Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Gadis Baliku (Real Story)

Possesiv?

Sebenarnya antara ketagihan dan berasa aneh aja dengan model pacaran kami ini. Lazimnya, namanya pacaran itu lebih banyak dihabiskan dengan hangout, nonton dan sejenisnya.

Namun lama lama aku merasa ada sesuatu hal yang dia tutupi, seperti tidak ingin hubungan kami ini terekspos di depan umum.

Suatu ketika, Ayu memberitahuku kalau dia akan pulang kampung ke salah satu kabupaten di Bali akhir pekan ini, otomatis malam minggu ini kami tidak bisa mojok seperti biasa. Namun, terpikir sebuah ide di benakku untuk menguji kejujurannya.

Akhirnya di malam minggu itu, aku mencoba menelpon ke rumahnya, untuk memastikan kebenarannya. Tak lama, teleponku diangkat oleh salah satu penghuni rumah.

"Hmmm..aneh juga, pikirku"

"Halo..Ayunya ada?" tanyaku kepada seorang gadis kecil yang kutebak adalah adiknya

"Owh..Ayunya lagi pergi" kata adik itu
"Owh kemana? Pulang kampung ya?" tanyaku memastikan

"Ga tau kemana..enggak kok ga pulang kampung" kata adiknya
"Owh ya udah, makasi ya" ujarku sambil menutup telepon

"Hmmm..bener sesuai dugaanku. Ada yang dia sembunyikan berarti" pikirku

"Apa dia sedang bersama cowok lain?"
"Jangan jangan dia berbuat hal yang sama seperti saat bersamaku"

Segala pikiran negatif berkecamuk di pikiranku di malam itu. Yang jelas aku sudah cemburu buta tak karuan rasanya, kenapa dia mesti berbohong segala kepadaku. Dari awal pacaran, aku sudah pernah bilang kepadanya, tidak ada maaf kalau sampai aku dibohongin.

Beberapa kali dia memang sempat bercerita, bahwa ada beberapa laki laki yang mencoba mendekatinya. Entah itu kakak kelas, yang sudah lulus dan berkuliah di lain kota, atau anak SMA lain yang entah kapan dan dimana dia sempat berkenalan. Ayu ini memang tipikal cewek yang supel dan luas pergaulannya. Jadi wajar menurutku, aku menjadi merasa khawatir dan berpikir yang tidak tidak.

Keesokan harinya, telepon rumahku berdering. Kulihat ibuku hendak mengangkat telepon tersebut, dan sengaja kubiarkan. Namun, buru buru kuberi kode bahwa aku tidak ada bila ada yang menelponku.

"Halo..iya" jawab ibuku
"Oh Ferdi..dianya lagi ga ada di rumah" jawab ibuku sambil melirik ke arahku seperti mengerti dengan kode yang kuberikan
"Oh iya..nanti tante sampaikan ya" tutup ibuku

"Kamu kenapa?" tanya ibuku
"Gpp ma..lagi males ngobrol aja" jawabku

Aku memang termasuk cukup terbuka soal urusan cewek dengan ibuku. Walau misal dia tidak sreg sekalipun, dia tidak pernah berterus terang kepadaku. Mungkin lebih banyak memberi masukan kepadaku, bagaimana sifat cewek secara umum bila aku sharing soal pacar pacarku.

Hari Senin, merupakan hari yang membosankan buat siswa pada umumnya. Terlebih lagi aku, yang merasa weekendku terasa suntuk karena kuhabiskan hanya dirumah saja, dan sekarang mesti mulai mengikuti pelajaran kembali.

"Teng..teng. teng..teng" bunyi bel istirahat.

Setelah keluar dari kelas, aku langsung menuju ke kelas Ayu untuk berbicara dengannya. Kebetulan Ayu sedang berada di dalam kelasnya. Beberapa temannya kembali menyoraki kebersamaan kami di kelas tersebut, namun berusaha kuacuhkan.

Aku lalu mengambil posisi duduk di sebelah bangku Ayu. Dia masih tertawa, melayani godaan teman temannya, walau ekspresiku datar saat itu.

"Kamu kenapa, kok kayak gitu mukanya?" tanyanya heran
"Gpp kok..lagi suntuk aja" jawabku datar

"Kemaren aku telpon, kok kamu ga bales si?" tanyanya
"Iya, aku lagi males aja" jawabku

"Lho kok gitu si?" tanyanya dengan nada heran

"Kemaren jadi pulang kampung?" tanyaku to the point
"Hmm..iya jadi. Kenapa emangnya?" tanya Ayu

"Owh..pulang kampung ya? Kok aku telpon ke rumah katanya kamu lagi pergi tu, ga pulang kampung" kataku mulai mengintervensi

"Hmm.." wajah Ayu berubah seketika, dia kemudian merangkul lenganku
"Aku mau ngomong, tapi kamu jangan marah ya?" Melas Ayu

"Apaan?" tanyaku sedikit ketus
"Janji dulu tapi" pintanya

"Ya apaan?" tegasku
"Tu kan marah..males ah" kata Ayu dengan sedikit ngambek

"Lagian kamu boong sama aku" ujarku
"Ya habis takut kamu marah kalo aku bilang bilang"jawab Ayu beralasan

Aku akhirnya hanya diam, cuek dan tanpa berekspresi di hadapannya, sebagai bentuk kekesalanku.

"Yang..jangan marah donk" bujuknya sambil menggugah tanganku
"Aku kemaren itu manggung di cafe sama bandku" ungkap Ayu

"Terus kenapa ga bilang dari awal?" tanyaku sedikit nyolot
"Ya habis kan sama cowok2 gitu.*** enak sama kamu" ujarnya beralasan

"Kan kamu bisa ngajak aku..kenapa, kamu malu? Atau jangan jangan ada cowok kamu disitu juga" jawabku ketus

"Ih..kok kamu gitu si? Males aku" jawabnya berbalik marah sambil memalingkan wajahnya

"Ya wajar kan aku curiga?" jawabku enteng
"Terserah kamu deh" jawab Ayu

Dan seketika itu juga aku pergi meninggalkannya tanpa pamit, menuju ke kelasku kembali. Ayu memang pernah bercerita, kalau dia juga memiliki band di luar sekolah, dan dia juga merupakan vokalisnya. Namun dia tidak pernah bercerita, kapan, dimana dan sama siapa saja mereka latihan. Aku cuma berpikir, dia seharusnya tidak perlu sampai berbohong bila memang benar apa yang dia ceritakan tersebut. Ditambah lagi dengan kebiasaan mojok kami, dan dia seperti terkesan menghindari area publik saat bersamaku, tentunya membuatku semakin berpikir yang tidak tidak terhadapnya.

Sejak saat itu, hubungan kami break tanpa kejelasan apa apa dan tiada saling menghubungi lagi.

Hari hari berikutnya pun kulalui tanpa Ayu, dan yang paling membuatku malas, yaitu menghadapi segala pertanyaan dari beberapa temanku.

"Woi..tunang ci to (woi..pacar kamu tu)" tegur salah seorang temanku bila Ayu lewat di hadapan kami.
"Be pegat ci? (Udah putus kamu?)" tanyanya

"Sing nawang (ga tau)" jawabku cuek

Kami sudah tidak lagi pulang secara berbarengan. Rasanya saat ini, antara kesal sekaligus kangen terhadap sosoknya, terlebih lagi payudaranya 😝. Namun, rasa ego dan gengsi mengalahkan segalanya untuk kembali berbaikan.

Minggu ini adalah minggu terakhir di penghujung tahun 2001. Disaat teman temanku sudah merencanakan acara tahun baruan, aku jadi terpikir mesti kemana dan dengan siapa aku merayakannya.

Dan gegara hal tersebut, membuatku jadi teringat kepada Ayu. Selama break dengannya, aku berusaha berpikir positif, mencerna kembali dengan apa yang terjadi kemarin, apa aku yang terlalu berlebihan berpikiran negatif kepadanya. Namun di sisi lain, aku juga masih tidak terima dibohongi olehnya. Dan yang terjadi, malah perang bathin berkecamuk dalam diriku, apakah mencoba kembali berbaikan dengannya, namun gengsi bila mesti memulainya.

Disaat aku sedang merasa gundah gulana, dewi asmara mulai kembali berpihak kepadaku. Entah siapa yang memulai, beberapa hari kemudian kami akhirnya berbaikan kembali.

Hari itu, tanggal 31 Desember 2001, jam pulang sekolah lebih cepat daripada biasanya. Ayu seperti menanti kehadiranku saat itu di pintu keluar parkiran motor, tempat dimana aku bakal melaluinya.

Awalnya sempat terjadi kekakuan diantara kami, setelah beberapa minggu tidak berkomunikasi.

"Hai.." tegur Ayu
"Hai.." jawabku datar dengan sedikit tersenyum

"Mau pulang?" tanyanya sedikit berbasa basi
"Iya" jawabku singkat

"Udahan donk marahnya" kata Ayu
"Emang aku marah ya?" jawabku dengan sedikit cair

"Tau ah.." jawab Ayu
"Udah ga pernah nelp sm sms aku lagi, sombong banget" ujar Ayu dengan nada sedikit jutek

"Kamu juga ga pernah" jawabku
"Ih..masak aku duluan?" ujarnya

"Kan kamu yang salah" ujarku sedikit menahan tawa karena sedang mengerjainya
"Tu kan..mulai lagi..males ah" jawab Ayu ngambek

"Eh..iya iya..hehe" jawabku sembari membujuknya
"Udah ya, jangan marah lagi" kata Ayu

"Iya..asal ga boong lagi" jawabku
"Iya janji" kata Ayu

Kami pun berjalan beriringan menuju parkiran motor kami masing masing.

"Kamu tahun baru kemana?" tanyaku dengan harap
"Bandku kebetulan ngisi acara ntar malem. Kenapa emang?" tanyanya

"Oh..ya udah..tadinya mau ngajak jalan" kataku
"Iya maaf ya..aku dah ada acara soalnya. Kan kemarin kita masih dieman" kata Ayu

Entahlah, saat itu perasaanku sebenarnya antara senang karena berbaikan sama Ayu, namun sebenarnya kecurigaanku tersebut malah tidak terjawab sama sekali. Yang jelas, niatan untuk bersamanya di malam tahun baru pun, pupus sudah.

Bersambung..
 
19+18=??
Waahh udah tua juga suhu.. :D

Itu foto Ayu pada zaman nya ato masa kini hu?
Wajar sih kalo kangen payudaranya.. Wakakkaka
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd