Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY HOLY GRAIL WAR - Update Side Story: Adam's Bad Ending !

Siapa yang harus jadi 5 member / ex member kandidat?

  • Gracia

    Votes: 121 45,3%
  • Shani

    Votes: 119 44,6%
  • Vanka

    Votes: 91 34,1%
  • Kinal

    Votes: 42 15,7%
  • Naomi

    Votes: 133 49,8%
  • Vienny

    Votes: 88 33,0%
  • Melati

    Votes: 54 20,2%
  • Yupi

    Votes: 120 44,9%
  • Silahkan comment jika tidak ada pilihannya disini

    Votes: 25 9,4%

  • Total voters
    267
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Desy udah jadi patnernya siapa ini? Jangan Jangan Shani tipe lakinya maju juga ke kejuaraan
 
Wihh mantul nih cerita, pasang patok dah.. 😂😂
Ayo next nya ditunggu jangan sampe mandek dong 😁
Ane req vedadari aja dehh.. 🤣
 


Chapter 9: Petualagan di Jepang – Jangan Ganggu Shani I


730x480-img-79686-desy-jkt48instagram.jpg


“Hayooo ketahuan lagi cabul nihhhh” Ledek Desy yang berjongkok dihadapan Melati dan Galuh yang sedang saling tindih dengan senyum penuh kelicikan.



“Ah anu... Ci Des... Ini gak seperti yang kamu pikirkan” Melati gagap lalu duduk dan membenarkan pakaian renangnya.



“Aahhh mosooo... Hahahaha” Balas Desy kembali dengan senyum mengejek dilanjut tawa.



“E-Engga... Dess... Aduh...” Galuh gelagapan segera mundur, kerigat dingin bercucuran tak karuan, “Kumohon... Apapun asal jangan beritahu siapapun tentang ini, Des!”



Galuh jelas panik setengah mati, jika hal ini dibocorkan oleh Desy pada bos perusahaannya maka karirnya akan tamat. Hal itu juga serupa untuk Melati, paling pahitnya Melati bisa saja dicopot dari keanggotaan jeketi, tentu hal itu buruk mengingat keinginan Melati untuk membawa orang tuanya ke jepang bisa hancur.



“Eh buset, tenang kali... Aku janji gak akan kasih tau siapapun soal ini, tapi ada syaratnya” Ucap Desy, kini matanya melirik Galuh yang sedang telanjang bulat.



“Apa syaratmu...” Tanya Galuh pelan penuh ragu.



Desy melangkah mendekati Galuh yang terduduk, kemudian membusungkan dadanya dan mendekatkan wajah mereka.



“Jadikan aku kandidat Holy Grailmu.” Jawab Desy dengan senyum lebar.



Mata Galuh terbelalak, ia tak menyangka Desy akan mengucapkan nama turnamen itu. Mulutnya gelagapan tak mampu membalas permintaan Desy, lebih tepatnya ia tidak tau harus membalas apa.



“Hah? Holy Grail? Apaantuh?” Tanya Melati kebingungan mencerna permintaan Desy.



“Loohhh serius Meme gak tau?” Desy kemudian melirik Melati kebingungan, “Kukira Galuh mau ngewe sama Meme gara – gara Meme adalah kandidat Holy Grailnya Galuh? Hahahaha rupanya Cuma ngewe sembarangan toh...”



Raut Melati bengong kebingungan, ia tak paham apa yang dibicarakan oleh Desy. Sejenak ia melirik kearah Galuh yang masih terpaku, ekspresinya menuntut penjelasan namun Galuh memilih untuk mengalihkan pandangannya dari Melati.



“D-Desy! Darimana kau tau tentang Holy Grail?” Tanya Galuh berusaha mengalihkan perhatian Desy dari Melati.



“Ada deh, seorang informan yang juga merupakan member deh pokoknya, hihi.” Jawab Desy tertawa kemudian melenggang kembali masuk kedalam rumah, “...beberapa member juga sudah mengetahui soal Holy Grail lho dan berusaha mencari pesertanya untuk menawarkan diri menjadi kandidat, sebab siapa yang tak mau semua keinginannya dikabulkan oleh kemampuan cawan itu?”



“Semua... Keinginan... ?” Bisik Melati pelan, secara diam – diam Melati mulai tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, demi mewujudkan impiannya sembuh dari penyakit.



“Iya Me! Ada sebuah turnamen yang pesertanya harus bawa kandidat member, nanti yang menang akan dapat sebuah cawan yang bisa mengabulkan apapun keinginan pemenang! Kukira kamu sudah tau”” Jawab Desy penuh semangat.



“Wow... Apakah benar hal kaya gitu ada, Kak Galuh?” Tanya Melati penasaran menoleh pada Galuh yang salang tingkah.



Galuh terdiam, kemudian ia angkat bicara.



“Betul... Dan aku adalah salah satu pesertanya...” Jawab Galuh dengan menunduk.



“Tuh kan! ‘informan’ itu memang tidak pernah salah soal isu – isu diantara member, hehehehe!” Ucap Desy penuh tawa seolah ia sudah mendapatkan apa yang selama ini ia cari – cari.



sial! Siapa informan yang menyebar isu soal Holy Grail itu?’ Gumam Galuh dalam hati.



“Ah tenanglah, kuberi kamu waktu berpikir hingga kita pulang ke indo, Galuh. Sampai saat itu pastikan kamu memilihku, ya!” Lanjut Desy sebelum kembali naik ke kamarnya di lantai 2.



Melati dan Galuh yang basah dibuatnya saling bertatapan secara awkward diluar rumah, hingga akhirnya mereka kembali ke kamar masing – masing.



---​



Keesokan hari.



“Baiklah Galuh, kita pergi dulu yaaaa, nitip ka Shani!” Ucap Melati yang mood nya sudah kembali riang dan beranjak keluar kamar.



“Iya nitip ya... Hahahahaha!” Ucap Desy penuh sarkas.



Hari ini merupakan bagian Melati dan Desy untuk mengisi pembelajaran tentang Idol di HKT48. Sementara mereka pergi, Galuh dan Shani tampak masih belum memiliki rencana untuk keluar rumah.



Kejadian tadi malam benar – benar membuat Galuh tidak bisa diam, ia sedari tadi mondar – mandir memikirkan permintaan Desy. Ia senang karena Desy menawarkan diri untuk menjadi kandidatnya, tapi sejauh ini Galuh masih belum merasa pikiran dan hati mereka seirama, mungkin kalau secara seksual masih nyambung, bagaimana pun juga Galuh tetap pria normal yang akan sange melihat gadis dengan tubuh standar model seperti Desy.



Namun tampaknya Desy sampai sekarang masih memegang ucapannya, hingga tadi pagi Galuh bertemu dengan Shani tidak ada reaksi yang menjurus kepada kejadian yang Galuh lakukan semalam dengan Melati. Sejauh ini masih aman.



Bicara soal Shani, ia sedang berada di ruang makan, sedari tadi ia tidak bersuara, penasaran dengan apa yang sedang dilakukan Shani, Galuh segera melangkah menuju ruang makan.



“Sha—“



Ucapan Galuh terhenti ketika melihat kegiatan aneh yang sedang Shani lakukan, Galuh segera bersembunyi dibalik tembok pembatas dan mengintip secara diam – diam.



haaaah... apa yang sedang ia lakukan...’ Gumam Galuh dalam hati teraneh – aneh melihat Shani.


shani-indira-natio-atau-akrab.jpg




Bagaimana tidak, Shani yang berada diruang makan tampak sedang menggesekkan selangkangannya kepada ujung meja makan. Gerakannya maju mundur seolah sedang memperagakan posisi woman on top dalam hubungan sex, namun bedanya ia melakukan ini dengan permukaan ujung sebuah... meja.



Raut wajah Shani tampak berusaha untuk menikmati gesekan demi gesekan yang ia lakukan dengan meja tersebut, namun dilihat bagaimanapun Shani tampak tidak puas.



dia sanga atau gimana sih... kok sama meja...’ Gumam Galuh kebingungan.



Shani yang tampak tak puas kemudian turun dari meja lalu berjongkok tepat di depan ujung meja yang ia naiki. Kemudian ia mendekatkan wajahnya secara perlahan dan lemah lembut kearah meja tersebut dan menciumi ujung meja itu pelan – pelan.



wah ga bener nih cishani...’ Lanjut Galuh bergumam sambil menyaksikan hobby aneh Shani.



“Mmmmmmpphhs... Uhhhhh...”



Ciuman bersama ujung meja itu kini berlanjut menjadi lebih panas, Shani mulai menjilati ujung meja itu dengan penuh nafsu seolah sedang menjilati kontol. Seraya menjilat, Shani mulai memainkan toketnya, air saliva terlihat mengucur berjatuhan dari permainan lidahnya kearah toketnya.



GULP



Galuh menelan ludahnya menyaksikan adegan panas yang Shani lakukan, ia tak menyangka seorang Shani yang polos memiliki sisi yang seperti ini. Galuh kemudian semakin penasaran, tanpa ia sadari ia sudah mulai mendekat untuk melihat Shani lebih jelas.



Permainan Shani semakin panas, kini ia kembali berdiri dan menempelkan ujung meja tersebut ke cameltoe (garis memek) miliknya yang dibungkus legging pendek diatas paha. Ia mulai menggesekkan ujung meja tersebut seolah sedang dimasukkan kontol.



KREKK



oh no...’



Galuh yang berusaha melihat lebih dekat tak sengaja menginjak sampah plastik bekas cemilan yang tentu saja langsung memecah hening. Shani menoleh panik berusaha memperbaiki pakaiannya yang tampak tersingkap.



“O-Oh! H-Hai Shani! A-A-Aku baru saja mau mengambil cemilan kesini, ha... ha... ha...” Ucap Galuh gagap, ia berusaha untuk tampak normal dihadapan Shani.



“K-Kak Galuh! Tadi kakak lihat apa yang sedang aku lakukan ya?!” Tanya Shani dengan nada tinggi, wajahnya tampak merah penuh malu.



Galuh sempat dibuat diam selama dua detik melihat reaksi Shani yang amat lucu, dia sedang gesrek.



“E-Eh... E-Engga kok Shani, memangnya kamu sedang apa?” Tanya Galuh pura – pura tak mengetahui kejadian sebelumnya.



Shani diam sejenak, ia memandang mata Galuh dengan wajah memerah malu untuk memastikan bahwa Galuh tidak sedang berbohong.



“A-aku... Oh! Aku sedang berolahraga barusan! Hehehehe” Balas Shani berbohong pada Galuh.



“Ahhhh begitu rupanya, hehehe”



Setelah itu suasana hening, mereka berdua membisu saling berpura – pura tak tau apa yang baru saja terjadi.



“U-Ummm.. Kamu udah makan belum, Shan?” Tanya Galuh mencairkan suasana.



“Ehh... Ummm, belum sih kak...” Jawab Shani.



“Mau makan diluar bersamaku? Sekalian jalan – jalan, hehehe...” Ajak Galuh setengah malu – malu.



Shani hening sejenak, kemudian angkat bicara.



“Iya boleh kak.”


Mereka berdua kemudian kembali ke kamar masing - masing dan segera bersiap untuk pergi makan. Tanpa Galuh ketahui, ini adalah ajakan dinner pertama untuk Shani dari seorang pria.


Namun Galuh tak akan bisa peka akan hal itu, sebab yang ada di pikirannya sekarang adalah rasa penasaran mengapa Shani baru saja 'bermasturbasi' dengan sebuah meja? Apakah hal tersebut adalah salah satu dari fetish milik Shani? Atau ia hanya tak punya pilihan lain selain bermasturbasi dengan benda mati? Semua pertanyaan itu akan segera terjawab.







 
Chapter 10: Petualagan di Jepang – Jangan Ganggu Shani II



Kereta express, menuju restoran pinggir kota.



yang bener nih... harus di tempat umum banget shan...’ Gumam Galuh yang tak percaya menyaksikan Shani.


87511710_505917650304318_8893424053812066033_n.jpg



Sepanjang berjalan bersama, Galuh dan Shani tidak banyak bicara, keduanya tegang satu sama lain. Hal tersebut dikarenakan Galuh yang masih merasa canggung akibat kebingungannya yang melihat Shani bermasturbasi dengan meja. Kalau dari Shani nya sendiri, ia memang tak mahir berbicara jika hanya berdua dengan seseorang, apalagi orang itu adalah pria.



Namun kondisi saat ini sedikit berbeda, hobi Shani ‘kambuh’ lagi, dan sekarang mereka sedang berada di kereta umum.



Galuh menyandarkan wajahnya di telapak tangannya, melihat Shani yang kembali berusaha bermasturbasi, namun kali ini dengan tiang penyangga kereta. Keadaan sekitar memang tidak terlalu ramai sebab tidak banyak yang pergi ke daerah pesisir jepang saat malam hari, namun tetap saja orang – orang disekitar harusnya menyadari apa yang sedang Shani lakukan. Apakah Shani menyadarinya? Entahlah, Galuh sendiri masih belum berani menanyakan mengapa Shani melakukan hal – hal seperti itu.



Shani saat ini hanya mengenakkan kaos putih dibalut br4z3r hitam, dibawahnya ia memakai celana kain, sehingga memang tampak mudah baginya menjepit tiang kereta tersebut dengan selangkangannya.



Tiang penyangga kereta itu bak tiang poledance, Shani menggesekkan selangkangannya ke tiang tersebut pelan namun bertenaga. Wajahnya memerah kenikmatan, ia menaik turunkan selangkangannya di tiang tersebut bak seorang penari striptease.



apa ia tak sadar semua orang, termasuk aku dapat melihatnya sedang sange?’ Tanya Galuh dalam batinnya.



“Mmmmhng~” Desah Shani.



Galuh mulai merasa ini tidak beres, jika hal ini berlanjut mungkin Shani akan mengalami hal yang lebih buruk dari Melati saat di bis umum, ia harus melakukan sesuatu.



“Ahh! Akhirnya sampai di stasiun tujuan!” Seru Galuh memecah Shani yang sedang keasikan memainkan tiang kereta.



Shani buyar, ia langsung berusaha merapihkan diri seolah merasa bahwa orang – orang tak ada yang sadar akan kelakuannya.



Mereka pun akhirnya sampai di restoran tujuan, restoran ini sengaja mereka pilih di samping kota sebab langsung berhadapan dengan laut, demi mendapatkan pemandangan yang menenangkan.



Sesampainya mereka disana, tanpa banyak menunggu mereka segera memesan dan menyantap makanan khas jejepangan yang disediakan sambil menikmati pemandangan. Tak banyak yang diobrolkan dari kedua ini, hingga kemudian Galuh berusaha membangun percakapan menuju kelakuan Shani dari yang sebelum – sebelumnya.



“Shani, kalau boleh tau apakah kau pernah berpacaran?” Tanya Galuh sambil menyantap sisa – sisa makannanya.



“Eh? Ummm... Sejujurnya belum pernah Kak...” Jawab Shani sambil mengunyah makanannya.



“Heeee... Seorang Shani belum pernah berpacaran? Rasanya aneh cewek sesempurna kamu tidak ada yang mau, hahaha...” Ucap Galuh dengan menyisipkan candaan ala wota.



Shani menunduk, ia tampak tak menyukai kata – kata yang Galuh sebutkan barusan.



“Aku kurang suka kak disebut sempurna – sempurnaan itu... Gara – gara orang pada mandang aku ‘tinggi’, jadi ga ada cowok yang mau sama aku karena minder...” Lanjut Shani sedikit murung.



ah jadi begitu rupanya...’ Gumam Galuh dalam hatinya



“Ummm... Maaf Shani, kalau boleh tanya lagi... Apakah itu alasan mengapa kamu suka bermasturbasi dengan benda mati?” Tanya Galuh dengan suara pelan.



Shani tampak terkejut mendengar pertanyaan Galuh, wajahnya tampak merona sedikit.



“K-K-K-K-Kak Galuh liat ya?! Tuh kan sudah aku duga kakak memang lihat!” Ucap Shani dengan intonasi penuh rasa canggung.



ya ampun shan, semua orang juga ngeliat kali... polos banget sih kamu...’ Gumam Galuh dalam hatinya sambil berekspresi sweatdrop.



Galuh kemudian menjelaskan, semua yang Shani lakukan dapat dilihat oleh siapapun, bahkan yang di kereta barusan jelas dilihat oleh orang lain yang ada di kereta. Galuh memperingatkan Shani untuk tidak terlalu polos sebab ia dapat saja diperkosa jika memungkinkan bagi pelaku.



“Aku pun mendengar semalam suara desahanmu di kamar, kau bermasturbasi dengan tembok penghalang kamar kita kan? Aku sampai terbangun lhoo...” Lanjut Galuh.



“Heeee?! Heeeeee?! Jadi Kak Galuh sadar ya?! Duhh... Yaampun kenapa aku polos sekali...” Kata Shani setengah panik menyesali kepolosannya.



“Yasudah tidak apa – apa kok Shan, aku tidak akan beritahu siapapun... Tapi kenapa kau se-begitu sange nya akhir – akhir ini?” Tanya Galuh.



Shani sejenak diam, kemudian lanjut menjawab.



“Aku pengen banget nyobain rasanya ngewe kak.” Ucap Shani.



“O...kay? Tapi kenapa caramu seperti itu? Kau bisa diperkosa lho...” Tanya Galuh penasaran.



“Kan sudah kubilang kak... Cowok pada minder gara – gara aku disebut sempurna, jadi aku sulit dapat pacar, apalagi ngewe. Kalau udah dititik ini, kayanya aku gak masalah diperkosa, aku pingin banget ngerasain orgasme langsung oleh kontol cowok... Aku tuh pengen dilihat sebagai ‘wanita dewasa’ juga kak sekali – kali.” Jawab Shani.



GLEK



Galuh menelan ludah mendengarkan penjelasan Shani, ia merasa kasihan pada Shani karena image polos dan sempurnanya jadi tak pernah merasakan hubungan sex.



“O-oke Shan, aku ngerti sekarang kenapa kamu melakukan itu...” Balas Galuh.



“Kak Galuh...” Panggil Shani.



“Ya?” Sahutnya.



“Kalo Kak Galuh sendiri... Mau gak ngewe sama Shani?” Pinta Shani dengan wajah memelas.



JEDEEERRRRR



Bak dihantam halilintar, pikiran Galuh langsung melayang kemana – mana, ia tak menyangka Shani sendiri yang menawarkan dirinya pada Galuh. Memang Galuh sempat minder sama seperti cowok lainnya, tapi mendengar penjelasan Shani sebelumnya membuat tekadnya bulat yaitu: ngewe sama Shani biar dia senang.



“AYOK!”



---​


18013252_296558164082997_8974968772179787776_n.jpg



Galuh kemudian membawa Shani ke gang sempit kumuh tempat pembuangan sampah disamping restoran tempat mereka makan. Ia percaya tempat ini aman, sebab biasanya ketika ia membaca komik hentai, gang kecil tempat sampah lah yang biasa dipakai untuk berhubungan sex.



“Tak apa kan ditempat seperni ini?” Tanya Galuh.



Shani mengangguk.



“Iya, lebih menantang juga kan kalau di tempat umum? Hihi”



Shani membuka kancing blazernya satu persatu lalu melempar blazernya ke lantai, sehabisnya ia buka baju kaos didalamnya hingga hanya bra merah saja yang tersisa. Galuh meraih celana kain Shani lalu membantunya membuka celana menyisakan celana dalam warna serupa bra. Bermodalkan pengetahuannya di film bokep, Shani berinisiatif membuka celana Galuh.



Kini mereka berdua berada dalam keadaan telanjang bulat, di luar ruangan. Shani naik dan berduduk diatas penutup tong sampah besar berbentuk kotak, memberikan isyarat untuk Galuh memberi memeknya cumbuan lalu mengangkang lebar.



“Shani... Kau cantik sekali mala ini...” Galuh terperangah melihat kecantikan gadis dihadapannya.



Entah kenapa Galuh mendadak sange melihat seorang Shani dengan kulit putih mulus dan tubuh yang indah berada di sebuah tempat pembuangan sampah kotor dalam keadaan telanjang.



“MMMHMM!”



Tanpa basa basi Galuh memendamkan wajahnya di memek Shani, ia langsung menghisap dan mencumbui memek Shani. Sementara mulutnya menyedot memek Shani, kedua lengan Galuh meremas pantat Shani.



“Mmmhmmm... Enak Galuh sayanggg.... mmmh” Shani mengerang.



Galuh memainkan lidahnya keluar masuk memek Shani, beberapa kali ia menjilati klitoris yang menyembul. Merupakan hal yang jarang bagi Galuh mendapatkan kesempatan berada sedekat ini dengan memek perawan harum, terutama memek tersebut adalah milik seorang Shani Indira Natio.



“Scchluuur sluuurppphhh”



“Aaaahhhhh~” Desah Shani.



Tanpa disadari memek Shani mulai becek, libido Shani mulai naik. Permainan lidah Galuh telah berhasil membuat Shani menjadi semakin sange.



“Kak Galuh...



Shani mengangkat kepala Galuh yang berada di memeknya lalu mengarahkannya ke wajahnya. Shani kemudian mencium galuh penuh nafsu, lidah mereka saling bertemu membuat saliva mereka saling mengucur.



Galuh segera naik keatas tong sampah yang tertutup tempat Shani berduduk, lalu membaringkan Shani tepat berada dibawah dirinya.



“Shani sayang... Aku udah ngaceng banget...” Ucap Galuh yang sudah kepalang sange.



“Mmmhmm... Masukin aja Kak Galuh... Jebol memek Shani untuk pertama kalinya...” Balas Shani.



! ! ! ! !



Tepat setelah Shani mengucap kalimat barusan, Galuh merasakan seolah ada sesuatu yang tersentuh di dalam kepalanya, seolah ada ‘sesuatu’ yang berusaha bangkit. Namun nafsunya yang sudah tak tertahan tak memperdulikan hal itu.



SCHLEEEPP



“Aaannghhh~” Shani mengerang sakit, namun juga nikmat secara bersamaan.



Satu tusukan kontol Galuh cukup untuk menjebol dinding keperawanan Shani, beberapa bercak merah darah perawan terlihat menempel di kontol Galuh disetiap sodokan.



SCHELLLP SCHLEEPP SCLEEPPH



“Aahhh ahhhh! Mmppphhss... Inikah rasanya... Uhhhhh....” Shani meracau merasakan kenikmatan yang baru ia rasakan pertama kali.



“Aaarghhh Shani... kamu sexy banget... Aku gatau apakah aku bisa bertahan sampe kamu orgasme atau tidak...” Ucap Galuh penuh keraguan, sebab sekarang pun ia sudah menuju puncak.



Tak mendengarkan ucapan Galuh, Shani menarik kepala Galuh lalu menciuminya lagi. Kali ini Shani yang memimpin permainan lidah mereka seraya Galuh menggenjot memek perawan Shani, setelah beberapa saat kemudian Shani melepas ciuman mereka.



“Kak, aku percayakan tubuh aku padamu ya... Aku percaya keperawananku hilang pada kakak merupakan hal yang tepat...” Ucap Shani sambil memegangi wajah Galuh yang berada beberapa senti dari wajahnya.



! ! ! ! !



‘Perasaan itu’ muncul kembali, seolah ada sesuatu yang akan bangkit dari dalam kepala Galuh. Perkataan Shani seolah pelan – pelan tapi pasti menekan setiap tombol syaraf yang ada di kepala Galuh, dan ‘sesuatu’ yang berada di kepalanya tampak ‘menyukai’ ucapan Shani tersebut.



Fokus Galuh terbelah, ritme sodokannya melambat, namun ternyata Shani tidak akan membiarkan hal tersebut. Shani segera membantu genjotan Galuh dengan cara menggelinjangkan pinggulnya, membuat kontol yang berada didalam memeknya dikocok oleh pinggul Shani.



“Mmmhmmm... Mhmmm... Gimana Kak? Untuk pertama kali, Shani bagus ga goyangannya?” Ucap Shani sambil menggelinjang dan menggeliat seperti ulat.



“Arrrrghhh... Shani... Jangan... Aku bakal cepet keluar kalau kamu lakukan itu... Aaaahhh~” Ucap Galuh yang mulai memuncaki orgasme.



Sekilas, Galuh merasa kecewa dengan dirinya sendiri sebab ia merasa akan orgasme sebelum lawannya orgasme lagi untuk kesekian kalinya. Jika begini terus, ia merasa bahwa dirinya tak pantas di sebut pria.



“Hmm?”



Shani menyadari fokus Galuh tak kunjung kembali padanya segera memperbaiki permainannya menjadi semakin liar. Meski Shani tidak tau apa yang dipikirkan Galuh, namun ia berusaha memberikan goyangan yang terbaik.



“Kak Galuh...” Panggil Shani.



Galuh yang benar – benar berada di ujung orgasme menoleh ke wajah Shani, ia mendapati Shani menatapnya dalam – dalam.



“Tolong fokuslah denganku, aku ingin Kak Galuh juga menikmati tubuh Shani. Aku sudah membulatkan niatku, untuk malam ini... Tubuh Shani milik Kak Galuh...” Ucap Shani.



! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !

50124637-stock-vector-comic-book-black-and-white-radial-lines-background-square-fight-stamp-for-card-manga-or-anime-speed-.jpg

! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !



Sesuatu bangkit dari kepala Galuh, tepat setelah Shani mengucapkan kalimat sebelumnya. Seolah menjadi pelatuk, Shani berhasil membangkitkan sisi liar dari seorang Galuh, kali ini yang berada di depan Shani merupakan Galuh si Buas.



.



Apex Predator telah berhasil diaktifkan, Galuh memasuki mode buasnya.



.



“AAAAAAAAARRRRGHHHH!!!” Galuh mengerang keras.



“K-Kak Galuh???” Tanya Shani kebingungan.



Galuh melepas kontolnya dari memek Shani, ia kemudian mengangkat Shani dan membalikannya hendak membuat Shani berada dalam posisi doggy style.



“Kyaaaaah~” Shani merasakan perbedaan tenaga Galuh sekarang menjadi lebih kasar, namun bukannya membencinya tapi malah membuat Shani lebih bernafsu.



“Grrrhhhhaaaarghhh!” Galuh yang membuas kembali menggenjot Shani, jauh lebih cepat dan kuat dari sebelumnya.



“Aaaahhhh~ Aaaaaahhhhh~ Kak Galuh~ Enaaaakkk... Nnnngghhmppss” Shani mengerang keenakan, kini kendali penuh berada dalam permainan Galuh.



Sambil menggenjot Shani, Galuh memainkan kedua toket Shani dengan meremasnya secara kasar. Kemudian Galuh mencumbu punggung putih Shani dan menjilatinya.



“Mmmphmmms... Tubuhmu... Milikku...” Ucap Galuh yang mencumbui punggung Shani, caranya berbicara secara intonasi terdengar lebih berat, dengan kata lain yang satu ini memang adalah Galuh dalam mode Apex Predator.



“Iyaaahhhnngg... Iyaahhh... Tubuh Shani... Milik Kak Galuh... Aaaaannghhh~” Shani semakin tergila – gila destiap sodokan Galuh, kini ia mulai mencapai orgasme pertamanya, “Kak... Mau keluar... Mau keluarrrrr.... Uunnngghhh~”



Mendengar desahan sang gadis, Galuh menyodoknya semakin gila, membiarkan Shani mendapatkan orgasme yang diinginkan.



“Aaaaaannghhhhhh~”



SHHHHHHRRRRRSSSSS—



Air orgasme Shani menyemprot deras diatas tong sampah tempat mereka bercumbu. Tubuh Shani yang menungging jatuh tengkurap secara lemas, nafasnya tak karuan, tubuhnya berkeringat hebat. Seumur hidup, Shani belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini sebelumya.



“Hufft... Huffftt... Terimakasih Kak Gal—KYAAAH“



Ucapan Shani terhenti, Galuh yang masih menggila mengangkat tubuh Shani yang sudah lemas tak berdaya. Ia kembali membuat Shani menungging, namun kali ini tangannya tak mampu menopang sehingga membuat pantat Shani menungging keatas namun kepalanya berada dibawah tepat di tong tutup tong sampah.



“M-Masih lanjut... Kak?” Tanya Shani tak percaya.



Satu hal yang Shani lupakan sebelum meminta Galuh untuk berhenti, ia lupa bahwa Galuh masih belum orgasme.



Galuh menarik kedua lengan Shani kebelakang dalam keadan menungging, ia memasukan kontolnya ke lubang ANAL Shani.



“K-Kak! Jangan! Jangan disitu! Bukan itu tempatnya, KAK GALUH!!!” Shani meronta berusaha memberitahu Galuh bahwa ia tak mau di anal.



Namun Galuh yang terlanjur buas tak memperdulikan ucapan Shani.



“GAAAAARRRGHHHHH!!!” Gemuruh Galuh sembari menyodok lubang anal Shani yang amat sempit.



KSSSHHRTTT KSHHHRT KSHRTT



“Aaaaaanghhh!!! Sakitthhh... Sakitthhhh, Kak Galuh...” Erang Shani penuh air mata.



Namun tak meski Shani merasakan sakit yang luar biasa, tapi tak disangka Shani kembali sange. Dapat tertampak pada memek Shani yang kembali basah seraya Galuh menggenjot lubang anal Shani.



“Rrrrghhhh... Aku... Mau Keluar...” Erang Galuh yang mencapai ujung orgasme yang sesungguhnya kali ini.



“Mmmnghhhh!!! Stooopppphh! Aaaangghhhh Fuuuuckkkkk... Aku mau keluar lagi juga, kaaaakkk~”



Seiring nafsu Shani yang kembali, kini lubang anal Shani semakin berkontraksi dengan kontol galuh hingga melebar dan menyempit disetiap sodokan yang dihantamkan oleh Galuh si buas.



Hingga akhirnya sampai disatu titik mereka berdua kompak bergetar hebat, menandakan bahwa mereka akan mencapai ujungnya.



“Kak Galuhhhhhhh... Keluarin barenggg, Aaanghhhhhssshhh” Shani mendesah kegilaan.



“Aku... Keluarrr... AAARRRGHHHHHH!!!” Galuh balas mengerang hebat seperti seekor banteng yang sedang bertarung.



SPPPLLRRRTT SPLLRRTT SHRSHHHHH



Air mani Galuh dalam volume yang sangat banyak menyembul keluar lubang pantat Shani yang sangat mulus. Begitu juga air orgasme kedua Shani yang menciprati tong sampah tempat mereka bedua bersetubuh.



Secara perlahan Galuh mulai kembali ke kesadarannya, disusul oleh rasa lelah yang luar biasa pada tubuh Galuh, sebab ia menggunakan seluruh stok adrenalin yang ada di tubuhnya.



Galuh yang sadar menoleh kearah Shani.



“Ungghh... S-Shani? Kau tidak apa – apa?” Panggil Galuh.



Shani tak menjawab.



Si gadis baru saja pingsan akibat orgasme pertama dan keduanya yang luar biasa.
 
Wah mantap, langsung 2 part....

Apex predator berhasil di Shanj, kira-kira berhasil di Desy nggak ya
 
Wah mantap, langsung 2 part....

Apex predator berhasil di Shanj, kira-kira berhasil di Desy nggak ya

pertanyaan bagus hu :D
Karena apex predator ini butuh suatu 'kondisi' untuk aktif :D


Nitip yang meledak-ledak gan


WADOOOOHHH AMPONNNNN MEMEEEE
Macem bom nuklir itu aduh
 
kenapa gw senyum2 sendiri ya liat polosnya shani

masuk banget ke karakter dia
 
kenapa gw senyum2 sendiri ya liat polosnya shani

masuk banget ke karakter dia

wkwkwkkwkw iya hu spontan banget ane bikin karakter dia kaya gitu, aslinya polos juga soalnya :D
Tapi dibalik kepolosan itu, tidak ada yg tau bahwa.... :D


Hehe cici hehe

sikat hu hehe :D


bayangin shani yang putih mulus, ternodai ngentot di tempat kotor uhh mantap suhu

ironis dan penuh nafsu hu :D


asik lanjut hu

Otewe hu :D
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd