Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta dan sayang itu beda..

Bimabet
Sesampai dirumah, pikiranku masih dipenuhi dengan kak Dian. Sepanjang jalan tadi kami tidak terlalu banyak bicara, karena sudah lelah dan masih terngiang-ngiang kejadian tadi juga.

Besoknya pada waktu jam udah menunjukkan jam 9:52, tiba2 hp ku mengeluarkan suara notifikasi dari aplikasi chat yang biasa kami pakai. Aku yang baru bangun tidur pun langsung menyambar hapeku dan membuka isinya.

Ternyata itu dari kak Dian, dan dia mengirimkan foto-foto kami. Kupandangi foto-foto itu dengan perasaan sayang sekaligus nafsu. Wajah anggun dan cantik kak Dian yang selama ini kudambakan, saat itu sedang berlumuran air maniku di wajahnya. Ekspresinya yang sedang tersenyum membuat wajahnya terlihat sangat cantik.

Ga berapa lama kemudian chat dari kak Dian pun masuk kembali.

“Lihat tuh muka kakak berlepotan semuanya gara-gara adiknya ini. Hihihih” katanya.

“hehee maaf ya kak. Adek emang kepengen banget keluar di muka kakak, kk makin keliatan cantik deh lagi berlepotan mani adek kaya gt. Enak banget tadi kak semuanya. Makasi ya kak udah mewujudkan fantasiku” balasku dengan tulus

“Hihi makin cantik kan lagi kek gt? Iyaa sama-sama ya sayang. Fantasi kamu tadi itu udah jadi fantasi kk juga kok.” Balasnya

“Ah beneran kak? Emang kk juga pernah menghayal ngencingin mulut adek?” tanyaku penasaran

“ya iya dong. Gak Cuma ngayalin juga, kk juga masturbasi sambil menghayal ngencingin kamu” jawabnya jujur.

Aku pun langsung shock mendengar pengakuan kak Dian. Aku tak menyangka ternyata dia juga suka menghayal seperti itu, apalagi sambil masturbasi. Kayanya malah fantasinya lebih jauh dari fantasiku, karena tadi dia minta aku merengek minta dia pup di mukaku. Dan nafsunya langsung memuncak gara-gara itu.

“OIya kak? Sejak kapan kak. Ih kok adeknya ga dikasi tw sih?” tanyaku makin penasaran

“hihih sejak kamu bilang suka minum ludah kakak dari bekas aquanya kakak lah dek. Liat muka kamu yang minumnya kayanya nikmat banget itu. Kk jd ngayal ngeludahin mulut kamu. Trus setelah menghayal gt kk jd kepengen ya trus kk masturbasi. Hehehe. Kamu ga ilfil kan tw kknya suka gt?” tanyanya

“is kakak ini. Kalo tw kk jg pengen kan adek udah minta ludahin dari kemaren-kemaren. Ya ga mungkin ilfil lah kak. Adek pikir Cuma adek sendiri yang suka gt.” Balasku

“Ya kalo langsung kk wujudin fantasi kamu, ntar fantasi kamu mentok sampe situ doang dong. Hihihi kk kan kepengen liat segila apa lagi fantasi kamu itu. Eh tp beneran ga ilfil atau marah kan sama kk karena kk ga bilang-bilang?” jawabnya jujur

“isss kk curang banget yah. Sengaja dia bikin adeknya horni muluk. Hehehe. Gak lah kak ga marah dan ilfil kok, malah seneng karena kirain yang menikmati Cuma adek sendiri doang”

“hihihi makasi ya adek sayang. Iya kk jg menikmati kok. Waktu masturbasi sambil ngayalin ngeludahin kami, kk tu orgasme sampe ngences-ngences loh. Karena ngebayangin kamu lg jongkok dibawah kk sambil nampungin air liur kk” jelasnya.

Anjir, kayanya pemandangan yang indah sekaligus binal banget, sayangnya aku ga liat.

“hehehe seriusan kak? Trus waktu adek minta kencingnya kk, kk masturbasi juga?” tanyaku makin penasaran

“iyaa doong. Tp awalnya sih kk penasaran aja, jd kk coba minum sendiri air kencing kk. Jd kk kencing di gelas trus kakak coba minum.” Jawabnya jujur

“aah serius kak??!!” seruku terkejut

“trus gimana rasanya enak gak?” tanyaku lagi

“rasanyaa….enggak enak banget..!! hahhaa. Trus kk jadi mikir, kalo beneran si adek mau minum air yang semenjijikkan ini, apa karena ini air kencingnya aku makanya dia suka. Trus entah kenapa karena makin jijik kk jadi makin terangsang ngebayangin kamu yang minum air kencingnya kk. Trus kk minum lagi sekali lagi, makin gelik dan jijik kk minumnya, tp sekaligus makin horni karena kk tw kamu bakalan minum air yang sejijik ini dengan nikmatnya cuma karena itu keluarnya dari kakak. Trus ywdah deh kk masturbasi lagi sambil minum dikit2” jelasnya dengan jujur.

Anjir lagi..!! mendengar itu otongku pun langsung tegang lagi tapi ngilu karena td udah dikeluarin,

“hihihi kok lama balasnya adek, lg bengong ya?? Trus kamu sendiri tadi beneran enak ga rasanya, coba jujur sama kakak” tuntutnya

“ya rasanya sih asin-asin pesing gt kak. Tp nikmat banget kok beneran. Adek ga jijik sedikitpun. Eh tp adek kok horni ya ngebayangin kk masturbasi sambil minum kencing sendiri gt. Hehehe” jawabku

“oiya? Kirain kamu ilfil malah sangek ya, dasar adek nakaaal..!! hihihi.” Balasnya

Karena udah kepalang tegang, aku pun mengirimkan foto tititku yang uda berdiri gara-gara percakapan gila ini. Dan ga berapa lama kemudian, permintaan video call dari kak Dian pun muncul di layarku. Begitu kuangkat, yang terlihat langsung di depan layar adalah memeknya kak Dian dengan satu jari udah nerobos masuk ke dalam memeknya.

“aaahhhh sssst. Sangek adek kk yah. Kk juga nih. Duh padahal semalam udah masturbasi sekali, trus dikentot dua kali sama adeknya. Tp bisa sangek lagi kknya sayang, lihat nih udah basah pepek kakak gara-gara kamu.” Cerocosnya dengan vulgarnya

“hhhhhaahhh adek jg nih kak. nanti kk pipisnya sambil angkat pantatnya tinggi2 trus kepalanya di bawah supaya bisa langsung minum kencing kakak sendiri kak. Jadi ga perlu dari gelas” pintaku sambil mulai onani

“uuughhh ssstt hihihi iya sayang. Pinter banget adek yah. Ywdah nanti kamu liatin kakak minum kencing kakak sendiri yah” jawabnya dengan suara agak keras karena sedang mendesah

“ehh kak plean-pelan aja ntar kedengaran si nadine” kataku takut. Malu juga kalo nanti adiknya mendengar percakapan gila kami.

“aaaghh ssst hhaaahhh, gpp sayaang sssshhh hhhaaahh, biar aja nadine tw kamu suka minum kencing, aaahhh ssshhh aaahhh, kamu kan adik kesayangan kakak, jd emang udah sepantasnya kakak kencing dimulut kamu.” Cerocosnya makin ga karuan.

Entah kenapa cerocosannya itu kayanya malah bikin dia tambah nafsu. Melihat itu aku nafsuku pun juga semakin menggebu.

“aaaah iya kak adek nurut aja sama kk. Emang udah tugas adeknya jadi wc nya kakak.” Jawabku menurut

Ga berapa lama kemudian kami pun keluar barengan, dengan desahan dan kata-kata gila yang dengan gampangnya meluncur dari mulut kami, dan kak Dian kayanya beneran ga peduli kalo kedengeran adiknya si nadine, karena suara desahannya yang kuat pasti kedengeran kemana-mana karena rumahnya juga kecil. Untungnya anaknya jg jam segitu masih di sekolah walaupun hari sabtu.

“deeek, kamu datang dong kerumah kk. Kk masih pengen sayang, anak kk pulangnya masih lama kok, jd dirumah Cuma ada si nadine. Ni kk minum banyak2, supaya nanti kencingnya banyak jg untuk kamu”

Aku pun langsung menjawab iya, dan bergegas untuk bersiap-siap. Sebelum kerumah kak Dian ga lupa singgah ke warung dulu untuk minum poding supaya staminaku ga kendor. Karena terus terang aja, badanku mulai rontok dan lelah karena udah 3 x nembak dalam dua hari.

Sesampainya di rumah kak Dian, aku pun mengetuk pintu yang dibukakan oleh nadine, adiknya. Kulihat hari itu nadine sedang berpakaian simple dengan kaos lengan panjang, celana jeans dan jilbab. Ga tw deh dia berpakaian tertutup begitu karena tw aku mw datang, atau apa emang sehari-hari dirumah emang begitu.

Setelah aku masuk dia pun langsung mempersilahkan aku duduk, dan menyiapkan minuman untuk ku. Setelah basa basi sebentar nanyain kabar dll, kami pun ngobrol seru tentang film-film baru yang udah kami tonton.

Usia nadine ini Cuma beda 5 tahun denganku jad untuk urusan hobi kaya film musik dan bahkan novel, sebenarnya aku lebih nyambung dengan si nadine daripada dengan kak Dian. Becandaannya juga lebih nyambung dengan nadine, karena kak Dian itu emang orgnya lebih dewasa. Kalo kami udah ngumpul bertiga, biasanya aku selalu ketawa ketiwi cekikikan dengan si nadine dan kak Dian yang selalu nashetin macem-macem kalo becandaan kami udah teralu heboh.

Ga berapa lama kemudian, kak Dian pun keluar dari kamarnya namun kali ini dia Cuma pake daster lengan pendek yang lubang lengannya lebar jadi ketiak bahkan tali bhnya jg keliatan dari samping kalo dia mengangkat tangannya.

“loh tumben kk ga jilbaban ada bang iko” celetuk si nadine

“iya lagi males kk nad. Lagian dia juga udah pernah liat kakak ga pake jilbab kok” jawab kak Dian santai

Kulihat nadine cuma ngangguk aja sambil tersenyum penuh arti. Kayanya dengan segala keributan kami setiap kali kami vcs an, ga mungkin si nadine ga tw hubungan kami. Karena sadar akan hal itu aku pun jadi ngerasa malu sendiri di depan si nadine.

“adek sayang, kita ke kamar kk yuk, kakak udah ga sabar nungguin kamu datang dari td” ajak kak Dian kepadaku tanpa malu-malu.

“ih kk apaan sih.” Jawabku malu karena didengar nadine

“hihihi abang sok malu-malu. Ywda sana ke kamar dulu la bg, kk dian udah ga sabar katanya” jawabnya sambil cekikikan.

“hus nadine sotoy ah.” Jawabku. Tp aku tetap beranjak juga dari tempat dudukku, dan kak Dian pun langsung menggandeng tanganku ga sabar dan menarikku ke dalam kamarnya.

Sesampainya dikamar, kak Dian langsung menyuruhku rebahan di kasurnya, dan langsung mengangkangi wajahku sambil menyingkap celana dalamnya dan memperlihatkan memeknya. Dan langsung aja menempelkan memeknya ke mulutku. Tanpa aba-aba, air kencingnya langsung mengalir deras ke dalam mulutku tanpa ampun. Aku pun sempat kewalahan meminum semua air kencingnya. Namun ketika kupandang wajahnya, dia terlihat sangat puas bisa mengencingi mulutku tanpa aba-aba seperti itu.

“aaah, udah habis sayang kencingnya. Kamu bersihin dulu pepek kakak yah” perintahnya dengan ekspresi penuh kepuasan.

Aku pun langsung menjilati pepeknya sampai bersih. Ga berapa lama kemudian kak Dian berdiri dan menimpa tubuhku dan langsung mencumbu bibirku tanpa merasa jijik sedikitpun walaupun mulutku masih bekas kencingnya. Dan kami pun bercinta bak pasangan yang udah ga ketemu selama setahun.

Namun lagi-lagi aku merasa aneh dengan tingkah kak Dian yang mendesah dan bahkan stgh meneriakkan cerocosan joroknya tanpa takut kedengeran oleh adiknya yang tadi kami tinggal di ruang tamu. Dan kuperhatikan dia juga beberapa x melihat ke arah pintu ketika kami main posisi wot. Karena penasaran, aku pun mengangkat badannya dan merubah posisi jadi posisi missionary, dan melihat ke arah pintu. Seklias kulihat tidak ada yang aneh sama sekali. Sampai akhirnya aku melihat bayangan dibawah pintu seperti bergerak-gerak.

Saat itu lampu kamarnya udah dimatiin, jadi cahaya dari ruang tamu dapat terlihat masuk dari sela-sela pintu. Jadi bayangan kecil dari bawah pintu itu cukup mencolok, yang menandakan saat itu ada yang sedang berdiri tepat di balik pintu. Kulihat juga pintu kamarnya itu masih model lama yang menggunakan kunci silinder, sehingga lubang kuncinya pun cukup besar dan bisa dipake untuk mengintip. Saat itulah aku sadar ada yang sedang mengintip kami yang sedang berhubungan sex. Dan karena saat itu yang ada dirumah selain kami cuma ada nadine, maka aku langsung ngeh kalo yang ngintipin kami itu nadine. Dan mengingat gelagat kak Dian yang bolak balik ngelirik ke arah pintu, artinya dia tau si nadine ngintip, dan karena dia tetep aja mendesah2 kuat2 ga karuan, aku mengambil kesimpulan bahwa kak Dian tidak hanya tau tapi juga membiarkan adiknya itu mengintip dirinya sedang berhubungan sex.

Aku yakin keterkejutanku pasti terlihat jelas di ekspresi wajahku, namun ketika aku balik memandang wajah kak Dian, dia hanya tersenyum manis, dan saat itu aku ga tw arti senyuman itu. Karena udah tanggung, aku pun melanjutkan permainan kami tanpa berkata apa-apa.

Saat kami udah selesai bercinta dan bersih-bersih, kami pun beranjak keluar kamar. Dan kudapati nadine masih duduk di ruang tamu. Namun ekspresinya sedikit susah ditebak. Rona-rona merah masih terlihat di pipinya, dan nafasnya sedikit tersenggal-senggal walaupun ga terlalu ketara.

Kondisi itu sangat terlihat aneh menurutku, dan membuatku tidak banyak bicara selama aku disitu. Dan ga lama kemudian aku pun permisi pulang karena ngerasa canggung banget mengetahui bahwa adiknya kak Dian ternyata mengintip kami berhubungan sex dan kknya juga tau hal itu namun malah membiarkannya.

***

Sejak itu kami jadi semakin sering berhubungan sex dirumahnya. Bahkan tidak pernah lagi cek in ke hotel, dan frequency vcan kami juga jadi berkurang, karena sepertinya kak Dian lebih suka kami menunggu-nunggu sampe hari sabtu supaya bisa main dirumahnya. Dan setiap x, si nadine selalu mengintip kami berhubungan sex. Dan kak Dian masih bersikap pura-pura ga tw kalo adiknya itu suka mengintip dan kayanya jg sambil masturbasi dari balik pintu. Bahkan ketika kami tiba-tiba keluar kamar dan waktu itu si nadine belum sempet ngerapiin bajunya yang waktu itu kulihat kancing kemejanya masih terbuka, jilbabnya yang udah ga karuan bentuknya, bahkan resleting celananya jg masih terbuka. Anehnya si nadine juga ga malu-malu merapikan bajunya di depanku, kaya ga ada kejadian dia mengaitkan kancing celananya dan menarik resletingnya sampai menutup.

Kak Dian juga semakin sering meninggalkan kami berdua dirumah. Dan selalu ada aja alasannya supaya aku ga ikut.

Si nadine juga semakin lama semakin berani bercandaan jorok denganku. Mulai dari mengomentari desahan kak Dian yang kedengaran seisi rumah, atau pura-pura takut ditinggal berdua dirumah denganku, takut aku perkosa dll.

***

Hari itu hari jumat malam, dan aku baru aja selesai berhubungan dengan kak Dian. Namun karena anaknya waktu itu ada dirumah jd kami mainnya gak berisik kaya biasa. Karena udah malam, kak Dian pun membujukku untuk menginap, aku pun mengiyakan karena pengen juga sekali-sekali tidur bareng pacar sendiri.

Setelah tidur beberapa jam, tiba-tiba aku terbangun karena pengen buang air. Kulihat di sampingku, kak Dian sedang tertidur pulas. Betapa cantiknya wanita ini, pikirku dalam hati. Setelah mencium keningnya dengan lembut, aku pun beranjak keluar kamar mw ke kamar mandi karena kamar mandi di kamar kak Dian salurannya sedang mampet.

Kamar mandi di rumah kak Dian ini letaknya di ujung dan melewati kamar nadine. Sedangkan kamar anaknya paling ujung sebelah kamar mandi.

Saat melintas di depan pintu kamar kak Dian, kulihat pintu kamar nadine tidak tertutup sepenuhnya. Dan kudengar sayup-sayup seperti ada suara yang memanggil namaku. Jantungku pun langsung berdegup kencang karena kupikir dirumah ini ada hantunya.

Aku memberanikan diri untuk mengintip ke dalam kamar, dan alangkah terkejutnya aku melihat nadine sedang bersandar ke dinding, mengangkangkan kakinya dan tangan kanannya sedang mengobok-obok memeknya dengan nafsu.

Aku sempat terdiam beberapa menit karena tidak percaya dengan pemandangan yang kusaksikan itu. Sehingga aku tak sadar bahwa mataku sempat bertatapan dengannya sepersekian detik.

Aku pun langsung membalikkan badan supaya dia tidak bisa melihatku. Saat masih sibuk dengan pikiranku, tiba-tiba aku mendengar lagi nadine yang memanggil-manggil namaku dengan pelan. Aku pun memberanikan diri lagi untuk mengintip kembali ke dalam, dan ketika aku melihat ke dalam, mata kami pun kembali bertatapan sesaat, namun dia langsung memalingkan wajahnya tp tidak menghentikan apa yang dilakukannya.

Saat itu aku yakin dia tau aku mengintip tp dia membiarkannya aja. Malah dia berganti posisi dan menunggingkan pantatnya ke arahku sambil tetap bermasturbasi dengan nafsunya. Berkali-kali kudengar dia memohon-mohon untuk di kentot sambil memanggil namaku.

Setelah beberapa lama, rasa terkejut ku pun hilang berganti dengan nafsu yang mulai merasuk. Tp aku tetap ingat dengan kakaknya yang aku cinta jadi aku bisa menahan diri untuk tidak menorobos masuk ke kamar itu dan menyetubuhi adik kandungya.

Desahan-desahan si nadine lama-lama pun semakin intens dan ga berapa lama kemudian badannya menegang, dan jatuh terkulai ke tempat tidurnya. Aku yang tadinya ngintip dengan seksama akhirnya tersadar dan buru-buru ke kamar mandi tanpa melihat ke belakang lagi.

Cukup lama juga aku melamun di kamar mandi karena udah bingung ga tw mw ngapain di situasi kaya gini. Saat itu aku bener-bener yakin kalo aku menuruti nafsuku, hubunganku dengan kak Dian pasti akan hancur berantakan, dan aku ga siap untuk kehilangan kak Dian.

Ntar yang ada malah aku akan kehilangan dua-duanya. Karena ga mungkin aku putus dengan kak Dian tp menjalin hubungan dengan adiknya. hubungan itu ga akan berlanjut kemana-mana juga ujung-ujungnya karena aku pasti akan memendam rasa kepada kakaknya, dan kknya jg pasti benci sama aku karena aku selingkuh dengan adiknya.

Akhirnya aku memutuskan untuk memikirkan hal ini besok pagi, karena aku baru nyadar kalo aku udah 20 menit di kamar mandi. Lagian jg ini ga mungkin bisa selesai dipikirin semalaman.

Saat aku membuka pintu, alangkah terkejutnya aku melihat nadine sedang berdiri di depan pintu kamar mandi.

“eehh nad. Udah lama kamu disitu?” tanyaku kaget

“hhe ga kok bang. Baru aja ini.” Jawabnya

“ywda, abang balik ke kamar ya” sahutku lagi masih canggung

“eh bentar bang.” Serunya sambil menahan tanganku

“kenapa nad?” tanyaku

“hmmm ini bang. Nadine mw minta tolong banget” jawabnya. Dia terlihat masih berusaha memilih kata-kata untuk diucapkan.

“ini bang temenin nadine dong, nadine takut dikamar mandi sendirian malam-malam” katanya dengan nada membujuk

Mendengar itu aku pun jadi sedikit lega. Aku pikir dia bakal minta yang aneh-aneh. Karena jujur aja, kayanya aku sanggup menahan diri kalo dia langsung to the point ngajak yang aneh-aneh.

“oooh, masa di rumah sendiri takut sih? Lucu banget kamu nad, hahaha” jawabku udah lebih santai

“iya takut bang. Biasa kalo udah jam segini nadine tahan-tahan pipis sampe pagi. Tp td nadine denger ada yang masuk kamar mandi jadi langsung nadine susulin” jawabnya

“ywdah buruan abg jagain di depan pintu sini” jawabku lagi

Dia pun langsung berbegas masuk, sambil ngomong “iya bentar ya bang. Hehe”

Tp belom ada 2 menit dia buka pintu lagi,

“bang, hmmmm abg nemeninnya di dalam aja boleh bg? Nadine takut kalo pintunya di tutup” pintanya lagi. Nah kan jadi aneh lagi, pikirku.

“ah aneh-aneh aja kamu nad. Masa abg ikut ke dalam, emang kamu ga malu?” jawabku mulai panik

“gpp bang. Plis bang nadine udah sesak banget ntar ngompol disini nadine” katanya sambil menarik tanganku

Bak terhipnotis dengan ajakannya, aku menurut aja ikut masuk ke dalam.

Malam itu si nadine mengenakan baju kaos dan celana piyama panjang, jadi kalo dia mw pipis dia harus buka celana sampe lutut juga.

Dan bener aja dia langsung menurunkan celana piyama dan celana dalamnya sekaligus. Aku pun refleks membalikkan badanku dan berdiri ke sudut kamar mandi karena udah canggung banget.

“Bang jangan bediri disudut gt sambil ngebelakangin nadine. Abg jadi kaya hantu di film-film itu loh, sini aja bang depan nadine bedirinya” pintanya lagi

Aduh gua bener-bener ga dikasi kesempatan sedikitpun untuk mengelak lagi. Dengan canggung aku berdiri di hadapannya, dan kulihat dia masih berdiri dengan kondisi sudah tidak memakai celana lagi dan celananya digantung di dinding kamar mandi. Kulihat juga sudah ada celana dalamnya yang berwarna pink tergantung bersama celana piyamanya.

Setelah aku berdiri di depannya, dia pun langsung duduk di wc dan membuka kakinya dengan lebar memamerkan memek indahnya yang dihiasi bulu-bulu yang sudah dicukur dengan rapi.

DEG. Jantungku pun mulai berpacu kembali melihat pemandangan itu, sementara kulihat air kencingnya mulai mengucur dari dalam kemaluannya.

Saat kulihat wajahnya, kulihat dia memalingkan wajahnya ke samping dan ada rona-rona merah di pipinya. Sialan dia juga masih malu-malu rupanya, tp berani bikin gua pusing kaya gini.

Setelah itu perhatianku pun kembali ke memeknya yang terpampang bebas itu, dan tanpa sadar sudah beberapa menit air kencingnya sudah berhenti mengalir tp dia masih tetap duduk diam terkangkang di hadapanku. Namun pelan-pelan tangannya bergerak ke arah memeknya, dan mulai menggosok klitorisnya.

Dengan terkejut aku memandang ke wajahnya, dan lagi-lagi dia ga berani menatapku dan memalingkan wajahnya ke samping. Jujur aja, wajahnya yang tidak kalah cantik dengan kknya itu, terlihat sangat mempesona dan binal ketika ekspresi nafsu dan malu yang melebur jadi satu.

Karena takut bakal jadi panjang kalo gua tetap disitu, aku pun langsung berbalik mw beranjak pergi, tp lagi-lagi dia menahan tanganku.

“bang plis.... nadine... nadine cuma mw masturbasi sambil ditonton sama abang. Nadine ga akan minta yang lain lagi” pintanya sambil memohon.

Mendengar itu, aku pun menoleh lagi ke arahnya dengan ragu. Namun kulihat dia udah lanjut memainkan klitorisnya dengan nafsu, dan kali ini dia memberanikan diri menatap wajahku. Ekspresinya yang memelas, pipinya merona merah, nafasnya yang mulai tidak beraturan, semuanya seakan menghipnotisku dan menahanku di tempatku berdiri.

Berkali kali kudengar dia memanggilku dan memintaku untuk menontonnnya bermasturbasi. Entah kenapa, wajahnya yang memelas dan terlihat desperate untuk meraih kenikmatan, dan ratapan-ratapannya yang binal itu, membuatku refleks untuk membelai kepalanya dengan lembut, entah karena iba atau apa. Bener-bener tak kusangka, perempuan yang udah aku anggap sebagai adikku sendiri ini sekarang sedang bermasturbasi dengan penuh nafsu dan memohon kepadaku supaya aku mw nonton dia sampe orgasme.

Wajahnya langsung tersenyum dengan manisnya ketika aku membelai kepalanya dengan sayang.

“aaahhh sshh tonton nadine bang. Ahhh aaahhhh nadine sayang sama abang, cinta sama abang. Abang boleh ngentotin nadine kapanpun abang mau, pepek nadine ini punya abang.” Cerocosnya makin ga terkendali.

Aku pun hanya bisa menelan ludah dan menjawab, “iya iya sayang abang, keluarin semua untuk abang ya” bujukku lagi sambil membelai kepalanya.

Mendengar kata-kataku, dia pun semakin bernafsu mengobok-obok memeknya. Nafasnya mulai memburu, dan badannya yang mulai menegang menandakan dia akan mencapai orgasme. Aku pun langsung memeluknya dengan erat, dan menempelkan kepalanya ke dadaku dan mengusap2 punggungnya.

Kubiarkan dia menyandarkan kepalanya di dadaku saat akhirnya dia berhasil mencapai orgasme, dan kubiarkan dia disitu sampai nafasnya kembali normal.

“udah keluar adik abang ini? Udah enak kan sayang?” tanyaku lembut. Aku ga mw dia merasa malu karena udah berbuat seperti ini karena dikuasai nafsu, aku pengen dia tetap nyaman, karena jujur aja ga tega juga melihat dia sampe mohon-mohon kaya tadi.

“enak banget bang, makasi ya bang......Maafin nadine” pintanya dengan suara lemah. aku yakin sekarang dia jadi ngerasa malu.

“Iya gpp nad.” Jawabku

Kami hanya berpelukan selama beberapa menit dalam diam. Dan setelah kupastikan dia udah tenang, aku pun melepaskan pelukanku, dan mencium keningnya. Dan aku permisi kembali duluan ke kamar. Dia hanya tersenyum lemas dan mengangguk lemah.

Saat kembali ke kamar, kulihat kak Dian terbangun ketika aku membuka pintu kamarku dan menegakkan badannya untuk duduk

“adek abis pipis sayang?” tanyanya sambil menggosok-gosok mata dengan imutnya. Kulihat dasternya tersingkap memperlihatkan celana dalamnya yang berwarna hitam.

Tanpa menjawab aku yang udah nafsu sampe ke ubun-ubun gara-gara si nadine, langsung menindih badan mungilnya dan melumat bibirnya dengan nafsu, kak Dian juga langsung membalas tanpa bertanya lebih jauh. Dia hanya pasrah ketika tanganku mulai menggerayangi tubuhnya. Kuremas-remas dadanya dengan gemas tanpa melepas ciumanku dari bibirnya. Kutarik celana dalamnya sampe lepas, dan kumasukkan penisku ke dalam memeknya.

Saat kugenjot memeknya dengan nafsu, dia hanya memandangiku sambil tersenyum lemah dan membiarkanku menggunakan tubuhnya untuk melepaskan nafsu birahiku yang memuncak ini.

“aahh aahh ayo sayang kentot trus kk supaya adeknya puas. Sshhh haaahh” desahnya

Aku pun tidak menjawab, aku hanya fokus untuk memuaskan kontolku yang berani tegang karena orang lain selain kak dian.

Saat selesai kukeluarkan semua cairan maniku ke perutnya, dan kurebahkan badanku di sampingnya.

Kak Dian bangkit dari tempat tidur sambil menahan cairan spermaku di perutnya dan mengambil handuk untuk ngelap badannya sampe bersih. Kemudian dia pun mengambil tisu untuk ngelap penisku sampe bersih. Kupandangi wajahnya dengan seksama selagi dia membersihkan sisa-sisa seperma di penisku. Tak kusangka aku hampir aja berselingkuh dengan adik kandungnya sendiri sementara dia yang umurnya lebih tua dari ku ini masih mau melayaniku tanpa pertanyaan.

Batinku pun semakin berkecamuk dan dipenuhi dengan rasa bersalah karena membiarkan diriku dipenuhi nafsu oleh adek kandungnya sendiri.

Sepertinya kak Dian menyadari ada sesuatu yang mengganggu pikiranku karena dia hanya memelukku tanpa berkata apa-apa dan mendekapku di dadanya dan membelai-belai kepalaku dengan sayang.

“Kamu mikirin apa dek? Cerita aja sama kk kalo ada sesuatu yang mengganggu kamu.” Bujuknya lembut

Aku hanya diam saja tak menjawab selama beberapa menit, dan kak Dian pun dengan sabar menungguku siap untuk bercerita. Dan setelah mengumpulkan keberanian, aku memutuskan untuk menceritakan semuanya sama kak Dian, sekalian juga mw nanya kenapa dia ga pernah ngerasa risih suara kami ketika berhubungan sex terdengar sama nadine. Karena menurutku itu juga yang memicu tingkah nadine selama ini.

“hmmm panjang sih ceritanya kak.” Jawabku hati-hati

“ya gak papa sayang, ceritain aja dari mula supaya kk ngerti. Kakak dengerin kamu kok” jawabnya lagi meyakinkanku.

Akhirnya aku pun menceritakan kalo aku tau si nadine selalu mengintip kami berhubungan sex. Dan percakapn dengan nadine yang lama-lama semakin berani bercanda jorok denganku. Dan aku juga akhirnya menceritakan kalo aku mergokin dia masturbasi di kamarnya, dan kejadian yang dikamar mandi juga aku ceritakan semuanya tanpa mengurangi isinya sedikitpun. Sepanjang cerita kulihat ekspresi kak Dian tidak banyak berubah kecuali yang terakhir waktu aku ceritain aku sempet meluk si nadine karena aku takut dia jadi merasa malu sendiri setelah masturbasi di depanku di kamar mandi. Tp ekspresinya tidak terlihat marah, malah lega menghela nafas dan tersenyum kepadaku.

“ooo gt ceritanya, trus sekarang kamu merasa bersalah sama kakak? Nih ya dek kamu ga perlu merasa bersalah sama sekali sama kakak. Ini yang mw kakak ceritain sama kamu, adalah masa lalu kakak sama nadine yang cukup kelam. Dan kk mohon banget supaya kamu coba untuk mengerti dan ga ilfil sama kakak.” Pintanya sambil memohon. Ekspresinya juga terlihat agak desperate yang justru membuatku semakin penasaran.

Aku pun mengangguk dan meyakinkannya kalo aku ga mungkin ilfil sama dia apapun masa lalunya.
 
Terakhir diubah:
Dia bercerita di masa kecilnya dia kehilangan kedua org tuanya, dan akhirnya diasuh oleh pamannya yang belum menikah dan punya anak, sejak berumur 13 tahun, dan adiknya waktu itu masih berumur 3 tahun. Awalnya pamannya ini bersikap baik banget dan memenuhi semua kebutuhan mereka berdua. Namun lama-lama pamannya itu pun mulai memperlihatkan sifat aslinya yang bejat. Jadi ternyata sejak kecil dia udah sering dilecehkan oleh pamannya. Mulai dari dada dan kemaluannya dipegang2, sampai disuruh ngocokin pamannya sendiri.

Saat adiknya mulai beranjak besar, dia mulai sering penasaran kenapa paman dan kakaknya sering di kamar berduaan . Dan mulailah kebiasaannya mengintipin kknya. Walaupun saat itu adiknya belum mengerti apa yg mereka lakukan, tp dia tau ada yg tidak beres dengan kknya. Karena setiap kali mereka selesai melakukan itu, kknya selalu terlihat murung dan sering menangis di tengah malam. Dan perlahan dia pun mengerti bahwa, apapun itu, itu membuat kknya sedih dan murung. Jd dia selalu berusaha nolongin kknya, mulai dari pura2 ngajakin kknya main dikamar mereka. Sampe menggedor2 pintu kamar pura2 ketakutan ditinggal sendirian. Yg pasti setiap mereka masuk kamar, adiknya selalu mengintip untuk mengawasin kknya, karena dia ga mau kknya itu terus-terusan sedih dan menangis gara-gara kelakuan pamannya.

Ketika dia udah tamat sma, kak dian memutuskan untuk bekerja sambil kuliah supaya bisa pergi dari rumah pamannya, walaupun ditentang keras oleh pamannya Bahkan selama tahun-tahun pertama, pamannya itu selalu berusaha mencari keberadaan mereka. Sampai akhirnya kak Dian mengancam akan memberitahukan semua kelakuan pamannya itu ke saudara-saudara mereka yang lain kalo dia masih mengganggu mereka.

Setelah bebas dari ancaman pamannya, mereka pun pindah kos untuk terakhir kalinya di tmpt murah dan dia harus kerja keras menghidupi dia dan adiknya yg masih sekolah. Mereka pun hidup berdua berjuang melawan trauma masa lalu dan berusaha bertahan hidup di masa sekarang. Kesusahan itulah yg membuat hubungan mereka semakin erat sbg kakak dan adik.

Ga berapa lama setelah tamat kuliah untungnya dia diterima kerja di perusahaan tmpt dia bekerja skrg, dan gajinya jg lumayan dibandingkan kerjaannya yg lama.

Namun dia mulai merasakan sesuatu yg berbeda dari dirinya akibat dari trauma masa kecilnya. Dia hanya menyukai laki2 yg lebih muda dari dirinya, bahkan dia pernah pacaran sama anak sma ketika dia udah berumur 25 tahun. Dia merasakan kepuasan ketika berhasil menundukkan berondong itu supaya mw mengikuti semua kemauannya. Namun lama-lama dia merasa apa yang dia lakukan tidak jauh berbeda dari apa yang pamannya lakukan dulu. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk menikah dan berusaha membuang jauh2 kesukaannya thdp lelaki muda.

Walaupun awal menikah karena memaksakan diri, tp pelan pelan dia mulai menyayangi suaminya. Namun dia tidak menyadari bahwa adiknya jg mengidap trauma tertentu sama laki2. Sampai akhirnya dia memergoki adiknya yg ternyata masih suka mengintip kknya ketika mereka berhubungan.

Esoknya dia pun mendatangi adiknya, dan langsung memarahinya. Adiknya pun langsung menangis terisak dan memohon maaf kepadanya. Ketika ditanya kenapa dia ngintip, adiknya pun mengutarakan isi hatinya.

Ternyata adiknya jg trauma karena masa lalunya, yg membuatnya jd benci sama laki2 dan semua yg berhubungan dengan persoalan seks. Dan dia awalnya ingin melindungi kknya karena dia takut kalau-kalau hubungan seks mereka membuat kknya bersedih lagi kaya dulu. Tp melihat wajah bahagia kknya ketika mereka berhubungan, kekhawatirannya pun menghilang namun digantikan dengan rasa penasaran. Penasaran kenapa seks yg membuatnya jijik malah membuat kknya bahagia. Baginya cuma kknya lah org yg paling penting di dunia, dan dia ingin tau apa yg berbeda dari hubungan seks dengan pamannya yg dulu dengan suami kakaknya yang skrg. Makanya dia ttp ngintipin kknya walaupun dia tau kknya skrg bahagia.

Dia jg ngaku kalo dia mulai bisa ngerasakan ketertarikan dengan seks, dan mulai tw gimana rasanya terangsang ketika mengintip kknya berhubungan seks. Walaupun dulu dia nonton film porno aja jijik sampe muntah.

Mendengar jawaban jujur dari adiknya, dia langsung terenyuh dan langsung memeluk adiknya sambil menangis. Dan mereka pun menangis berpelukan melimpahkan haru dan kasih sayang yg mereka rasakan satu sama lain. Kak dian yang merasa bersalah karena berhasil move on sendiri dan meninggalkan adiknya yg masih dihantui masa lalu mereka. Padahal mereka dari kecil hanya punya satu sama lain, dan sekarang dia malah membiarkan adiknya hidup dengan trauma masa kecilnya yang menyaksikan kknya dilecehkan oleh paman mereka sendiri. Dan adiknya yang takut ditinggal sendirian oleh kakaknya yang udah berhasil move on tanpa dirinya.

Setelah mereka selesai menangis, kknya itu pun melarang adiknya untuk mengintip karena itu ga baik dan bisa jadi kebiasaan buruk. Namun nadanya tidak lg marah seperti td. Dia juga menasehati adiknya itu untuk belajar unutk mengenal laki-laki. Dan dia mengatakan kalo ga semua laki-laki itu sama kaya paman mereka, dan buktinya adalah suaminya yang mencintai dia sepenuh hati.

Awalnya adiknya memang berhenti mengintip, tp lama2 kebiasannya kambuh lg. Tp kali ini dibiarkannya adiknya mengintip dengan harapan bahwa adiknya akan sembuh dari trauma dan kebenciannya dgn seks dan laki2. Bahkan ketika dia ga sengeja memergoki adiknya bermasturbasi setelah mengintip mereka dia jg tidak merasa marah, malah senang karena dia merasa adiknya sudah mulai sembuh atas kebenciannya terhadap seks. Namun melihat adiknya yang dulu jijik sama seks dan sekarang malah bermasturbasi karena mengintip dirinya, dia jadi merasa ada sensasi baru, sensasi aneh yang anehnya juga membuat dia bergairah. Namun waktu itu dia belum sadar sepenuhnya sensasi apa yang ia rasakan waktu itu. Yang jelas sejak saat itu dia jd semakin bersemangat untuk memberikan pertunjukan yg lebih sensual seperti memberikan suami blowjob, atau main dengan posisi wot dan mendesah2 kuat untuk diintip sama adiknya itu.

Namun lambat laun, kebiasaan mengintip adiknya itu jg diketahui suaminya. Namun suaminya tidak pernah mengatakan apa2 sama kak dian. Sampai pada akhirnya pada suatu hari dia mengetahui kalo suaminya selingkuh dengan adiknya.

Hari itu dia pulang lebih awal karena besoknya tanggal merah. Tp dia lupa memberitahu suaminya.

Sesampainya dirumah, dia bingung melihat rumah dalam keadaan sepi. Namun samar samar dia mendengar suara desahan perempuan. Dia langsung menyadari bahwa suaminya sedang selingkuh, dan langsung bergegas mencari arah suaranya. Alangkah terkejutnya dia ketika didapatinya bahwa suara itu berasal dari kamar adiknya.

Dengan perasaan campur aduk dia mengintip ke dalam lubang kunci kamarnya. Dan benar saja, dia bisa melihat adiknya sedang mendesah penuh kenikmatan dan suaminya yg sedang menggenjot adik kandungnya itu dengan penuh nafsu. Sesaat dia ingin langsung mendobrak kamarnya dan melabrak adik dan suaminya itu, namun ekspresi penuh nikmat di wajah adiknya membuat dia mengurungkan niatnya.

Dari yg awalnya merasa sedih dan marah, entah kenapa dia merasa lega dan bergairah melihat adiknya itu sekarang sudah begitu menikmati seks, walaupun itu dengan suaminya sendiri. Dia tidak mungkin lupa dengan kasih sayang adiknya yg dulu selalu berusaha melindunginya bahkan sejak dari dia belum mengerti apa itu seks. Kata2 normal memang sangat asing di keluarga kami.

Sekalipun dia senang melihat adiknya mulai terobati, dia ttp merasa sedih melihat betapa jauhnya kata normal dari dia dan adiknya itu. Dia tidak tahu sudah berapa lama mereka menjalani perselingkuhan ini, tp yg dia tw pasti, adiknya tidak akan pernah secara sengaja untuk menyakiti hati kknya. Dia tw betapa sayangnya adiknya itu kepada dirinya. Hanya saja trauma masa kecil mereka berdua membuat mereka susah untuk memilah mana yg benar dan mana yg salah. Karena masa kecil mereka yang kelam, mereka tidak punya contoh yang nyata tentang hubungan dengan keluarga dan sesama pasangan.

Dengan perasaan yg sudah campur aduk, dia pun bergegas keluar dari rumah itu dan kembali ke kantor.

Di kantor yg sudah ga ada siapa-siapa kecuali satpam di luar itu, dia pun duduk merenungi keadaan rumah tangganya. Bisa saja dia memergoki mereka berdua, tp bukan hanya itu akan menghancurkan rumah tangganya, tp kemungkinan itu jg akan merusak hubungannya dengan adiknya. Adiknya akan selalu di hantui rasa bersalah, dan hubungan mereka mungkin tidak akan kembali ke sedia kala.

Namun disela sela renungan dan ratapannya, dia ttp tidak bisa melupakan ekspresi adiknya yg penuh kenikmatan itu. Entah kenapa, dia malah ingin memeluk adiknya itu, dan membisikkan ke telinganya kalo semuanya baik2 aja. Bahwa rasa nikmat yg dia rasakan itu tidak salah, dan bahkan dia ingin menemami disamping adiknya itu sampai dia akhirnya merasakan nikmatnya orgasme.

Pemikiran-pemikiran seperti terus menyelimuti pikirannya, dan tanpa dia sadari dia mulai merasakan desiran aneh di dalam dirinya ketika mengingat raut wajah adiknya yg sedang menikmati seks itu. Lama-lama jantungnya mulai berdegup cepat, wajahnya terasa panas, dan memeknya mulai banjir menandakan nafsunya yang mulai memuncak. Tanpa pikir panjang dia pun beranjak ke kamar mandi dan bermasturbasi sambil membayangkan mereka bertiga melakukan threesome. Dan saat itu pula kak Dian menyadari ada keanehan yg lain didalam dirinya.

Namun karena tidak ingin merasahasiakan sesuatu dari adiknya, keesokan harinya ia memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada adiknya.

Adiknya yg awalnya merasa bersalah, menjadi sangat lega mengetahui bahwa kknya jg memberikan restu atas perselingkuhan mereka. Bahkan dia menceritakan jg kalo dia tw selama ini adiknya suka bermasturbasi setelah mengintip mereka berhubungan, dan bahwa dia jg melakukan hal yg sama setelah memergoki perselingkuhan mereka. Dan ternyata adiknya jg memiliki perasaan yg sama. Dia tdk merasa terangsang karena suami kknya, dia merasa terangsang melihat kknya begitu menikmati adegan seks itu. Namun mereka berdua sepakat, bahwa suaminya tidak boleh tw tentang hal ini. Karena mereka masih ingin terlihat normal minimal didepan suaminya itu.

Sejak itu mereka jd sering bercerita tentang pengalaman seks masing2, kadang dia sengaja mengajak suaminya untuk berhubungan padahal suaminya baru selesai menyetubuhi adiknya beberapa jam sebelumnya. Atau mereka pernah berlomba siapa yg paling cepet bisa buat suaminya nembak dengan blow job. Ini menjadi semacam permainan baru mereka.

Dan saat suaminya lg ga dirumah mereka sering saling cerita tentang pengalaman seks masing2. Tdk jarang hal itu membuat mereka jd horni sendiri, awalnya sih mereka jadi masuk kamar masing-masing dan masturbasi di kamar sendiri-sendiri. Tapi setelah beberapa kali seperti itu, adiknya itu mengajak kknya untuk masturbasi bareng-bareng aja sambil nerusin ceitanya. Entah kenapa dia merasa ide itu malah memuat semakin horni, dan dia mengaku tidak merasa aneh atau geli bermasturbasi bareng-bareng adik kandungnya itu, malah menambah sensasi dan kenikmatannya.

Sayangnya kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama, 4 tahun setelah menikah, suaminya tiba-tiba mengalami kecelakaan saat di perjalanan pulang dan meninggal dunia. Berbulan-bulan mereka berduka meratapi kepergian kekasih mereka itu. Sampai akhirnya kesedihan mereka mulai mereda, digantikan dengan kerinduan mereka terhadap sentuhannya.

Sampai akhirnya suatu ketika, mereka mengenang masa2 permainan seks mereka bersama. Lama kelamaan rasa rindu itu berganti nafsu, dan tanpa mereka sadari rasa horni mereka pun semakin memuncak.

Namun masturbasi mereka kali ini sedikit berbeda. Kalo dulu mereka bermasturbasi secara bersamaan, kali ini dia menyuruh adiknya untuk masturbasi duluan, sambil memeluk adik kesayangannya itu. Lama2 pelukan itu berubah menjadi belaian, belaian bertambah menjadi kecupan di kening, dan setelah saling menatap penuh sayang tanpa mereka sadari tiba2 mereka sudah berciuman dengan nafsunya. bibir mereka berpagutan, lidah mereka saling memuntir, air ludah mereka bercampur menjadi satu ditengah tengah ungkapan sayang dan kerinduan mereka antara satu sama lain.

Seharusnya dia merasa semua ini aneh, tp semua terasa cocok, seolah-olah mereka berdua emang selalu mendambakan hal ini, dan pada saat itu dia hanya ingin memberikan kenyamanan dan kenikmatan pada adik kesayangannya itu. Dan dia jg ingin diperlakukan yg sama nantinya.

Ditengah2 ciuman dan cumbuan mereka, adiknya sempat membisikkan kata kata, "udah lama nadine ngebayangin bisa kaya gini sama kakak.."

Dan kknya pun menjawab, "iya sayang, kk juga...." Jawabnya penuh sayang kepada adik perempuannya itu.

Malam itu mereka bercumbu, bercinta sepuasnya demi melupakan dan melepaskan kepergian kekasih mereka berdua itu.

".....jadi gtlah hubungan kk sama adik kk dek. Yah tp walaupun kami udah biasa sex bareng, tp kami masih sama2 suka laki-laki. Kami jg ga kaya org pacaran kok, tetap kaya adik kakak aja gt. Tp selama ini bagi kk itu sudah cukup, makanya kk sebelumnya ga pernah menanggapi laki-laki yg ngedeketin kk"

Aku hanya terdiam mendengarkan ceritanya. Mulai dari sedih, marah mendengar tentang pamannya, cemburu ketika dia bercerita tentang suaminya, dan... terangsang ketika dia bercerita tentang adiknya.

"Dan sekarang ceritnya nyampe ke bagian saat kk ketemu sama kamu.." lanjutnya lg.

"Kamu yg selalu ngikutin kk kemana pun kk pergi. Kamu yg ganteng, idola para cabe2an di kantor. Hahahhaa" ceritanya sambil ketawa.

"Eeh enak aja. Mana ada ak jd idola cabe2an kak. Temenku di kantor kan cuma kk" jawabku

"Justru karena itu kamu ga tw kan sering digosipin sama orang. Katanya kamu tu ganteng-ganteng tp hobi sama tante2" jelasnya sambil terkikik.

"Enak aja tuh mulut mereka ngomong. Aku kan emang sayang sama kk, bukan hobi main sama tante-tante." Jawabku ketus

"Hihihi iya adek sayang. Kk jg sayang sama kamu. Kamu yg selalu ada untuk kk, yg selalu nurutin kk, yg selalu mendambakan kk. Hihih" balasnya dengan ceria

"Kk jd inget, kamu yg dulu selalu godain kk, kk balas godain dikit aja mukanya udah merah bgt. Trus ga berani lama-lama liat mata kk. Eh lama-lama jd berani minta cd bekas kk untuk jd bahan onani. Hahahahha" sambungnya sambil tertawa lepas.

"Hihi iya kak. Adek jg bingung, baru x ini adek sesayang ini tp sekaligus jg sehorni ini sama cewek. Hehehe" jelasku

"Kk jg sih. Kalo dulu kk sama berondong, wakti itu yang kk rasain itu kaya cuma mw menguasai dia, disitu kepuasan yg kk dapatkan tp kalo sama kamu, kk jg ada keinginan ngejagain kamu, ngelayanin kamu sbg perempuan, dan kepengen punya masa depan dengan kamu. Kk ga mw membanding2kan, tp supaya kamu tw, dulu sama suami kk aja kk ga ngerasa kaya gini, pdhl dulu kk jg sayang sama suami kk." Jelasnya panjang lebar. Mendengarnya aku pun jd tersipu, jantung ku berdebar kencang, rasa cintaku kepadanya pun semakin meluap tak terbendung.

"Tp kamu kk liat cepet akrab ya sama nadine. Menurut kamu adik kk tu gimana sayang?" Tanyanya serius.

"Yaah kami cepet akrab karena kebetulan kesukaan kami sama, gt aja sih kak. Lagian karena dia adiknya kk, aku jg jd sayang sama dia sbg adik" jelasku.

"trus kk sendiri gimana kak sama nadine, kakak juga nafsu jg sama dia atau gimana kak?? Trus awalnya apa emang langsung maen gt sama nadine abis cerita2 seks yg kk blg td" Tanyaku penasaran

"Yaaa gimana yah..." Jawabnya sambil mikir.

"Apa yg kk rasain ke kamu, dan ke nadine udah jelas beda. Awalnya sih ga kepikiran sama sekali mw gituan sama adik kk sendiri. Emang sih setelah kk ngintip si nadine main sama suami kk, kk mulai-mulai terangsang gimana gt ngeliatnya. Tp tdnya kk cuma berfantasi kami main bertiga. Dan jujur aja, waktu kami masturbasi bareng gara2 suami kk lg di luar kota itu rasanya nikmat bgt, seru bgt gt tp kk ga bilang sama dia. Dan itu emang sering kami lakuin setiap x suami kk ga ada. Dan waktu suami kk meninggal, itu tu rasanya kaya, ywdah lah berarti emang udah takdir bahwa kami cuma berdua trus sampe tua." Jelasnya.

"Jd beberapa bulan setelah suami kk meninggal, dan kesedihan kami mulai reda. Kk tuh mulai bermasturbasi lg, tp masih sendirian. Awalnya sih fantasi kk kami lg main bertiga, cuma ntah gimana waktu mw orgasmu tiba2 kk terbayang muka si nadine yg lg orgasme. Trus kk jd malah makin bernafsu, dan ngebayangin kalo kk lg main sama nadine. Dan itu orgasme kk rasanya nikmat bgt. Trus sejak itu kk jd selalu menghayalin si nadine kalo lg masturbasi dek. Sampe kk akhirnya waktu itu kk ngeliat ada bayangin kaki si nadine di bawah pintu waktu kk lg masturbasi. Ntah kenapa jg kk malah makin nafsu Waktu tw dia ngintipin kk, dan waktu kk orgasme, kk sengaja nyebut2 nama si dia kuat2 supaya dia denger." Jawabnya dengan muka memerah malu.

"Oiya trus trus kak??" Tanyaku lg penasaran. Dia pun nyengir ngeliatku makin semangat denger ceritanya.

"Yaa trus, masturbasi kk jd makin sering kan, dan dia selalu ngintipin kk. Trus waktu itu kk baru selesai masturbasi, trus keluar kamar jumpa si nadine. Mukanya udah merah trus kaya terengah2 gt. Trus dia bilang sama kk, kalo dia mw di kamar dulu jgn di ganggu, trus jgn diintip ya nadine lg ngapain. Gt katanya sambil malu2 gt dek. Kk langsung ngeh lah kan kalo dia sbnrnya justru ngajak kk ngintipin dia. Dan sampe di depan kamar dia, pintunya ngebuka dikit gt dek jd bisa kk intip ke dalam. Jd kk intiplah dia"

"Trus didalam dia langsung buka baju sampe bugil trus langsung masturbasi jg. Trus dia jg sambil manggil2 nama kk jg. kk yg baru siap masturbasi jd horni lg kan tuh, kk beranikan aja la ngetuk pintu kamarnya. Pas dia buka, kan dia pake baju lg tuh. Trus kk ajak cerita2 la tentang suami kk, baru kk ajak dia masturbasi bareng kaya dulu Tp kk suruh dia masturbasi duluan supaya bisa sambil kk peluk kk bilang. Ya dia mau, baru kejadian la kaya yg kk ceritain td. Sejak itula kami selalu maen bareng dek."

"Ya kalo ditanyak kk sama dia tu kekmana, ya kami tu sama2 saling nafsu satu sama lain, saling sayang jg tp sayangnya itu ttp kaya sama adik sendiri gt. Kk susah jg jelasinnya. Waktu udah sama kamu jg ada jg kalanya kk lg pengennya main sama dia" jelasnya panjang lebar.

Terus terang aja, membayangkan dua wanita cantik kakak beradik ini berhubungan seks dan saling nafsu satu sama lain itu membuatku terangsang kembali.

“pasti pemandangannya indah kali kalo ngeliat kakak sama nadine ciuman” jawabku jujur tanpa sadar.

“Hihihi kamu mau liat? Tp emang kamu udah siap menjalin hubungan sama dua orang sekaligus dek? Dan kamu mau menerima kondisi keluarga kami yang ancur banget kaya gini?” tanyanya

“Jujur aja kak, laki-laki manapun kalo ditanya pasti mau. Kalian berdua itu cantik, nafsuan lagi, siapa yang ga mau? Hehehehe. Tapi terlepas itu, aku emang udah cinta sama kakak, udah sayang juga sama nadine. Kalo pun nadine itu ga mw berhubungan seks samaku ya aku tetap welcome aja dia tinggal sama kita berdua. Tp kalo mw ikutan soal seksnya ya itu kan harus kesepakatan kita bertiga kak, jangan cuma kemauan aku sendiri juga yang diikutin.” Jawabku apa adanya.

“hihihi iya iya. Adik kesayangan kk ini emang umurnya aja yang muda tp udah gentleman banget kan. Kk respect jg sih sama kamu masih bisa nahan diri ga ml sama adek kakak, karena kamu ga mw selingkuh dari kakak. Itu juga jadi pelajaran yang bagus juga buat nadine, ga semua laki-laki bisa dibutakan sama nafsu. Makasi ya adek kk sayang. Makasi juga udah nenangin si nadine waktu dia selesai masturbasi” katanya lalu memelukku dengan erat. Aku hanya mengangguk pelan sambil tersipu malu mendengarnya.

“nah kalo soal kesepakatan bertiga, kk yakin si nadine mw jadi apapun buat kamu dia pasti mau kok. Cuma ya kan hubungan dengan pasangan kan ga semata-mata soal seks, dan kalo pun seandainya kamu mau hubungan kamu dengan dia hanya sebatas seks doang, dan pacaran benerannya sama kakak, kk yakin dia tetep mau. Tp kk yang mau minta sama kamu untuk sayang juga sama dia, karena dia itu juga cinta sama kamu. Kk bisa liat matanya yang selalu berbinar-binar kalo sedang ngobrol sama kamu. Ketawanya juga nyaring banget kalo sedang bercandaan dengan kamu. Kalo dulu boro-boro bisa sedekat kalian, punya temen cowok aja nggak.” Jelasnya lagi

“iya kak. Aku sayang kok sama dia kak, tp kk juga harus tau kalo aku tu cintanya sama kakak, sama nadine aku cuma sayang. Yang namanya cinta itu kan emang cuma untuk satu orang.” Jelasku lagi tegas

“iya kalo itu kakak udah ngerti. Kami berdua udah cinta sama kamu, kami cuma mw kamu menerima kami berdua apa adanya.” Bujuknya

“iya kak adek paham. Adek akan berusaha membahagiakan kalian berdua. Tp bantu adek juga ya kak” jawabku jujur

“hihihi iya dong sayang. Hubungan itu kan dua arah, ga cuma dari cowo ke cewe doang. Ywdah sekarang kakak mw nyuruh kamu bahagiakan adek kakak. Kamu ke sebelah, dan kamu kentot adik kakak sampe dia puas. Ga usah pake ngomong-ngomong, kamu masuk kamarnya, kamu timpa langsung, kamu kentot dia. Kamu masih mw nurut apa yang kakak suruh kan?” perintahnya. Kilatan binal matanya yang biasa keluar setiap kali dia merasa horni pun terlihat kembali ketika memerintahkanku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd