Di dalam kamar, aku melepaskan jilbab, sweater hoodie, dan celana panjangku. Yang tersisa tinggal tanktop dan celana short yang sebelumnya aku pakai. Aku istirahat sebentar, tiduran di kasurku dan memainkan HP. Lumayan banyak pesan yang masuk. Ryan mengabarkan kalau minggu depan dia libur hari selasa, Fahmi mengingatkan kalau besok yang kebetulan hari sabtu kami jadi jalan-jalan, teman-teman SMA-ku yang merencanakan untuk berkumpul entah kapan, dan ada juga pesan dari Farid. Setelah membalas semuanya, aku kembali Fokus berbalas pesan dengan Farid. Kembali aku menceritakan semua yang aku alami sampai tadi. Hingga tidak terasa sudah jam 11 malam. Aku teringat dengan Bang Iky.
Setelah menyelesaikan percakapan aku dengan Farid, aku keluar kamar menuju kamar mandi untuk bersih-bersih dan mencuci mukaku. Lalu aku hendak ke kamar Bang Iky. Aku membuka pintu kamarnya, terlihat cukup gelap dan hanya ada lampu tidur yang lumayan redup seperti biasanya. Aku masuk dan menutup pintunya kembali lalu aku berjalan mendekati Bang Iky di kasurnya. Ternyata Bang Iky sudah tertidur dan aku sedikit kecewa, namun aku menyadari bahwa ini juga karena aku terlalu lama hingga Bang Iky tertidur. Setelah aku berada di samping Bang Iky, aku duduk di kasurnya dan Bang Iky tetap saja tertidur. Dengan segala keberanian yang ada, aku nekad menurunkan celana pendek yang Banh Iky pakai hingga karet celananya berada di betisnya, ternyata dia tidak mengenakan celana dalam di dalamnya. Penisnya masih kecil dan tidak tegang berdiri. Aku mengambil posisi dudu di samping pinggang sebelah kiri Bang Iku dan menunduk menciumi penis Bang Iky, membelakangi wajah Bang Iky. Sambil terus menghisap dan menjilat batang penis Bang Iky, sesekali aku menyedotnya kuat-kuat. Setelah beberapa lama aku fokus mencium, menjilat, dan menghisap batang penis Bang Iky tanpa peduli di sekitar, aku merasakan sesuatu yang agak berbeda. Batang penis Bang Iky mulai membesar dan perlahan menjadi tegak berdiri. Tanpa aku sadari juga, ternyata badanku sudah digeser dan sekarang posisinya kakiku mengangkangi tubuh Bang Iky. Terasa celana short dan celana dalamku di loloskan oleh Bang Iky hingga terlepas dari celanaku lalu dengan cepat seperti ada benda benda yang lembut membasahi liang vaginaku. Ternyata Bang Iky juga ikut menjilati vaginaku dan tanpa ada pembicaraan sebelumnya kami sudah ada di posisi 69. Cukup lama kami ada di posisi itu, beberapa kali aku merasa ingin pipis dan mengeluarkan cairan dari vaginaku, aku pun makin bersemangat mencium, menjilat, dan menghisap batang penis Bang Iky. Sampai pada akhirnya setelah kira-kira 15 sampai 20 menit ada di posisi itu, aku merasakan orgasme untuk kesekian kalinya dan aku merasakan kedutan pada batang penis Bang Iky dan lalu memuncratkan cairan kentalnya di mulutku.
Bersambung...