Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ASIH PERAWAN YANG TERKOYAK

" Bi Nani ,,,, ". Pekik ku kaget ketika membuka pintu belakang hendak menjemur handuk bekas mengelap tubuh mang Ikin .

" Asih ,,, ai kamu teh kenapa kok kaget gitu lihat bibi ,,, ". Tanya bibi keheranan .

" Eehh ,,, Engg ,,,, Enggak apa apa bi ,,, itu bawa apa ,,, ". Tanya ku mengalihkan pembicaraan dengan menunjuk pada sesuatu yang di bungkus daun pisang .

" Ini kangkung tadi di kasih sama bu Haji ,,, lumayan buat lauk kita makan nanti sore ,,,, ". Jawab bibi seraya masuk ke dalam rumah .

Aku masih merasa terkejut dengan kehadiran bibi yang sudah berada di belakang rumah . Aku takut kalau bibi memergoki apa yang tadi aku lakukan di kamar mandi . Terlebih lagi kamar mandi hanya terbuat dari bilik bambu sehingga jika ada orang iseng dengan mudah nya bisa mengintip ke dalam kamar mandi .

" Sih ,,, Amang kamu sudah minum obat ,,, ". Seru bibi membuat ku menoleh ke arah nya .

" Suu ,,, sudah bi ,,, sekarang lagi tidur ,,,, ". Jawab ku melempar senyum pada bibi .

" Sih ,,,, kamu simpan uang ini buat biaya kontrol Amang ke rumah sakit minggu depan ,,, ". Bibi menyerahkan uang lumayan banyak pada ku .

" Bibi dapat uang ini darimana ? ". Tanya ku bingung karena bibi mendapatkan uang sebanyak ini .

" Bibi ,,,, Bibi pinjam dari pak mandor ,,, ". Jawab nya dengan suara pelan .

" Ya Allah Bi ,,, terus nanti kita balikin uang nya bagaimana ,,, ".

" Sudah ,,,, kamu tidak usah khawatir ,,, Bibi sudah bilang sama pak mandor nya kita balikin uang nya setelah panen padi ,,, mudah mudahan hasil panen kita bagus ,,, ". Jawa bibi tersenyum kecut .

Aku menerima uang dari bibi dengan berat hati dan merasa tak yakin hasil panen akan cukup untuk membayar semua hutang pada pak mandor karena padi yang kami tanam tak seberapa banyak , sedangkan kebutuhan kami sehari hari pun mengandalkan dari beras yang kami jual atau dari hasil membuat emping jika ada pesanan .

Musibah kecelakaan yang menimpa mang ikin membuat kami benar benar harus membanting tulang untuk memcari uang demi memenuhi kebutuhan hidup kami sehari hari sampai sampai bibi harus meminjam uang kesana kemari membuat ku merasa kasihan dan prihatin pada bibi .

Kehidupan kami yang semakin susah membuat ku merasa sangat tersiksa lahir bathin . Sehingga semakin hari tubuh ku rasa nya semakin kurus saja sedangkan perut ku semakin besar persis seperti orang busung lapar .

Namun berbeda dengan bibi . Bibi seperti tidak ada beban dalam hidup nya . Raut wajah nya tak menampakan beban apapun . Mungkin kah karena bibi sudah terbiasa sehingga dengan keadaan mang ikin sekarang membuat nya merasa tak terbebani termasuk menanggung beban birahi . Karena sebelum nya pun bibi jarang sekali di sentuh dan di jamah oleh mang ikin .

Tapi tidak dengan ku . Keadaan mang ikin sekarang benar benar mengubah hidup ku tiga ratus enam puluh derajat . Hidup ku benar benar nelangsa lahir bathin . Untuk memenuhi kebutuhan lahiriah ku mungkin aku masih bisa mencari semampu ku bersama sama dengan bibi . Tapi untuk memenuhi kebutuhan bathin dan biologis ku aku tak tahu harus bagaimana benar benar membuat ku tersiksa .

Aku merasa tak puas hanya dengan permainan tangan ku sendiri sedangkan nafsu ku semakin hari semakin besar tak bisa aku tahan . Benar benar membuat ku merasa sangat tersiksa sekali dengan beban birahi yang ku tanggung ini .

Pernah terpikir untuk mencari lelaki lain untuk memuaskan dahaga birahi ku yang benar benar haus untuk merasakan entotan di memek ku yang sudah lama kering kerontang . Namun aku tak mau hidup ku semakin hancur dan nama baik ku juga keluarga ku semakin hancur nanti nya . Sementara kang Arif sendiri sudah lama tak pernah aku bertemu dengan nya hanya dari cerita teh Uum kalau Kang Arif sudah cukup lama tak pulang kampung karena kesibukan pekerjaan nya di kota .

Mang ikin sendiri seperti nya mulai menyadari kalau ia tak bisa lagi ngaceng sehingga akhir akhir ini sering terlihat murung dan sedih membuat ku merasa sedih dan kasihan terhadap nya . Aku merasa semua kebahagiaan hidup kami sudah benar benar terampas .

*****

" Mang ,,,, Asih mau nganterin emping pesenan nya bu haji dulu ya ,,, ". Pamit ku pada mang ikin yang tengah duduk di teras rumah .

" Iyaa sok ,,,,, " . Jawab ku singkat .

Aku menyalami tangan nya dan sempat mengecup pipi mang ikin yang semakin kurus sebelum berangkat . Tak ku hiraukan rasa berat di tangan ku dari emping yang tengah aku jinjing . Tubuh kurus ku dengan langkah penuh semangat terus melangkahkan kaki menuju rumah bu Haji .

" Teh Asih mau kemana ,,,,, ". Sebuah suara membuat ku memelankan langkah .

" Eeeh Euis ,,,,, ini mau nganterin emping ke bu Haji ,,, ". Jawab ku menahan rasa sesak yang tiba tiba memenuhi rongga dada ku .

Bagaimana tidak di depan ku ada Euis yang tengah menggandeng mesra tangan A Burhan . Dan seperti biasa A Burhan selalu membuang muka setiap kali aku bertemu dengan nya membuat hati ku semakin teriris dan merasa bersalah terhadap nya .

" Jangan bawa yang berat berat teh Asih ,,, kasihan dede bayi nya ,,, sudah berapa bulan sekarang ? ". Tanya Euis selalu ramah .

" Sudah mau tujuh bulan ,,,, ". Jawab ku menundukan kepala ku .

" Syukur lah Teh ,,,, sing sehat sehat ya ,,, ini Euis juga mau ke ibu bidan ,,,, sudah telat tiga minggu teh ,,, semoga saja udah ngisi ,,, ". Balas Euis sumringah seraya mengelus perut datar nya .

Suara lembut Euis terdengar seperti sambaran petir buat ku . Entah kenapa hati ku semakin terasa sakit dan perih rasa nya mendengar Euis sudah telat datang bulan dan kemungkinan tengah mengandung janin dari benih A Burhan suami nya .

" Yawdah Teh ,,, Euis duluan ya ,,, hayuu A ,,,,, ". Pamit nya pada ku dan mengamit tangan A Burhan semakin erat .

A Burhan kembali membuang wajah nya seperti merasa jijik melihat ku tanpa sepatah kata pun yang ia ucapkan . Aku masih berdiam diri mematung memandang Euis dan A Burhan yang berjalan menjauh dari ku . Ini bukan kali pertama aku melihat kemesraan Euis dan A Burhan namun tetap saja terasa menyakitkan hati ku . Terlebih melihat penampilan Euis sekarang .

Sejak menjadi istri A Burhan Euis semakin terlihat cantik dan menawan dengan pakaian bagus yang senantiasa membalut tubuh nya . Perhiasan emas yang di kenakan nya membuat nya semakin terlihat anggun dan menjadi tanda status sosial nya . Terkadang aku merasa iri dan merutuki nasib buruk ku .

Andai saja aku yang menjadi istrinya A Burhan mungkin sekarang hidup ku sudah enak dan bahagia seperti yang di rasakan Euis sekarang . Sementara keadaan ku sekarang ibarat langit dan bumi dengan nya . Pakaian yang aku kenakan sudah usang dan lebih pantas menjadi serbet sudah sangat tidak layak pakai . Tapi mau bagaimana lagi karena hanya pakaian seperti ini yang aku miliki . Hidup ku yang begitu susah Jangan kan untuk membeli pakaian bagus dan perhiasan mewah . Untuk makan dan membeli obat mang ikin saja aku dan bi nani harus pinjam uang kesana kemari .

" Menyedihkan sekali memang Asih jalan hidup mu ,,, ". Ungkap hati ku hingga tak terasa air mata ku mengalir .

*****

Rasa sedih ku sedikit terobati saat bu Haji yang memang terkenal sangat dermawan ini memberiku uang lebih membayar upah pada ku membuat ku terharu dan beberapa kali mengucap rasa terima kasih pada nya .

Panas mentari belum terasa terik menyengat tubuh membuat ku sepulang dari bu haji memutuskan untuk ke sawah sebentar menemui bibi sekalian memetik kangkung dan daun singkong untuk lalab dan sayur untuk makan nanti siang .

" Neng ,,,, Neng Asih ,,,, mau kemana ,,,,, ". Tanya Mang Kosim saat berpapasan dengan ku di jalan .

" Eeh Mang Kosim ,,,, ini mau ke sawah ,,, ". Jawab ku melempar senyum .

" Mumpung ketemu ya neng Asih ,,,, ada yang mau saya omongin ,,,, ". Ujar mang Kosim dengan wajah serius .

" Mangga mang ,,, ada apa ya ? ,,,".

" Begini neng Asih ,,, tolong bilangin sama bibi kamu ,,,, upah ngebajak sawah musim tandur kemaren gimana ,,,, ini sudah mau panen lagi belum di bayar juga ,,, ". Ujar Mang Kosim membuat ku merasa malu dan tak enak hati dengan nya .

" Ooh iya mang ,,, punten pisan ya ,,, Asih gak tahu ,,, nanti Asih bilangin sama bibi ,,,, ". Balas ku .

" Iya Neng Asih ,,, tolong ya ,,, Saya lagi butuh uang ,,,, Anak saya yang kecil lagi sakit ,,, istri belum juga ngirim uang ,,,, " . Keluh nya .

" Mu ,,, muhun mang ,,,, punten pisan ya ,,, ". Balas ku semakin tak enak hati pada nya .

Mang kosim ini memang biasa ngebajak sawah dengan kerbau nya jika musim tandur tiba . Usia nya tak beda jauh dengan mang ikin mungkin lebih muda satu atau dua tahun dari mang ikin dan yang aku tahu istri nya bekerja sebagai TKW di luar negeri . Dan kedua anak nya di asuh oleh mertua nya yang sudah tua dan rumah mang kosim sendiri tak begitu jauh dari rumah ku .

Sepanjang perjalanan menuju sawah aku tak enak hati dan terus kepikiran dengan apa yang di sampaikan oleh mang kosim . Aku tahu pasti bibi saat ini sama sekali tidak punya uang bahkan saat sarapan tadi pun bibi hanya dengan garam saja karena tempe hanya cukup buat ku dan mang ikin saja .

Sementara uang yang aku dapat dari upah membuat emping rencana nya mau aku belikan obat untuk mang ikin . Namun bisa saja sebenar nya aku bayarkan pada mang kosim namun akan aku tanyakan dulu sama bibi bagaimana baik nya .

Semilir angin menerpa kulit tubuh ku memberikan rasa sejuk . Tanaman padi yang menguning siap di panen tampak bergoyang goyang tertiup angin . Dengan hati hati aku berjalan di atas jalan setapak menuju saung di ujung selatan . Di sana banyak tanaman kangkung dekat kolam kecil dan juga tanaman singkong yang di tanam bibi . Dan seperti nya bibi juga tengah berisitirahat di saung karena tak ku temukan ia di kotakan padi .

Dengan hati hati ku langkahkan kaki jenjang ku menuju saung karena jalan yang lumayan licin bekas hujan semalam . Semakin dekat menuju saung samar telinga ku mendengar suara bibi yang terdengar seperti tengah menahan rasa sakit .

" Aduuhhh ,,,, Aaduuhh ,,,, " .

" Bibi ,,,, " . Panik ku dan mempercepat langkah kaki karena merasa khawatir . Takut bibi kenapa napa . Semakin dekat suara rintihan kesakitan itu semakin jelas terdengar .

" Deeeggghh ,,,, ".

Mata ku melotot dan langkah ku terhenti . Dada ku terasa sesak saat ku lihat apa yang sedang terjadi pada bibi . Di atas kayu di dalam saung sana ku lihat bibi tengah mengaduh dan merintih kesakitan . Dan seseorang tengah menindih badan bibi di atas nya dengan pantat maju mundur dengan cepat .

" Aduuh ,,, oouhhh ,,, aduuh ,,, oouhh ,,, aduuhh ,,, " . Rintih bibi tiada henti .

Posisi bibi dalam keadaan mengangkang dengan pantat terangkat . Kain batik yang ia kenakan sudah teronggok jatuh di tanah di bawah saung bertumpuk dengan celana dan sempak yang ku yakini milik lelaki yang tengah mengentoti bibi .

" Aaakkhh ,,, aduuh ,,, aduuh ,,,, " . Bibi menjerit saat pantat lelaki hitam itu menghentak kuat menumbuk selangkangan bibi membuat dada ku semakin sesak dan nafas ku memburu .

Entah siapa lelaki yang tengah mengentoti bi nani karena posisi mereka membelakangi aku yang sedang memergoki perbuatan mesum mereka . Lelaki itu masih ku lihat memakai kaos biru sementara bagian bawah tubuh nya telanjang .

Mata ku melotot kagum dan kaget saat lelaki itu menarik pantat nya mundur sehingga kontol nya tercabut keluar . Kontol hitam yang besar dan panjang . Bahkan jauh lebih besar dari kontol mang ikin dan kang Arif dengan beberapa butiran aneh di batang kontol nya membuat tubuh ku merinding antara nafsu dan merasa aneh melihat kontol hitam yang tampak basah oleh lendir dari cairan memek bibi .

" Aaoouwww ,,,, aoouuwww ,,, aduuuh ,,, aduuhh ,,,, " . Jerit bibi saat memek nya tampak kesulitan menelan kontol lelaki yang masih belum aku tahu siapa orang nya .

Kaki ku terasa menginjak lem sehingga tak bisa bergerak dan terus terpaku diam di tempat dengan nafas semakin memburu melihat adegan yang semakin panas yang sedang terjadi di depan mata ku . Tubuh ku semakin bergetar di aliri sengatan birahi yang membuat memek ku dengan cepat terasa basah dan becek .

" Aaouuhh ,,,, heunceut kamu nikmat nani ,,,, sempiithh aahh ,,, " . Desah lelaki itu dengan suara parau nya .

Suara itu tidak asing di telinga ku namun suara siapa itu . Aku masih tak begitu yakin karena suara nya parau menahan nafsu birahi yang tengah membakar tubuh nya .

Lelaki itu bangkit berdiri dan mengangkat pantat bi nani tinggi tinggi . Dengan cepat dan kasar lelaki itu mengentoti bi nani yang terus mengaduh merintih dan mengerang .

" Plookk ,,,, plookk ,,, pllookk ,,, ". Suara bertemu nya selangkangan mereka membuat tubuh ku blingsatan menahan nafsu .

" Aaduuh ,,, aampun pak mandor ,,,, ampun ,,,,,, aahhhh ,,, aaoouuwww ,,,". Jerit bi Nani lagi .

" Pak Mandor ,,,, ? Jadi lelaki yang sedang mengentoti bibi itu adalah pak mandor ? ".

" Kontol hitam yang besar, panjang dan ada butiran butiran aneh seperti biji tasbeh itu kontol milik pak mandor ,,, ". Bathin ku merinding .

" Aaahh ,,,,, pak mandoorr ,,, auuhhh ,,, sampee akuu pak mandoor sampee ,,, aahhh muncraatthh ,,, " . Erang bibi keras seolah tak perduli ada orang yang mendengar jeritan klimaks nya .

" Oouhh ,,, terus nani ,,, terus semprot kanjut saya ,,,, oouuhh enak nani henceut nani makin becek dan hangat ,,,, aakhh ,,, ". Dengus lelaki yang rupa nya itu adalah pak mandor semakin kesetanan merojok memek bi nani yang sudah licin berlendir .

" Oouhh ,,,, ampuunhh pak mandor ,,, ampuun ,,, sudaah pak mandor ,,, aahh ngilu heunceut saya ,,, " . Ringis bibi .

Pak mandor menurunkan pantat bi Nani dan ia dengan cepat menindih tubuh semok bi nani . Pantat nya kembali maju mundur dengan cepat menyodok memek bi nani membuat ku yang melihat nya merasa megap megap .

" Oouuhh ,,,, nikmat nani heunceut kamu ,,, nikmat ,,, oouuhh ayoo nani bucathh lagii ,,, aaahh ayoo bucatin lagi heunceut kamu ,,,, saya mau bucatthh ,,, aaah ayoo nani bucaathh barengghh ,,,, ssshhh ,,,,,oouhhh ,,,, ".

Aku yang melihat nya saja sudah merasa ngos ngosan di entot begitu cepat dan liar bagaimana bi nani yang sedang merasakan nya langsung . Tubuh nya tampak menggelapar dan kelojotan di susul jeritan lirih dari bibir nya .

" Aaarrghhh ,,, bucaathh nani ,,,,, aaaarrggghh ,,,, bucatthh ,,,, ". Geram pak mandor menghentak kuat dan keras saat kontol besar nya menyemburkan pejuh di rahim bi nani .

Seketika suasana hening hanya deru nafas mereka yang ngos ngosan yang terdengar di sahuti suara burung . Sedang nafas ku sendiri masih memburu dan perlahan kaki ku mulai bisa di gerakan . Perlahan aku berjalan mundur namun sial ranting pohon membuat ku terpeleset .

" Buughh ,,,, Addduuuhh ,,,, ". Pekik ku keras .

" Asiihh ,,,,, ". Pekik bibi kaget dengan wajah pucat pasi melihat ku terjatuh di luar saung .

" Assiiih ,,,, kaaa ,,, kamuu ". Pekik nya lagi berusaha membenahi pakaian nya dengan wajah yang semakin pucat pasi begitu juga dengan pak mandor .

Aku berusaha bangun berdiri dengan mata masih menatap bagian bawah tubuh bi nani dan pak mandor yang masih polos . Tubuh ku bergidik melihat kontol pak mandor yang masih tampak mengacung dan basah licin dengan cairan orgasme mereka berdua yang menyatu .
 
Kegiatan ane tiap hari
Bedug maghrib-buka puasa-cek semprot-liat asih belum update-tutup lagi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd