Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG DINA - SOCIAL EXPERIENCE OF SEX

Ini cuma cerita yang update tipis - tipis .. Apakah kalian menyukai karakter Dina dan pak.Parmin


  • Total voters
    1.071

muklikding

Semprot Addict
Daftar
22 Apr 2023
Post
409
Like diterima
4.339
Bimabet
Episode 1 - Prolog

Selama ini aku selalu diajarkan untuk berbuat baik terhadap semua orang, terutama bagi orang – orang yang terlantar dijalanan seperti berbagi makanan. Berbuat kebaikan merupakan salah satu ajaran dari orang tua ku yang selalu aku terapkan sampai saat ini. Perkenalkan nama ku Dina, yang saat ini berusia 22 tahun. Ayah ku bekerja sebagai pegawai negeri dengan jabatan yang lumayan bagus, namun ditempatkan diluar kota, Sedangkan ibu ku memilih menemani ayah ku. Aku tinggal di Kota Pekanbaru, sedangkan ayah dan ibu ku bekerja di Rokan Hilir. Semenjak ada Tol selesai dan waktu tempuh menjadi lebih cepat, setiap 2 minggu sekali ayah dan ibu ku mengunjungi ku. Saat ini aku menempuh pendidikan disalah satu kampus swasta, dan sedang dalam tahap pengerjaan proposal karena sudah masuk semester akhir.

Aku berkuliah di Jurusan Sosial yang berhubungan dengan kegiatan sosial dimasyarakat. Judul penelitian yang ingin aku bahas adalah “Kehidupan Sosial Pemulung Di Kehidupan Masyarakat”. Aku pun mulai mencari sampel untuk menjadi responden dalam penelitian ku ini, aku pun mulai mencari di sudut Kota Pekanbaru ini yang sesuai dengan penelitian ku hingga di suatu malam setelah aku pulang Hangout bersama teman ku dalam perjalanan pulang aku menemukan seorang pria paruh baya sedang mencari barang – barang pada tumpukan sampah. Aku pun menghentikan sepeda motor ku dan mencoba mendekati pria tersebut.

Dina : Permisi pak, saya boleh bertanya dengan bapak ?? (ucap ku menyapa bapak tersebut)

Bapak P : Iyaa mbak, memangnya mbak mau tanya apa sama bapak ?? (bapak itu pun bertanya balik kepada ku)

Dina : Boleh kita ngobrol sambil duduk disana pak.. (ajak ku kepada bapak itu, kebetulan yang jual minuman dan jajanan. Akupun membeli 2 gelas minuman dan beberapa gorengan lalu berjalan ke arah bapak itu yang sedang duduk di emperan ruko kosong)

Dina : Ini pak, minum dulu.. saya juga beli makanan untuk bapak (ucap ku menawarkan 1 cup es jeruk dan gorengan kepada bapak tersebut dan duduk disamping nya)

Bapak P : Terima kasih mbak.. (ucap bapak tersebut), memangnya mbak mau ngobrol apa sama bapak ?? (tanya nya kembali kepada ku)

Dina : Oh iyaa pak,, perkenalkan nama saya Dina pak… saya mahasiswi yang mau melakukan penelitian.. kalau bapak sendiri siapa namanya pak ?? (tanya ku kepada bapak tersebut)

Bapak P : Nama bapak Parmin mbak.. Mbak sendiri umur berapa ?? (Tanya pak Parmin kepada ku kembali)

Dina : Saya umur 22 tahun pak, kalau pak Parmin umur berapa ??

Bapak P : Bapak umur 72 tahun mbak… Memangnya mbak Dina mau bertanya apa tentang bapak ?? (pak Parmin berbalik tanya kepada ku)

Dina : Tapi bapak jangan marah ya pak, kalau nanti ada pertanyaan saya yang lancang … (ucap ku kembali menjawab pertanyaan bapak tersebut)

Bapak P : Iyaa mbak.. bapak gak marah kok.. memangnya ada apa yaaa mbak.. (ucap bapak itu lagi)

Dina : Jadi kan pak, saya ingin meneliti tentang kehidupan sosial orang seperti bapak untuk skripsi saya… Saya juga sudah berkeliling tapi belum menemukan orang yang pas, tadi sewaktu jalan pulang saya bertemu bapak. Yaa kalau bapak tidak keberatan, saya mau meneliti kehidupan sosial bapak di masyarakat, itu pun kalau Bapak tidak keberatan (ucap ku kepada pak Parmin)…

Parmin : Memangnya mbak mau tau kehidupan bapak yang seperti apa ?? (pak Parmin pun kembali bertanya kepada ku)



Aku pun mulai menjelaskan dengan panjang lebar tentang tujuan penelitian ku, dari raut wajahnya pak Parmin tidak merasa keberatan dengan apa yang ingin aku ketahui tentang kehidupannya dalam lingkungan sosial.

Parmin : Ohhhh begitu mbak, kalau bapak sih tidak keberatan.

Dina : Beneran pak,, jadi bapak mau bantuin penelitian Dina.. (karena aku mulai terbiasa dengan pak Parmin, secara tidak sengaja awalnya aku menyebut diri ku dengan saya sudah berubah menjadi Dina karena setiap harinya aku memang menyebut diri ku sendiri dengan nama ku)

Parmin : Iyaa mbak, bapak mau kok bantuin mbak.. Tapi bagaimana caranya mbak? (tanya pak Parmin kembali kepada ku)

Aku pun kembali menjelaskan kepada pak Parmin tentang apa yang ingin aku ketahui dalam kehidupannya dengan lebih panjang dan lebar..

Dina : Ohh iyaa bapak di sini bapak tinggal dimana ?? (tanya ku kepada pak Parmin)

Parmin : Bapak tinggal sendiri mbak, rumah bapak ada diujung jalan sana.. (pak Parmin pun menunjukkn arah rumahnya)

Dina : Yaa udah pak, besok Dina datang kerumah bapak yaa..

Parmin : Boleh mbak, rumah bapak diujung jalan ini nanti ada tumpukan barang – barang bekas disana.. Memangnya mbak mau datang jam berapa ??

Dina : Mungkin sekitar jam 8 aja pak…

Parmin : Ohhh begitu mbak, besok bapak tunggu ya..

Dina : Hehehehe terima kasih ya pak udah mau bantuin Dina (aku pun mengucapkan kata terima kasih dengan sedikit tersenyum dan kemudian pamit pulang kepada pak Parmin)
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Episode 2
Keesokan harinya aku pun mulai melaksanakan penelitian ku, pagi ini aku harus datang dulu kerumah pak Parmin. Aku menaiki sepeda motor Scopy putih, karena cuaca hari ini cukup bagus dan juga untuk menghindari macet jalanan dipagi hari. Aku pun menuju jalan yang ditunjukkan pak Parmin tadi malam, didalam perjalan aku melihat kanan dan kiri yang masih sepi dan hanya ada beberapa bangunan ruko kosong dan ruko yang sedang dibangun. Selain ruko, juga ada beberapa komplek perumahan dan juga pengepul barang – barang bekas, hingga diujung jalan aku berhenti dan melihat kalau rumah ini adalah rumah pak Parmin. Kondisi rumah kayu berwarna cokelat yang beralaskan semen yang dikelilingi dengan tumpukan barang bekas dan sampah serta. Didepan rumah terparkis sepeda tua persis yang digunakan pak Parmin tadi malam dan ada juga gerobak dorong di samping rumahnya.

Pagi ini aku menggunakan pakaian putih lengan panjang dengan rok lebar kuning bermotif bunga serta jilbab kuning selaras dengan warna rok yang aku gunakan. Setelah memarkirkan motor ku, kemudian turun dan berjalan mendekati pintu rumah pak Parmin.

GJA036yagAAQpu5

(Dina, 22 Tahun. Mahasiswi jurusan Ilmu Sosial)


GJA04xNbYAA-89Y

(Parmin, 72 Tahun. Seorang pemulung)

Dina : Assalamulaikum pakk… Assalamulaikum .. Permisi… (ucap ku memanggil pak Parmin, mungkin ada sekitar 2 menitan aku memanggil hingga keluar lah sosok pak Parmin dari dalam kamarnya dengan tubuh lusuhnya. Namun yang membuat ku terkejut adalah saat itu pak Parmin menggunakan celana pendek yang kusam yang sudah robek hingga membuat kemaluan pak Parmin keluar dari bawah celananya yang sudah bolong. Kemaluan yang menggantung cukup membuat ku terkejut dan begitu sangat malu. Karena ini baru pertama kalinya aku melihat kemaluan laki – laki secara langsung) Asstaaaggaaa baaaapaaakkkkk ituaanyaaaa keliataannn… (pekik ku sambil menutup mata)..

Parmin : Eeeehhh mbakkk Dinaaa….. Maaaaffff mbaakakkk… (ucap pak Parmin yang langsung menutup kemaluannya dan langsung masuk kembali kedalam kamar, hingga beberapa menit kemudian pak Parmin keluar dengan menggunakan sarung dan kaos oblong yang sudah tidak layak pakai lagi menurut ku)

Parmin : Maaff mbakkk.. bapaak minta maaaf,, Bapak gak tau kalau mbak yang datang,, maaaffkan baapaakk mbakkk.. (ucap pak Parmin kepada ku)..

Dina : Iyaaa pak, gak papa kok.. (ucap ku sambil menahan rasa malu yang begitu besar, jujur salam hidup ku hingga berusia 22 tahun sekarang aku belum pernah melihat kelamin lelaki dewasa pada umumnya. Karena aku cuma pernah melihat kelamin dari anak kakak ku dan anak sodara sodara ku yang maih bayi)

Parmin : Iyaa mbak, maaaf sekali lagi.. (ucap pak Parmin dengan nada bersalah kepada ku).. Silahkan duduk mbak.. Maaf rumah bapak kayak gini.. (ucap pak Parmin yang mempesilahkan ku duduk di kurs bekas yang berada di depan rumahnya)

Dina : Ohh iyaa pak ini Dina bawak makanan untuk bapak… (ucap ku menawarkan beberapa kue jajanan kepada pak Parmin)

Parmin : Waaaahhh makasih banyak yaa mbak Dina,, tapi bapak mau mandi dulu.. mbak mau nunggu atau bagaimana ?? (ucap pak Parmin kepada ku)

Dina : Ohhhh Dina mau ke kampus dulu pak, pagi ini Dina mau tau rumah bapak dulu aja.. Soalnya masih ada ujian hari ini …

Parmin : Begitu yaa mbak… Yaa udah mbak pergi aja dulu kalau begitu.. (ucap pak Parmin kembali kepada ku)

Dina : Iyaa pak,, kalau gitu Dina pamit dulu yaa pak.. Assalamualaikum… (ucap ku sambil menyalim tangan pak Parmin)

Parmin : Waalaikum salam mbak… (ucap pak Parmin membalas salam ku).. maaf yang tadi yaa mbak…. (lagi – lagi pak Parmin meminta maaf kepada ku atas apa yang telah terjadi)

Dina : Iyaa pakk,, gak papa kok.. (aku pun langsung menaiki motor ku dan kemudian beranjak pergi menuju kampus ku. Karena jam 10 ada ujian terakhir sebelum libur semester)

Didalam perjalan menuju kampus, aku masih terus terbayang apa yang barusan saja aku lihat. Masih terekam dengan jelas didalam ingatan ku bagaimana bisa pria tua seperti pak Parmin bisa memiliki kemaluan yang sebesar itu. Setau ku rata – rata panjang kemaluan laki – laki antara 11 – 14 cm.. “aaahhh kenapa aku malah membayang kan yang tidak – tidak, Astagfirullah batin ku dalam hati dan berusaha kembali fokus karena sedang dalam perjalan menuju kampus).
 
Bimabet
Episode 3

Ujian semester pun selesai bertepatan dengan kepulangan ornag tua ku. Aku pun becerita tentang penelitian ku dan orang tua ku pun menyetujui dan memberikan ku semangat untuk menyelesaikan penelitian ku. Selama orang tua ku dirumah, aku lebih memilih bersama mereka dan melanjutkan penelitian ku setelah orang tua ku berangkat ketempat kerjanya kembali. Seminggu ini aku lebih di sibukkan mencari referensi untuk penelitian ku, karena menurut dosen pembimbing ku ada beberapa yang harus ditambah. Aku pernah sekali bertemu pak Parmin dan menjelaskan kenapa belum datang kerumahnya, saat itu aku menjelaskan bahwa orang tua ku sedang dirumah jadi mungkin minggu depan aku baru bisa datang berkunjung untuk melanjutkan penelitian.

Hari ini kedua orang tua ku kembali berangka ke lokasi kerjanya, karena hari ini minggu aku pun berniat untuk menghabiskan waktu dirumah saja. Karena besok aku berencana untuk melanjutkan penelitian ku. Aku pun kemudian membuka HP ku untuk menonton film menghabiskan hari minggu ku. Aku pun menonton film yang bertema zombie, dimana dalam sebuah adegan terlihat seorang zombie yang sedang mengejar wanita dengan kondisi telanjang dan memperlihatkan kemaluannya yang panjang bergantung saat berlari mengejar si wanita. Tentunya hal ini kembali membuka rekaman dalam pikiran ku yang beberapa hari lalu sempat melihat hal yang serupa. Namun bukan kemaluan zombie, tetap kemaluan seorang lelaku tua yang saat ku ingat kembali hampir sama dengan ukuran kemaluan zombie dalam film yang aku putar.

Hingga film selesai dan waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 dimana terdengar suara Adzan Ashar yang berkumdang. Aku pun bergegas menuju kamar mandi untuk berwudhu. Namun saat aku ingin pipis, aku merasakan kalau ada yang basah di dalam celana dalam ku tepat nya didepan vagina ku yang ditumbuhi bulu – bulu halus karena aku tidak menyukai bulu yang lebat hingga sering aku potong pendek. “Haaaaahhh,, kok bisa basah gini ??” gumam ku. Jujur saja, ini adalah kali pertama aku merasakan adanya cairan yang keluar dari vagina ku dan buru – buru aku membersihkannya lalu mengambil wudhu dan langsung melaksanakan kewajiban ku.

Selesai sholat, aku yang masih penasaran kenapa bisa celana dalam ku basah mulai mencari tau lewat internet dari berbagai sumber, yang akhir nya aku paham kalau cairan yang membasahi celana dalam ku tadi disebabkan karena aku terangsang. “Haaah apa aku terangsang karena nonton film zombie tadi, tidak mungkin..” gumamku sambil berpikir.

Sejenak kembali aku melamun dalam khayalan, “kenapa aku bisa teransang..” begitulah pertanyaan yang timbul didalam pikiran ku.. kembali aku mengingat hal yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Hingga aku mengingat kejadian saat pertama kali penis pak Parmin terlihat secara tidak sengaja bagi ku. Masih terekam dengan jelas, bagaimana penis milik orang setua pak Parmin bisa sepanjang dan bergontai saat pak Parmin berjalan. Ingatan tentang kejadian itu membuat degub jantung ku berdetak semakin cepat, serta nafas ku terasa begitu sangat berat. Ternyata bayangan dari penis pak Parmin lah yang membuat ku terangsang, aku bisa merasakan sesuatu yang basah bagian kemaluan ku yang diikuti dengan rasa gatal didalamnya seakan – akan mendorong tangan ku untuk menggaruknya.

“Ooohhhhh…. Aahhhhh…. Ooughhhh” desahan ku saat tangan ku mulai meraba vagina ku dari luar celana tidur yang aku gunakan. “Kenapa begitu nikmaattt…” batin ku didalam hati, sungguh sebuah sensasi yang belum pernah aku rasakan. Aku yang terkenal alim dan selalu taat oleh agama serta aturan didalam keluarga tapi harus kalah dengan nafsu yang mulai merasuki didalam pikiran ku.

Dina : Ouughhhhh… aahhhh…aahhhh… (desahan yang keluar dari mulut ku, sungguh hal baru yang aku mulai nikmati..) aaahhhh.. aahhhhh….. (desahan ku semakin kencang seiring dengan semakin cepatnya usapan tangan pada vagina ku)

Ingin rasanya aku lepaskan celana ku dan merasakan hal yang lebih jauh lagi. “Aaahhhh…. Aaaahhh… Ouughhh…” desahan yang semakin menjadi – jadi keluar dari mulut ku. Hingga dalam keadaan yang tidak sadar, aku pun mulai menurunkan celana ku sampai selutut, hingga jari – jemari ku kini bisa bersetentuhan langsung dengan vagina ku yang sudah sangat basah. “Aaaahhhhh….. Aaaahhhh… Ouughhhhh…” sebuah sensasi yang luas biasa saat jari ku mulai bermain di vagina ku.

Dina : Oougghhhhh…. Ppaaakkkk…. Terussss….. aaahhh… (desah ku sambil menyembut nama pak Parmin yang dalam khayalan ku sedang memainkan jari tuanya di vagina ku yang sudah sangat basah)

“Oouuughhhhhhh terusss paakkk… terusss… Dinaa mauuuu…” ccccreeetttttt… ccrreeeett.. creettt… (belum sempai aku selesai berucap, beberapa semburan cairan kelluar dari vagina ku dengan banyaknya.. aku yang saat ini sedang terbaring menganggkang dengan badan yang tegang mengeluarkan cairan seperti air mancur yang membasahi lantai kamar ku. Aku bisa merasakan tubuh ku mengejang begitu hebatnya sampai – sampai membuat ku lemas dan tertidur).

Suara adzan magrib yang berkumandang membangun ku, tubuh ku terasa begitu sangat ringan. Apa yang terjadi dengan ku, kenapa aku bisa melakukan ini. Berbagai pertanyaan keluar dikepala ku, yang membuat ku sadar kalau panggilan ibadah ku sudah berkumandang. Bergegas aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan melakukan mandi wajib sebelum melaksanakan kewajiban ku. Setelah itu aku pun mencari tau tentang apa yang terjadi pada diri ku, hingga aku menemukan jawabannya kalau hal tadi adalah “Orgasme” yang merupakan peristiwa pertama yang aku rasakan sepanjang hidup ku sampai saat ini.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd