PunkerGila
Semprot Baru
Salam semprot agan, nyonya, suhu, momod, mimin, pembaca semua.
Ijinkan nubie yg hina ini mencurahkan uneg" yg lama nubie pendam, daripada jadi jerawat.
Sebelumnya mohon beri saran serta kritikan yg membangun agar nubie bisa lebih baik dalam membuat thread, satu lg mohon jangan buli nubie jika thread ini kurang berkenan
Test drive
Dunia sudah tidak berputar lg namun kini dunia terbalik, dimana seharusnya pemimpin itu dari kaum adam kini malah kaum hawa yg jadi pemimpin, begitu juga dengan disekolah ini yg diketuai oleh wanita dengan gelar S2 bu Nova rahman sang kepala sekolah sangat di segani oleh semua guru juga seluruh siswa siswi disekolah ini bahkan terdengar sampai ke sekolah lain akan kepemimpinannya.
Sifat yg tegas, disiplin, namun berjiwa cool sudah merupakan paket komplit untuk jadi pemimpin.
Tak jauh beda dengan Amalia Putri Rahman sang ketua kelas 11A merupakan duplikat sang ibu yg sama - sama berjiwa pemimpin namun ada kelebihan pasti ada kekurangan. Lia orangnya otoriter yg suka memaksakan keinginannya sehingga hanya sedikit sekali siswa siswi yg mau dekat denganyya, andai saja bukan anak kepala sekolah sudah pasti banyak sekali yg jadi musuhnya.
Tedi Alfiansyah satu satunya siswa yg sering kena omel serta buli dari sang ratu otoriter itu menjak dia masuk kesekolah ini, padahal mereka tinggal di satu lingkungan dan hanya dibatasi oleh portal perumahan, Lia yg tinggal diperumahan bukit asri dan Tedi tepat di seberang perumahan itu. Memang keadaan economi mereka itu berbanding terbalik , Lia yg hidup serba melimpah sedangkan Tedi serba pas pasan bahkan kadang kekurangan.
Ditengah kekurangan Tedi ternyata dia mampu bekerja sambilan sehabis pulang sekolah dia langsung pergi ke pasar dan bekerja sebagai kuli angkut beras di toko beras ayah temannya, namun temannya tersebut tidak mengetahui kalau Tedi kerja di toko ayahnya, bahkan ibunya Tedi sendiri tak mengetahui jika anaknya kerja di pasar.
Tedi hanya punya seorang adik perempuan yg usianya terpaut 3 thn dan saat ini sedang mengenyam bangku sekolah smp kelas 8, sementara ibunya Tedi seorang janda yg 7 thn silam meninggal akibat kecelakaan tabrak lari.
Semenjak itulah Tedi diam diam bekerja sebagai kuli angkut di pasar demi sekolah serta adik dan ibunya. Ibu Yani hanya bisa membuat kue jajanan yg bisa di titipkan ke warung warung sekitaran rumahnya demi mencukupi kebutuhan sehari hari
Dulu ibu Yani sempat heran kenapa kedua anaknya tidak dipungut biaya oleh pihak sekolah padahal tetangga mereka sendiri suka kelimpungan mencari dana untuk sekolah anaknya, saat di tanyakan pada anak sulungnya ternyata mereka berdua mendapatkan beasiswa tidak mampu, dan ibu Yani percaya saja pada Tedi karena memang keadaan economi mereka di kategori kurang mampu dan ibu Yani sangat bersyukur karena dia sangat terbantu dengan beasiswa tersebut , padahal semua itu karangan Tedi demi meringankan beban ibunya, dia tak perduli akan tubuhnya yg kecapean dan harus mau pulang sore setiap hari bahkan di hari minggu pun saat teman teman sekolah nya pada sibuk berlibur dia malah harus pergi ke pasar untuk jadi kuli angkut namun itu ia lakukan jika ada kekurangan biaya yg mendesak saja, karena bagaimana pun tubuh anak seumuran dia belum saatnya jika harus diporsir untuk bekerja. Tiara Alfiansyah adik perempuan Tedi taunya hanya sang kakak kerja di kios pakaian dan hanya bertugas menunggu pembeli saja dan kerjanya gak berat namun bayarannya lumayan bisa untuk mencukupi kebutuhan sekolah mereka berdua.
akhir akhir ini Tiara sedikit curiga dengan kerjaan sang kakak lantaran sering terlihat seolah badannya sangat capek walaupun didepan ia dan ibu tak memperlihatkannya namun sering Tiara pergokin Tedi sedang melemaskan badannya tapi Tedi selalu mengelak jika ditanyakan kenapa, dalam benak Tiara sebenarnya kasian pada kakaknya yg harus kerja tiap pulang sekolah namun apa yg bisa dia lakukan agar bisa sedikit meringankan beban yg diemban Tedi
Tiara
Ibu Yani
Ibu Nova
Lia
Fitria
Pagi ini ritual pagi seperti biasa antri di depan kamar mandi menunggu giliran,. Beginilah kalau punya kamar mandi satu, mau gak mau harus gantian.
Adikku akhir akhir ini kalau mandi suka lama dari biasanya kadang aku sedikit kesal jika waktunya mepet. Ritual mandi dirumah diawali ibu di jam 4 : 00 selesai mandi ibu ibadah lanjut beres beres rumah lalu buatin sarapan, sementara adikku jam 6 : 00 mandi sampai 6 : 20 dan keluar kamar mandi sudah pake seragam, aku sendiri 6 : 30 mandi dan 6 : 40 aku sarapan sampai jam 7 teng barulah berangkat sekolah .
Dirumah yg hanya memiliki dua kamar tidur, kamar mandi sebelah kamar mandi itu dapur dan hanya di sekat partisi ruangan disebut ruang tengah iya, ruang tamu juga iya, di ruang itu terdapat sopa usang yg busa udah pada lepek dan didindinh sekat partisi ada tv 17" jadul lumayan buat ngisi bengong kalau malam.
Kembali ke depan kamar mandi dimana aku nyender menunggu Tiara mandi yg sudah lebih dari 20 menit, kaki aja udah mau kesemutan tapi nih anak belum beres juga. Dengan sedikit kesal aku hampiri pintu kamar mandi dan kuketuk
TOK,,,TOK,,,TOk
"ade udah jam 6 : 35 cepetan mandinya" peringatku
"iya kak,,, bentar juga beres" teriak Tiara
Selang semenit kemudian adikku keluar dari kamar mandi yg hanya dililit handuk yg menutupi setengah buah dada hingga pangkal pahanya, aku sedikit kaget melihat tubuh adikku yg nampak kurang dari semeter di depan mataku.
Payudara yang hanya separuh saja tertutup handuk putih nambak menggelembung keatas akibat lilitan handuk yg kebcang, serta pahanya hampir keseluruhan nampak sekal putih mulus. Baru sekarang aku seumur hidup liat tubuh adikku ternyata sudah mulai membentuk, padahal dia masih SMP
"kak,,, kakak,,, " ucap adikku menyadarkan lamunanku
"eehh,,, i,, iya de,, ke,, kenapa" jawab gugupku
"hihihi,,, kakak lucu deh,, mukanya kayak udang rebus" ejek Tiara yg santainya mencubit kedua pipiku
Dengan santai Tiara melewatiku menuju kamar Ibu untuk pke seragamnya, ak masih shock dengan tragedi yg terjadi hari ini, baru kali ini adikku gak bawa seragam sekolah nya kekamar mandi.
Singkat saja aku kini berangkat sekolah berjalan berdua dengan adikku dan sepintas aku melihat di mobil sedan pink dengan airbrush artis Avril lavigne seorang wanita cantik namun sangar, dia sempat menoleh kearahku dengan tatapan sinis dia berlalu begitu saja. Hanya obrolan ringan soal kerjaanku yg kami bicarakan hingga akhirnya aku berpisah dengan adikku karena sekolahannya sudah sampai, sekali lg aku terkejut akan sikap adikku yg tiba tiba mencium punggung tanganku, biasanya dia cuek aja namun kini berubah 'ada apa dengan adikku yah, kok sekarang beda bgt sikapnya'pikirku
Sekolah adikku memang lebih dekat dari rumah kurang lebih 100meter dan berjalan kaki saja sebentar nyampe,, beda dengan penjaraku upps sekolah maksudnya butuh waktu 15 sampai 20 menit jalan kaki, cukup lumayan memang jalan kaki kesekolah tapi mau gmna lg kalau keadaan economi tidak bisa berbohong, teman teman sekolahku banyak yg bawa kendaraan sendiri karena mereka memang dari keluarga berada . Sedang asik berjalan di depan gerbang sekolah tiba tiba perasaanku jadi gak enak gini kenapa yah, akupun berjalan menunduk hingga sampai ada dua pasang kaki yg indah menghalangi langkahku, mau gak mau aku berenti dan melihat siapa yg mencoba menghalangiiku
DEG,,
Betapa kagetnya ternyata mereka berdua yg menghalangiku, dan dilihat sepintas sebenarnya mereka berdua cantik malah bisa dibilang cantik bgt tak sayangnya sifat mereka berdua yg mampu mengubah pandangan aku dan juga anak siswa siswi sekolah ini jadi sangat membenci mereka berdua. Dulu pernah terjadi mereka dengan sengaja mengguyur kepalaku dengan es kelapa di depan hampir seluruh murid di sekolah karena saat itu pas jam istirahat dan kejadiannya di tengah lapangan sekolah secara otomatis dari teman sekelas adik kelas bahkan kakak kelas ikut menyaksikan peristiwa itu dan parahnya gak ada seorangpun yg berani menolongku, mungkin mereka malas atau gak mau berurusan dengan anak sang kepala sekolah dan pasti bakal runyam urusannya.
Kembali ke dunia kejam, ,
"heh kalau jalan tuh matanya liat kedepan" ucap Fitria sahabatnya Lia
"nih bawain tas gue sama Fitri" bentak Lia sembari melemparkan tasnya juga tas Fitri ke badanku
Tanpa sepatah katapun terucap aku hanya mengikuti langkah 2 iblis betina di depanku, kalau keadannya bukan lagi di buli gini sudah pasti aku bakal jadi orang yang paling beruntung di sekolah ini,, bagaimana tidak beruntung bisa berjalan di belakang dua wanita yg sangat cantik serta memiliki bokong yg sangat indah, namun pikiran mesum seakan hilang saat ini karena tertutup oleh sifat sombong serta Otoriter nya itu.
Sampai di kelas semua temanku udah biasa liat aku dijadiin kacung oleh sang ketua kelas dan hanya geleng kepala saja, pernah teman teman sekelas menyuruhku agar melawan Lia dan saat aku lakukan malah fatal akibatnya, muka bonyok badan sakit sakit semua, karena aku salah memilih lawan dia asisten pelatih karate yg sudah pasti aku hanya jadi samsaknya saja.
Setelah aku berikan tas milik Lia juga Fitria aku hendak duduk di urutan paling belakang karena memaang tempat duduknya aku menjak kelas 11 posisinya dibelakang bersama Rayhan Sitolapapa
"hehh,, mau kemana lhu" ucap Lia dengan entengnya
"aku mau duduk dulu Amelia" jawabku
"sekarang lhu duduk di belakang gue" perintah Lia
"loh Cin nanti sari sama iin gimana" hardik Fitria
"biar si iin sama Sari pindah kebelakang dulu, dan satu lg, si kacung harus sendian duduknya" tegas Lia
Aku hanya bisa pasrah dengan kemauan Lia yg sudah pasti gak bakal bisa ditolak siapapun termasuk guru pengajar karena otak Lia sangat encer dan pasti bakal punya ribuan alasan akan tindakannya.............
Untuk test drive segini dulu yah agan suhu nyonya semua
Next updet perminggu.
Untuk melustrasi walaupun nyopet bah google nubie harap gak ada yg keberatan dan walaupun ada PM nubie aja
Kudu harus wajib kasih saran agar nubie bisa lebih baik.
Ijinkan nubie yg hina ini mencurahkan uneg" yg lama nubie pendam, daripada jadi jerawat.
Sebelumnya mohon beri saran serta kritikan yg membangun agar nubie bisa lebih baik dalam membuat thread, satu lg mohon jangan buli nubie jika thread ini kurang berkenan
Test drive
Dunia sudah tidak berputar lg namun kini dunia terbalik, dimana seharusnya pemimpin itu dari kaum adam kini malah kaum hawa yg jadi pemimpin, begitu juga dengan disekolah ini yg diketuai oleh wanita dengan gelar S2 bu Nova rahman sang kepala sekolah sangat di segani oleh semua guru juga seluruh siswa siswi disekolah ini bahkan terdengar sampai ke sekolah lain akan kepemimpinannya.
Sifat yg tegas, disiplin, namun berjiwa cool sudah merupakan paket komplit untuk jadi pemimpin.
Tak jauh beda dengan Amalia Putri Rahman sang ketua kelas 11A merupakan duplikat sang ibu yg sama - sama berjiwa pemimpin namun ada kelebihan pasti ada kekurangan. Lia orangnya otoriter yg suka memaksakan keinginannya sehingga hanya sedikit sekali siswa siswi yg mau dekat denganyya, andai saja bukan anak kepala sekolah sudah pasti banyak sekali yg jadi musuhnya.
Tedi Alfiansyah satu satunya siswa yg sering kena omel serta buli dari sang ratu otoriter itu menjak dia masuk kesekolah ini, padahal mereka tinggal di satu lingkungan dan hanya dibatasi oleh portal perumahan, Lia yg tinggal diperumahan bukit asri dan Tedi tepat di seberang perumahan itu. Memang keadaan economi mereka itu berbanding terbalik , Lia yg hidup serba melimpah sedangkan Tedi serba pas pasan bahkan kadang kekurangan.
Ditengah kekurangan Tedi ternyata dia mampu bekerja sambilan sehabis pulang sekolah dia langsung pergi ke pasar dan bekerja sebagai kuli angkut beras di toko beras ayah temannya, namun temannya tersebut tidak mengetahui kalau Tedi kerja di toko ayahnya, bahkan ibunya Tedi sendiri tak mengetahui jika anaknya kerja di pasar.
Tedi hanya punya seorang adik perempuan yg usianya terpaut 3 thn dan saat ini sedang mengenyam bangku sekolah smp kelas 8, sementara ibunya Tedi seorang janda yg 7 thn silam meninggal akibat kecelakaan tabrak lari.
Semenjak itulah Tedi diam diam bekerja sebagai kuli angkut di pasar demi sekolah serta adik dan ibunya. Ibu Yani hanya bisa membuat kue jajanan yg bisa di titipkan ke warung warung sekitaran rumahnya demi mencukupi kebutuhan sehari hari
Dulu ibu Yani sempat heran kenapa kedua anaknya tidak dipungut biaya oleh pihak sekolah padahal tetangga mereka sendiri suka kelimpungan mencari dana untuk sekolah anaknya, saat di tanyakan pada anak sulungnya ternyata mereka berdua mendapatkan beasiswa tidak mampu, dan ibu Yani percaya saja pada Tedi karena memang keadaan economi mereka di kategori kurang mampu dan ibu Yani sangat bersyukur karena dia sangat terbantu dengan beasiswa tersebut , padahal semua itu karangan Tedi demi meringankan beban ibunya, dia tak perduli akan tubuhnya yg kecapean dan harus mau pulang sore setiap hari bahkan di hari minggu pun saat teman teman sekolah nya pada sibuk berlibur dia malah harus pergi ke pasar untuk jadi kuli angkut namun itu ia lakukan jika ada kekurangan biaya yg mendesak saja, karena bagaimana pun tubuh anak seumuran dia belum saatnya jika harus diporsir untuk bekerja. Tiara Alfiansyah adik perempuan Tedi taunya hanya sang kakak kerja di kios pakaian dan hanya bertugas menunggu pembeli saja dan kerjanya gak berat namun bayarannya lumayan bisa untuk mencukupi kebutuhan sekolah mereka berdua.
akhir akhir ini Tiara sedikit curiga dengan kerjaan sang kakak lantaran sering terlihat seolah badannya sangat capek walaupun didepan ia dan ibu tak memperlihatkannya namun sering Tiara pergokin Tedi sedang melemaskan badannya tapi Tedi selalu mengelak jika ditanyakan kenapa, dalam benak Tiara sebenarnya kasian pada kakaknya yg harus kerja tiap pulang sekolah namun apa yg bisa dia lakukan agar bisa sedikit meringankan beban yg diemban Tedi
siksaan dunia
Tiara
Ibu Yani
Ibu Nova
Lia
Fitria
Pagi ini ritual pagi seperti biasa antri di depan kamar mandi menunggu giliran,. Beginilah kalau punya kamar mandi satu, mau gak mau harus gantian.
Adikku akhir akhir ini kalau mandi suka lama dari biasanya kadang aku sedikit kesal jika waktunya mepet. Ritual mandi dirumah diawali ibu di jam 4 : 00 selesai mandi ibu ibadah lanjut beres beres rumah lalu buatin sarapan, sementara adikku jam 6 : 00 mandi sampai 6 : 20 dan keluar kamar mandi sudah pake seragam, aku sendiri 6 : 30 mandi dan 6 : 40 aku sarapan sampai jam 7 teng barulah berangkat sekolah .
Dirumah yg hanya memiliki dua kamar tidur, kamar mandi sebelah kamar mandi itu dapur dan hanya di sekat partisi ruangan disebut ruang tengah iya, ruang tamu juga iya, di ruang itu terdapat sopa usang yg busa udah pada lepek dan didindinh sekat partisi ada tv 17" jadul lumayan buat ngisi bengong kalau malam.
Kembali ke depan kamar mandi dimana aku nyender menunggu Tiara mandi yg sudah lebih dari 20 menit, kaki aja udah mau kesemutan tapi nih anak belum beres juga. Dengan sedikit kesal aku hampiri pintu kamar mandi dan kuketuk
TOK,,,TOK,,,TOk
"ade udah jam 6 : 35 cepetan mandinya" peringatku
"iya kak,,, bentar juga beres" teriak Tiara
Selang semenit kemudian adikku keluar dari kamar mandi yg hanya dililit handuk yg menutupi setengah buah dada hingga pangkal pahanya, aku sedikit kaget melihat tubuh adikku yg nampak kurang dari semeter di depan mataku.
Payudara yang hanya separuh saja tertutup handuk putih nambak menggelembung keatas akibat lilitan handuk yg kebcang, serta pahanya hampir keseluruhan nampak sekal putih mulus. Baru sekarang aku seumur hidup liat tubuh adikku ternyata sudah mulai membentuk, padahal dia masih SMP
"kak,,, kakak,,, " ucap adikku menyadarkan lamunanku
"eehh,,, i,, iya de,, ke,, kenapa" jawab gugupku
"hihihi,,, kakak lucu deh,, mukanya kayak udang rebus" ejek Tiara yg santainya mencubit kedua pipiku
Dengan santai Tiara melewatiku menuju kamar Ibu untuk pke seragamnya, ak masih shock dengan tragedi yg terjadi hari ini, baru kali ini adikku gak bawa seragam sekolah nya kekamar mandi.
Singkat saja aku kini berangkat sekolah berjalan berdua dengan adikku dan sepintas aku melihat di mobil sedan pink dengan airbrush artis Avril lavigne seorang wanita cantik namun sangar, dia sempat menoleh kearahku dengan tatapan sinis dia berlalu begitu saja. Hanya obrolan ringan soal kerjaanku yg kami bicarakan hingga akhirnya aku berpisah dengan adikku karena sekolahannya sudah sampai, sekali lg aku terkejut akan sikap adikku yg tiba tiba mencium punggung tanganku, biasanya dia cuek aja namun kini berubah 'ada apa dengan adikku yah, kok sekarang beda bgt sikapnya'pikirku
Sekolah adikku memang lebih dekat dari rumah kurang lebih 100meter dan berjalan kaki saja sebentar nyampe,, beda dengan penjaraku upps sekolah maksudnya butuh waktu 15 sampai 20 menit jalan kaki, cukup lumayan memang jalan kaki kesekolah tapi mau gmna lg kalau keadaan economi tidak bisa berbohong, teman teman sekolahku banyak yg bawa kendaraan sendiri karena mereka memang dari keluarga berada . Sedang asik berjalan di depan gerbang sekolah tiba tiba perasaanku jadi gak enak gini kenapa yah, akupun berjalan menunduk hingga sampai ada dua pasang kaki yg indah menghalangi langkahku, mau gak mau aku berenti dan melihat siapa yg mencoba menghalangiiku
DEG,,
Betapa kagetnya ternyata mereka berdua yg menghalangiku, dan dilihat sepintas sebenarnya mereka berdua cantik malah bisa dibilang cantik bgt tak sayangnya sifat mereka berdua yg mampu mengubah pandangan aku dan juga anak siswa siswi sekolah ini jadi sangat membenci mereka berdua. Dulu pernah terjadi mereka dengan sengaja mengguyur kepalaku dengan es kelapa di depan hampir seluruh murid di sekolah karena saat itu pas jam istirahat dan kejadiannya di tengah lapangan sekolah secara otomatis dari teman sekelas adik kelas bahkan kakak kelas ikut menyaksikan peristiwa itu dan parahnya gak ada seorangpun yg berani menolongku, mungkin mereka malas atau gak mau berurusan dengan anak sang kepala sekolah dan pasti bakal runyam urusannya.
Kembali ke dunia kejam, ,
"heh kalau jalan tuh matanya liat kedepan" ucap Fitria sahabatnya Lia
"nih bawain tas gue sama Fitri" bentak Lia sembari melemparkan tasnya juga tas Fitri ke badanku
Tanpa sepatah katapun terucap aku hanya mengikuti langkah 2 iblis betina di depanku, kalau keadannya bukan lagi di buli gini sudah pasti aku bakal jadi orang yang paling beruntung di sekolah ini,, bagaimana tidak beruntung bisa berjalan di belakang dua wanita yg sangat cantik serta memiliki bokong yg sangat indah, namun pikiran mesum seakan hilang saat ini karena tertutup oleh sifat sombong serta Otoriter nya itu.
Sampai di kelas semua temanku udah biasa liat aku dijadiin kacung oleh sang ketua kelas dan hanya geleng kepala saja, pernah teman teman sekelas menyuruhku agar melawan Lia dan saat aku lakukan malah fatal akibatnya, muka bonyok badan sakit sakit semua, karena aku salah memilih lawan dia asisten pelatih karate yg sudah pasti aku hanya jadi samsaknya saja.
Setelah aku berikan tas milik Lia juga Fitria aku hendak duduk di urutan paling belakang karena memaang tempat duduknya aku menjak kelas 11 posisinya dibelakang bersama Rayhan Sitolapapa
"hehh,, mau kemana lhu" ucap Lia dengan entengnya
"aku mau duduk dulu Amelia" jawabku
"sekarang lhu duduk di belakang gue" perintah Lia
"loh Cin nanti sari sama iin gimana" hardik Fitria
"biar si iin sama Sari pindah kebelakang dulu, dan satu lg, si kacung harus sendian duduknya" tegas Lia
Aku hanya bisa pasrah dengan kemauan Lia yg sudah pasti gak bakal bisa ditolak siapapun termasuk guru pengajar karena otak Lia sangat encer dan pasti bakal punya ribuan alasan akan tindakannya.............
Untuk test drive segini dulu yah agan suhu nyonya semua
Next updet perminggu.
Untuk melustrasi walaupun nyopet bah google nubie harap gak ada yg keberatan dan walaupun ada PM nubie aja
Kudu harus wajib kasih saran agar nubie bisa lebih baik.
