Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mana Tahan Punya Mama Kaya Gini

No Question


  • Total voters
    6
Status
Please reply by conversation.

wawey

Suka Semprot
Daftar
18 Apr 2023
Post
4
Like diterima
37
Bimabet
Baru Pertama Kali Bikin Thread,,Mohon Bimbingannya Suhu,,Ok Langsung Ke ceritanya



Tik.. Tik.. Tik…. Sessshhhhhh !!!!! Aku berlari sekuat tenaga masuk ke dalam rumah. Bukan untuk menyelamatkan diri tapi karena malas harus basah-basahan badan ini. Sudah beberapa bulan ini setiap hari saat pulang sekolah aku harus kehujanan. Kata mama bulan yang akhirannya ber-beran itu pasti akan turun hujan, apalagi kalau bulan Desember. Memang negara ini hanya punya dua musim, hujan dan kemarau, jadi kita harus siap kalau gak kehujanan ya kekeringan. Aku langsung melempar kedua sepatuku pada sebuah rak kecil di depan pintu dapur bagian luar. Setelahnya aku langsung menuju kamarku untuk meletakkan tas sekolahku dan melepas baju seragamku. “Aldi… bajunya taruh di mesin cuci, jangan tumpuk di kamar..” “Iya maa…..” Oiya, namaku Aldi, umurku sudah 19 tahun tapi masih kelas 12. Kalau ditanya kenapa masih sekolah SMA, ya karena pas sekolah dasar dulu aku pernah tidak naik kelas sekali. Bukan karena aku nakal atau melanggar aturan sekolah tapi karena saat kelas 5 SD aku sakit sampai sering keluar masuk rumah sakit, makanya aku lama tak masuk sekolah. Sebenarnya menyiksa banget kalau pas ketemu teman sekelas pas SD dulu. Mereka saat ini sudah kuliah, sedangkan aku masih berseragam abu-abu putih. Aku anak kedua dari dua bersaudara. Kakakku perempuan, umurnya kalau gak salah 21 tahun.Namanya Alvira, wajahnya cantik dengan sorot mata yang tajam namun teduh di baliknya. Alisnya tebal dan matanya bulat. Dia kuliah semester 6 tahun ini di sebuah kampus yang masih satu kota dengan rumahku, jadi dia setiap hari pulang ke rumah. Kakakku itu orangnya supel dan rame kalau diajak pergi kemana gitu, jadi temannya banyak dan sering gonta-ganti pacarnya sampai aku lupa hitungannya. “Di.. langsung mandi aja deh, daripada cuma ganti baju badannya bau..” ucap mamaku dengan lantang dari luar pintu kamarku. “Iya maaaa…. ini udah mau mandi kok..” jawabku. Tanpa menunggu lama aku segera melepaskan bajuku dengan menyisakan celana dalam lalu kubelitkan handuk di tubuhku. Aku tak mau ada amukan dari mama kalau aku tak segera melakukan apa yang diperintahnya. Dengan segera kutenteng baju dan celanaku menuju tempat mesin cuci yang ada di sebelah pintu kamar mandi. Sebelum aku masuk ke dalam kamar mandi aku sempat melihat mamaku sedang menyiapkan sesuatu di dapur. Karena mamaku saat itu memakai daster yang agak pendek jadi aku bisa melihat kedua paha mama yang putih saat dia membungkuk. “Maa…” ucapku hendak mengingatkannya tapi entah kenapa terhenti. “Iya dek.. ada apa sih?” “emm.. gapapa kok maa.. ga jadi..” balasku. “yaudah cepetan mandi sana.. ntar kakakmu datang malah ribut lagi masalah kamar mandi” Aku tak membalas ucapan mama, langsung saja kututup pintu kamar mandi begitu aku berada di dalamnya. Sejenak kukagumi wajah mama yang masih cantik di umurnya yang 42 tahun itu. Begitu juga tubuhnya yang masih langsing terawat meski ada timbunan lemak, itupun tak banyak. Sungguh tak menyiratkan kalau seumuran mamaku itu sudah pantas menimang cucu. Setelah aku masuk ke dalam kamar mandi dan telanjang bulat, sejenak kuamati tubuhku sendiri pada sebuah kaca lebar. Kaca itu memang sengaja dipasang di dalam kamar mandi atas permintaan mama. Entah apa tujuannya aku juga belum tau sampai sekarang. Bentuk tubuhku memang tak seatletis pemain bola atau teman-temanku yang sering nge-gym, tapi bentuk perutku lumayan rata karena aku menyukai renang secara teratur. “Ahhh…” mulutku menggumam saat tanganku menyentuh permukaan batang kejantananku. Rasanya memang enak saat batang penisku tersentuh jari-jemari tanganku. Tak manufik, aku memang suka coli, bahkan sering melakukannya. Tanganku terus mengelus-elus batang kebanggaanku itu sampai mengeras maksimal dan menunjukkan ukurannya yang bisa aku banggakan. Tapi aku segera melepaskannya, aku lanjut mandi dulu biar mama tak curiga. Soalnya dari suaranya aku bisa mendengar mama masih berada di dapur yang letaknya tepat di depan pintu kamar mandi. Kubalurkan sabun keseluruh permukaan tubuhku seperti biasa sampai busanya melimpah. Namun saat sapuan tanganku mengenai penisku kembali kurasakan sensasi nikmat yang memabukkan itu. Ahh, aku tak kuasa lagi menahannya. Langsung saja kukocok kemaluanku itu pelan-pelan sampai kembali menegang dengan sempurna. “Braakkk!! Kyaaaa….!!”
 
Bimabet
Part 2

Tiba-tiba seseorang membuka dengan cepat pintu kamar mandi. Setelah itu langsung terdengar teriakan kaget dari depan pintu itu. “Aduhhh kaaakkk…main buka aja!” teriakku dari dalam kamar mandi saat kudapati kakak perempuanku berdiri di depan pintu. Kulihat kak Alvira sudah dalam balutan handuk merah yang menutupi tubuhnya. Aku mengira dia juga mau mandi. “Lhah.. salah sendiri, ngapain mandi ga di kunci pintunya!?” balas kak Alvira tanpa merasa berdosa. “yaudah.. cepetan tutup pintunya” sergahku lagi. Aku merasa malu dilihat telanjang oleh kakak perempuanku itu, dan parahnya tangan kiriku juga masih memegang penisku yang masih tegak mengacung. “Eh dek.. kamu coli yah?” “Ahh, kakak.. gak lah.. ngawur aja” balasku. “Halahhh.. jangan sok baik deh, lihat tuh…tanganmu aja masih nempel di situ” tunjuk kak Alvira pada kemaluanku. “Eh..eh.. kakak.. adek..apasih ini rame-rame..” tiba-tiba mama ikut nimbrung juga. “tuh mam.. Aldi coli tuh.. hihihi..” ucap kakak perempuanku tanpa merasa malu. “Ehh.. sudah, tutup pintunya.. ga baik ngolok-olok adek sendiri seperti itu, tapi punya adekmu itu lumayan juga ukurannya, hahahahahaaa….” tawa mamaku pecah saat mengomentari batang penis anak laki-lakinya sendiri. Aku sungguh dibuat malu oleh mereka berdua. “Ihhh… mama, apaan sih? yaudah dek, lanjut aja..” Kak Alvira lalu menutup pintu kamar mandi. Aku yang sudah terlanjur hilang mood langsung menghentikan elusan tanganku dan langsung meneruskan mandi seperti biasa. Entah kenapa hari ini aku dibuat sial oleh orang-orang yang kusayangi. Tapi aku bertekat untuk cuek saja di depan mereka. Toh bukan aku yang salah, bukan aku pula yang memperlihatan tubuh telanjangku pada mereka. Setelah selesai mandi aku langsung keluar dengan belitan handuk pada pinggangku. Aku berusaha pede dan tidak menganggap peristiwa tadi pernah terjadi, toh yang melihat tubuh telanjangku adalah keluargaku sendiri. Kulihat hanya ada mama saja yang masih berdiri di depan kompor sambil mengaduk masakan yang dibuatnya. “kak Vira kemana ma?” “tau tuh.. tadi dia balik ke kamar” jawab mama tanpa melihat ke arahku. “Lhah tadi buru-buru mau mandi, sekarang malah ga ada.. heehh..” “yaudah, pergi ke kamar kakakmu, kasih tau kalo kamu udah selesai mandi” Aku langsung berjalan menuju kamar kak Alvira. Meski perasaanku masih dongkol dan jengkel pada kelakuannya tapi aku pergi juga memberi tahu kakak perempuanku itu. “Kak.. udah tuh kamar mandinya…” ucapku membuka pintu kamar kak Alvira yang memang terbuka sedikit. “Eh, iya..iya..” balasnya. Sejenak aku terpana melihat kakak perempuanku. Bagimana tidak, kakakku yang cantik itu tengah terbaring di atas tempat tidurnya hanya memakai bra dan celana dalam saja. Sedangkan handuk merah yang tadi di pakainya nampak tergeletak di ujung tempat tidur. Meski aku sempat terpesona tapi aku langsung pergi dari kamar kak Alvira, sebenarnya aku sudah sering melihat kakak perempuanku itu hanya memakai bra dan celana dalam saja. Sudah bukan hal yang aneh kalau kakak perempuanku hanya memakai bra dan celana dalam saat keluar dari kamar mandi menuju ke kamarnya. Papa dan mama juga sering melihatnya, entahlah, meski mereka sering melihatnya tapi tak pernah menegurnya. Kalau begini terus siapa yang tahan.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd