karena serangan mendadak itu, dia sedikit gelagapan menerima serangan bibir gw.

Cukup lama gw bermain di bibir nya, yang awalnya sih masih ada perlawanan dari dia, tapi lambat laun dia mulai membalas cumbuan bibir gw, dengan melumat nya dengan cukup bernafsu.

Kira kira 5 menitan lamanya, bibir gw saling bertukar lidah dengan hotnya. Mulut gw pun mulai turun kebawah, melalui leher jenjang yang tak luput dari jilatan lidah gw.

Lidah gw terus gw sapukan keseluruh bagian leher, dan bermuara di atas payudaranya, yang punting nya sudah mengeras, menandakan birahi bu Neneng mulai bangkit.

Tangan gw pun mulai meremas bagian bokong nya yang semok, yang masih terhalang celana dalam putih yang bagian tengahnya mulai basah, tangan bu Neneng mulai menekan kepala gw, agar segera mencaplok bagian punting nya.

Karena dari tadi, gw hanya menjilati dan mencupang permukaan nya saja, akhirnya mulut gw sudah tidak tahan untuk segera menjilat dan menghisap punting yang berwarna merah tua itu.

"Akhhhh...akkhhhhh....akkkhhh...iyaaa...isaaapp..yangg...kennnnceeenggg...reeeyyy" dia pun mulai meracau semakin kencang.

"Akkkhhhh....akkkhhhh....ja jannngaann...di..gigitt.....emmmmm...sssssttt" mulut bu neneng tidak berhenti meracau kenikmatan, karena hisapan di sertai gigitan gigitan kecil pada punting nya.

Tangan gw pun sekarang sudah berada di dalam cangcut nya, tepatnya di bagian depannya, dan gw langsung bisa merasakan memek tak berjembut, yang sudah sangat basah.

Tangan gw pun mulai menggesek dan mencolok memeknya dengan jari gw, dan langsung saja gw kocok menggunakan jari tengah gw dengan cepat.

"clookkk...cllokkkk...clokkk..clokkk...clokkk" jari gw mulai gencar mengocok memeknya.

"akkkhhhh....akkkkk...akkkhhh...eennnaakkk...teeeruuusss....diikiiittt..lagiiii" gw pun menambah kecepatan gw mengunakan dua jari gw.

"criiiitttt....criiittttt....criiitt...criittt..ahkhhhh...emmmm...ssssstt" tangan gw pun serasa di remas memeknya yang terus berkedut kedut, disertai semburan cairan yang keluar membasahi tangan gw.

Bu Neneng mendapat orgasme pertamanya yang cukup dahsyat, sampai sampai di limbung mau jatuh, kalau tidak segera gw pegangin agar tidak jatuh.

Gw pun membopong dia ke arah tempat tidur, dan kubaringkan dia dalam posisi telentang, yang kedua kakinya masih menapak di lantai.

Terlihat napas nya yang ngos ngosan, dengan kedua matanya yang tertutup, gw pun segera membuka seluruh seragam gw dengan cepat, dan langsung membuka pakean nya yang masih menempel di tubuh nya, yaitu celana dalam yang sudah basah kuyup.

Dia pun tersadar dari badai orgasmenya, dan langsung bicara. " Rey, dasar anak nakal, kamu belajar dari mana, sampai sampai ibu lemes gini" dia pun membantu mengangkat pantat nya, agar gw mudah melorotkan cangcutnya.

" hehe..mungkin udah bakat bu" gw pun melemparkan cangcutnya sembarang.

"kamu mau ngapain lagi nak?, ko punya ibu di jilatin gitu, itu kan kotor nak, akhhhh..akkkhhh" dia sedikit heran dengan apa yang gw lakukan.

Gw pun langsung menjilati memeknya, setelah mengangkat kedua kaki nya ke bahu gw, memek nya masih kelihatan bagus, tidak mengglembir, mungkin karena jarang di pake.

Gw pun langsung menjilati memeknya yang gundul, dan menyeruput semua cairan nikmat yang keluar dari memek nya.
"Claaapppss...claapppss...sruuupptt...sruputtt" cairan nya rasanya begitu khas, beda dengan memek teteh gw, rasa lebih kalem, tidak terlalu tajam.

"akhhhhhhh....akhhhh...akhhhhh..aduhhh...punyaaa...ibuuu...kammuuu...apaaaiiin...reeey...ko..enaaakk...bangggettt...emmppptt....ssstt" bu neneng tampak sangat menikmati permainan pada memek nya.

"reeyyy....ibuuu...mau...sampaaiiii...lidahhh..kamuuu...jangannnn...di masuuukinnn...akhhh" gw pun menghentikan permainan di memek nya.

Bu neneng tampak kecewa, orgasme yang hampir di dapat, tiba tiba gw hentikan.

"ko malah berhenti nak?" dia pun menatap heran mata gw.

" Ibu mau aku lanjutin?" gw pun mempermainkan nya.

" iya nak, ibu mohon " dia pun mulai merajuk.

" kalau mau aku lanjutin, ada satu syarat"

"apa nak, syarat nya, ibu pasti kabulkan"

" syaratnya, ibu harus jawab jujur ya" gw pun mulai mengatur siasat.

"iya ibu akan jujur nak, asalkan ibu bisa terpuaskan" dia pun menyanggupinya.

"Angga bilang apa ke ibu" gw pun menatap tajam matanya.

"Maksud kamu apa nak?" dia pun bertanya.

"Bukannya Angga sudah merencanakan ini kan? " gw pun bertanya kembali.

"Tidak ko Rey" dia pun kelihatan heran.

" sial angga mengerjai aku bu" gw pun sedikit geram.

" Emang ada apa sih nak? Bu neneng kelihatan khawatir.

"gak ada apa apa bu, ibu tidak bohong kan" gw pun bertanya kembali.

" Demi tuhan nak, ibu jujur " dia pun sampai bersumpah.

"Ya sudah kalau begitu, bu tolong emutin punya aku dong " gw pun merangkak naik ke arah kepalanya.

" ya ampun, gede banget punya kamu" dia pun terlihat kaget, melihat titit gw.

" Ah ibu bisa aja" gw pun menyodorkan titit gw, ke mulutnya.

Bu neneng langsung menggenggam titit gw, dan mengocok nya dengan lembut, kemudian dia coba menjilati seluruh bagian titit gw dengan antusias, dan mencoba memasukan titit gw kedalam mulut seksi nya.

Rasanaya sungguh nikmat, lembut bibir nya, di padu lidah yang sedikit kasar, membuat sensasi yang luar biasa nikmat nya. Gw pun mengangkangi kepalanya, dan mulai mengeluar masukan titit gw dengan pelan.

Mulut nya begitu kesulitan menerima titit gw, sampai sampai mulutnya kewalahan hampir kehabisan nafas, karena mulutnya sangat penuh sekali dengan titit gw.

Ada sekitar lima menit gw genjot mulutnya, sampai ludahnya menetes keluar dari sela sela bibir, dan membasahi pipinya. Kelihatan matanya sampai berair, mungkin karena kesulitan bernafas.

Gw pun mencabut titit gw dari mulut nya, dan dia langsung terbatuk seperti mau muntah, dengan wajah yang memerah. Gw pun berpindah,ke posisi semula.

Dan mengarahkan titit gw ke belahan memeknya, terlebih dahulu gw gesek gesekan titit gw, ke atas kebawah, biar gampang waktu penetrasinya.

"Pelan pelan nak, punya kamu gede banget, pasti punya ibu sakit banget nih" dia pun meminta gw pelan pelan.

" Tahan ya bu, ibu kaya yang gak biasa saja" gw pun mulai menekan kepala titit gw.

"aduuuhhh...sakiiittt...nakkk, punya ibu berasa linu di buatnya" dia sedikit kesakitan.

Akhirnya setengah titit gw bisa masuk ke dalam memek nya, dan gw coba diamkan dulu, biar dia tidak terlalu sakit.

"Bu, emang konti pak sekdes kecil ya, ko memek ibu masih rapet banget sih? " gw pun merasakan jepitan nya masih mantap.

" iya nak,punya pak sekdes kecil, mungkin setengah nya, dari punya kamu rey" dia sedikit meringis kesakitan.

Gw mulai menarik keatas dan kebawah biar agak lancar, dan dengan tekanan yang kuat, gw hentakan titit gw sekaligus, sampai mentok ke bagian terdalamnya.

"awwww...saakkkiiittt...hik..hikk..hikk" dia sedikit menangis dengan kedua tangan mencengkram kedua lengan gw.

"Tar juga enak bu, karena belum terbiasa aja, hehe" gw pun merasakan jepitan yang luar biasa dari memek nya.

" Iya nak, sampai mentok punya kamu, ke rahim ibu" dia pun mulai rileks.

Gw mulai mengayuh titit gw, dengan mengeluar masukan pelan pelan, sungguh luar biasa nikmat dan lembut memeknya, bikin titit gw seperti disapu dengan berjuta juta lidah kecil di dalam nya, gw sampai merem melek di buatnya.

Setelah agak lancar, gw tambah kecepatan pompaan pada memek nya, menjadi lebih cepat, alhasil membuat bu neneng menjadi keenakan di buatnya.

"plokkk..plokkk...plokkkk..plokkk...plokk" suara tumbukan kedua kelamin mulai terdengar merdu.

"akkkhhh...akkkhhhh...akkhhhh...emmmm...ssssttt, enaaakkk....kencengennn...lagiii..reeyy" bu neneng makin mercau tidak karuan, mungkin dia merasa nikmat sekali.

" Memek ibu peret dan nikmat bangettt " gw pun memuji memek bu Neneng, yang rasanya legit sekali.

" Punya kamu berasa bangettt nak, ibu bisa ketagihan nih " dia juga memuji titit gw.

Tangan gw sekarang sudah berada di payudaranya, dan langsung gw remas dengan sangat bernafsu.

"plokk..plokkk..plokkk...plokk....plokkk" gw pun terus menggempur memek nya dengan kencang, sampai sampai bu neneng kelojotan di buatnya.Memek nya mulai berkedut, dan jepitannya tambah berasa di titit gw, dan selang beberapa saat.

"criiittt...criittt...criittt...akhhhh..ibuuu...sampaiiii...reyyy" titit gw berasa tersiram cairan dari dalam, sepertinya bu neneng mengalami orgasme keduanya.

Gw pun langsung mencabut titit gw, terlihat titit gw basah kuyup akibat terkena cairan orgasme nya tadi. Gw pun memberi waktu untuk menikmati puncak orgasme nya.

Setelah badai puncak kenikmatan nya sudah mulai usai, gw pun membalikan tubuh nya, dan gw suruh untuk menungging, dengan bertumpu pada kedua lutut dan siku nya.

Pantat nya yang menungging, dengan kulit nya yang sangat mulus, menggoda setiap lelaki untuk segera menyetubuhinya, gw pun langsung menjilati lubang memeknya dengan sangat rakus.

Lidah gw terus gw sapukan di area memek dan lubang anusnya, sampai bu neneng menoleh kebelakang, ingin tahu apa yang gw perbuat, memek dan anus nya sudah sangat basah dengan ludah bercampur air kenikmatanya.

Lantas gw masukan titit gw, ke memek nya dari belakang, dengan sekali hentakan, sampai bu neneng menjerit kesakitan, dan langsung gw genjot habis habisan karena dalam posis dogy seperti ini, jepitan memek nya tambah berasa nikmat.

"plokkkk...plokkk...plokkk...plokkk..plokkk" suara tumbukan paha dengan pantat nya begitu terdengar nyaring.

"Akhhh...akkhhh...emmmmm...sssstttt...akkhh"
Desahan mulai terdengar dari mulutnya.

"Plakk...plakkkk...plakkk" saking gemes nya, gw tabok kedua sisi pantat nya dengan kencang.

"awwww....sakkkiittt...akkkhhhh....akhhh
...akkkhhh..emmmmm..ssssttttttt" jeritan dan desahan menjadi satu melody yang membuat persetubuhan ini makin seru.

Gw pun meludahi anusnya beberapa kali, dan gw coba memasukan jari jempol ke anusnya, reaksi darinya langsung menjerit, mungkin kaget atau apa lah.

Setelah jepol gw cukup lancar keluar masuk di anus nya, gw cabut dan menggantikan nya dengan jari manis dan tengah, langsung mengocoknya, kelihatan anus nya agak memerah, dan sedikit terbuka.

Gw pun menghentikan genjotan gw pada memeknya, dan gw mengambil 2 bantal, dan buat ngeganjel perut nya. Setelah itu gw pun mencabut titit gw dari memek nya.

Dan gw langsung arahin ke lubang anusnya, yang mana sekarang perutnya sudah terganjal kedua bantal, otomatis pantat nya tambah menungging, kepala titit gw sudah berada di depan lubang anus nya, sudah siap membobol lubang tersebut.

Gw coba menekan titit gw, dan kedua tangan gw memegangi pantat nya, agar tidak berontak, tangan bu neneng berusaha mendorong pinggang gw agar menjauh dari anus nya, tapi itu usaha yang sia sia saja.

Karena kepala titit gw sudah berhasil masuk ke cincin anus nya dengan sempurna, jeritan dan tangisan mewarnai proses tersebut.

"aaawww...Jangan disitu nak.. sakit banget...di memek ibu aja...hik hik hik" bu neneng memohon ke pada gw.

"Udah ibu nurut aja, lemesin jangan di bawa tegang, entar tambah sakit" gw pun mendorong titit gw sekaligus.

"Aaaaawwwwww.....saakkkkiiitttttt...hikkkk..hikkk" dia pun menjerit kesakitan.

Gw rasakan jepitan pada anusnya begitu kuat, sampai titit gw linu rasanya, setelah jepitan anusnya berkurang, gw pun mulai memaju mundurkan titit gw, rasanya tidak begitu enak menurut gw, bikin sakit titit saja.

Karena kurang nyaman, gw pun mencabut titit gw, dan terlihat ada sedikit darah pada titit gw, mungkin berasal dari anusnya yang lecet.

Gw pun memposisikan dia terlentang kembali, dan langsung gw melakukan penetrsi ke memeknya kembali, karena titit gw sudah berasa ada tanda tanda mau klimaks, gw pun menggenjotnya dengan buas.

Tibalah saat yang gw tunggu tunggu, dengan di akhiri dengan tekanan yang dalam, titit gw menyemburkan sperma gw di dalam rahim bu Neneng.

"crooottt..crrooottt...crooottt...crooottt" di ikuti dengan orgasme ke tiga kali nya bu neneng hari ini "criittt...criiittt..criittt..crriiit" kami berdua sama sama mendapat klimaks yang hampir bersamaan. Dan gw pun ambruk di atas tubuh nya, kami berdua sama sama kelelahan pasca pertempuran tadi.

" makasih ya bu, memek ibu luar biasa" gw pun mengecup bibir nya.

"Kamu kuat banget sayang, ibu sampai klenger gini" dia pun membalas kecupan gw.

" Gimana, enak gak titit aku bu?"

"banget nak, ibu bisa ketagihan" diapun membalikan tubuh gw jadi di bawah, dengan kondisi titit masih tertancap di memek nya.

" kalau enak, ibu jangan pernah mau lagi, di pake sama pak sekdes ya, aku janji, akan selalu memuaskan ibu" gw pun merengkuh lehernya, dan mencium nya.

"Iya ibu janji, memek ibu hanya untuk kamu rey"

" Bu kayanya titit aku mau lagi deh"

"Siapa takut"

Hari itu pun kami melakukan nya hingga bekali kali, di kursi dan juga di kamar mandi, gaya apapun kami praktekan, hingga bu neneng sempat gw suruh, memakai seragam mengajarnya, biar sensasinya sedikit berbeda. Hingga jam menujukan pukul satu siang.

Karena sudah waktunya pulang sekolah, gw pun pamit pulang, setelah mandi bareng bu neneng dirumahnya.

Di perjalanan pulang, gw pun berjanji pada diri gw sendiri, gw akan membalas semuanya tanpa ampun, tunggu aja tanggal main nya.

Bersambung..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd