HeroHeroine
Adik Semprot
- Daftar
- 14 Aug 2017
- Post
- 115
- Like diterima
- 706
Waktu pada hari itu terasa cukup cepat. Setelah melakukan kegiatan di rumah seperti makan siang, bersih-bersih rumah, santai di kamar sambil main HP, dan sampai Ayah berangkat, tidak lama kemudian Bang Iky pulang kerja. Seperti biasanya, kalau Bang Iky pulang di jam normal di pulang sekitar jam 7 malam selalu aku yang membukakan pintu karena Ibu repot di dapur atau terkadang istirahat di kamarnya. Hari itu kebetulan Ibu sedang istirahat di kamarnya, dan ketika aku membuka pintu rumah, aku secara reflek memeluk Bang Iky. Awalnya Bang Iky kaget dan menanyakan keberadaan orangtuaku, setelah aku memberi tahu, Bang Iky membalas pelukanku dengan sedikit mendorongku dari teras rumah ke dalam ruang tamu rumahku. Dengan kakinya, Bang Iky menutup pintu. Saat itu aku sedang memakai tanktop berwarna hitam tanpa mengenakan BH dan celana short berwarna abu-abu. Ketika aku sudah bersandar di tembok dan aku masih berpelukan dengan Bang Iky, kami lanjut berciuman tanpa aba-aba. Saat itu aku hanya berpikir dan merasa bahwa aku makin menyayangi Bang Iky begitu pun aku merasa bahwa Bang Iky tulus menyayangiku.
Kami berciuman makin panas hingga aku berkeringat. Kami saling membelit lidah, bertukar liur, menghisap bibir satu sama lain. Di saat bersamaan, Bang Iky menurunkan tali tanktop di pundak kiriku sambil ciumannya berpindah ke leher dan tangan Bang Iku mulai membelai buah dada sebelah kiriku. Saat itu aku hanya bisa menahan lenguhanku karena terasa sangat geli karena sambil tangan Bang Iky memainkan buah dada kiriku, entah kapan dan bagaimana caranya tali tanktop sebelah kananku juga sudah turun dan Bang Iky sudah mulai mencium, menjilati dan kadang menggigit buah dada kananku. Dan aku pun merasakan batang penis Bang Iky sudah mengeras di bawah sana dan ditempelkan ke dekat selangkanganku.
Setelah beberapa lama kami berdua melakukan itu di tembok ruang tamu rumah, terdengar suara Ibu dengan sedikit berteriak dari kamarnya yang kebetulan ada di lantai 2 dan bilang bahwa Ayah lagi di perjalanan pulang dan tidak bisa kerja malam ini karena merasa kurang enak badan dan kami mendengar suara langkah Ibu menuruni tangga. Aku dan Bang Iky pun langsung cepat-cepat bersikap normal dan aku dengan cepat merapihkan pakaianku yang lumayan berantakan.
Bersambung...
Kami berciuman makin panas hingga aku berkeringat. Kami saling membelit lidah, bertukar liur, menghisap bibir satu sama lain. Di saat bersamaan, Bang Iky menurunkan tali tanktop di pundak kiriku sambil ciumannya berpindah ke leher dan tangan Bang Iku mulai membelai buah dada sebelah kiriku. Saat itu aku hanya bisa menahan lenguhanku karena terasa sangat geli karena sambil tangan Bang Iky memainkan buah dada kiriku, entah kapan dan bagaimana caranya tali tanktop sebelah kananku juga sudah turun dan Bang Iky sudah mulai mencium, menjilati dan kadang menggigit buah dada kananku. Dan aku pun merasakan batang penis Bang Iky sudah mengeras di bawah sana dan ditempelkan ke dekat selangkanganku.
Setelah beberapa lama kami berdua melakukan itu di tembok ruang tamu rumah, terdengar suara Ibu dengan sedikit berteriak dari kamarnya yang kebetulan ada di lantai 2 dan bilang bahwa Ayah lagi di perjalanan pulang dan tidak bisa kerja malam ini karena merasa kurang enak badan dan kami mendengar suara langkah Ibu menuruni tangga. Aku dan Bang Iky pun langsung cepat-cepat bersikap normal dan aku dengan cepat merapihkan pakaianku yang lumayan berantakan.
Bersambung...
