Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Episode awal cinta

rioananta

Semprot Kecil
Daftar
23 Jul 2016
Post
91
Like diterima
323
Bimabet
Hai suhu semua.. perkenalkan, ane silent reader yang mencoba menuliskan cerita . ini tulisan pertama ane, jadi mohon maaf kalo banyak ada kesalahan di segala lini, baik tanda baca, pemilihan kalimat ataupun cara bertutur... ini satu cerita yang ane split jadi beberapa chapter..selamat membaca dan mohon kritik dan sarannya, semoga ane bisa berkarya lebih baik lagi di lain waktu
 
Chapter 1





Saat itu malam Siwaratri tahun 1997, aku baru beberapa bulan kerja di sebuah Supermarket di Denpasar,

seperti biasa.. seperti tahun tahun sebelumnya aku memantapkan niat untuk melakukan persembahyangan Siwaratri ..ngg..mungkin niat sembahyangnya cuma 20% kali ya..80% nya niat nyari gebetan..hahaha...maklumlah namanya juga lagi jomblo..


*malam Siwaratri adalah malam penebusan dosa bagu umat Hindu, biasanya diisi dengan begadang sambil mendengarkan Dharma Wacana (ceramah rohani)semalam suntuk..itu untuk yg straight, yang agak bengkok yaah seperti inilah…hehe


Malam itu cuaca sedang cerah-cerahnya... bintang bertebaran sesekali mengerling manja walaupun bulan bersembunyi dibalik bayang bumi..malam yang pas untuk..sembahyang hehe

malam itu aku jalan sendiri menuju Pura Jagatnatha, sahabatku Kadek dan Ketut hari itu pulang kampung, biasanya kami bertiga bersama melewati malam saat Siwaratri.

gapapalah toh rumahku dengan pura Jagatnata deket..hanya sepeminum teh sudah sampai deh dengan jalan kaki..



Sekitar pukul delapan aku sampai di Lapangan Puputan, lanjut mencari tempat duduk untuk sekedar mengatur nafas sembari menenteng tas plastik berisi canang dan dupa untuk sembahyang nanti

Sembari mengatur nafas mataku mulai menjelajah menyusuri setiap bagian lapangan Puputan ini...

hmm...di sisi sebelah selatan patung perjuangan ada sekelompok pemuda dengan pakaian adat duduk melingkar sambil mengangkat gelas aqua bergiliran.. pasti dah arak itu... gila aja pas orang- orang sembahyang kok ini pada minum-minum di sini..


Ku edarkan kembali pandanganku ke sekeliling...waah banyak pasangan nih lagi memadu kasih hihihi....eit Pause dulu ..itu ada dua cewek lagi duduk sambil bersendagurau gak jauh dari tempatku duduk..... Kalo dilihat dari belakang sih kayaknya cantik nih mereka...yang satu agak tinggi perawakannya, memakai kebaya putih polos, rambut sebahu.. trus satunya lagi perawakannya agak kecil cenderung mungil..memakai kebaya brokat putih, rambut di kuncir kuda..

Hmmm..fantasiku mulai melayang..membayangkan menyetubuhinya dengan gaya doggy style sambil menarik ekor kudanya sampai dia mendongak dan melenguh panjang menikmati persetubuhan itu... " Bhug.. bhug..!!” ku pukul pelipisku dengan telapak tanganku untuk menghilangkan fantasi gila itu.. woii inget .. mo sembahyang nih... hahaha akibat sering nonton vcd porno nih...



oOo



Dengan berusaha membesarkan hati.. padahal asli dag dig dug aku berjalan mendekati dua cewek itu...selangkah..selangkah.." damn.." gak bergerak ternyata aku..takut juga cuy..
Aku satu mereka dua, pasti kalah hawa dong akunya...

Think.!..think.!. aku paksa bagian otakku yang jarang terjamah untuk mengkalkulasi probabilitas yang mungkin terjadi..dan hasilnya..? jeng-jeng.. 80 banding 20....dengan prosentasi gagal yang lebih besar... araaagh....

Aku harus cari cara lain nih biar kans menangnya bisa lebih tinggi.. at least fifty fifty lah.. gak akan ku biarkan bayangan kenikmatan doggy style itu pudar begitu saja tanpa ada perlawanan... ganbatte pokoknya... si "adek " pun mengangguk angguk senang...."ganbatte kaka..."


kembali ku edarkan pandangan ke sekelilingku...eits ada satu cowok juga lagi sendiri duduk agak jauh di sisi kananku. Yes, aku bakal kenalan dulu dg cowok itu..eits aku bukan homhom ya.. hanya untuk memuluskan jalanku menuju kenikmatan di depanku...huhu..



" eh gus..sendirian aja ..? " sapaku sok akrab *gus adalah panggilan utuk pria di Bali

" iya " jawabnya pendek...adeeh kayaknya gak ramah nih anak muda..

" rokok ? " tawarku sambil menyodorkan bungkus Marlboro merahku yang masih tersisa separuh, berusaha membuka percakapan..



well akhirnya karena "kesupelanku" kami kenalan juga, walaupun awalnya dia takut ngira gue homhom hahaha.....

Namanya Dek Karma, kerja di villa di Ubud. Niat ke Puputan untuk Siwaratrian plus cari gebetan...setali tiga uang ternyata..

Setelah mulai mengenal, mulailah aku melancarkan aksiku.. misiku adalah ngajak dek Karma untuk berkenalan dengan dua cewek itu.. dan sepertinya misiku bakal berhasil dengan mudah... Sesama jomblo mah memang sehati kalo masalah cewek..hehe

"Dek..ade cewek dua tuh, ajak kenalan yuk" tawarku ke kadek

"Mana..? oh yang baju putih itu ?.. siip ayo.." sambut kadek dengan antusiasnya

"kamu yang tinggian ya.." sahutku mendahului, biar dia gak milih si kuncir kuda incaranku hehe..



akhirnya kami kenalan dengan dua cewek itu. si kuncir kuda namanya Putu Eri , tingginya mungkin sekitar 155cm, perawakannya cenderung mungil dengan payudara sedang namun padat berbalut long torso. wajahnya manis dengan bola mata yang berbinar. Rambut diikat ekor kuda menambah manis keseluruhan wajahnya.


"Putu...Eri.." ucapnya sambil menyambut jabat tanganku sembari tersenyum tipis....Damn !! ..senyum itu menggugah iman dan amin ku

"A..adi" sahutku gelagapan saking terpukaunya dengan senyuman itu. akupun memberikan senyuman termanis andalanku yang saat itu mungkin lebih terlihat seperti seringai.. hufh

temennya Putu, si tinggi namanya Komang Yuni , postur tinggi semampai , rambut sebahu dan ada lesung pipit di pipi kirinya. Hanya itu yangku ingat tentang dirinya. Yang jelas setelah kami kenalan berempat, kami sempat sama-sama sembahyang di Pura Jagatnatha, trus balik lagi ke lapangan dan kami berpisah bersama pasangan masing masing. aku dengan Putu, Kadek dengan si tinggi..



oOo


Chapter 2

“Hmmmph…hhh..” desahnya saat lidahku menerobos ke dalam mulutnya, menggelitiki dinding bagian dalam. Nikmat itu menjalar dari ujung lidahku,ke kepala..lalu ke batang kemaluanku .aku merasakan ada cairan mulai meleleh diujung penisku….

dia pun mengimbanginya dengan menghisap lidahku ..sluuurp..shhh…dan gantian kini lidahnya menjelajahi rongga mulutku.. lidah kami saling mebelit, saling mengirimkan getar getar kenikmatan. .ahh.. entah sudah berapa banyak kami bertukar air liur, tapi masih tak hendak untuk menghentikannya.

Ku hisap lembut bibir bawahnya.. dia pun menyambut dengan menghisap bibir atasku… terlihat sekali dia begitu menikmatinya… matanya terpejam dan sesekali mengeryitkan dahi, seperti menahan gejolak yang ingin membuncah.

Perlahan aku turunkan ciumanku ke leher dibawah telinganya.. ahh harum parfumnya memenuhi rongga hidungku… ku jilat sembari ku kecup setiap inchi leher kirinya… perlahan.. sampai ke belakang telinganya…

“aah..sssh…adiii…” desahnya sambil menengadahkan wajah menikmati denyar denyar kenikmatan yang menjalari tubuhnya

Dengan lembut tanganku mulai menjelajah ke bagian dadanya…tak ada penolakan darinya. Perlahan kuremas lembut buah dadanya dari luar kebayanya, dia semakin melenguh, menggelinjang.. menyongsong gejolak yang datang mendera dari pucuk vaginanya…… sssshhh…. hhhh…

HA HA HAHA…!!! ” tiba- tiba terdengar gelak tawa beberapa pemuda yang lagi minum agak jauh dari tempat kami berada.. yang langsung melemparku kembali kedunia sadar ku..merenggut kenikmatan yang sedang kami daki..

Ya.. kami masih di lapangan Puputan. Setelah berpisah dengan kadek dan si tinggi, aku berkeliling sebentar dengan Putu, dan kami akhirnya duduk di tengah lapangan, agak dipinggir, dibawah bayangan pohon teh-teh an untuk melepas lelah. Tempat yang pas banget untuk memadu kasih. Putu duduk disebelah kananku, kami banyak mengobrol masalah masalah ringan..
Aku lingkarkan tanganku melalui belakang punggungnya karena aku lihat dia agak kedinginan..dia agak tersentak kaget tp tidak menolaknya. Jadilah kita duduk berdempetan sambil aku memeluk tubuhnya…hingga….


oOo


Putu hanya tersipu malu sesaat setelah kesadaran kami balik. wajahnya semakin terlihat manis saat itu. Sempat terjadi kecanggungan sesaat diantara kami, namun cuma sebentar, dengan mudah aku kembali mencairkan suasana diantara kami

Menjelang pagi aku memutuskan untuk pulang, sebenernya enggan untuk menyudahi kebersamaan ini, tapi mau gak mau karena pagi ini aku harus kembali kerja.. niatku sih pulang sendiri jalan kaki, namun Putu memaksa untuk mengantarku

“aku antar ya..” katanya

“gak usah Tu, aku pulang sendiri aja. Lagian kasian nanti temenmu bingung nyariin kamu” elakku ,sebenernya aku cuma gak mau dia tau rumahku..sudahlah cukup segini aja pikirku

“nggak, kesian kamu jalan kaki, pokoknya aku anter. Masalah temenku gampang itu..” timpalnya agak ngotot sambil menaruh kunci motornya di genggamanku..


oOo



Pagi yang dingin.. perlahan ku putar gas motor Honda Astrea Prima milik Putu Eri membelah dinginnya pagi. Dibelakangku duduk menyamping pemilik motor ini, perempuan yang baru saja aku kenal semalam. Terduduk diam dia menyandarkan tubuhnya di punggungku, tangannya dengan lembut memeluk perutku.

