Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

Bimabet
gagal ngecrot nih, master. :tidak:
padahal udh tegang maksimal ini.

btw suntikan anti ngaceng diluar ekspektasi ane. saluut. lucu sih tp tetep serrreeem. syukur bukan pembaca yg disuntik,

attacker WWW bakal kalah lawan ai pake strategi yg seperti apa? waiting 4 next chapter

keep the faith:papi:
 
eeee napa ya ok ane merasa defaju yg sangat tinggi

alex di fitnah adegannya seperti di film xXx 2 :bingung: dan juga seperti aih lupa ..hehe

dan adegan dokternya berasa kayak film jav :capek:yg pernah nubi tonton ... waaaaw sepertinya masih jauh nih pasti makin seru nih:baca:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
File 68 Sacrifice part 1

Dengan dasar dasar ilmu keperawatan yang dimiliki-nya, Lily berhasil mengeluarkan tiga butir peluru yang bersarang di tubuh Alex.

Beruntunglah Alex, jika Lily sampai terlambat mengobati-nya Alex bisa mati kehabisan darah.

"Selesai..., Alex akan baik baik saja Ai" Lily menyelesaikan simpul benang jahitan luka di dada Alex.

Gadis 20 tahun itu menyeka peluh yang menggenang di dahi-nya.

Ai dari tadi hanya bisa menangis sesenggukan di pojok-an rumah kayu menyaksikan operasi Alex .

Ai benar benar ketakutan kehilangan Alex.

"Semoga Alex cepat pulih" Lily memasangkan infus dan kantong darah yang ia ambil dari klinik dokter Daniel untuk mengganti darah Alex yang banyak hilang itu.

"Kak Lily..."Ai menghambur dalam pelukan Lily, lega karena Lily sudah menyelamatkan nyawa Alex.

Alex tertidur dalam rumah kayu, dengan perawatan dari infus, obat-obatan dan kantong darah besar harapan Alex untuk cepat pulih.

"Sekarang apa rencana Ai?"tanya Lily kalem saat tangis Ai mula mereda dan Ai sudah bisa menguasai kegalauan hati-nya.

Berita di televisi tak henti menyiarkan kisah pengkhianatan Alex, ratusan polisi mengejar dan mencari keberadaan Alex.

Hanya menunggu waktu saja sampai para polisi itu sampai ke rumah pohon Ai.

Ai percaya Alex tidak mungkin membunuh Gozo, pasti organisasi hitam WWW-lah yang telah menjebak Alex.

Namun Ai tidak tahu diri-nya harus mulai dari mana untuk membersihkan nama Alex dan menhapus status buronan-nya.

"Coba Ai tenan dulu dan pikir baik baik"Lily mengelus lembut kepala adik-nya itu.

Ai tampak merenung dan sebentar kemudian mata-nya berbinar.

"Jenderal Jonathan, Ai harus menghubungi-nya, jenderal Jonathan pasti bisa membantu Alex" Ai dengan semangat mengambil ponsel-nya dan langsung menghubungi nomer jenderal Jonathan, kepala kepolisian tertinggi.

Tuuut.... tuuut...tuuut..., terdengar nada sambung tapi tidak ada jawaban dari ponsel Jonathan.

Berkali kali Ai mencoba menghubungi Jonathan tapi hasil-nya tetap nihil.

"Arrghh.... jenderal Jonatan kemana sih!!" Keluh Ai sambil meninju udara dengan kesal.

"Hush...Ai jangan putus asa seperti itu, memang tidak ada lagi orang dikepolisian yang bisa membantu Alex"

Ai menggelengkan kepala lemas.

"Lho bukankan Oom Jackal, ayah Alex sendiri juga seorang polisi? Beliau pasti mau membantu Alex, anaknya" Lily teringat pada Jackal teman dekat ayah-nya di kepolisian.

"Hah... Jackal?, si tua botak cabul itu?!!"Ai geleng geleng kepala lagi teringat sosok ayah Alex yang doyan memelototi dada montok Ai itu.

"Lho koq Ai pesimis kaya gitu, meski dia cabul, tapi masak menolong anak-nya sendiri tidak mau sih?"Lily dengan lembut mencoba memberi solusi pada Ai.

Ya..., sepertinya tidak ada salah-nya mencoba pikir Ai, sejahat jahat-nya macan, tetap tidak akan tega memangsa anak-nya sendiri.

Ai dengan ogah-ogah-an menghubungi nomer Jackal.

"Ya...Ai, Jackal di sini..."sekali dering dan langsung terdengar suara orang yang paling Ai benci di seberang sana.

"Oom.. Ini Ai, Ai... Ai takut Oom..huu... huu...Alex... Alex dalam bahaya..." Ai menangis lagi.

"Hei... heeii... Ai jangan nangis gitu, Oom juga sedang mencari Alex, Oom percaya Alex tidak mungkin membunuh Gozo"

"Iya Oom..., Alex tidak mungkin membunuh, Alex orang yang baik...huu.."curhat Ai di telepon.

Jackal tersenyum licik, inilah kesempatan emas buat-nya untuk menangkap Alex dan siapa tahu bonus-nya bisa mendapatkan tubuh molek Ai.

"Ai tahu di mana Alex sekarang?, Alex dalam bahaya karena organisasi WWW dan polisi pasti sedang mengejar-nya sekarang."tanya Jackal.

"Ai tidak tahu Oom, Ai takut Alex kenapa kenapa di luar sana..."

"Hmm.. kalo begitu apa Ai ke sini saja ke rumah Oom, di sini lebih aman..., organisasi WWW tidak mungkin berani ke sini" Jackal mulai menebarkan jerat-nya.

"Tapi... tapi..."Ai menjawab ragu ragu.

"Setelah sampai di sini, nanti kita temui jendral Jonathan bersama sama Ai, beliau pasti sanggup membantu Alex"rayu Jackal lagi.

"Jenderal Jonathan bisa membantu Alex?"tanya Ai lagi.

"Ya... dia pasti akan membantu Alex, sekarang Ai cepat ke sini!"Jackal menjawab menyakinkan.

"Iya... iya... Oom, hari ini juga Ai berangkat ke rumah Oom Jackal" Ai menjawab pelan sebelum menutup panggilan telepon Jackal.

"Gimana Ai?"tanya Lily setelah Ai selesai menelepon Jackal.

"Ai.. harus berangkat ke Jakarta sekarang juga kak, Ai titip Alex ya..."jawab Ai yakin.

Lily tersenyum dan siap mendukung segala keputusan adik tercinta-nya itu.

Ai mencium kening Alex dan hari itu juga kembali ke Jakarta.
******
"Hue.. hue... cihuy... asyik, ayo cepat ke sini Ai, Oom sudah tidak sabar mencicipi tubuh semlohai-mu itu hue..., hue..."Jackal tertawa mesum membayangkan rencana-nya untuk mencabuli tubuh Ai.

Jackal sudah menyiapkan tipu muslihat untuk mendapatkan tubuh ranum Ai.

Ai tidak menyadari bahwa kesucian-nya saat ini ada dalam ancaman si penjahat kelamin Jackal.
*****
Bogor, dini hari, sebuah mobil MVP berwarna merah memasuki perbatasan Bogor.

Tak lama mobil itu berhenti di tujuannya di depan kios bunga Lily.

Puma dan Panther, attacker berjuluk si kembar gila, kakak beradik yang tidak pernah rukun nampak sedang bertengkar di jok tempat duduk belakang.

Di kursi pengemudi nampak Juve pimpinan para attacker duduk mencermati jalan.

"Berhenti berkelahi!!, kita di sini untuk kerjaa!"bentak Juve penuh wibawa pada penumpang di belakang.

Puma dan Panther keder dengan aum-an Juve dan langsung berhenti berkelahi untuk mendengarkan kata kata Juve selanjut-nya.

"Misi kita kali ini sangat penting, masuk dalam kios bunga itu, segera temukan dan bunuh detektif bocah ini!" Juve melempar selembar foto Alex ke arah kembar gila.

"Hee... hee... beres bos Juve! Bocah ini pasti modyar!!"Puma terkekeh, resedivis kambuhan itu sudah puluhan kali masuk penjara karena membunuh.

"Ehem... bos, tapi boleh kan kalo kita bersenang senang sedikit?"Panther menyahut kata kata Puma.

"Bersenang senang? Maksud kamu?"tanya Juve.

Panther tersenyum licik dan menunjuk ke arah pintu kios bunga di hadapannya.

Lily, si gadis berwajah ayu nampak sedang membuka pintu dan keluar dari kios bunganya sambil membawa beberapa karangan bunga di tangannya.

Seperti hari hari biasanya, tiap pagi Lily selalu pergi berangkat mengantar kiriman paket bunga untuk para langganannya.

Puma dan Panther meneguk ludah mengawasi lenggak lenggok pinggul Lily yang berjalan meninggalkan kios bunganya itu.

Setelah Ai berangkat ke Jakarta dan memastikan kondisi Alex yang tertidur dirawat di rumah pohon mulai membaik, Lily segera kembali ke kios bunga-nya.

"Dasar kalian sontoloyo, belum kerja sudah minta enak enak"maki Juve mengetahui apa niat yang ada di benak kembar gila.

"Hee... tapi boleh kan bos?, sekali kali kita menikmati mojang Bogor?"tanya Puma lagi.

"Dasar kalian!!, Kalo gadis segeulis itu saya juga mau mencicipi bodi-nya hee...hee..."Juve menjawab sambil ikut tertawa nakal.

Ketiga pria jahat utusan Shinobi itu kemudian mengendap endap dan menyelinap masuk dalam kios bunga Lily tanpa sepengetahuan siapa-pun.

Si gadis ayu nan malang Lily, tidak menyadari akan peristiwa durjana yang menunggu-nya di dalam rumahnya nanti.
******
Warga Jakarta pagi itu berbondong bondong pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih gubenur baru mereka lima tahun ke depan.

Peristiwa pembunuhan inspektur Gozo malam kemarin tak menyurutkan antusias warga.

Untuk mengantisipasi teror WWW, kepolisian melipatgandakan kekuatan mereka untuk mengamankan situasi dan kondisi pilgub Jakarta itu.

Dalam pilgub kali ini sang incumbent Adiguna ditantang oleh tuan Rizky, seorang politikus muda yang kiprah-nya belum banyak di kenal.

WWW-lah yang memunculkan nama Rizky dalam pilgub kali ini hanya untuk menggantikan Tanuwijaya, calon gubenur boneka WWW yang tertangkap bersama Kenzo dulu.

Tanpa lawan sepadan, hampir dapat dipastikan Adiguna-lah yang akan terpilih untuk memimpin Jakarta lagi.

Kemenangan Adiguna bakal menjadi bencana buat organisasi hitam WWW yang berencana menguasai dan menjadikan Jakarta sebagai pusat produksi dan peredaran narkoba se-asia pasifik.

Dengan diam diam Shinobi mulai menyusun sebuah rencana jahat untuk membunuh Adiguna.
*****
Tengah hari Lily selesai mengirim semua pesanan bunga para langganannya dan kembali pulang ke kios bunga-nya.

Dengan terkantuk kantuk karena semalam-an bergadang mengeluarkan peluru dari tubuh Alex, Lily membuka pintu rumahnya dan masuk ke dalam.

Mata gadis menjelang 20 tahun-an itu terasa berat, dengan gontai Lily langsung berjalan ke kamar tidurnya sambil melepas satu persatu helai pakaian yang melekat di tubuh moleknya hingga hanya menyisakan selembar tank top you can see dan celana dalam mini yang membungkus tubuh-nya.

Tinggal seorang diri dalam kios bunga-nya yang lumayan besar itu membuat Lily merasa nyaman untuk berpakaian minim dalam rumah.

Masuk dalam kamar-ny Lily menguap dan kemudian langsung merebahkan badan letih-nya ke peraduan-nya yang empuk dan nyaman itu.

Tanpa meng-kunci pintu kamar-nya lagi Lily terlelap dalam tidurnya.

Ooops...!! Lily yang malang tidak menyadari kalo ada tiga pria jahat yang telah menyatroni rumah-nya saat ini.

Setengah hari menunggu kepulangan Lily, Juve keluar dari persembunyiannya begitu mendengar Lily masuk ke dalam rumah-nya.

Pimpinan attacker itu memberi kode pada si kembar gila untuk berjaga di luar kamar tidur Lily, kemudian seorang diri Juve mengendap masuk ke dalam kamar Lily.

Berjalan pelan takut membangunkan mangsanya, Juve mendekati tubuh Lily yang tidur menelentang di kasur itu.

"Gluk..., amboi molek-nya gadis ini" begitu dekat dengan Lily Juve meneguk ludahnya mengagumi keindah-an lekuk aurat Lily yang menerawang di balik tank top putih tipis yang membungkus tubuh ranum Lily.

Lily yang tertidur kelelahan tak menyadari kehadiran Juve.

"Ooh... payudara yang indah..."mata Juve tertumbuk pada tonjolan yang membusung di dada Lily, belahan yang indah terbentuk di antara kedua buah dada besar nan bular itu.

Juve dengan perlahan naik ke atas ranjang menghadapi tubuh Lily yang menelentang seksi itu.



Dengan gemetaran Juve mengulurkan tangannya dan dengan lembut mengelus gundukan di dada Lily itu.

Nyess...!!, gumpalan susu Lily yang ternyata polos tak terbungkus bra itu terasa sangat empyuk dan kenyal di telapak tangan Juve.

Lily yang tertidur lelap tidak bereaksi pada sentuhan di dada-nya itu.

Melihat reaksi Lily yang diam saja, telapak tangan Juve kembali mengelus elus bulatan payudara Lily.

"Hee..hee.. pentil susu kamu imut sekali.."Juve terkekeh saat telunjuknya menyentuh puting payudara Lily.

Juve menyentil nyentil pupil imut di puncak dada Lily itu hingga Lily tak sadar mendesah dalam tidurnya.

"Aaahh....."Lily mendesah lirih saat pentil susu-nya dipelintir pelintir oleh Juve.

Sentuhan di area sensitifnya itu membuat pentil susu Lily perlahan mengeras hingga tercetak mancung di bagian dada tanktop transparan Lily.

"Hee..,imut sekali!, mari kita lihat ada apa di balik bajumu ini neng."Juve tersenyum cabul dan kemudian berlahan menyingkap tanktop yang membalut aurat Lily ke atas hingga tubuh atas Lily telanjang.

Bloob.., gumpalan buah dada montok Lily spontan menyembul keluar saat Juve menelanjangi-nya.



"Tssk...tssk... uedan susu-nya guedee banget!!" Juve terbelalak menatap porsi payudara yang sangat pas di dada Lily itu.

Payudara Lily berbentuk bulat sempurna, ukurannya proposional dengan tubuh langsing Lily, kencang tapi tekstur-nya amat kenyal.



Dengan telunjuknya Juve menusuk nusuk gumpalan payudara yang terhidang di hadapannya itu.

Di pencet pencet sekencang dan se-penyok apapun bentuk buah dada montok yang membusung di dada Lily akan segera kembali menggelembung balik ke bentuknya yang bulat dan padat.

Payudara Lily sungguh kenyal dan elastis itu membuat Juve ketagihan untuk menyentuh-nya lagi dan lagi...

Lily yang masih terlelap tak berdaya saat Juve menggerayangi buah dada indah-nya itu.

Sesekali Lily menggelinjang atau mendesah lirih merespon rangsangan di area sensitif-nya itu, namun tak sampai terbangun.

"Hee..hee.. si eneng tidurnya nyenyak banget ya, kalo begitu sekalian dibugil-in saja ya hee...hew"Juve terkekeh sambil melirik celana dalam-an imut yang membalut selangkangan Lily.



Juve melepas tangannya dari dada Lily dan berpindah ke pinggul ramping Lily.

Sreet...!! dengan sekali lorot, celana dalam motif bunga yang membungkus selangkangan Lily terlucuti melalui sela sela paha punel kakak kandung Ai itu.

Panorama miss V Lily yang tembem dan bersih menawan dengan bulu pubis tercukur rapi membuat Juve kembali cleguk cleguk mupeng.

Bibir vagina Lily yang masih perawan ting ting itu terlihat lurus dan utuh, sangat orisinil.

"Oohh... hari gini masih ada cewe yang masih perawan? Hmmm... yummi!!"beruntung sekali dirinya kali ini pikir Juve karena bakal menggagahi seorang perawan.

Setelah puas memandangi ke-elok-an area intim Lily, pandangan Juve kembali tertumbuk pada gundukan payudara Lily yang bergerak naik turun cantik seirama detak jantung Lily.

Payudara punel itu begitu menggiurkan dan mengundang untuk dijamah.

Gyut..***ut..!! Dengan gemas kedua telapak tangan Juve mencengkeram buntalan buah dada Lily yang tak muat dalam genggaman tangannya itu.

"Hajar bleh...!!" Tangan Juve meng-krunyel krunyel payudara empyuk itu kasar hingga bentuk-nya peyot tak karuan.

Nyoot...nyoot...!! Juve meng-uleni adonan susu Lily kian lama makin brutal hingga tubuh Lily ikut menggeletar kesakitan.



"Kyaaa....."Lily menjerit kesakitan dan terbangun dari tidur-nya saat Juve mencetol menyakiti payudara kanannya.

Lily yang mendadak bangun langsung tersentak kaget dan ketakutan saat mendapati ada sosok pria asing di hadapannya.

Lily semakin takut saja saat menyadari tubuh-nya yang nyaris telanjang.

"Hah? Siapa kamu? Tolo..hhhmp...! " Juve membungkam teriakan minta tolong Lily dengan telapak tangannya.

"Diam... diam ...sayang!!,jangan melawan kalo tak mau celaka"ancam Juve.

"Hmmp...hhmmph... hhhmp.."Lily meronta berusaha melepaskan diri dari Juve yang menindih-nya.

Juve nampak kewalahan menghadapi Lily yang tak henti meronta.

"Tolong... tolong...!!"jerit Lily saat berhasil melepas tangan Juve dari mulutnya.

"Bandel!!, jangan melawan neng geulis, atau saya bunuh adik kamu!"gertak Juve.

"Ai... Ai.., jangan..., jangan ganggu Ai" ratap Lily, ancaman Juve untuk membunuh Ai membuat Lily berhenti melawan.

Lily khawatir Ai yang berangkat tadi pagi ke Jakarta ikut tertangkap oleh orang orang jahat yang mencelakai Alex.

Khawatir akan keselamatan Ai, Lily berhenti meronta dan membiarkan Juve kembali menguasai tubuhnya sambil mulai mencari tahu apa tujuan kedatangan pria yang sedang mendusal dusal di dada-nya itu.

"Bagus..., kalo kamu nurut gitu"Juve mengkendorkan tekanan-nya ke tubuh Lily.

"Apa mau-mu?" Tanya Lily.

"Hee... di mana detektif bocah ini bersembunyi?" Tanya Juve sambil menyodorkan foto Alex.

"Saya tak kenal dia!!"jawab Lily ketus.

"Haa... haa..., tak ada guna-nya berbohong dengan saya, nanti kamu juga akan jujur pada saya" kekeh Juve sambil mulai menghipnotis Lily.

"Pergi, jangan ganggu saya..."erang Lily jijik saat Juve kembali meremas remas Payudara.

Juve menatap tajam mata Lily, mendadak Lily merasakan pikirannya kosong dan ber-awan.

"Psst...!! jangan melawan dan nikmati saja hee..." Juve mengacungkan telunjuknya menyurih Lily untuk diam dan kemudian mulutnya langsung mencaplok dan melahap buah dada Lily.

Tubuh Lily berhenti melawan dan meski jijik entah mengapa Lily hanya bisa pasrah membiarkan Juve mencium-i dan mencucup-i puting payudara-nya.



"Aaahh... jangan..."Lily yang mulai tenggelam dalam pengaruh gendam Juve melenguh pelan saat Juve mengulum pentil susu-nya.

Geli...geli iiih...!! rasa-nya sungguh geli dan jijik, tapi entah mengapa Lily tak kuasa menolaknya.

"Good girl... hhmm.... saya suka... saya suka!!"



Juve makin kasar meremas remas buntalan susu Lily, mulut-nya tak henti mencocol dan meng-emuti pentil susu Lily yang imut itu.

"Sruuup...srruuup... seger...seger huu..." Juve menyedot nyedot kencang pentil Lily sambil sesekali mencodot-i sekujur payudara gadis ayu itu hingga kulit dada Lily lebam penuh bekas cupang.

Juve melirik kontinya yang sudah tegang maksimal. Konti Juve berontak meminta segera dikawinkan dengan tempik perawan Lily.

"Eehh..!!, jangan... Lily ga mau..."Lily diserang rasa panik saat merasakan tangan Juve mulai merambati paha dan bokong-nya.



Sambil terus me-nyusu di dada Lily, Juve dengan bedebah mulai menggerayangi selangkangan Lily.

Tangan Juve membelai dinding selangkangan Lily yang ditumbuhi bulu pubis halus dan rapi.

"Kyaa....lepasin Lily!!"Lily spontan menepis tangan Juve yang hendak mengowol owol tempik tembem-nya.

Setengah sadar dari pengaruh hipnotis Juve, Lily sekuat tenaga mempertahankan kesucian-nya dari jamahan Juve.

Dipenuhi oleh nafsu birahi untuk menyetubuhi tubuh perawan Lily, membuat konsentrasi Juve untuk meng-hipnotis Lily kurang optimal, akibatnya meski terkena sugesti Juve namun Lily tidak sepenuhnya mengalami mind-break.

Dengan tergesa gesa Juve melepas celananya hingga tubuh bawah Juve telanjang.

"Kyaa...jijik.." Lily bergidik ngeri melihat belalai konti Juve yang menjuntai tegak menantang di tengah selangkangan pemimpin attacker itu, bulu bulu jembut yang ijuk dan gondrong lebat semakin menambah seram penampilan kejantanan Juve.

"Nikmati saja neng!, sebentar lagi kamu akan ku buat kelojotan enak menikmat-i surga dunia"bisik Juve di telinga Lily.

Juve menyodorkan pentol konti-nya ke arah bukit montok di tengah selangkangan Lily.

Lily yang tidak mau kehilangan kesuciannya secara percuma di konti orang jahat yang tak dikenal-nya kembali berontak.

Kaki Lily menendang nendang asal ke udara berusaha menjauhkan Juve yang hendak mengkotor-i tubuhnya itu.

"Kyaaa.... jangan..."Lily menjerit histeris saat merasakan ujung konti Juve yang sekeras batu itu menyentuh lesung vagina-nya.

Duag...!!, tendangan putus asa terakhir Lily di luar dugaan secara kebetulan tepat sasaran menghajar ulu hati Juve yang sudah bersiap menggagahi-nya.

"Aduh.... akkh!!" Juve terjengkang ke belakang dan menggelundung jatuh dari tempat tidur Lily.

Cepat lari..!!, ayo cepat lari Lily, selamatkan diri-mu dari si jahanam Juve!!

Begitu Juve jatuh dari ranjangnya, Lily dengan sigap cepat menyusul turun dan segera lari keluar dari kamar-nya.

"Dasar jalang!!,jangan kabur kamu!"Juve yang menggelundung jatuh ke lantai memaki maki penuh amarah, tak terima kalah dari gadis berusia 20 tahun itu.

Berhasil keluar dari kamar-nya, Lily nampak lega karena keperawannya urung direnggut oleh Juve.

Namun Juve tak datang sendirian menyatroni kios bunga Lily, si kembar gila Puma dan Panther sudah menanti di depan kamar untuk menangkap Lily.

"Kyaa...!!" Lily menjerit saat Puma dan Panther menyergap-nya.

"Halow...cantik.. mau ke mana?" Begitu keluar dari kamar Puma langsung menangkap dan merangkul tubuh Lily dari belakang erat erat.

"Lepasin... bajingan kalian!!" Lily meronta dalam dekapan Puma berusaha meloloskan diri-nya.

"Hee... galak banget!, nanti kita lihat kalo udah di atas ranjang apa si eneng ini masih galak juga ya? Hee.. heee.." Panther menyusul mendekati Lily, mata-nya memelototi lekuk aurat Lily dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Susu-nya enak dan empyuk banget bro..!"tangan Puma menelusup dari sela ketiak Lily dan langsung meremas remas buah dada semok Lily.

"Oh iya, mana sini saya coba?"Panther mengulurkan tangannya ke dada Lily dan langsung nimbrung meraba raba payudara montok Lily.

Nyut...nyut, serentak bersama sama Puma dan Panther langsung berebut menggrepe dan meng-kremes-i payudara Lily.

"Kyaa... dasar kurang ajar!!"Lily meronta kuat kuat tapi percuma saja.

Juve berjalan keluar dari kamar ikut mendekati tubuh Lily yang tak berdaya dalam pelukan Puma sambil tersenyum mesum.

"Hmmm... dasar gadis nakal!, sini saya hukum kamu!"bentak Juve, konti Juve kian tegang menggandul gandul di tengah selangkangan Juve.

Puma dan Panther saling bertukar pandang menanti hukuman apa yang diberikan Juve pada Lily selanjutnya.

"Cepat bawa gadis itu ke sini!"

Puma menyeret Lily dan kemudian degan kasar mendorong Lily hingga jatuh berlutut di hadapan Juve.

Lily memalingkan wajah-nya, tak sudi menatap konti Juve yang mengacung dihadapannya.

"Sekarang, ayo cepat emut konti saya!!"
****
Sepasang pria dan wanita terlihat mendekati rumah pohon yang letaknya tersembunyi dalam hutan di belakang kios bunga Lily.

"Akhirnya ketemu juga si buronan ini"si wanita bermata sipit mengkibaskan tangannya membersihkan pakaiannya yang kotor akibat menembus hutan tadi.

Pria di samping gadis itu menganggukkan kepalanya.

"Yang penting kita lebih cepat daripada para attacker itu" sahut Joker pada Sheena.

Setelah peristiwa ledakan di mabes polisi, Joker dan Sheena sengaja ke Bogor untuk melacak keberadaan Alex.

"Jangan senang dulu Joker, mobil hitam yang tadi kita lihat diparkir di depan kios bunga itu sama persis dengan mobil yang biasa dipakai oleh Juve" Sheena si poison ivy mengingatkan Joker untuk tidak gegabah dan ceroboh.

"Damm...! Para attacker itu seperti virus saja, kerjanya cuma membuat kekacauan saja" geram Joker sambil mengepalkan tinjunya.

"Apa rencana kita Joker?" Tanya Sheena yang mempunyai dendam pribadi pada Juve.

"Ayo kita musnahkan virus virus itu!" Joker berbalik arah dan berjalan menuju kios bunga Lily di depan hutan.

"Lho..lho... ati ati Joker, ada Juve di sana, kemampuan hipnotis-nya tidak bisa diremehkan"Sheena kembali mengingatkan Joker untuk waspada pada sihir Juve.

Joker termenung menyadari tak akan mudah untuk mengalahkan Juve meski kemampuan bela diri Joker ada di atas Juve.

"Lho Joker jangan pesimis dulu dong, ayo minum pil ini dulu" Sheena menyodorkan sebutir pil warna ke-emas-an pada Joker.

"Racun apa ini?"tanya Joker penasaran.

"Itu antidot untuk sihir Juve, begitu meminum-nya konsentrasi dan kewaspadaan kita akan naik berlipat lipat, hipnotis Juve tak akan mempan pada kita"jelas Sheena.

Tak ingin pengalaman pahit-nya terhipnotis oleh Juve terulang membuat Sheena, lulusan teknik kimia itu bekerja siang malam untuk mencari antidot hipnotis Juve.

Joker menelan pil emas di tangannya.

"Ayo kita habisi mereka!!"Joker berjalan mantap ke arah rumah Ai untuk menghadapi Juve dan para kembar gila.

Sheena berjalan pelan di belakang mengikuti Joker.
 
kayaknya bakal ada belah duren neng Lily nih,;) tarik bang JUVE, hajar ampe dower :konak:

sebelumnya sheena bs kabur dari sergapan juve & kembar gila, sekarang berbalik nyerang, penasaran ama scene fight perdana joker,
semoga ai masih menyimpan suntikan anti ngaceng buat mr. jackal. selain polisi & interpol apa ga ada lembaga laen yg bantu lawan www, misal TNI, secara mereka kan ahli perang. wait 4 da real sacrifice

keep the faith:papi:
 
besok ane gabung ah ama mereka biar bisa dapet enak juga hehe
:)
perasaan kok saben hari enak terus yee dapetnya
:hore:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd