nih tak kasih cuplikan hi hi hi.............
..................
Matahari masih bersinar terang sore itu saat Janjang pulang ke rumah. Dilihatnya Kakak iparnya sedang sibuk menyetrika setumpuk cucian kering di ruang sebelah kamarnya.
Tumben sudah pulang, Janjang? sapa Dian ramah pada adik iparnya.
Janjang mengangguk. Iya, mbak. Badanku agak nggak enak, meriang. Mungkin mau flu.
Cepat istirahat aja. kata Dian.
Iya, Kak. Janjang tersenyum dan menghampiri kakak iparnya. Dipeluknya Kakak iparnya dari belakang.
Jangan ganggu, aku lagi nyetrika nih. ketus Kakak iparnya.
Hehe, Janjang tersenyum. Aku pengen, mbak. dipencetnya payudara Kakak iparnya bergantian, terasa sangat empuk dan kenyal sekali. Janjang menyukainya.
Nanti malem aja, Kakak iparnya menyingkirkan tangan itu. Aku lagi sibuk! dengusnya.
Tidak ingin mundur, Janjang berganti posisi. Kali ini bokong bulat Kakak iparnya yang jadi sasaran. Dengan nakal dibelainya daging montok itu.
Tapi Kakak iparnya tetap tidak peduli. Dia terus berusaha menyingkirkan tangan Janjang dari atas tubuhnya. Aku capek, dik. Mengertilah sedikit. mohon Kakak iparnya.
Tapi aku menginginkanmu mbakkk. Janjang terus memaksa. Kali ini mulutnya menyerbu, menyosor bibir mungil Kakak iparnya dan melumatnya dengan rakus.
Dian tertawa. Kamu itu, nggak bisa banget nahan nafsu. Coba itung, sudah berapa kali kamu niduri mbak minggu ini?
........................