Tak banyak yang kita bicarakan.. kami lebih banyak terdiam dengan pikiran masing masing. Entah apa yg ada di pikirannya, yang pasti pikiranku membuat aku jadi horny lagi hehehe.

Pelukan tangannya di perutku, gesekan buah dadanya di punggungku asli membuat si adek blingsatan

Hanya beberapa menit waktu yang kami tempuh ke tujuan .. aah coba aja rumahku agak jauh, pasti lebih lama bisa merasakan kenyalnya buah dada itu.

Aku hentikan motor di ujung gang, di tempat biasanya Pak Mansur dagang sate langganku menggelar dagangannya.

Aku gak mau Putu tau rumahku.. bagiku cukup kita lewati malam yang indah tadi..cukup segitu aja, ga ada lanjutan apa. ga usah tau nomor rumah, nomor telpon ato hape.. eh waktu itu blom ada hape ding, seandainya pun ada, masih jarang banget plus mahal banget.



Perlahan aku turun dari motor, dan dengan berat hati kuserahkan kemudi kembali padanya sambil kupandang wajahnya.. matanya, hidungnya, bibirnya yang semalam aku reguk manisnya.. kurekam semuanya di benakku

Wajahnya terlihat agak sendu,mungkin dia merasakan hal yang sama denganku

“makasih ya Tu…untuk malam ini” kataku perlahan. Dia hanya mengangguk pelan tanpa suara, terlihat jelas raut kesedihan di wajahnya…. arrgh jangan tunjukkan ekspresi itu di hadapanku. Aku ingin perpisahan ini berakhir dengan senyuman

Kurapikan anak-anak rambutnya yang agak berantakan karena tertiup angin sembari mengembangkan senyum yang agak kupaksakan,berharap dia juga akan tersenyum..
Dengan tangan agak bergetar aku pegang dagunya, aku angkat dan aku kecup bibirnya perlahan…hanya kecupan, tanpa nafsu, tanpa lidah yang saling membelit,hanya sebuah kecupan…kecupan perpisahan…


oOo
 
Setelah kejadian di malam yang menyenangkan itu, aku kembali melanjutkan hari hariku seperti biasa. Aku sudah tidak mengingat lagi kejadian itu.. aku sudah melupakan Putu Eri.. aku pikir dia juga pasti sama, sudah lupa dengan kisah malam itu..

Sudahlah, dia mungkin sempat mengetuk pintu hatiku, tapi dia belum sempat untuk masuk ke dalamnya.. malam yang berkesan , tapi tidak cukup untuk mengesankanku

Aku sudah benar-benar melupakannya hingga pada suatu hari…..

Chapter 3

Tok tok tok…!
!

“Permisi, benar disini rumahnya Adi ? ” terdengar suara perempuan di belakangku. Saat itu posisiku sedang menonton tv, membelakangi pintu yang memang tebuka

“ Yak saya sen.. di…ri..” sahutku sambil membalik badan, terkesima dengan sosok perempuan di depanku. Perempuan dengan tubuh mungil, mata berbinar dan masih setia dengan rambut ekor kudanya, perempuan yang sudah kulupakan beberapa hari ini

“Putu..Eri?” tambahku masih dengan nada tak percaya

“hee…” jawabnya singkat sambil tersenyum, sekilas memperlihatkan gigi putihnya yang kecil kecil

“kok bisa sampe sini? Eh masuk dulu deh” sambungku

“ehm..! ” terdengar suara perempuan lagi. Owh ternyata ada si tinggi di belakangnya, sampe gak keliatan gegara saking takjubnya dengan penampakan perempuan di depannya.

“eh kamu juga ikut..? ayo masuk” sambungku menutupi rasa malu



“Siapa Di ?” tanya ibuku dari dapur
“Ini bu, temen SMA” sahutku berbohong… masa iya aku bilang temen baru ketemu di Puputan trus ciuman… bisa dilempar batu ulekan aku sama ibuku, mana habis dipake nyambel lagi ulekannya

Kami berbincang bertiga, tepatnya berdua karena si tinggi hanya jadi pemeran pelengkap aja yang fungsinya cuma noleh kanan kiri saat kami bicara hehe..

“Di, malam ini temenin aku ya…nginep di kost ku ” kata Putu perlahan sesaat setelah ibuku menghidangkan teh buat kami

Dheg..!! jantungku tiba tiba serasa terhenti, otakku juga mendadak berhenti memproses data, aku blank !!. ya maklumlah, anak perjaka tiba tiba ditawarin nginep pastilah mimisan jadinya..

“maksudnya ?” tanyaku ragu , pura pura bodoh. Padahal emang lagi lola hehe


Putu cuma menunduk, wajahnya terlihat sendu. Lebih tepatnya perpaduan antara rasa malu, jengah dan pasrah. Malu karena sudah merendahkan dirinya serendah rendahnya dengan mengajak seorang pria menginap. Jengah karena si pria tiba tiba jadi bloon sebloon bloonnya

“Ok..” jawabku akhirnya. Aku gak mau dianggap cowok bloon, aku juga pengen merasakan bercinta yang katanya nikmatnya tak terkira..

berkelebat silih berganti di benakku scene- scene blue film yang sering aku tonton.. ahh memikirkannya saja sudah membuat batang kemaluanku menggeliat

Putu pun tersenyum manja mendengar jawabanku…aish..senyuman yang sanggup mengobrak abrik bilik hatiku



Ok, aku akan menginap bareng Putu, masalahnya adalah..? gimana aku harus bilang ke orang tuaku? Masak aku bilang mau nginep di kost nya Putu.. wiih bukan cuma batu ulekan yang mampir…. sama sambel sambelnya bisa mendarat di wajahku yang tampan ini.

Think..! think..! kembali kumanfaatkan kejeniusan otakku yang masih dipertanyakan ini…

Ok .. rencananya adalah aku akan berpura pura nginep di rumahnya Dedy, sohibku di SMA. Dedy ini sudah dikenal baik orang tuaku, jadi mestinya gak ada masalah, tinggal pinter pinter bohongnya aja hehe..

Akhirnya waktu untuk minta ijinpun tiba…

Dengan wajah yang kubuat senormal mungkin aku minta ijin ke orang tuaku, nginep di rumahnya Dedy dengan nebeng motornya Putu.

Si tinggi ? ya aku anter dulu ke rumah sodaranya di bilangan jalan Hasanudin


“Iya, “ kata Bapakku. “jangan aneh-aneh” sambungnya…. aish kayaknya Bapakku tau deh arah tujuanku, bohongku kurang paripurna sepertinya, whatever yang penting doi sudah ngizinin



oOo



Dengan motor Honda Astrea Prima punyaan Putu aku antar dulu si tinggi ke tempat saudaranya dibilangan jalan Hassanudin

Kalo dipikir pikir, si tinggi ini orangnya cantik juga. Postur tubuh yang tinggi plus dada yang lumayan besar membuat aku berkali kali menelan ludah. Apalagi di boncengan seperti dengan sengaja dia menempelkan buah dadanya di punggungku, hadeeh..

Malam minggu yang cukup macet membuat aku bisa agak berlama lama menikmati gencetan buah dada di punggungku…. araagh.. tolong sudahilah siksaan yang nikmat ini..

Akhirnya siksaan itu berakhir, si tinggi turun di depan rumah sodaranya. Akupun segera balik untuk mengantar Putu….menjemput kenikmatanku…


oOo



Malam minggu yang cerah. dengan diiringi tatapan penasaran Bapakku saat berangkat tadi, aku menyusuri sepanjang jalan Teuku Umar menuju Imam Bonjol dengan membonceng perempuan mungil dibelakangku..

Tangannya dengan erat memeluk perutku, dadanya menepel di punggungku, kali ini tanpa dibatasi long torso. Terasa kenyal, apalagi saat dia tertawa sampai dadanya berguncang menggesek punggungku dengan brutalnya…. ahhh membuat si adek makin maksimal tegangnya

Sepanjang perjalanan kami berbincang ringan..aku sering melempar joke-joke konyol yang sukses membuat dia terpingkal-pingkal di boncengan. Semakin keras tawanya, semakin brutal dadanya menggesek punggungku, begitu pikirku hihihi..



Masuk ke jalan Legian atas petunjuk navigator cantik di belakangku, aku berbelok ke kanan, ke gang yang agak besar cukup dilewati satu mobil. Dimulut gang ada dagang martabak yang lumayan rame saat itu… harusnya aku beli dulu martabak saat itu..

Selepas gang itu kami masuk ke semacam pekarangan dengan kamar kamar berjejer membentuk huruf L. ada empat kamar di depanku dan tiga kamar di sebelah kanan

Kami masuk ke kamar nomor tiga di bagian depan… hmmm tipikal kost-kost an standard dengan kamar mandi luar

Masuk kamar, aku disuguhi dengan pemandangan kamar khas cewek.

tembok warna kuning cerah. Di sebelah kiri berisi dipan dengan kasur kapuk sepertinya. Berhadapan denganku ada sebuah meja rias dengan cermin besar dan barisan perlengkapan makeup berjejer rapi, sebelah kanan berdiri lemari pakaian dua pintu yang lumayan besar dengan cermin di kedua pintunya

Eits ada poster Slank tertempel manis di tembok diatas kepala dipan, hmm fansnya gang potlot juga nih kayaknya, bersisian dengan cermin oval kecil…. cermin lagi cermin lagi.. banyak bet cermin disini.. apa dia pedagang cermin kali ya..? ato dia jelmaan nenek sihir di dongeng cinderella…?



Setelah puas mengamati sekeliling kamar ini, aku duduk di pinggiran kasur, memandang cermin didepanku…terlihat bayangan seorang cowok dengan wajah yang lumayan.. jelek maksudnya.. yang siap melepas keperjakannya…

“aku mandi dulu ya “ katanya mengagetkanku.. mengambil handuk dan Cup..! dia mencium pipiku sambil mengerling penuh arti… aish..yang di kecup pipi kok kok “adek” yang menggelinjang…”tenang boy..malam ini kamu akan melepas keperjakaanmu “


Sekitar sepuluh menit menunggu dengan perasaan gak jelas, akhirnya pintu kamar terbuka. Putu terlihat segar sehabis mandi, dengan rambut di gerai..”aah kenapa digerai sih..kamu terlihat lebih cantik dengan rambut ekor kuda” batinku

Mengenakan kaos putih longgar dengan tulisan THAILAND, celana pendek Billabong motif bunga warna biru membuat dia terlihat makin imut saja,

Sekejap pandanganku melekat di dadanya…. hmmm dia gak pake bra.. puting susunya terlihat jelas menempel di baju kaos tipisnya



Perlahan dia mendekatiku dan duduk disebelahku

“ kamu pasti mengira aku cewek apaan ya, sampe ngajakin cowok untuk nginep di kost “ katanya perlahan sambil menunduk menahan gejolak hatinya

“ aku suka sama kamu Adi ” katanya sambil terisak



Aku terdiam, kuangkat perlahan wajahnya sembari aku hapus airmatanya dengan kedua ibu jariku. Aku cium keningnya.. matanya..

“ Nggak.. aku gak pernah berpikir seperti itu..” kataku sambil menatap kedua bola matanya yang berkaca kaca, mata yang begitu bening, seolah olah aku bisa menjenguk isi hatinya lewat mata itu..

“ Cuma aku belum berani mengatakan cinta sama kamu “ kataku,

“ kita lewati saja malam ini dengan suka cita.. tanpa air mata.. “ sambung ku sambil mendekati bibirnya yang sedikit terbuka



oOo
 
Chapter 4

“Sssh…mmmph…” gumamnya saat lidahku menerobos kedalam mulutnya, menyusuri setiap bagian dirongganya…kujilat bibirnya yang terbuka basah, dia menggelinjang, tak tahan, dia hisap lidahku ..mengulumnya tak peduli berapa bayak air liur kami yang tercampur..


Tangannya menarik belakang kepalaku ,memaksimalkan penetrasi lidahnya
Tanganku sendiri mengelus lembut punggungnya, memberi ketenangan sembari tetap mencecap manis bibirnya…ini kali kedua aku merasakan bibir itu


Ciumanku kini beralih ke lehernya, kukecup lembut..kujilat setiap bagian lehernya…”aaah.. sshhh” dia mendesah saat jilatan lidahku menjangkau belakang telinganya…”Ooough” tubuhnya bergetar tak kuasa menahan denyar denyar kenikmatan itu..



Jemariku kini mulai bergerilya di dadanya, masih dari luar kaosnya.. kuremas perlahan sembari ciumanku bersarang di bawah rahangnya….”oooh , teruus aah” ucapnya mulai tak jelas. Kupegang tepi baju kaosnya, kuangkat perlahan melewati kepalanya.. tangannya terangkat agar aku bisa melepas kaosnya..

Dan terpaparlah dihadapanku, payudara yang membusung indah..dengan ukuran sedang seperti dugaanku..

kembali kutatap matanya yang mulai sayu, dia memejamkan matanya. .” Hmm kode positif nih.”.



Kususuri bagian lembah payudaranya dengan ujung jari.. melingkar sampai di aerolanya, tidak sampai ke putingnya..aku gak mau ini berakhir cepat

Sementara jariku bermain di payudaranya, lidahku mulai menyusuri leher bawahnya, sampai batas diatas dadanya….hhhhhh….dia menggelinjang lagi


Aku rebahkan tubuh telanjangnya di kasur, aku sendiri rebah menyamping di sisi kirinya. Kujilat payudara kirinya dengan nafsu yang makin membuncah, tangan kiriku berada di payudara kanannya.. meremas.. memilin putingnya…”Ouh..” dia menjerit kecil…


Aku tau vaginanya sudah banjir dibawah sana.. pahanya sudah saling menggesek kanan dan kiri menggapai rasa geli yang terasa.. rasa geli yang ingin dijejali penis, penetrasi yang dalam.. tapi nanti dulu aku masih belum selesai di atas sini



Keringat mulai menitik di dahinya , aku sendiri sudah banjir keringat saat itu.. keadaan kita gak seimbang.. dia sudah topless hanya tinggal celana pendek, itupun sudah gak karuan posisinya. Sedangkan aku masih lengkap, t’shirt hitam bergambar pistol dan bunga favoritku dan celana jeans hitam bulak masih anteng bertengger di tempatnya


Saat ciumanku mulai menjalar ke perutnya, Putu sudah gak tahan lagi, segera dia melepaskan celana pendeknya sekalian dengan celana dalamnya, lalu bergegas melepas t’shirtku, membuangnya entah kemana


Dengan posisi merangkak dia melepas gesper ikat pinggangku,menurunkan resleting celanaku dan langsung menarik turun celana panjang berikut celana dalamku, aku membantunya dengan mengangkat kaki kanan dan kiriku

Seketika penisku menggeliat, meregang ke ukuran maksimalnya setelah lepas dari kungkungan sangkarnya

Tak menunggu lama Putu lalu menyambar penisku, mengocoknya perlahan.. dan mulai menjilat ujung penisku yang sudan mulai mengeluarkan lendir bening sambil terus mengocok batangnya …clok..clok..clok

Ough..” aku jadi blingsatan.. rasa ngilu dan nikmat menjadi satu. Dan ketika dia mulai memasukkan penisku ke mulutnya, aku merasakan kehangatan melingkupi batang kemaluanku..rasa hangat..basah..ahhhh..dia memaju mundurkan kepalanya sembari jemarinya meraba kantong zakarku…”hmph..hmph..” gila, dia memaju mundurkan kepalanya dengan tetap menatap mataku… ssssh…nikmat sekali.. nikmat yang baru pertama kali aku rasakan

Hanya sebentar Putu mengulum penisku.. lalu dia berjongkok diatas perutku..menggenggam batang penisku dan perlahan menurunkan tubuhnya, tangan kecilnya mengarahkan penis itu menuju liang sanggamanya… sedetik lagi aku akan melepaskan perjakaku.. si adek mah anteng aja, senyum senyum manis dipegang cewek cantik….



Begitu kepala penisku berada di tepian lubang vaginanya, Putu lalu menurunkan tubuhnya perlahan….”blesshh”…. kepala penisku memasuki liang vaginanya…ahhhh sensasinya gila… liang vagina itu begitu basah.. licin dan bentuk bergerinjal didalamnya seperti menggelitik kepala penisku..

Putu terus menurunkan tubuhnya sampai seluruh penisku tenggelam dalam liang vaginanya….dan dia diam sebentar, menikmati sensasi saat penis itu memenuhi rongga kenikmatannya

Waktu terasa terhenti.. otakku terhenti sesaat saat kenikmatan itu mendera, dari kepala kemaluan menjalar menuju otakku, menebar impuls disepanjang syarafnya.. tubuhku menggeletar diterjang kenikmatan itu


Perlahan Putu mulai menaik turunkan tubuhnya.. penisku terlihat mengkilat dibawah sana, urat - uratnya terlihat tegas berbalur lendir kenikmatan kami.

Tangankupun tak mau kalah, bergegas kuraih kedua benda kenyal di dadaya, kuremas, kupelintir pentilnya dengan gemas

“ough….ahh..ahh..” Putu mulai mendesah keras..sudah tak perduli apakah desahannya terdengar di kamar sebelah


Tak butuh waktu lama bagi kami untuk menyongsong puncak kenikmatan itu.. putu yang sudah memuncak birahinya dan aku yang baru kali pertama menikmati berhubungan badan segera merasakan rasa nikmat yang mulai marambat ke ujung kemaluan kami

“ah..ah..ough..sssh..aku mauu keluaaar..” teriaknya…. sambil mempercepat menaik turunkan pantatnya..

“ah…hhh…iya.. aku juga” sambungku sembari menaik turunkan tanganku yang kini berada di bongkahan pantatnya…..


Semakin cepat Putu menaik turunkan tubuhnya…bergerak ritmis..semakin cepat..

Akupun semakin cepat menaik turunkan tanganku sambil meremas bongkahan pantat nya, semakin cepat untuk menyongsong ekstasi yang sudah berada dipuncaknya..

Desahan kami membaur, berlomba cepat, keringatpun bercampur.. oh God dia terlihat begitu indah dengan kulit mengkilat oleh keringat, rambut acak acakan menambah kesan sensual di wajahnya. Apalagi dengan mata setengah terpejam, bibir sedikit terbuka menahan puncak kenikmatan yang semakin mendekat..

Ahh dia seperti Bidadari yang berpacu meraih surga diatas tubuhku..sampai akhirnya...


“ah..ah..ah…aku…ke..luaaaarrr…” jeritnya sambil menghentakkan pantatnya ke bawah membenamkan penisku sedalam dalamnya di liang kenikmatannya

“arrgh….ahhh…hhhh” aku menggeram, mengangkat pinggulku saat lahar panas itu terasa mengalir menuju lubang kecil di kepala penisku…..

Croot..croot..croot…. pejuhku muncrat memenuhi rahimnya. Menyemprotkan sebuncah kenikmatan yang tertahan

Orgasme itu membuatku melayang.. rasa nikmat dan hangat yang merambat di seluruh syarafku lalu meletupkan sejuta kembang api di sekitarku…. terang…nyaman…



oOo





Sesaat kesadaranku pulih… Putu sudah roboh di di dadaku, payudaranya menempel ketat dengan nafas yang masih memburu. Matanya terpejam bibirnya tersenyum penuh kepuasan.

Aku biarkan dia sementara waktu, mengais sisa sisa orgasmenya.

Cup.. aku kecup lembut rambutnya, dia menoleh , tersenyum manis lalu bergeser terlentang di sisi kananku.


Malam itu kami habiskan dengan bercinta, entah berapa kali dia mengapai orgasmenya dan berapa kali aku menyemprotkan pejuhku ke dalam dirinya. Seperti takut kalau tak ada hari esok untuk kita bercinta lagi


Pagi itu aku terbangun dengan Putu masih terbaring telanjang disisiku, berbantal lenganku….. tanganku terasa kebas. Ah ternyata kalo lengan ditindih kepala itu bikin kesemutan ya… walaupun yang nindih cewek cantik..

Sesaat kemudian Putu terbangun, wajahnya terlihat bahagia. Sempat aku kecup bibirnya sebelum akhirnya dia pergi untuk mandi.

Sesuai rencana kemarin , pagi ini aku akan ke rumah nya Dedy untuk membuat sebuah alibi, alibi untuk mengelabui kedua orang tuaku… hehe jahat ya..


oOo

Masih dengan Honda Astrea Prima milik Putu Eri kami berangkat menuju rumah sobatku Dedy, perjalanan cukup panjang dari Legian Kuta menuju jalan Tukad Irawadi di daerah Panjer.

Tidak ada yang special sepanjang perjalan pagi itu, kami hanya berbincang ringan tentang segala sesuatu, mengasihani dagang nasi goreng yang sedang mendorong gerobak nya menuju pulang. Atau mengumpat saat ada anjing yang tiba tiba melintas di depan motor kami. Kaget cuy… motor oleng, untung ga sampe jatuh..


Sepanjang jalan Putu selalu memeluk ku erat seakan enggan untuk melepaskan, sesekali dia menggigit punggungku dari luar kaosku.. gemas katanya.. hehehe harus diakui aku memang menggemaskan, kayak boneka di dashboard nya mobil, yang palanya goyang-goyang itu… ngegemesin kan….



Kira kira sepenanakan nasi sampailah kami ke tujuan.. rumah Dedy.. sohibku sejak SMA. Putu hanya mengantar sampai depan gerbang dan dia langsung berbalik pulang setelah aku menyerahkan kemudi motor padanya… gak ada kecupan,, cuma senyuman, yang kian memudar seiring hilangnya dia dari pandangan



oOo
 
Chapter 5

Beautiful girl, wherever you are

I knew when I saw you, you had opened the door

I knew that I'd love again after a long, long while

I'd love again…….




Suara merdu Jose Mari Chan mengalun dari sebuah tape compo di dalam kamar berukuran 4x4 meter.


“ kamu yakin ga akan masalah nantinya ? “ tanya Dedy sesaat setelah aku ceritakan kisahku semalam padanya

“ mmm..” sahutku

“ mmm apaan ?” tanyanya lagi

“ mmm…otak ku lola kalo blom dapet kopi” kataku dengan polosnya

“ Asu…bilang aja kamu mau dibuatin kopi..” katanya dongkol.

Dedy pun keluar dari kamarnya untuk membuatkanku kopi



You said "hello" and I turned to go

But something in your eyes

Left my heart beating so


Kembali kunikmati bait bait lagu itu sembari menghembuskan asap rokokku mengenang lagi kejadian kejadian semalam..


O iya , Saat ini aku berada di kamarnya Dedy, sohib karibku sejak SMA, teman mabok, teman yang menemani saat aku ngapelin cewek waktu SMA hehe, teman gila bareng dan dia temen yang setia banget, apalagi masalah perempuan dia itu setia..setiap tikungan ada..


Tak lama kemudian Dedy datang dengan segelas kopi ditangan;

“Thanks bro” kataku sambil mengambil kopi dari tangannya

“so..?” katanya lagi setelah aku menyeruput kopiku

“so apa..?” tanyaku masih bloon,,aah ternyata kopi ini tidak cukup mengeyahkan bloon ini


“kamu gak merasa aneh..? ada cewak baru kenal trus ngajakin ngewe…bodonya lagi kamu ga pake kondom, apa gak mungkin kalo dia niatnya mo ngejebak kamu..?” cerca Dedy

“maksudnya..?” tanyaku masih dengan kelolaan yang hakiki

“araagh…” Dedy menjambak rambutnya sendiri saking dongkolnya..


“bisa jadi cewek itu lagi hamil, trus ga ada yang ngakuin trus dia nge jebak cowok oon kayak elo untuk ngewe, trus nanti bilang kalo anak di perutnya itu anakmu ” katanya sengit dengan penekanan di kata Oon… aish…



Dheg…!!” jantungku serasa berhenti berdetak, langsung terbayang wajah Putu menyeringai dengan perut membesar..”Adii..ini anakmu…


“araaagh..” gantian aku yang menjambak rambutku…

“bodoh…bodoh..” kataku menyumpahi diri sendiri


Gimana kalo seandainya itu benar ? gimana kalo memang itu suatu jebakan Putu untuk mengakui anak di dalam kandungannya.. gimana dengan orang tuaku kalo mereka tau..gimana nanti masa depanku..? kepalaku dipenuhi pertanyaan pertanyaan yang mendera silih berganti..


Dedy hanya menggelengkan kepalanya sambil menghembuskan asap rokoknya, seakan mencari jawaban disana….



oOo







Siang itu dengan memberanikan diri aku menemui kakak sulungku. Sepertinya cuma dia yang bisa memberi solusi untuk masalahku ini.

Honest aku kalut banget setelah pulang dari rumahnya Dedy,

beberapa hari ini aku jarang tidur, setiap memejamkan mata pastilah terbayang wajahnya putu dengan perut makin membesar…”arrgh bisa gila aku”

Beberapa hari ga enak makan dan jarang tidur sukses membuat berat badanku turun drastis. Kegantenganku juga turun beberapa centi. Untung aja masih tetep ngegemesin..hee..(aku ngetik sambil goyang goyangin kepala mirip boneka dashboard)


Kakak sulungku adalah orang yang biasa aku ajak curhat masalah cewek.. cuma ga sampe masalah bunting loh ya.

Doi orangnya santai,pengalamannya banyak. Dia adalah seorang Don Juan di masanya.


Setelah mendengar ceritaku, dia mengangguk angguk sambil mengusap usap dagunya… kok aku ngerasa seperti konsultasi ke dukun ya..? ada aura aura mistis disini..hehe

Sesaat kemudian dia masuk ke kamarnya lalu memberikanku sejenis obat cina, bungkusnya warna merah, tulisannya aku ga bisa baca..


“suruh dia minum obat ini, dua tablet dua kali sehari” katanya angker,

aish kakakku sepertinya sudah beralih profesi jadi dukun kayaknya nih

“baik mbah..” sahutku bercanda sambil menerima obat tersebut

Tak lupa dia menyelipkan benda pipih di telapak tanganku…sembari tersenyum jahat. ternyata kondom..kirain uang..tapi kakakku emang baik orangnya.

Tak menunggu lama aku segera ke wartel terdekat, menelpon sohib setiaku.. Dedy



oOo



Sore ini bersama Dedy aku kembali menyusuri jalanan yang pernah aku lewati bersama Putu Eri. Namun senja ini terasa kelabu, mungkin alam ikut merasakan kegalauan hatiku

Setelah beberapa kali tersesat masuk ke gang yang salah (patokanku kan dagang martabak.. tapi sore itu blom buka) akhirnya sampai juga aku ke kost an Putu Eri

Dedy menunggu di atas motor Suzuki Sprinter kesayangannya sementara aku masuk ke kamar Putu



oOo



Chapter 6

“aku bukan perempuan seperti yang kamu duga..” isak Putu menunduk setelah aku jelaskan maksud kedatanganku. sebersit air mata terlihat menggenang di sudut matanya

“Aku sayang kamu Adi, dan itu tulus.. “ katanya lirih, genangan itu kini meluber membentuk anak sungai di sepanjang pipinya

“walaupun aku tau kamu gak pernah ada rasa yang sama..huu huu” tangisnya pun pecah, dadanya terlihat naik turun menahan luapan emosinya..


Sedangkan aku ?..aku cuma terdiam ,

disatu sisi aku merasa lega karena tidak terjadi sesuatu padanya, seperti dipikiranku, disisi lain aku merasa sangat berdosa telah menyakitinya

tak sanggup aku menatap wajahnya.. wajah wanita yang tulus mencintaiku, namun harus aku porak porandakan hatinya,,


Arrghhh…aku merasa begitu bersalah..aku merasa menjadi sejahat jahatnya pria di muka bumi ini


“maaf..” hanya itu kata yang bisa terucap dibibirku..lidahku kelu..

Putu hanya menggeleng pelan,

“kamu pulang aja gih, ga usah kesini lagi” ucapnya lirih..

“ga usah pikirin aku lagi, aku baik baik saja” sambungnya sembari menelungkupkan badannya di kasur..bahunya terlihat turun naik ,dia terisak.

“Pergii….!!!!” teriaknya dari balik bantal, karena aku masih juga berdiri di dalam kamarnya, semakin keras terlihat guncangan di bahunya.


“maaf..” kembali kuucap kata itu lirih..

Lalu dengan langkah gontai aku keluar dari kamar itu, menuju sahabatku yang setia menunggu diatas motornya



oOo



Senja mulai memerah di ufuk barat, meninggalkan jejak surya di kakinya..

Aku terpekur diboncengan sobatku..

Menyesali diri ..mengutuk diri..aku memang bangsat ya.

Setitik air membersit di sudut mataku, tak kuasa aku bendung



sudahlah Adi..ini cuma episode awal perjalanan cintamu..mungkin episode lain akan lebih menguras emosi dan air mata” kataku lirih pada diriku sendiri sambil menghapus titik air itu..kucoba tersenyum walau patah





It was destiny's game



when love finally came on



I rushed in line only to find



That you were gone……






TAMAT
 
tamat gan ,,, thank banget buat yang udah meluangkan waktunya untuk baca cerita ane, ini adalah tulisan pertama ane, pertama banget.... minta kritik dan sarannya ya...
en sorry kalo adegan panasnya cuma dikit..hehe ..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd