Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Gadis Baliku (Real Story)

Cerita Selingan

Momen ini sebenarnya lanjutan saat aku lulus SMA, dan berlokasi di luar Bali. Cerita ini lebih menceritakan pengalaman TS bertemu seorang cewek dan jadian dalam waktu yang singkat dengan segala lika likunya selama menjalani hubungan tersebut. Tidak ada sex story di cerita ini, namun seperti biasa hanya sebatas colak colek seperti cerita sebelumnya.

Setelah lulus dari SMA, tentunya sebagian besar orang bercita cita untuk melanjutkan pendidikannya di bangku kuliahan. Begitupun halnya denganku, yang sebenarnya tidak memiliki cita cita, namun tetap melanjutkan untuk berkuliah di Perguruan Tinggi terbaik.

Setelah mengikuti ujian SPMB di salah 1 kampus Unud di Jimbaran, aku mencoba untuk mengikuti ujian masuk kampus di Malang, sebagai cadangan.

Sore hari, sebuah mobil travel L300 menjemputku persis di depan rumah untuk mengantarku menuju kota Malang. Kebetulan aku memiliki teman disana, sebut saja Gredy. Aku berniat menumpang di rumah keluarganya disana selama kurang lebih semingguan.

Keesokan paginya, aku telah sampai di rumah Gredy. Setelah beristirahat sembari mengobrol dengannya, kemudian aku pun mandi dan mencari sarapan ditemani oleh Gredy. Siangnya aku diajak Gredy untuk survey lokasi pendaftaran di Kampus yang kutuju sekalian mengitari sejuknya kota Malang kala itu.

Gredy kembali mengantarkanku menuju lokasi pendaftaran, keesokan paginya. Kebetulan dia juga ingin mencoba peruntungan di kampus tersebut. Calon pendaftar sudah ramai untuk mengantri saat itu, dan kami pun bergegas untuk ikutan mengantri sambil berbaris diantara pendaftar yang lain.

Kebetulan persis di depanku, berdirilah seorang cewek berambut ikal yang sedang mengantri dan memunggungiku. Akhirnya daripada jenuh, kucoba untuk berkenalan dengannya. Wanita tersebut bernama Poppy, berasal dari Bondowoso, salah 1 Kabupaten di Jawa Timur.

Poppy termasuk pribadi yang ramah, sehingga membuat kami menjadi cepat akrab saat itu. Beberapa guyonan yang kulemparkan, selalu ditanggapinya dengan tertawa terbahak bahak.

Tak terasa, sampailah kami berdua di ruangan panitia, dimana beberapa meja telah berjejer sebagai tempat penerimaan berkas dan segala urusan administrasinya.

Kami pun keluar ruangan bersama, termasuk Gredy di belakangku. Kutanya Poppy saat itu, hendak pulang kemana, dan ternyata dia memiliki saudara yang tinggal di Malang. Sebelum berpisah, kuberanikan diri untuk meminta Nomor HPnya. Poppy pun dengan antusias menyebutkan angka demi angka seraya aku mengetiknya di HPku. Selanjutnya tentu saja ku missedcalled ke HPnya, agar dia dapat menyimpan Nomor HPku.

Tidak ada yang terjadi setelah itu. Aku menghabiskan hari itu dengan berkumpul bersama teman teman sekolahku semasa di Bali, di kediaman Gredy.

Keesokan paginya, HPku berbunyi. Kulihat sepintas seperti nomor telepon rumah dengan kode area yang sedikit asing bagiku. Setelah kuangkat, ternyata Poppy yang menelponku dari kediaman saudaranya.

Pembicaraan kami standar saja saat itu, seperti lagi apa, mau ngapain rencananya hari ini dsbnya. Sepintas aku merasa Poppy ini sosok wanita yang cukup perhatian denganku, yang sedikit banyak membuat perasaan GR muncul di hatiku.

Dan karena tidak banyak aktivitas yang kulakukan seharian itu, malam harinya aku pergi ke sebuah Wartel yang tak jauh dari rumah temanku. Sebelumnya aku sudah membuat janji kepada Poppy, bahwa aku berencana menelponnya malam hari.

Kebetulan Poppy sendiri yang mengangkat telepon tersebut. Pembicaraan kami semakin lama bertambah intens, yang menjurus ke arah suatu hubungan. Disinilah letak blunderku saat itu. Awalnya aku bermaksud bercanda dengan sedikit gombalan gombalan soal pacaran kepadanya, hingga di satu waktu, intonasi suara Poppy yang awalnya tertawa setiap mendengar candaanku, berubah drastis menjadi serius dan seperti berharap apa yang aku candain tersebut seandainya menjadi nyata.

Sebagai laki laki, pantang donk buatku untuk menarik ucapanku tersebut. Akhirnya, kita jadian malam itu akibat aku yang terlalu banyak ngomong saat itu 🙄.

Sesampainya di rumah Gredy, kusampaikan hal tersebut kepadanya. Dan tentunya membuat Gredy tidak percaya begitu saja. Aku juga sebenarnya tidak percaya kok dengan apa yang kulakukan malam itu 🤭.

Ya sudah dijalani dulu saja, pikirku kemudian. Beberapa hari kemudian ujian pun berlangsung, rasanya sedikit tidak konsen saat itu, ingin rasanya segera menyelesaikan ujian tersebut dan segera bertemu Poppy. Namun, kuingat kembali niatanku datang kesini yaitu untuk ujian, sehingga semaksimal mungkin kukerjakan soal demi soal dengan baik.

Sialnya, setelah bubaran ujian aku tidak menemukan Poppy saat itu. Saat kutelpon, HPnya tidak juga diangkat. Dan akhirnya aku memutuskan untuk pulang bersama Gredy. Sesampainya di rumah, Poppy menghubungiku balik, dia beralasan buru buru pulang karena ada keperluan.

Dan sebagai penggantinya, kita berencana untuk hangout malam ini berdua, walau perasaan aneh sudah mulai muncul di benakku. Malam hari, aku bersiap untuk pergi. Namun sebelumnya kupastikan terlebih dahulu, dengan menghubungi Poppy saat itu. Dan benar saja, kembali handphonenya tidak diangkat sehingga membuatku ragu untuk berangkat, terlebih kondisi diluaran sedang gerimis malam itu. Gredy sempat meledekku saat itu, mengingat sebelumnya aku sudah meminta izin untuk meminjam motornya. Yang aku khawatirkan sebenarnya bila ternyata diam diam Poppy telah datang kesana. Namun, begitu tidak ada kabar darinya, ya sudahlah kuanggap malam itu pertemuan kita memang batal. Gredy sempat mengatakan kepadaku, bahwa sepertinya si Poppy rada freak, dan aku hanya bisa tertawa sembari mengiyakan dalam hati.

Esoknya, pagi pagi sekali Poppy menelponku. Dia kembali meminta maaf karena tidak bisa datang malam tadi. Kali ini dia beralasan, kunci rumahnya di Bondowoso masih menggantung di pintu rumahnya, sehingga dia mesti balik tadi malam. Namun herannya kenapa dia tidak memberitahuku sebelumnya, sehingga aku tidak perlu menunggunya.Hmmm..sekali lagi mulai terasa aneh buatku.

Dan akhirnya kami tidak berjumpa kembali saat itu. Aku pun segera kembali ke Bali untuk menunggu pengumuman perkuliahan.

Singkat cerita, akhirnya takdir mengharuskanku untuk berkuliah di Jakarta, sedangkan Poppy melanjutkan Kuliahnya di salah satu Akademi Keperawatan di Malang. Komunikasi dengan Poppy tetap terjalin, walau sangat terbilang jarang. Bagiku hal terpenting dalam suatu hubungan yaitu komunikasi. Dan sekarang, hubungan kami boleh dibilang mati segan hidup tak mau. Walau dia punya HP, namun beberapa kali kuhubungi, selalu saja nomornya tidak aktif.

Di suatu kesempatan, akhirnya aku bisa menghubunginya ke telepon rumahnya melalui Wartel dekat kosanku. Herannya, Poppy terdengar ceria seperti tidak apa apa selama hubungan yang ambyar ini. Tentu saja, momen komunikasi yang langka tersebut, kuhindari sebisa mungkin untuk berantem atau membahas tentang hubungan kami. Poppy hanya mengiyakan saat kuminta lebih aktif berkomunikasi ke depannya, namun setelahnya sama saja tidak ada perubahan sama sekali.

Tak terasa, hampir 6 bulan menjalani hubungan hampa ini dengannya. Tibalah saatnya liburan UTS di penghujung tahun 2002. Poppy memintaku untuk main ke Malang dan menghabiskan tahun baruan disana. Akhirnya pun kuiyakan, dengan menaiki bus malam dari Lebak Bulus menuju Malang.

Akupun singgah kembali di rumah Gredy. Tak lupa segera kukabari Poppy kalau aku sudah berada di Malang. Untungnya kali ini Poppy bisa kuhubungi, namun dia beralasan sedang menjadi pagar ayu di acara kawinan saudaranya.

Keesokan harinya, tanpa kuduga Poppy mengirimkan sebuah sms dan mengabari ingin menenangkan diri dan tidak diganggu dulu. "Hah..kenapa lagi ini makhluk" pikirku kesal dalam hati

"Aku dateng jauh jauh kesini cuma buat nemuin kamu lho..terus sekarang kayak gini?" Balas smsku dengan emosi

"Iya aku tau..kasi aku waktu ya?" Balasnya

Benar benar konyol rasanya, sudah datang jauh jauh kemari malah seperti ini sambutannya. Belum lagi aku harus menjawab apa kepada Gredy dan teman lainnya bila ditanya.

Tahun baru pun kembali kulalui tanpa pacar, walau suasana di rumah Gredy saat itu cukup ramai dengan kehadiran ceweknya dan beberapa teman. Ternyata aku tidak sendiri bernasib demikian, Henri temanku ternyata sedang bernasib serupa, ribut dengan pacarnya. Akhirnya kami berdua hanya bisa berkeluh kesah terkait kelakuan pacar masing masing.

Saat itu, aku berencana kembali ke Jakarta hari Sabtu beberapa hari setelah Tahun Baru. Kamis malam akhirnya Poppy mengabari dan siap untuk bertemu esok hari. Aku sudah malas sebenarnya, namun daripada perjalananku berakhir sia sia akhirnya kuiyakan bertemu dengannya.

Jumat pagi, setelah mengatur waktu dan tempat akhirnya kami bertemu setelah sekian lama. Poppy seperti tidak menunjukkan ada masalah sebelumnya. Dia terlihat antusias saat bertemu denganku. Kita pun akhirnya jalan ke beberapa tempat di kota Malang, dan sempat mampir ke studio foto untuk mengabadikan foto kami berdua..halah 🤪.

Sore harinya, Poppy mengajakku menginap di rumah saudaranya di kepanjen. Karena masih ingin berlama lama dengannya, kuputuskan menerima ajakannya. Saat dalam perjalanan, aku mencuri kesempatan untuk mencium bibirnya.

"Mmuuuaacchh" ini adalah ciuman pertama kami sejak jadian. Tak lama, kami pun sampai di kediaman saudaranya. Aku disambut layaknya keluarga oleh mereka. Setelah bebersih dan menikmati hidangan yang disiapkan, aku pun dipersilahkan untuk beristirahat, karena sudah jam 10 malam saat itu. Poppy sempat mengantarku ke kamar, dan aku sempat menggodanya untuk menemaniku tidur, namun tentu saja sikon sangat tidak mendukung saat itu. Dan tidak ada kejadian enak enak malam itu 😝😝.

Sabtu pagi, Poppy mengantarku kembali ke rumah Gredy. Karena siang harinya, aku sudah harus kembali ke Jakarta. Di kediaman Gredy, kami duduk berdua di ruang tamu depan, sedangkan Gredy dan temanku sedang berada di belakang. Kami kembali mencuri curi kesempatan untuk berciuman. Namun aku cukup terkejut saat Poppy mengucapkan kata kata ini kepadaku.

"Tau ga, aku daritadi ga pake BH lho" katanya terkekeh

"Haa..masa si?" Tanyaku pura pura cool
Saat itu Poppy memang hanya mengenakan Tanktop hitam dan sweater berwarna biru tua. Sambil berciuman kembali, aku pun tidak mau menyia nyiakan kesempatan ini. Kuraba payudara Poppy, yang ternyata benar seperti katanya kalau tidak terbalut dengan bra.

"Mmmhhhh..." desah Poppy yang tertahan karena bibirnya sedang kulumat. Ini kali kedua aku menjamah payudara wanita setelah Ayu. Sekilas kurasakan bentuknya lebih bulat dan padat dibandingkan payudara Ayu.

Karena penasaran, maka kuberanikan diri untuk menyibak tanktopnya tersebut, sejenak kupandangi dan benar dugaanku bentuknya lebih bagus daripada payudara Ayu, bulat padat dan putingnya pun sudah nongol sempurna. Lantas tentu saja mulai kuhisap kedua putingnya secara bergantian dengan perasaan was was khawatir dipergoki Gredy dan temanku.

Namun kejadian tersebut tidak berlangsung lama, karena Poppy mengeluh kepalanya mulai terasa pusing karena berdasarkan pengakuannya dia memiliki riwayat vertigo.

Sejam kemudian, Poppy pun mengantarku ke terminal Arjosari. Kami pun akhirnya berpisah, dan tidak pernah berjumpa lagi hingga kini karena beberapa bulan kemudian, akhirnya aku memutuskan hubungan kami karena ketidakjelasan selama ini, terutama komunikasi.

Dan setahun kemudian aku akhirnya jadian kembali, kali ini dengan adik kelas SMA ku yang hanya bertahan beberapa bulan tanpa alasan yang jelas. Pun setahun berikutnya aku jadian kembali dengan adik tingkat kuliahku yang hanya berumur sebulan, hingga akhirnya aku bertemu seorang gadis kembali, dimana aku akhirnya melepas perjakaku.

Bersambung...
 
Emang the best kentang suhu ini.. Udah kentang blm mateng lagi... Wkakak

Ditunggu kelanjutan nya huu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Kentang digoreng digoreng digoreennggg.

Tapi nais ceritanya hu... mengingatkan jaman pacaran dulu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd