Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta kasih semasa kuliah

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Awalnya sdh bagus asal gak pake macet kaya yg lain aja
 
Awalannya meyakinkan suhu. Semoga bisa diterusin sampe tamat, gak macet kayak yang lain
 
suhu2 sekalian, maafkan nubie yang hina ini karena baru update sekarang... :ampun::ampun::ampun:
tidak mau banyak alasan, langsung saja disimak suhu...:beer::beer::beer:


RANDI DAN EMMA

Matahari sudah akan kembali ke peraduannya. Perlahan tapi pasti cahaya mentari mulai meredup, meninggalkan hanya kegelapan di muka bumi. Lampu2 gedung dan perumahan pun satu persatu mulai menyala. Begitu pula lampu di salah satu SMA negeri di kota T. Meskipun hari menjelang malam kegiatan ekstrakulikuler belum juga selesai. Para anggota pramuka masih terlihat melakukan latihan baris berbaris selepas istirahat maghrib. Lampu sorot di lapangan membantu mereka untuk melihat dengan detil arah pergerakan yang akan dilakukan. Lampu-lampu kelas yang mengelilingi lapangan memang sengaja tidak dinyalakan dengan alasan untuk menghemat pengeluaran biaya listrik. Sementera itu dikeremangan malam…

“emmhhh… uffhhh…. Hmmmhhp…” suara desahan nafas sayup2 terdengar dari kelas paling pojok di lantai 2. Keremangan malam menyelimuti dua pasang kekasih, Randi dan Emma. Jika mendekat kita bisa melihat randi yang tinggi dan tegap sedang menciumi bibir Emma dengan penuh gairah. Emma yang masih berbalut seragam pramukanya itu hanya bisa pasrah terpojok dan bersandar di tembok tepat bersebelahan dengan meja guru. Dipenuhi oleh nafsu, Randi langsung saja menyingkap celana pramuka Emma hingga samar-samar terlihat kuning langsat warna pahanya yang mulus di tengah kegelapan kelas. Sekejap saja Randi langsung menurunkan celana dalam Emma yang berwarna putih. Dengan kasar Randi menarik tubuh Emma hingga badannya jatuh tersungkur ke atas meja guru dan pantatnya yang besar dan padat terpampang jelas ke wajah Randi. Tanpa basa basi langsung saja ia memasukkan kontolnya yang sudah tegang ke dalam lubang kewanitaan Emma.

“aaaahhhh awww…pelan2 rand aduuhh… awhh” Sore itu Emma tidak mengetahui mengapa Randi amat liar dan bernafsu. Bahkan lebih liar dari biasanya. Selama hampir 3 bulan mereka berpacaran, Emma akhirnya semakin paham betapa besar gairah yang dimiliki oleh Randi. Randi selalu ‘menerkam‘ Emma seperti binatang buas yang kelaparan. Awalnya Emma berfikir bahwa itu adalah tanda besarnya kasih sayang yang dimiliki pacarnya itu. Namun pemikiran itu semakin lama semakin goyah. Emma semakin merasa kalau ia hanyalah mesin pemuas nafsu Randi.

Payudara Emma yang padat terus tertekan2 di atas meja guru akibat hentakan keras Randi. Wajah Emma yang sedikit tembam terlihat memerah menahan perih. Jilbab yang ia pakai sudah berantakan akibat tarikan dan cengkaraman Randi. “Randi…. Aahhh…. Auuu… emhhh…. Ahhh… Sakit... awwhh...” Emma berusaha bangkit. Namun tenaganya tidak sekuat dorongan Randi. “Udah Ran, stop… ahhh… aduhh… ahh… jangan…“ Tubuhnya kembali terjerembab di atas meja guru. Emma tidak dapat berbuat apa2 lagi. Randi sudah sangat menguasai tubuhnya “plak… plok… cplak…” suara pergumuluan mereka membahana di seisi kelas. Penis Randi yang panjang dan kekar seperti tanpa ampun menggasak memek belia milik Emma.

Tempo permainan mereka semakin intens, dan bahkan mengarah kasar. Suara2 pun mulai terdengar keluar dari kelas yang mereka tempati. Meskipun demikian karena lokasi kelas yang terpencil Randi tidak perlu khawatir ketahuan apalagi ia sudah menutup mulut penjaga sekolah, Pak Wisman, dengan selembar ‘kertas biru’ agar tidak mengganggunya.

“ring… ring…” di tengah pergumulan mereka, tiba2 suara handphone Randi berbunyi. Panggilan LINE dari kang Yudha. “ah elah, ganggu aja…” umpat Randi dalam hati. Terpaksa ia menghentikan genjotannya pada tubuh Emma.

“halo, ya… kenapa kang?”

“gimana besok? Tutor nya jadi di rumah gue kan?” tanya Yudha dari balik telpon

“PLAK” tiba2 suara tamparan terdengar nyaring di ruangan kelas itu. Emma menampar Randi dengan sangat kencang hingga Handphone-nya terjatuh. Tanpa berfikir Emma mengambil HP Randi yang terjatuh dan berlari meninggalkan kelas. Randi yang tertegun tidak percaya Emma berani menampar dirinya. Ia pun bangkit dengan penis yang masih berdiri tegak dan mulai merapikan diri. “dasar pecun…” umpatnya kembali dalam hati…

Bersambung
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Cerita semakin berlanjut.... Randi dan Emma, adik kelas Yudha yang menawarkan tutor Matematika untuknya terlibat pertengkaran.... apakah mereka akan rujuk? dan bagaimana nasib Yudha yang harus mendapatkan tutor Matematika, mata pelajaran kelemahannya? check it out... :)

HANTU MASA LALU


Sementara Emma berlari menjauh dari Randi. Ia terus berlari menuju parkiran sekolahnya. Sesampainya di parkiran sekolah dengan cepat Emma membuka pintu dan masuk ke dalam mobilnya. Di kursi pengemudi ia menelungkupkan diri dan menangis. Perlakuan Randi tadi terhadapnya memang kasar. Namun sesungguhnya bukan itu yang membuatnya menangis.

“Emma~~ Emma~~ Ma~~” sayup-sayup suara memanggil nama gadis yang kini sedang sendirian di Parkiran mobil sekolah itu. Tiba2 bulu kuduk Emma berdiri. Tangisannya terhenti. Namun suara itu terus berlanjut memanggilnya. Segera Emma menyalakan mobilnya dan beranjak dari sekolahnya. Emma yang ketakutan terus memacu mobilnya ke jalan besar. Namun, suara itu terus memanggil namanya. Saking ketakutannya, Emma tidak sadar ada motor yang melaju lambat di depannya. Panik, Emma langsung menginjak pedal rem sejadinya. Untung saja ia tidak menabrak motor itu dan tubuhnya terjaga dari efek dorongan berkat sabuk pengaman yang ia pakai. Emma kembali mengecek kembali kabin mobilnya. Ada beberapa barang yang terjatuh, termasuk handphone Randi.

“Handphone Randi?” ujar Emma penasaran. Ia baru ingat, tanpa sadar ia mengambil handphone milik Randi yang terjatuh tadi di kelas. “Ada panggilan dari kak Yudha! Jadi semenjak tadi… kak Yudha…?”

“Hallo? Iya kak?”
“Kamu gak kenapa2 kan ma?” tanya Yudha dengan nada panik

“emmm…. Itu… gak apa2 kok kak Yud” Jawab Emma dengan agak sesenggukkan.

“hmmm begitu… tidak apa kalau belum mau bicara, mobilnya ditepikeun dulu atuh… cari tempat terang, tenangin pikiran dulu.”

“iya kang Yud…” seketika Emma pun mematikan telepon.

Emma menghentikan mobilnya di depan sebuah minimarket. Di dalam mobil gadis itu mulai merenung sambil mencoba mengingat kembali masa2 indah melalui percakapan mereka di dalam Handphonenya. Ketika Emma terus mengusap2 layar Smartphone-nya, tiba2 handphone lain bergetar, milik Randi. Emma yang penasaran pun membuka HP tersebut dan mendapati pesan:


“EH WANITA JALANG!!! BALIKIN HP GUE!!! BANGSAT!!!”


Setitik… dua titik… dan tiba2 air mata pun deras mengaliri pipi mulus Emma. Ia pun langsung menghapus pesan tersebut hanya untuk mendapati fakta yang lebih mengejutkan. Emma mengenali foto dan nama yang terpampang di dalam kotak pesan milik Randi. Nur Eka Fatimah, wajah yang nampak di foto itu pun tidak lagi asing bagi Emma. Hati gadis itu semakin hancur ketika ia membaca pesan2 mesra antara guru muda baru yang kebetulan menjadi asisten pembimbing ekskul mereka dengan kekasih yang telah berulang kali menjamahi tubuhnya. “Ternyata gossip selama ini benar… Randi… bu Fatimah…”

Bersambung
 
Ninggalin jejak dulu hu semoga berkenan di kotorin nubie yg hina ini...
 
Silahkan dicek suhu ceritanya. Comment dan like menambah semangat nubi untuk lanjut, Terima kasih suhu2 sekalian yang telah memberikan like dan komentar positifnya.

WONDER WOMAN


“Ahh… ahhh…. Emhhh…. Terus Yog… uhh… jangan keluar dulu…”

“hah…. Ah… iya teh….” Keringat telah bercucuran dan membasahi kening Yoga, sementara matanya sudah merem melek menahan kenikmatan persetubuhannya dengan Diah

“Tahan yog uhhh…. Sebentar lagi yaah… emh… aku udah mau keluarhh…. ”

Kata-kata itu seperti angin segar bagi Yoga yang baru pertama kali ini merasakan nikmatnya tubuh wanita. Ia percepat genjotan penisnya dengan agak sedikit canggung. Hingga akhirnya tubuh Diah pun mengejang. “emmmmmhhhhh…. Keluar yog… ummmh… aku keluar… ahhhhhhh… ahhh… uhhhh…” sesaat pun Yoga merasakan vagina Diah yang hangat meremas penisnya dengan hebat. “aghhhh… aku juga keluar teh…. Ohhh…. ahhhhh…. ehhhmmm” racau Yoga seketika penisnya menyemburkan sperma ke dalam kondom yang ia pakai.

“Akhirnya… teh Diah keluar juga… hah… hah… 3-1, hattrick ieu mah namanya…”

“hihihi… kamu juga kuat kok yog, abis tiap ronde masih bisa berdiri lagi…” kata Diah sambil mengecup kening Yoga dan mendekap mahasiswa baru itu di dadanya yang lembut…

“emhh… terima kasih ya teh sudah mau kayak gini dengan orang seperti saya…”

“eyyy… ulah minder deui atuh (jangan minder lagi dong)… kamu tuh udah hebat ya, orang-orang yang nge-bully kamu itu di kampus mana bisa ngewe dengan Mahardiah Purnama Ayu, primadona se-fakultas kita eh, atau se-universitas ya?”

“hahahaha… iya teh Diah yang super geulis… terima kasih sudah ngewe dengan saya… mulai besok saya akan kembali semangat kuliah deh… hehe…”

“nah gitu dong, seneng teteh dengernya. Sayang anak secerdas kamu bolos kuliah hampir 3 bulan. Meskipun kamu masuk kuliah 2 tahun lebih awal dari temen2 seusia kamu bukan berarti kamu harus diam saja kalau di-bully mereka yang lebih tua dari kamu.”

“teh Diah… kenapa teh Diah tau kalau aku di-bully…?”

“Dari informan terpercaya, hihihi… Ya sudah teteh mandi dulu ya… kamu kalau masih capek tidur dulu juga gak apa2…”

10 menit kemudian Diah keluar dari kamar mandi dan melihat Yoga yang kelelahan tengah tertidur lelap seperti bayi di kasur. Seperti biasa setelah ‘pertempuran’, Diah membuat teh hangat untuk dirinya. Ia pun membuka HPnya dan melihat pesan dari Yudha.

“Selamat tidur sayang...”

“Iya sayang, mimpiin aku ya, hihi....”

DING…! Suara HP Diah..

“Iya cantik...

Diah mengenal baik sifat Yudha. Cintanya kepada Diah melebihi hubungan fisik semata. Seiring malam semakin larut kenangan2 manis dengan Yudha kembali muncul. Kenangan2 seperti dirinya waktu pertama kali mengenal kekasihnya itu beberapa tahun silam. Lalu Diah pun tersenyum-senyum sendiri sambil menyeruput teh hangat dari cangkir di tangannya.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd