Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Api Dalam Sekam

Episode 10.

Ruth



Ruth duduk termenung sendiri di taman belakang rumahnya, dia mencoba memikirkan dan mengolah semua hal yang terjadi antara hubungan Wina kakaknya dengan AL keponakannya, saat sendiri dan tenang seperti ini Ruth bisa memikirkan dengan baik.

Ruth mengingat kembali ucapan kakaknya, bahwa AL itu manusia langka di muka bumi, kini ia baru memahami ucapan kakaknya itu, AL bukan saja memiliki wajah tampan dan penampilan menarik, tetapi ia juga seorang laki-laki yang bisa melindungi seorang perempuan.

Terbukti Ruth pernah di tolong oleh AL pada saat ia di jambret, wanita mana pun pasti akan merasa aman dan nyaman ketika berada di sisi AL,, AL juga begitu lemah lembut dalam memperlakukan seorang perempuan, ternyata tidak berlebihan kalau kakaknya selama ini sangat memuji AL.

Ruth pun tersenyum, nampak kini dia mulai bisa berdamai dengan pikirannya, dan mulai bisa menerima kondisi yang ada secara logis, kini Ruth membulatkan pikiran dan hatinya untuk menerima dan memahami hubungan yang terjadi antara kakaknya dan keponakannya.

" Hmmm... Ternyata kakak gak asal ngomong, yaa." Guman Ruth dalam hatinya.

Ruth kemudian tersenyum nakal, perlahan tapi pasti diam-diam ia mulai mengagumi AL, tapi ia pun sadar...AL sekarang sudah menjadi milik kakaknya, ia tak mungkin menjalin hubungan terlarang dengan AL, karena Ruth sangat menyayangi kakaknya, ia tak mau melukai perasaan kakaknya.

Malam kian larut, dan mataku mulai di serang rasa ngantuk, aku beranjak dari tempat duduk untuk menuju kamarku, sesampainya di dalam kamar, kurebahkan tubuh diatas tempat tidur, tidak lama kemudian mataku mulai terpejam.

Begitu cepat waktu berputar, tahu- tahu hari sudah pagi, dan tiba-tiba Ruth mendapati sudah ada di samping, Ruth beranjak keluar kamar di lihatnya Bi Marni pembantunya sedang sibuk masak untuk menyiapkan sarapan pagi.

" Bi Mar, semalam tuan jam berapa pulang.?" Tanya Ruth.

" Tuan pulang sekitar jam 2 pagi nyonya." Jawab Marni.

" Azril udah bangun belum, Bi.?" Tanya lagi Ruth.

" Saya belum ngebangun den Azril, nyonya."

" Yaa udah nanti kalau sarapan pagi udah siap, bangun dia yaa Bi." Sahut Ruth sambil beranjak kembali ke kamarnya.

Di lihatnya Suaminya masih tidur, Ruth melangkah masuk kedalam kamar mandi, suara gemericik air di kamar mandi membangunkan Nugroho, tidak lama berselang Ruth keluar dari kamar.

Hanya mengenakan handuk Ruth keluar dari kamar mandi, di lihat suaminya sudah bangun, duduk bersandar diatas tempat tidur sambil memainkan ponselnya, Nugroho melihat kearah Ruth yang sedang berjalan menuju meja rias.

Ruth melepaskan handuk yang melilit ditubuhnya, lalu mematut dirinya didepan cermin memandangi tubuhnya, dari pantulan cermin Ruth juga melihat suaminya sedang asyik memandangi tubuhnya. Ada satu hal yang membuat Ruth tersenyum geli, saat melihat suaminya sedang meremas-remas penisnya sendiri.

" Pengen yaa sayang.?" Goda Ruth.

" Boleh yaa sayang." Ucap Nugroho sambil memelas.

Ruth beranjak dari kursi meja rias berjalan menghampiri suami, lalu Ruth naik keatas pembaringan, Ruth menatap wajah Nugroho yang sedang di Landa birahi.

" Mas lupa yaa...Hari ini hari Senin, aku harus berangkat kerja lebih awal." Ucap Ruth sambil senyum menggoda.

" Ayolah sayang... Sebentar saja, kita lakukan quick sex." Ucap Nugroho merengek-rengek, seperti anak kecil.

Ruth rasa ingin tertawa melihat ekspresi Nugroho yang kekanak-kanakan klau ia tidak mendapatkan apa yang ia mau, kalau sudah begitu Ruth pun akhirnya menuruti kemauan Nugroho, karena ini sudah menjadi tugas dan kewajiban seorang istri melayani suami.

Tiba-tiba Nugroho memeluk pinggangnya Ruth, dan di jatuh tubuhnya Ruth diatas tempat tidur, lalu Nugroho mulai menciumi wajahnya, dan yang terakhir memangut bibirnya Ruth dengan penuh kasih sayang.

Dan perlahan di rasakan penis suaminya mulai masuk di vaginanya yang masih kering." Ahhkk..." Ruth merintih pelan.

Dengan ritme pelan Nugroho mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, hingga akhirnya Ruth pun mulai terangsang dan menikmati gesekan yang terjadi antara kelamin mereka berdua.

" Ahhk...Ahh...Ahk...Enak sekali sayang." Nugroho mengerang nikmat.

" Iyaa Mas ..Ohhk... Terus genjot memekku...Mas." pinta Ruth.

" Sayang ...Ahhk...Mas udah mau sampai."

" Jangan dulu mas kita keluar bareng."

Tubuh Nugroho bergetar dan kemudian Ruth merasakan lelehan sperma hangat masuk kedalam rahimnya, dan tubuhnya Nugroho ambruk kesamping tubuhnya Ruth, dengan nafas yang memburu.

" Maaf sayang...Kamu belum dapat yaa." Kata Nugroho masih dengan nafas memburu.

" Gak apa-apa Mas." Jawab Ruth. Tapi dengan hati yang sangat menggantung.

" Yaa udah...Mas punya utang sama kamu sayang, nanti Mas bikin kamu puas." Ucap suaminya.

Lalu Nugroho menatap Ruth sebagai ungkapan terima kasih, dan Ruth membalas dengan senyuman semanis mungkin, segera Ruth pun menuju lemari pakaiannya untuk berdandan, sementara suaminya Nugroho beristirahat sejenak.

Tidak lama berselang Ruth sudah berdandan rapih, dengan memakai baju kebesarannya, baju blouse putih, di padukan dengan rok span warna hijau panjang.

Wina Puspita.


Albet.


Malam yang sudah selesai dengan penuh kenikmatan, Wina merasakan puas begitu sangat mendalam, Wina dan AL tidur bersebelahan tanpa sehelai kain yang menempel pada tubuh mereka.

Pagi pun menyapa mereka berdua tak kunjung bangun, masih dalam tidur nyenyak keduanya, seperti selayaknya suami istri saja yang mereka lakukan sekarang, bebas mau bermesraan, sementara Wijaya suaminya Wina hanya terbujur kaku di kamarnya, tidak mengetahui yang istrinya perbuatan dengan keponakannya.

Sedangkan Sri yang melihat pakai dalam seperti cd dan bh serta celana boxer milik AL dan Wina yang berjatuhan di area sofa, langsung aja memungutnya, selayaknya sebagai seorang pembantu ia pun membereskan semuanya.

Tak lupa Sri juga mengepel sisa-sisa sperma yang berceceran dan menimbulkan noda akibat pertempuran majikannya samalam, Sri bersihkan dengan rapih sehingga tidak ada yang tersisa sedikit pun.

Sri pun berfikir apa yang dilakukan Wina nyonya majikannya sangatlah wajar, karena Wina seorang wanita sangat kesepian, Wijaya suaminya sudah hampir setahun lebih tak pernah mengasih nafkah batin di karenakan sakit, ia pun tidak pernah memikirkan nasib istrinya.

" Aaaauummm.." dengus nafas terdengar keluar dari mulutnya Wina yang terbangun.

Wina melihat jam di layar handphonenya, matanya yang sulit terbuka, akhirnya terbuka dengan lebar, melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 8 pagi,

Wina menengok ke arah AL yang sedang terlelap dalam tidurnya, lalu Wina menghubungi sekretaris mengabarinya ia masuk kerja agak siangan, dan untuk morning briefing di pimpin oleh sekertaris.

Badan yang sangat lengket, membuatnya tak betah dan beranjak ke kamar mandi, Wina menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya, dan berjalan menuju kamar mandi, membersihkan kerak yang menempel pada tubuhnya.

" AL begitu luar biasa, terima kasih Tuhan kau telah mengutusnya untukku." Ucap Wina dalam hatinya, sambil menikmati guyuran air di kepalanya.

Selesai membersihkan tubuhnya, Wina pun menggunakan handuk keluar dari kamar mandi, dilihatnya AL yang masih terlelap tidur, Wina lalu mencari gaun tidur pendek di dalam lemarinya, tanpa memakai CD dan bh lagi, Wina memakai gaun pendek warna merah tersebut.

AL terbangun, membuka mata yang masih sipit itu, melihat ke arah Wina yang sedang memakai pakaian.

" Tante udah bangun.?" Tanya AL, membuat Wina membalikkan badannya, lalu tersenyum kearah kekasihnya itu.

" Sayang kamu mandi gih..Biar seger, Tante akan menyiapkan makanan buat kamu." Ucap Wina, AL pun langsung melangkah menuju kamar mandi.

" Tante tunggu di bawah yaa.!!!" Ucap Wina sambil tersenyum.

" Iyaa..!!" Sahut AL yang masih terlihat lesu karena masih ngantuk dan lelah.

Wina membukakan pintu dan beranjak kebawah untuk menyiapkan makanan buat AL, Wina berjalan kearah dapur, terlihat di sekitar sofa yang sudah sangat rapih dan bersih, memang pembantunya sangat cekatan membersihkan itu semua, ia melanjutkan langkahnya menuju dapur.

Dan di lihatnya Sri yang sudah menyiapkan makanan untuknya, makanan pun sudah tertata dengan rapih di meja makan.

" Kamu sudah nyiapin makanan untukku, Sri." Tanya Wina.

" Iyaa nyonya silahkan nikmati makanannya." Jawab Sri.

" Yaa udah sekarang tolong Sri panggilkan AL di kamar." Perintah Wina.

Sri lalu menuju kamar untuk memanggil AL, sesampainya di depan pintu kamar, Sri mengetuk sambil memanggil-manggil, tapi tidak ada jawaban dari dalam kamar, akhirnya Sri mencoba memutar handle pintu kamar, dan pintu pun terbuka tidak terkunci.

Sri melangkah masuk ke dalam kamar, sesampai di dalam kamar Sri mendengar bunyi gemericik air didalam kamar mandi, dan tiba-tiba kakinya Sri terhenti di depan pintu kamar mandi yang tidak tertutup rapat, sehingga dengan jelas ia bisa melihat kedalam kamar mandi.

Di lihatnya AL sedang mengeringkan tubuh dengan handuk berwarna putih, dan spontan matanya Sri tertuju pada benda yang menggantung besar dan panjang di area selangkangan tubuh AL.

Darahnya Sri langsung berdesir dan jantungnya berdetak dengan kencang, ketika ia melihat penis AL yang menggantung ke kiri dan ke kanan.

" Astaga... Benar-benar besar sekali Penisnya Den AL." Guman Sri dalam batinnya.

Meskipun Sri sering mengintip persetubuhan nyonyanya dengan AL, tapi baru kali ini ia melihat langsung penis AL dari jarak dekat, mulutnya melongo, matanya menatap tajam pada penis AL yang menggantung di tubuhnya.

" Pantes saja nyonya senang di entot oleh oleh Den AL." Guman Sri kembali.

Sementara AL yang sedang berada di dalam kamar mandi baru menyadari ada Sri di balik pintu. " Mbak Sri ada apa.?" Tanya AL sambil melempar senyum ke arah Sri.

Sri kaget, seketika terbuyar lamunannya, ia pun menjadi salah tingkah, perasaan campur aduk pada saat itu. " Ma..Ma-maaf den, saya di suruh nyonya untuk manggil den AL." Jawab Sri dengan gugup, dan terbata-bata.

AL memandangi Sri, ternyata manis juga Sri, kulit Sri hitam tapi berwajah manis, rambut bergelombang sebahu, tubuhnya bersih, boleh juga nih pembantu tanteku ini.pikir AL, lalu AL menatap Sri dengan tatapan tajam keseluruh tubuh Sri, pandangan matanya AL seolah-olah menelanjangi tubuh Sri, Sri hanya tertunduk.

" Kenapa sih Den kok memandangku seperti itu." Tanya Sri.

" Mbak Sri manis juga." Puji AL.

" Ahh den AL bisa saja." Kata Sri wajahnya merona merah.

" Aku bukan sembarang memuji, wajah Mbak Sri memang manis kok, Aku jadi ingin mencium bibirmu nih." Ujar AL.

" Idih...Den AL jangan begitu nanti nyonya marah, Mbak nanti bisa di pecat, udah Den cepat di tunggu nyonya di bawah tuh." Ucap Sri sambil berbalik.

Tapi tiba-tiba tangan AL dengan cepat menarik tangannya, dan AL langsung memeluk tubuhnya sambil mencium bibirnya Sri, Sri sempat berontak.

" Den jangan...Den.... Nanti ketahuan nyonya."

" Kamu tenang aja mbak, gak usah takut asal ikuti kemauanku, bukankah udah lama kamu menginginkan kontolku ini." Kata AL sambil menunjukkan penisnya.

Sri hanya mengangguk pelan, karena Sri juga selama ini memendam hasrat sex yang tidak pernah tersalurkan ketika ia menyandang status jandanya.

" Udah cepat sekarang Emut isap kontolku mbak Sri." Pinta AL.

Penis jumbo dan panjangnya nampak mencuat keatas, membuat Sri memekik kaget.

" Astaga Den!!! Besar banget penisnya." Kata Sri melotot.

"Bukankah cewek suka banget sama kontol gede seperti ini.Mbak." jawab AL.

" Ternyata ini toh..Yang membuat nyonya teriak-teriak saat dientot Den AL, pantes saja nyonya sayang banget sama den AL." Kata Sri sambil memegang penis jumbonya AL.

" Sebentar lagi kamu juga sama dengan nyonya." Ujar AL sambil mengusap-usap rambut keriting Sri yang lebat.

" Aduhh mbak gak nyangka, Den AL mau sama mbak, janda anak dua." Ucap Sri sambil mengelus dan mengurut batang penis AL dengan lembut, membuat penis yang sudah tegang makin tegang dan keras.

Dengan pandangan takjub Sri melihat penis besar dan panjang yang saat ini ada di hadapannya, di genggamnya penis AL dengan kedua tangannya, Sri heran dengan besarnya penisnya AL, begitu besarnya sampai-sampai tak tergenggam oleh tangannya.

Kemudian Sri berjongkok dan mulai menjilati kepala penisnya AL, lidahnya terkadang main di area kencing penisnya AL, sementara tangan kirinya mengurut-urut sebagian batang penisnya, dan tangan kanannya meremas biji pelernya AL dengan lembut.

" Aaaahhkk....Ohhhkk... Ternyata kamu pintar sekali Sri, Ahk.." Lengkuh AL sambil kepalanya mendongak keatas.

Setelah beberapa menit puas di oral oleh Sri, AL lalu menyuruh Sri berdiri untuk menghadap ke tembok kamar mandi, kemudian AL menaikkan rok Sri keatas, dan di kaitkan di pinggangnya, lalu AL menurunkan cd sampai di lututnya.

" Ayo mbak Sri, masukkan kontolku kedalam memekmu." Pinta AL.

Sungguh Sri tidak menyangka melihat begitu antusiasnya AL ingin ngentot dengannya, karena nafsu Sri juga sudah sangat tinggi dan sudah lama juga ia tidak dientot laki-laki semenjak menjadi janda, jadi ia juga meladeni nafsunya AL dengan antusias juga.

Tanpa melepaskan pakaian yang di pakai Sri, setelah menurunkan celana dalam yang di pakai oleh Sri, AL langsung mengarahkan penisnya kedalam vaginanya Sri, Sleep... Bless... penis AL mulai menyeruak masuk kedalam lubang vaginanya Sri.

" Ahhk....Den....Robek ..Memek mbak.. Kontol kamu gede sekali, Ahhh....Sshhhh...." Sri merintih, matanya terbelalak ketika penis AL menyeruak masuk di vaginanya.

Dalam posisi berdiri AL menyetubuhi Sri dengan liar, seperti kuda jantan yang menyetubuhi betinanya, kedua tangan Sri bertumpu pada tembok kamar mandi, sementara pantatnya Sri agak menungging kebelakang.

Karena takut suara desahannya terdengar Sri menutup mulutnya dengan tangan kirinya, melihat hal itu AL semakin gila menggenjot vaginanya.

" Hhhhmmppp....Hmppphhmm." Suara Sri tertahan setelah orgasme menyerang dirinya.

Sementara Wina dibalik meja makan kesal menunggu AL yang tak kunjung datang, " Kemana AL..Kok belum turun juga." Human Sri dalam hatinya.

Akhirnya Wina pun memutuskan untuk memanggil AL, ia beranjak dari tempat duduknya untuk menuju kamar, setelah menaiki tangga ia pun langsung membukakan pintu kamar sambil memanggil AL.

" Sayang...Sayang kamu kok lama banget sih di kamar mandinya." Panggil Wina.

Di tengah asyik bersegama mereka berdua di kaget oleh suaranya Wina memanggil-manggil AL, lalu AL meletakkan jari telunjuknya di depan mulutnya Sri, untuk menyuruhnya diam

" Iyaa nih Tante tiba-tiba perut AL, Aku lagi B,A,B nih Tan." Jawab AL.

" Yaa udah sayang nanti kalau udah B,A,Bnya selesai kamu langsung turun yaa."

" Iyaa Tan."

Setelah di rasakan aman, mereka melanjutkan persetubuhannya yang tadi sempat terhenti, " Den...Mbak mau keluar lagi nih." Bisik Sri.

" Kita keluar bareng-bareng yaa." Sahut AL.

Lalu tubuh kedua insan itu menegang bersama, AL menumpahkan spermanya didalam vaginanya Sri, setelah itu Sri pun langsung menaikan CD dan menurunkan rok panjangnya kembali.

AL berjalan kearah meja makan, dan kecupan bibir pun di berikan, " Muach."

AL duduk, Wina mengambilkan makanan buat AL, AL memandangi Wina dan ia terhanyut mendapatkan pelayanan bak seorang suami sesungguhnya.

Wina yang sadar dengan pandangan AL memandangi dirinya, Wina pun jadi salah tingkah, dan tersipu malu di buatnya.

" Penampilan Tante ada yang salah ya, kamu segitunya banget memandangi Tante." Wina mengecek anggota tubuh dan pakaiannya.

" Itu lho Tante... Payudaranya Tante terekspos kemana-mana." Kata AL sambil menunjuk kearah buah dada tantenya.

" Ohh...Ini, Biar adem aja AL sengaja Tante gak pakai daleman, Tante juga gak pakai cd." Katanya sambil menaikkan gaun tidur pendeknya, sehingga AL bisa melihat vaginanya.

Kemudian mereka berdua melepaskan pandangannya, dan lanjut memakan hidangan makanan yang sedari tadi menjadi saksi bisu, mereka berdua saling menyuap satu sama lain, saling tersenyum, tertawa, pasangan bahagia walaupun keduanya beda generasi, tapi semua itu bukanlah sebuah halangan bagi mereka berdua.

Selesai menyantap makanan, AL mengambil tissue dan mengelap sisa makanan yang tertempel di sebelah sampai bibir Wina, Wina memandangi dengan gugup, ia menyangka AL akan melumat bibirnya, namun ternyata tidak AL hanya membersihkan sisa makanan saja yang menempel di sebelah bibirnya.

Lalu Wina memberikan kode dengan penuh nafsu untuk bermain sex kembali.

" Tan...Aku Capek." Kata AL, karena AL baru saja menyetubuhi Sri di kamar mandi tanpa sepengetahuan Wina.

" Yaa udah nanti malam lagi yaa, kita siapin tenaga dulu." Ucap Wina tersenyum manis.

" Siap Tante." Jawab AL.

Kemudian mereka berdua pindah duduk diruang keluarga, Wina duduk di samping AL tak ada jarak di antara mereka, Wina mengambil remot mencari acara kesukaannya.

" Kok film ini sih Tan...Film ini tragis banget." AL menolak film yang di lihat Wina.

" Ini baru formulaannya yang tragis, tapi endingnya romantis kok sayangku." Wina menjelaskan bahwa film yang akan di tontonnya bagus.

" Oke." Jawab AL.

Di keheningan, mereka berdua menyaksikan film dengan sangat serius, sambil menyemil makanan dan saling suap menyuap.

" Tante kentut yaa.." AL merasakan bau busuk mendera hidung yang mancung.

" Hehehe iya wangikan... Nikmati aja sayang." Kata Wina Sambil tersenyum.

" Iyaa Tan, Wangi." Jawab AL sedikit berbohong.

" Kamu sukakan sayang.?" Tanya Wina.

" Iyaa Tan...Aku suka." Jawab AL sambil mengecup bibirnya Wina.

Tontonan pun di lanjutkan, dengan mata memandang kearah layar kaca, Wina menyenderkan tubuhnya di dadanya AL, sangat asik mereka berdua, serasa hidup milik mereka berdua saja.

Sang surya telah berlalu malam pun tiba, AL merangkak ke tubuh Wina, meremas kedua payudaranya, dan melumat bibir bawah Wina, saling menyedot dengan sangat haus, tangan AL masih terus meremas-remas kedua bukit kembar yang berada di dada Wina.

Lalu AL menjilati puting payudaranya, menghisap seperti bayi besar yang sedang menggauli tubuh ibunya, lidahnya naik memberikan tanda merah di sekitar puting payudara hingga leher.

" Ahhhh....Shhhh...ALLL...Auuuhh." desah Wina pasrah melihat keponakannya menikmati tubuhnya.

" Aku suka dengan tubuhmu Tante sayang." Goda AL dengan penuh nafsu.

" Ahhh...Ahhkk...AL..Ohh..Ssshh." Wina terus mendesah Menikmati setiap jilatan lidah AL di tubuhnya.

Wina mendesah, menggeliat dengan sangat nikmat, merasakan sentuhan lidah AL menyentuh area sensitifnya, sekarang lidah AL menuju kearea bawah area sensitif yang paling berbahaya yang terletak di sana, dari mulai mulut, leher, payudara, hingga perut AL julurkan lidahnya dengan penuh nafsu.

Hingga berada di titik paling utama yang di tuju oleh AL yaitu sebuah selangkangan indah, di sibakannya saja celana dalam merah jambu dan langsung di jilatinya mulut vagina Wina yang cenat-cenut, selangkangnya di buka lebar-lebar oleh AL.

" Ssshhh.....Aaahhh....Ahk." desah Wina meremas payudaranya sambil menggigit bibir bawahnya, kakinya tak mau berhenti bergerak, ia begitu menggeliat.

" Oohhh.....Oughhs...Sssshhh...Ahhh." desahan Wina terus keluar dari mulutnya.

AL mulai iseng, memasukkan ketiga jarinya kedalam vaginanya Wina, lalu di keluarkan ketiga jarinya itu dan dijilati oleh lidah AL, lalu di masukkan kembali ketika jari itu, keluar masuk dengan cepat di area kewanitaan Wina.

" Aaaahhhh.....Ooohhh....Ssshhh...AL kamu nakal, Oohh...Aahhh." jerit desah Wina.

Sampai-sampai Wina orgasme dini akibat jari-jari nakal AL itu, AL tak memberikan ruang, langsung saja AL menindih tubuh Wina, mengarahkan dan menghujamkan penisnya di vaginanya Wina, dan vagina Wina pun memberikan perlawanan dengan mencengram erat penisnya AL.

" Ooughss....Ohhh...Aaahhh....Uuhhh." mereka berdua saling mendesah.

Ranjang tempat tidur seakan terguncang hebat dengan gempa yang di produksi oleh mereka berdua, sambil mengulum bibir Wina, AL terus memberikan pompaan dan menghujamkan busur tumpul panahnya di vagina Wina.

" Aaahhh.....Uuuuhhh....Ooooh...Shhhh." mulut Wina tak berhenti untuk tertutup dan terbuka dengan sendirinya, ketika letupan demi letupan menghiasi vaginanya.

" S-sayang..K-kamu begitu luar biasa." Dengan suara terbata-bata dan bergetar ketika gejotan di terima oleh vagina Wina.

" Iyaa Tante...Habis Tante sexy banget sih." Kata AL menggodanya.

" Auuuwwwhhh.....Sa-Sayang Tante....Ohhhkk....Aaahhh.." Tubuh Wina mengejang mengeluarkan cairan cintanya kembali.

Nafas Wina sudah tidak beraturan, keringat keluar di sekujur tubuhnya, lemas di rasakan oleh Wina, dan Wina pun meminta AL untuk beristirahat sejenak. Setelah beristirahat sejenak ronde ketiga pun di mulai.

Ketika mereka masih dalam posisi terbaring Wina membalikkan tubuhnya membelakangi AL, kemudian AL mengangkat kakinya Wina menghujamkan penisnya kembali.

" Ahhh..Uuuhhh...Oughh...Ohhk..Hmm.." desahan demi desahan, rintihan demi rintihan di lontarkan malam ini.

Begitu sangat ganasnya AL malam ini, dan Wina tidak mau kalah, ia memberikan perlawanan terhadap hadap AL, dan yang mereka tontonkan jadi terlihat sengit.

" Coba dari dulu kamu mengisi hidupku, Ohhh...Aahhh...Ahhkk." Cetus Wina sambil mendesah.

AL terus menghujamkan penisnya di dalam Vaginanya Wina, Penisnya AL dengan cepat keluar masuk di vaginanya, dan setiap kali penis AL di hujamkan dan setiap itu pula penis itu menyentuh dinding rahim, persetubuhan mereka sudah berlangsung satu jam.

Dan Wina pun sudah beberapa kali orgasme dibuatnya, AL masih bertahan, AL masih dengan gagah perkasanya menyodok, mengobok-obok vaginanya Wina, dan sampai akhirnya.

" Tan...Aku mau keluar nih, Ahk..Aahh." cetus AL.

" Ahhhkk....Breeekkk....Sserrr." Lemes langsung AL terima, penis AL menyemburkan sperma di dalam rahimnya Wina, mereka terus berciuman bertukar ludah dan keringat yang sudah bersatu padu.

Pada akhirnya mereka berdua ambruk, AL sangat lemas, begitu juga dengan Wina, kulit wajah Wina yang tadinya putih menjadi merah, nafas yang memburu menghiasi keduanya, semuanya sudah tertumpah malam ini, tak ada yang menggangu, kamar yang kedap suara, dan sudah di kunci sedari tadi kemudian siapa saja di luar tidak lagi mendengar suara di dalam.

AL sudah tertidur pulas dengan membawa kenikmatan, sedangkan Wina masih terjaga merasakan vaginanya mengalami ngilu dan nyeri akibat hantaman penis AL, Wina memandangi wajah AL yang begitu menggemaskan, pria perkasa yang mengakibatkan tubuhnya hancur berantakan.

Ketukan pintu membuyarkan matanya Wina memandang AL, Wina dengan tenang menutupi tubuh AL dengan selimut, dan ia memakai kembali gaun tidur tipis untuk menutupi tubuhnya.

" Ada apa Sri.?" Tanya Wina melihat Sri yang berada di hadapannya.

" Maaf nyonya mengganggu, Tu-....Tuan Nyonya." Kata Sri terbata-bata.

" Ada apa dengan suamiku, Sri.?" Tanya Wina.

" Tuan nafasnya terlihat sesak nyonya." Jawab Sri.

Lalu Wina beranjak menuju kamar suaminya, sementara Sri mengekor dari belakang, dilihat pantat majikannya yang tanpa memakai cd bergoyang-goyang seiring langkah kakinya, Wina dan Sri sudah berada di dalam kamar.

Wina melihat suaminya yang terlihat sesak ketika bernafas, dengan sigap Wina pun langsung memasangkan selang oksigen di hidung suaminya, dan beberapa saat kemudian nafas suaminya pun terlihat stabil kembali.

" Yaa udah Sri malam ini Aku tidur di kamar suamiku, kamu malam ini tidur di kamarmu." Kata Wina.

" Baik nyonya." Jawab Sri, sambil membawa bantal dan selimut yang ada di sofa pojok kamar.

Biasa Sri tidur sambil jaga di kamar Wijaya di sofa pojok kamar, Malam ini Wina tidur bersama suaminya, karena khawatir terjadi apa-apa.

Hingga pagi menyambut AL kaget meraba-raba dengan tangannya tidak ada kekasih gelapnya itu di tempat tidurnya, AL mencari ke kamar mandi tidak ada juga.

Sementara di kamarnya Wijaya, Wina juga sudah terbangun, ia merasakan seluruh badannya sangat sakit dan remuk, lalu Wina teringat akan AL yang tidur di kamarnya.

" Apa ia udah bangun yaa, tapi hari ini ia tidak berangkat ke kampus gak mungkin bangun secepat ini." Wina menyibakkan selimutnya dan berjalan ke kamarnya.

AL yang ingin keluar kamar, dan Wina yang mau masuk kamar, Karena buru-buru Wina mendorong pintu dengan kuat, sehingga pintu tersebut membentur keningnya AL.

" Kamu gak apa-apakan sayang." Ucap Wina khawatir sambil mengelus-elus kening AL yang nampak benjol.

AL yang nampak kesakitan di bawa keatas ranjang, lalu di beri obat p3k, Wina mengobati AL dengan telaten, AL yang iseng mencoba melepaskan gaun tidur yang menempel di tubuh Wina.

" Iihh...Kamu mah nakal." Ucap Wina.

" Aku mohon Tante jangan pake gaunnya, aku mau melihat lagi tubuh Tante yang indah." Goda AL.

AL mengelus-elus vagina Wina, melumat bibirnya dan melakukan hubungan intim kembali, morning sex kembali hingga beberapa jam, tubuh Wina yang remuk seakan terlupakan begitu juga benjolan di keningnya AL.

Ruth.


Wina Puspita.


ALbet.


Sore harinya Wina kedatangan Ruth, Wina dan Ruth asik berbincang di ruang keluarga, seketika obrolan terhenti ketika keduanya melihat AL turun dari tangga, AL haus ingin mengambil minum di dalam lemari es.

" AL sini gabung ada Tante Ruth nih." Panggil Wina.

" Sebentar Tante." Jawab AL dengan teriaknya.

Setelah minum AL lalu menghampiri Wina dan Ruth yang sedang mengobrol di ruang keluarga, AL duduk bergabung dengan mereka, tiba-tiba Wina merasakan kegerahan di tubuhnya, lalu Wina mengajak AL dan Ruth untuk berenang bareng, Ruth langsung mengiyakan ajakan Wina.

" Tapi aku gak bawa pakaian renangnya, Mbak." Kata Ruth.

" Pakai pakaian renang mbak aja." Jawab Wina.

" Kamu ikut juga yaa AL sayang." Ajak Wina.

AL tidak bisa menolak ajakan Wina, ia pun mengiyakannya, Wina dan Ruth beranjak dari sofa untuk mengganti pakaian, sementara AL langsung menuju kolam renang, lalu AL melepaskan baju dan celananya, kini ia hanya memakai celana boxer bergambar Spiderman, dan tampak sekali tonjolan penis dari balik celana boxernya.

Tidak lama berselang Wina dan Ruth datang, mata AL tak berhenti memandang keduanya ketika Wina dan Ruth mempertontonkan keindahan tubuhnya, bokong keduanya begitu bulat nan indah, memiliki badan proporsional bak model, dengan payudara yang besar namun masih kencang, membuat AL tidak tahan.


Seperti Gambar di atas.

Ruth memakai celana dalam warna biru dengan bra yang senada dengan cdnya, sementara Wina lebih menantang lagi dengan menggunakan G-string warna hitam yang menutupi lubang vagina dan lubang pantatnya saja, dan bh yang sempit sehingga terlihat jelas bulatan puting di balik bh yang ia pakai, AL menelan ludahnya menyaksikan semuanya itu.

Mereka berdua begitu jahil mendorong tubuh AL hingga terjebur ke dalam kolam renang, lalu Wina dan Ruth juga ikut menceburkan diri ke kolam, dan akhirnya mereka bertiga berenang bersama.

Ruth merangkul tubuh AL, ia meminta di gendong di dalam air, Wina hanya speakles ketika melihat kecentilan adiknya itu, tak lama AL menurun tubuh Ruth, lalu Wina menghampiri AL, kemudian AL di apit oleh Wina di sebelah kanan, dan Ruth di kiri, mereka bertiga berbingcang di dalam kolam renang.

Di tengah-tengah perbicangan, sesekali Ruth mencuri-curi pandang terhadap AL, tanpa di ketahui oleh Wina kakaknya.

" Rasanya aku sudah gak tahan ingin bercumbu dengannya." Ucap Ruth dalam hatinya.

Tak ada kecanggungan yang Ruth rasakan lagi, sekarang mereka bertiga bercanda ria tanpa henti, gelak tawa terpancar dari wajah masing-masing, dan kebersamaan pun harus terhenti ketika langit mulai gelap, mereka bertiga pun selesai berenang.

Mereka bertiga langsung beranjak naik dari kolam renang, Wina melangkah kakinya menuju kedalam rumah bersama Wina, sementara AL menuju kamar mandi yang berada di dekat kolam renang.

AL membuka celana boxernya, lalu membiarkan tubuhnya di guyur oleh air shower, Sementara Ruth harus kembali ke area kolam renang karena ada yang tertinggal.

Ketika Ruth sudah berada di area kolam renang, langkah Ruth harus terganggu ketika melihat pemandangan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya, Ruth melihat AL sedang membersihkan badan di bawah guyuran air shower.

Mata Ruth dengan refleks melihat ke arah penisnya AL, ia tidak pernah menduga dan tidak pernah menyangka, begitu gagahnya penis AL menjulang dengan sangat tegak, membuat Ruth menelan ludahnya sendiri.

Ingin sekali Ruth menghampiri AL dan mengulumi penis yang sangat gagah itu, namun pandangannya harus terhenti sejenak ketika Wina memanggilnya dari dalam rumah.

" Ruth..***th, gimana ada gak jepit rambutnya.?" Tanya Wina dengan teriak.

" Ada Mbak." Jawab Ruth.

Dan di saat yang bersamaan, dilihat AL keluar dari kamar mandi dengan melilitkan handuk di tubuhnya, AL menyapa Ruth sambil melangkah kedalam rumah.

Ruth ketagihan ia ingin melihat lagi, namun AL sudah keluar dari kamar mandi, Ruth dengan rasa ingin tahunya, kini telah menyadari bahwa keponakannya tersebut mempunyai apa yang ia mau selama ini.

" Pantesan, mbak Wina nyaman sama AL, ternyata punya AL begitu gede." Ucap Ruth membayangkan apa yang ia lihat tadi.

" Apanya yang gede, Ruth." Cetus Wina mendengar sedikit ocehan Ruth.

" I-itu mbak tadi ada burung gede banget, tapi sekarang burung itu sudah terbang kembali." Jawab Ruth.

" Yaa udah sekarang mendingan kamu mandi dulu." Kata Wina.

Kemudian Ruth beranjak menuju kamar mandi, di dalam kamar mandi bayang-bayang penis AL masih terpikir di benaknya.

" Ini kesempatan aku tanya sama mbak Wina, seberapa besar sih tangguhnya AL, sampe-sampe Mba Wina di buatnya nyaman, siapa tahu AL bisa aku coba nantinya.?"

Rencana busuk pun mulai di buat oleh Ruth, harusnya Ruth gak usah merencanakan hal apapun, kalau seandainya ia berani jujur berterus-terang, pasti AL pun dengan senang hati mau melayani Ruth, dan AL pun siap melakukan apa yang RUTH minta, BERSAMBUNG.
 
Mantuuul banyakin lagi mulustrasinya suhu terutama gamger...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd