Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

Kok kemampuan investigasi, pelumpuhan, penyerangan khas kepolisian profesional si Ai baik tangan kosong,penggunaan senjata blm ditampilkan ya, lebih banyak kemampuan berlendir Ai saja yg banyak ditampilkan. Sebenarnya saya mencari kemampuan profesionalitas si Ai dalam bidang kepolisian. Maaf suhu kalau kurang berkenan...
 
File 68 Sacrifice part 2

Suasana gedung yang menjadi pusat kampanye para relawan pendukung gubenur Adiguna sontak bergemuruh ramai saat hasil quick count pilgub Jakarta mengumumkan kemenangan Adiguna atas tuan Rizky dengan selisih perolehan suara telak.

Adiguna yang berada di tengah tengah kerumunan ikut meluapkan kegembira-annya dengan mengangkat kedua tangan-nya tinggi tinggi ke udara.

"Ini kemenangan kita semuaa!!"teriak Adiguna, Adiguna kemudian langsung memeluk dan mencium bibir Yuna yang berdiri di sampingnya disaksikan oleh para pendukungnya.

"Selamat mmmhh... mmhh.. Adiguna... San ..mmmhh" bibir Yuna terpatah patah mengucapkan selamat dalam lumatan bibir Adiguna.

Para relawan yang selama ini berjuang mengkampanye-kan Adiguna bersorak gembira.

Adiguna melepaskan ciuman-nya pada Yuna dan kemudian berjalan membaur dengan para pendukungnya itu untuk bersalaman dan berpelukan mensyukuri kemenangan ini.

"Pesta...pesta...!, kita harus merayakan kemenangan ini dengan pesta rakyat!!" Suara pendukung Adiguna bersahutan.

"Pesta?.."Adiguna nampak tertegun mendengar usulan para relawannya untuk merayakan kemenangannya itu.

"Pesta... pesta... pesta..." suara para relawan Adiguna berdengung makin keras dan jelas.

Ya...!!, rakyat Jakarta ingin merayakan kembali-nya sang incumbent dengan pesta kemenangan yang meriah.

Adiguna mengangkat kedua tangannya ke atas meminta kerumunan pendukungnya untuk tenang.

"YA..!!, BESOK MALAM KANTOR GUBENUR AKAN SAYA BUKA UNTUK UMUM" pengumunan dari Adiguna.

"KITA AKAN BERPESTA MERAYAKAN KEMENANGAN INI DAN SIAPA SAJA BOLEH DATANG!!"Lanjut Adiguna mantap.

"Yeah... horee... horee "para pendukung Adiguna kembali mengkerumuni sang gubenur terpilih untuk memberi selamat.

Suasana rumah relawan Adiguna semakin riuh ramai.

Di pojok ruangan Shinobi yang diam diam membaur dengan para pendukung Adiguna tampak tersenyum licik.

"Yah... sebuah pesta dengan ribuan tamu, inilah kesempatan emas untuk membunuh Adiguna." Shinobi merancang rencana licik-nya dalam hati.

Kematian Adiguna tepat di acara perayaan kemenangannya di hadapan ribuan para pendukungnya itu bakal menjadi panggung megah untuk unjuk kekuatan bagi organisasi WWW.

Yah..!organisasi hitam itu tidak mau tunduk dan tetap akan menebarkan teror sampai Jakarta bisa dikuasai.

Shinobi kemudian ikut larut dalam suasana acara kemenangan, tidak ada seorangpun yang menyadari akan kehadiran sosok Shinobi, pembunuh yang paling ditakuti se-asia itu dalam acara hari itu.
*****
Berhasil menendang selangkangan Juve, Lily melepaskan diri dari tubuh Juve yang menindihnya dan cepat lari menyelamatkan diri keluar dari kamar tidur-nya.

Namun apa daya, begitu lolos dari sang buaya, Lily malah tertangkap oleh para serigala yang sudah menantinya.

Puma dan Panther menangkap Lily dan kemudian mendorong jatuh si gadis berparas ayu itu hingga duduk bersimpuh di hadapan Juve.

"Ayo sekarang emut-in konti saya" Juve menyorongkan tongkat kejantan-annya hingga menabrak wajah Lily.

Juve hendak memaksa Lily untuk mengulum dan mengoral konti buluk-nya itu.

"Cuih .. tak sudi..."Lily memalingkan wajahnya jijik tak sudi menatap batang konti yang menjulur-njulur di hadapannya itu.

Iiih... ngeri!!, Seumur hidup-nya Lily belum pernah melihat secara langsung bentuk kelamin pria apalagi mengoral-nya.

"Hooh... hoo... ternyata neng Lily bener bener masih perawan ya, jangan jangan lihat konti juga belum pernah nih?"goda Panther yang gemes melihat tingkah Lily yang kikuk dan lugu saat melihat penampakan kejantanan Juve.

"Sepertinya si eneng perlu kita bantu supaya ga malu malu lagi berkenalan sama konti Juve" Puma tersenyum licik, si perawan Lily yang tak berdaya itu sungguh menggairahkan buat Puma.

"Jangan... jangan dekati Lily!!"Lily meringkuk ketakutan saat si kembar gila memepet-nya dan kemudian menyeret Lily hingga duduk berlutut di hadapan Juve.

Juve tersenyum mesum berdiri tegak dengan kedua tangan berkacak di pinggangnya, konti buluk Juve berdiri tegang menggandul-gandul tepat di tengah selangkangannya.

"Kyaaa..."jerit Lily saat kedua tangan Puma menjambak rambutnya dan mencengkeram kepala Lily.

Plak...plak Puma me-nampar pipi Lily kencang hingga tubuh Lily terbanting ke lantai.

Darah segar mengalir dari sela bibir Lily yang pecah terkena gamparan sadis Puma itu.

Lily meringkuk kesakitan campur ngeri ketakutan di lantai menghadapi tiga orang biadab itu.

"Hayoo.. bangun, kalau tidak..."
Panther mengayunkan kakinya dan Duuggh...!!, ujung sepatu karet Panther brutal menghantam ulu hati Lily.

"Uuughh... aakkkh!" Sepakan di dada-nya itu membuat Lily muntah darah, tubuh mungil Lily berguling guling di lantai kesakitan.

"STOP!!, tahan.. sayang sekali kalau tubuh sintal sampai rusak!, lebih baik kita nikmati dulu.."Juve menahan gerak Panther yang hendak menghujani Lily dengan tendangan susulan.

Puma dan Panther saling bertukar pandang dan kemudian tersenyum licik, setuju dengan pendapat Juve.

Puma menjambak rambut Lily dan menyeretnya masuk kembali ke kamar tidur-nya.

Di dalam kamar Juve dan Panther sudah menunggu-nya.

Bruuk...!, Puna mendorong jatuh Lily hingga duduk bersimpuh di hadapan Juve yang berdiri malangkerik di tengah kamar Lily.

"Ayo cicipi konti lezat ini neng!" Puma mendorong wajah ayu Lily dalam dalam hingga wajah Lily terbenam dalam selangkangan Juve.

Batang konti Juve yang bau dan item itu tepat menempel dan menyundul nyundul bibir Lily membuat Lily merasa jijik dan mual.

"Uungh...unnngh...!!" Lily mengeluh kesakitan berusaha menarik kepala-nya menjauh dari selangkangan Juve, tapi sia sia saja, Puma tak kendor sedikitpun mencengkeram dan membenamkan kepala Lily ke tengah paha Juve itu.

"Buka mulut-mu neng...hee.. hee..." wajah mulus Lily yang mengelus elus titit-nya itu sekejap saja membuat kejantanan Juve ter-dongkrak dan membesar hebat.

"Mmmphh...mmmph .."Lily menggelengkan kepalanya sekuat tenaga menolak pentol konti Juve yang mencoba memaksa menerobos masuk dalam rongga mulut Lily.

"Bandel banget sih!!"Panther menbetot hidung Lily kuat kuat hingga Lily kesulitan menarik nafas dari hidung-nya.

Karena kesulitan bernafas akhirnya Lily terpaksa membuka mulut mungilnya untuk mengambil nafas.

Begitu mulut Lily terkuak sedikit, tak membuang kesempatan Juve segera mendorong batang konti-nya menyeruak masuk dalam rongga mulut Lily yang malang itu.

"Gluph..gluuph..."Lily mendelik saat pentol konti Juve menyusup masuk dan memenuhi rongga mulutnya tanpa permisi.

Juve terus menyodokkan kontinya menyumpal mulut Lily hingga ujung pentol kontinya menyundul langit langit mulut Lily.

Bentuk aneh dan bau khas konti Juve itu sungguh membuat Lily tak nyaman dan kesakitan.

"Hooo....hooo...!!, oouuhh.. anget. . anget banget"raut wajah Juve nampak keuenakan, membuat si kembar gila iri dibuatnya.

"Ayo emut...emut konti Juve, sedoot yang kenceng!!"Juve menggoyang goyangkan pinggulnya memaksa Lily mengoral kejantannya.

Namun Lily diam saja,tak sudi memberi kenikmatan pada Juve. Air mata berlinang membanjiri wajah ayu Lily.

"Dasar bandel...!!"Puma dengan kasar mendorong kepala Lily dari belakang hingga hampir seluruh batang kejantanan Juve melesak masuk menabrak ujung tenggorokan Lily.

"Oooh yeeaaahh.. !!good Puma!" Juve melenguh keuenak-an, konti Juve dalam mulut Lily terasa disedot sedot lembut.

"Gaag .***ag...aakhhh"Jika Juve termehek mehek uenak sebaliknya Lily yang mulutnya terisi penuh dengan batang kejantanan Juve tersedak sedak setengah mati.

Namun penderitaan Lily baru saja di mulai.

Puma dengan jahat kemudian menggoyangkan kepala Lily maju mundur memaksa mulut Lily mengkopyok batang pejal yang ada dalam mulut Lily itu.



Sruup...sruuup...sruupp.. dengan tempo cepat Puma mendrible kepala Lily, memaksa Lily untuk mengoral konti Juve.

Batang konti Juve timbul tenggelam dalam mulut Lily, rongga mulut Lily yang imut membuat pentol konti Juve serasa dikocok kocok enak.

"Ooouhh uenak...ooouhh!"Juve merem melek ke-uenakan sambil meracau tak karuan.

"Gaag..***ag... gaagh" Lily tak berdaya saat Juve memperkosa mulut-nya.

"Bos Juve kita berdua boleh ikutan menikmati sepongan si neng geulis ini tidak?.." Puma yang tangannya mulai pegel pegel karena mendrible kepala Lily rupanya juga tak ingin ketinggalan pingin mencicipi nikmatnya felatio oral Lily.

"Hoo... hoo..boleh... boleh Puma!!" Jawab Juve sambil menatap tajam mata Lily yang terbelalak tiap kali konti Juve menyodok mulutnya.

Lily tidak sadar kalo Juve mulai merapal ilmu gendam-nya dan menghipnotis Lily untuk melayani nafsu bejat-nya.

Lily perlahan mengalami mind-break, pikiran Lily menjadi kosong. Tubuh Lily kian tak terkendali dan berhenti meronta.

"Good girl.., ayo sekarang isep konti saya pelan pelan.." Juve mengsugesti kakak cantik Ai itu untuk kembali mengemut konti buluk Juve.

Meski jijik dan canggung namun kali ini herannya Lily dengan sukarela malah menyedot nyedot lembut batang pejal dalam mulut imut-nya itu.

"Ya bener kaya gitu.., ayo pake lidah kamu sedikit... aakh..., awas jangan sampai kena gigi kamu ooouuh... enak.. enak..." Juve terus mengsugesti alam bawah sadar Lily.

Bagai zombie Lily mengikuti seluruh instruksi Juve, Di kulum-nya penis juve dalam mulutnya sambil sesekali menghisap batang pejal itu kuat kuat.

Kesadaran Lily total padam, Lily kini 100% menjadi boneka pemuas nafsu Juve.

Si kembar gila sudah melepas seluruh pakaiannya dan kini berdiri telanjang disamping kanan dan kiri Lily.

Konti item Puma dan Panther menjuntai tegang di selangkangan mereka, menuntut jatah untuk dipuaskan.

"Auuh... geli banget..., ayo sekarang Lily kocok-in konti mereka berdua juga hoo...hoo..." Juve memberi sugesti baru yang mengerikan buat Lily.

"Gluk..."Lily terperangah melihat tiga konti yang ditodongkan ke arahnya bersamaan itu, bingung mulutnya harus mengoral konti yang mana dulu.

"Heii... jangan bingung, kocok-in pake tangan kamu saja dulu!"perintah Juve yang belum rela konti-nya berpindah dari dalam mulut Lily.

Puma dan Panther berbarengan menuntun tangan kanan kiri Lily untuk menggenggam erat batang penis mereka.

Sambil tersenyun mupeng Puma memandu jari jari lentik Lily untuk mengelus elus konti-nya.

Si gadis lugu itu nampak malu dan kebingungan namun diam menurut saja saat tangannya digunakan untuk men-coli batang batang konti dalam genggaman tangannya.

"Hoo.. tangan si eneng alus banget, jadi langsung pengen ngecriit" Puma melenguh keuenakan saat telapak tangan Lily menggesek kulit konti-nya.

"Uuuh.. uuuhh..." Panther yang lebih pendiam daripada kembaran-nya memilih mendesah ndesah menikmati kehalusan kocokan tangan Lily.

Tek...tek... tek...! Telapak tangan Lily yang beradu dengan kulit kriwil konti Puma dan Panther berkecipak menimbulkan suara decak kencang.

Kocokan Lily makin mantap dan cepat membuat si kembar gila berkelojot-an nikmat.



"Hoo.. hoo.. jangan lupa sama saya neng...ayo sepong-in konti saya juga"Juve kembali menyodok-nyodok-kan konti-nya memaksa Lily untuk kembali mengoral batang pejal itu.

"Gaag... gaag..." dalam pengaruh hipnotis Juve, Lily dengan pasrah melayani tiga orang attacker yang meng-gang-bang Lily berbarengan itu.

Kepala Lily bergerak maju mundur mengocok konti Juve dengan mulutnya sambil kedua tangannya tak alpa mengocok ocok penis si kembar gila.

"Ayo... lebih cepet... isep yang kuat...kocok lebih cepet lagi.." Juve terkekeh mensugesti Lily untuk makin cepat mengkocok tiga konti yang menodai tubuh suci-nya itu.

"Glupph.. mmmh... mmhh.." bagaikan vibrator kepala dan tangan Lily bergetar makin cepat, konti konti jahanam itu timbul tenggelam terkocok dalam tubuh Lily semakin cepat saja.

"Aakkh....uedan...aakh...."Puma melenguh kencang saat kontinya meledos memuncratkan lava pejuh kental-nya dalam genggaman tangan Lily.

Kejantanan dari si sulung kembar gila itu lebih dulu mencapai garis finish dan pertama mengalami ejakulasi di antara ketiga pria yang menggumuli tubuh Lily berbarengan itu.

Puma beringsut mundur sambil menutupi selangkangannya, harga diri-nya hancur berkeping keping karena jagoan-nya loyo dan kalah perkasa dibandingkan jagoan Panther dan Juve.

"Hee... hee... cepet sekali... letoy banget ha.. haa.."ejek Panther yang ternyata stamina-nya lebih perkasa di banding kembaran-nya itu.

Puma merengut kesel melihat kejantannya yang menyusut cepat setelah klimak memuntahkan lahar spermanya barusan.

Juve yang merasakan kontinya mulai senat senut hampir ngecrot buru buru menarik keluar konti-nya dari mulut Lily, Juve tidak mau buru buru ejakulasi sebelum sempat menikmati liang nikmat utama Lily.

"Panther, mulut imut si eneng ini sekarang milik-mu, silakan menikmati sepongan-nya" Juve mempersilahkan Panther untuk memperkosa oral Lily.

Panther berubah posisi dan duduk di lantai dengan posisi kaki membentang lebar, konti Panther berdiri tegak tepat di tengah selangkangan-nya.

"Ooh yeah... sini jalang cepet isep konti saya!!" Panther dengan berangasan menjambak rambut Lily hingga Lily jatuh dengan posisi merangkak di lantai.

"Kyaaa...***sp..***sp!!"Lily merintih saat Panther membenamkan wajahnya ke selangkangan Panther, batang konti Panther tepat menghujam memenuhi mulut Lily.

Sungguh malang nasib Lily, begitu mulut-nya lepas dari konti Juve, kini ganti konti Panther yang menyumpal mulut mungil Lily.

Dalam belitan hipnotis Juve, Lily dengan lahap mencucup-i konti Panther dengan bibirnya.

"Ooh... good girl..."Panther melenguh uenak saat Lily menggenggam erat batang raksasa-nya itu dan kemudian mengkenyot kenyot pentol konti-nya dengan lahap.

Slrup...slruup..slurp..!, bagaikan jalang profesional Lily mem-felatio konti Panther, batang pejal itu di emut emut, dijilati, di isep dan dikocok kocok nikmat dalam kehangatan rongga mulut imut Lily.

Juve yang sudah terpuaskan dengan liang mulut Lily, ganti mencari lubang kenikmatan yang lain di tubuh Lily.

"Gaag..***gg.., jangan... jangan!!"Lily berteriak ketakutan saat Juve dari arah belakang menungging-kan tubuh Lily dan mulai meraba raba bagian bawah tubuh Lily.

Tempik perawan Lily-lah sasaran Juve selanjut-nya.

Juve mengelus elus bokong punel Lily dan kemudian meregangkan belahan nyempluk itu hingga gundukan tempik Lily yang tembem itu terlihat utuh dari sela sela paha Lily.

"Ooh... bener bener tempik perawan yang masih tulen" Juve berdecak kagum saat jari jarinya menyibak bibir vagina Lily dan mendapati gurat vagina Lily yang masih lurus dan tanpa cela.

"Aiyaaa....aaakkhh..."tubuh Lily menggelinjang seperti tersengat listrik saat telunjuk Juve menyentuh gurat tempik Lily itu dan menggelitik biji kelentit Lily yang sungguh peka.

"Angkat bokong-mu lebih tinggi neng!!" Perintah Juve pada si boneka Lily.

Apabila dalam kondisi sadar bisa dipastikan Lily akan melawan dan meronta sekuat tenaga saat tubuhnya digumuli dua orang jahat itu.

Namun dalam kondisi pengaruh hipnotis Juve, Lily dengan patuh menunggingkan pantat-nya tinggi tinggi ke atas menurut-i perintah Juve.

Posisi tubuh Lily yang membungkuk itu membuat liang tempik Lily merekah lebar dan terlihat jelas dari sela belahan pantat punel Lily.

Juve mengocok batang kontinya supaya makin keras dan membidik pentol konti-nya tepat ke liang sempit Lily.

"Aiyyaaa....."Lily merintih kencang, punggungnya melekung ke atas saat pentol konti Juve membelah bibir vagina-nya dan menusuk masuk dalam tubuhnya.

Liang tempik perawan Lily yang sempit dan keset itu berkedut kedut tidak rela menampung batang asing yang memasuki-nya.

Ploop... dinding vagina Lily berkontraksi hebat menolak dan akhirnya memantulkan keluar batang konti Juve yang mencoba merogol masuk dalam liang sempit-nya itu.

"Haa... haa.. asyik!!, bener bener tempik perawan tuleen, sulit banget di tembus... "Juve tertawa girang mendapati liang memek Lily yang sungguh sungguh masih rapet dan orisinal.

Juve kembali memaksa membobol keperawanan Lily, kali ini dengan cara yang kasar.

Juve meremas bokong Lily dan kemudian dengan kasar men-cangkul-kan pentol konti-nya kembali menerobos masuk dalam tempik nyempluk Lily.

Liang tempik Lily berkontraksi hebat sekali lagi, mencoba mementalkan konti Juve yang hendak menembus-nya itu.

Namun kali ini Juve tak mau gagal lagi, dihentakkan pinggulnya kencang menghajar bulatan bokong Lily hingga...

Jreesh ...!! Konti jahanam Juve menyeruduk masuk dan kasar merobek selaput dara perawan Lily.

"Iiiiihh...."Lily melengking, tubuhnya menggelinjang kesakitan saat darah perawan-nya pecah oleh konti Juve.

Rasa perih merajam selangkangan Lily, rasa pedih menghujam relung hati Lily yang tak rela kesucian yang ia jaga selama ini malah direngut paksa oleh orang orang jahat itu.

lily2.gif


"Ole...ole... uenak...uenak...!!"kekeh Juve yang konti-nya serasa dipilin pilin enak oleh dinding vagina Lily.

"Hajar bos..."Panther menyibak rambut Lily dan kemudiam memaksa sang dara malang itu untuk kembali meng-oral konti-nya.

Slruup...slruupp... dalam pengaruh gendam Juve, tanpa sadar Lily patuh saja dan langsung menyedot nyedot konti item yang menyumbat mulut mungilnya itu hingga membuat Panther melenguh terbuai nikmat.

Namun yang harus Lily layani bukan hanya Panther saja, Juve yang baru saja merengut keperawannya kembali menyodokkan batang kejantannya yang menancap dalam liang tempik Lily hingga menohok dinding rahim Lily.

"Aiiiiyaa....."Belum juga reda rasa sakit yang menyayat tempik-nya, Lily kembali menggeletar kesakitan saat Juve menggocek batang kontinya maju mundur menggerus liang tempik singset-nya.

Clap...clap...clap.. tanpa menghiraukan rintih kesakitan Lily dengan kecepatan kereta express, pinggang Juve bergoyang cepat memaju mundurkan konti buluk-nya mem-bor-bar-dir tempik Lily yang baru saja di belah duren paksa perdana itu

Lily pasrah tanpa daya saat kedua jahanam itu memperkosa-nya berbarengan dari depan dan belakang.

"Aah ...aaah...aaahh... slrup..."Lily mendesah dengan mulut penuh oleh konti Panther, sementara di belakang konti Juve dengan brutal menumbuk-i liang tempik-nya hingga lecet lecet tak karuan.



"Emut...emut yang kencaang hee...hee..."Panther menampar wajah Lily kasar tiap kali hisapan mulut Lily ke konti-nya melemah.

Slruup...sruuup...sruuupp... sambil menahan isak tangis Lily kembali menyedot kencang batang jahanam Panter yang mengkotori aurat-nya itu.

"Hooo...hoo... tempik perawan memang beda, lebih seret... jepitnya lebih kenceng..."Juve meski ngos-ngos-an mendrible kontinya merogol tempik Lily dari belakang makin laju saja hingga tubuh menungging Lily terbanting banting.

Puma mengkipas kipas kejantannya yang tergeletak lemas tadi, nafsu birahi-nya kembali bergejolak melihat kedua rekannya yang sedang menggilir tubuh Lily.

Perlahan si puma kecil mulai bangkit menyaksikan geliat tubuh mungil Lily yang terombang ambing di tengah dua tubuh kokoh yang menodai-nya itu.

"Hee...hee..neng Lily.. sini abang Puma ikut ncicipin tubuh neng Lily ya..."Puma mengkocok kocok kontinya yang kembali meregang dan bersiap kembali ke arena pelecehan tubuh Lily.

Lily terbelalak panik saat melihat ada batang konti lain yang mendekati tubuhnya itu.

Tiga pria jahat kini kembali mengkerumuni tubuh Lily, bersiap menodai tubuh indah itu habis habisan.

Di saat saat kritis buat Lily itulah beruntung Joker dan Sheena datang menolongnya.

"LEPASKAN DIA!!"bentak Joker begitu memasuki rumah Lily dan mendapati kakak kandung Ai itu sedang digumuli Juve dan kawan kawan.

"Joker...Sheena, para attacker pengkhianat!, kalian masih hidup saja?" Juve, Puma dan Panther langsung melepaskan tubuh Lily dan berdiri menghadang dua orang attacker yang membelot ke kubu polisi itu.

Kini lima orang dengan kemampuan istimewa yang dulu-nya tergabung dalam attacker, team elite organisasi hitam WWW itu saling berhadapan, bersiap saling serang dan bunuh.

"Juve, biar si Sheena, gadis racun itu jadi milikmu, biar kami hajar si bocah maniak komputer itu." Puma yang masih ngeri dengan racun racun Sheena segera memilih Joker sebagai lawan-nya.

Sebelum Juve sempat menjawab, Puma langsung menerkam tubuh Joker hingga keduanya menubruk tembok.

Tembok kayu di kamar Lily itu jebol, tubuh Joker dan Puma berguling guling hingga ke ruang tamu rumah Lily.

Panther cepat melompat keluar menyusul saudara kembar-nya itu.

Berguling guling di tanah, Joker dengan cekatan menendang tubuh Puma hingga terpental jauh darinya.

"Modar..."begitu tubuh Puma terlempar, Panther yang menyusul di belakang langsung melayangkan pukulannya untuk menghajar Joker.

Wuut..!! Pukulan Panther menerpa ruang kosong karena Joker lebih cepat berkelit ke samping.

"Ciaat...ciaat!!" Puma di samping langsung menghujani Joker dengan jurus tendangan kaki seribu-nya.

Wussh...wussh..wushh... puluhan tendangan Puma lagi lagi menerpa ruang kosong, tubuh Joker dengan elok meliuk liuk menghindari semua serangan Puma.

Plak..plak...!!dari sela sela hujan serangan Puma, Joker malah berhasil melayangkan dua pukulan balasan yang telak menghajar pipi Puma.

Puma beringsut mundur ketakutan sambil memegangi pipi-nya yang memar terkena pukulan Joker.

"Jurus kaki tanpa bayangan?!"Panther menjerit marah mengenali jurus meringankan tubuh andalan Joker yang membuat gerakan Joker menjadi sangat luwes dan lincah itu.

Joker tersenyum tipis seakan akan merendahkan kemampuan si kembar gila.

"Cuih..!!, bocah kemaren sore banyak lagak, ayo Panther kita hajar bocah tengil ini dengan kombinasi jurus pukulan dan tendangan kaki seribu kita!"ajak Puma pada kembaran-nya yang sama sableng-nya itu.

Panther menganggukkan kepala dan langsung merapal jurus tangan seribu-nya.

Seribu pukulan dari arah kanan langsung mengarah ke Joker.

Puma tak kalah cepat kembali mengirim tendangan kaki seribu-nya untuk menghajar Joker dari arah kiri.

Ribuan pukulan dan tendangan menderu-deru mengepung Joker dari segala penjuru.

Joker berteriak lantang, kaki-nya menjadi ringan seperti angin, tubuh-nya enteng tanpa bobot dan gerakannya menjadi secepat kilat.

Blaar...!! Tiga orang yang masing masing merapal jurus andalannya itu bertubrukan di udara menimbulkan gelegar suara tubrukan yang kencang.
*****
Di dalam kios bunga Lily, Sheena si poison Ivy berhadap-hadapan dengan Juve si mind-breaker.

Tahu bahwa hipnotis Juve amat berbahaya, Sheena dengan cepat berlari langsung menyerbu ke arah Juve.

Satu pukulan telak Sheeena yang mematikan ke ulu hati Juve bakal membuat Juve kalah seketika.

"Hoo..hoo..."Juve yang terkenal licik cepat merengkuh tubuh lemas Lily di lantai sebagai tameng-nya.

Tak mau menyakiti kakak Ai, Sheena sigap membuang pukulannya ke samping.

"Terima ini.."Juve dengan jahat menendang tubuh Lily di depannya untuk menubruk tubuh Sheena.

Terkena tendangan Juve tubuh Lily terlempar ke udara ke arah Sheena.

Hap..!!, Sheena dengan lincah menangkap tubuh Lily di udara yang melayang ke arahnya.

Kemudian dengan hati hati Sheena dengan sigap menggendong tubuh mungil Lily ke pojok ruangan untuk menjauh dari Juve.

Sheena sungguh miris melihat kondisi Lily yang telanjang bulat dengan tubuh penuh memar itu.

Karena sibuk menolong Lily, Sheena menjadi lalai akan ancaman Juve.

Memanfaatkan ke-tidak-waspadaan Sheena, Juve langsung menyerang Sheena dengan hipnotis-nya.

"Kosongkan pikiran-mu!!, ikuti perintah saya!!"Juve mendelik menatap tajam mata Sheena untuk meng-gendam gadis racun itu.

Sheena buru buru memalingkan wajah-nya menghindar dari tatapan menyihir Juve.

Namun terlambat buat Sheena, padahal hanya sepersekian detik saja mata gadis oriental itu bertatapan dengan Juve, namun hipnotis jahat Juve dengan cepat langsung menguasai pikiran sehat Sheena.

Mendadak pikiran Sheena gelap dan kosong, tatapan mata Sheena menjadi bengong.

Sheena berdiri kebingungan di tengah ruangan, dalam pikiran-nya hanya terdengar suara Juve. Suara orang yang menjadi tuan-nya sekarang.

Juve tersenyum licik menatap dua gadis cantik dalam ruangan yang ada dalam pengaruh hipnotisnya itu.

Dua orang gadis itu kini menjadi milik-nya dan tunduk 100% akan titah Juve.

Juve tersenyum mupeng melihat kulit putih mulus khas oriental Sheena, sudah lama Juve terpesona akan kemolekan si gadis beracun itu.

"Kesini kalian berdua!!"perintah Juve me-remote control Lily dan Sheena.

Bagai boneka Lily dan Sheena mengikuti perintah Juve.

Kedua gadis itu mendekat ke posisi Juve berdiri.

Juve melirik nakal pada Sheena, otaknya diselimuti kabut segala pikiran kotor.

"Buka baju dan celana-mu neng Sheena...hii...hii..!" perintah Juve nakal pada Sheena si amoi cantik itu.

Mendengar perintah Juve, tubuh Sheena menggeletar seperti terkena sengatan listrik.

Tanpa sadar Sheena perlahan mempreteli kancing baju-nya satu persatu tanpa malu dan risih di depan Juve.

Juve meneguk ludahnya saat perlahan tubuh putih mulus Sheena tersingkap.
 
Kok kemampuan investigasi, pelumpuhan, penyerangan khas kepolisian profesional si Ai baik tangan kosong,penggunaan senjata blm ditampilkan ya, lebih banyak kemampuan berlendir Ai saja yg banyak ditampilkan. Sebenarnya saya mencari kemampuan profesionalitas si Ai dalam bidang kepolisian. Maaf suhu kalau kurang berkenan...

Thx suhu user212 buat input/kritik-annya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd