Part H
EMBUN K. P
Kurebahkan diriku, Dengan mengatur nafasku agar menjadi sedikit lebih tenang menunggu kehadiran mbak Wulan kembali
Tak butuh waktu lama, mbak Wulan telah kembali kekamar sehabis menemui pembantu,
Kulihat Perlahan langkahnya memasuki kamar
"Sini mbak rebahan sampingku,(menepuk kasur di samping kananku) " ucapkku pada mbak Wulan
"Iya Embun, " jawabnya (melangkah ke tempat yang di maksud)
Ketika mbak Wulan sudah berbaring di sampingku,
Aku belai rambutnya dengan lembut , kuposisikan diriku di atasnya, perlahan tangan kananku turun kebelakang lehernya
Kukecup lembut keningnya, kemudian beralih ke pipi, dengan pelan dan lembut kukecup bibirnya
Kecupanku semakin lama semakin cepat
Mungkin karena sudah larut dalam permainanku serta orgasme yang sempat tertunda akhirnya, perlahan mbak Wulan mengimbangi kecupanku
Semakin lama kami saling melumat penuh gairah
Perlahan kuarahkan pinggulku berada di antara kedua pahanya
Dengan tangan kiri kupegangkontolku kemudian kugesekkan kepala kontolku di mulut vaginanya yang sudah basah
Perlahan kudorong kontolku memasuki liang vaginanya
"heeeghh... emmpp..... aahhhh" desahnya ketika perlahan kontolku menusuk vaginanya
Setelah masuk semua batang kontolku perlahan ku goyang pinggulku dengan teratur
"emmpphhh... emph.... ah.... ah.... ah.... ah.. ah"suara mbah Wulan yang mulai hanyut dengan permainanku
"Aaaaahhhh............ aaaaahhhh........ aahhhhh......... aahhhhh " penuh nikmat mbak Wulan mendesah
" aaah... aaah... aaah.. aaah " semakin melebarkan kedua pahanya
Ketika mbak Wulan akan mencapai orgasmenya , ku pacu pinggulku semakin cepat,
"ahh.. ah.. ah.. oh.. oh.. ouh.. ouh.. ouh.. mbak mohon jangan berhenti mbun" racaunya dengan kedua tangan berpegang pada pundakku
" ah.. ah.. oh.. oh.. en... t..... oot mbak seeeezzuuka embun.... ah.. ah.. ah.. ah.. ahh.. "desahnya penuh nafsu
" aaaaaaaaaaaahhhhhhmmmhhhhhhh..... mbak keluar mbun....... hah..hah...hash.. hash" Mbak Wulan mencapai orgasme dengan memelukku erat dan mata terpejam serta dengan kedua kakinya melingkar di pinggangku
Tak kuberikan jeda terhadap mbak Wulan
Dengan melepaskan pelukannya serta kukangkangkan pahanya
Pinggulku kembali memacu vagina mbak dengan kasar
"ah... ah.. ahh. ampun embun.... ouh.. ouh.
.. ouh... auh.. auh... auh aaa.. mmmpuuuun.... " ratap nya penuh nikmat
" ah.. ah.. ah.. ah.. ah.. een.. ah.. enaak Embun.... ter... ruus...Embun..... ah.. auh... auh.. auh.. " desahnya penuh gairah
Keringat kami semakin mengucur deras, dengan mata terpejam dan kedua tangannya meremas seprei dengan kuat
Demi melihat keadaan itu
Semakin liar dan kasar hujaman kontolku pada liang vaginanya
" aaaaaaaaaaaarrrrggghhh........... aaaaaaaaaaahhhhhh" dengan mata melotot dan tubuh bergetar tak terkendali serta vagina mengucurkan cairan squirt
Kupegang erat pinggulnya agar kontolku tak terlepas
Begitu nikmat cengkraman vaginanya pada kontolku
setelah orgasmenya mereda
" hash... hash.. hash.. hash... " desahnya ngos- ngosan
Kubelai rambutnya dengan lembut kutatap matanya penuh kemesraan, lalu........
" Plaaaaak.... Plaaaaak... plaaaaak.... plaaaaaak" ku tampar payudaranya bergantian
Kutarik kontolku, kubalikan tubuhnya dengan cepat dan kasar
lalu kuarahkan kontolku di lubang anusnya
" Jangan di situ mbun, mbak mohon, mbak belum pernah " protesnya lemah
Tak kuhiraukan protesnya, merasa sudah pas kepala kontolku di lubang anusnya
lalu kuhentak dengan keras
" aaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuu..... saakkiitt..... hiks... hiks hiks perih mbun... ampun hiks.. hiks.. hiks.... " ratap nya
Kulihat baru kepala dan sedikit batang kontolku masuk, ada sedikit darah mengalir dari pinggiran lubang anusnya
Kutarik rambut mbak Wulan, hingga mendongak kearahku, kulihat ada air mata yang keluar dari matanya
Kutarik nafas kemudian kutahan dengan sekuat tenaga kuhentakkan lagi pinggulku
"Aaaaaaaarrrrrggggggghhhh..... aaaammmmppuuuuunnnnn..... saakkiitt.... perih embun... ampun... ampun.. sakit hiks.. hiks " teriaknya
Sungguh nikmat kurasakan, teriak kesakitan mbak Wulan serta jepitan pada kontolku menjadi sesuatu yang sukar terlukiskan
Setelah agak lama baru ku goyang pinggulku
perlahan tapi pasti
" au.. au.. au.. hiks.. hiks.. hiks " suaranya ketika aku mulai menggoyang pinggulku
semakin lama semakin cepat hujaman kontolku pada lubang pantatnya
" Au.. ah.. ah. ah.. hiks.. ah... egh.. egh... " desahnya mulai menikmati
" emmmpph... emmmpph... ah.. ah.. ah ah.... mbak keluar lagi embun aaaaaaaaaaahhhhhhhh " dengan berkelinjang mbak Wulan meraih orgasme nya
Kubalik lagi tubuh mbak Wulan dengan kasar, lalu kuposisikan Pinggulku diantara kedua pahanya lagi
Kuarahkan kontolku di vaginanya
dengan sedikit dorongan kasar masuklah kontolku di dalam vaginanya
" Plak... plak.. plak plak" kutampar pipinya
"ah.. ampun.. ah.. ampun.. ah.. ampun... ah.. ampun " ratapnya lemas ketika kontolku menghunjam keras vaginanya
" Aaaah.. aaaah.... aah mbak mau keluar lagi embun " racau pilu nya padaku
" tahan sebentar mbak Embun juga mau keluar kita bareng mbak" kataku dengan goyangan pinggulku semakin kencang
"aaa aaaaaaaaaaahhhhhhhh..... crot.... crot " desah klimaksku sekitar enam kali tembakan pejuku di dalam vaginanya
Tubuhku dan mbak Wulan saling menindih bermandikan peluh dengan nafas naik turun penuh kepuasan
Setelah mereda klimaksku,
Kurebahkan tubuhku di sampingnya
Terlihat mbak Wulan begitu lemah
Kubelai rambutnya lalu kudekap tubuhnya
" Maaf mbak, " ucapku
(mbak Wulan hanya menatap sayu)
" Embun kalau lihat bagian tubuh yang mengundang birahi sulit terkontrol " kataku dengan ekspresi wajah yang menyesal
" Mbak istirahat saja, dan maaf untuk semuanya Embun terpaksa " kataku lalu menyelimutinya dan bergegas kembali kekamarku
.......... ....... ...... ......
Keesokan paginya,
" Aaaaaaaaaaaaaaa.......... hah.. hah... hah" teriak ku terbangun dari tidurku
"mimpi itu datang lagi" gumamku
Aku beranjak dari tempat tidurku kemudian bergegas mandi,
Selesai mandi ku cek hp ku
terdapat beberapa SMS
salah satunya dari Silvi menanyakan kenapa aku tiba-tiba pulang
Tapi tak kubalas SMSnya
Dan yang membuatku tersentak ketika kulihat ada SMS dari kakek Timur
Dari kakek Timur : Embun begitu kamu baca sms ini bergegas lah kerumah kakek, sekalian ajak mbak Wulan
Tanpa kubalas SMS kakek Timur, Aku pun bergegas mencari mbak Wulan dan mengajaknya serta ke rumah kakek Timur
Firasatku mengatakan ada suatu hal yang tidak enak
......... ..... ....... ........ ........ .....
Seminggu kemudian ~~
Di salah satu TPU,
Aku begitu meratap sedih di gundukan tanah merah pemakaman yang baru saja terbentuk
Tak kukira kak Doni selama ini mengidap penyakit mematikan
Tumor telah cukup lama bersarang di dalam tubuhnya
Aku tak tau akan hal itu,
Yang tahu tentang penyakitnya hanya beberapa orang kepercayaan dan orang terdekatnya saja
Bahkan mbak Wulanpun sebagai istrinya tidak di beritahu
Dengan isak dan derai air mata aku kembali mengingat pembicaraan ku dan kak Doni
Kala itu sore hari, kak Doni mengajakku duduk
dan ngobrol dengan ringan di ruang tamu
Hanya kami berdua, mbak Wulan sedang tidak ada di rumah kala itu
"Bagaimana embun sudah cukup mengertikan keadaan kelompok..?!" tanya kak Doni
"Lumayan kak" jawabku
"Kakak mau tanya,..?? boleh....!!??"lanjut kak Doni
" Boleh kak, ada apa kak,....?? " tanyaku
" Sudah punya pacar belum....???" kak Doni bertanya
"Belum kak, hehehehe" jawabku malu
"kenapa tidak mencari....?? "lanjut kak Doni
" Iya nanti Embun cari, kalau ada yang mau he.. he.. he.. he" kujawab dengan santai
"Owh belum mencari, bisa kakak minta bantuanmu..?? " tanya kak Doni
" Selagi bisa, Embun pasti bantu kakak" jawabku semangat
" Ini berhubungan dengan mbak Wulan mu, coba kamu lihat ini...!!! “ lanjut kak Doni dengan memperlihatkan dua lembar foto
(Terkejut aku melihat isinya)
"Jadi selama ini mbak Wulan telah..... "
" Benar, mbak Wulan mu selingkuh dan sudah tiga tahun ini berlangsung " potong kak Doni sebelum maksud pernyataanku selesai
" Trus kakak minta bantuan apa, menghajar selingkuhannya atau bagaimana kak....?? " tanyaku
" Tidak harus begitu Embun, pada dasarnya juga kakak yang salah, kakak tidak memiliki kemampuan untuk memberikan kebutuhan batinnya" jawab kak Doni
"Kakak bisa mengerti keadaannya, kenapa mbakmu selingkuh , akan tetapi ego dan rasa sayang kakak tidak ingin membiarkan mbak Wulanmu di miliki orang lain " ucapnya
" Hingga kakak mengambil kesimpulan dan untuk itulah kakak perlu bantuanmu"tegasnya
"Kakak begitu mencintai mbak Wulanmu, tapi kakak benar-benar tidak berdaya akan hal itu "ucap kak Doni
" Maksud kakak tak memiliki kemampuan memberikan nafkah batin itu apa" tanyaku
"Kelak kau akan tau keadaannya Embun, bagaimana bisa bantu kakak.?? " tanyanya padaku
" Bantuan apa kak, Embun bingung, " jawabku
" Beri nafkah batin mbak Wulan dan miliki dia seutuhnya" jawab kak Doni yang membuatku begitu tak percaya
"Ta.. ta.. tapi kak....!!!! " kataku terbata
" Dari pada orang lain kakak lebih rela kalau itu denganmu Embun " jawab kak Doni
" Kenapa kamu tidak mau Embun,??? "
"Bukan tidak mau kak, Embun sangat kasar sedikit kalau sudah birahi, kakak tidak khawatir kalau mba... ...... "
" Kakak tau perbuatanmu terhadap seorang gadis di desamu yang bernama Fatma," potong kak Doni cepat
(Begitu kaget dan tak percaya aku mendengarnya)
" ma... ma.... mak... suu..... "
" Kakak tahu dari ayah, kakak rasa juga kamu sudah bisa menebak dari mana ayah bisa tahu" potong kak Doni sebelum pertanyaan gagap ku selesai
(Aku hanya mengangguk lemah)
"Kakak heran kenapa kamu bisa seperti itu tapi setelah di jelaskan ayah, kakak bisa mengerti,dan dari peristiwa itulah Kakak punya ide seperti ini" lanjutnya
"Tapi kak,!!!! "
" Tidak masalah kalau kamu mau kasar, asal jangan seperti yang kamu lakukan dengan Fatma itu terlalu ceroboh " kata kak Doni
" Kamu harus memutar otakmu karena harapan kakak, kamu harus memilikinya secara utuh dan kelak kamu harus menjaganya" lanjut kak Doni
"Dan semua sudah kakak persiapkan tinggal kamu lakukan " ucap kak Doni
" Boleh Embun tanah satu hal kak, " tawarku
" Iya, apa?? lanjut kak Doni
"Tiga tahun waktu yang cukup lama kak, kenapa kakak membiarkan mbak Wulan begitu saja" tanyaku
"Karena kakak tau mbak mu melalukan itu hanya untuk lari dari masalah dan mengisi kebosanan,
satu minggu setelah mbak mu selingkuh, kakak langsung tau dan mengirim kan orang untuk memantau gerak geriknya" jelas kak Doni padaku
"Mbak mu hanya melakukan pelukan, cium dan yang paling jauh oral" lanjut kak Doni
"Tapi kenapa harus Embun kak, " tanyaku
" Karena kamu adikku, dan hanya padamu kakak percaya " jelas kak Doni
(" Aku pun hanya mengiyakan, ")
Akhirnya tiga bulan kemudian aku baru siap menjalankan asal dengan caraku sendiri
NOTE TS ;Sebenarnya karakter Mbak Wulan TS ambil dari buku psikologis Real Story terbatas yang pernah TS baca , karena ini hanya buat hiburan jadi setiap komposisi perencanaan TS modifikasi sesuai kemauan TS agar kita sama-sama enak (BAHAYA KALAU ADA PK) dan bila ada teguran dari om momod terpaksa TS hapus thread yang menurut TS bagus tapi mungkin tidak untuk para suhu dan senior di forum ini