dannykecil
Semprot Lover
- Daftar
- 14 Oct 2016
- Post
- 243
- Like diterima
- 3
Kayaknya..... Bang pai sudah tepar duluan.... Capek abis editing kali yaaa....
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG Disappear?
- Thread starter Down hill
- Start date
- Status
paidikage
Pendekar Semprot
- Daftar
- 5 Sep 2014
- Post
- 1.882
- Like diterima
- 194
Sore hari di sebuah mall, Dina dan Dini sedang berdua. Mereka terlihat semangat melihat-lihat baju di toko retail besar di sana.
"Na' yang ini bagus gak?"
"Emm... Lumayan sih, tapi kayaknya cocokan yang ini deh."
"Ah masa sih?"
"Lihat aja," kata Dina sambil menyerahkan pakaian yang dipegangnya kepada Dini.
"Ah iya. Kamu memang hebat deh Na'. Pinter sekali kalo milih baju. Sayang..."
"Sayang kenapa Din?"
"Ada yang lebih murah gak ya?"
"Hehehe tau. Cari lagi yuk."
Setelah berputar-putar mencari di booth satu pindah ke lainnya, mereka tak jua menemukan pakaian yang cocok. Kalau gak model dan warnanya gak sesuai, ya harganya yang ketinggian. "Harap maklum," kata dina, "Biar hemat duit juga," sambung Dini.
Lama mereka mencari pakaian, tak sengaja mata Dina menangkap sosok pria. Kelihatannya sedikit lebih dewasa daripada mereka berdua. Tampan, tapi wajahnya terlihat galau. Sekilas Dina terpana, tapi kemudian dia hiraukan.
"Ah, ngapain juga liatin orang yang lebih tua. Toh di kampus juga banyak kok yang seumuran dan juga ganteng," begitu batin Dina berkata.
Akhirnya, setelah lama mencari pakaian, mereka pun menyerah. Diajak Dini ke foodcourt mall itu.
"Lha, kursinya penuh. Gimana ini Na'?"
"Yah, mau gimana lagi. Ya udah kita cari kursi kosong dulu. Penting bisa duduk."
"Ah, itu dia!" ucap Dina semangat. Rasa lelah dan lapar rupanya mampu membangitkan semangat mereka ketika menemukan kursi kosong.
"Iya Na'. Ada dua! Tapi... Kok mejanya ada yang ngisi ya?"
"Ah, cuek aja Din. Toh kita pinjem kursinya aja."
Mereka pun mendatangi meja tersebut.
"Permisi mas. Boleh numpang duduk di sini?" ucap Dina sambil cengengesan.
"Eh, boleh.. boleh. Silahkan," sahut orang itu.
"Emm, abis belanja mas?" tanya Dina
"Iya nih. Buat keperluan kerja."
"Ooh, udah kerja masnya. Kerjanya dimana mas, kalo boleh tau?"
"Mmm, aku kerja di sebuah perusahaan di daerah sono. Ya, masih karyawan biasa lah di sana."
"Oooh... Hihihi kenalin dah mas. Aku Dina, yang ini Dini. Maaf ya mas, ngerepotin," ucap Dina mengulurkan tangan dengan sikap sok centilnya.
"Oh, aku Pai. Paidi," sang pria pun membalas uluran tangan Dina.
Dini yang sudah paham betul kelakuan sahabatnya hanya bisa senyum-senyum dikulum.
"Udah lama mas, kerja di sana?"
"Belum sih Din-"
"-Na'," ucap Dina menimpali jawaban dari Paidi.
"Enak ya mas udah kerja. Bisa dapet duit sendiri?" ujar Dina masih sok centil.
"Hehehe, kalau soal itu sih relatif Na'."
"Relatif?"
"Kalau pinter memenej keuangan ya bisa enak. Tapi kalau gak bisa ya gampang juga jebolnya. Yang jelas tekanan di dunia kerja jauh berbeda dibandingkan dengan kuliah.
"Iih mas Pai pinter deh. Boleh dong kapan-kapan Dina belajar sama mas Pai."
"Hehehe silahkan," Paidi pun tersenyum kepada mereka.
Di saat mereka bertiga sedang ngobrol, tiba-tiba datang seorang perempuan, manis dalam balutan jilbab pink. Wajahnya teduh dipandang. Dia melangkah menuju tempat duduk Paidi dengan tenang.
"Sudah pa cari bajunya?" katanya kepada sang pria.
"Ini ma," Paidi pun menyerahkan bungkusan pakaian kepada sang wanita.
Tampak kemesraan begitu mendalam diantara mereka berdua. Kematangan dari sebuah hubungan. Tampak alami dan sangat serasi. Semua terekam dengan jelas di mata Dina dan Dini. Membuat mereka terpaku, diam tanpa kata-kata.
"Eh, kenalkan, Novi, istriku," kata Paidi mengejutkan Dina dan Dini.
"E.. Eh, i.. Iya, Dina mbak."
"Novi."
"Dinii."
"Novi."
Dini, terlebih Dina, menjadi salah tingkah. Akhirnya mereka pun berpamitan.
"Siapa itu pa?" tanya Novi.
"Entahlah. Mungkin anak-anak kesasar kali," jawab Paidi cuek.
#Tamat#
"Na' yang ini bagus gak?"
"Emm... Lumayan sih, tapi kayaknya cocokan yang ini deh."
"Ah masa sih?"
"Lihat aja," kata Dina sambil menyerahkan pakaian yang dipegangnya kepada Dini.
"Ah iya. Kamu memang hebat deh Na'. Pinter sekali kalo milih baju. Sayang..."
"Sayang kenapa Din?"
"Ada yang lebih murah gak ya?"
"Hehehe tau. Cari lagi yuk."
Setelah berputar-putar mencari di booth satu pindah ke lainnya, mereka tak jua menemukan pakaian yang cocok. Kalau gak model dan warnanya gak sesuai, ya harganya yang ketinggian. "Harap maklum," kata dina, "Biar hemat duit juga," sambung Dini.
Lama mereka mencari pakaian, tak sengaja mata Dina menangkap sosok pria. Kelihatannya sedikit lebih dewasa daripada mereka berdua. Tampan, tapi wajahnya terlihat galau. Sekilas Dina terpana, tapi kemudian dia hiraukan.
"Ah, ngapain juga liatin orang yang lebih tua. Toh di kampus juga banyak kok yang seumuran dan juga ganteng," begitu batin Dina berkata.
Akhirnya, setelah lama mencari pakaian, mereka pun menyerah. Diajak Dini ke foodcourt mall itu.
"Lha, kursinya penuh. Gimana ini Na'?"
"Yah, mau gimana lagi. Ya udah kita cari kursi kosong dulu. Penting bisa duduk."
"Ah, itu dia!" ucap Dina semangat. Rasa lelah dan lapar rupanya mampu membangitkan semangat mereka ketika menemukan kursi kosong.
"Iya Na'. Ada dua! Tapi... Kok mejanya ada yang ngisi ya?"
"Ah, cuek aja Din. Toh kita pinjem kursinya aja."
Mereka pun mendatangi meja tersebut.
"Permisi mas. Boleh numpang duduk di sini?" ucap Dina sambil cengengesan.
"Eh, boleh.. boleh. Silahkan," sahut orang itu.
"Emm, abis belanja mas?" tanya Dina
"Iya nih. Buat keperluan kerja."
"Ooh, udah kerja masnya. Kerjanya dimana mas, kalo boleh tau?"
"Mmm, aku kerja di sebuah perusahaan di daerah sono. Ya, masih karyawan biasa lah di sana."
"Oooh... Hihihi kenalin dah mas. Aku Dina, yang ini Dini. Maaf ya mas, ngerepotin," ucap Dina mengulurkan tangan dengan sikap sok centilnya.
"Oh, aku Pai. Paidi," sang pria pun membalas uluran tangan Dina.
Dini yang sudah paham betul kelakuan sahabatnya hanya bisa senyum-senyum dikulum.
"Udah lama mas, kerja di sana?"
"Belum sih Din-"
"-Na'," ucap Dina menimpali jawaban dari Paidi.
"Enak ya mas udah kerja. Bisa dapet duit sendiri?" ujar Dina masih sok centil.
"Hehehe, kalau soal itu sih relatif Na'."
"Relatif?"
"Kalau pinter memenej keuangan ya bisa enak. Tapi kalau gak bisa ya gampang juga jebolnya. Yang jelas tekanan di dunia kerja jauh berbeda dibandingkan dengan kuliah.
"Iih mas Pai pinter deh. Boleh dong kapan-kapan Dina belajar sama mas Pai."
"Hehehe silahkan," Paidi pun tersenyum kepada mereka.
Di saat mereka bertiga sedang ngobrol, tiba-tiba datang seorang perempuan, manis dalam balutan jilbab pink. Wajahnya teduh dipandang. Dia melangkah menuju tempat duduk Paidi dengan tenang.
"Sudah pa cari bajunya?" katanya kepada sang pria.
"Ini ma," Paidi pun menyerahkan bungkusan pakaian kepada sang wanita.
Tampak kemesraan begitu mendalam diantara mereka berdua. Kematangan dari sebuah hubungan. Tampak alami dan sangat serasi. Semua terekam dengan jelas di mata Dina dan Dini. Membuat mereka terpaku, diam tanpa kata-kata.
"Eh, kenalkan, Novi, istriku," kata Paidi mengejutkan Dina dan Dini.
"E.. Eh, i.. Iya, Dina mbak."
"Novi."
"Dinii."
"Novi."
Dini, terlebih Dina, menjadi salah tingkah. Akhirnya mereka pun berpamitan.
"Siapa itu pa?" tanya Novi.
"Entahlah. Mungkin anak-anak kesasar kali," jawab Paidi cuek.
#Tamat#
paidikage
Pendekar Semprot
- Daftar
- 5 Sep 2014
- Post
- 1.882
- Like diterima
- 194
Pertamax 
Baiklah, itu sedikit hiburan di antara getirnya kalian menunggu apdet. Bukan teaser sih, bukan pula bagian dari cerita disappear.
Ya, anggap saja seperti naruto episode mencari wajah kakashi. Just joke episode #2.
Oke. Sekali lagi
Baiklah, itu sedikit hiburan di antara getirnya kalian menunggu apdet. Bukan teaser sih, bukan pula bagian dari cerita disappear.
Ya, anggap saja seperti naruto episode mencari wajah kakashi. Just joke episode #2.
Oke. Sekali lagi
dannykecil
Semprot Lover
- Daftar
- 14 Oct 2016
- Post
- 243
- Like diterima
- 3
Hais.... Bang pai onok onok wae......
tukangcopy
Guru Semprot
- Daftar
- 9 May 2011
- Post
- 692
- Like diterima
- 441
om pai mulai rusuh
kirain..eh ternyata page nya aja yg nambah terlalu banyak 
coz ke 
an 
yg menjamur akibat suhu DH g update - update
sawah515
Suhu Semprot
- Daftar
- 10 Aug 2014
- Post
- 3.289
- Like diterima
- 1.820
Pertamax
Baiklah, itu sedikit hiburan di antara getirnya kalian menunggu apdet. Bukan teaser sih, bukan pula bagian dari cerita disappear.
Ya, anggap saja seperti naruto episode mencari wajah kakashi. Just joke episode #2.
Oke. Sekali lagi
Wah berarti cerita yg "PAIDI" bener2 real story nuh, tp sukurlah klo pakdhe klo dah bener2 normal dan bisa move on dari asep
Wkwkwkw
blueboy008
Semprot Holic
- Daftar
- 13 Feb 2012
- Post
- 378
- Like diterima
- 384
W. oooo wwwwq
kyubit
Semprot Lover
Wah om pai udh mulai bsa nulis lgi tu..... itu teaser kan? Ayo segera di rilis cerita terbarunya om pai... 
noe_bangets
Semprot Addict
- Daftar
- 13 Oct 2014
- Post
- 477
- Like diterima
- 369
Om pai, aduhh...
Bikin sendiri aja laahh... Beraninya cuma di tempat orang doang ih...
Bikin sendiri aja laahh... Beraninya cuma di tempat orang doang ih...
lock-key 11
Suka Semprot
- Daftar
- 29 Jan 2015
- Post
- 15
- Like diterima
- 0
om updet om..
Ninja turtels
Suhu Semprot
- Daftar
- 22 Aug 2016
- Post
- 3.394
- Like diterima
- 2.721
Ayo update suhu
HANSIP_PASAR
Semprot Holic
semngat siang... Nitip sendal jepit dulu lah
hu dobel apdet y plisss buat temenin tar malem
Kangennnn
Ainunnnnn..
Windaaa....
Desy..
Dini,Dina..... Juga mbaknya artha
Dan juga, dan jugaaa......
Omennnn.
pastinya- Status
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
