Hubungan ku dengan suami awalnya memang baik2 saja sampai saat ini pun baik. Sampai tibalah Pandemi ini datang semua berubah dunia seperti terbalik.
Suami mulai menganggur sejak pandemi datang hanya terkadang saja jika ada kerjaan. Ya awalnya sebelum pandemi kerjaan dia bagus pendapatan stiap minggu lebih dari cukup bahkan bisa menabung.
Tapi smnjak pandemi smua menurun dg drastis karena suami memang bukan pekerja tetap melainkan hanya di lapangan. Awalnya masih ada kerjaan hingga tidak ada satupun kerjaan. Selama beberapa bulan kerjaanya mendlat penghasilan yang gk pasti bahkan kadang yidak cukup atau harus ambil tabungan untuk menutupinya.
Dan Januari 2020 suami full mengganggur padahal saat itu aku sedang hamil besar. Dia sangat benci kepadaku,dia menyalahkan kehamilanku karena aku hamil rejeki kami jadi sulit,menambah beban keluarga. FYI: ini anak kedua. Karena saat anak pertama Alhamdulillah rejeki kami mengalir baik jauh lebih baik dari saat ini.
Hingga sampai melahirkan pun dia masih membenciku.but kehidupan sex kami No problem, meskipun saat hamil dia lebih jarang mendekatiku karena memang dia tidak suka dengan kehamilanku bahkan aku lebih sering dibuatnya menangis. Karena setiap mau makan yang aku mau dia selalu cuek. Ketika aku ada waktu aku berusaha beli sendiri. Tabungan kami semakin menipis, Suamiku selalu cuek bahkan Marah sama aku selalu yang jadi permasalahn adalah kehamilan ku dan aku yg membuat rejeki kami menjadi surut tapi ketika ku tanya dia selalu diam hingga aku pernah diusir tidak boleh tidur dikamar. Dan aku bersama anak pertamaku tidur dirumah mertua. Paginya ku tekadkah kuatkan hati aku paksa ngajak dia bicara secara baik2 awalnya dia menolah tapi aku paksa, benar saja dia tetep kekeh kalo penyebab ekonomi kluarga ini sulit adalah aku dan kehamilanku. Hingga akhirnya aku minta Mau dia apa karena memang sudah lebih dari 3 bulan aku tidak diberi nafkah Lahir seperak uangpun tak pernah dia memberiku semua pendapatan kerja dia oegang sendiri. Terkadang aku curi sesikit uangnya 5-10 ribu hanya untuk jajan anakku.masalah makan aku kadang dikasih mertua karena memang rumah berdekatan. Aku tau mencuri itu salah tapi aku gk ada pilihan lain tabungan pribafiku sudah habis untuk hidup sehari2. Aku gertak dia untuk.kembalikan aku ke orangtua ku jika memang sudah tak mampu atau tak mau menfkahi aku dan ank,calon anakku dan anaknya juga, aku bilang ortuku masih mampu kalo nafkahi aku dan anakku karena aku adalah anak tunggal.aku gk maksa dia antar aku oulang cukup telpon saja kedua ortu ku kembalikan aku dan aku akan pulang sndiri. Untuk tiket nnti biar ortu ku yang belikan nanti akan aku minta uang buat ditransfer untuk beli tiket. Suamiku menyetujui nya. Langsung aku kerumah mertuaku yg hanya ada ibu mertua,aku ceritakan apa yang terjadi walaupun sebenarnya mertuaku tau apa yg terjadi di RT sejak lama,aku pamit kalo aku mau pulang saja ke rumah ortu aku mau lahiran disana dll. Mertua ku menangis, dia menanyakan apakah ortu ku tau masalah ini. Tidak ortu ku tidak pernah tau konflik Rumahtanggaku,sekecil hingga sebesar apapun masalah RT ku,aku tidak pernah cerita dg mereka meakipun hampir tiap hari aku tlp,vc dg mereka yg aku selalu menceritakan kebaikan suamiku bahkan dimata ortu suami ku adalah sosok yg sangat baik dan penuh tanggungjawab. Bumer ku masih menangis dan memanggil suami ku dan memberinya sejumlah uang, kalo masalah kalian hanya uang kenapa harus sperti ini,suamiku disidang habis2an oleh ibu nya sendiri. anak orang jauh2 ikut kamu malah kamu giniin bla bla banyak lah. Bumerku memang sayang dg ku karna jika dia sakit selalu aku yg merawat karena penyakit dy memang sudah komplikasi dan pernah sampe gk bisa bangun dari tempat tidur smuaa yg rawat aku kecuali kontrol karena aku gk bisa nyupir mobil tetep suami yg antar ya untuk konsultasi semua aku yg dampingi semua sakit mertuaku seluk beluknya aku yg tau.mertua ku memberikan sejumlah uang kepda suami ku untuk keperluan RT kami dengan catatan untuk lebuh mengahargai aku sebagai istrinya krna kehamilan anak adalah rejeki diluar sana banyak orang mau punya anak aja sulit,klo dy memang lelaki tanggungjawab ya gimana cara nya cari kerja apapun yg penting kerja jang cuma todur males malesan. Memang slama dia gk kerja kerjaanya hanya tidur,nonton youtube,males2an gk pernah bantuin kerjaan aku walau hanya sekedar angkat cucian, dan mertua janji akan biayain semua persalinanku.disitu aku nangis. Disela2 pembicaraan terucap kalo suami ku menginginkan aku bekerja supaya ekonomi bisa balik lagi kaya dulu.paling tidak untuk bayar biaya kuliahku sendiri,ya aku memang masih kuliah dan itu awalnya bukan keinginanku itu keinginan suami yg menuntutku untuk kuliah,aku minta buat cuti kuliah saja sampai ekonomi kami baik tapi dia nolak klo cuti makin lama lulusnya kapan kamu kerjanya kata dia.kalo kamu kerja selain itu biar bisa ringan bantu bayar sekolah anak pertamaku,biayanya lumayan.Tapi aku masih hamil. Ok aku jawab stelah anak ini lahir aku bakalan kerja. Meskipun jujur aku sakit hati ya seolah aku adalah istri yang sangat membeban kan suami. Padahal aku gk pernah minta yang aneh aneh sama dia apalagi barang mewah semua perlengkapan wanita ku sebagian besar ku beli sendiri dengan hasilku sendiri meskipun aku hanya ibu RT aku masih bisa menghasilkan sedikit receh dari ho ku sekedar untuk menyenangkan diri sendiri dan anak. Sakit loh diginiin. Yah setelah kejadian ini kami mulai perlahan2 baik2 saja dan ortu ku tak pernah tau masalah ini sampai detik ini juga gk tau. sampai di awal tahun 2020 aku lahiran pun aku dibiayai mertua ku
rasanya aku malu kenapa suami ku tak sanggup membiayai anak nya sendiri. Sampai usia 4 bulan pun dy tak mau menyentuh anak nya dia masih menyalahkan klo anak ini penyebab smua ini.
Sejak saat itu aku mulai dinafkahi 100ribu/minggu. Semua pengeluran lain dia sendiri yg beli dri bahan makanan sampai diaper anak. Kalo diaper habis pasti marah2
Sejak sikap nya yg sperti itu aku juga gk pernah berani minta uang lebih, kalo aku butub apapun aku cari receh sendiri sampai pakaian bayi anakku ku beli dg usahaku sendiri. Aku lebih memilih menghindari masalah. Karena aku malu meskipun mertuaku sebenarnya tau masalah ini kalo sekrg suami ku jadi semakin pelit.
Sebenrnya uang segitu sangat jauh dari cukup tapi aku berusaha nerimo. Karena memang tabungan kami sudah benar2 habis.Hingga beberapa bulan ini aku jarang diberikan uang bahkan aku pernah minta 50ribu untuk 1 minggu pun gk dikasih. Dia ngasih kalo aku minta tapi sesuka hati dia ngasih kadang 10ribu,5ribu,20 dan itu gk tiap hari.kalo tiap hari bisa ngomel dia. Aku memang punya tabungan sedikit tanoa sepengetahuan dia,itu yang selalu kugunakan jika kepepet yg jelas lama2 pasti akan habis.
Terkadang mertua suka diam2 bantu aku tanpa sepengetahuan suami.krna kalo dia tau aku punya uang meskipun aku minta dia gkkan ngasih.
Sampai saat ini kerjaan dia masih gk tetap kalo berangkat dibayar kalo gk ya gk dpet duit. Dan dia itu dalam satu minggu pasti ada beberpaa bolong nya.
Gimana mau cukup kan.meskipun sekarang alhamdulillah dia sudah mau menyukai dan menerima anak kedua kami.
Aku berusaha happy jalani ini dengan anak anakku.
Terkadang aku juga menangis dalam sujud seperti gk kuat menjalani ini semua,aku harus gimana maj kerja anak gk ada yg asuh mertua sakit sakitan juga aku yg selalu urus gk mungkin mertua sakit aku titipin anak.
Terkadang aku jenuh dengan semua ini, pernah terbesit ingin pergi jauh tapi aku sayang dengann disisi lain aku tidak menyukai sikap nya.
.
Aku bingung harus gimana?
Aku ingin menanamkan sosok ayah yg baik dan tanggungjawab kepada anakku.tapi anakku sudah mengerti bahkan sering menangisi aku.
Kasiah mamah gk pernah dikasih uang sama ayah. Semoga besok kita dalet uang banyak ayah gk usah dikasih ya
Rasanya nusuk banget.
Suami selalu sindir aku intinya kapan aku mau kerja
Pernah sih aku bilang kalo aku kerja trus ortu mu sakit jaga anakmu trus digendong ortumu jatuh anakmu jatuh siapa yg urus emang kamu mau urus ortumu di keseharianya ,sanggup. Aku tantanG begitu dia hanya diam karena dia memang gkkan bisa dan gkkan sabar.
meskipun dia selalu tak mencukupi tanggung jawabnya. Aku tetap memberikan service terbaik di kamar.
Menurut kalian aku salah gk sih bertahan disituasi seperti ini dan entah sampai kapan begini?
Dibilang aku terlalu cinta,ya aku cinta aku sayang. Tapi yg paling berat adalah janjiku yang hanya ingin menikah sekali seumur hidup jika tuhan mengizinkan.
Apa aku terlalu bucin sampai aku rela sperti ini.
Adakah sebuah solusi yg terbaik dari yg baik.
Karena aku kadang bingung sendiri dg keadaan ini harus gimana aku.
Tidak ku pungkiri setiap orang butuh uang termasuk aku yg utama bagiku untuk kuliahku dan kebutuhan Anak-anakku. Tapi entahlah harus gimana aku.bingung.
aku mencoba bersyukur dg berapapun pemberian suami. Meskipun kadang dia dg gerutuannya. Aku selalu bilang bersyukurlah berapapun rejeki mu klo bersyukyr pasti nnti ditambah. Tapi dia memang orang yg gampang menyalahkan keadaan.pusing akuma