Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Dominant Journey

kalkinos

Semprot Baru
Daftar
25 Oct 2017
Post
47
Like diterima
20
Lokasi
DKI Jakarta
Bimabet
Hallo buat semua moderator dan suhu suhu forum semprotes kita tercinta ini
Izinkan nubi yang hina ini yang selama ini jadi silent reader berbagi sebuah cerita ke halayak semuanya
Cerita ini rencananya hanya One Shot story, tapi masih belum tau juga akan jadi series atau ngga
mohon maaf juga kalau formatnya masih berantakan atau masih ada satu dua kata yang masih typo atau bahkan pemilihan bahasa yang kurang berkenan
sekali lagi terima kasih dan selamat menikmati ceritanya ;) ;) :beer: :beer:




(klinting klinting)

Suara lonceng kecil yang biasa di gantung diatas pintu masuk untuk menandakan bahwa ada orang yang datang. seorang pria masuk sambil memegang payung dengan keadaan yang cukup berantakan dan kebasahan, dia pun menghentak hentakan dan menggesek gesekan sepatunya di keset yang terbuat dari plastik untuk menghilakan air dan sedikit lumpur yang mengotori bagian kakinya
"Letakin payungnya disitu, jangan sampe ngebasahin kemana mana" ucap seorang pria paruh baya dibalik meja bartender yang sedang sibuk mengelap gelas dan menunjuk menggunakan dagunya ke arah tabung plastik yang biasa di gunkan untuk menyimpan payung di samping pintu masuk, walaupun pria tersebut tidak melihat lelaki paruh baya tersebut, tapi dia tau apa yang dimaksud lelaki paruh baya tersebut.

"hhmm" jawab lelaki itu dengan datarnya. setelah meletakan payung, pria tersebut merogoh rogoh tas kecil yang terbuat dari kulit berwarna hitam mencari sesuatu di dalamnya. butuh waktu beberapa saat laki laki tersebut untuk mendapatkan apa yang dia cari, dia mencari handuk kecil yang dia dapatkan dari membership gym untuk mengelap beberapa bagian tubuhnya yang kebasahan karena hujan yang cukup deras malam ini. namun saat menarik handuk dari tasnya ada barang yang ikut tertarik hingga keluar dan jatuh dari dalam tas nya, benda yang terlihat seperti kalung namun memiliki bentuk yang cukup aneh, berwarna hitam, cukup tebal yang terbuat dari kulit pun tergeletak di lantai.
kejadian tersebut ternyata tertangkap oleh pria paruh baya yang berada di balik meja bartender sambil tetap mengelap dan memoles gelasnya. pria tersebut pun mengangkat kalung tersebut dan memasukan kembali kedalam tasnya, kemudian mengelap bagian wajah dan lehernya menggunakan handuk sambil berjalan menuju meja bartender. pria tersebut terdiam sejenak dan melirik ke arah jam yang terletak di dinding di belakang pria paruh baya yang menunjukan pukul 22.31

Bar ini berukuran tidak besar namun tidak juga kecil, memiliki bentuk Letter L bar ini memiliki design interior yang terlihat sangat classic namun dengan sentuhan modern, terdapat beberapa lampu bar yang terlihat antik, hiasan hiasan dinding dan beberapa lukisan dan foto wanita. tidak luput juga beberapa speaker kecil yang di letakan di sudut sudut ruangan yang memutarkan lagu lagu classic mulai dari lagunya Frank Sinatra sampai Perry Como tidak luput untuk di perdengarkan. Bar ini sangat cocok untuk menghabiskan sisa sisa lelah dan stress setelah menjalani aktifitas yang padat dan menjengkelkan

"How your Journey?" tanya pria paruh baya tersebut memecah lamunan gue.
"eehhmmm,, Uncle Bob can i have as usual? but without ice, its so cold tonight" jawab pria tersebut berupaya mengalihkan pertanyaan dari pria paruh baya tersebut. seakan tau kalau gue tidak ingin membicarakan topik tersebut, Uncle bob pun membalikan badannya ke arah rak rak yang berisikan botol minuman yang berada di belakangnya. Pria paruh baya itu bernama Bob,nama lengkapnya kostumer di bar ini tidak ada yang tahu, tapi semua memanggilnya "Uncle Bob" pria yang berumur sekitar 50 tahunan memiliki perawakan yang bisa terbilang altetis, berambut yang mulai memutih dengan potongan classic dan tersisir rapih ke belakang. untuk latar belakangnya tidak ada yang tahu, tapi banyak rumor yang bilang bahwa uncle bob merupakan pengusaha sukses yang sudah pensiun dari dunia bisnis dan lebih memilih pensiun dengan cara menekuni hobinya sejak kuliah yaitu meracik minuman dan itulah yang membuat dirinya menjadi seorang barternder.
Uncle Bob merupakan pemilik dari bar ini, ditemani dengan 2 pelayan wanita, bar ini hanya buka dari jam 20.00 sampai jam 02.00 dini hari, terletak di lantai dasar sebuah gedung yang memiliki 28 lantai di daerah pusat kota yang merupakan distrik dari gedung gedung perkantoran serupa, bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa gedung 28 lantai ini milik uncle bob, tapi sampai saat ini tidak ada yang tau kebenarannya.

"Black Russian, without ice? okay." jawab uncle bob. setelah memesan pria tersebut melihat kondisi sekitar bar, terlihat beberapa kostumer sedang duduk dan sibuk dengan kesibukan mereka masing masing, ada seorang pria yang terlihat sedang memaikan smartphonenya, ada pria paruh baya yang berpakaian necis ditemani seorang wanita muda yang sedang asik bermesraan, ada juga wanita paruh baya sedang asik merokok sambil bergosip dengan teman wanita seumurannya. di bar ini kalian bisa bertemu dengan berbagai macam orang, mulai dari eksekutif muda, "om om" yang suka daun muda, sampai tante tante yang suka koleksi brondong anak kuliahan, semua bisa kalian temui disini. walaupun terlihat bebas dan terkesan liar tapi ada peraturan tidak tertulis di bar ini "don't ever interfere in other people's business".

Lalu pandangan pria tersebut pun terhenti di salah satu meja di sudut bar. terlihat seorang wanita berambut panjang sebahu sedang diam dan tertunduk di meja tersebut, karena penasaran pria tersebut bertanya ke uncle bob "who she is?"
"dunno, new costomer" jawab uncle bob
"Ichh" suara jentikan lidah pria tersebut, menandakan rasa tidak senangnya karena meja yang biasa dia gunakan di duduki oleh orang lain
"mengalahlah, she looks so depressed" jawab uncle bob. karena kesal dan terpaksa untuk mengalah akhirnya pria tersebut pun memilih untuk menduduki meja di sebelah wanita tersebut yang memang kebetulan kosong. pria itu pun duduk dan membuka laptopnya entah untuk menyelesaikan pekerjaannya atau hanya sekedar surfing di internet.
Nama gue Argha, anak tunggal dari keluarga yang terbilang sangat mapan, umur gue saat ini 27 tahun. Kedua orang tua gue sedang berada di luar kota untuk kesibukan bisnis karena baru saja membuka cabang baru di kota tersebut, sedangkan gue sendiri ditugaskan untuk mengurus kantor pusat disini. tinggi gw sekitar 182cm berbadan tegap dan cukup atletis, memiliki bewok tipis yang tersambung dengan kumis yang juga tipis. dengan alis yang panjang, ramping namun lebat, memiliki tatapan mata yang tajam yang kata temen temen wanita gue yang kalau gue bertatapan dengan para wanita bisa pada langsung luluh, ntah bener ntah ngga, gue ngga peduli sih. wajah gue termasuk ganteng, tapi orang orang terutama para wanita lebih banyak bilang kalau wajah gue terlihat "dewasa" dan memiliki pesona tersendiri, terlebih lagi dengan pribadi gue yang terbilang dingin membuat banyak wanita yang penasaran sama gue.


Ngga lama setelah gue buka laptop dan membalas beberapa pesan dari forum komunitas gue, datanglah seorang wanita sambil membawa nampan yang terdapat gelas di atasnya menghampiri kedepan gue.
"Mas, ini pesanannya, Black Russian tanpa es" ucap wanita tersebut sambil tersenyum manis sambil meletakan pesanan gue di meja.
"Thanks" jawab gue singkat yang menoleh sesaat dan kembali berfokus ke arah layar laptop. wanita tersebut bernama Mira, salah satu dari 2 karyawan wanita di bar ini, sedangkan satu lagi bernama Erta yang mungkin sedang sibuk di dapur yang terletak di bagian belakang bar ini.
"Mas, jadi orang jangan dingin dingin kenapa, kesian tau bikin cewe cewe pada penasaran sama mas" ucap Mira sambil menunjukan ekspresi cemberut. gw yang sedang sibuk dengan laptop pun akhirnya memandang ke arah Mira dan tersenyum dan kemudian mengabaikannya dan mengembalikan pandangan gue ke layar laptop gue.
"ichh, patensan pesen minumannya ngga pake es, yang mesennya aja udah dingin kayak es" jawab Mira dengan kesal sambil membalikan badannya dan meninggalkan gue. Gue pun tersenyum tipis melihat tingkah laku Mira yang menggemaskan, kemudian menggapai minuman pesanan gue dan meminumnya seteguk kemudian meletakan gelas di sebelah kanan laptop gue.
Tiba tiba ada suara wanita yang terdengar cukup berat dan pelan dari sebelah kanan gue "Itu minuman apa? kok item gitu?" gue pun memalingkan pandangan gue ke sebelah kanan, dan melihat sosok wanita yang tadi gue lihat, berambut sebahu dan memiliki paras wajah yang terbilang cantik. namun yang membuat gue kaget bukanlah kecantikannya, melainkan mata merah dan sembab terlihat jelas habis menangis yang cukup lama.

Gue yang masih kesal karena tempat duduk yang biasa gue dudukin di tempatin wanita tersebut pun akhirnya besikap dingin dan mengacuhkannya dengan memalingkan pandangan gw kembali ke layar laptop gue. wanita tersebut pun kesal dengan perlakuan dingin gue kepadanya dan kemudian berkata dengan suara yang sedikit serak "heyy, gue ngomong sama lo kali" dengan nada ketus, gue pun tidak acuh dengan wanita tersebut yang kemudian mengambil minuman gue dan menegaknya sampai habis (One Shot) dan kemudian melihat ke arah Uncle Bob yang ternyata secara kebetulan Uncle Bob pun sedang melihat ke arah gue "Uncle bob, one more please" Uncle Bob pun tersenyum sambil sedikit mengangguk menandakan bahwa dia menerima pesanan gue.
Gue pun kembali mengacuhkan wanita di sebelah gue dengan kembali menyibukan diri dengan pekerjaan gue di laptop. dan akhirnya wanita itu pun berkata "Hello, im talking to you, you know!?" gue mendengarnya tapi tetapkan mengacuhkannya, karena tidak mendapatkan jawaban dari gue wanita tersebut pun terlihat semakin kesal "ich!" sambil memalingkan wajahnya.

Selang beberapa menit gue yang masih bersikap bodo amat dan karena masih sibuk dengan pekerjaan gue di laptop di kagetkan dengan perilaku wanita di sebelah gue yang dengan tiba tiba menutup layar laptop gue dan merampas laptop gue sambil berkata cukup keras "Hey, whats wrong with you? why you ignore me? whats your problem!?". perilaku tiba tiba wanita tersebut pun spontan menarik perhatian beberapa kostumer yang duduk di sekitar gue. beberapa kostumer mulai melihat ke arah sambil berbisik pelan dengan teman satu mejanya, ada juga kostumer yang melihat sesaat namum kemudian memalingkan wajahnya seolah olah tidak mau tau dengan apa yang terjadi, gue yang kaget dengan perbuatannya pun sangat jengkel dan berupaya menahan amarah gue "Apaan sih lo!? balikin laptop gue!" "Ngga! sampe lo jelasin kenapa lo nyuekin gue!" "ich" gue pun membunyikan lidah gue dengan kesal, yang kemudian mengambil hp dari kantong gue dan membuang pandangan gue dari wanita tersebut untuk kembali mengacuhkannya.

Namun tiba tiba Uncle Bob datangan menghapiri gue sambil membawa nampan dengan dua gelas di atasnya "hello Ladies and Gentleman, Tolong jangan bertengkar disini yaa, dan Argha this is your order" sambil meletakan 2 gelas di atas meja gue. gue yang bingung pun melihat ke arah Uncle Bob "Uncle bob, saya pesen satu gelas, kenapa yang dateng dua?". "No, yang satu ini bukan buat kamu, tapi buat nona di sebelah kamu yang penasaran dengan minuman ini" kata Uncle Bob yang tersenyum ke arah gue dan kemudian memalingkan pandangannya ke arah wanita tersebut "Nona manis. ini minumannya, namanya Black Russian campuran dari Vodka dan Coffee Liquer, tapi khusus pesanan Argha dia selalu pake Irish Vodka, silahkan menikmati, oh iya ini traktiran dari saya sebagai Welcoming drink" kata Uncle bob sambil tersenyum.

wanita tersebut yang kaget dengan perlakuan Uncle Bob pun terdiam, dan meletakan laptop gue secara perlahan di atas meja dia yang selama ini dia pegang dan meraih gelas minuman di meja gue yang kemudian dia minum seteguk secara perlahan "ukkhh" sambil menampilkan ekspresi yang menunjukan "ngga enak" karena rasa minuman yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Gue yang melihat hal tersebut pun akhirnya tertawa sinis sambil meledek "Hah, what a kid" dan kemudiam mengambil minuman gue dan langsung menegaknya habis (One Shot) dan berkata "Uncle Bob, one more please, this time with ice and slice of lemon".

Wanita disebelah gue yang mendengar provokasi gue itu pun terlihat marah lalu dengan nekatnya menutup hidungnya dan melakukan One Shot dan di ikuti dengan "Uncle, aku juga mau satu lagi, sama kyk dia ya" sambil menunjuk kearah gue dengan ekspresi melotot bercampur ekspresi wajah yang menahan rasa "aneh" dari minuman yang barusan dia minum. "Hahaha..!! Got it" uncle bob yang melihat kejadian tersebut pun tidak bisa menahan tawa dan akhirnya pergi meninggalkan kami berdua untuk membuat pesanan kami.










(Ceklek Ceklek)
Suara kunci pintu yang beberapa saat kemudian terbuka
"aahhhh,, ssssshhhhhhhh...!!"

"dduukkk.." suara sesuatu yang terdorong ke dinding

"aaaaacchhhh,,, mmmmccchhhhhh mmmmuuucchhhhh,,,, sssshhhhhhhhh"

Suara desahan dan desisan yang terdengar dari pintu masuk sebuah apartement
gue yang asik berciuman dengan wanita yang gue dorong ke dinding pun akhirnya melepaskan ciuman tersebut kemudian tangan gue meraba raba dinding untuk menyalakan lampuu (klik) dan lampu pun menyala namun tiba tiba kepala gue di tarik dan wajah kami pun bertemu "gimme more babee!!" ucap manja wanita itu
"okayyy!" gue pun terseyum yang kemudian mengarahkan kedua tangan gue ke arah paha dia. seolah tau maksut gue, wanita tersebut pun mengangkat kedua kakinya dan melingkarkan di badan gue yang kemudian wanita tersebut gue gendong ke arah kasur sambil terus bericuman seolah olah menjadi candu untuk pasangan tersebut.

Sesampainya di kasur, gue pun merebahkan wanita tersebut dan kembali mencumbunya. wanita tersebut menggunakan dalaman kemeja putih yang kemudian dilapisi dengan blazer kerjanyaa, dilengkapin dengan rok selutut yang sepasang dengan blazzer kerjannya "mmmmcchhhhh,, mmmmmccchhhh,, sssrrrllpppp sssllrrrpppp,, aahhhhhhhhh" saling mencumbu, saling berciuman, lidah kami pun sibuk saling menerobos ke mulut pasangannya. seolah mencari kenikmatan di ujung ujung lidah masing masing, kemudian gue pun melepas cumbuan tersebut dan kemudian mengarahkan cumbuan gue ke telinganya dan menjilatnya "aahhhhhh,,,," wanita itu pun mendesahh, dan gue pun membisikan pelan di telingannya "aku bukainnya bajunyaa" "hhhhmmm" jawab wanita tersebut sambil terpejam dan mengangguk.

Dengan sedikit susah payah gue pun akhirnya berhasil membuka blazer serta kemejanya, dan akhirnya hanya menyisakan Bra dan roknya yang masih lengkap "Damn!! You are so big babee!!" gue yang kaget karena betapa besar payudaranya pun tidak bisa menahan kata kata tersebut. karena malu, wanita tersebut menarik kepala gue dan menempelkan muka gue di atara kedua payudaranya "hhhmmmmmm" kedua tangan gue yang dengan insting langsung menjamah kedua payudaranya dari arah bawahpun akhirnya meraba gunung indahh tersebut.sambil mulut dan lidah gue menjilat dan menyedot nyedot payudara yang terlihat seperti orang kelaparan dan kehausann "aaahhhhh,, sssshhhhhhhhh" wanita tersebut tidak bisa menahan desah dan desisnyaa "hhhhhmmmmmmm,, ssllllrrppppp" gue pun tidak mau kalah akhirnya mengangkat Branya ke arah atas, dan mulut gue langsung bergrilia untuk mencari putingnyaa.

"aaahhhhhhh aahhhhhhhhhh" wanita tersebut tidak kuat dengan serangan gue, dan memeluk dan membenamkan kepala gue di payudaranya dengan erat.
gue yang menemukan puting payudaranya dengan gencar menyerangnya, gue kenyot dengan kencang, gue gigit pelan putingnyaa, dan gue putar lidah gue mengelilingi putingnya, terasa putingnya semakin mengeras dan semakin mengacung "aaahhhhhhhh uuuhhhhhhh mmmmmmmhhhhh" percumbuan tersebut berlangsung selama beberapa menitt,
keringat bercucuran dan saling bercampur dengan kedua badan kami, gue pun mengubah serangan gue, tangan kiri gue turun dengan perlahan ke arah selangkangan dia sedangkan tangan kanan gue tetap meremas dan mulut gue tetap menyerang putingnya, gue angkat sedikit roknya ternyata dia menggunakan stocking `ahh, damn, akhirnya!` gue yang suka dengan cewe yang pake stocking pun dengan insting langsung menancapkan jari telunjuk gue ke arah stocking yang tepat di atas celana dalamnya, dan dengan sedikit sentakan "kreeekkk" stockingnya pun berhasil gue robek
"mmmhhhh,, kok kamu robek? kenapa ngga kamu bukaa?" tanya wanita tersebut
gue yang dari tadi asik mencumbu payudaranya pun terhenti dan melihat ke arah wanita cantik tersebut.
"aku suka banget kalau making love pasangan aku pake stocking"
"hhhmmm" jawab wanita tersebut sambil tersenyum dan sedikit mengangguk
gue pun melanjutkan cumbuan gue, namun bedanya kali ini tangan kiri gue sudah berhasil menembus stocking dan sedikit menyibakkan celana dalamnya, dan akhirnya jari gue pun berhasil sampai di vaginannyaa "uuuhhhhhmmmmm" wanita tersebut pun mengeleuhh.

Terasa basah, dan lengket di saat yang bersamaan, jari tengah gue pun berupaya mencari clitorisnya dan berhasil, terasa cukup besar clitorisnyaa, gue mainkan beberapa saat dan di lanjutkan dengan teknik yang biasa gue lakukan untuk menaklukan vagina wanita. jari tengah gue memilin milin clitorisnya dan kemudian di lanjutkan dengan mengusap sekeliling vaginannya, 3x mengelus clitorisnya 1x mengeleus sekliling vaginanya, teknik tersebut gue lakukan secara perlahan dan berirama, sambil tidak lepas serangan lidah gue di putingnyaa
"uuuuuggghhhhhhhh,,,, uuuuugggghhhhhhhh" wanita tersebut pun tidak kuat menerima cumbuan gue, setiap kali gue mengelus sekeliling vaginanya, badan dia pun menggelinjang. gue sengaja tidak memasukan jari gue kedalam vaginanya untuk menambah sensitifitas vaginannya, terbukti dengan semakin banjirnya vagina wanita tersebut
karena tidak kuat dengan intensifnya cumbuan yang bertubi tubi, wanita tersebut menarik kepala gue dan kami pun berciuman, selang beberapa saat dia melepaskan ciuman "kamu mainin aku terus, tega banget, buruan dong masukinn" sambil memasang raut wajah yang memelas dengan nafas yang tidak beraturan.

"masukin apa emangnya?" tanya gue sambil menggodannyaa "iihhhh ituu,, masukin ituuuu" "iyaaa,, ituu tuhh apaa?" tanya gue lagi, karena kesal tangan kanan wanita tersebut dengan cepat meremas penis gue "inii nihhh,, pake iniii" "uuhhh,, pelass donggg" kata gue yang pura pura kesakitann "hehe" jawab dia sambil tertawa kecil
"hhhmmm, tapi aku boleh request?" tanya gue dengan sedikit ragu "request?" balasnya dengan kebingungan "aku mau ngenalin kamu ke sesuatu hal yang baru, yang pastinya ngga pernah kamu rasain" gue pun dengan sigap langsung bangun dan berjalan ke arah tas kecil gue yang terletak di atas meja, dan kemudian kembali ke samping dia.

Gue yang duduk di sebelah dia perlahan mengeluarkan beberapa barang yang ada di dalam tas gue yaitu kalung kulit "Chocker", penutup mata "Blindfold" borgol kulit "handcuff", sebenarnya masih ada satu lagi, yaitu oral ball namun gue putuskan tidak untuk gue keluarkan karena takut membuat wanita tersebut tidak nyaman. wanita tersebut pun sedikit kaget, suasana pun mendadak hening beberapa saat, gue yang ngerasa sedikit awkward mencoba memecah keheningan "Kamu tau, di saat salah satu panca indra kamu di tutup, itu bakal bikin panca indra kamu yang lain lebih sensitif?" tanya gue memecah keheningan kami berdua "hhhmmm" dia pun menggeleng, "kamu mau coba?" tanya gue sedikit ragu "sakit ga?""ngga kok, aku ngga nyakitin kamuu" jawab gue mencoba untuk membujuknya "yaudah, boleh, tapi kalau aku bilang stop kamu stop yaa?" "iya!" jawab gue yang kegirangan dan sontak langsung menyambar bibirnya "hhhmmmmmmmm,,,, hhmmmmmmmm"
kemudian gue ambil blindfold yang tadi tergeletak di sebelah gue. sambil terus mencumbu bibirnya perlahan gue pasangkan blindfold itu padanya, dan kemudian gue pun berbisik pelan ke telinganya "Kamu tenang ya, kamu nikmatin aja" yang kemudian gue jilat lembut telingannya "hhhhhmmmmmmmm" eluh panjang wanita tersebut
dengan posisi dia masih terbaring dibawah, gue pun kembali mencumbu payudaranya mencoba membantu wanita tersebut menyesuaikan suasana baru yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Tangan gue kembali menjamah kedua payudaranya dari bawah dan menekannya agar kedua payudaranya saling berhimpitan dan putingnya saling bertemu.
Cumbuan gue sekarang kembali bertuju pada kedua putingnya yang saling bergesekan satu sama lain. gue hisap, gue jilatt, gue gigit dengan bibir gue dan gue tarik secara lembut sambil tangan gue terus meremas remas payudaranyaa "uuuuuuhhhhhhh,,,, uuuhhhhh,,, sssshhhhhhhh... " wanita itu mencoba menahan desahnyaa "Aaaaahhhhhh...!!!" sampai akhirnya tidak dapat menahannya dan melepaskannya.

"ssssssshhhhhhhhh,, hhhhhmmmmmm sssshhhhhhhhhhh" Desisan, desahan, nafas wanita tersebut pun makin tidak beraturan dan terus memburu. setelah puas dengan cumbuan itu, gue pun perlahan meletakan kedua tangannya di perutnya, dan memasangkan handcuff yang terbuat dari kulit dan terdapat lapisan kain di bagian dalamnya. setelah terpasang dengan rapih gue pun mengangkat kedua tangannya ke arah atas kepalannya dan kembali mencium bibirnya untuk kembali menenangkannyaa.
setelah kondisi lebih tenang, dan wanita tersebut terlihat menikmati pengalaman barunyaa, gw pun meraih kalung chocker, dan memasangkan di lehernyaa dan kemudian membisikan ke telinganya "Enjoy my beautiful girl" sambil menjilat dan membasahi telingannyaa "aaaahhhhhhhh..." desah itu pun menyambut perlakuan lembut gue "sayanggg, apa ini? kok badan aku sensitif banget, kamu apain aku sayangg?" tanya wanita tersebut sambil badannya yang terus menggelinjang karena perlakuan gue "gimana sayang? enak kan?" tanya gue yang kembali memangsa puting indahnyaa "sssshhhhhhh,,, eeehhhmmmmm,,, ssssshhhhhh,, eeeennaakkk bbbaannggeeetttt ssaaayyaannggg" jawabnya dengan susah payahh, gue yang melihat hal itu pun tersenyum dengan puas karena bisa melayani perempuan cantik ini.

Setelah kondisi gue rasa stabil, gue pun akhirnya melepas kemeja berikut kaos oblong gue yang diikuti dengan melepas celana serta onderdilnya, penis gue yang udah keras sedari tadi pun terlihat mancung dan menantang. ukurannya standar lah, panjang 19cm dengan diameter full 3cm. gue pun melepas rok yang masih menempel di tubuh wanita tersebut namun tetap membiarkan stocking yang dia gunakan, kemudian perlahan gue sibakkan celana dalam di balik stocking itu dan kemudian nampaknya keindahan vagina wanita tersebut.
begitu indah terlihat, merekah dan sedikit basah, berwarna pink pucat dan terlihat clitorisnya yang menonjol di antara lipatan vaginanya. tidak mau terlalu lama membiarkan hal itu gue dengan sigap langsung menjilat vaginannya "hhhhhhmmmmmmm,, uuuukkkkkkhhhhh..." sentak kaget wanita tersebut. tangan gue pun mencari bantal dan meletakkannya di bawah pinggulnya, agar posisi vaginanya lebih mendongak ke atas dan kemudian gue sikat habis vaginanya.

Jilatan gue berawal dari paling bawah vaginanya atau tepat di atas Analnya menelurusi sisi kiri vaginanya sampai ke clitorisnya, dan begitu sampai di clitorisnya lidah gue pun memilin milin dan menjilat jilat clitorisnyaa. lalu kemudian gerakan itu gue ulangi beberapa kali, namun bergatian pada sisi kiri dan kanan vaginanya, perlakuan gue membuat vaginanya semakin membasah, cairan bening yang terasa asin pun terus mengalir dari dalam vaginanya "aahhhhhhh,,, uuuuuuhhhhhh,,, teruss sayanggg,, uuuhhhhkkkkk..." desah wanita tersebut sambil meraih kepala gue dengan tangannya dan mencoba untuk menjambak rambut gue "sayanggg,, jilatin memek akuuuuu.." rengeknya. mendengar hal itu gue pun kembali tersenyum "as you wish my lady" jawab gue singkat.
kemudian gue memasukan jari tengah gue kedalam vaginanya diikuti dengan jilatan lidah gue dari bagian tengah vaginanya ke clitorisnya, namun kali ini gue lakukan dengan lebih intense dengan menekan nekan jari gue ke bagian atas dalam vaginannya untuk menggapai G spotnya.

"uuuhhhhhhh,, uuuhhhhhh,,, hhhhhmmmmm,, aahhhhhhhh" perlakuan itu mendapatkan respon yang dasyat, wanita tersebut makin tidak karuan menjambak rambut gue dan terus menekan kepala gue ke arah vaginannya sambil sedikit mengangkat pinggulnya, sampai beberapa saat dia pun menjempit kepala gue dengan kedua pahannya "AAaaaaaahhhhhhhhh....!!!" derdengar desahan panjang diikutin badannya yang menyentak nyentak menandakan bahwa wanita tersebut telah mengalami orgasme, gue yang sedang menjilati vaginanya merakasan ada semburan semburan cairan yang cukup banyak sehingga membasahi wajah gue kemudian badan wanita tersebut pun terkulai lemas.

"sayangg, hhhaaa kenaaa hmmm mukaaa kamu ya?" tanya wanita tersebut dengan kesulitan sambil terengah engah dan mencoba membuka blindfold nya. gue yang melihat hal itu pun menahan tangannya "jangan di buka sayangg, iyaa, gapapa kok, i like it" jawab gue sambil tersenyum walaupun wanita tersebut tidak melihat senyuman gue.
kemudian gue pun meraih tissu yang berada di atas meja kecil di samping kasur gue dan mengelap sisa sisa orgasme wanita cantik tersebut "curang yaa, udah enakk duluann" ucap gue dengan nada menggoda "uuuhhhmmm, abis kamunyaa jagoo bangetttt,, sinii sayanggg" jawab wanita tersebut sambil berupaya menggapai badan gue yang duduk di sampingnyaa
gue pun memposisikan diri di depannya dan masuk di antara tangannya yang sedang gue handcuff dan kemudian kami berciumann "sekarang kamu masukin dongg,, ngga kesian apa ngegodain aku teruss" kata wanita tersebutt "hhhmm, tadi kan udah aku masukin?" "iihhh,, tadi kan pake jari" "terus maunya pake apa?""iihhh pakee punyaa kamuuu..!!" jawab wanita tersebut dengan sedikit kesal "pakee apaa? coba kamu ngomong dan minta yang bener ke aku" kembali aku menggodanyaa "iiihhh maluu ahhh" jawab wanita tersebut sambil memeluk erat badan gue dengan tangannya yang sedang terikat handcuff "yaudah, biar ngga kedengeran orang, kamu bisikin aja ke aku" sambil gue mendekatkan kuping gue ke mulut dia "eeemmm, ssaaayyaanngggg, masukiinnn kontoolll kamuu ke memek akuuuu" ucap wanita tersebut sambil berbisik pelan ketelinga gue "nahhhh gituu dongggg,, mmuuaacchhhh" jawab gue yang kemudian mencium bibirnyaa.

Meneruskan ucapan gue, penis gue yang sedari tadi udah tegak menantang pun gue arahkan ke vaginannya, sebelum memasukannya gue pun menggesek gesekkan penis gue di bibir vaginannya, perlahan tapi pasti kepala penis gue pun masuk ke dalam vaginannya "uuuuhhhkkkkk...." eluh wanita tersebutt. beberapa saat kemudian gue menambahkan sedikit dorongan dan masuklah semua batang penis gue ke vaginanyaa "AAAaaaaaaahhhhhhh..." desahnya sambil memeluk gue dengan erat
setelah beberapa saat penis gue menyesuaikan diri di dalam vaginanya, gue pun mulai memompanya secara perlahan sambil terus mencumbu payudara dan putingnya secara bergantian "uuukkhhhh uuukkkkhhhh,, aahhhhhhh,, ahhhhhhhh ssssshhhhhhh' desahan, desisan kami berdua saling sambut menyambut, keringat bercucuran dan saling bercampuran satu dengan yang lainnya.
pergumulan kami terlihat lembut dan kasar secara bersamaan, begitu gue rasakan vagina wanita tersebut semakin banyak memproduksi pelumasnya ini tandanya gue mempraktekan teknik pompaan andalan gue. pompaannya di awali dengan 3 pompaan pendek ke dalam vaginannya dan di ikuti 1 pompaan panjang dan dalam, tidak lupa tangan kiri gue turun ke arah selangkangannya untuk mencari clitoris sedangkan tangan kanan gue tetap memeras payudara indah kanannya dan mulut gue bergriliya di putingnya
kombinasi 3 stimulasi tersebut membuat wanita itu blingsatan "Aaaahhhhhh,,, uuuuhhhhh,, uuuuuhhhh,, aahhhhhh,,, hhhhhmmmm..!!!" sambil badannya bergeliat dan terus mengeluarkan racauan yang tidak karuan dan di ikuti dengan badannya yang bergelinjang hebat "enak sayangg?" tanya gue dengan nada manja "uuuhhhkkkkkk hhhhhhmmmmmm" wanita itu terlihat kesulitan untuk menjawab pertanyaan gue.

Pergumulan itu terasa sanget mendebarkan dan sangat memacu adrenalin gue 'should i move to the next step?' pikir gue dalam hati dengan ragu 'ahh f*ck it! just do it!' setelah meyakinkan keraguan, gue pun menyudahi serangan gue di clitoris dan payudaranya. gue pun mengangkat tangannya yang masih terborgol ke arah atas kepalannya dengan tangan kiri gue dan kemudian tangan kanan gue gue arahkan ke lehernya, lehernya gue cengkram namun tidak dengan keras agar tidak menyakiti wanita tersebut "gimana? enak? mau lagi?" tanya gue dengan tegas dan nada yang sedikit menunjukan sifat dominant gue sambil terus melanjutkan pompaan gue ke vaginannya "pookk pookk pookk" di iringi suara paha kami yang saling beradu
"uuukkkhhhh,, eeemmmhhhh,,, hhee ehhh,, eemmmmm" jawab wanita tersebut yang dengan susah payah "apa? kamu jawab yang bener dong!" lanjut gue dengan nada yang masih sama, nada yang tegas tapi tidak membentak "eeeemmmhhh iyyaaaahh iyahhhhh,, gituin aku lagi sayanggg,, enakk bangettttt... eeemmmmmmmm... sssshhhhhhh" jawab wanita tersebut sambil menggigit bibirnya sendiri dan meliuk liukan badannya "Good" jawab gue singkat.

Kemudian gue pun berinisiatif untuk mengubah gaya kami, setelah mencabut penis gue dari vaginannya lalu gue arahkan badan wanita tersebut ke arah kiri dan gue menempatkan badan gue di belakangnya atau orang orang biasa bilang gaya "spoon". gue angkat sedikit kaki kirinya dengan kaki gue dan gue arahkan penis gue ke dalam vaginannya dan tangan kiri gue kembali memainkan clitorisnya sedangkan tangan kanan gue memalingkan wajahnya ke kiri dan disitu gue sambut bibirnya "sssslllrrrppppp,, sssshhhppppp,, mmmmuuuaccchhhh,, uuuuuhhhh,," ciuman kami sangatlah liar, lidah menyambut lidah bibir bawah gue pun tidak luput dari gigitan manjannya.

Setelah perubahan gaya ini gue rasa udah "lock" atau udah pas, gue pun kembali meningkatkan intensitas permainan gue, tidak henti hentinya penis gue menghujam vagina wanita tersebut sambil tangan kiri gue tetap memainnkan clitorisnya dengan cepat "Aaaahhhhhh,, aaahhhh,, ennaakkkk saayyaaanngggg,, uuhhhhh,, iyahhhh iiyaahhh,, terusss sssshhhhhh.. aahhhhhh" racau wanita tersebut sambil ikut menggerakan pinggulnya maju mundur untuk mengejar pergerakan penis gue seolah olah tidak mau kehilangan.

Selesai berciuman, sekarang saatnya bibir gue menyerang telingannya. gue jilat, gue gigit daun telingannya, sambil gue ikut berdesah di telingannyaa "sssshhhhh,,, aahhhhhhhh eeemmmm" desah gue, permainan kami pun terus berlangsung. detik demi detik berlalu, sampai akhirnya erangan wanita tersebut pun terdengar "eeeehhhhh aahhhhh,, sayaaannggggg,, akuuu ssshhhhhh,, mauuu,, samppeee,,ssshhhhhh,, aaahhh,,,," "barengg sayangg,, aku juga bentar lagiii" jawab gue yang memang mau climaks "poookk pookk cclleekk clleekkk" suara dari benturan paha kami dan suara dari gesekan penis dan vagina yang terdengar basah karena gue yang memompa vaginannya dengan lebih cepatt. sampai kemudian gue pun mecabut penis gue dan dengan sigap gue masukan jari manis dan jari tengah gue ke dalam vaginannya dan jari telunjuk gue ke clitorisnya kemudian gue mengocok ngocok vaginannya "Aaaahhhhhh,, ooooohhhhh,, aaahhhhhh Shhiiittttt, f*cckkk enaakkk bangeettt sayanggg" desahan keluar dari mulut gue yang tadi sedang menjilati telinganya menandakan gue udah climaks, yang juga di iringi dengan climaksnya wanita tersebut "aaahhhh,, iyyaaahhhhhh iyyaaahhh,, enaakk sayangg,, uuuhhhhh" racau wanita tersebut sambil mengangkat kedua tangannya dan di arahkan kebelakang dan menjambak erat rambut gue.
gue dengan refleks memeluk badan wanita tersebut, badan kami berdua berpelukan dengan erat, badan kami berdua pun kejang, terasa seperti ada aliran listrik yang mengalir di tubuh kami "hhhuuuuu hhuuuuuu,, hhmmmmm,, eeemmmm ssssshhhhh" suara nafas kami berdua yang masih tidak beraturan sambil menikmati sisa sisa pertempuran kami berdua.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd