Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA AYAH...AKU BAIK² SAJA

Hari ini adalah hari keduaku dirumah ini. Pagi-pagi aku sudah mandi karna bersiap untuk menuju kampus yang aku harapkan.
Tapi baru saja aku tersenyum sendiri saat dikamar mandi aku mendapatkan kejutan pertamaku saat keluar menuju kamar.
"Hah!!!! Siapa Kamuuu!!". Aku terkejut ada seorang laki-laki memakai jaket motor dan jeans belel berada di kamarku.
"Gak perlu tau aku siapa..,tapi kalau kamu tidak mau jadi korban..,baiknya kamu pulang sekarang!!! ". Dia menghardikku. Aku begitu takut ..,akunrasa aku pucat saat ini. Untungnya dia langsung keluar kamar dan menghilang begitu saja.
"Aku sudah mengingatkan..,rumah ini neraka". Katanya sambil berlalu.
Aku bingung apa aku harus ngadu sama om Ilham atau menyembunyikan kejadian ini. Tapi aku tidak mau membuat masalah diawal-awal keberadaan ku di rumah ini. Dan aku melanjutkan mengganti bajuku dan bersiap menuju kampus. Saat akan berangkat aku ketemu dengan om Ilham . Dia tersenyum...,tersenyum ramah..,ah lebih ke senyuman khas Om senang saat ini. Tapi dia memberiku uang saku untuk aku ke kampus. Aku senang sekali karna bisa berhemat menyimpan uang cadangan ku.
"Ini..uang buat kamu...,nanti tiap Minggu om kasih". Katanya.
"Terima kasih om..ini banyak sekali". Basa-basiku...,karna aku yang dahulu memegang uang saku mingguan dua kali lipat dari yang di beri Om Ilham saat ini.
"Oh..tenang saja. Kalau kamu jadi budak yang baik..om akan kasih lebih banyak lagi nanti". Katanya dengan santai. Aku terkejut sekali dengan kata-kata "budak". Tetapi aku berfikir bahasa Melayu asli mengatakan anak baik dengan kata budak baik. Aku langsung ke kampus setelahnya.

Setelah mengurus segala persyaratan dan surat-surat di universitas tujuanku, aku langsung pulang. Aku masih berfikir siapa pria tadi pagi. Dengan lantangnya mengusir diriku. Aku putuskan untuk bertanya kepada Mia atau mbak Tuti saja nantinya. Aku segera buru-buru untuk pulang.

Sesampainya dirumah gerbang di buka oleh pria paruh baya yang aku baru tau namanya mang Joko. Dia bukan satpam seperti rumah-rumah sultan biasanya. Lebih banyak merangkap ini itu. Benerin AC sampai tukang kebun. Dan baru saja aku masuk kerumah..,pria yang tadi pagi mengusirku keluar dengan motor Ducati nya. Dia memandangku dingin sambil berlalu.
"Mang....itu siapa?" Aku tanya mang Joko.
"Ohhhh...itu Mas Ibra..,anak Bapak dari almarhum istri pertamanya". Jawab mang Joko.
"Lah...Bu Mona bukan istri pertama yaa?!". Aku mulai paham.
"Yah bukan non...,Bu Mona itu istri kedua..,kalau boleh disebut istri sih?!!'. Mang Joko nyengir menjawabnya. Membuatku risih dan penuh pertanyaan.
Aku gak mau ambil pusing urusan rumah tangga Om Ilham. Karna aku menjaga sikapku sebagai orang yang tengah menumpang disini. Akupun langsung beranjak masuk ke kamarku .
Tak terasa hari telah melewati senja. Aku sebenarnya malu mau kedapur untuk melihat makanan yang ada . Tapi tiba-tiba..
"Non..dipanggil bapak ..,disuruh makan bersama diruang makan!". Suara mbak Tuty memanggilku. Akupun segera keluar menuju ruang makan.
"Nah....ini dia yang papa ceritakan di telpon kemarin". Om Ilham tersenyum sambil memanggilku dan menoleh ke pria disebelahnya yang sepertinya seumuran denganku.
"Ayo kenalkan nih anak Tante .." kata Tante Mona.
"Melisa...". Aku menjabat ringan tangan pria itu. Dia tersenyum ramah sekali..,dalam hatiku.., Ibra jauh lebih tampan,tetapi pria ini tampak jauh lebih ramah.
"Moko...salam kenal" sapanya ramah.
Setelah makan malam dan berbincang sejenak. Aku kembali merasa betah dirumah ini. Namun tiba-tiba aku merasa pusing dan ngantuk sekali. Aku meminta izin untuk menuju kamarku. Mereka dengan tertawa mempersilahkan aku untuk meninggalkan meja makan lebih awal. Dan akupun langsung terlelap hingga lupa mengunci pintu kamar.

Antara sadar dan tidak aku merasakan tubuhku sensitif sekali. Aku seperti bermimpi sedang berhubungan badan . Seseorang seperti baru saja menyentuh belahan vaginaku. Terasa basah disana.., rasa itu makin intens menyerang ku. Tiba-tiba dalam mimpiku terlihat wajah Ibra dekat sekali denganku.
"Kamu suka kan Lonte!!!".
Aku terjaga dan keringat disekujur tubuhku.
"Diijjh...kenapa harus mimpi buruk sih!!". Aku kesal sekali. Segera aku ambil botol minumanku dimeja kamar. Namun saat aku berjalan aku merasa vaginaku basah.
"Ahhh...mimpi yang nyebelin banget". Dalam hatiku.
Akupun segera menuju kamar mandi dan membersihkan bagian itu. Saat air menyentuh vaginaku.., rasanya sensitif dan nikmat sekali.
"Aww...". Jeritku sedikit terkejut merasakan sensasi aneh yang tak biasa. Jari-jari ku pun ikut membasuh nya.
"Akhhhh...kenapa jadi nikmat gini siihhhh?!". Aku bertanya-tanya kapan terakhir kalinya aku masturbasi. Memang sudah cukup lama. Semenjak kekacauan menimpa ekonomi keluargaku. Aku jauh dari pikiran-pikiran ke arah sex dan kesenangan sejenisnya.
Saat akan kembali tidur..,dalam keheningan aku mendengar suara dari luar. Aku mencoba mendengar baik-baik suara tersebut. Lebih mirip suara desahan
"Hah....suara siapa itu?!". Aku bertanya dalam hati. Aku coba singkap tirai jendelaku. Dan!!!!!!
"Haahhhhhh!!!!!!!!" . Aku terdiam. Kakiku terasa lunglai.., aku menutup mulutku dengan sebelah tanganku didalam keterkejutan yang tak bisa aku bayangkan.
Aku melihat Tante Mona tanpa pakaian tangannya memegang tiang joglo menungging sambil berdiri. Dibelakangnya kulihat mang Joko memaju mundurkan badannya seiring jeritan-jeritan nakal Tante Mona seolah mengejar puncak nikmatnya.
"Ahhhhhhh....terus mang!!!! Enaaaakkkkkk". Rintih nya.
"Iya...Lonte...nikmati kontolku sepuasnya..hahaha".
Aku semakin terkejut dengan ucapan-ucapan mang Joko yang merendahkan Tante Mona. Ditambah kulihat Tante Mona tersenyum nakal menoleh ke belakang saat mang Koko menyebutnya Lonte.
Tanpa sadar ada yg meleleh di pahaku.
"Hah....apa aku menikmati ini". Tanyaku dalam hati. Aku kembali melihat batang mang Joko yang berkilat keluar masuk vagina Tante Mona yang merah merekah.
Aku takjub melihat perutnya yang rata di umurnya yang hampir setengah abad tersebut.
"Plakk!!". Aku lihat mang Joko dengan lancang menampar pantat Tante Mona. Disambut erangan murahan yang membuatku tanpa sadar telah menyentuh vaginaku sendiri di balik daster tidur yang aku kenakan saat ini. Aku memejamkan mataku sambil menggosok kencang klitorisku. Sesekali mataku sayu terbuka dibalik tirai melihat batang mang Joko yang besar menumbuk-numbuk tebalnya vagina Tante Mona yang merekah. Biji nya juga ikut menampar klitoris Tante Mona seiring sodokan batangnya yang kian cepat.
"Ahhhhh...terruuusssss mang...aku mau dapaaatttttt" jerit Tante Mona. Akupun merasa putingku mengumpulkan tiap kenikmatan pada ujungnya dan seperti serentak dari ubun-ubun dan segala penjuru tubuhku datang kenikmatan yang kian lama kian berkumpul di vaginaku.
"Ahhhhhhhhh....Manggg, aku keluaaarrrrrrrrrr...oohhhhhhh". Jerit Tante Mona serentak dengan orgasmeku yang bisa kukatakan yang paling enak dari masturbasi ku sebelum-sebelumnya. Layaknya diriku saat ini kulihat juga kaki Tante Mona bergetar sehingga seperti kehilangan tumpuan dan akhirnya terjatuh berlutut di lantai. Dan Mang Joko segera menggantikan peran vagina Tante Mona dengan mulut Wanita tersebut.
"Oghhhj..oghhhh....". Hanya itu yang terdengar dari mulut Tante Mona. Dan tak lama kemudian Mang Joko menggeram.
"Dasar Lonteeeee.....enakkkkkkk..,ahhhh aku keluaarrrrr!!!!!"
"Crottt....crottttt....croottttt!" . Kulihat beberapa tembakan ke mulut Tante dan selebihnya ke wajah cantiknya. Aku rasanya ingin orgasme untuk kedua kalinya sebelum akhirnya aku terkejut karna melihat Tante Mona menoleh kearah jendelaku dan tersenyum. Jantungku serasa mau copot dan wajahku pucat. Segera kututup tirai jendela dan bersembunyi di balik selimut namun tak bisa tidur. Akhirnya bayang-bayang kejadian tadi membuatku horny kembali dan setelah masturbasi dan mendapat orgasmeku yang kedua malam itu. Aku tertidur.
 
Pagi ini aku bangun dan teringat kembali kejadian tadi malam. Aku jadi takut sekali untuk keluar kamar. Ada rasa malu dan segan. Tapi akhirnya aku berfikir..,kenapa harus aku yg merasa malu, toh yang berbuat mereka..,bahkan seandainya aku mau, bisa saja aku adukan kejadian semalam ke Om Ilham. Tapi tujuanku kesini hanyalah menyelesaikan kuliahku..titik. aku nggak mau berurusan dengan urusan pribadi mereka apapun itu bentuknya. Akhirnya aku memutuskan untuk mandi dan bersiap akan kegiatan hari ini.
Aku sempat berpapasan dengan Tante Mona saat hendak pergi keluar.
"Kamu nikmati banget kayaknya pertunjukan tadi malam?". Dia berkata kepadaku tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Aku yang tadinya mencoba bersikap biasa saja ,jadi salah tingkah dan kikuk.
"Maaf Tante...Mel nggak sengaja melihatnya". Hanya itu yang bisa aku utarakan.
"Ohh..nggak apa-apa kok...,nanti kamu juga terbiasa dan suka". Katanya sekali lagi.
Aku nggak habis pikir apa yang mereka anut dirumah ini sehingga hal seperti itu seperti hal yang biasa. Aku juga bukan super alim.aku pernah melakukannya sekali karna kebablasan. Tetapi itupun aku sangat marah dengan mantanku..,bahkan karna hal itu pula dia meninggalkan diriku yang dianggap kolot dalam hubungan. Tetapi paling nggak aku sejauh ini masih memegang prinsip..,ada hal-hal yang memang Tabu untuk di lakukan ..,apalagi disembarang tempat seperti kejadian tadi malam. Diruang tamu sebelum keluar aku bertemu Mia dan Moko. Kelihatan seperti Mia baru saja merapikan pakaiannya . Sedangkan Moko kulihat sedang asyik bermain handphone duduk di sofa.
"Pagi..". Sapaku.
"Hey...pagi Mel...mau kemana?". Tanya Moko. Sepintas kulihat Mia yg kikuk berlalunke arah belakang tanpa menyapaku.
"Aku mau jalan-jalan bentar..pingin tau seluk beluk kota ini". Aku menjawab apa adanya.
"Biar aku antar!!" Kata Moko bersemangat.
"Nggak usah..nggak apa-apa..,aku bisa sendiri kok". Aku menolak.
"Udah..seminggu ini, kamu masih hitungan tamu aku. Jadi aku harus melayani dengan baik?". Moko memaksa.
aku menyerah dan mau pergi dengannya. Kenapa tidak ? Toh aku tidak meminta. Dia yang menawarkan diri. Sempat aku berfikir dalam hati..,dia tak sedingin Kakak tirinya yang jutek dan tidak bersahabat.

"Kamu belum mulai kuliahkan hari ini?!". Tanya Moko sambil nyetir.
"Belum..Minggu depan ". Jawabku.
"Kalau begitu ..,hari ini aku bawa kamu jalan-jalan sampai pagi..hahahaha!".
"Yah...jangan sampai pagi juga kallee". Suasana mulai berasa normal. Walaupun kejadian Tante dan mang Joko masih terngiang dalam ingatanku.
aku senang sekali hari ini. Karna sejak Ayahku mengalami kebangkrutan..,aku tak mengenal yang namanya wisata kuliner,healing dan hal-hal sejenisnya. Tak terasa waktu cepat berlalu. Pukul 23.30wib sekarang. Moko mengajakku ke tempat terakhir. Aku sudah menolaknya karna terlalu malam , segan sama Om Ilham karna aku kesini untuk sekolah. Namun Moko segera membantah alasanku dengan menghubungi Ayahnya via ponsel. Aku tak punya alasan lagi dan mengikutinya ke sebuah club malam..ya. club' malam. Party bukan hal asing bagiku. Dulu juga aku sering pergi ke club' bersama teman-teman akrabku.
"Ini kota kecil..kamu jangan berharap ada club' malam seperti kamu di jakarta sama!'. Ungkapnya.
"Ah...sama aja kok. Aku juga gak pernah ke club' mahal kalau disana.., sekedar nongkrong sama teman aja". Jawabku.

musik kian malam kian menghentak..,aku berusaha menikmati walau terasa agak janggal sih clubing bersama orang yang baru aku kenal. Yang membuatku stay positive adalah karena dia Moko anak Om Ilham.
entah apa yang aku ingat..setelah aku kembali dari kamar mandi , aku minum sedikit saja dari gelasku yang hanya berisi sedikit whiskey dicampur cola. Namun ada perasaan bergejolak di dadaku. Tiba-tiba aku teringat kembali batang mang Joko menghujam vagina Tante Mona. Aku merasa panas dan horny sekali saat ini. Pahaku aku himpitkan satu dengan lain hanya untuk mengejar gesekan dinding vaginaku. Ohhhhh....kenapa ini?!. Aku bingung sekali. Hasratku rasanya harus segera aku tuntaskan.
"Ko....aku mau pulang sekarang!". Aku mengajak Moko pulang.
"Ok...kamu nggak apa-apa kan?!". Katanya.
"Nggak apa-apa..aku hanya mau pulang". Dan dia tersenyum melihatku. Ntah apa maksudnya. Aku jadi merasa malu karena memang tujuanku pulang untuk menuntaskan hasratku dengan jari-jari ku di kamar sendirian.
kami menuju parkiran . Jarak antara club' ke parkiran hampir membuatku orgasme karna gesekan saat berjalan. Ntah apa yang terjadi dengan diriku saat ini. Akhirnya kami tiba di mobil Moko. Di dalam mobilnya Moko memutar musik edm sekencang-kencangnya. Tidak hanya musik..,layar lcd mobilnya pun menampilkan adegan-adegan orgy party di sebuah club' berisi bintang-bintang porno. Aku yang terlanjur horny menatap layar tersebut sambil pikiranku melayang kemana-mana.
"Kamu buka aja bajunya nggak apa-apa..,kaca mobil ini gelap kok!". Kata Moko tiba-tiba.
NTah apa yang sudah merasuki diriku..walau aku enggan membuka bajuku. Tetapi ntah kapan aku menurunkan dalamanku hingga betis melewati rok yang aku kenakan malam itu. Moko memacu mobilnya menuju arah yang tidak aku hiraukan lagi.
setelah aku merasa terlanjur basah. Akhirnya aku telanjang bulat dalam mobil. Aku tidak lagi mengindahkan prinsip-prinsip yang selama ini aku pegang teguh. Jariku menari-nari di liang vaginaku yang membengkak karna pembuluh darahnya penuh dengan rangsangan. Jembutku yang memang secara genetik hanya sedikit membentuk garis vertikal..,sudah sedari tadi basah dan lembab.aku sudah mendekati puncak kenikmatan ku. Mataku memutih keatas.. sepertinya kali ini aku meledak. Nikmatnya luar biasa..dan disaat aku diujung orgasme..., tiba-tiba saja Moko berhenti di pinggir jalan yang ramai dan membuka jendela mobilnya.
"Akkhhhhhh....kenapa dibukaaaaa!!!!!aku mau dapeeettttt...pleeaseee!!!!!!". Aku memohon.
"Lepasin aja Mel...kamu belum pernah kan orgasme didepan orang asing...sensasinya gilaaa..enak looo". Katanya santai. Aku bahkan tak lagi mendengar dengan jelas yang dia bicarakan..aku meledak saat ini juga.
"Akkhhhhhhhhh.....ooohhhhhhh....aku kellluuuaaaatrrrr..agghhhhhhhhh...!!!!!!!".
"Serrrr....serrrr...seerrrrr". Aku terkencing-kencing karna nikmatnya. Orgasmeku berasa begitu panjang hingga nafasku sesak. Dan saat baru saja aku melepaskan jari-jariku. Tiba-tiba kurasakan banyak tangan yang menggerayangi tubuhku dari luar mobil. Dan Moko kembali memasukkan dua jarinya ke vaginaku ..,mengocoknya kencang sekali. Orgasmeku bersambung tanpa jeda...
"Akkhhhhhhhhh.......ampuuunnnnnnn......oooghhhhhhhhh....kenapa bisaaaaaa ugghhhhh". Aku orgasme lagi saat ini.
sempat kulirik tangan-tangan sopir taxi online yang mangkal dari luar meremasi payudaraku ,mencubitnya serta menggeram. Satu diantara mereka tiba-tiba mendekat ke jendela sambil onani.
"Boss.....sorryyy nih. Udah dikasih gratisan..,jangan kotori mobil saya!". Bentak Moko.
Untung saja pikirku. Tangan Moko terus saja mengocok vaginaku.
"Ampunnnnn....ampuuunnnn....udaaahhhhh aghhh...., no..no..noooooo....aghhhhhhhhhhhhhhh kelllluuuuaaarrrrr laaagiiiiiiiiii uuuuuuuuhhhhhhhh!!!!!!!!"". Aku orgasme lagi untuk yang ketiga kalinya . Dan sehabis itu pandanganku kabur . Aku pingsan.

lanjut???
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd