Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah cerita ini perlu pindah atau tidak?

  • Cerbung sebelah

    Votes: 27 24,5%
  • Lanjut ceritanya

    Votes: 83 75,5%

  • Total voters
    110
PART 4

Sedikit flashback dicerita sebelumnya.

Setelah kami sampai dirumah, mama seperti biasa menggunakan tanktop yang digunakan tadi siang sambil tiduran nonton TV. Dengan posisi favorit mama menyamping ke kanan, payudara mama seperti mau tumpah seperti buah papaya muda. Aku yang duduk disebelah kanannya mama, terlihat pentil mama yang tercetak, bahwa mama tidak memakai BH. Ada terlintas dipikiranku yang jorok ini, tapi aku tahan, takut mama marah dan bisa-bisa aku diusir dari rumah. Tapi entah kenapa tiba-tiba mulutku berkata.

A: Ma, aku boleh minta sesuatu ga? (sedikit gugup)

M: Mau minta apa?

A: Eeeee… tapi pasti mama jangan marah ya.

M: Mau apa?

A: Aaaa…. aku mau nenen, boleh ga?

M: Kenapa kamu minta itu? Kan dulu kecil udah pernah.

A: Hehehe, kan waktu kecil ga tau ma rasanya.

M: Ga ah, kamu udah besar, ga boleh ya sayang. Lagian mama udah ga keluar susunya, emang kamu mau isep apa?

A: Masa ga keluar lagi? (nanya sok-sok polos)

M: Susu itu akan keluar kalo si ibunya telah melahirkan.

A: Yaudah mama hamil, biar aku bisa minum susu, hehe…

M: Mama ga mau hamil lagi, udah cukup. Emangnya kamu kira enak hamil itu?

A: Yahh, yaudah deh. (muka sedikit kecewa)

M: Maaf ya dek. (tiba-tiba peluk Andi)

A: eehhhh, iya ma. (bales pelukan mama)

Begitu terasa daging empuk mama didepan wajah ku, harumnya membuat ku ingin berlama-lama dipelukan mama, aku merasakan hangatnya kasih seorang ibu kepada anaknya, beruntung sekali hidup ku. Tanpa adanya penolakan ketika tangan ku yang ada dipunggung mama, aku merasa dipunggung mama tidak adanya kaitan BH yang terpasang. Sesaat aku sadar mama tidak memakai BH, kulihat didepan mataku persis pentil mama yang sudah tegang, akan tetapi aku tidak bisa berbuat jauh, padahal sudah ada pentil mama yang jelas terlihat, namun badan ini tidak bisa bergerak bebas karena aku takut dimarahi mama, dan bisa dilaporkan ke papa. Akhirnya aku hanya bisa berpelukan dengan mama, tapi aku tidak menolak, karena hanya dengan pelukan saja aku sudah bisa merasakan empuknya dada mama, tanpa harus membuka baju mama. Aku menikmati pelukan ini selama 15 menit, hingga akhirnya mama menyadarkan ku yang hampir tidur dalam dekapan hangat mama.

M: Dek, kamu tidur?

A: Eh iya ma, maaf ma tadi aku ketiduran, hehe, abisnya enak dan nyaman banget pelukan mama. (melepas pelukan mama)

M: Mau mama peluk lagi?

A: Mau lah ma.

M: Besok aja ya, mama mau tidur, besok mama ada acara.

A: Acara apa? Kan besok mama libur.

M: Kebersihan sekolah tingkat kota.

A: Jam berapa mama ke sekolah?

M: Pagi jam 9.

A: Yaudah deh.

M: Maaf ya sayang. Mmuuaahhh (cium kening Andi)

A: Iya ma gapapa.

Keesokan harinya mama sudah bersiap-siap pergi ke sekolah, terlihat mama memakai setelan atas berwarna hitam, bawahan berwarna coklat, dan jilbabnya berwarna cream. Namun aku tidak fokus pada bagian dada mama yang terlihat besar, meski memakai jilbab. Lekukan tubuh mama sungguh menggoda, lelaki manapun jika bertemu dengan mama, aku yakin mereka akan merasakan yang aku rasakan, ingin rasanya kupeluk dari belakang.

MES0NRY_t.jpg


M: Andi, mama mau berangkat dulu ya.

A: Pulang jam berapa ma?

M: Ga tau, nanti mama kabarin, kamu mau nitip apa?

A: Es kelapa aja deh ma, lama aku ga minum es kelapa.

M: Itu aja?

A: Iya.

Skip.

Sepeninggalan mama, aku menghabiskan waktu dengan menghibur diri bermain PS hingga sore hari, setelah itu aku merasakan perutku belum terisi saat siang hari, aku memutuskan untuk dapur untuk mengambil makanan yang ada disana. Namun saat ku lihat didapur, yang kulihat hanya buah dan aneka snack yang masih belum bisa meredakan rasa laparku. Kuputuskan mengambil jajanan itu sambil menonton TV. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 7 malam, hingga akhirnya aku ingin menghubungi mama.

Ttttuuuuuutttt….. Ttttuuuuuuuttttt….. (Call didn’t answer)

Ttttuuuuuutttt….. Ttttuuuuuuuttttt….. (Aku call untuk kedua kalinya)

Telp terangkat tapi tidak adanya suara.

A: Haloooo, maaa….

M: …..

A: Halllooooo…. Ngapain aja sih?

M: Nnngghhh… (suara pertama yang terdengar oleh Andi)

A: Hallo, mama ngapain? Ini aku udah laper

Kelanjutan ceritanya akan pindah ke lapak sebelah.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd