Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ibunya Yang Menggantikan

Vaginanya masih lumayan basah, baunya amis. Saya lebih terangsang dengan vagina yang baunya amis daripada vagina yang bersih.

Sebelum saya menikah dengan istri saya, beberapa kali saya pacaran dengan teman-teman kampus saya, kami sering petting.

Ada 2 gadis yang pernah petting dengan saya. Pernah pula saya setubuhi 2 gadis yang masih perawan, tetapu kami putus di tengah jalan.

Maka itu istri saya yang sekarang ini, belum setengah tahun pacaran sudah saya nikahi, dan selama pacaran kami juga sering petting. Setelah menikah kami baru bersetubuh.

"Uuugghh... Maa..aass... uuughh..." erang ibu mertua saya menjepit kepala saya kuat-kuat dengan pahanya. "Malah dijilat, ahh... oohh..."

Saya terus menjilat. Saya menjilat khusus di kelentitnya. "Masss... ooohhh... Maass... sudah, Mas... Kiemas... Mamah gak tahan nih, lepaskan... ooohhh.... Maa..aass..." ribut ibu mertua saya.

Saya tidak menggubris kicauan ibu mertua saya. Saya masih terus menjilat kelentitnya.

Tiba-tiba kedua paha ibu mertua saya menjepit kepala saya semakin kuat, tubuhnya tegang. "Uuuuuuuuu....uuuuuu....uuuu..." lenguhnya panjang, bersamaan dengan itu pahanya merenggang dan kemudian saya melihat ibu mertua saya hanya bisa terlentang lemas di kasur dengan mata terpejam.

Saya tidak ingin bertanya pada ibu mertua saya. Saya segera mendorong masuk penis saya ke lubang vagina ibu mertua saya yang pernah melahirkan istri saya, bleessss...

Setelah itu saya memeluk ibu mertua saya dengan penis tertancap di lubang vaginanya, saya menjilat keringat di ketiaknya, "Ahhh... heran gak sakit ya, Mas..." katanya.

Saya memeluk ibu mertua saya dengan perasaan sayang. Saya mencium keningnya.

"Saya ingin menikahi Mamah..." kata saya memasukkan penis saya dalam-dalam ke lubang vagina ibu mertua saya, lalu saya tarik pelan-pelan penis saya, saya masukkan lagi, begitu seterusnya berulang-ulang.

Lubang vagina ibu mertua saya masih terasa nikmat untuk disetubuhi, karena jarang dipakai.

Menang saya daripada bapak mertua saya, tidak bisa menikmati vagina bininya sendiri.

Saya terus menggenjotnya. Saya menjilat lehernya. Payudaranya juga saya remas-remas, sehingga menambah kenikmatan saya.

Tidak disangka istri saya pergi, ibunya menggantikan.

Sampai di sini, sebenarnya air mani saya sudah mau keluar. Saya cabut penis saya, saya jilat lagi vaginanya.

Kini lidah saya masuk ke dalam lubangnya. Ibu mertua saya sudah tidak mampu protes lagi. Ia mulai bisa menikmati jilatan saya pada alat kelaminnya itu.

Dari lubang vaginanya saya menjilat kelentitnya lagi. Akhirnya terdengar jeritan dan erangannya ibu mertua saya.

Saya masukkan lagi penis saya ke lubang vagina ibu mertua saya. Segera saya genjot lubang itu. Penis saya keluar-masuk.

Hanya beberapa kali saya genjot, air mani saya langsung menyembur bagaikan gunung berapi menyemburkan magmanya,

CRROOTTT.... DHEZZZ... CROOTTT... DHEZZZZ.... CROOTTT... CROOTTT... CROOTTT...

Kedua tangan ibu mertua saya sampai mencengkeram kuat-kuat kain seprei, dan kepalanya terdongak ke atas. Matanya mendelik kelihatan hanya putihnya saja. ā€œOoouuuhhh.... Maaa...aaazzzz.... nikmatnyaaaaaaaaaaaaa....ā€ rintihnya panjang.

Saya mencabut penis saya.

ā€œKonyol kamu!ā€ ujar ibu mertua saya kemudian dengan wajah yang mau tertawa, tapi ditahannya. "Kalau papamu sama Mike tau gimana?"

Saya memeluk ibu mertua saya. "Nggak apa-apa mereka, saya mau Mama menikah dengan saya. Mau kan, Mah...?"

Ibu mertua saya memeluk saya. ā€œMass... jangan tinggalkan Mama, ya....ā€

Saya mengusap punggungnya yang telanjang. ā€œMalam ini nginep di sini ya Mah, nanti saya ngurut Mama sampai Mama lega lagi...ā€ kata saya.

Ibu mertua saya mencubit pinggang saya dengan gemas. Saya melumat bibirnya.

Sekali lagi kami bergulat di tempat tidur. Sampai sore kami baru menyelesaikan ronde terakhir. Lubang vagina ibu mertua saya basah kuyup.

Selama istri saya tidak ada di rumah, ibunya yang menggantikan tidur dengan saya.

#####
 
"Bang, leptopnya dipake nggak?" tanya Yulia menelepon saya.

"Leptop kamu kenapa?" tanya saya.

"Panas Bang, kipasnya rusak, kata orang bengkel."

"Suka diisi film begituan, sih..."

"He.. he... Abang kali..."

"Leptopnya mau ambil kapan?"

"Sesegera mungkin! Nanti ada di rumah gak, Bang...?"

"Khusus buat kamu... ada dong...." jawab saya.

Yang ditunggu, akhirnya datang juga. Yulia kemana-mana naik sepeda motor. Tubuhnya agak gemuk, alias chubby. Ia memakai kacamata minus.

Yulia melepaskan sepatu sneakersnya di depan pintu, lalu masuk ke rumah saya dengan kaki masih memakai kaos kaki. Jaketnya ia buang begitu saja di kursi ruang tamu.

"Bang, kalo leptop aku sudah selesai direparasi, bayarin ongkosnya, ya..." kata Yulia pada saya.

"Kamu sudah mau ngambil laptop Abang?" tanya saya.

"Ya Bang, tugas aku numpuk di rumah, nih..."

"Kamu sekarang tidur sekamar sama Papa, ya...?" tanya saya.

"Siapa bilang?"

"Mama... kamu gantiin Mama, ya...?"

"Tega-teganya Abang nuduh aku begitu sama Papa..." kata Yulia.

"Kalau ya, kenapa? Abang akan lapor kamu ke polisi, gitu...?" kata saya. "Kalau nggak ada paksaan, lakukan saja. Kecuali paksaan, kamu tersiksa... buka dulu tuh leptopnya..." suruh saya.

Yulia berjalan menuju ke kamar. Sambil berdiri ia menyalakan leptop yang saya letakkan di di atas meja.

Saya memeluk Yulia dari belakang. Tubuh chubby Yulia yang terbalut kaos ketat dan celana jeans, wangi parfumnya yang sudah basi, karena sudah tercampur dengan bau keringatnya yang sedikit berbau kecut. Justru aku suka dengan bau itu.

"Nggak ada film unyilnya, kan?" tanya saya.

"He.. he.."

Kucium pipinya. "Boleh aku pinjem berapa hari, Bang...?"

"Buat ganti kamu yang rusak," jawab saya. "Punya kamu yang rusak, kasih Abang."

Yulia membalik tubuhnya menghadap saya seperti tidak percaya. "Bener, Bang...?"

"Memang Abang pernah bohongin kamu?"

Ah... Yulia memeluk saya untuk leptop seharga 20 juta, saya mencium bibirnya.

Plakk... Yulia melayangkan telapak tangannya menampar pipi saya. Akhirnya ia menyesal dengan apa yang ia lakukan. Ia menunduk dan berkata sedih pada saya, "Maafkan aku, Bang..."

"Nggak apa-apa, laki-laki yang nakal kayak Abang, wajib kamu tampar." jawab saya.

Telapak tangan Yulia yang mulus mengelus pipi saya yang ditamparnya, lalu ia mencium bibir saya. Saya tidak menampik tentu saja.

Mula-mula kami berciuman dengan lembut, lidah Yulia dengan lidah saya saling menjilat dan saling melilit. Napas Yulia mulai tidak teratur.

Ia menarik saya ke kasur. Semenit kemudian, Yulia sudah mengocok penis saya sambil saya berbaring telanjang bulat di kasur, Yulia juga telanjang.

Saya tidak yakin kalau Yulia masih perawan dengan cara tadi ia berciuman dan cara ia mengocok penis saya.

Saya tidak memberikan ia mengocok penis saya terlalu lama. Saya merobohkannya di tempat tidur, menindihnya dan mencium bibirnya.

Pada saat yang sama kaki saya berusaha melebarkan pahanya mempersiapkan jalan bagi penis saya untuk memasuki vaginanya.

Sambil berciuman, ketika mendapat kesempatan, penis saya pun menyodok lubang vagina Yulia.

Yulia tidak menolak. Mula-mula lubang itu terasa sempit. Tetapi sewaktu penis saya sudah terbenam di dalam lubang yang basah itu, rasanya sangat lega.

"Kamu sudah tidak perawan, ya...?" tanya saya.

"Jika aku masih perawan, aku tidak segampang itu menyerahkannya padamu, Bang." jawab Yulia. "Papa yang memulai, Bang. Tapi aku harap, Abang tidak membocorkan rahasia ini pada siapapun. Biarkan saja aku tidak perawan, Bang."

Saya memeluk Yulia erat-erat. Sudah saya duga waktu ibu mertua saya bercerita pada saya.

Ya sudahlah, saya juga bukan orang yang bersih. Entah sudah berapa kali aku sudah bersetubuh dengan ibu mertua saya sejak siang itu.

Segera saya lepaskan air mani saya di dalam vagina Yulia. Pelan-pelan aku tarik penis saya pergi dari lubang itu.

Lubang vagina Yulia tampak menganga dan air mani saya mengalir keluar perlahan.

Hubungan gelap saya dengan kedua wanita itu masih berlangsung sampai sekarang.

Yulia lulus Sarjana Hukum, ia kerja di kantor notaris. Pulang kerja, saya sering menjemputnya.

Kami bercinta sepuasnya di sebuah hotel bebas tanpa ikatan. Pulang ke rumah saya juga bercinta dengan istri saya untuk menutupi perselingkuhan saya dengan ibu dan adiknya.

Entah kapan saya bisa melepaskan diri dari kedua wanita ini. Rasanya tidak bisa, karena Yulia lebih dominan menguasai diri saya dibandingkan dengan istri saya.

Tolonglah saya... (31.07.2020)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd