Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bidadari Tanpa Sayap

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Kayak nya ada udang di balik bakwan di acara sinta.. seperti nya ada yg mau ngejrbak di ayuu..
 
jgn2 sinta komplotan sama sandi, bahayaa :o
 
Thanks agan2 udah mau mampir kemari, wait update nya ya
 
POV AYU- Akhirnya kita bertemu kembali

“Ayu, aku mau pindah ke luar kota. Kemarin ayah dapet tugas diluar. Jadi kita gabisa main bareng lagi deh. Jangan lupain aku ya, nanti kita bakal ketemu lagi kok”

Mungkin itu kata kata yang masih aku ingat sampai sekarang. Ya, itu kata kata rifki waktu kecil, saat ia bermain denganku sebelum ia pindah. Namaku Ayu, lengkapnya Ayunindya Brigita Maharani. Saat ini aku duduk dikelas XII MIA1 disalah satu sekolah favorit dikotaku, aku sekelas dengan anis. Kata orang aku salah satu perempuan yang populer disekolah, mungkin karena aku dulu ikut salah satu organisasi.

“nis kamu dirumah gak?” smsku pada anis.

“iya yu, aku dirumah. Eh ada rifki juga, kesini aja yu.” Jawabnya

Tak beberapa lama aku langsung berangkat ke rumah anis menggunakan motor milik orang tuaku. Ketika aku sudah hampir sampai didepan rumah anis, aku melihat mobil milik keluarganya rifki. Tampaknya mereka hendak pulang, kulihat disana ada orangtuanya anis mengantarkan keluarganya rifki hingga halaman rumah. Dan aku melihat rifki, ya rifki teman masa kecilku yang telah lama pindah, ia sedang berjalan menuju mobil lalu sempat melihat kearahku. Bukanya aku tak mau menyapanya, tapi aku sedikit canggung denganya maka aku memutuskan untuk mengalihkan pandanganku.

“eh ayu, sini masuk yu. Baru aja rifkinya pulang.” Kata anis begitu aku sampai

“yaah aku telat.” Jawabku

“ke kamarku aja yu” ujarnya
***
“yu kamu mau tau gak?”kata anis

“apa nis?”jawabku

“si rifki mau pindah kesini, katanya sih mau ke sekolah kita. Tadi aja ngurusin keperluan buat pindah.”

“ah yang bener kamu nis, emang kapan?” ujarku

“duh, ayuku yang cantik kapan sih aku bohong sama kamu. Minggu depan yu.” Balasnya

“eh iya yu, ini ada kaos dari rifki. Ini dia yang ngedesain sendiri lho, tadi dia ngasih aku 2. Satu buat kamu nih” kata anis sambil memberikan kaosnya
“duh nis makasih. Ternyata peka ya kamu, heheh” kataku

“jangan makasih ke aku, tapi ke rifki” ulas anis

“ah malu”

Karena urusanku sudah selesai, akupun berpamitan dengan anis serta orang tuanya. Aku takut nanti sandi malah ke rumahku karena sejak dari tadi pagi bbm nya tak kubalas.

*tringgg* hpku berdering, kuangkat saja panggilan yang masuk. Ternyata dari sandi, ya kuangkat saja “halo san?” *tutt tutt* panggilan terputus, ternyata batreku low. Sandi ini adalah pacarku, disekolahku dia sangat terkenal karena dulu ia pernah jadi ketua osis. Tak heran banyak perempuan yang menyukainya, mungkin aku hanya segelintir perempuan yang tidak begitu ngefans denganya. Sikapku biasa saja, tidak berlebihan seperti yang lainya. Malah sandi yang mendekatiku, setelah beberapa minggu kita pendekatan akhirnya ia menembakku. Karena aku juga sayang padanya akhirnya aku terima, sempat aku dijauhi oleh beberapa temanku yang juga suka padanya tapi anis selalu ada didekatku.

Hubunganku dengan sandi hampir sama dengan kebanyakan orang pacaran. Sudah 1 tahun lebih kami berpacaran, dibulan pertama semua sangat manis. Tapi akhir akhir ini aku agak tak ilfeel denganya, karena sikapnya begitu kasar terhadapku. Kadang jika aku tak mengabarinya dia akan memarahiku, dan banyak lagi sikapnya yang menurutku over protective.

***
“halo sayang, temenin aku nonton yuk.”kataku pada sandi ditelpon

“hari ini ya?, duh maaf aku gak bisa. Aku ada acara keluarga dirumah pamanku.” Jawabnya

“duh yaudah deh kalo gitu, lain kali aja. Have fun ya yang.” Kataku

“iya sayang maaf ya.”

Mungkin rasa kecewa yang ada dibenakku, begitu mendengar jawabanya. Padahal setiap kali ia memintaku untuk menemaninya aku selalu mengiyakan,entah bagaimanapun kondisiku. Lalu kutelpon anis, aku memintanya untuk menemaniku nonton, dan ia menyanggupinya. Akupun langusng berjanjian denganya untuk bertemu disalah satu foodcourt

“eh ayu, maaf ya telat. Udah nunggu lama ya?”. Kata anis

“gak kok nis, baru aja 10 menitan. Yaudah yuk langsung aja ntar telat lagi”kataku

“oke”.

Suasana dibioskop sangat ramai, banyak pasangan yang menonton film ini. Ya karena film ini baru beberapa hari rilis, tak heran animonya masih banyak. Ketika aku hendak masuk ke studio, aku melihat sandi keluar dari bioskop dengan salah satu perempuan yang tidak aku kenali. “udah yu, baru percaya kan kamu?. Yaudah kita nonton aja gausah ngurusin dia.” Begitulah anis bilang padaku.

....
2 jam sudah aku menoton film tersebut. Ya mungkin karena film yang aku tonton bergenre comedy romantis jadi ada sedikit penghibur hati yang sebelumnya dibuat panas oleh kelakuan sandi. Entah mengapa akhir akhir ini sandi sering berbohong kepadaku, entah apapun alasanya. Namun kali ini sudah kedua kalinya aku melihatnya bersama perempuan lain. Sebelum aku pulang aku menyempatkan mampir ke toko buku untuk membeli novel karya salah satu novelis terkenal yang sudah lama aku inginkan.

“nis makan yuk, laper” kataku

“iyaudah yu, kita ke mcd aja ya.” Ulas anis

“oke”

Kamipun sampai di restoran cepat saji yang kami tuju. Dan lagi lagi hatiku dibuat panas melihat sandi yang juga sedang makan disini bersama perempuan yang tadi, aku tak mau langsung menghampirinya. Namun, aku lebih memilih memesan makan terlebih dahulu agar aku ada tenaga untuk emosi kepadanya. Sandi kali ini sudah keterlaluan, ia mencium tangan perempuan tersebut dan mulai mesra dengan perempuan itu. Tanpa pikir panjang aku langsung menghampirinya dan menumpahkan softdrinku dihadapan mereka.

“oh gitu san! Kamu bohongin aku, katanya ada acara! Acara bohong? Bulshit!” kataku emosi

“ini siapa san? Sok kenal gitu.” Kata perempuan itu.

“gua ayu, pacarnya sandi! Tapi itu dulu, sekarang mantanya sandi! Makasih san!” ucapku kepada perempuan itu.

“yu, tunggu yu aku bisa jelasin yu”kata sandi sambil memegang tanganku. Kelihatanya sandi agak kebingungan.

“jelasin apa? jelasin kalo dia pacar kamu? Yaudahlah kita juga udah putus!” jelasku penuh emosi.

“yu, tunggu yu!” teriak sandi.

Lalu akupun berjalan menghampiri anis dan mengajaknya untuk keluar dari tempat itu. Ditengah perjalanan aku tak henti hentinya meneteskan air mata. Anis pun mencoba untuk menenangkanku, “yu udah yu, gausah terlalu difikirn. Kan aku udah bilang dari dulu, hati hati sama sandi” kata anis sambil memelukku.

“iya nis, maaf aku dulu gak denger kata katamu.” Ucapku

“yaudah yu, kita pulang aja tenangin pikiranmu” jelasnya
***
Keesokan harinya aku beraktifitas seperti biasa, membiasakan tanpa sandi. Semenjak kejadian kemarin itu, aku semakin tau sifat buruknya itu. Tapi kok dia masih mengangguku, apa yang dia mau?. Jam istirahat hari ini, aku memutuskan untuk ke kantin sekolah bersama anis dan teman teman lainya. Tiba tiba didepan kantin aku dihalangi oleh sandi yang tampaknya mau berbicara kepadaku. Tanpa pikir panjang dia menarik tanganku “yu ikut aku. aku mau ngomong sama kamu” kata sandi.

“ngomong apa lagi sih san? Udah cukup kamu jelasin semua” kataku. Akupun dibawa sandi ke kelas dibelakang dekat lapangan futsal.
“san kamu mau ngomong apa?” kataku

“yu, maafin aku yu. Aku masih sayang sama kamu. Tolong yu, kita jangan putus.” Katanya sambil memegangi tanganku

“sandi, aku udah maafin kamu kok. Kita udahan aja ya, aku udah capek sama kamu. Maaf kalo aku belum bisa bahagiain kamu, kamu sama dia aja san. Dia lebih cantik dariku, lebih seksi. Itukan yang kamu mau?” jelasku.

“yu aku itu sayang sama kamu!” katana setengah teriak.

Kemudian ia memelukku erat tanganya mulai meraba pantatku, lalu aku mencoba melepaskan pelukanya. “san apa- apaan sih kamu!” kataku emosi. Lalu aku diciumnya, bibirku diciumnya dengan kasar. Aku mencoba memberontak tapi tenagaku kalah dengannya. “yu, gapapa kamu mau mutusin aku, tapi aku harus cicipin tubuh kamu ini sayang!” katanya

“kamu ini kenapa sih san? Gila ya?” ucapku. “iya aku gila karenamu” balasnya

Setelah itu sandi mendorongku kearah tembok, kemudian dia memegang payudaraku. Meraba- raba payudara milikku dibalik seragamku, dan dibuka kancingku satu persatu hingga kancing terakhir. Tampaklah payudaraku yang masih dibalut dengan bra krem yang kupakai, ketika ia lengah aku mencoba melepaskan cengkramanya dariku. Lalu kutendang dia, rupanya tendanganku tepat mengenai penisnya. Tak kusangka sandi yang selama ini kukenal tega ingin memperkosaku.

“kamu mau perkosa aku san?” tanyaku. Ia tampak tersungkur kesakitan dan akupun mencoba kabur darinya, ditengah jalan tak lupa kurapihkan seragam milikku agar siswa lain tak curiga. Ruang bk adalah tempat yang aku tuju, “permisi pak, mau cari bu ratna” kataku

Bu Ratna adalah guru bk disekolahku, selain dia guru bk dia juga adalah pembina organisasiku dulu. Jadi kami sudah sangat akrab, aku juga sering berkonsultasi denganya. Bu ratna juga adalah saudara dari ayahku, tak heran jika beliau sering kuanggap sebagai orang tua ku disekolah.
Lalu aku masuk keruanganya *tok tok tok* “siapa? Masuk pintunya gak dikunci” kata bu ratna.

“permisi, ini ayu bu” kataku sambil membuka pintu

“ayu kamu kenapa? Sampai nangis begitu” kata bu ratna, lalu beliau mempersilahkan ku duduk.

“bu.. ayu mau cerita” kataku

“kamu mau cerita apa? yaudah ini minum dulu” ucapnya

“bu.. ayu mau diperkosa”

“hah! Sama siapa?” tanya nya. “sandi bu”jawabku

“sandi? Yang dulu ketua osis?” tanya nya kembali

“iya bu, barusan aja diruang belakang. Untungnya ayu bisa lari kesini” jelasku

“duh, tu anak bener bener keterlaluan. Yaudah ibu buat laporan terus ibu bakal panggil dia. Kamu jangan bilang kesiapa- siapa dulu ya. Jangan sampai berita ini kedengar pihak sekolah”
“iya bu,”

Lalu bu ratna menelpon orang tua sandi, dan tampaknya orang tua sandi akan datang ke sekolah. Kemudian tak beberapa lama sandi masuk ke ruangan bu ratna, dan kami berada disatu ruangan. *plokk* kutampar pipi kanan sandi. Airmataku tak hentinya menetes, bu ratna dengan sabar menahan emosiku.

“permisi bu ratna, saya mamanya sandi.” Kata wanita yang ku ketahui namanya Santi

“begini bu santi, mohon maaf menganggu aktivitas bu santi, jadi anak ibu baru saja melakukan tindak pelecehan seksual kepada ayu”
“ apa?! *plaak* tamparan lagi lagi terarah kepada sandi.

“jadi ayu ini adalah saudara saya, dan kebetulan kejadianya tadi saat jam istirahat diruang belakang” jelas bu ratna

Kemudian bu santi memelukku dan berkata “maafkan sandi yu, maafkan ibu, kamu gapapa kan?”

“sandi telah melakukan percobaan pemerkosaan kepada ayu, untung saja ayu bisa lari” jelas bu ratna

“maafkan anak saya bu, saya tidak menyangka dia bisa melakakukan hal sekeji itu. Apa yang kamu lakukan san!”

“kamu buat malu mama, kamu buat malu keluarga kita”

“sandi ini adalah salah satu murid yang menjadi contoh disekolah. Tapi dengan adanya kejadian ini saya akan menarik kembali penghargaan dan predikat serta nilai miliknya. Bisa saja saya menskor atau mengeluarkanya dari sekolah ini”

“bu saya mohon jangan keluarkan anak saya”

“marilah kita selesaikan kasus ini secara kekeluargan. Jangan sampai didengar oleh pihak sekolah, jika itu terjadi maka sandi akan dikeluarkan. Maka dari itu saya akan mengultimatum sandi untuk wajib lapor selama ia sekolah disini, dan tidak melakukan pelanggaran apapun kalau itu terjadi maka ia akan kami drop out!” jelas bu ratna

“kasus ini juga tidak akan saya sampaikan ke pihak keluarga ayu, kalau itu terjadi maka ayu juga akan dipindahkan oleh orangtuanya ke sekolah lain. Karena saya telah mengenal lama keluarga ayu, dan jika ayu pindah sekolah ini juga akan kehilangan salah satu murid kebanggan, karena beberapa kali ayu pernah memenangi lomba untuk sekolah ini.” Tambah bu ratna

“baik bu akan saya usahakan supaya sandi tidak akan mengulanginya lagi” jelas bu santi. Kemudian bu santi beserta sandi pamit meninggalkan ruangan bk.

“makasih bu, udah mau bantu ayu” kataku

“ayu, kalo kamu ada apa- apa jangan ragu bilang sama ibu ya” kata bu ratna

Lalu aku kembali ke kelas. Disepanjang perjalanan aku masih mengingat kejadian itu. Sesampainya dikelas aku langsung duduk disebelah anis dan menyenderkan kepalaku dimeja

“ayu kamu kenapa?” kata anis

“gapapa yu, ada masalah sama sandi”

“sandi lagi? Ngapain tuh anak!” anis pun ikut emosi

“ayu, kamu jangan sedihlah. Eh mau tau ga?” Tanya anis

“apaan nis?” jawabku

“rifki mau pindah kesini besok.” Kata anis

“hah? Yang bener nis?” ucapku setengah kaget

“beneran ayu. Nih kalo gak percaya smsnya” jelas anis sambil menyodorkan hp miliknya

“cie yang seneng, nah gitu dong. Yaudah kamu lupain sandi, move on yu. Besok aku ajak kenalan sama rifki, siapa tau dia lupa sama kamu, hhehee” jelasnya

“makasih anis” kataku sambil memeluknya
***
Hari ini adalah hari yang aku nanti, hari dimana aku bisa bertemu teman masa kecilku, rifki. Mudah mudahan ia tak lupa denganku, tapi aku penasaran kira kira ia masuk dikelas mana ya?!. Jam pertama pun dimulai, seperti biasa kelas tampak hening jika ada guru, anis mulai menggodaku untuk bertemu dengan rifki. Sebenarnya aku juga tak sabar ingin bertemu dengannya, menanyakan kabarnya, bahkan jika boleh aku memeluknya.

Bel istirahat telah berbunyi, aku dan teman temanku yang lain berjalan menuju kantin. Sesampainya dikantin kami duduk dimeja dekat jalan. Didepan kami duduk adalah nita dan teman temanya, tampaknya mereka sedang membicarakan sesuatu. Tak sengaja aku mendengar pembicaraan mereka

“eh rifki, anak baru tadi lucu ya. Hmm.. lumayan ganteng juga, kayaknya dia anak baik baik deh” ucap nita pada teman temanya
“ciee, kenapa nit? Kayaknya kamu naksir nih sama anak baru” celetuk salah satu temanya

“ehh, apaan sih biasa aja kok ret” kata nita, kulihat wajahnya sedikit memerah

Rupanya rifki masuk dikelas MIA4, berarti sekelas dengan nita. Tapi sebentar, tampaknya nita juga suka dengan rifki, jadi ada saingan ceritanya.
“eh denger- denger ada anak baru dikelas sebelah ya?” tanya temanku

“hmm iya aku dikasih tau temenku tadi” jawab temanku lainya

“eh.. eh kalian ini kepo banget. Anak baru itu namanya rifki, dia sepupuku. Iya nggak yu? Ciee” kata anis sambil menenggolku
“duh anis apaan sih” jawabku sdikit malu

“cie ayu..” ucap teman temanku

***
“terima kasih, selamat sore” ucap guruku menandakan pertemuan hari ini selesai dan kami diperbolehkan pulang. Tak lupa aku mengabari mas anton supaya ia menjemputku.

“yu, pulang yuk. Kamu dijemput mas anton gak?” tanya anis

“iya nis tadi aku udh sms kok”

“yaudah jalan kedepan bareng ya” ucap anis.

Kamipun berjalan bersama menuju pintu gerbang sekolah. Ketika kami melewati lorong kelas XI, tiba tiba anis berteriak memanggil seseorang dengan keras “Rif, rifki tunggu”. Itu rifki? Beneran rifki? Rifki teman kecilku dulu, dia banyak berubah. Sekarang dia lebih tinggi, badanya proporsional beda sewaktu kecil yang lumayan gendut dan waah, benar yang dikatakan nita tadi, ia tambah ganteng. Jadi pangling aku.

Lalu kami berjalan menuju rifki. “oh kamu toh nis, udah pulang juga?” tanya rifki kepada anis,

“iya lagi gak ada kegiatan ya makanya pulang, gimana pelajaran pertamanya? Eh iya kenalin ini temanku Ayu.” Kata anis

“Rifki” sambil menjulurkan tangannya, “Ayu” balasku.
“ehem udah dong kenalanya" ejek anis,

“iya iya” balasnya.

“oh kamu anak baru ya?” tanyaku

“iya” balasnya. “kamu dikelas berapa?” tanyaku sambil mendekap buku pelajaranku.
“dikelas XII MIA4, kamu yu?” tanya rifki

“Aku dikelas XII MIA1, sekelas kok sama anis”. Balasku

“eh iya aku pulang duluan ya, udah dijemput sama kakakku. Bye nis, rif.” Pamitku.

Tak lupa aku sms anis untuk minta nomernya rifki. Tidak kusangka akhirnya aku bisa bertemu kembali dengan teman masa kecilku, semoga kamu gak lupa denganku rif!.
 
Pov nya ayu bagus suhu plot nya..

gak sabar pengen baca yg party nya si nita. Pasti ada insiden nich..
 
Part 10 – inilah aku apa adanya

*tringg tringg* dering dari telponku, langsung saja kuangkat ternyata dari ayu.

“halo” sapaku

“sayang, kamu dimana? Ini udah jam berapa? Cepet jemput aku!” kata ayu sedikit membentak.
Lalu kulihat jam ditanganku, ternyata jam 18.40 “hehe iya sayang, maap. Yaudah aku berangkat sekarang. Wait ya” kataku

Langsung kupanaskan motor, memakai jaket dan tancap gas menjemput tuan putri dirumahnya. Beruntung jalanan kali ini tidak seramai biasanya, jadi aku bisa lebih cepat sampai dirumah ayu. Sesampainya didepan rumah ayu aku langsung memakirkan motor dan meneleponya, memberi tahu kalo aku sudah sampai. Tidak lama kemudian ayu keluar, diikuti oleh nyokapnya. Tak lupa aku berpamitan dan meminta ijin kepada orang tua ayu.

“malam bu” sapaku

“malam nak rifki, mau jemput ayu ya?” balasnya.

“iya bu” tanggapku

“hati- hati dijalan, ayu pulangnya jangan kemaleman ya” nasihat nyokapnya ayu.

“maap ya aku telat” kataku kepada ayu.

“yaudah gapapa kok sayang, ayo berangkat sekarang aja nanti malah telat beneran lho” jawab ayu

“siap ndan!”

Kemudian ayu menaiki motorku, dia memakai gaun berwarna biru dengan dibalut jilbab yang warnanya senada menambah kecantikan dirinya. Bertolak belakang denganku yang hanya memakai kemeja dengan jas hitam tanpa dasi, aku memilih untuk memakai busana yang simple. Karena yang diundang adalah ayu jadi aku menanyakan tempat pesta ulang taun sinta.

“yang acaranya kemana?” tanyaku

“ke cafe itu loh yang deket sama toko buku” jawab ayu

“okedeh. “

“yang kamu gapake jaket?”tanyaku

“enggak tadi lupa bawa” kata ayu

“duh ni angin malam dingin, ntar kamu sakit lagi” ucapku sambil meminggirkan motor

“pake ni jaketku” sambil memakaikan jaket ke tubuh ayu

“ih kamu soswit banget, hehe makasih” katanya sambil tersenyum

Sesampainya ditempat acaranya sinta, akupun langsung memakirkan motorku. Kulihat banyak deretan mobil mobil para tamu undangan yang hadir dipesta ini, mungkin hanya aku yang paling melarat. Ah sudahlah lupakan. Cafe auditorr memang terkenal sebagai tempat yang asik, tak heran sinta memilih tempat ini. Aku sedikit canggung plus sedikit minder, tampaknya banyak teman teman sekolahku yang datang dan juga banyak teman teman sinta sewaktu smp juga datang disini. Konsep pestanya cukup elegan, terkesan tidak terlalu mewah ataupun formal. Yang menjadi menarik bagiku adalah ada penampilan akustik dari musisi terkenal dikota ini.

“yakali yang Cuma aku yang pake motor disini, liat aja bermobil semua” kataku

“ah kamu mah suka gitu, udahlah naik motor itu lebih romantis” jawab ayu sambil menggandengku.
Tak sengaja aku bertemu indra, tampaknya ia datang bersama retno. “halo brader, dateng juga lu” kata indra

“halo ret, ah lu ndra. Kalo bukan karena cewek gua, gabakalan dateng gua. Orang yang diundang itu si ayu bukan gua.” Ulasku

“hahaha, kesian lu. Yaudah gua nganter cewek gua dulu, nanti ketemu dibelakang deket taman ye. Gua gada temen nih.” Kata indra

“yayaya, oke “ kataku

Lalu kami berpisah. Aku dan ayu berjalan menuju tempatnya sinta, kami mengucapkan selamat padanya. Tak lupa ayu memberikan kado untuk sinta, kelihatanya sinta cukup senang dengan kedatangan ayu. Lalu kami menuju meja makan, untuk mencicipi hidangan yang disediakan disini. Ayu juga menyempatkan untuk selfi denganku, biar kekinian katanya.

“yang cobain inideh” kata ayu sambil menyuapi kue

“enak kok yu, yaudah dimakan.” Jawabku

“hehe gamau ah takut gendut” ucapnya

“hahha kamu tuh mau digimanain juga cantik yang.” Gombalku

“ah gombal” kata ayu sambil mencubit lenganku

Tiba tiba sandi datang dan mengacaukan suasana. “eh ada ayu. cantik banget kamu malam ini yu, dateng sama siapa? Sama tukang ojek ya?”

“wey, nyolot lu njing!” kataku sambil mengepalkan tanganku tapi ditahan oleh ayu

“rifki udahh, jangan diurusin” kata ayu sambil menahanku

“san, mau ngapain lagi? Hah?” tambah ayu.

“mau ketemu kamu sayang” kata sandi

“wey jaga tu mulut! Ni cewek gua” tanggapku sedikit emosi.

“cewek lu? Haha” balasnya ketawa

“udah san! Cukup. Rif kita pergi ajadeh” ucap ayu.

“yaudah yang” kataku sambil menggandeng tangan ayu.

Lalu kami berjalan menjauhi sandi. Terlihat disana indra dan retno sedang duduk dimeja nomor 4, kamipun segera bergabung dengan mereka.

“bro, join ya” kata gua

“yaelah rif, ente mah ganggu suasana romantis gua” balas indra

“hehe sory ya ndra, lagi esmosi” kataku

“emang si kampret ini kenapa yu?” tanya sandi kepada ayu

“biasa lah san habis ketemu sama sandi.” Jawab ayu

“yaelah ribut ama mantan, hahaha santai bro yaudah ni minum dulu” ucap indra sambil memberikanku minum.

“thanks ndra.”

Puncak acara ulang tahun sinta pun dimulai. Dengan gaun merah marun yang ia kenakan, sinta terlihat sangat anggun. Kue ucapan ulang tahunya pun dipotongnya dengan sangat meriah, tak lupa kecupan dari kedua orang tuanya mewarnai acara ulang tahunya kali ini. Penampilan akustik dari endah pun menambah kemeriahan acara kali ini, dengan membawakan beberapa lagu hits memberikan suasana berbeda. Satu persatu rangkaian acara pun telah selesai, satu persatu tamu undangan juga pamit pulang. Sebelum pulang ayu kembali mengucapkan selamat ulang tahun untuk sinta, dan sinta juga mengucapkan terima kasih karena telah datang diacaranya.

“sintaa, sekali lagi selamat ulang tahun yaa!” sambil memeluk sinta.

“selamat ulang tahun ya sin” kataku

“iya iya makasih yaa, makasih loh yu, rif kalian udah mau dateng. Hati hati pulangnya yaa”

“yaudah aku pamit dulu yaa” kata ayu

Lalu kami berjalan menuju parkiran tempat motorku diparkir. Satu persatu mobil tamu undangan pun lalu lalang meninggalkan cafe ini, kemudian aku berkata pada ayu,

“maaf ya yu, aku gak bisa nganter kamu pake mobil. Baru bisa pake motor ini” kataku

“apaan sih yang, jangan gitulah aku itu sayang kamu apa adanya kok, pake motor juga gapapa kok. Lebih mesra juga” kata ayu sambil tersenyum

“terima kasih ya yu.” Sambil mencium pipinya.

“ih kamu mah kalo cium ga bilang bilang” kata ayu

“yaudah pulang yuk, udah malem” ajakku

Kupakaikkan jaketku tadi kepada ayu, dan bersiap siap akan pulang. Tiba tiba sandi datang menghampiri kami berdua,

“yu pulang sama aku aja, aku anter sampe rumah.” Ajak sandi

“makasih san, tapi lebih baik aku pulang dianter cowokku” jawab ayu

“yu, sama aku aja. Naik mobilku, dari pada sama dia naik motor. Nanti kamu kedinginan, belum lagi kalo hujan” paksa sandi sambil menggandeng tangan ayu

“aku pake jaket san!, makasih udah ngajak tapi aku gak mau.” Jawab ayu

“ayo yu” paksa sandi

“wey udah, gausah maksa!” kataku sambil melepas tangan ayu

“ngapain lu, masalahlu apa?” tanya sandi

“yaudah biasa aja bos, ni cewek gua. Lu dengerkan tadi, dia gak mau. Ngapain lu paksa nyet!” kataku

“bacot lu” sambil menonjok wajahku.

Kutahan pukulan sandi dengan tangan kananku, dengan reflek yang kupelajari selama latihan silat. Dengan sigap kusikut wajahnya hingga dia tersungkur ditanah. Ku pukul perutnya hingga dia meringis kesakitan.

“kali ini gua udah gak bisa sabar sama lu” kataku

“rif.. udah rif.” Kata ayu mencoba menahanku

“biarin yu, aku mau ngasih perhitungan sama dia”

*brukk* ku tonjok pipinya sebelah kanan, lalu ku berdiri menjauhi sandi.

“itu buat orang yang suka gangguin cewek gua” kataku

“riff udah riff, kasihan dia” uccap ayu sambil memegangi tanganku

“ngapain kamu masih kasihanin bangsat kayak dia” ucapku sedikit emosi.

“riff udah!” bentak ayu

“yaudah yang kita pulang, dipake jaketnya” ujarku

Disepanjang perjalanan ayu tampak diam, apa mungkin dia marah padaku? Kucoba panggil dia “yu, hey”. Ternyata ayu tertidur sambil mendekapku, tampaknya dia kelelahan. Ayu nampak cantik ketika ia tidur, dan payudaranya kenyal itu mengganjal dipunggungku. *ngiik* kuhentikan motorku tepat didepan rumahnya ayu, tak lupa kubangunkan dia. Kuantar sampai kedepan pintu rumahnya lalu aku berpamitan untuk pulang.

“yang maaf ya aku tadi ketiduran” kata ayu

“iya gapapa kok, yaudah kamu langsung tidur aja. Aku pulang dulu ya” pamitku

“iya sayang, makasih ya buat hari ini. Aku sayang kamu” kata ayu lalu memelukku.

“kejadian tadi itu karna aku sayang kamu yu, yaudah udah malem juga.” Kataku

“hati hati ya” ucap ayu. kemudian aku cium bibir ayu dengan mesra, bibirnya masih saja sangat sensual. Kupacu motorku secepat- cepatnya karena dirasa sudah sangat larut malam.
 
Hahahaa.. akhir nya bisa pertamax..

Tks buat uodate nya suhu...
 
Up uo up

Cerita keren ini gak boleh sampe tenggelam

TS nya kemana ini. Koq malah ngilang tanpa kabar
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd