Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Entar Mama Ganggu Lagi

qsanta

Semprot Lover
Daftar
17 Sep 2014
Post
269
Like diterima
988
Bimabet
Entar Mama Ganggu Lagi


Saat pulang, Danil menyadari mamanya sedang memasak.



Beberapa tahun lalu, ayah danil -yang terbilang keras- meninggal. Meski terbilang keras dan suka memaksa, namun tetap saja menimbulkan luka yang mendalam di hati danil dan mamanya. Mamanya memutuskan untuk menjual rumahnya dengan alasan terlalu banyak kenangan. Beberapa bulan kemudian mama danil menikah kembali. Namun danil memutuskan untuk mengontrak rumah sendiri daripada ikut ke ayah tirinya.

Belum juga setahun, mama danil sudah cerai. Setelah itu, berkali – kali gonta – ganti pacar, namun ternyata tak ada yang tahan lama.

Setiap kali kembali sendiri, mama danil selalu ikut di kontrakan danil. Sebenarnya danil tak keberatan, namun ia merasa mamanya benar – benar kelewatan. Masa dari beberapa pria, kagak ada yang cocok sama sekali.



"Kenapa lagi sih mah?"

"Biasalah."



Danil menghela nafas mendengar jawaban mamanya. Entah pria – pria yang mendekati mama yang bermasalah ataukah mamanyalah yang bermasalah. Namun, melihat anaknya menghela nafas, tiba – tiba mama memeluk danil.



"Ya sudah, danil mandi dulu deh ma."

"Iya. Mama lagi buatin pepes peda kesukaan kamu nih."



Setelah makan, mama langsung membersihkan meja, menyiapkan jus dan mengantarkan ke danil yang lagi nonton bola. Danil tersenyum.



"Mungkin bentar lagi ada pria yang bakalan bawa mama," pikir danil.



Tak terasa telah sebulan mama tinggal di kontrakan danil. Tiap pagi, selalu tersedia sarapan. Tiap danil pulang, kontrakan pun selalu rapih. Malam pun selalu tersedia masakan buatan mama. pokoknya, kini urusan perut danil sudah terjamin.



Saat pulang, sebuah vacuum cleaner baru mengingatkan danil akan sesuatu. Vacuum cleaner yang gak begitu berguna di kontrakan danil, telah dibeli mamanya. Meski harganya mahal, jika berguna sih danil takkan mempermasalahkannya. Namun danil ingat, mamanya sedari dulu kadang suka beli barang mahal yang tak berguna.

Di dapur danil melihat mamanya entah sedang ngapain.



"Buat apa tuh di depan ma?"

"Tadi pas mama jalan – jalan, mama liat di mall. Kamu kan belum punya, ya mama beli deh."

"Danil gak punya karena memang gak butuh mah.

"Lagian, mama punya duit dari mana tuh?"

"Mama liat ada duit di lemari.

"Daripada nganggur, ya mama pake aja.

"Kan itu juga buat kamu juga."

"Jadi, mama pake duit danil?

"Mama tau gak, tuh duit danil kumpulin buat yang lain mah."

"Jaga kelakuanmu danil!"

"Lho, ini kan duit danil. Lagian mama pake tanpa ngomong dulu. Mestinya mama yang mesti jaga kelakuan!"



Danil memelototi mama agak lama hingga akhirnya mama pun menunduk.



"Ntar mama ganti deh."



Meski emosi namun danil tiba – tiba memeluk mamanya sesaat lalu pergi. Mandi. Di dapur, mama merasa sangat kesepian. Mama pun mulai memasak. Setelah makan, mama langsung ke kamar. Danil merasa tak ada lagi yang mesti dilakukan. Pun danil ikut ke kamarnya.



Di akhir pekan, danil mengajak Leni -bagian konsultan di kantornya- makan malam. Sambil makan, leni mengelus kaki danil dengan kakinya sendiri. Setelah itu, danil mengajak leni ke kontrakannya naik taksi. Di dalam, leni santai di ruang tv. Danil mengetuk lalu masuk kamar mamanya.



Mama sedang berbaring sambil baca buku di ranjang dengan hanya memakai tanktop.



"Ma, malam ini ada temen nginap."



Menurunkan kacamata, mama menatap danil lalu menganggu. Mengerti.

Danil pun kembali ke ruang tv menemui leni.



"Abis ngapain lu?"



Tanpa jawaban, danil langsung mencium sambil melepas kancing baju leni. Selanjutnya, permainan birahi danil dan leni pun mulai makin seru. Saat danil sedang asik melahap memek, leni tiba – tiba mengencangkan pahanya hingga kepala danil agak terjepit.



"Ow... Lu siapa?" teriak leni.

"Danil, siapa dia?"



Danil menoleh. Danil melihat mamanya berdiri. Ternyata, mama memakai babydoll putih dan celana dalamnya hitam. Sungguh terlihat kontras. Sesaat, danil bingung mesti jawab apa. Haruskah ia jawab mamanya sedangkan setahu leni, danil tinggal sendiri di kontrakannya.



"Udahlah. Gak usah dijawab."



Leni pun berpakaian dan langsung pergi.



"Maaf," kata mama sambil menunduk menatap lantai.

Danil menatap mamanya sambil geleng – geleng. Hening. Saat mamanya terlihat akan beranjak, tiba – tiba danil bersuara.



"Maaf?

"Danil kan udah bilang ada tamu. Mama gak ngerti atau gimana sih?"



Suara danil makin meninggi. Namun mama tak berani menatap anaknya.



"Jawab ma!

"Apa mama pikir 'Sebaiknya keluar ah dan menyapa'"



Akhirnya mama menatap danil. Wajahnya penuh kemarahan dan tangannya tak diam menunjuk – nunjuk.



"Sebenarnya ada apa sih dengan mama?"



Danil pun bangkit dan berdiri di depan mama. nafas danil terasa hangat menyentuh kulit mamanya.



"Kenapa tak ada pria yang tahan lama sama mama?

"Kalau saja papa dulu tak tegas, mungkin papa juga takkan tahan.



Mama mengalihkan pandangannya dari wajah danil. Danil menatap mamanya dari ujung kaki hingga ujung rambut. Kontolnya masih tegang belum tersalurkan. Pentil susu mamanya terlihat mencetak babydollnya. Kakinya pun semulus kaki leni, meski usianya beda jauh.



"Ayo ikut!" kata danil sambil menarik tangan mamanya.



Danil duduk di sofa. Lalu menarik mama hingga tengkurap di pangkuan danil. Pantatnya menungging. Tangan danil menyingkap rok hingga kini hanya terlihat cd mamanya saja.



"Apa-"



Mama mulai protes tapi kemudian berteriak saat tangan danil menampar pantatnya. Meski tak terlalu sakit, namun tetap saja mama terkejut.



"Hentikan!" teriak mama sambil mencoba menutupi pantat dengan tangannya.



Tapi tangan mama langsung dipegangi oleh danil. Danil kembali menampar pantat mama. mama mencoba tegar tak menangis, namun ketegaran mama malah membuat danil semakin marah. Lalu danil menarik cd mama ke bawah hingga pantatnya benar – benar telanjang. Tiga kali tamparan membuat mama akhirnya menangis dan meronta – ronta.



"Mama memang mesti dihukum!"



Tamparan danil kembali mendarat di pantat mama. kini, mamanya hanya terdiam sambil menangis. Tangan danil melepas tangan mamanya lalu menyeka dahinya. Mama pun jatuh dari pangkuan danil dan kini meringkuk di lantai dengan cd melorot. Melihat keadaan mamanya, kontol danil malah makin menegang dan makin sange. Danil tak ingin mama menyadari betapa ia sungguh menikmatinya. Danil pun bangkit ke kamar lalu membanting pintu kamar hingga tertutup.



Di kamar, danil membasuh wajahnya. Melepas pakaian hingga telanjang. Lalu berbaring di ranjang.



"Danil? Danil?" Mama berbisik di pintu.



Danil tak menjawab. Setelah itu, danil mengira mamanya langsung ke kamarnya sendiri. Ia mencoba mereka ulang adegan tadi dalam benak hingga akhirnya tertidur.

Di alam mimpi, kejadian tadi terulang. Namun, saat mamanya saat tangannya selesai menampar pantat mama, danil melebarkan paha mama. Danil lalu meraba dan mengelus – ngelus memek mama hingga ia masuka satu jari ke dalam memek mama. Mama menangis memohon agar danil berhenti namun tangannya tetap menikmati memek mama.



Esoknya saat bangun danil merasa lelah. Danil teringat mimpinya. Danil merasa tak sanggup menatap mamanya. Untungnya saat danil keluar kamar, mama masih di kamarnya. Hari itu di kantor danil mengira – ngira apa yang kan terjadi ketika ia dan mama ntar bertatatapan lagi di rumah.



Saat pulang, rumah telah bersih dan makanan telah tersedia. Mamanya terlihat tenang seolah – olah tak ada sesuatu semalam. Danil terus menunggu namun tak ada sesuatu yang terjadi. Saat malam, mama mencium pipi danil lalu beranjak ke kamarnya.



Akhirnya hari – hari telah berlalu hingga suatu saat teman – teman mengajak danil karaoke. Teringat mama yang kadang ngeluh tak pernah keluar rumah, danil pun sekalian ngajak mama agar ikut.



"Gak ah. Ntar mama ganggu lagi."

"Ya enggak dong ma. Pasti seru deh. Banyak orang lagi."



Danil benar – benar ingin mama ikut. Akhirnya mama menyerah setuju. Dua jam kemudian, saat akan pergi mama masih mengurung diri di kamarnya. Danil mengetuk pintu kamar.



"Ayo ma, udah mau mulai nih."

"Mama gak jadi ikut."



Danil cemberut lalu membuka pintu kamar. Terkejut, mama mencoba menutupi tubuhnya yang hanya terbalut bh dan cd hitam. Sedang beberapa gaun terlihat berserakan di kasur.



"Ayo cepet pilih satu!"



Danil terkejut menyadari betapa suara dan intonasinya mirip ayahnya. Pun mama menyadari apa yang danil sadari. Punggung mama langsung kaku, namun langsung memungut gaun hitam. Danil menunggu di ruang tamu. Mama datang sambil memakai anting.



"Mama gak yakin nih." Sambil bercermin.

Danil melihat tak ada yang salah dengan pakaian mama.

"Mungkin mama mestinya gak ikut." Rengek mama.

"Ayo pergi!" danil bersemangat.

"Mama gak jadi ikut," kata mama sambil mencoba kembali ke kamarnya.



Danil tak habis pikir. Ia ajak mama menemaninya dengan tulus. Tapi rupanya itu tak cukup. Apa lagi yang mesti danil lakukan. Danil lelah dengan semua ini. Akhirnya danil menangkap tangan mama lalu menariknya hingga mama menempel ke dinding. Tangan danil yang bebas menarik rok dan dipegang oleh tangan lain yang menekan tubuh mama hingga terlihatlah pantat mama yang berbalut cd hitam.



"Oh." Ucap mama. Tak terasa air mata mama jatuh saat pantatnya ditampar berkali – kali. Setelah selesai, mama merasa make up nya pasti kacau lagi. mama merasa takkan bisa duduk.



"Ayo pergi." Kata danil.



Mama pun menyambar tas kecilnya. Di taksi, mama kembali merias dengan make up. Danil sama sekali tak berbicara. Ia terus memperhatikan jalan yang terkena hujan. Danil memikirkan hubungan mama dengan pria – pria semenjak papa meninggal. Mama memang mengakui mamalah penyebab rumah tangganya tak seharmonis orang lain. Tapi mama tak pernah memberi tahu kenapa setelah dengan papa, mama selalu gagal mencoba membina hubungan lagi. Apa mungkin papa sering menyiksa mama? memukul mama? Setidaknya saat mama tak menurut. Apa mama menyukai hukuman atau siksaan papa?



Mama tersenyum manis saat danil menatapnya. Mama mencoba terlihat senang meski sulit. Saat taksi berhenti dan mereka keluar, mama menatap ke jok dan mendapati jok agak basah.



Acaranya sendiri di lantai atas sebuah restoran. Meski minim cahaya, namun lantai dansa terlihat meriah. Mama memegang tangan danil yang menuntunnya ke meja yang kosong. Saat danil menawari minuman, mama mengangguk dan tersenyum.



Sambil menunggu, danil merenungkan tamparan yang telah ia berikan pada mama. pandangan pantat mama yang hanya berbalut cd membuat celananya makin sesak. Sebuah senyuman muncul di wajah danil.



Tiba – tiba, seorang wanita muda mengajak danil dansa. Tanpa pikir panjang danil pun setuju. Saat mereka di atas lantai dansa, pikiran danil melayang. Betapa nikmatnya perasaan saat menampar pantat mama. Meski danil tahu itu tak pantas dan tak boleh. Apa yang terjadi seandainya danil tak hanya menampar pantat saja. Apakah mama akan berteriak?



Danil menguatkan pelukannya hingga menyadari wanita itu terkejut merasakan betapa celana danil serasa menekan lebih jauh. Wajah wanita itu terlihat terkejut sekaligus takut. Lalu wanita itu pun melepaskan pelukannya dan pergi. Danil hanya bisa melihatnya.



"Mama lihat kamu dansa sama seseorang," kata mama saat danil datang sambil bawa minuman.

Sesaat, danil merasa kecemburuan, namun wajah mama datar saja.

"Mana gadis itu?"



Danil tertawa.



"Hehe... ternyata masih ada perawan disini. Ia tadi takut sama danil."



Mama terlihat bingung tapi tak bertanya lebih lanjut.



"Mau dansa?" tanya danil setelah mereka minum.

"Oke." Kata mama cepat.



Danil menatap mama sesaat. Apakah mama setuju karena ingin menari atau karena takut ditampar lagi pantatnya jika menolak? Danil sadar takkan mendapat jawabnya.

Lanjutannya di bawah.
 
Terakhir diubah:
Ceritanya tentang namparin pantat mamanya doang
 
Agak lucu ceritanya gan...:D
Judul yg lebih cocok adalah: "Hukuman Untuk Mama":p, atau
"Asyiknya Menampar Pantat Mama":D, atau mungkin
"Pantat Mama Kutampar Karena Obsesiku"
Hahaha...:haha::haha::haha:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
jujur agak mumet bacanya. ceritanya lumayan mbingungi.
 
Ahhh... Lagi2 kentang :kentang:
Aku mau makan nasi sekali2
:ngiler:
 
kentang... Kentang... apakah ada yg jualan kentang..!!?? Menginspirasi nih,,, udah tegang turun lagee,,, hehehehe...
 
Kelanjutannya :


Danil memegang lengan mama mengikuti pasangan yang lain. Untuk pertama kali danil menatap mama cukup lama. Wajah mama masih bersih. Pipinya bulat dan ada sedikit keriput di sudut mata. Rambut mama disisir ke belakang hingga atas bahu. Danil menunduk saat mama mengalihkan pandangan. Danil menghela nafas melihat susu mama.



Mama makin erat memeluk danil. Susunya makin menekan dada danil. Danil merasa kontolnya makin menegang. Tangan danil makin menekan hingga mereka makin erat. Aroma rambut mama memenuhi hidung danil. Danil dan mama menari. Mama lalu menyadari betapa anaknya ternyata sangat tertarik padanya. Tangan mama menekan pantat danil hingga diantara keduanya terganjal sesuatu yaitu kontol danil.

Alunan musik makin membuat danil menyadari betapa kontolnya kini berdenyut – denyut. Danil yakin mama pun pasti menyadarinya. Sambil senyum, danil melepas pelukannya dan bergerak agak mundur.



Mama tenganga melihat tingkah anaknya lalu menjauhi lantai dansa. Danil melihat mama menjauhi, jangan – jangan kedekatannya telah menyinggung mama. Danil ucapkan untuk pamit pada teman – teman lalu menyusul mama. Di dalam taksi danil dan mama memilih diam. Danil tak berani menatap mama takut mama marah. Sampai di rumah, mama langsung ke kamar sedangkan danil nonton tv sebentar, lalu ke kamar.



Danil kembali memimpikan mama. Kali ini, danil dan mama pun sedang berdansa. Namun, alih – alih memakai gaun, mama malah dansa dengan memakai baby doll. Tangan danil menekan pantat mama agar makin menempel. Tiba – tiba, danil telah telanjang dan dengan ditekannya pantat mama, maka amblaslah kontol danil di memek mama.



Mama mendengar danil bersuara seperti menangis. Entahlah. Mama memutuskan mengintip. Mama buka pintu kamar danil pelan – pelan. Perlahan, mama sibakkan selimut danil hingga terlihatlah kontol danil yang tegang tersembul keluar dari boxernya. Ujung kontolnya terlihat cairan bening.



"Oh... mama." Danil berucap dalam tidur. Pinggulnya bergerak tak bisa diam. Tiba – tiba mama merasakan kegembiraan melihat tingkah laku anaknya. Mama senang tahu bahwa dirinyalah objek dalam impian danil. Seutas senyum tersungging di bibir mama. Pelan, mama keluar lalu menutup pintu kembali ke kamarnya.



Sarapan ada di kamarnya saat mata danil membuka, namun mama tak kelihatan batang hidungnya. Di baki ada catatan berisi " mama belanja dulu, biar kalau kamu pulang kerja masakan udah siap." Danil bersyukur membaca catatan itu. Ternyata mama tidak marah.



Sore pun tiba. Danil pulang kerja. Begitu tiba di rumah, wangi masakan memenuhi hidung danil. Ternyata mama sedang menata meja. Mama memakai gaun kuning dengan rok selutut. Begitu menyadari kehadiran danil, mama mencium pipi danil dengan lembut. Lipstik di bibir mama meninggalkan noda kecil di pipi danil. Setelah mama menyekanya, mama tersenyum dan menyuruh danil duduk. Melihat danil telah duduk, mama menyerahkan bir yang langsung diterima danil.



Baru saja danil mau minum bir, tiba – tiba ia melihat catatan di sebelah piring. Setelah dilihat, diraba dan diterawang ternyata catatan itu adalah Struk. Struk sebotol parfum seharga satu juga tiga ratus ribu rupiah.



Seluruh nafsu makan danil pun lenyap entah ke mana.



"Apa – apaan ini?" teriak danil.

Mama menoleh terkejut. "Apa sayang?"

"Ini!" kata danil sambil menunjukan Struk.

"Apa sih maksud mama?"



Meski gelisah, mama menatap danil. Sambil terus menatap, mama mendekati ujung meja lalu membungkuk ke meja hingga pantat mama membusung. Danil terkejut melihat aksi mama. ternyata mama ingin di tampar pantatnya. Mama tahu beli parfum mahal bakal bikin danil marah, apalagi menunjukan struknya. Jangan – jangan parfum belum dibuka sama sekali. Bahkan belum dikeluarkan dari kantong belanja. Kenyataan ini membuat emosi danil menghilang. Danil pun menghirup udara agak panjang.



Mama melihat danil duduk ternganga sambil menatap. Sepertinya danil sedang berpikir. Mama pun memutuskan untuk diam menunggu. Mama merasa memeknya mulai berkedut – kedut. Danil berdiri. Mama melihat benjolan di celana danil. Danil terlihat mulai terangsang. Mama kembali menatap mata danil hingga danil beranjak ke belakang mama. saat mama kembali menatap ke depan mama merasa danil mulai menaikkan roknya.



Danil ternganga melihat memek mamanya ditumbuhi bulu bulu halus. Kontol danil makin mengeras hingga celana pun mulai terasa sesak.



Danil menyentuh pantat mama. Jari – jarinya mengusap dengan lembut. Saat jari danil mulai menyentuh sisi memek mama, jari danil ternyata basah. Danil merasa mendengar desahan mama. Danil tarik tangannya lalu menampar pantat mama dengan keras.



"Owww."



Mata mama membasah. Namun tubuh mama tetap diam tak bergerak. Mama menggigit bibir saat pantatnya ditampar lagi dan lagi. Bergantian danil menampar pantat kiri dan kanan mama. Namun, tangan danil pun mulai merasa sakit.



Danil menghentikan aksinya. Membuka laci lalu mengeluarkan susuk kayu untuk memasak. Kini, susuk kayu itu yang menggantikan tangan danil menampar pantat mama. Erangan mama kini memenuhi dapur saat mama sedang dihukum oleh anaknya. Setelah beberapa saat mama mulai berteriak sambil menangis. "Maafkan mama. Maafkan mama."



Saat mama akhirnya menutupi pantat dengan tangan, danil pun menghentikan aksinya. Danil mencoba mengatur nafas. Saat menatap pantat mama, danil tiba – tiba merasa kasihan. Pantatnya terlihat sangat merah. Jangan – jangan mama tidak akan bisa duduk. Danil membelai pantat merah mama. Elusan jari – jari danil pada memek membuat mama melenguh. Lalu danil eluskan jarinya yang agak basah pada pantat merah mama.



"Oh..." tangis mama sambil menahan getar tubuh. Mama menutup mata. Saat mendengar suara sleting diturunkan, mama bersukur senang. Mama lalu melebarkan paha dan mengangkat pantatnya.



Danil melorotkan celana hingga selutut. Danil menyentuh memek mama hingga tangannya basah. Lalu menyentuh kontolnya.



"Mama mesti diginiin. Danil tahu mah." Kata danil sambil menyentuhkan kontol ke memek mama. Danil lalu mendorong pantatnya.



"Ahh..." erang mama saat kontol danil memenuhi memek. Perihnya pantat mengingatkan mama betapa dulu suaminya sering melakukan ini padanya. Setelah memukul mama, suaminya selalu ngentot baik dengan lembut ataupun dengan keras. Sentakan kontol membuat mama menutup mata dan berbaring pada meja. Pikiran mama melayang menikmati sensasi seorang pria. Nafas mama makin terengah disertai nafas danil. Meja pun bersuara akibat didorong oleh dua insane yang sedang memadu nafsu terlarang.



Danil menatap kontolnya yang sedang menggenjot memek mama. Cairan putih terlihat samar di kontolnya.



"Mama selalu bikin masalah. Mama memang pantas dihukum."



Mendengar suara anaknya membuat mama orgasme. Tangan mama meraih sisi meja dan memegangnya erat – erat sambil mengerang penuh kenikmatan. Danil merasa memek mama berdenyut – denyut seperti memeras kontolnya. Tak pelak, perlakuan ini membuat danil merasa orgasmenya kian dekat. Suara daging beradu memenuhi ruangan.



Akhirnya danil merasa orgasmenya sudah didepan kontol. Dengan erangan keras, danil tusukan kontolnya dalam – dalam sambil menyemburkan lahar panas ke memek mama. gelombang kenikmatan melanda mama hingga memeknya memeras kontol anaknya.



Setelah selesai, danil melihat pantat merah mama. Saat dicabut, kontol danil terdapat cairan – cairan putih menetes. Tangan danil meremas pantat mama, kanan dan kiri. Lalu melebarkan pantat hingga anus mama terlihat. Setelah mengelus anus mama, danil mencoba menusukan jempol ke anus mama.



Mama hanya bisa berbaring pasrah di atas meja saat anusnya dimainkan jempol anaknya. Tak pernah ada kontol yang pernah memasuki anus mama. Lalu danil mundur menjauh dari mama lalu kembali memakai celana. Mama bangun hingga roknya kembali menutupi memek dan pantat mama.



"Bersihin dulu tuh badan terus makan."



Setelah danil pergi, mama pun mandi. Saat danil kembali, mama menyiapkan makanan lalu memberikannya ke danil. Setelah itu mama menyiapkan makanan untuknya sendiri. Dalam diam danil makan. Sambil mengunyah, danil memikirkan apakah mamanya akan membicarakan apa yang baru saja terjadi, namun ternyata tak terjadi. Percakapan yang ada hanyalah bahwa mama berjanji akan mengembalikan parfum yang sudah dibeli.



Setelah makan, danil pun mandi. Aroma keringat dan sperma membuat danil tak nyaman. Saat air mengguyur tubuhnya danil mengira – ngira apa yang akan terjadi perihal hubungannya dengan mama. Memang telah lama danil sering menghayal ngentot mama. Tapi, apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah danil ingin ini terus berlanjut? Apakah mama ingin ini terus berlanjut?
 
Kelanjutannya :

Danil duduk di sofa lalu menonton tv. Menunggu apakah mama akan menyinggung hal yang telah terjadi di dapur. Mama muncul memakai daster. Saat iklan, mama ngajak ngobrol basa – basi. Tapi saat acara tv berlangsung, mereka diam. Setelah beberapa saat, mama mencium dahi danil lalu pergi ke kamar. Danil menggelengkan kepalanya, bingung tapi juga lega. Danil pun beranjak lalu ke kamar. Tidur.

Hari – hari pun berlalu. Danil sedikit berharap mama akan menyinggung kejadian di dapur. Tapi ternyata tidak. Di akhir pekan, mama keluar jalan – jalan. Entah ke mana. Kali ini mama tak membuat masalah yang biasanya selalu membuat mantan pacar / suaminya marah. Seolah – olah kini mama sudah agak berbeda.

Sebulan kemudian mama menceritakan pria baru. Seorang pengusaha waralaba yang mengajak mama tinggal serumah.

“Sekarang mama gakkan merepotkan kamu lagi.”

Danil sering mengingat kembali kejadian di dapur sambil membayangkan reaksi mama setelahnya. Namun mama tak pernah mengungkit itu. Seolah – olah tak pernah terjadi. Sepertinya mama telah menyingkirkan memori tentang dapur, pikir danil. Kini, setiap kali danil ingat aksinya di dapur, danil hanya bisa menghela nafas dan tersenyum. Takkan pernah terjadi lagi. Pikir danil.

Tiga bulan kemudian mama mengabari bahwa mama akan menikah, lagi. Danil pun menginap di hotel dekat tempat resepsi. Siangnya, saat sedang santai di kamar, danil mendengar ketukan pintu. Saat membuka pintu, danil melihat mamanya berdiri memakai rok krim, blazer, blus putih dan sabuk coklat. Rambutnya sebahu.

“Hai sayang,” kata mama.

Suara mama membuat kontol danil bereaksi. Cara mama berucap, nadanya persis sama saat kejadian di dapur, dulu.

“Boleh mama masuk?”

Setelah menyilakan mama masuk, danil mengambil bir di minibar lalu bergabung dengan mama. Danil melihat mama sedang melepas sepatunya lalu naik ke kasur. Karena berdiri di belakang mama, danil pun menatap sambil mengagumi pantat mama.

“Mama rasa, mama akan mengacau lagi,” kata mama lalu berbalik menatap danil.

“Mama ingin,” suara mama bergetar. “Mama ingin,” danil melihat kekuathiran dan rasa takut di mata mama. “Sekali lagi.”

Jantung danil berdetak makin kencang memompa sel darah merah hingga memenuhi kontol danil. Danil letakkan bir lalu beranjak ke kasur. Tangan danil meluncur di pantat mama, lalu mengelusnya.

“Tarik ke atas,” suara danil mencoba menyembunyikan rasa senangnya.

Mama menurut lalu menarik ujung rok hingga ke pinggangnya. Danil melihat penuh kekaguman saat celana dalam mama terlihat. Danil bisa melihat di cd mama betapa mama sudah sangat terangsang. Aroma memek mama begitu kuat membuat nafsu liar danil makin menggebu.

Mama berteriak saat tangan danil mendarat keras di pantatnya. Menggigit bantal, mama mencoba menahan tangis saat tamparan lain mendarat terus – menerus. Danil pun merasakan tangannya sudah terasa sakit. Setelah itu danil menghentikan tamparannya. Kini, jarinya menekan cd mama yang sudah basah. Dorongan jari danil menyebabkan pantat mama mendorong. Danil melihat tubuh mama bergetar penuh kenikmatan. Kini, jari danil yang agak basah danil usapkan pada pantat merah mama.

Danil agak mundur, lalu menarik rambut mama hingga membuat mama berbalik dan kini berlutut di hadapan danil. Celana danil terasa sesak. Air mata di wajah mama danil usapkan ke bongkahan celananya. Mama merasakan bongkahan celana anaknya menekah pipi. Danil lalu menyentuh dagu mama dan menariknya hingga bisa saling menatap. Dengan tangan satunya, danil membuka sleting dan mengeluarkan kontol. Mata mama menatap mata danil, lalu danil mengangkat kontolnya hingga ada di depan wajah mama.

Daging hangat itu menekan bibir mama. Sesaat, hanya sesaat mama menatap mata danil, lalu mengeluarkan lidah dan mulai menghisap kontol anaknya. Mama menutup mata dan mulai memasukan kontol ke mulut. Lidah mama menyapu helm kontol membuatnya basah oleh liur. Dengan pelan mama menyepong kontol anaknya. Erangan kecil keluar dari mulut mama.

Danil melihat mama mencium lembut kontolnya. Pelayanan mama membuat danil senang. Pinggul danil mulai bergoyang maju mundur. Kini, hampir seluruh kontol danil ada di mulut mama. Menyadari yang nyepong kontolnya adalah mama makin membuat kontol danil menengang dan membesar.

“Oh… ma… Hisap kontol danil ma.”

Memek mama berdenyut mendengar ucapan anaknya. Tangan danil menyentuh wajah mama. Mama merasakan kontol danil mulai mengeluarkan cairan.

Danil mencabut kontolnya membuat mama merintih seolah tak rela. Danil mencoba melepas pakaian mama sebisanya. Danil ternganga saat susu mama kini terlihat. Danil pun menunduk lalu menyusu pada mama.

“Oh… nak…”

Mama mengerang saat susunya dihisap dan diremas oleh anaknya. Lalu danil bangkit dan melepas pakaiannya.

“Danil entot susu mama dulu.”

Danil menempatkan kontol diantara susu mama. Mama lalu menekan kedua susunya. Danil pun mulai menggoyangkan pinggulnya. Saat kontol danil diatas, lidah mama mencoba menjilatnya.

“Ayo nak, entot susu mama. Semburkan spermamu nak.” Suara mama terdengar seksi. Danil menapat mama sambil terus ngentot susunya. Akhirnya orgasme melanda danil membuat mama terkejut saat sperma danil mendarat di leher, dagu dan wajah mama. danil melolong merasakan kenikmatan.

Danil pun menarik kontol sambil menghela nafas lalu berbaring di sisi mama. kini, pantat mama menekan kontol danil. Tangan danil mengelus memek mama. Jari danil mulai memasuki memek mama dan memainkannya.

“Oh nak… “ erang mama kenikmatan saat jari tangan danil ngentot memek mama. Sambil memengang tangan danil, mama menggoyangkan pinggulnya. Sambil menjepit tangan danil dengan paha, mama menggetar nikmat.

Kini, danil mendorong mama ke samping lalu berlutut di belakang mama. danil terus membelai memek mama lalu mengusapnya ke atas ke pantat merah mama. Usapan ini membuat mama merasakan pedih dan nikmat sekaligus. Anus mama terasa sakit sedangkan memek mama berdenyut nikmat. Sensasi ini membuat mama merasa akan orgasme.

Danil menghentikan aksinya. Cairan mama membasahi tangan danil. Menoleh mama menatap danil. Wajahnya masih penuh nafsu menuntut penyelesaian.

“Teruskan nak,” ratap mama.

Danil menatap mama, bingung. Mama pun nungging. Tangan mama lalu melebarkan pantat. Jempol mama mengusap anusnya sendiri. Melihat aksi mama membuat kontol danil kembali menegang. Lalu danil menatap mama. Setelah menatap danil, mama lalu menutup matanya. Sambil memegang kontol, danil kembali menekan kontol ke memek mama.

Mama merintih saat danil kembali menjamahnya. Rambut mama dijamak danil hingga menoleh dan mulut mama dimasuki dua jari danil yang langsung disepong mama. Setelah danil merasa dua jarinya basah, danil pun mencabutnya. Kedua jari basah danil kini mengelus anus mama. Saat danil mencoba memasukan jari ke anus, mama melolong memenuhi ruangan. Aksi danil membuat mama kesakitan sekaligus nikmat.

“Siap ma.” bisik danil lalu menarik kontol dari memek mama. Sedang kedua jari danil kini mulai masuk ke dalam anus mama. Setelah beberapa saat, danil mencabut jarinya lalu mencoba menekan kontol ke anus mama.

“Oww!” teriak mama lalu mulai terengah – engah. Mama mencoba santai agar rasa sakit yang timbul dari kontol anaknya bisa sedikit berkurang.

“Terlalu kering nak.” Bisik mama saat danil terus mencoba memerawani anusnya. Danil lalu mencabut kontol dan meludahi dan menggeseknya ke anus mama hingga dirasa cukup. Setelah itu danil mencoba lagi menusuk kontol ke anus mama.

Mama mencoba menguatkan diri saat kontol anaknya mulai merambah anusnya. Sakit dan nikmat bercampur saat mama menyadari betapa terlarangnya persetubuhan ini hingga membuat mama bertahan. Memek mama kembali basah saat jari mama memainkan klitorisnya sendiri.

“Terlalu besar nak.” Mama menangis sambil menggoyang pinggul. Kontol anaknya terasa makin membesar dank eras. “Entot mamamu nak. Entot pantat mama!”

Peluh membanjiri tubuh danil meski ruangan berAC. Danil berkonsentrasi mencoba menusukkan kontolnya agar sukses menjamah anus mama. Namun, sempitnya anus mama membuat kontol danil semakin tak tahan hingga danil merasa orgasmenya mendekat.

“Keluarkan di pantat mama nak!” jerit mama saat merasakan tusukan danil makin cepat. Akhirnya mama merasakan semburan lahar panas di anusnya. Sperma pun meleleh mengalir keluar dari sela anus mama. Mulut danil terbuka menikmati sensasi orgasme di dalam anus mama.

Akhirnya kontol danil keluar dari anus mama. Cairan putih pun tumpah saat mama berguling. Danil menatap mama. Wajah penuh birahi kini digantikan dengan wajah penuh kepuasan dan kedamaian.

“Terimakasih nak.” Senyum mama.

Esoknya calon suami mama menjabat tangan danil. “Mamamu sangat spesial. Aku akan menjaganya.”

Danil tersenyum lalu memeluk ayah tirinya. Setelah itu danil menatap mama dan tersenyum lebar. Danil lalu memeluk mama sambil berbisik.

“Tiap kali mama lepas kendali. Mama akan danil hukum agar tak merepotkan suami mama.”

Mama tersenyum mendengar bisikan anaknya. Mama lalu mencium pipi danil. Kini mama menyadari apa yang telah lama hilang. Dan yakin bahwa pernikahan kali ini akan langgeng dengan adanya danil, anaknya yang bisa menghukumnya.

Selesai.
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd