Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dina - Maafkan Aku Jika Mulai Menikmatinya

Apakah cerita ini bisa membuat pembacanya terangsang ??

  • Ya

    Votes: 300 96,2%
  • Tidak

    Votes: 12 3,8%

  • Total voters
    312
Bimabet
EPISODE 9 : CUMBUAN PAK YANTO



Dalam keadaan masih menindih tubuh ku, Pak Yanto pun semakin gemas untuk mencium bibir ku dengan penuh nafsunya. Sambil masih menindih tubuh ku, pak Yanto perlahan – lahan mulai menurunkan ciumannya dari mulut ku, turun ke leher ku dan seterusnya sampai turun hingga di Vagina ku.

Dina : Pakkk…. Ssssshhhhhhhhh… (desah ku kaget, sambil memegang kepalanya)

Yanto : Kenapa Nuk ?? (mengadahkan kepalanya menatapku sambil bertanya polos)

Dina : Mau ngapain pak ?? (tanya ke heranan)

Karena saat ini posisi pak Yanto sudah berada di antara kedua paha ku yang mulai di lebarkannya, kemudian mengangkat rok yang aku gunakan ke atas sehingga kini terpampang lah kemaluan ku yang masih tertutupi celana dalam warna putih. Pak Yanto pun tersenyum sebelum akhirnya mengecup permukaan kemaluan ku yang masih terbungkus celana dalam yang ku gunakan sambil menjawab pertanyaan ku

Yanto : bapak mau buat kamu keenakan Nuk, kamu percaya sama bapak yaaa… (ucapnya dengan singkat)

Kecupan pak Yanto pada kemaluan ku membuat tubuh ku kemudian mengelijang, aku bisa merasakan mulut pak Yanto mulai bergerak menciumi permukaan kemaluan ku. Desahan nafasnya yang mendengus – dengus hangat menerpa kulit kemaluan ku walaupun masih tertutupi celana dalam yang ku gunakan. Tentunya hal ini semakin membuat tubuh ku kehilangan tenaga. Dalam ketidakberdayaan ku, pak Yanto semakin berani melancarkan perbuatannya dengan mulai menggeserkan celana dalam ku untuk membuka celah agar ciumannya bisa bermain di vagina ku yang sedari tadi sudah mulai basah karena menikmati setiap cumbuan yang diberikan pak Yanto pada tubuh ku.

Dina : Sssshhhhh…. Pakkk aaahhhh geeelllliiiii.. (desah ku penuh kenikmatan saat kini mulut pak Yanto sudah berhasil mencium vagina ku dari celah celana dalam yang ku gunakan)

Pikiran ku semakin buntu, sementara kenikmatan semakin menggerogoti tubuh ku. Antara sadar dan tidak, aku bisa merasakan kalau sekarang tangan pak Yanto pun mulai berusaha menurunkan celana dalam yang ku gunakan sebagai tameng yang menutupi vagina ku. Aku merasa sangat malu, tetapi sekaligus sangat terangsang. Tubuh ku terasa sangat panas meskipun suasana begitu sangat dingin karena hujan yang sedang turun. Hawa dingin itu mulai terasa membelai kulit Vagina yang kini sudah terpampang bebas dihadapan pak Yanto.

Yanto : Sungguh indah sekali memek mu Nuk, dengan jembut yang tipis.. boleh bapak cium lagi ? (bisik pak Yanto sekali lagi yang membuat ku merasa sangat tersanjung dengan gombalannya, aku pun juga mengangguk memberikan persetujuan bagi pak Yanto).

Dina : Hummmpppp… Ssssshhhh…. Paakkk … oooouhhh…. (Desah ku sedikit gemetar, karena sapuan lidah pak Yanto di belahan vagina ku. Sungguh sensasi yang geli dan bercampur nikmat saat permainan lidah pak Yanto menjilati klitoris yang merupakan area sensitif pada kemaluan ku yang semakin membuat ku melayang dan menikmati rangsangan pada vagina ku)

Dengan kedua tangannya, pak Yanto pun membuka paha ku semakin lebar untuk memberikan akses pada selangkangan ku lebih lebar.

Yanto : Sungguh indah sekali Nuk, memek mu begitu nikmat.. (ucap pak Yanto yang kembali membenamkan kepalanya di sela – sela selangkangan ku. Tentunya hal ini semakin memberikan sensasi geli yang menjalar di sekujur tubuh ku. Aku bisa merasakan lidah yang kasar mulai menusuk – nusuk lubang vagina ku)

Aku hanya bisa menutup mata ku, karena tidak kuat melihat bagaimana saat ini pak Yanto sedang mencumbu tubuh ku yang selama ini aku jaga hanya untuk suami ku.

Dina : Oooooooouuughhhh…. Paaakkkk.. aahhhhh.. geeelliiiii…. (hanya racauan dan desahan yang terus keluar dari mulut ku saat mulai menikmati permaian mulut pak Yanto pada vagina ku)

Jujur saja, saat ini aku sudah tidak kuasa lagi menahan rasa geli pada vagina ku, tubuh ku pun merespon rasa geli dengan menggeliat sambil tetap memejam kan mata serta jantung ku pun semakin berdegub kencang karena semakin tak kuat saat menahan sensasi permainan laki – laki yang bukan suami ku. Kini pak Yanto mulai mengkombinasikan ciuman dan jilatan pada vagina ku, setiap endusan nafasnya yang semakin hangat pun sangat begitu terasa di vagina ku.

Yanto : Memek mu wangi Nuk, belum pernah bapak menemukan memek sewangi ini.. (ujar pak Yanto memuji vagina ku yang tentunya selama ini aku jaga dan aku rawat dengan baik, tentunya selain memberikan pujian pak Yanto juga kembali memberikan ciuman di vagina ku seperti ciuman yang pak Yanto lakukan pada bibir ku)

Dina : Ooohhhhh… paakkk.. eemmmhhhh.. (kembali racauan dari mulut ku keluar, bibir dan mulut ku bergumam dengan lirih, karena dibawah sana aku merasakan bagaimana pak Yanto dengan buas dan rakusnya menciumi vagina ku dihadapannya yang membuat rasa yang sangat nikmat menjalar di sekujur tubuh ku yang membawa ku kembali terbawa kedalam nafsu yang menggebu)

Sunggu ini merupakan moment dan pengalaman pertama kalinya dalam hidup ku merasakan kenikmatan hanya dari permainan mulut pada vagina ku yang selama ini tidak pernah dilakukan oleh suami ku. Selama aku dan suami ku berhubungan badan, aku belum pernah menerima perlakuan yang seperti pak Yanto pada vagina ku yang membuat kali ini aku sudah tidak bisa lagi menahan nafsu didalam diri ku.

Aku yang saat ini sudah semakin terbuai didalam lingkaran nafsu sudah tidak mampu lagi mengendalikan pikiran ku. Kini dengan liarnya pak Yanto menjilati vagina ku yang membuat ku semakin meliuk – liuk sambil terus mendekap kepalanya pada vagina ku seakan aku tidak ingin kalau semua ini akan selesai dengan cepat.

Dina : Oooouugghhhhh… ooohhhhhhh.. aahhhh… (rintihan yang semakin kuat seperti terkena serangan listik yang menyengat tubuh ku)

Aku yang sekarang sedang diserbu kenikmatan secara beruntun membuat pikiran dan tubuh ku semakin melayang, “apa ini kenikmatan yang diceritakan pak Yanto, padahal hanya dengan permainan mulut dan lidahnya saja sudah membuat ku hilang akal.. apalagi saat aku bisa merasakan kenikmatan dari penis pak Yanto yang selama ini sering membuat ku menghayal untuk merasakan kenikmatannya” ucap ku didalam hati.

Kini pak Yanto sukses memberikan ku kenikmatan yang membuat tubuh ku belingsatan dan menggelinjang saat kenikmatan secara bertubi – tubi menghantam perasaan ku.

Dina : Paaaakkkkk… aaaahhh iiiiiinniiii eeeennnnaaakkkk… ooouugghhhhh sekkaaaliii… (desahan ku yang terbata – bata yang membuat bibir dan mulutku bergumam dengan lirihnya, tubuh setengah bugil ku yang terbaring telentang dan telah pasrah menerima setiap hisapan mulut dan jilatan lidah pak Yanto pada liang vagina ku yang menambah nafsu birahi ku semakin menggebu dan tidak terkendali lagi dengan pikiran ku).

Mulut ku melenguh serta mendesah sangat panjang, mata ku pun ikut merem melek saat merasakan kenikmatan yang sekarang mendera tubuh ku, tentunya tak pernah terbayangkan oleh ku bisa merasakan vagina ku dihisap – hisap serta dijilati tanpa rasa jijik oleh laki – laki yang bukan muhrim ku. Walaupun ini adalah pengalaman pertama ku, jujur saja aku sangat dab begitu menyukainya. Bahkan saking enaknya, aku bisa mendengar bunyi kecupan dan hisapan pak Yanto pada vagina ku yang sudah sangat basah dan banjir oleh banyaknya cairan yang keluar dari lubang vagina ku bercampur dengan liur pak Yanto saat menjilati vagina ku dari tadi.

Ccckkkkkcckckck… ckckckckkc… ckckckkcc.. begitu lah sekiranya bunyi jilatan lidah pak Yanto pada belahan vagina ku yang membuat ku semakin melayang menikmati hingga membuat mata ku sayu dan sangat berat. Sampai akhirnya aku mulai merasakan desakan kenikmatan perlahan – lahan terasa mulai berkumpul pada titik yang membuat vagina ku berdenyut – denyut dengan begitu kencang.

Ada sesuatu yang rasanya ingin keluar seperti pengen pipis yang tidak dapat lagi ku tahan saat seluruh badan ku semakin bergetar dan liang vagina ku menjadi gatal yang sekuat tenaga ku tahan agar tidak keluar. Namun semakin geli dan nikmatnya permainan pak Yanto pada vagina ku, malah rasa ingin pipis pun malah semakin memuncak. Hingga akhirnya aku pun kalah, walaupun sekuat tenaga aku menahannya tapi tetap saja sesuatu yang ingin meledak pun semakin tidak bisa aku kendalikan hingga akhirnya..

Dina : Pakkkkk… Dina pengen pipis awaasss.. (ucap ku mendorng kepala pak Yanto untuk menjauh pada vagina ku).

Namun semua sudah telat, disaat kembang api menyala menandakan tahun sudah berganti begitu lah meledaknya sesuatu pada vagina ku yang berdenyut dengan luar biasa hingga menembakkan air yang begitu banyak keluar dari liang vagina ku yang tidak bisa lagi aku tahan. Disaat itu lah, puncak kenikmatan yang begitu dan sangat luar biasa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya pada liang vagina ku. Mungkin aku pernah mencapai orgasme saat bersama suami ku, tapi orgasme kali ini begitu terasa sangat berbeda dan begitu sangat nikmat.

Aku bisa merasakan vagina ku terasa begitu berdenyut – denyut dan hangat, aku yang sampai terkencing saat merasakan orgasme yang sangat nikmat yang membuat badan ku meliuk kejang – kejang. Saking begitu nikmatnya, membuat nafas ku begitu berat serta pikiran ku yang semakin melayang menikmati rasa nikmat yang sedang mendera tubuh ku. Mata ku merem melek dibuatnya, serta bibir ku sangat ku gigit untuk meredam besarnya rasa nikmat yang membuat tangan ku menggenggam dengan kuat kain sprei ranjang ku.

Yanto : Gimana Nuk, enak kan… sampaing kejang – kejang .. (ucap pak Yanto menatap tak percaya dengan apa yang telah terjadi pada ku)

Namun aku tidak memperdulikan apa yang diucapkan pak Yanto sambil menatap ku yang tidak aku hiraukan, karena saat ini aku merasa sedang berada diawang – awang menikmati orgasme yang begitu sangat istimewa. Rasanya semua beban yang selama ini tertahan dalam pikiran ku saat bercinta dengan suami ku hilang begitu saja hanya dengan permainan mulut dan jilatan lidah pak Yanto.

Yanto : Enak kan Nuk,, (tanya pak Yanto saat menatap ku sambil terus mengelus vagina ku yang masih terasa berdenyut)

Dina : Pak jangan pegang,, ngiluuuu… (protes ku yang masih merasakan rasa yang sangat sensitif pada vagina ku)..

Yanto : Gimana,, enak Nuk… ?? (kembali pak Yanto menanyakan pertanyaan yang sama, apakah aku meraskan enak atau tidak)

Dina : Oooughh… eeennaaakk paakkk (ucap ku sambil sedikit mendesah karena jari pak Yanto masih bermain pada vagina ku untuk kembali merangsang tubuh ku)

Yanto : Ini yang harusnya kamu dapatkan Nuk, ketika kamu sedang bercinta.. (ujar pak Yanto lagi)

Dina : Enakk paakk… (ucap ku merasa sangat senang dan kembali memejamkan mata karena jari – jemari pak Yanto pada vagina ku yang tidak henti – hentinya bermain pada belahan vagina ku).

Yanto : Iyaa dong,, kenikmatan ini yang sering bapak berikan pada istri bapak Nuk… rasa nikmat sampai kejang – kejang sampai gak bisa jalan (ucap pak Yanto kembali mengingatkan ku tentang ceritanya yang mampu membuat istrinya kenikmatan sampai tidak bisa jalan).

Dari penjelasan pak Yanto itu lah yang membuat ku semakin mengerti mengenai rasa puas dan nikmat yang sering dikatakan pak Yanto, bahwa setiap pasangan dalam berhubungan badan harus dapat merasa sama – sama puas.

Dina : Tapi pak, kan kita belum melakukannya (ucap ku dengan malu – malu sambil masih menikmati jari – jemari pak Yanto pada vagina ku. Yang membuat pak Yanto terkekeh)

Yanto : Untungnya kita bisa merasakan nikmat yang berulang – ulang kali Nuk (ucapnya sambil kembali beranjak mencium vagina ku sambil menjilatinya dan menghisap sisa – sisa cairan yang masih keluar dari vagina ku).

Jilatan lidah pak Yanto yang kasar pun begitu sangat nikmat membelai vagina ku yang membuat ku terhipnotis di alam bawah sadar untuk kembali mengangkat birahi ku yang tadi sudah hilang menemui puncaknya. Kulit tubuh ku lagi – lagi dibuat merinding oleh setiap sensasi permainan lidah pak Yanto pada vagina ku yang tentunya tidak bisa aku gambarkan dengan kata – kata. Aku menggelinjangkan tubuh ku saat pak Yanto bermain pada vagina ku.

Tentunya dalam sekejap saja kini nafsu yang tadinya sudah meredam pun kembali bangkit kembali karena kembali dirangsang oleh permainan lidah pak Yanto pada vagina ku. “Sssshhhhh… aahhhhhh… aahhh..” suara desahan yang kembali keluar dari mulut ku, selain itu tubuh ku pun lagi dan lagi merasa panas yang membuat butir – butir keringat mulai membasahi jidat ku.

Yanto : Kamu sudah basah lagi ya Nuk ?? (ucap pak Yanto kembali, namun ucapan pak Yanto tidak aku hiraukan. Aku hanya bisa diam saat merasakan perlahan getaran birahi mulai kembali menguasai tubuh ku).

Setelah puas menjilati sisa cairan orgasme yang keluar dari vagina ku, pak Yanto pun kembali menindih tubuh ku serta langsung melumat bibir ku. Aku yang masih dalam keadaan lemas pun hanya bisa pasrah saat pak Yanto kembali menyerang ku dengan ciumannya. Namun tangan pak Yanto juga kembali memainnya perannya yang terus meraba – raba vagina ku yang masih sedikit ngilu karena orgasme dengan permainan lidahnya. “Apakah pak Yanto akan membuat ku kembali orgasme untuk kedua kali dengan jari – jemarinya yang sedang bermain di belahan vagina ku ?” tanya ku dalam hati.

Kini setiap sudut wajah ku sedang dihujani ciuman pak Yanto baik dari wajah, mulut dan leher ku seakan – akan pak Yanto terus memancing birahi ku yang kembali datang yang membuat ku semakin horni dengan apa yang dilakukan pak Yanto pada tubuh ku.

Dina : Udaaahh paakkkk… aahhhhh enaakkk… Vagina Dina enakkk aaaahhh…. Oouugghhhh… (desah ku sambil menggigil menahan rasa nikmat dari permainan jari pak Yanto di vaginaku yang membuat pak Yanto berhenti menjilati leher ku dan berkata…)

Yanto : Ini bukan vagina, tapi memek.. Kamu harus bisa bilang ini memek .. memeknya Ninuk… (dengan sedikit cengengesan) coba bilang, Nuk lagi… (pinta pak Yanto kembali)

Dina : aaahh… oouuughhh.. iyaa pak,, Dina suka memek Dina dimainkan sama pak Yaaanntoo.. enaak pakk.. ooouuhhgghh.. (kembali aku mengucapkan apa yang diinginkan pak Yanto)

Sungguh terasa begitu nikmat, saat tangan kasar pak Yanto meraba kulit vagina ku yang telah becek dan licin akibat cairan cinta ku yang keluar. Sejauh ini aku dan suami ku tidak melakukan seperti yang pak Yanto lakukan kepada ku, hanya dengan memainkan tangan dan lidahnya saja sudah membuat ku melayang kenikmatan hingga aku merasakan kalau aku akan sampai kepada puncak yang kedua kalinya.

Sesaat kemudian pak Yanto pun sudah berada di antara kedua paha ku, lalu pak Yanto merentangkan tubuh ku dimana bagian badan ku yang masih tertutup pakaian, sedangkan bagian bawah ku masih memakai rok kembang tanpa celana dalam yang sudah dilepas oleh pak Yanto di waktu memainkan vagina ku dengan lidahnya. Seperti bisa membaca isi kepala ku, pak Yanto pun kini sudah berpindah posisi diantara kedua paha ku. Dengan tangannya pak Yanto pun memegang lutut ku untuk melebarkan paha dan mengangkangkang kaki ku dengan tujuan membuka akses menuju vagina ku. Jujur aku sangat malu saat ini, dimana aset berharga yang seharusnya diperuntukkan untuk suami ku kini sedang terpampang dihadapan lelaki lain yang seharusnya menjadi ayah ku. Pak Yanto pun memposisikan badannya kini sejajar dengan badan ku sambil mulai mengusap – usapkan ujung penisnya di hadapan liang vagina ku.

Yanto : Bapak gesekin ya Nuk (pintanya kepada ku, aku hanya bisa menatap tatapannya)

Dina : Jangan dimasukin ya pak (jawab ku yang mulai melenguh karena kini kepala penis pak Yanto sudah diarahkannya ke belahan vagina ku)

“aahhhh… aahhhhh” desahan yang keluar karena nikmatnya setiap gesekan penis pak Yanto di bibir vagina ku, sungguh sensasi yang membuat ku semakin ingin vagina ku di masukin oleh penis besar milik pak Yanto. Terasa setiap usapan penis pak Yanto yang begitu licin oleh cairan pelumas alami yang keluar semakin banyak dari liang vagina ku. Kini aku sudah tidak memperdulikan lagi dosa apa yang ku lakukan dengan pak Yanto, aku hanya bisa terbaring pasrah menanti apa yang akan dilakukan oleh pak Yanto terhadap ku sambil terus menikmati setiap gesekan penis pak Yanto pada belahan vagina ku.

Dina : Teruss pakkk… aahhhhh…. Aaahhh (suara desahan ku dengan nafas yang sedikit berat karena rasa nikmat dari setiap gesekan penis pak Yanto)

Lalu pelan – pelan aku bisa merasakan hal yang aneh saat sengaja atau tidak sengaja pak Yanto mulai berani melakukan sesuatu diluar pikiran ku, kini aku bisa merasakan kepala penis pak Yanto mulai masuk di liang vagina ku lalu ditariknya kembali dan kemudian digesekan kembali di belahan vagina ku. Melihat ku yang terpejam menikmati setiap gesekan penis pak Yanto, kini mulai lebih sedikit berani karena kini pak Yanto tidak lagi menggesekkan penis nya di belahan vagina ku, tetapi kini sudah keluar masuk pada liang vagina ku walaupun masih sebatas kepala penisnya yang membuat terperanjak dan menatap wajah pak Yanto.

Dina : Pakkk, jangaaaann…. (protes ku seakan menolak, tapi tubuh ku melah berkata lain)

Yanto : Nikmatin aja ya Nuk…. (ujar pak Yanto sambil menatap ku)

Wajah ku pun meringis dan kedua tangan ku berusaha menahan setiap gerakan tubuh pak Yanto yang pelan – pelan mulai mendorongkan tubuhnya agar penis nya bisa masuk kedalam vagina ku. Kini aku bisa merasakan seinci demi seinci batang penis pak Yanto mulai masuk menguak liang vagina ku yang begitu sempit itu untuk membuka jalan yang lebih lebar agar penis besar pak Yanto bisa masuk sepenuhnya. Rasanya kini liang vagina ku mulai terasa begitu sesak dan setiap gesekan penis pak Yanto membuat dinding pada liang vagina ku mulai terasa agak perit, ngilu dan terasa sangat sakit.

Dina : Paakkk.. aahhhhhh saaaakkiitttttt…… (aku merasakan rasa sakit saat kini penis pak Yanto mulai mencoba masuk kedalam vagina ku)

Yanto : Tahan ya Nuk…. bapak masukin pelan – pelan (ucap pak Yanto dengan sedikit bergetar, aku bisa merasakan perih yang luar biasa seperti pertama kali vagina ku diperawanin oleh penis suami ku. Namun saat ini kondisi nya berbeda, dimana aku yang sudah tidak perawan lagi masih merasakan sakit. Namun kali ini sakit dan perih karena aku masih perawan, tetapi karena penis pak Yanto yang besar mulai didorong masuk kedalam liang vagina ku)

Lalu pelan namun pasti, aku merasakan kepala penis pak Yanto menyusup begitu hangatnya membelah bibir vagina ku. Rasa nyeri dan perih lagi – lagi ku rasakan saat penis besar milik pak Yanto mulai menyusup setengah batangnya masuk kedalam vagina ku dan kembali ditarik nya keluar yang menimbulkan rasa perih dan sakit bercampur nikmat yang kembali tidak bisa aku bayangkan.

Yanto : Masih sakit Nuk… (tanya pak Yanto sambil menatap wajah ku dengan penuh ke khawatiran)

Dina : Pelan – pelan aja pak …. (pintaku kepada pak Yanto sambil menganggukkan kepala)

Pak Yanto pun memahmi permintaan ku dan mulai bergerak pelan menekan pinggulnya dan pantatnya semakin dalam untuk mendorong penis nya masuk ke vagina ku.

Yanto : Memek mu sempit kali Nuk, kayak masih perawan (ucap pak Yanto sambil mengecup bibir ku)

Melihat ku yang meringis kesakitan, pak Yanto pun membelai rambut ku dan kembali mencium bibir ku untuk menahan suara ku saat pak Yanto mulai mendorong pinggulnya namun kali ini agar sedikit lebih kuat dari sebelumnya. Tangannya pun juga ikut memijat payudara ku yang masih tertutup oleh pakaian ku, sehingga aku pun kembali terhanyu dalam cumbuan dan remasan tangan pak Yanto pada payudara ku. Aku dengan cepat lupa akan rasa sakit yang pada vagina ku karena sedang berusaha menahan dorongan penis besar pak Yanto yang perlahan – lahan masuk. Bahkan rasa perih dan ngilu yang tadinya ku rasakan pun sudah mulai pelan – pelan hilang berganti dengan rasa nikmat.

Yanto : Tahan sedikit lagi ya Nuk.. (kambali ucapan pak Yanto disela pengutannya pada bibir ku, sedangkan tangan kanannya yang tadi sedang meremas dan memijit payudara ku pun sudah berpindah mengelus pipi ku dengan mesranya).

Disaat itu aku hanya bisa mengangguk, karena mulai merasa nyaman dan rileks dengan perlakuan pak Yanto yang begitu romantis, lalu pak Yanto pun mulai mendorong pinggulnya kembali sedikit demi sedikit dengan hati – hati dan penuh perhatian untuk membuat ku agar tetap rileks dengan penetrasi penisnya yang mulai masuk dengan seutuhnya kedalam liang vaginaku. Sambil terus mencumbui bibir ku dan kini tangannya kembali aktif meremas payudara ku, aku bisa merasakan kalau kini pak Yanto tidak lagi mendorong penisnya masuk namun malah menarik nya keluar. Hingga pada suatu momen yang pas dengan sekuat tenaga dengan sekali hentakan yang kuat pak Yanto mendorong pinggulnya hingga semua batang penisnya yang besar itupun melesak masuk sepenuhnya menembus liang vaginaku, tentunya apa yang dilakukan pak Yanto membuat ku teriak melenguh saat menerima serangangannya yang tiba – tiba..

Dina : Oooooouuuuuggghhhh…… aarrrgghhh….. paaaaakkkk… (lirih ku panjang yang disertai dengan desahan, yang membuat mata ku terpejam rapat menahan rasa nyeri yang bercampur nikmat saat aku merasakan liang vagina ku penus dan begitu sangat sesak karena masuknya penis pak Yanto kedalam vagina ku)

Air mata ku pun keluar menahan perih, namun dengan pintarnya pak Yanto mampu mengalihkan rasa perih yang aku rasakan dengan rasa nikmat yang bertubi – tubi saat penis pak Yanto pelan – pelan mulai keluar masuk didalam vagina ku. Rasa nikmat pun membuat ku memeluk tubuh pak Yanto yang menindih tubuh ku dengan begitu eratnya sambil membelai punggungnya yang basah karena keringat. Paha ku pun sudah ku buka dengan lebar untuk memberikan akses yang lebih leluasa saat menerima tusukan batang penisnya yang mulai dengan lancarnya keluar masuk didalam vagina ku yang semakin membuat ku melayang menikmati pergantian tahun dengan rasa nikmat yang luar biasa menerpa tubuh ku. Diluar pun cuaca mendukung persetubuhan mala mini, dimana hujan deras yang kembali turun setelah ledakan kembang api sebagai tanda kalau kini sudah memasuki tahun dan babak kehidupan ku yang baru.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd