EPISODE 1 : PROLOG
Pernikahan ku dengan mas Wawan (Suami ku) berlandaskan perjodohan, karena dikampung ku tradisi perjodohan masih sangat kental terjadi. Perjodohan ku dengan mas Wawan juga karena adanya hubungan baik antar keluarga dan mas Wawan juga saat itu sudah dalam usia yang matang (28 Tahun) serta sudah memiliki pekerjaan yang cukup baik di salah satu perusahaan perkebunan. Selain itu mas Wawan juga seorang yang religius yang sangat patuh dengan keyakinannya dan tidak pernah meninggal kewajibannya menjalan perintah ibadahnya. Hal ini lah yang membuat ku yakin kalau mas Wawan merupakan pilihan terbaik dari keluarga ku. Mas Wawan juga rajin datang ke masjid bila dirumah, karena kebetulan rumah kami dekat dengan masjid.
Secara ekonomi, kehidupan ku juga sudah dipenuhi oleh mas Wawan selain dari pendapatannya di perusahaan, mas Wawan juga memiliki kebun sawit sebagai penambah pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kami. Hal ini lah yang membuat mas Wawan tidak memberikan ku izin untuk bekerja dan lebih menginginkan ku untuk menjadi istri yang baik dirumah. Maka untuk mengisi waktu yang luang, aku meminta izin kepada mas Wawan untuk membuka kedai barang harian, seperti menjual mie, minyak, rokok dan barang – barang harian. Hal ini aku lakukan selain mengisi waktu kosong, juga untuk menerapkan ilmu ekonomi yang aku pelajari semasa pendidikan sebagai salah satu mahasiswi lulusan ekonomi. Dengan segala rayuan, mas Wawan pun mengizinkan ku untuk membuka kedai harian.
Walapun dari segi ekonomi, mas Wawan mampu mencukup semua kebutuhan rumah tangga kami, tetapi tidak dalam urusan batin terutama dalam urusan seks. Karena belakangan, mas Wawan kelihatan kuang bergairah yang membuat ku terkadang merasa hambar. Setahun berjalannya pernikahan ku dengan mas Wawan, aku mulai merasakan mas Wawan tidak seperti awal pernikahan yang sangat bergairah dan menggebu – gebu saat sedang berada diranjang, mungkin karena mas Wawan terlalu lelah dalam bekerja. Terlebih saat ini mas Wawan terlalu sibuk dengan pekerjaan yang menguras tenaga dan pikirannya, dimana suami ku pergi pagi dan pulang dalam keadaan lelah hingga untuk berhubungan badan pun menjadi sangat jarang, untuk satu kali dalam seminggu saja mungkin sudah bagus tapi kenyataannya dalam seminggu aku bahkan diabaikan. Sejujuranya saat ini aku sedang dalam usia yang sangat produktif dengan memiliki hasrat seksual yang sedang tinggi – tinggnya, akan tetapi saat ini mas Wawan sudah tidak mampu mengimbangi hasrat seksual yang aku miliki. Hal ini lah yang terkadang membuat pikiran ku kalut dan hanya bisa memuaskan birahi dengan bermasturbasi dikala suami ku sedang tidak ada dirumah dengan membayangkan aku yang sedang bercinta dengan laki – laki yang memiliki kemaluan yang besar dan kuat serta dapat membuat ku meraih kepuasan dalam seksual. Walaupun mas Wawan tidak mampu memberikan ku kepuasan secara birahi, tetapi sejauh ini aku tidak mempermasalahkan masalah itu, bagi ku mas Wawan tetap lah seorang laki – laki yang dapat membimbing ku menjadi lebih baik juga sebagai pendamping hidup ku tentunya.
Hingga semuanya berubah pada saat aku mulai mengenal pak Suharyanto, seorang laki – laki yang berusia kira – kira 57 Tahun berprofesi sebagai penjaga keamanan masjid. Pak Suharyanto merupakan perantauan yang kini hanya hidup sebatang kara, karena sudah lama bercerai dari istrinya sementara anak – anaknya mengikuti mantan istrinya dikampung. Keseharian pak Suharyanto merawat masjid, muazin dan juga imam. Pak Suharyanto, atau sering dipanggil pak Yanto merupakan orang yang baik karena sering membantu warga mengerjakan apapun karena keahliannya yang dimilikinya dibidang bangunan. Tetapi pak Yanto tidak pernah meninggalkan kewajibannya sebagai penjaga masjid.
Oh iya, perkenalkan nama ku Dina atau sering dipanggil Ninuk. Saat ini usia ku 22 tahun, seperti yang aku ceritakan sebelumnya. Aku dijodohkan pada usia muda, hingga jarak usia ku dengan mas Wawan sekitar 6 tahun. Itu lah yang membedakan, dimana saat ini usia ku merupakan usia yang sedang menggebu – gebu dalam urusan birahi. Kali ini aku akan menceritakan bagaimana aku seorang istri yang takluk ditangan seorang lelaki tua karena kenikmatan yang hampir saja merusak rumah tanggaku dan juga menghancurkan nama baik keluarga ku.
