Pagi ini aku bangun dan teringat kembali kejadian tadi malam. Aku jadi takut sekali untuk keluar kamar. Ada rasa malu dan segan. Tapi akhirnya aku berfikir..,kenapa harus aku yg merasa malu, toh yang berbuat mereka..,bahkan seandainya aku mau, bisa saja aku adukan kejadian semalam ke Om Ilham. Tapi tujuanku kesini hanyalah menyelesaikan kuliahku..titik. aku nggak mau berurusan dengan urusan pribadi mereka apapun itu bentuknya. Akhirnya aku memutuskan untuk mandi dan bersiap akan kegiatan hari ini.
Aku sempat berpapasan dengan Tante Mona saat hendak pergi keluar.
"Kamu nikmati banget kayaknya pertunjukan tadi malam?". Dia berkata kepadaku tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Aku yang tadinya mencoba bersikap biasa saja ,jadi salah tingkah dan kikuk.
"Maaf Tante...Mel nggak sengaja melihatnya". Hanya itu yang bisa aku utarakan.
"Ohh..nggak apa-apa kok...,nanti kamu juga terbiasa dan suka". Katanya sekali lagi.
Aku nggak habis pikir apa yang mereka anut dirumah ini sehingga hal seperti itu seperti hal yang biasa. Aku juga bukan super alim.aku pernah melakukannya sekali karna kebablasan. Tetapi itupun aku sangat marah dengan mantanku..,bahkan karna hal itu pula dia meninggalkan diriku yang dianggap kolot dalam hubungan. Tetapi paling nggak aku sejauh ini masih memegang prinsip..,ada hal-hal yang memang Tabu untuk di lakukan ..,apalagi disembarang tempat seperti kejadian tadi malam. Diruang tamu sebelum keluar aku bertemu Mia dan Moko. Kelihatan seperti Mia baru saja merapikan pakaiannya . Sedangkan Moko kulihat sedang asyik bermain handphone duduk di sofa.
"Pagi..". Sapaku.
"Hey...pagi Mel...mau kemana?". Tanya Moko. Sepintas kulihat Mia yg kikuk berlalunke arah belakang tanpa menyapaku.
"Aku mau jalan-jalan bentar..pingin tau seluk beluk kota ini". Aku menjawab apa adanya.
"Biar aku antar!!" Kata Moko bersemangat.
"Nggak usah..nggak apa-apa..,aku bisa sendiri kok". Aku menolak.
"Udah..seminggu ini, kamu masih hitungan tamu aku. Jadi aku harus melayani dengan baik?". Moko memaksa.
aku menyerah dan mau pergi dengannya. Kenapa tidak ? Toh aku tidak meminta. Dia yang menawarkan diri. Sempat aku berfikir dalam hati..,dia tak sedingin Kakak tirinya yang jutek dan tidak bersahabat.
"Kamu belum mulai kuliahkan hari ini?!". Tanya Moko sambil nyetir.
"Belum..Minggu depan ". Jawabku.
"Kalau begitu ..,hari ini aku bawa kamu jalan-jalan sampai pagi..hahahaha!".
"Yah...jangan sampai pagi juga kallee". Suasana mulai berasa normal. Walaupun kejadian Tante dan mang Joko masih terngiang dalam ingatanku.
aku senang sekali hari ini. Karna sejak Ayahku mengalami kebangkrutan..,aku tak mengenal yang namanya wisata kuliner,healing dan hal-hal sejenisnya. Tak terasa waktu cepat berlalu. Pukul 23.30wib sekarang. Moko mengajakku ke tempat terakhir. Aku sudah menolaknya karna terlalu malam , segan sama Om Ilham karna aku kesini untuk sekolah. Namun Moko segera membantah alasanku dengan menghubungi Ayahnya via ponsel. Aku tak punya alasan lagi dan mengikutinya ke sebuah club malam..ya. club' malam. Party bukan hal asing bagiku. Dulu juga aku sering pergi ke club' bersama teman-teman akrabku.
"Ini kota kecil..kamu jangan berharap ada club' malam seperti kamu di jakarta sama!'. Ungkapnya.
"Ah...sama aja kok. Aku juga gak pernah ke club' mahal kalau disana.., sekedar nongkrong sama teman aja". Jawabku.
musik kian malam kian menghentak..,aku berusaha menikmati walau terasa agak janggal sih clubing bersama orang yang baru aku kenal. Yang membuatku stay positive adalah karena dia Moko anak Om Ilham.
entah apa yang aku ingat..setelah aku kembali dari kamar mandi , aku minum sedikit saja dari gelasku yang hanya berisi sedikit whiskey dicampur cola. Namun ada perasaan bergejolak di dadaku. Tiba-tiba aku teringat kembali batang mang Joko menghujam vagina Tante Mona. Aku merasa panas dan horny sekali saat ini. Pahaku aku himpitkan satu dengan lain hanya untuk mengejar gesekan dinding vaginaku. Ohhhhh....kenapa ini?!. Aku bingung sekali. Hasratku rasanya harus segera aku tuntaskan.
"Ko....aku mau pulang sekarang!". Aku mengajak Moko pulang.
"Ok...kamu nggak apa-apa kan?!". Katanya.
"Nggak apa-apa..aku hanya mau pulang". Dan dia tersenyum melihatku. Ntah apa maksudnya. Aku jadi merasa malu karena memang tujuanku pulang untuk menuntaskan hasratku dengan jari-jari ku di kamar sendirian.
kami menuju parkiran . Jarak antara club' ke parkiran hampir membuatku orgasme karna gesekan saat berjalan. Ntah apa yang terjadi dengan diriku saat ini. Akhirnya kami tiba di mobil Moko. Di dalam mobilnya Moko memutar musik edm sekencang-kencangnya. Tidak hanya musik..,layar lcd mobilnya pun menampilkan adegan-adegan orgy party di sebuah club' berisi bintang-bintang porno. Aku yang terlanjur horny menatap layar tersebut sambil pikiranku melayang kemana-mana.
"Kamu buka aja bajunya nggak apa-apa..,kaca mobil ini gelap kok!". Kata Moko tiba-tiba.
NTah apa yang sudah merasuki diriku..walau aku enggan membuka bajuku. Tetapi ntah kapan aku menurunkan dalamanku hingga betis melewati rok yang aku kenakan malam itu. Moko memacu mobilnya menuju arah yang tidak aku hiraukan lagi.
setelah aku merasa terlanjur basah. Akhirnya aku telanjang bulat dalam mobil. Aku tidak lagi mengindahkan prinsip-prinsip yang selama ini aku pegang teguh. Jariku menari-nari di liang vaginaku yang membengkak karna pembuluh darahnya penuh dengan rangsangan. Jembutku yang memang secara genetik hanya sedikit membentuk garis vertikal..,sudah sedari tadi basah dan lembab.aku sudah mendekati puncak kenikmatan ku. Mataku memutih keatas.. sepertinya kali ini aku meledak. Nikmatnya luar biasa..dan disaat aku diujung orgasme..., tiba-tiba saja Moko berhenti di pinggir jalan yang ramai dan membuka jendela mobilnya.
"Akkhhhhhh....kenapa dibukaaaaa!!!!!aku mau dapeeettttt...pleeaseee!!!!!!". Aku memohon.
"Lepasin aja Mel...kamu belum pernah kan orgasme didepan orang asing...sensasinya gilaaa..enak looo". Katanya santai. Aku bahkan tak lagi mendengar dengan jelas yang dia bicarakan..aku meledak saat ini juga.
"Akkhhhhhhhhh.....ooohhhhhhh....aku kellluuuaaaatrrrr..agghhhhhhhhh...!!!!!!!".
"Serrrr....serrrr...seerrrrr". Aku terkencing-kencing karna nikmatnya. Orgasmeku berasa begitu panjang hingga nafasku sesak. Dan saat baru saja aku melepaskan jari-jariku. Tiba-tiba kurasakan banyak tangan yang menggerayangi tubuhku dari luar mobil. Dan Moko kembali memasukkan dua jarinya ke vaginaku ..,mengocoknya kencang sekali. Orgasmeku bersambung tanpa jeda...
"Akkhhhhhhhhh.......ampuuunnnnnnn......oooghhhhhhhhh....kenapa bisaaaaaa ugghhhhh". Aku orgasme lagi saat ini.
sempat kulirik tangan-tangan sopir taxi online yang mangkal dari luar meremasi payudaraku ,mencubitnya serta menggeram. Satu diantara mereka tiba-tiba mendekat ke jendela sambil onani.
"Boss.....sorryyy nih. Udah dikasih gratisan..,jangan kotori mobil saya!". Bentak Moko.
Untung saja pikirku. Tangan Moko terus saja mengocok vaginaku.
"Ampunnnnn....ampuuunnnn....udaaahhhhh aghhh...., no..no..noooooo....aghhhhhhhhhhhhhhh kelllluuuuaaarrrrr laaagiiiiiiiiii uuuuuuuuhhhhhhhh!!!!!!!!"". Aku orgasme lagi untuk yang ketiga kalinya . Dan sehabis itu pandanganku kabur . Aku pingsan.
lanjut???