begawan_cinta
Guru Semprot
- Daftar
- 27 Oct 2023
- Post
- 602
- Like diterima
- 10.448
Birahi Yang Tak Terpuaskan
DI RUMAHKU selain tinggal ibuku, aku dan adikku juga tinggal Mbak Enih yang menempati kamar depan.
Mbak Enih berusia sekitar 35 adalah seorang janda tanpa anak yang cerai dengan suaminya karena suaminya terpikat dengan wanita lain.
Kegiatan Mbak Enih sekarang adalah bekerja di sebuah konveksi rumahan yang tak jauh dari rumahku.
Awalnya aku tidak pernah memperhatikan Mbak Enih karena kesibukkanku bekerja ingin membantu ibuku agar api di dapur tetap ngebul setelah aku lulus SMU karena aku sudah tidak punya ayah.
Ibuku sendiri berdagang dengan membuka kios kelontong di pasar.
Ibu selalu berangkat ke pasar mulai pukul 5 pagi dan pulang sekitar jam 5 sore dan jika pulang Ibu selalu bersama adikku karena setiap pulang sekolah adikku selalu membantu Ibu di pasar.
Namun setelah 6 bulan berselang....
Hari itu hari Sabtu aku libur dan seperti biasa pada jam 9 pagi aku baru bangun. Ketika aku keluar dari kamar menuju ke kamar mandi langkahku terhenti di depan pintu kamarku. Aku mendengar suara di kamar mandi.
Akupun duduk saja menunggu sambil nonton tivi. Tak lama kudengar pintu kamar mandi dibuka, dan kulihat Mbak Enih keluar dari kamar mandi berbalut handuk berjalan menuju ke kamarnya, otomatis dia melewati aku yang sedang duduk.
"Eh.. Wiwin sudah bangun," katanya sambil tersenyum.
Dengan agak gugup karena baru pertama kali menyaksikan pemandangan yang seperti ini aku menjawab dengan terbata-bata, "I.. i.. yaa.. Mbak..." jawabku, tetapi mataku tak lepas memandang Mbak Enih yang berlalu menuju ke pintu kamarnya.
Betapa tidak, sebab menurutku handuk yang menutupi tubuh Mbak Enih yang paling sensitif untuk mata lelaki di bagian atas maupun di bagian bawah tubuhnya kulihat buah dadanya yang betapa besar itu seperti ingin tumpah keluar dari handuknya, sedangkan pahanya terlihat padat dan putih bersih sangat menggoda kelelakianku sehingga membuat penisku langsung ngaceng saja.
Akupun menyeret kursi mengintip Mbak Enih dari lubang ventilasi.
Kulihat di dalam kamar handuk Mbak Enih sudah tidak ada di tubuhnya. Karena dia belum mengenakan pakaian praktis dia telanjang bulat.
Kulihat dia sedang mengeringkan rambutnya dengan posisi duduk di pinggir ranjang dan aku dapat melihat dengan jelas bentuk tubuhnya karena dia belum pernah melahirkan jadi walaupun sudah berumur namun badannya masih terlihat kencang.
Bentuk buah dadanya benar-benar indah dengan ukuran yang kutaksir lumayan besar dan belum turun.
Di bagian bawah terlihat rambut di sekitar selangkangannya lebat dan tampak gundukan yang benar-benar mempesona.
Tak terasa tanganku ikut meremas-remas celanaku, dan sekitar 10 menit aku melihat Mbak Enih sudah hampir mengenakan pakaiannya sementara aku juga sudah tak tahan, maka kuputuskan untuk langsung menuju kamarku.
Di dalam kamar aku langsung menanggalkan pakaianku dan beronani sambil membayangkan tubuh Mbak Enih yang telanjang.
Kubayangkan aku sedang menghisap puting susunya sementara penisku juga sedang menembus memeknya. Dan akhirnya...
Crott... crott... crott... aachh... pejuku muncrat ke tembok yang langsung membuat sekujur tubuhku lemas.
°°°°°