Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

First Kissku bersama Lusi

PART VIII

" Kok isinya Plastik??" Tanyaku keheranan. Plastik itu berisi gel dan Aku semakin heran saja melihatnya.

" Itu sperma kamu di vaginaku 3 hari yang lalu sayaaang... waktu pertama kita main dirumahku itu lhoo.." jelasnya.

" Hah?? Yang bener aja... masa ginian dijadiin kado??" pikirku heran

" Hahaha,,, sayang ketipuuu... asiiiiikkk.." Febby tertawa karena berhasil mengerjaiku. Tapi Aku justru semakin bingung dengan apa yang terjadi.

" Tunggu-tunggu... jadi maksud kamu Aku ketipu apaan nih??" Tanyaku

" Hihihihi... itu bukan kado yang asli... ini nih kado yang asli..." katanya sambil memberiku sebuah kotak kecil.

" Busett.. pantesan aja tadi kamu nyuruh Aku ngrobek.. nakal ya kamuuu... hiiiih.." Kataku sambil mencubit hidungnya.

" Hihihi... biarin... udaah.,.. cepetan dibuka gih sayang.." katanya

" Iyaa... yang ini tak sobek yaa??" Tanyaku kembali.

" Terserah ayang ajah..." katanya sambil tersenyum. Kali ini benar,, dia memberiku sebuah jam tangan bermotif perak dan kaca antigores.

" Sayang.. gak mahal ini?? Uangmu habis donk??" seruku

" Enggak sayang... gak pa pa.. sayang suka gak??" tanyanya.

" Apapun itu,, kalo dari someone special, Aku pasti suka kok." Kataku sambil tersenyum

" ooohhh... so sweeaat..." katanya sambil memelukku. Kemudian ia memakaikannya di tanganku. Tak lama berselang, tiba-tiba terdengar suara mobil dari depan rumahku.

" Ayahku dateng sayang... yuk kedepan yuk.." ajakku.

" Aku disini aja yah sayang.. enak banget denger musik ginian" katanya polos karena tak tau jenis musik apa yang sedang kuputar tadi.

" itu namanya musik klasik sayang... yaudah,, Aku kedepan dulu yaa.." Kataku sambil beranjak berdiri namun jeansku serasa ditarik Febbby.

" apa lagi sayang??" Kataku pelan.

" jangan lama-lamaaa....ciuuumm.." katanya manja.

" hmm.. iyaa... mmmwaaaach... udah ya?? Aku kedepan dulu sayang.." Kataku seraya meninggalkannya dikamarku.

" hm mh..." jawabnya singkat setelah menerima ciumanku dipipinya. Aku berjalan ke arah pintu dan melihat siapa yang datang..

" eh,, mamah.. udah pulang mah?? Ayah mana??" Kataku setelah melihat mamaku keluar dari mobil.

" Masih kerja sayang..Eh sayang,, ambilin kotak itu ya.." kata mamaku sambil menoleh ke arah kotak yang ada di jok sebelah sopir karena tangan mamaku penuh dengan bawaan belanjanya

" iya mah." Jawabku singkat.

" apaan ini mah..??" Tanyaku penasaran.

" Buka aja sayang.." jawab mamaku singkat.

" Kuncii?? " Tanyaku penasaran.

" Itu kunci mobilmu sayaaang... mobilnya di situ tuh.. " kata mamaku sambil menoleh kembali ke arah belakang. Dan benar saja kulihat mobil berwarna hijau menyala, sebuah VW...

" waaaaahhh... buatku nih maa?? Asiiiikkk..." Kataku kegirangan

" Iyaa sayang.. itu dari ayah sama mamah buat kado ulang tahun kamu.. Katanya kmau pengen VW ituu.. tapii ingeet,, kalo tanganya udah sembuh,,baru boleh nyetir.. Truus bikin SIMnya abis tangan kamu sembuh yaa..." jelas mamaku.

" Iya maah... Bereess... Makasih ya mah.." kataku kegirangan. Tanpa ba bi bu lagi, kudekati mobil impianku itu dan kuperiksa setiap detilnya.

'Hmmm... hari yang menyenangkan.' Pikirku. Setelah cukup puas melihat VW itu, Aku menemui Febbby kembali yang sudah menungguku dikamar.

" Sayang... Kamu percaya gak?? Aku barusan dikasih mobil sama mamah." Kataku bangga

" Biasa aja tuh..." jawabnya judes..

" Kok jadi judes gitu??" Kataku sedikit emosi

" Habiiiiiis... kamu lama banget siiih.. Aku kan kesepiaaann.." jawabnya manja

" Hiiih... kamu itu ya... bikin Aku gemes aja..." Kataku kemudian.

" Hehehe... eh sayang,, bessok maen lagi lo yaa...sekaliiiiii aja....sampe kamu keluar... Okey??" Pintanya.

" Sayaaang... tar kalo pingsan lagi gimana??" jelasku

" Enggaaak enggaaaaaaakkk.... Yah?? Yah?? Yah?? Pleeeeassee..." pintanya memelas..

" Hmmm... Susah ya bilangin kamu tuh... Ngeyeeell terus kerjaannya... huh.." Kataku sedikit kesal.

" Sayaaaaaaaaaaaaang..." panggilnya manja.

" Hmmm..." Kataku singkat.

" Siiinnniiiiiiiiiiiiii..duduk sebelahkuuu..." katanya manja.

" haduuuh... ckckck..." Kataku menggelengkan kepala karena tak percaya Febbby besok minta main lagi.

" Kamu tu horny apa hyper sih??" Tanyaku penasaran

" Hehehe... Jujur sayang,, sejak kejadian dirumahku,, Aku ketagihan sayang sama itumu... abisnya gede banget trus panjang,, spermamu juga enak... enak banget malah... trus,, enak banget rasanya kalo itumu udah disini." Katanya kemudian menunjuk ke vaginanya.

" Haduuuuuh...bentar deh.. Aku meditasi dulu.." Kataku. Ia heran dengan ucapanku.

" Eh,, besok gimana??" Kataku dalam hati kepada 'adikku'. Ia tidak menjawab hanya berdenyut-denyut saja dan semakin membesar. " oh shit" pikirku.

" Gimana??" ia kebingungan karena melihatku terdiam dan menunduk ke arah penisku

" Haaaaahhh....mmmmm,, gimana yaaa??" godaku.

" Buruuaaaann...." katanya tak sabar...

" Liat-liat besok aja yaah?? " Kataku pelan.

" Yaaah,,, yaudah deh..." katanya sambil memelukku. Tak lama, Febbby merapikan diri dan mengenakan celana dalamnya kembali dan merapikan dirinya dikamarku.

" Sayang Aku pamit dulu yaaa.." katanya sambil meraih tangan kananku dan menciumkan punggung tanganku ke pipi dan keningnya. Tak lupa ia mengecup bibir dan pippiku.
(lengkap deh) semuanya diciumin. Sampe 'adikku' pun diciumnya,, diemut dikit lagi. Haduuuuh... Febbby yang aneh...

" Sayang,, mamahmu mana??" tanya Febbby sambil menengok kanan dan kiri.

" Maaah,,, Febbby mau pamiiit..." teriakku pada mama yang entah dimana

" Iyaaa.. mama di Ruang makan sayaang.." kata mamaku

" Tantee,,, Febbby pamit ya tantee,," pamit Febbby kepada mamaku.

" Iya dek Febbby,, sering-sering maen kesini ya.. Jangan bosen.." Jawab mamaku yang sedang sibuk memilah belanjaanya di ruang makan dekat dapur.

" Iya tantee... Assalamu'alaikum.." kata Febbby.

" Wa'alaikum salaaaam" jawab ku dan mamah bersamaan.

" Sayang,, anterin keluarr..." pintanya manja..

" Yaelaaaaahhh...iyaaa" jawabku sebel. Setelah mengantar Febbby Pulang, Aku keget setengah mati ketika Lusi ternyata sudah berada disebelah kananku. Aku tak tau dia darimana. Aku masih tak percaya dengan yang kulihat. Kupandangi dari ujung kaki sampai ujung kepala.

" Bener... Sayang.." gumamku..

" Masuk yuk..." ajakku kemudian. Dia langsung masuk ke dalam ruang tamu dan kususul kemudian. Kututup pintu sejenak agar panas terik matahari tidak masuk ke rumahku. Pada saat Aku menengok kebelakang, dia sedang berdiri layaknya hantu.. menangis sambil menghadap kebawah. Hal itu membuatku takut saja. Sesaat kuhela nafas panjang, dan kuhampiri Lusi yang sedang menangis secara perlahan.

" Saayaang??" Sapaku memastikan ada jawaban dari panggilanku.. hasilnya NIHIL..
'Ohh... mungkin yang kedua mau...' pikirku. Kucoba memanggilnya lagi.

" Sayaaaaang???" panggilku. Tak ada jawaban lagi.. karena sangat takut,, kututup mataku sejenak untuk menghela nafas lagi. Kali ini lebih panjang. Dan saat usai menghela nafas dan mulai membuka mataku, tiba-tiba Lusi berlari dan mencoba menangkapku. Sontak Aku kaget tapi kakiku tidak bisa bergerak karena saking takutnya. Tertangkaplah Aku hingga akhirnya Aku dipeluknya dan ia ternyata LUSI YANG ASLI.... " shit.. Bikin kaget aja" pikirku...

" Kamu tadi pagi sama siapa sayang?? Hikz.. Hikzz.." tanya Lusi sambil terus memelukku dan masih menangis

" Itu Febbby sayang... Temen sekelasku... dia tadi curhat.. dia habis kena musibah.. kamu kenapa kok nangiiss?? Udah dong sayang..." Jelasku kemudian menenangkan tangisannya. Kubalas pelukannya dengan lembut dan kasih sayang yang lebih.

" Kamu gak bohong kan??"tanyanya sambil wajahnya mendongak keatas agar bisa melihatku.

" Kamu udah tau jawabannya sayang.. Itu jawabanyaa.." jawabku pelan sambil menatap matanya yang mulai berhenti meneteskan airmata.

" Hm mh" ia mengangguk. Kucium keningnya.

" Sayang,, mbak Febbby baik kan??" kata lusi pelan

" Maksudmu??" Tanyaku heran

" Iyaa.. Mbak Febbby tu anak baik-baik kan??" jelasnya kemudian

" Iyalaah.. baik banget.. kasian dia... kena masalah bertubi-tubi.." jelasku

" Tapi tadi kok gak keliatan punya masalah ya sayang?? Lusi keheranan

" Dia emang pinter nyembunyiin sesuatu.." Kataku sambil berfikir..

" Sesuatu?? Hahahaha.." pikirku sambil tersenyum

" Kok tersenyum??"tanya lusi semakin keheranan melihatku tersenyum.

" Enggak.. kan sayang tadi nanya,, dia gak keliatan lagi kena masalah,, Aku jawab,, dia emang pinter nyembunyiin sesuatu.. soalnya dia polos banget.." jelasku sedikit berbohong.

" Ooh..." jawab Lusi singkat dengan mulut membentuk sebuah lingkaran kecil.

Setelah itu,, Lusi juga memberiku sebuah kado,, kadonya berisi sebuah sweater dan sepasang cincin yang katanya salah satunya boleh kuberikan pada siapapun yang Aku cintai,, tanpa pikir panjang, kuberikan padanya dan kupakaikan di jari manisnya.

" Sayaaang,,, ke kamarmu yuk?? Aku mau kasih sesuatu" ajak Lusi

" Hayoooo... mau ngapaaiiiiiin???" godAku

" Udaaaaah.... ayooooooo ikut Akuuuu...." pintanya sambil menarik tangan kananku.

" Iyaaaa iyaaa..... pelan dong sayangg...." jawabku halus.

" Haduuuh... bekasnya si Febbby gimana nih?? Ketahuan gak yaa??" pikirku sedikit ketakutan.

" Sayaaaaaang,, sekarang kamu boleh lakuin apapun sama Aku." Kata Lusi Pelan.

" Apapun??" Tanyaku penasaran karena Aku sudah punya rencana.

" Iyaaaa.... apapun." Jelasnya kemudian.

" Aku mau sayang tiduran aja dulu.." pintaku

" Teruuuss??" pancingnya.. ia mulai merebahkan tubuhnya di tempat tidurku bekas Febbby tadi pagi.

" Sayang tutup mata yaa..." pintAku kemudian..

" Udaaah... terus??" katanya sambil memejamkan mata. Tanpa pikir panjang, kuciumi leher jenjangnya yang putih mulus dan terawat itu. Ia sangat sensitif di daerah itu. Apalagi di daerah belakang telinganya.

" Aaaahhhh....mmmmppfffhhh....sssshhhh....hhuuuuuuuuhhh..." desahnya pelan ketika seranganku mulai tepat pada sasarannya. Tanganku dibimbingnya kearah payudaranya yang sudah meraung utuk kuremas dari tadi dan kuremas perlahan. Setelah sekitar 10 menit dan merasa puas,, kupindahkan TO lidahku ke mulut hangat dan lembutnya. Cukup lama ciuman kami,, mungkin sekitar 5 menit. Aku tidak menggunakan nafsu seperti jika bersama Febbby. Ketika Aku dengan Lusi, Aku lebih menggunakan Emosiku. Entah kenapa Aku tidak ingin terlalu menyetubuhinya sesering Febbby. Aku menyayanginya lebih dari segalanya.. Termasuk Febbby.

" Sayaang,,, buka matamu bentar. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu." Kataku pelan dan sedikit tAkut. Ia membuka matanya. Ia mulai penasaran dan heran kenapa Aku seperti itu.

" Kenapa sayang?? Mmmhhh.. Aaahhh..." tanya Lusi disela desahannya

" Aku cintaaaaa bgt sama kamu.. Aku gak mau kehilangan kamu.." Kataku pelan.

" ak....." tanganku menghentikan mulutnya yang akan mengatakan sesuatu.

" biarin Aku selesein ini ya sayang." Kataku. Ia hanya mengagguk pelan.

" Do you Remember This baby?? I don't care all that happened to you, though it pains for me, I'll never let you go even for a moment... I will love you every single day,, always.' I promises." Kataku mengingatkannya.

" Hm mh.. kenapa??" ia makin penasarn.

" Kamu duduk dulu sayang." Pintaku pelan. Ia menuruti permintaanku dan duduk berhadapan denganku.

" Sayang... jangan marah yaa... Pleaase... My First Kiss just with You,, My First love just You too.. and My First Sexs just only with you... I Wouldn't you to be angry ... Aku Cuma berusaha jujur aja... I'm so sorry.. But don't worry I'll never leave you." Kataku panjang. Ia hanya terdiam melihatku heran kenapa Aku bicara seperti itu.

" I'm so sorry about this. I'll never want this to be happen." Kataku pelan

" Terus??" tanyanya.

" Maaf,, Aku udah lAkuin kesalahan yang besar. Right now,, this time,, I was a looser. Aku udah nyetubuhin orang lain selain kamu. Tapi jujur. That's wasn't my fault. I know I was Wrong. I just can say you're the only one. You're the first one.. and you'll be the last one. Febbby. She's the girl.. I cum twice with her." Air matAku jatuh.

" Honeeey??" panggilku... kupegang tanganya untuk meredamkan emosinya. Lusi hanya terdiam.

" Kamu memang udah hianatin cinta kita. Kamu sendiri yang bilang kalo kamu gak akan tinggalin Aku. Kamu sendiri yang bilang I don't care all that happened to you, though it pains for me, I'll never let you go even for a moment... I will love you every single day,, always.' I promises. Maybe, Right now, That's was a Bullshit... but, I'll Never mad to you cause I can't.. gak papa. Lagian ini hari ulang tahunmu. Kamu berhak dapet kado apapun dari siapapun." katanya disela tangisannya yang semakin menjadi.

" Sayaaang,, Maaf yaa... maaf banget.." Kataku yang masih menangis mendengar kalimatnya barusan.

" Gak perlu... Kamu gak perlu minta maaf.. Kamu tau,, Aku percaya kamu.. Kamu lebih dari segalanya bagiku. Kamu udah ambil Virginku.. gak akan semudah itu Aku lepasin kamu." Katanya sambil tersenyum yang masih menangis.

Kamipun berpelukan dan saling menenangkan Satu sama lain. Akhirnya, kukerahkan sisa-sisa tenagaku untuk meyetubuhi Lusi. Ini adalah kali ketiga setelah permainanku bersama Febbby. Kami melakukan itu dengan sangat mesra,, lembut,, penuh kasih sayang. Aku merasa seperti mengalami malam pertama dengannya. Sampai akhirnya, Lusi orgasme 3x dan Akupun sama. Yang ketiga kalinya setelah yang pertama dan kedua diambil oleh Febbby.

Hari itu berakhir dengan Kami berdua berjanji saling jujur, saling mengisi kekurangan, dan saling terbuka hingga lusi memelukku sampai permaian kami selesai dan tentunya sambil menangis disela desahannya karena Ia tahu apa yang terjadi sebelumnya padaku. Posisi yang kami lakukan hanya missionarry karena keadaan psikologi kami yang sedang berguncang memaksa kami untuk saling memeluk Satu sama lain. Permainan kami cukup Lama karena Lusi masih ingin mumuaskan Aku sampai Aku keluar. Sungguh saat-saat yang menyenangkan(bagi nafsuku), melelahkan(bagi tubuhku) serta menyakitkan(bagi penisku).

Thanks for my Little angel Lusi. And My angel Febbby yang udah kasih sesuatu yang terbaik dan terindah yang pernah kualami. Selain mereka berdua, banyak temen-temen lain yang datang menjenguk dan sekedar mengucapkan selamat ulang tahun padaku, tapi hanya Lusi dan Febbbylah yang bener-bener meninggalkan jejak di masa depanku kelak.

Esoknya Aku terbangun kesiangan karena terlau lelah akibat pertarungan yang menguras tenaga serta spermaku kemarin. Hari ini entah kenapa, bawaannya Aku selalu haus. Tapi tak ambil pusing. Hari ini adalah hari libur Nasional. Sunday. Hari yang biasa kutunggu bersama kedua sobat karibku. Tapi tidak kali ini. Yang paling kutunggu adalah Lusi dan Febby. Mereka berdua yang jadi bagian baru dalam hidupku. Febby yang manja, dan Lusi yang penuh pengertian dan dewasa.. Kuambil HPku dan kukirimkan SMS kepada kedua orang yang kini kucinta itu.

" Sayaaang,, mau main kesini gak??"

Selang beberapa menit, ada balasan dari Febbby :
" Maaf saayaang.. Aku nanti ada kerja kelompok, tapi nanti sore, Aku sempetin kesana. Tunggu Aku ya sayaaang..." Balasnya manja

Beberapa detik kemudian, Lusi juga membalas:
" Bentar ya sayang,, 1 jam lagi Aku kesana. Aku masih bersih-bersih rumah. Sabar yaa..."

" Astagaaaa..." gumamku.. Sambil menunggu, aku berjalan karah kolam ikan yang ada di depan rumahku.

Selama Aku menunggu, Aku duduk di dekat kolam yang tempatnya dekat pagarku dan ditemani lagu-lagu Jazz ala Ecoutez dan ada campuran lagu kerispatih dari HPku. Suasananya sejuk, matahari masih di ujung timur kira-kira jam 10 kalo dilihat dari tingginya. Saat itu lagu yang kudengarkan berjudul "Janji Kita" milik Kerispatih. Sempat Aku memikirkan kejadian kemarin.

" Shit.. kenapa harus seperti ini?? Oh my godness.. please save me from this.." gumamku sambil geleng-geleng kepala. Tak lama kemudian, kulihat ada sebuah motor mio sedang berhenti tepat didepan pagar rumahku. Tapi yang kuherankan, itu bukan Lusi maupun Febby. Kulihat Jamku yang diberi Febby kemarin.

" Baru 20 menit. Belum Satu jam. Truss itu siapa??" gumamku lirih.

" Pagi Sat... " kata wanita itu. Aku masih belum tau siapa dia.

" Kok duduk disituu??" katanya kemudian

" Eh.. iya.. masih nunggu temen. Eh,, motornya di bawa masuk aja. Jangan diparkir disitu." Kataku dengan terus mengingat apa Aku pernah ketemu cewek ini. Setelah memasukkan motornya di halaman rumahku yang luas sekali, kupandangi wajahnya dan terus mencari namanya dari dalam memori otakku tapi tak kutemukan foto wajahnya yang manis itu dan namanyapun juga tak ada.

" Kok malah diliatin Sat?? Gak disuruh masuk niih??" katanya membuyarkan pandanganku terhadapnya

" Ehh... iyaa.. sorry.. Aku masih nginget-nginget namamu..heee" Kataku sambil meringis sampai gigiku terlihat.

" Ya ampuuun... jadi daritadi kamu gak tau nih Aku siapa?? Astagaa Satriaaa..." katanya gak percaya

" Heee.. maaaf... beneran.. Aku lupaa..." Kataku yang dengan raut wajah malu.

" Lina Saaat... Linaaa.. " katanya menjelaskan

" Linaa??? Sssshhhh... Astagaaa... Ada clue lain gak Lin?? Heee... masih samar-samar.. namanya ada,, tapi foto wajahmu di otakku Bedaaa.. heee" jelasku

" Astaga Satriaaa... Oke,,, aku bantu...Inget SMP N 1?? Kita sekelas loh di kelas 2..." Jelasnya. Aku masih dengan wajah tolol

" Dua B,,..." katanya pelan pelan sambil mengingatkanku dan berusaha mengatakan sesuatu.

" LINAA" kataku mengagetkannya.

" astaga... ini beneran kamu linn?? Desi Meilina Fulani??" Kataku tak percaya melihat Lina. Sekilas tentang Lina. Nama lengkapnya adalah "Desi Meilina Fulani". Tapi panggilanku padanya Lina, sedangkan teman-teman kami yang lain pada waktu SMP memanggilnya Desi. Pantas saja Aku lupa. Dia sudah berubah. Tubuhnya dulu kecil lebih pendek dariku. Dia setinggi telingAku. Kulitnya sawo setengah matang( gak terlalu coklat) rambutnya kriting halus se bahu dan memakai kacamata tebal. Dia dulu adalah anak yang penyendiri,, cupu,, jarang bergaul,, kerjaannya Cuma diem dikelas. Sampai suatu saat Aku pernah mengajaknya bermain keluar kelas. Semenjak saat itu Aku kenal baik dengannya. 2 tahun kami sekelas. Dari kelas 2/VIII sampai kelas 3/IX SMP.

" Yupz... Ya bener laaah... gak percaya?? Mau liat KTP??" katanya mulai sebel.

" Haah??? Beneran?? Bukanya lo dulu...." Kataku dipotong Lina yang langsung meneruskan kalimatku.

" CUPU?? Emang.. sekarang gimana??apa pendapatmu??" tanyanya sambil tanganya di rentangkan dan memutar tubuhnya.

" Cantik banget" Kataku pelan. Aku masih belum percaya kalo yang didepanku adalah Lina. Tubuhnya sangat proporsional. Gak tinggi-tinggi amat, dan gak pendek-pendek amat. Langisng, rambutnya kini Lurus sebahu, berwarna hitam pekat, Payudaranya yang terbungkus sebuah Kaos berwarna abu-abu itu terlihat belahannya. Mungkin ukurannya sekitar 34. Bibirnya tipis terlihat berwarna pink cerah tanpa lapisan lipstik mupun gloss. Ia tak memakai kaca matanya kembali, entah kenapa Aku meliriknya dari ujung kaki sampai ujung kepalanya lagi. Wajah dan tubuhnyanya cantik sekali. Berbeda jauh dengan yang dulu. 'Sekarang ia mulai bisa berdandan' pikirku.

" Apa?" katanya setelah memutarkan tubuhnya.

" Eh.. enggak.. hmm... boleh juga..." Kataku salting

" Masa cuma boleh juga??" katanya tak puas

" Hmmmhh... iya iyaa...Makin Cantiiiik...puass?? hahahaha..." Kataku sambil tertawa. Iapun ikut tertawa bersamAku.

" Jadi??" katanya kemudian

" Apalagii sih Liiiiiinn??" jawabku heran

" Aku gak disuruh masuk nih Saaat??" katanya

" Oh iya Lin,, silahkan masuk." Kataku sambil sedikit membungkuk dan tangan kananku mengarahkannya ke ruang tamuku. Ia berjalan mendekatiku dan kemudian mencium pipi kiriku dan kemudian masuk ke dalam rumahku.

" Eh... kok main Nyosor aja Lin??" Kataku

" Itu ucapan terima kasihku saaat... Gak mau?? Aku ambil lagi deh... " katanya berbalik dan berjalan mendekatiku kemudian menempelkan bibirnya kembali ke pipi kiriku.

" Lhoh atas apa??...eh..eh..eh...kok malah nambah sih?? Haduuuh.... iya-iya... udah ah... tar lo main nyosor lagi aja kalo Aku terus ngomong.." Kataku sambil mengikutinya

" Itu kamu tau.." jawabnya singkat dan sinis. Setelah berbincang bincang sebentar denganya dan mengingat masa-masa SMP dia mendadak tersenyum padaku.

" Kenapa senyum Lin?? Tanyaku

" Kamu sekarang beda banget Sat dengan yang dulu.. Lebih dewasa, lebih baik, lebih dari satria yang dulu kukenal dan yang paling kusuka, kamu jadi lebih pengertian.. Aku makin suka aja sama kamu" kalimat terakhirnya pelan sekali.

" Haah?? Apa?? Yang terakhir tadi apa lin?? Gak jelas.. pelan banget..." Tanyaku

" Ah... enggak... itu.. dah lama kita gak ketemu ya??" katanya mengalihkan perhatian. Sebenarnya Aku mendengarnya. Aku tahu dari raut wajahnya yang malu-malu dan salah tingkahnya. Tapi Aku diam saja. Setelah itu, ia memberiku sebuah kado dan sekeranjang buah. Ia masih mengingat ulang tahunku sedangkan Aku?? Tak tahu kapan ulang tahunnya. Kemudian sempat kami bertukar nomor dan Ia memutuskan utuk pulang.

Hari inipun kedua pujaan hatiku datang seperti yang dijanjikan. Lusi yang datang pertama kali, sempat kukerjai dan orgasme sampai 2x dan Akupun dibuatnya lemas karena orgasme di dalam vaginanya lagi. Setelah berbenah dan pulang, beberapa jam kemudian Febby datang. Saat Feeby menagih janjinya, akhirnya kuputuskan untuk memberinya sekali orgasme. Febby tak kalah liar dengan Lusi. Ia lebih agresif dan benar-benar membuatku takluk atas perbuatanya pada penisku. Segala posisi kami coba. Permainan kami juga cukup lama dan menguras tenaga kami. Dalam 25 menit Febby oragasme 3x tapi sebelumnya ia sudah mempersiapkan staminannya. Entah dia meminum apa Aku tak tau. Tapi yang pasti Febby lebih Liar dari kemarin.

SEBULAN KEMUDIAN


-- DIRUMAKU --

" Sayang,,, gimana?? Kamu jadi kerumah tantemu di madura??" Tanyaku memelas..

" Iya sayang.. lha gimana?? Mama yang ngajak... om Aku lagi sakit keras.. jadi terpaksa ikut.." jawabnya sambil merasa bersalah..

" Terus,, berapa hari jadinya??" Tanyaku berharap tidak lama

" Kata mamaku seminggu.. tapi nanti kalo udah selesei,, langsung pulang kok.. kalo gak ada seminggu,, berarti langsung pulang." Jelasnya.

" Yaaah... kok lama bangett siiih??... yaaaah..." Kataku lesu.

Malamnya, Lusi berpamitan padaku dan pergi ke Madura selama seminggu. Ia sempat menangis ketika berjalan meninggalkanku. Ia tidak memberiku sebuah ciuman atau apa dan meninggalkanku begitu saja. Malam itu, Aku hanya termenung duduk di depan rumahku memandangi rumah om arta yang sudah sepi ditinggal penghuninya selama semingu.

" Beteeeee..." gumamku. Tak lama berselang, HPku berbunyi. Kulihat nama yang tertera "Febbby S2" 'tumben nih anak sms biasanya aja langsung nyosor kesini' pikirku.

" Sayang,, kamu main kesini dooonk,, dirumah lagi sepi nih...kamu gak lagi pacaran ama Lusi kan??"

" Enggak sayang.. iyaa.. bentar ya.. Aku mandi dulu..." Balasku. Setelah membalas, Aku beranjak ke kamar mandi dan sempat terhenti ketika HPku berbunyi kembali.

" Gak usah mandi sayaaaang... Mandi disini aja sama Aku yah??" Balasnya

" Hah?? Yakin??" balasku kemudian

" Iyaa doooonkk... apasih yang enggak buat Kamu??" balasnya

" Yaudah. Aku meluncur deh.." jawabku

" Jangan lama-lama ya sayang..." balasnya kemudian.

Di perjalanan, Aku merasa sedikit pusing karena memikirkan kejadianku dengan Lusi tadi. Aku masih tak percaya kalo ia pergi selama seminggu tanpa memberiku sebuah kecupan atau yang lain. Aku pinggirkan VW ku tepat didepan mini market. Kuambil HPku,

" Mau nitip apa sayang?? Aku ke mini market bentar." SMSku pada Febbby

" Apa aja asal kamu kesini.." balasnya. Tanpa pikir panjang, kuambil 3 botol bir ukuran Besar, sebuah roti sobek dan sekeranjang jajan. 127rb langsung menghilang dari dompetku. Sampainya di rumah Febbby, Aku disambut dengan sebuah ciuman dipipiku. Aku tak begitu merespon karena masih memikirkan Lusi. Kepalaku pusing dibuatnya.


" Kamu kenapa sayang??" Febbby yang menyadari keanehan yang terjadi padaku.

" Gak pa pa sayang Cuma lagi pusing aja.. oiya... Nih..." Kataku sambil menyerahkan seplastik penuh makanan ringan.

" Aku gak mau kalo kamu gak cerita dulu... hayooo... ngAkuuuu.. tar tak emut loh itumuu..." godanya

" Haha.. " Aku tertawa dengan terpaksa.

" Haaahh.. Itu.. Lusi,, dia pergi seminggu sama ortunya nengok omnya yang lagi sakit. Padahal Aku masih kangen sama dia.." Kataku lemas.

" Ooooohhh... giituuu... yaudaahh,,, kan masih ada Aku yang setia nemenin kamu... manknya kamu gak kangen juga sama Akuuu??" jawabnya manja.

" Iya siih..." jawabku singkat.

" Kok jawabnya gitu sayang?? Yaudah deh.. yuk masuk dulu aja.." ajaknya sambil menarik tanganku dan masuk kedalam rumah.

Begitu masuk rumah Febby dan menaruh belanjaanku di meja ruang tamu, Kulihat dikamar Febby yang terbuka lebar ada Shinta yang sedang telanjang, tengkurap sambil bermain HP.

" Lhoh.. Shinta juga ada?? Kok telanjang??" Aku keheranan.

" Iyaa sayang.. Dari tadi dia disini.. Pacarnya baru aja pulang dari rumahnya. Dia bete dirumah, jadi kuajak aja kesini. Kebetulan bapak sama ibuku lagi kerumah nenek. Tau tuh... emang gitu orangnya.. ANEH !!" Jelas Febbby panjang sambil mengunci pintu rumahnya dan menutup rapat seluruh celah yang masih terlihat..

" Taaaa,, kok telanjang?? Gak malu sama Aku??" Kataku mengagetkan shinta yang gak sadar akan kehadiranku sambil meletakkan barang belanjaanku di meja ruang tamu.

" Eh... mas,,, baru dateng?? Hee... malu kenapa mas?? Toh mas juga udah nyicipin tubuhku kan??" jawabnya enteng. Aku hanya meringis melihatnya.

" Sayang,, anterin ke kamar mandi donk.. Gerah nii..." pintAku sambil mengibaskan tangan di leherku.

" Iyaaa... yuk mandi yuk?? Aku juga belum mandi..." katanya polos

" Kok belom mandi sih?? Jorok ah.." Kataku.

" Biarin... Aku lagi pengen mandi sama kamu sayaang.." jawabnya manja.

Begitu masuk kamar mandi, kami melepas pakaian kami dan mandi bersama. Awalnya Febbby menyuruhku mandi duluan, tapi karena Aku rada malas, kutarik dia sehingga dia ikut terkena kucuran air. Adikku 'belum' menegang saat melihat payudara dan Vagina Febbby saat kami mandi. Mungkin karena psikologiku yang kurang baik. Jadi Aku tak begitu menghiraukan tubuh Febbby yang mmhh... waw pokoknya. Tapi tidak untuk malam itu. Aku mandi seperti biasa dengan Febbby. Ini sudah kali ke 6.

Febbby berusaha menggerayangi tubuhku saat kami mandi, Ia begitu pengen merasakan penisku memenuhi vaginanya kembali. Ia berusaha keras untuk membangunkan adikku dengan merangsangku menggunakan payudara besarnya dan gesekan vaginanya di pahAku. Hasilnya?? Tak ada gerakan dari penisku..

" Kok susah banget sayang berdirinya?? Kamu gak horny liat tubuhku??" tanyanya

" Aduuuh...maaf sayaang... Aku lagi gak muud nih... tar aja yaa mainnya??" pintAku

" Yaudah.. tapi cium dulu.." katanya manja. Kucium saja mulutnya dengan cepat dan lanjut mandi.

" Kok gak mesra banget?? Beda banget kamu hari ini... " katanya sedikit kesal.

" Jangan terlalu dipikirin donk sayaaaang.. kita seneng-seneng yah malam ini.." Katanya manja.

Ia masih mencoba menenangkanku dengan memeluk tubuhku. Satu bulan lebih Aku pacaran dengan Lusi, Febbby yang bukan pacarku sudah Berkali-kali menyetubuhiku. Sekitar 7 kali Aku main dengan Febbby selama lebih dari satu bulan. Itupun Febbby yang mulai. Sedangkan Lusi?? Hanya 3 kali. Haaah Aku serasa mau gila... selesai mandi, Aku bergegas memakai handuk dan keluar untuk mengambil Bir yang tadi kubeli. Aku heran dengan kantung Plastik yang kubeli sedikit terbuka di bagian atasnya. Setelah Lihat, ternyata birku hilang Satu, mungkin shinta yang mengambil.

" Taaaa, lu liat birku gak??" teriakku

" iyaaa Maaaas... iini.. Aku lagi minum.." balasnya.

Karena sudah merasa frustasi, Aku mengambil Satu botol lagi dan kubuka. Aku duduk disofa yang dulu Aku pernah duduki dan meneguk Bir yang kupegang.. Tak lama, Febby datang dengan handuk yang menutupi tubuhnya dan menarikku tangan kiriku.

" Mau kemana sih sayaang??" Kataku

" Ke kamar donk sayaaang... masa disini??" jelasnya kemudian. Sampai dikamar, aku disambut pemandangan yang begitu menggelikan. Shinta sedang asyik mengosok klitorisnya dengan perlahan dengan mata tertutup dan tangannya yang satu meremas payudaranya.

" mmmhhh....ssshhhh....aaahhhhh..." desah Shinta tak sadar aku menghampirinya

" Taa" panggilku pada Shinta.

" Aaaauuuhh... mmmmhh... apa mashh...nggghh??" katanya disela desahanya. Kini ia mulai membuka matanya. Keletakkan bir yang kupegang dan duduk disebelah shinta. Febby yang mengunci pintu kemudian berteriak.

" Sayang,, aku dulu dooonk..." teriaknya dari dekat pintu

" emang duluan apanya sayang?? Orang aku mau rebahan bentar kok..." kataku sambil merebahkan tubuhku didekat shinta.

" Maass... mmmhh... gosokin dong..." pinta Shinta sambil menarik tangan kiriku ke Vaginanya. Karena kasian sama Shinta,, kugesekkan saja jariku di klitorisnya secara perlahan.

" Auuuhhh.....mmmmhhh....aaaarggghh....nngghhh....cepetin mas...huuuufffhh.... Mmmhhh..." pintanya disela desahnya.

" Sayaaang.. kok Shinta aja sih yang di gituin??" suara Febby mengagetkanku. Ternyata Febby sudah berada di sisi kananku dan tanpa mengenakan handuknya.

" Aku kan juga mauuuu... " pintanya manja.

" Iyaaa.. Sinih..." kataku sambil meraih Vagina Febby dan mulai memperlakukannya sama seperti shinta.

" Aaaaaahh.....mmmmmhhhh..... Sayaaaangg.... Cepetin lagiii......huuuuuhh... mmmhh.... Nnggghhhh..." Febby mulai menikmati gosokan jariku di Vaginanya. Segera kupercepat gosokanku dan 4 menit kemudian Shinta mendesah cukup keras menikmati orgasme ertamanya. Pahanya menyapit tanganku hingga tak bisa lepas.

" Aaaakkkkkhhhh......mmmmmmmmmhh.... Nnngghhhh.... Maaass... keluaaarrhhhh..." Bafasnya tersengal-sengal. Tak lama, Febbypun juga menyusul. Himpitan kakinya membuat tanganku tak bisa bergerak.

" Oooookkhhhhh..... mmmmmhhhh.... Ssshhh.... Aaaahh..." ia hanya mendesah menikmati orgasmenya.

" Ta,, ambilin Birku dong.." pintaku pada Shinta

" Nih mas.. Bir ku aja.." katanya sambil menyerahkan birnya.

" Oh... makasih." Jawabku. Segera kuteguk minuman itu dan memandangi wajah Febby yang masih menikmati orgasmenya. Aku heran kenapa pandanganku mulai kabur. Padahal aku baru minum 3-5 teguk. Aku merasa pusing dan tubuhku mulai melemas.

" Sayaang.. aku pusing.. akkku mm..mauu.." kata terakhirku sebelum akhirnya aku pingsan kembali.


[BERSAMBUNG]

Komengnya Dituunggu lagii loh gan... Monggo di kritik,, kalo ada saran,, Tinggalin di bawah yee gan... :D
 
Tenang gan.. Ceritanya beda itu... Ane pingsan ada alasannya... Bukan gr2 obat tdr kok... Trus ada kejutan lho dari Lina..:)
 
Tenang gan.. Ceritanya beda itu... Ane pingsan ada alasannya... Bukan gr2 obat tdr kok... Trus ada kejutan lho dari Lina..:)
 
Bimabet
Siappp Bro' mantebh neyh...terusin Bro'
threesome ama Shinta and Febby lg ga tuh? :D
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd