POV AYU- Akhirnya kita bertemu kembali
Ayu, aku mau pindah ke luar kota. Kemarin ayah dapet tugas diluar. Jadi kita gabisa main bareng lagi deh. Jangan lupain aku ya, nanti kita bakal ketemu lagi kok
Mungkin itu kata kata yang masih aku ingat sampai sekarang. Ya, itu kata kata rifki waktu kecil, saat ia bermain denganku sebelum ia pindah. Namaku Ayu, lengkapnya Ayunindya Brigita Maharani. Saat ini aku duduk dikelas XII MIA1 disalah satu sekolah favorit dikotaku, aku sekelas dengan anis. Kata orang aku salah satu perempuan yang populer disekolah, mungkin karena aku dulu ikut salah satu organisasi.
nis kamu dirumah gak? smsku pada anis.
iya yu, aku dirumah. Eh ada rifki juga, kesini aja yu. Jawabnya
Tak beberapa lama aku langsung berangkat ke rumah anis menggunakan motor milik orang tuaku. Ketika aku sudah hampir sampai didepan rumah anis, aku melihat mobil milik keluarganya rifki. Tampaknya mereka hendak pulang, kulihat disana ada orangtuanya anis mengantarkan keluarganya rifki hingga halaman rumah. Dan aku melihat rifki, ya rifki teman masa kecilku yang telah lama pindah, ia sedang berjalan menuju mobil lalu sempat melihat kearahku. Bukanya aku tak mau menyapanya, tapi aku sedikit canggung denganya maka aku memutuskan untuk mengalihkan pandanganku.
eh ayu, sini masuk yu. Baru aja rifkinya pulang. Kata anis begitu aku sampai
yaah aku telat. Jawabku
ke kamarku aja yu ujarnya
***
yu kamu mau tau gak?kata anis
apa nis?jawabku
si rifki mau pindah kesini, katanya sih mau ke sekolah kita. Tadi aja ngurusin keperluan buat pindah.
ah yang bener kamu nis, emang kapan? ujarku
duh, ayuku yang cantik kapan sih aku bohong sama kamu. Minggu depan yu. Balasnya
eh iya yu, ini ada kaos dari rifki. Ini dia yang ngedesain sendiri lho, tadi dia ngasih aku 2. Satu buat kamu nih kata anis sambil memberikan kaosnya
duh nis makasih. Ternyata peka ya kamu, heheh kataku
jangan makasih ke aku, tapi ke rifki ulas anis
ah malu
Karena urusanku sudah selesai, akupun berpamitan dengan anis serta orang tuanya. Aku takut nanti sandi malah ke rumahku karena sejak dari tadi pagi bbm nya tak kubalas.
*tringgg* hpku berdering, kuangkat saja panggilan yang masuk. Ternyata dari sandi, ya kuangkat saja halo san? *tutt tutt* panggilan terputus, ternyata batreku low. Sandi ini adalah pacarku, disekolahku dia sangat terkenal karena dulu ia pernah jadi ketua osis. Tak heran banyak perempuan yang menyukainya, mungkin aku hanya segelintir perempuan yang tidak begitu ngefans denganya. Sikapku biasa saja, tidak berlebihan seperti yang lainya. Malah sandi yang mendekatiku, setelah beberapa minggu kita pendekatan akhirnya ia menembakku. Karena aku juga sayang padanya akhirnya aku terima, sempat aku dijauhi oleh beberapa temanku yang juga suka padanya tapi anis selalu ada didekatku.
Hubunganku dengan sandi hampir sama dengan kebanyakan orang pacaran. Sudah 1 tahun lebih kami berpacaran, dibulan pertama semua sangat manis. Tapi akhir akhir ini aku agak tak ilfeel denganya, karena sikapnya begitu kasar terhadapku. Kadang jika aku tak mengabarinya dia akan memarahiku, dan banyak lagi sikapnya yang menurutku over protective.
***
halo sayang, temenin aku nonton yuk.kataku pada sandi ditelpon
hari ini ya?, duh maaf aku gak bisa. Aku ada acara keluarga dirumah pamanku. Jawabnya
duh yaudah deh kalo gitu, lain kali aja. Have fun ya yang. Kataku
iya sayang maaf ya.
Mungkin rasa kecewa yang ada dibenakku, begitu mendengar jawabanya. Padahal setiap kali ia memintaku untuk menemaninya aku selalu mengiyakan,entah bagaimanapun kondisiku. Lalu kutelpon anis, aku memintanya untuk menemaniku nonton, dan ia menyanggupinya. Akupun langusng berjanjian denganya untuk bertemu disalah satu foodcourt
eh ayu, maaf ya telat. Udah nunggu lama ya?. Kata anis
gak kok nis, baru aja 10 menitan. Yaudah yuk langsung aja ntar telat lagikataku
oke.
Suasana dibioskop sangat ramai, banyak pasangan yang menonton film ini. Ya karena film ini baru beberapa hari rilis, tak heran animonya masih banyak. Ketika aku hendak masuk ke studio, aku melihat sandi keluar dari bioskop dengan salah satu perempuan yang tidak aku kenali. udah yu, baru percaya kan kamu?. Yaudah kita nonton aja gausah ngurusin dia. Begitulah anis bilang padaku.
....
2 jam sudah aku menoton film tersebut. Ya mungkin karena film yang aku tonton bergenre comedy romantis jadi ada sedikit penghibur hati yang sebelumnya dibuat panas oleh kelakuan sandi. Entah mengapa akhir akhir ini sandi sering berbohong kepadaku, entah apapun alasanya. Namun kali ini sudah kedua kalinya aku melihatnya bersama perempuan lain. Sebelum aku pulang aku menyempatkan mampir ke toko buku untuk membeli novel karya salah satu novelis terkenal yang sudah lama aku inginkan.
nis makan yuk, laper kataku
iyaudah yu, kita ke mcd aja ya. Ulas anis
oke
Kamipun sampai di restoran cepat saji yang kami tuju. Dan lagi lagi hatiku dibuat panas melihat sandi yang juga sedang makan disini bersama perempuan yang tadi, aku tak mau langsung menghampirinya. Namun, aku lebih memilih memesan makan terlebih dahulu agar aku ada tenaga untuk emosi kepadanya. Sandi kali ini sudah keterlaluan, ia mencium tangan perempuan tersebut dan mulai mesra dengan perempuan itu. Tanpa pikir panjang aku langsung menghampirinya dan menumpahkan softdrinku dihadapan mereka.
oh gitu san! Kamu bohongin aku, katanya ada acara! Acara bohong? Bulshit! kataku emosi
ini siapa san? Sok kenal gitu. Kata perempuan itu.
gua ayu, pacarnya sandi! Tapi itu dulu, sekarang mantanya sandi! Makasih san! ucapku kepada perempuan itu.
yu, tunggu yu aku bisa jelasin yukata sandi sambil memegang tanganku. Kelihatanya sandi agak kebingungan.
jelasin apa? jelasin kalo dia pacar kamu? Yaudahlah kita juga udah putus! jelasku penuh emosi.
yu, tunggu yu! teriak sandi.
Lalu akupun berjalan menghampiri anis dan mengajaknya untuk keluar dari tempat itu. Ditengah perjalanan aku tak henti hentinya meneteskan air mata. Anis pun mencoba untuk menenangkanku, yu udah yu, gausah terlalu difikirn. Kan aku udah bilang dari dulu, hati hati sama sandi kata anis sambil memelukku.
iya nis, maaf aku dulu gak denger kata katamu. Ucapku
yaudah yu, kita pulang aja tenangin pikiranmu jelasnya
***
Keesokan harinya aku beraktifitas seperti biasa, membiasakan tanpa sandi. Semenjak kejadian kemarin itu, aku semakin tau sifat buruknya itu. Tapi kok dia masih mengangguku, apa yang dia mau?. Jam istirahat hari ini, aku memutuskan untuk ke kantin sekolah bersama anis dan teman teman lainya. Tiba tiba didepan kantin aku dihalangi oleh sandi yang tampaknya mau berbicara kepadaku. Tanpa pikir panjang dia menarik tanganku yu ikut aku. aku mau ngomong sama kamu kata sandi.
ngomong apa lagi sih san? Udah cukup kamu jelasin semua kataku. Akupun dibawa sandi ke kelas dibelakang dekat lapangan futsal.
san kamu mau ngomong apa? kataku
yu, maafin aku yu. Aku masih sayang sama kamu. Tolong yu, kita jangan putus. Katanya sambil memegangi tanganku
sandi, aku udah maafin kamu kok. Kita udahan aja ya, aku udah capek sama kamu. Maaf kalo aku belum bisa bahagiain kamu, kamu sama dia aja san. Dia lebih cantik dariku, lebih seksi. Itukan yang kamu mau? jelasku.
yu aku itu sayang sama kamu! katana setengah teriak.
Kemudian ia memelukku erat tanganya mulai meraba pantatku, lalu aku mencoba melepaskan pelukanya. san apa- apaan sih kamu! kataku emosi. Lalu aku diciumnya, bibirku diciumnya dengan kasar. Aku mencoba memberontak tapi tenagaku kalah dengannya. yu, gapapa kamu mau mutusin aku, tapi aku harus cicipin tubuh kamu ini sayang! katanya
kamu ini kenapa sih san? Gila ya? ucapku. iya aku gila karenamu balasnya
Setelah itu sandi mendorongku kearah tembok, kemudian dia memegang payudaraku. Meraba- raba payudara milikku dibalik seragamku, dan dibuka kancingku satu persatu hingga kancing terakhir. Tampaklah payudaraku yang masih dibalut dengan bra krem yang kupakai, ketika ia lengah aku mencoba melepaskan cengkramanya dariku. Lalu kutendang dia, rupanya tendanganku tepat mengenai penisnya. Tak kusangka sandi yang selama ini kukenal tega ingin memperkosaku.
kamu mau perkosa aku san? tanyaku. Ia tampak tersungkur kesakitan dan akupun mencoba kabur darinya, ditengah jalan tak lupa kurapihkan seragam milikku agar siswa lain tak curiga. Ruang bk adalah tempat yang aku tuju, permisi pak, mau cari bu ratna kataku
Bu Ratna adalah guru bk disekolahku, selain dia guru bk dia juga adalah pembina organisasiku dulu. Jadi kami sudah sangat akrab, aku juga sering berkonsultasi denganya. Bu ratna juga adalah saudara dari ayahku, tak heran jika beliau sering kuanggap sebagai orang tua ku disekolah.
Lalu aku masuk keruanganya *tok tok tok* siapa? Masuk pintunya gak dikunci kata bu ratna.
permisi, ini ayu bu kataku sambil membuka pintu
ayu kamu kenapa? Sampai nangis begitu kata bu ratna, lalu beliau mempersilahkan ku duduk.
bu.. ayu mau cerita kataku
kamu mau cerita apa? yaudah ini minum dulu ucapnya
bu.. ayu mau diperkosa
hah! Sama siapa? tanya nya. sandi bujawabku
sandi? Yang dulu ketua osis? tanya nya kembali
iya bu, barusan aja diruang belakang. Untungnya ayu bisa lari kesini jelasku
duh, tu anak bener bener keterlaluan. Yaudah ibu buat laporan terus ibu bakal panggil dia. Kamu jangan bilang kesiapa- siapa dulu ya. Jangan sampai berita ini kedengar pihak sekolah
iya bu,
Lalu bu ratna menelpon orang tua sandi, dan tampaknya orang tua sandi akan datang ke sekolah. Kemudian tak beberapa lama sandi masuk ke ruangan bu ratna, dan kami berada disatu ruangan. *plokk* kutampar pipi kanan sandi. Airmataku tak hentinya menetes, bu ratna dengan sabar menahan emosiku.
permisi bu ratna, saya mamanya sandi. Kata wanita yang ku ketahui namanya Santi
begini bu santi, mohon maaf menganggu aktivitas bu santi, jadi anak ibu baru saja melakukan tindak pelecehan seksual kepada ayu
apa?! *plaak* tamparan lagi lagi terarah kepada sandi.
jadi ayu ini adalah saudara saya, dan kebetulan kejadianya tadi saat jam istirahat diruang belakang jelas bu ratna
Kemudian bu santi memelukku dan berkata maafkan sandi yu, maafkan ibu, kamu gapapa kan?
sandi telah melakukan percobaan pemerkosaan kepada ayu, untung saja ayu bisa lari jelas bu ratna
maafkan anak saya bu, saya tidak menyangka dia bisa melakakukan hal sekeji itu. Apa yang kamu lakukan san!
kamu buat malu mama, kamu buat malu keluarga kita
sandi ini adalah salah satu murid yang menjadi contoh disekolah. Tapi dengan adanya kejadian ini saya akan menarik kembali penghargaan dan predikat serta nilai miliknya. Bisa saja saya menskor atau mengeluarkanya dari sekolah ini
bu saya mohon jangan keluarkan anak saya
marilah kita selesaikan kasus ini secara kekeluargan. Jangan sampai didengar oleh pihak sekolah, jika itu terjadi maka sandi akan dikeluarkan. Maka dari itu saya akan mengultimatum sandi untuk wajib lapor selama ia sekolah disini, dan tidak melakukan pelanggaran apapun kalau itu terjadi maka ia akan kami drop out! jelas bu ratna
kasus ini juga tidak akan saya sampaikan ke pihak keluarga ayu, kalau itu terjadi maka ayu juga akan dipindahkan oleh orangtuanya ke sekolah lain. Karena saya telah mengenal lama keluarga ayu, dan jika ayu pindah sekolah ini juga akan kehilangan salah satu murid kebanggan, karena beberapa kali ayu pernah memenangi lomba untuk sekolah ini. Tambah bu ratna
baik bu akan saya usahakan supaya sandi tidak akan mengulanginya lagi jelas bu santi. Kemudian bu santi beserta sandi pamit meninggalkan ruangan bk.
makasih bu, udah mau bantu ayu kataku
ayu, kalo kamu ada apa- apa jangan ragu bilang sama ibu ya kata bu ratna
Lalu aku kembali ke kelas. Disepanjang perjalanan aku masih mengingat kejadian itu. Sesampainya dikelas aku langsung duduk disebelah anis dan menyenderkan kepalaku dimeja
ayu kamu kenapa? kata anis
gapapa yu, ada masalah sama sandi
sandi lagi? Ngapain tuh anak! anis pun ikut emosi
ayu, kamu jangan sedihlah. Eh mau tau ga? Tanya anis
apaan nis? jawabku
rifki mau pindah kesini besok. Kata anis
hah? Yang bener nis? ucapku setengah kaget
beneran ayu. Nih kalo gak percaya smsnya jelas anis sambil menyodorkan hp miliknya
cie yang seneng, nah gitu dong. Yaudah kamu lupain sandi, move on yu. Besok aku ajak kenalan sama rifki, siapa tau dia lupa sama kamu, hhehee jelasnya
makasih anis kataku sambil memeluknya
***
Hari ini adalah hari yang aku nanti, hari dimana aku bisa bertemu teman masa kecilku, rifki. Mudah mudahan ia tak lupa denganku, tapi aku penasaran kira kira ia masuk dikelas mana ya?!. Jam pertama pun dimulai, seperti biasa kelas tampak hening jika ada guru, anis mulai menggodaku untuk bertemu dengan rifki. Sebenarnya aku juga tak sabar ingin bertemu dengannya, menanyakan kabarnya, bahkan jika boleh aku memeluknya.
Bel istirahat telah berbunyi, aku dan teman temanku yang lain berjalan menuju kantin. Sesampainya dikantin kami duduk dimeja dekat jalan. Didepan kami duduk adalah nita dan teman temanya, tampaknya mereka sedang membicarakan sesuatu. Tak sengaja aku mendengar pembicaraan mereka
eh rifki, anak baru tadi lucu ya. Hmm.. lumayan ganteng juga, kayaknya dia anak baik baik deh ucap nita pada teman temanya
ciee, kenapa nit? Kayaknya kamu naksir nih sama anak baru celetuk salah satu temanya
ehh, apaan sih biasa aja kok ret kata nita, kulihat wajahnya sedikit memerah
Rupanya rifki masuk dikelas MIA4, berarti sekelas dengan nita. Tapi sebentar, tampaknya nita juga suka dengan rifki, jadi ada saingan ceritanya.
eh denger- denger ada anak baru dikelas sebelah ya? tanya temanku
hmm iya aku dikasih tau temenku tadi jawab temanku lainya
eh.. eh kalian ini kepo banget. Anak baru itu namanya rifki, dia sepupuku. Iya nggak yu? Ciee kata anis sambil menenggolku
duh anis apaan sih jawabku sdikit malu
cie ayu.. ucap teman temanku
***
terima kasih, selamat sore ucap guruku menandakan pertemuan hari ini selesai dan kami diperbolehkan pulang. Tak lupa aku mengabari mas anton supaya ia menjemputku.
yu, pulang yuk. Kamu dijemput mas anton gak? tanya anis
iya nis tadi aku udh sms kok
yaudah jalan kedepan bareng ya ucap anis.
Kamipun berjalan bersama menuju pintu gerbang sekolah. Ketika kami melewati lorong kelas XI, tiba tiba anis berteriak memanggil seseorang dengan keras Rif, rifki tunggu. Itu rifki? Beneran rifki? Rifki teman kecilku dulu, dia banyak berubah. Sekarang dia lebih tinggi, badanya proporsional beda sewaktu kecil yang lumayan gendut dan waah, benar yang dikatakan nita tadi, ia tambah ganteng. Jadi pangling aku.
Lalu kami berjalan menuju rifki. oh kamu toh nis, udah pulang juga? tanya rifki kepada anis,
iya lagi gak ada kegiatan ya makanya pulang, gimana pelajaran pertamanya? Eh iya kenalin ini temanku Ayu. Kata anis
Rifki sambil menjulurkan tangannya, Ayu balasku.
ehem udah dong kenalanya" ejek anis,
iya iya balasnya.
oh kamu anak baru ya? tanyaku
iya balasnya. kamu dikelas berapa? tanyaku sambil mendekap buku pelajaranku.
dikelas XII MIA4, kamu yu? tanya rifki
Aku dikelas XII MIA1, sekelas kok sama anis. Balasku
eh iya aku pulang duluan ya, udah dijemput sama kakakku. Bye nis, rif. Pamitku.
Tak lupa aku sms anis untuk minta nomernya rifki. Tidak kusangka akhirnya aku bisa bertemu kembali dengan teman masa kecilku, semoga kamu gak lupa denganku rif!.