MAYANG
A Retrospective..... with Racebannon
"Selamat malam Mbak Mayang"
"Malam" jawab Mayang
"Bisa tolong diperkenalkan siapa anda ke pembaca?" tanya Racebannon.
"Baik, nama saya Mayang Lestari...."
"Kegiatan anda akhir-akhir ini?"
"Mengurus anak saja...." senyumnya.
"Jadi... Setelah anda cerai dengan suami anda, anda pindah ke apartemen ya?"
"Iya"
"Dan sehari-harinya hanya mengurus anak saja?"
"Betul"
"Untuk...."
"Sebenarnya saya malu mengatakannya" Mayang menarik nafasnya panjang. "Tapi....."
"Bukan uang haram kan?" selidik Racebannon.
"Maksudnya uang haram?"
"I mean.... Yah, banyak orang melakukannya kan? Soalnya orang pasti curiga, anda gak pergi kerja, sehari-hari ditanya kegiatannya apa, cuma mengurus anak, masalahnya, anda ini janda, bukan hanya sekedar ibu rumah tangga"
"Haha..." tawa Mayang, agak malu.
"Bukannya apa-apa, saya sama sekali gak mikir jelek, saya cuma takut aja orang-orang mikir kayak gitu ke anda...." lanjut Racebannon.
"Justru saya malu, karena saya pindah kesini, itu pakai uang orang tua saya.... Intinya saya hancur-hancuran sekali ketika cerai... Saya ibu rumah tangga, praktis gak punya kuasa di rumah..."
"Ironis, padahal ibu rumah tangga itu kunci dari sebuah keluarga lho.. Dia yang harusnya punya kuasa di rumah" balas Racebannon, mengusap-ngusap jenggotnya yang nangkring di dagunya.
"Jadi, uang sewa apartemen, dan saya hidup sehari-hari itu, memang dari orang tua saya..... Dan saya memilih untuk tidak pulang ke rumah orang tua, karena omongan mereka.... Ya, walaupun mereka membantu, tapi tetap saja, pasti ada ketegangan yang cukup tinggi, terutama dengan ibu saya... Untung ayah saya kalau membantu, pasti gelap mata, apalagi ke anaknya sendiri" sambung Mayang.
"Hmm......." Racebannon, menarik nafas, dan dia ingin menanyakan sesuatu yang lebih sensitif lagi. Dia menatap ke sekeliling, dan dia memastikan bahwa tidak ada orang lain yang mendengar pertanyaannya.
"Lalu... Tetangga anda?" tanya Racebannon.
"Tetangga saya?"
"Iya... Anda disana bertetangga kan?"
"Ya, memang ada beberapa yang saya kenal, di kompleks apartemen itu"
"Yang langsung sebelah-sebelahan?" cecar Racebannon.
"Oh, Mbak Dian dan suaminya?"
"Iya..."
"Mereka sangat ramah, dan anak mereka juga sangat lucu... Anak saya sering ingin minta main dengan anaknya Mbak Dian" senyum Mbak Mayang.
"Oh... Tapi sebenarnya, saya ingin bicara tentang masa lalu" tampaknya Racebannon penasaran.
"Soal?"
"Tetangga anda?"
"Kenapa dengan dia?"
"Sewaktu sebelum menikah dengan Dian, dia pernah...."
"Pernah apa?" potong Mayang, tampak ingin menutupi sesuatu.
"Kalian pernah..."
"Ah.."
"Pernah kan?"
"Pernah" muka Mayang memerah. Dia menyeruput minuman dingin di depannya dan dia menutupi bibirnya dengan tangannya.
"So?" tanya Racebannon lagi. Tampaknya orang ini sangat penasaran.
"Apanya?"
"Hubungan kalian, pernah apa?"
"Harus saya bilang keras-keras disini?" bingung Mayang.
"Gak ada orang lain disini kecuali kita berdua"
"Hmm...."
"Saya perjelas pertanyaannya ya, kalian pernah tidur bareng kan?"
"Pernah"
Mukanya tampak kesal. Tapi mau tak mau dia harus jawab. Karena detik ini, dia harus buka-bukaan soal cerita itu dengan para pembaca. Dan yang meminta adalah Racebannon, orang yang bertanggung jawab atas dirinya dan semua manusia yang ada di dalam Bastardverse.
"Bisa diceritakan?"
"Perlukah?"
"Ya... Bisa dibilang, anda membantunya dengan kejadian itu.... Dia jadi lebih rileks, jadi punya teman curhat, dan dia fair kan? Tidak tidak pernah mau menyentuh anda kalau dia sedang punya pacar?"
Racebannon terus berusaha untuk membongkar apapun yang pernah terjadi antara Mayang dan tetangganya.
"Ah... Ya, itu memang terjadi, dan dia cukup fair. Dia memang seperti itu. Selalu serius dan orangnya terlihat keras"
"Waktu itu, apa yang terjadi, sampai akhirnya anda bisa tidur dengannya?"
"Saya kesepian, karena anak saya sedang di tempat ayahnya"
"Lalu?"
"Yah, Rendy, teman sekamarnya waktu itu bilang, kalau kesepian silakan aja main, tapi waktu itu Rendy sedang gak ada..... Jadi hanya ada dia, dan saya menonton televisi ditemani dia.... Long story short, ada sexual tension.... Dan... Terjadilah"
"Was it good?" tanya Racebannon.
"Untuk seorang perempuan yang sudah lama gak disentuh lelaki, itu... Ya... Pengalaman yang luar biasa sih?"
"Apa yang ada sukai selama anda membangun sexual relationship dengan tetangga anda?"
"Kalau dia... Itu apa..."
"Dia ngapain"
"Sudah mau selesai..."
"Orgasme maksudnya?" selidik Racebannon.
"Iya"
"Memang apa yang anda lakukan, sampai dia puas?"
"Saya..."
"Ngapain?"
"Yah... Oral..."
"Oral seks?"
"Iya"
"Jadi itu senjata rahasia anda?" tanya Racebannon, mencecar Mayang.
"Bisa dibilang begitu" senyumnya tak nyaman.
"Dia sendiri selalu memuaskan anda?"
"Sudah saya bilang, orangnya sangat fair. Kita lakukan A, dia lakukan A, Kita lakukan B, dia lakukan B" jawab Mayang, retoris.
"Jadi anda puas?"
"Silakan disimpulkan sendiri" jawab Mayang dengan tak nyaman.
"Sekarang, setelah dia menikah dengan Dian, bagaimana kehidupan seks anda? Apa anda berharap suatu hari tetangga anda bakal mendatangi anda lagi?"
"Tentu tidak. Saya tidak mau merusak hubungan rumah tangga orang, cukup rumah tangga saya saja yang rusak" jawabnya.
"Hmmm"
"Begitulah"
"Tampaknya anda sulit membuka kehidupan seks anda secara gamblang ke pembaca" lanjut Racebannon.
"Untuk seseorang seperti saya, tampaknya iya.... Kalau orang yang seperti Mbak Dian, Anggia, Nica, mungkin akan dengan senang hati membagi kehidupan percintaan mereka. Janda seperti saya sering kena stigma" balasnya.
"Ngerti, ngerti.... Yang penting sih... Anda sekarang sudah bahagia hidup terpisah dari suami anda"
"Itu betul"
"Lalu rencana anda selanjutnya?"
"Saya.... Yang pasti saya sedang berjuang mencari pekerjaan.... Tidak enak saya dibiayain oleh orang tua di umur segini... Dan... Mungkin mulai membuka diri pada lelaki lain" senyumnya.
"Oh, jadi dengan tetangga anda waktu itu, bukan membuka diri namanya?"
"Saya mencoba sih, tapi, dia menutup dirinya rapat-rapat dan hanya menawarkan kehangatan di tempat tidur saja bagi saya" jawab Mayang.
"Paham... Saya paham"
"Hmm.."
"Jadi, terimakasih atas waktunya bicara... Nanti kita akan sambung lagi kalau kita bertemu lagi" ucap Racebannon menutup percakapan.
"Saya harap untuk masalah seks-nya jangan dibahas"
"Sulit. Karena ini forum sex... Jadii...."
"Ya terserah lah... Mudah-mudahan waktu saya berguna untuk semuanya..." tutup Mayang.
"Oke, terimakasih kalau begitu"
"Terimakasih juga..."
A Retrospective..... with Racebannon