Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Update tipis abis tarawih ya hu wkwkwk silahkan disimak


Pull Me Closer

Pagi ini aku bangun dengan masih merasakan apa yang aku rasakan semalam, aku masih bisa merasakan sensasi nikmatnya namun juga rasa campur aduk di hatiku aku masih terduduk di kasur mencerna isi hati dan pikiranku sendiri

*Clink*

Suara notifikasi handphone membuyarkan lamunanku, aku meraihnya pesan dari Aldy mengucapkan selamat pagi, jam masih menunjukkan pukul 6:15 ternyata aku bangun lebih pagi dari kemarin, aku pun membalas pesan dari Aldy.

Rizka : Maaf ya sayang semalem aku ketiduran.

Aldy : ga apa apa sayang kamu pasti capek, oh iya sayang aku 2 hari lagi juga mau ke kota W

Aku sedikit terkejut membaca pesan tersebut karna sejauh yang kutahu Aldy tidak memiliki kerabat yang tinggal di kota ini.

Rizka : lho kenapa sayang, mau nusul aku?

Aldy : hahaha maunya sih begitu, ini kakak sepupuku mau ada lamaran aku dan ibuku diminta buat datang, mungkin 2-3 hari aku disana, kalau ketemu bisa ga sayang?

Rizka : memang daerah mana sayang?

Aldy mengirimkan foto undangan dengan alamat cukup jelas, nama daerahnya asing bagiku selain karna aku bukan asli kota ini aku juga buta map.

Rizka : waduh aku ngga tau itu daerah mana sayang, nanti biar aku tanya tanteku dulu ya.

Aldy : oke sayang nanti kabarin ya, aku mau siap siap diajak futsal Rama, mau ikut turnamen katanya bulan depan

Rizka : oke sayang semangat yaa.

Setelahnya aku beranjak dari kasur dan keluar kamar setelah cuci muka aku menghampiri Olive dan Tanteku yang sedang di dapur.

Tante Ratri : udah bangun Riz, bentar ya tante baru mau masak.

Rizka : iya Tante, aku bantuin ya?

Tante Ratri : ngga usah Tante sama Olive aja, katanya dia mau belajar supaya lancar masaknya

Rizka : kamu kenapa sekarang jadi suka masak sih Liv?

Olive : aku besok mau masuk SMK Tata Boga kak, pengen jadi chef.

Rizka : wiih keren baru kelas 1 SMP udah kepikiran jurusan SMK.

Olive : menatap masa depan, biar siap.

Ucap Olive sambil memanjangkan tangannya kedepan, ada ada saja tingkahnya

Tante Ratri : oh iya Riz, kamu tolong bangunin Chiesa ya kata pelatihnya nanti jam setengah 9 latihan ada kumpul, katanya dari semalem ga bisa dihubungi dia, las latihan pelatihnya juga lupa bilang.

*Degh*

Aku terkejut dan sedikit binggung menanggapinya, tidak mungkin aku tolak juga permintaan itu, aku hanya terdiam disitu, adegan adegan semalam terlintas dibenak ku.

Tante Ratri : Riz, kamu gapapa kan?

Ucap Tante Ratri mengaburkan khayalanku

Rizka : eh, gapapa Tante, yauda aku bangunin Chiesa dulu.

Akupun langsung berjalan kearah kamarnya, pintunya tertutup aku ketuk pintunya dan memanggil namanya, tidak ada respon, aku ragu untuk membukanya tapi akhirnya aku mempunyai keberanian untuk membukanya seketika itu pula aroma harum yang manis itu memasuki hidungku, aku tidak pernah suka asap rokok maupun vape sebelumnya namun ini berbeda, aku melihat sekeliling kamar Chiesa ya layaknya kamar remaja lelaki yang tidak terlalu rapi aku mendekatinya Chiesa yang tertidur, tubuhnya tertutup selimut namun aku yakin dia tidak memakai baju karna lengannya terbuka, saat hendak ku bangun kan aku melihat vapenya berada disampingnya aku lihat pula sebuah botol kecil kuambil botol itu dan kucium ternyata itu cairan yang dipakainya didalam vape aromanya lebih pekat daripada aroma dari asap vape biasanya "purple mint liquid" begitu tulisannya, aku meletakkan botol itu kembali dan mencoba membangunkan Chiesa.

Rizka : Sa, bangun katanya Tante nanti tim mu kumpul.

Ucapku sambil mengguncang tubuhnya perlahan

Rizka : Saa bangun

Ucapku lebih keras guncangan ku pub lebih keras pula, Chiesa kemudian membuka sedikit matanya kukira dia akan bangun namun aku salah, dia melingkarkan tangannya di leherku dan menarik ku ke kasurnya, kini dia tidur sambil memelukku layaknya guling, aku mencoba berontak.

Rizka : Chiesa, apa apaan sih bangun udah dicariin ibu mu

Aku coba menggeliat melepaskan diri, namun nihil yang bisa kulakukan hanya memutar tubuhku tidak lagi menghadap ke Chiesa, aku terus menggeliat mencoba melepaskan diri.

Rizka : Chiesa udah ah bangun dulu iih

Ucapku padanya sembari memukul lengannya yang memelukku diatas dada dan di perut, kemudian kurasakan tangannya bergerak kukira dia akan melepaskan pelukannya namun aku salah dia malah meremas payudaraku

Rizka : heh Chiesa!!!

Seruku kepadanya namun karna perubahan posisi tangan itu aku bisa melepaskan diri, aku berdiri didepannya dan aku pun memarahinya

Rizka : kamu ini lama lama ga sopan banget sih sa, ngelunjak banget, udah buruan bangun.

Ucapku sambil menariknya, diapun duduk memandangiku.

Rizka : udah bangun sekarang dicariin tan....EEK!! Chiesa!.

Belum selesai ucapanku Chiesa berdiri, selain tanpa baju dia tidur juga tanpa celana oleh karenanya saat dia berdiri kontolnya terpampang jelas.

Rizka : Chiesa pake baju sama celana dulu iih!!

Ucapku sembari menutup mata dengan tanganku.

Chiesa : kenapa sih mbak semalem kan juga liat.

Ucapnya sembari mendekatkan diri, dia mencoba meraihku, namun aku berhasil melarikan diri kali ini, aku lari dan berhasil mencapai dapur.

Tante Ratri : udah bangun adekmu Riz?

Rizka : udah tante, udah bersemangat kelihatannya tadi

Jawabku sekenanya, aku mengambil minum dan langsung duduk dimeja makan tak lama masakan Tante ku dan olive selesai aku membantu menyiapkannya, kemudian Chiesa terlihat sudah siap dengan tas kecil dan kaos volinya ikut duduk di meja makan aku menatapnya sinis, Chiesa nampak kebingungan.

Rizka : oh iya Tante, om kemana?

Tanyaku membuka percakapan.

Tante Ratri : Om mu tadi pagi di telefon katanya ada masalah di lokasi baru jadi subuh subuh udah berangkat deh.

Jawab Tanteku, oh iya om ku bekerja sebagai seorang kontraktor saat ini dia sedang mengerjakan proyek pembangunan pusat perbelanjaan baru di kota ini.

Rizka : oh iya Tante aku mau tanya, tante tau alamat ini dimana?

Tanyaku sembari menunjukan alamat yang dikirimkan Aldy tadi pagi.

Tante Ratri : ooh ini mah dekat tempat latihannya Chiesa Riz, kenapa kamu mau kesana?

Rizka : emm itu belum tau sih tant, jauh nga tante?

Chiesa : engga kok, dari pinusan kemarin tinggal dikit lagi 15 menit dari situ paling

Jawab Chiesa yang sedari tadi memperhatikan percakapanku dengan Tante Ratri.

Chiesa : emang mau ngapain kesitu, ga ada apa apa daerah situ mbak.

Rizka : emm cowokku mau kesitu ada acara siapa tau bisa ketemu ehehe.

Jawabku singkat.

Tante Ratri : ooh ya ga apa apaa, ikut aja sekalian pas Chiesa latihan.

Jawab tanteku menanggapi perkataan ku, kulihat Chiesa tidak lagi tertarik dengan pembahasan kami, dia menghabiskan sarapannya dan langsung berangkat.

Hari itu hanya kuhabiskan bersama Tante dan Olive, tante mengajakku untuk menata bunga bunga miliknya, kami bertiga mengabiskan hari dengan berkebun saat sore datang Tante mengajak kami kerumah kakek ku, kami disana hingga larut

*Clink*

Sebuah pesan WhatsApp masuk dari Chiesa

Chiesa : mbak pada kemana, ibu ga bisa aku hubungi.

Rizka : baru ditempat kakek, kamu udah pulang?

Chiesa : udah ga bisa masuk rumah.

Rizka : kuncinya di pot, nyusul sini aja daripada dirumah sendiri.

Setelahnya tidak ada jawaban dari Chiesa, namun tak lama ada suara mobil masuk ke pekarangan rumah kakek ku ternyata itu Om ku yang baru saja pulang, setelah menyambutnya kami duduk dan bercengkrama di ruang tamu tak lama suara deru sepeda motor masuk ke pekarangan rumah kakekku tentu saja itu Chiesa, dia masuk dan ikut bersama kami mengobrol hingga pukul 23:30.

Chiesa : Ayah sama ibu mau pulang apa mau tidur sini?

Om Hendra : kalo ayah pulang sih, besok mau ke kota S ketemu investor bahas masalah hari ini.

Tante Ratri : ibu juga ngikut ayah, tapi kalau kalian mau nemenin kakek ga apa apa, Budhe Santi juga lagi ga bisa kesini.

Chiesa : aku sih ga masalah, adek sama mba Rizka gimana?

Olive : aku mau pulang aja mas, besok pagi abis subuh mau jalan jalan sama temen temen heheh.

Chiesa : yaudah, Mba Rizka nemenin aku disini ya biar ga gabut.

Aku binggung harus menjawab apa, pikiran ku terbang membayangkan apa yang akan terjadi, Chiesa menatapku tajam menunggu jawaban.

Rizka : iya

Jawabku singkat, setelahnya aku pamit kekamar mandi mencuci mukaku dan menatap cermin yang berada diluar kamar mandi "kenapa aku iyakan?" tanyaku pada diri sendiri, aku pun berjalan kedepan ku dapati rumah sudah sepi, kakekku sudah masuk ke kamar, motor Chiesa sudah masuk kedalam dan mobil omku juga sudah tak ada, hanya tinggal Chiesa duduk diruang tamu menghisap vapenya aromanya kembali menghipnotis, ku hampiri Chiesa aku berdiri disampingnya.

Rizka : udah pada pulang?

Chiesa : udah,baru aja.

Chiesa sekali lagi menghisap vapenya dan lalu berdiri, dia memeg
ang pipiku dan membelai rambutku sembari mendekatkan kepalaku kearahnya kembali kami berciuman malam itu, sesuatu yang tak terelakkan dan sudah aku duga akan terjadi.
 
Update menemani sahurnya suhu, enjoy

Hide and seek


Ciuman dari Chiesa ku terima dengan hangat, rasa manisnya lebih dari biasanya ada sedikit hint rasa anggur disitu kurasa ini karna vapenya, apa ini juga yang membuatku sangat menikmatinya dan sesuatu yang membuatnya sangat berbeda dari ciuman Aldy mengingat dia tidak menggunakan vape apalagi merokok, ciuman Chiesa terasa lebih lembut dari biasanya tapi tetap saja kurasakan nafsu yang menggebu, sambil terus mencium ku Chiesa mendorong ku kebelakang yang ku ikuti dengan langkah pelan hingga akhirnya kami sampai di depan TV yang sebenarnya tidak jauh dari ruang tamu, disitu kemudian dengan perlahan dan tanpa melepas ciuman Chiesa merebahkan tubuhku diatas kasur yang biasa memang digunakan siapa saja yang menunggu kakek ku.

Rumah yang luas ini hanya dipenuhi suara decakan bibir kami beradu dan nafas kami yang memburu, Chiesa berada diatasku dengan kakinya ditekuk sehingga dia tidak menindih ku serta tangan kirinya memegang kepalaku dan tangan kanannya menggenggam tanganku, setelah beberapa saat Chiesa melepaskan ciumannya nafasnya dan nafasku saling memburu seakan sinkron satu sama lain, kami hanya saling menatap tatapan Chiesa sayu namun juga sangat dalam pada waktu yang sama, entah kenapa terasa sangat penuh arti.

Chiesa : Mbak kamu cantik banget, aku sayang kamu.

Ucapnya sambil membelai rambutku dan mengecup keningku, aku tak membalas ucapannya namun tanganku bergerak membelai pipinya dan menariknya ke arahku kali ini aku yang mencium Chiesa, kembali kami berpanggutan lebih panas dari sebelumnya ciuman kami terasa lebih membara, kali ini Chiesa menindih tubuhku, kami berpelukan dan terus berciuman lidah kami beradu tangan Chiesa kini berada di punggung ku akupun melingkarkan tanganku dipunggungnya, kemudian Chiesa mulai meraba tubuhku sampailah dia ke pantatku dia kemudia meremasnya, dengan mudah tangannya masuk kedalam celanaku karna aku mengenakan baju tidur kain yang cukup longgar dia dengan leluasa menjamah tubuhku, tanpa kusadari chiesa sudah melepaskan celanaku dan melemparkannya ke kursi disamping kami Chiesa kemudian melepaskan ciuman kami, aku hanya terdiam melihat Chiesa mencoba melepaskan kancing bajuku tak butuh waktu lama untuk semua kancingku terbuka, aku masih mengenakan tanktop saat itu jadi tubuh ku tak langsung terekspos, Chiesa kemudian juga melempar bajuku kearah yang sama dia mencoba melepaskan tanktop ku namun karna terlalu ketat dia agak kesulitan diapun mengangkat badanku dan membantu ku untuk duduk terlepaslah tanktopku saat ini badanku terekspos hanya tertutup pakaian dalam, Chiesa kemudian juga melucuti bajunya terpampang jelas bahwa dia tidak memakai pakaian dalam dia langsung bugil dihadapan ku.

Chiesa : emut lagi ya mbak.

Ucapnya sambil mengarahkan kontolnya kewajah ku, tanpa komando aku meraih kontolnya dan mulai mengocoknya.

Chiesa : ehmmm...ssh...enakh...mbhakk

Ucap Chiesa sambil menahan desahannya, sejurus kemudian entah apa yang merasuki ku akupun mulai menjilati kepala kontol, Chiesa hanya bisa menggelinjang dan mendesis pelan, dengan perlahan aku mulai memasukan kontol Chiesa ke mulutku dibarengi dengan Chiesa yang menahan kepalaku dan mulai mengerakkan pinggulnya secara agresif seolah olah dia sedang menyetubuhi kepalaku, Chiesa terus mendesis pelan sementara aku tak bisa mengeluarkan suara apapun hanya suara kontol Chiesa yang beradu dengan rongga mulutku yang basah, namun tak lama Chiesa mengeluarkan kontolnya dari mulutku dan kemudian dia membantuku berdiri, dan kemudian dia kembali mencium ku lidah kami langsung beradu saat itu pula Chiesa kembali mencoba melepaskan celana dalamku.

Rizka : jangan sa, jangan yang itu

Ucapku saat melepasnya ciuman kami dan tangan ku yang mencegah tanganya, Chiesa menuruti permintaanku namun Chiesa tak menyerah dan beralih untuk melepaskan bra milikku, yang mana dia berhasil dan mempertontonkan payudaraku

Chiesa : yang ini aja kalo gitu

Ucapnya sembari sedikit tersenyum dan memegang payudara kananku, yang ku sambut dengan anggukan, mendapatkan lampu hijau chiesa langsung saja menggenyotnya bagaikan bayi aku membelai rambutnya, yang kurasakan sesuatu perasaan yang aneh geli dan enak sekali

Rizka : emh saa.....,gelhiii aakhh, emmm, AWWW!!, ga usah digigit.

Ucapku sambil menahan desah dan rasa sakit karna Chiesa mengigit puting payudaraku, Chiesa hanya menatapku sambil tersenyum tipis dan kembali melanjutkan jilatannya di payudaraku, saat itu pula dia memelukku dan merebahkan diriku ke kasur, kembali dia menindih ku tanpa melepaskan payudaraku dari mulutnya terus dia jilat dan dan kenyot

*Clack*

Aku dan Chiesa terkejut mendengar suara itu yang berasal dari ujung ruangan, kamar kakek, Chiesa langsung saja melepaskan kenyotanya dan dan mengambil selimut dan melemparkannya dengan cepat diatas kami, benar saja kakek keluar dari kamarnya dan menuju kamar mandi kesempatan itu dimanfaatkan Chiesa untuk memunguti baju kami Chiesa hanya mengenakan bajunya akupun mengikuti apa yang dia lakukan dan menutupi sisa tubuh kami dengan selimut, beruntungnya kakek tidak melihat aktifitas kami karna masih tertutup kursi, bisa kurasakan jantungku berdegup cukup kencang aku yakin begitu pula Chiesa, tak lama kekek kembali muncul setelah dari kamar mandi kukira kakek langsung kembali ke kamar tidur, namun tidak kudengar langkah kakek berjalan kearah kami jantungku semakin berdegup kencang akupun berpura pura tidur sambil memeluk guling dan memunggungi Chiesa, Kakek pun melintas didepan kami ternyata beliau hanya mematikan lampu depan yang aku dan Chiesa lupa matikan, aku sedikit lega setelahnya kakek kembali ke kamarnya dan aku kira Chiesa akan menyudahi aksinya malam ini akupun mencoba untuk tidur, namun aku salah Chiesa mendekatkan dirinya kearahku dan mulai memeluk ku.

Rizka : Chiesa kamu ngapain?

Chiesa : nanggung mbak.

Ucap chiesa sembari meremas payudaraku.

Rizka : nanti kalau kakek keluar lagi lho Sa.

Tak ada balasan dari chiesa yang terus meremas payudaraku, namun tak lama dia berhenti ternyata dia hanya beralih ke bawah dia meremas pantatku dan menggerayanginya hingga ke bagian depan, dia mulai mengerjakan tangganya tepat diatas kemaluanku dari luar celana dalamku

Rizka : ooh....ahh, Chie...shaah, kamu apaun ssshh

Ucapku saat mendapatkan rangsangan dari Chies, dia terus melakukan hingga aku merasa sangat basah di area kemaluanku kemudian dia berhenti lalu kurasakan ada benda lain disitu Chiesa mengganti tangganya dengan kontolnya, dia mulai mengerakkan pinggulnya dan menggesek kontolnya dengan kemaluanku dari luar celana dalamku, sensasinya lebih nikmat dari yang kemarin kurasakan.

Rizka : euuhh.
..Chiesaaah..., eemmh....., enakkh shaaa

Chies : iya mbhakk, akh..., anget banget mbakhhh

Ucap kami berdua sembari menahan desahan kami, Chiesa kemudian memegang kepalaku dan mengarahkanya untuk menciumnya, kami kembali berciuman, Chiesa terus menggoyangkan pinggulnya, rasanya sangat nikmat, aku kembali merasakan akan ada sesuatu yang keluar, kali ini aku biarkan saja tanpa memberitahu Chiesa benar saja kurasakan kemaluanku sangat hangat dan rasa nikmat menjalari seluruh tubuhku.

Rizka : eemmhh...., achhh

Desahku keluar dari sela ciuman kami, setelah itu kurasakan Chiesa mempercepat temponya tak lama Chiesa pun seperti mengejang dan melepaskan ciumannya, Chiesa memuntahkan Spermanya ke selimut, guling yang ada di depanku dan pahaku, Chisa mempererat pelukannya dan tak lama kamipun tertidur.

Chiesa : mbak, mbak bangun

Itu kata pertama yang kudengar saat aku akan bangun, Chiesa membangunkan ku dan akupun agak terkejut langsung menyadari apa yang kita lakukan semalam.

Rizka : heh, sekarang jam berapa?

Ucapnya panik sambil mencari celanaku, yang kemudian ketemu dan langsung ku kenakan.

Chiesa : baru setengah 6 mbak, aku tadi dibangunin kakek dianak subuhan.

Rizka : hah subuhan?, tapi kamu kan abis begitu.

Chiesa : engga kok aku dah mandi, sama Kakek disuruh mandi dulu katanya biar kuat paru parunya.

Rizka : hmmm yaudah kalo gitu, kakek kemana?

Chiesa : biasa jalan jalan pagi, aku pulang duluan kakek mampir tempat pak Bowo, kita beberes dulu ya mbak.

Ucap Chiesa yang aku sambut dengan anggukan, kami menganti sprei kasur dan juga sarung bantal, aku lanjutkan dengan mandi setelahnya aku membuat sarapan untuk kita bertiga, saat aku sedang memasak Chiesa memelukku dari belakang

Rizka : nanti ini gosong lho.

Chiea : gosong pun ku makan, masakannya mbak ini juga kok

Kami bercanda sangat bebas seperti layaknya suami istri, yang mana sebenarnya aneh karna kami adalah saudara, ditengah bercandaan itu Chiesa memutar balikan badanku dan menciumiku, seperti biasa hangat dan manis, Chiesa mencium ku sambil meremas pantat ku, kemudian lidah kami ikut bermain dalam ciuman itu.

Kakek : Assalamualaikum.

Ucap kakek dari luar saat masuk, Chiesa segera melepas ciumannya dan langsung sigap di posisi membuat teh

Kakek : keren cucuku kompak hahahaha.

Ucap kakek melihat kami, aku dan Chiesa hanya saling mencuri pandang dan tersenyum, kamipun sarapan bersama sambil mengobrol kami dirumah kakek hingga pukul 9:30, saat hendak pulang aku baru mengecek HPku, beberapa pesan dari Aldy, karena disini memiliki koneksi yang buruk Aldy tidak masalah aku jarang mengabari.

Aldy 07:30 : Sayang aku OTW dari rumah

Aku baru ingat hari ini aldy berangkat ke kota W ini.

Aldy 08:45 : aku baru sampai

Rizka : iya sayang, Alhamdulillah, jadi mau ketemu kah?

Tanyaku pada Aldy yang kemudian aku simpan handphone ku dan berpamitan pada kakek untuk kembali kerumah tante ku, sesampainya dirumah tante Aldy belum membalas pesanku akupun langsung menuju ruang Tv disitu ada Olive yang sedang menonton kartun

*Clink*

Setelah hampir 2 jam pesan baru masuk dari Aldy

Aldy : jadi sayang, besok gimana?

Rizka : emm sebentar aku tanya saudaraku dulu, soalnya itu daerah deket tempat dia latihan

Akupun menuju kamar Chiesa, namun tidak ada orang kudapati Chiesa berada didepan sedang memakai sepatu dan berdandan rapi.

Rizka : wih ganteng amat mau kemana nih

Chiesa : ngapel dong anak muda kok

Ucap Chiesa sambil tersenyum.

Rizka : dih gegayaan

Chiesa : cie cemburu, engga kok mbak sayang, mau nganter berkas perprov, ada apa?

Rizka : dih PD, emm besok latihan kamu?

Chiesa : latihan pagi kayaknya, kenapa?

Rizka : ehehe, emm ngikut sampe tempat latihan mu, mau ketemu cowokku eheheh, boleh?

Chiesa yang tadinya tersenyum berubah agak cemberut.

Chiesa : hmm iya deh.

Jawab Chiesa sembari berdiri menuju motornya.

Rizka : cie cemburu.

Ucapku bercanda.

Chiesa : dih PD bet.

Ucap Chiesa sembari berlalu dengan motornya, setelah Chiesa pergi aku menghubungi Aldy.

Rizka : bisa sayang besok di GOR Duta Sehat ya, kamu tau?

Aldy : tau deh kayaknya tadi aku lewat, akh juga bawa motor sendiri jadi agak bebas wkwkw

Rizka : lho kok naik motor aku kira rombongan.

Aldy : biasalah biar bisa jalan jalan sama ayang wkwmw

Rizka : dasar yaudah besok ya ketemu disitu aja, oke?

Aldy : oke sayang jam berapa?

Rizka : jam set 10 biasanya Chiesa berangkatnya, aman?

Aldy : aman sayang

Setelahnya aku kembali ke dalam dan menonton tv, hari itu tidak ada kejadian menarik malahan aku tidur cepat, keesokan paginya aku dibangunkan lagi oleh Chiesa.

Chiesa : Mbak bangun, jadi bareng nggak?

Ucap Chiesa sembari menggoyangkan tubuhku

Rizka : iya jadi, jam berapa ini?

Chiesa: setengah 7 ,mandi dulu sana

Aku tak banyak bertanya kenapa pagi sekali, akupun langsung mandi dan bersiap, saat aku selesai Chiesa sudah ada dimotornya, kamipun langsung berangkat, perjalananya tenang tanpa ada sepatah katapun keluar dari Chiesa, saat aku mengajaknya bicara dia hanya diam, tak terasa kamipun sampai ditujuan, jam masih menunjukkan pukul 8:45 namun aku tetap mengabari Aldy.

Rizka 📸 : Aku sudah sampai

Aldy belum membalas.

Chiesa : ayok masuk dulu, dingin diluar

Rizka : masih sepi gini, emang udah buka, emang ada orang?

Chiesa : hari ini jadwalku piket, aku bawa kunci suruh bebersih dulu

Aku ha ya mengangguk dan mengikuti Chiesa, dia menuju ke lantai 2 GOR dan aku tetap mengikutinya, diatas seperti ruang perkembangan ringan dan ruang sekretariat, aku pun berkeliling melihat lihat, saat aku melihat keluar jendela besar yang langsung mengarah ke parkiran tiba tiba Chiesa memelukku dari belakang.

Rizka : Eeh Chiesa ngapai....

Tanpa sempat menyelesaikan ucapanku Chiesa langsung membalikkan badanku dan menciumku, tangannya langsung menggerayangiku dan membuka resleting celana jeansku, Chiesa langsung menggesek tangannya ke kemaluan ku dari luar celana dalamku, ciuman terasa lebih liar dan bernafsu, tak lama kudengar suara motor masuk ke area parkir akupun membalikan badanku dan terlihat bahwa itu Aldy, saat itu Chiesa langsung saja mendorongku ke arah jendela dan menurunkan celana jeansku, tanpa melepaskan celana dalamku Chiesa langsung menempelkan kontol dan menjepitnya diantara pahaku.

Rizka : ouuuh, Chiesa nan... nanthii..,kheliatan dari lhuaaar

Chiesa : enggak kacanya gelap, toh kota dilantai dua

Sejurus kemudian Chiesa mempercepat gerakannya, aku dapat langsung melihat Aldy di posisi ini memainkan handphonenya, aku hanya bisa berharap Aldy tidak melihatku dalam posisi ini, namun aku merasa ada sensasi berbeda dari biasanya saat seperti ini.

Rizka : aah aahh..... CHIESA AAAHH!!!

Lenguhan ku lebih keras saat kepala kontol Chiesa menekan kemaluanku dari luar celana dalamku

Rizka :aouuuh, eenakhhh, Saaahhh.....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd