Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Antara Dia Atau Dia

Tak tambahi mulustrasi gesss...

1bb5e31327790386.jpg

laras


dd74421327790008.jpg

Mega

45359b1327790161.jpg

Tia



Chapter IV
Gila


Geni kembali memimpikan saat dirinya pertama kali ngentot dengan Tia hari bersejarah dimana keperjakaannya hilang, aneh karna sudah bertahun-tahun Geni tidak pernah memimpikan hal itu lagi, mungkin karna hari ini dia bertemu lagi dengan Tia, setelah lama tidak pernah bertemu wanita yang sudah mengambil perjakanya, cinta pertamanya.

Geni berjalan menuju balkon di luar kamarnya. Dinyalakan rokoknya untuk kembali menjernihkan pikirannya yang berkabut, karna memikirkan Tia apa alasan yang membuat dia keluar dari tempat kerjanya dan kenapa juga Tia melamar kerja di sini.

"Tia, gimana kabarmu setelah lama gak bertemu kamu semakin cantik, bodymu semakin matang, kulitmu yang kecoklatan menambah kesan manis dan cantik, susumu terlihat bertambah besar, begitu pula pantatmu semakin sekal dan padat. Uuuggghhhh ingin rasanya aku memelukmu dan merabai seluruh tubuhmu" pikirnya. Terasa ada yang menggeliat bangun di balik boxer yang dikenakannya "arggghhhh si Gandul pakai bangun lagi" diraih rokoknya lagi di hisap dalam-dalam untuk mengusir hawa mesum yang menjalar dari otak ke penisnya.

Geni kembali masuk ke kamarnya untuk bersiap kerja, di raih smartphonenya lalu dibukanya applikasi WA dan mengetik di Grup Kitchen yang di buatnya khusus untuk berkomunikasi dengan para Head Staffnya, "pagi, 15 menit lagi kumpul di Kitchen Office untuk Morning Brieffing terimakasih" ketiknya lalu menyentuh tombol send. Drrttttt.. Drrrttt.. Smartphonenya bergetar diliat dari notifikasi para Staff membalas dengan kata "Siap Chef" Geni hanya tersenyum lalu di masukkan lagi Smartphone ke dalam saku bajunya.

15 menit kemudian..

POV Geni

Terlihat 7 manusia sudah berkumpul di ruangan Geni, mereka adalah Pak Bulu (Steward Manager), Pak Landung (CDP Butcher), Pak Dandang (CDP Gardemanger), Laras (CDP Pastry&Bakery), tak ketinggalan juga Bamz dan Koko, mereka semua berdiri mengahadap Geni yang duduk manis di belakang meja kerjanya yang sedang mengecek email dari Divisi lain "ah hari ini sedikit lengang karna Room Occupancy hanya sekitar 80%, mungkin ramainya hanya pas Breakfast saja" kata Geni, "lalu untuk Lunch ada reservasi untuk 50 orang, dan untuk Dinner ada reservasi 50 orang juga" tambahnya, "Siap Chef" kata para Staff serentak, "gimana apa ada laporan lain untuk hari ini?" tanyaku.

"anu Chef, Dishwashing Machine yang di kantin rusak kemaren anak-anak ngeluh karna piring-piring kotor harus di bawa naik ke Main Kitchen untuk di cuci. Kata Pak Bulu.
"Rusak lagi!!!! Udah yang keberapa bulan ini Pak??"
"udah yang ketiga Chef sama sekarang jadi 4 kali rusak, kenapa gak di ganti aja sih Chef udah tua juga itu mesin!?"
"mauku juga gitu pak, tapi belum di Acc sama GM, ya udah sampean bikin aja pengajuan perbaikan ke Divisi Engineering, ada laporan lagi?" tanyaku sambil mengedarkan pandangan.
"ada Chef" kata Laras sambil melompat-lompat.
Staffku yang satu ini memang spesial, perawakan Laras yang ceria tidak pernah terlihat wajah murungnya seberat apapun pekerjaannya selalu di hadapi dengan senyum dan yang paling penting adalah goyangannya diatas ranjang, beeehh mantul bosku. tingginya 160cm, kulitnya putih cerah, payudara berukuran 34b, usianya baru 25.
Geni tersenyum kepada Laras sambil mengedipkan mata, teringat beberapa malam yang lalu Laras sedang naik turun diatas tubuhnya, menggenjot penisnya yang tertancap di dalam memek Laras. "iya Ras, ada info apa?" kataku lembut, selembut tahu sutra.
"ini tentang anak training sih Chef, kan minggu depan kloter yang training sekarang ini akan selesai, nah untuk kloter yang selanjutnya kita akan mendapatkan 12 anak training 6 dari universitas, dan 6 dari SMK" kata Laras sambil tersenyum manis.
"oh iya, nanti waktu hari terakhir usahakan semua anak training dapat jadwal masuk ya, akan kita siapkan acara perpisahan kecil-kecilan untuk meng apresiasi bantuan mereka pada kita dan tolong form penilaian mereka berikan kepada saya besok" masih dengan suara lembutku.
"oke Chef" kata laras sambil mengedipkan mata.
"cuuukkk awas ya kamu Ras, tak buat menggelinjang keenakan sambil teriak-teriak kamu nanti" batinku. "ok ini info terakhir untuk hari ini. Nanti akan ada yang melakukan Food Tasting, namanya Tia, dia akan mengisi posisi Pak Oppung sebagai Sous Chef" tambahku.

Tokkk.. Tokkkk... Tokk...

Pintu ruanganku di ketuk muncul anak training laki-laki di depan pintu "permisi, Chef ada yang nyari Chef Geni namanya Ibu Tia katanya sudah ada janji untuk hari ini" kata anak training yang bernama Memed
"oh iya suruh tunggu ya, terimakasih ya Med" aku emang hafal semua nama Staffku baik itu yang Permanen, Casual ataupun anak Training.

"Siap Chef" sambil ngeloyor pergi.
Aku melirik jam yang menunjukkan pukul 10.15, "hmmm baguslah dia datang 15 menit lebih awal" batinku.
"oke kita sudahi Briefing pagi ini, selamat bekerja, terimakasih" kataku "Bamz Koko kalian disini dulu"
Langsung saja para Head Staffku membubarkan diri, menuju section nya masing-masing.

Ku keluarkan smartphoneku ku WA Laras, "Ras, nanti pas istirahat makan di kamarku aja ya, sekalian mandi bareng ya hehehehe" kumasukkan lagi smartphoneku.

"aku tanya terakhir kali ke kalian, kalian yakin salah satu dari kalian gak mau dipromosikan untuk naik jabatan mengisi posisi Pak Oppung??" tanyaku ke kedua sahabatku ini.
"gak, aku dah nyaman dengan posisiku yg sekarang Gen" kata Bamz dengan yakin.
"iya aku juga dah nyaman dengan posisiku ini" kata Koko tak kalah yakinnya. "lagian dengan kami tetap di posisi kami yang sekarang masih bisa bantu kamu kog, kami hanya gak siap dengan Tanggung Jawabnya yang besar saat jadi Sous Chef" tambah koko lagi, yang disauti oleh anggukan kepala oleh Bamz.
"ya udah terserah kalian aja" kataku lemas, "ayo kita temui Tia" seraya bangkit dari kursiku dan berjalan keluar ruangan mendahului sahabatku.
"kamu gak ada yang mau di ceritakan kah Gen?" tanya Bamz.
"udah nanti aja, gak enak buat orang menunggu" bantahku
Bamz menengok ke Koko yang hanya mengedikkan bahu seraya mengerti maksud dari Bamz. "wis gendeng palingo" kata Koko.

*************

"selamat pagi, No.... Eh, Mba Tia" kataku seraya mengulurkan tanganku untuk bersalaman dengannya.
"Selamat pagi, Chef Geni, panggil Tia aja, gak usah pakai embel-embel mba, sepertinya kita seumuran" seraya menyambut tangan Geni untuk bersalaman sambil tersenyum manis, amat manis.
"oke kalau gitu Tia,, bisa langsung kita mulai?" sambil tetap meng genggam lembut tangannya. "cukkkk tangannya lembut banget cuukkk, tetap lembut seperti dulu" batinku.

"Eheeemmm... Eheemmm.. Uhuukk... Uhhuuukkk.. Ohoooggghh.. Huuuueeekkkk.." Bamz dan Koko batuk, tapi tidak ku hiraukan, "woy salamannya gak usah lama-lama juga kaleee, kami juga mau kenalan" tambah mereka berbarengan. Sambil menarik tanganku agar terlepas dari tangan Tia.
"jancoookkk ganggu aja ini anak kadal" lirihku lemah agar tidak kedengaran Tia. Bugh bugh "oh iya Tia kenalkan ini Bamz (CDP Banquet Kitchen) dan ini Koko (CDP All Day Dining)" kataku ke Tia seraya menepuk punggung mereka agak keras karna mereka berdiri di samping kanan dan kiriku.

"hai... kenalkan saya Bamzud panggil Bamz aja" kata Bamz sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Tia.
"haii, Tia" katanya singkat sambil menerima tangan Bamz dan langsung melepasnya.
"Judes cookkk" kata Bamz pelan.
Aku yang mendengarny hanya tersenyum.
"hai Tia aku Koko, lengkapnya Kokobelugh" kata Koko sambil berusaha salaman dengan Tia.
"hai, Tia" katany lagi sambil dadah dadah, tidak menyambut uluran tangan Koko
Koko yang tangan kanannya tidak disambut oleh Tia malah melakukan tos sendiri dengan tangan kirinya.
Plookkkk "jutek cooookkk" katanya tak kalah pelan
Aku yang melihat kedua sahabatku salah tingkah hanya tertawa ngakak.
"dah ayo langsung di mulai aja ya,,, Tia" panggilku, "silakan membuat 3 jenis masakan yang terdiri dari Appetizer, Main Course dan Dessert. Masakan andalanmu lah, dan kalau bisa langsung di gunakan untuk menu Special Today kami, kalau butuh apa-apa langsung ngomong aja ke Bamz atau Koko. Ingat keputusan kamu diterima atau tidak untuk bekerja disini tergantung dari hasil hari ini, kalau begitu saya tinggal dulu" tambahku.
"siap Chef" kata Tia "eh, btw namamu unik juga ya Chef, seperti nama teman saya waktu SMK dulu tapi bedanya dia gemuk" tambahny sambil tersenyum.
Aku, Bamz dan Koko yang mendengar Tia berkata seperti itu langsung terbelalak kaget.
Deghh.. Cukkkkk.... "aku cuman di anggap temennya cukkkk. Asuuuu" batinku, "lho iya tah? Wah nama saya pasaran brarti ya. Hahahahaha" kataku menutupi kekagetanku.

Bamz dan Koko sudah mau bertanya ke Tia, tapi langsung ku sentuh pundak mereka sambil geleng-geleng kepala. Mereka lalu mengurungkan niatnya. "ngkok ae tak critani" kataku lirih ke mereka.
"sudah ya saya tinggal dulu, karena ada rapat harian dengan divisi lain" kataku seraya pergi meninggalkan Tia dan kedua sahabatku.

*************

Di ruangan rapat.
"oke rapat harian ini saya sudahi disini" kata GMku
Drrtttt. Chentiiiinkkkkk..
Ku raih smartphoneku yang berbunyi, ku lihat ada balasan WA dari Laras.
"cheeeeffff, jadi gak????" tulisnya.
"jadi dong sayang, kamu dimana?" balasku.
"kirain gak jadi, ya udah aku langsung ke kamarmu ya, aku udah mau jalan ke lift ini"
"oke sayang langsung masuk aja ya, pintunya gak aku kunci" mengakhiri chattingku.

ku masukkan kembali smartphoneku ke saku celanaku seraya berpamitan "mari Pak, Buk saya duluan" kataku kepada para manager dari divisi lain, karena rapat sudah selesai saat aku menerima WA dari Laras tadi.

*********

Di divisi Kitchen
POV Bamz dan Koko

Rinjani Resto mulai ramai di karenakan sudah memasuki Lunch Time, banyak tamu yang belum maupun sudah reservasi mulai berdatangan.
Para koki mulai berjibaku bergelut dengan pekerjaannya, ada yang memasak, merefill makanan, dan amak training pun sibuk mem prepare bahan yang akan digunakan untuk Dinner Time nanti, Bamz dan Koko pun mulai ikut sibuk dan sesekali Bamz masih mengawasi Tia sambil sedikit mengobrol dengannya karna harus mengisi form penilaian untuk Tia yang nantinya akan di serahkan ke Geni.

"kamu sebelumnya kerja dimana Ya?" tanya Bamz mencoba untuk akrab karna nantinya Tia akan jadi atasannya, walau masih di bawah Geni.
"oooh di Hotel M******" jawab Tia singkat.
"udah lama disana, Trus kenapa keluar?" selidiknya
"lumayan lah 2 tahunan, keluar karna masalah pribadi sih"
"masalah apa'an kalau boleh tau?" tanya Bamz mulai "Kepo".
"hmmm, Front Office Manager di tempat kerjaku yang lama mau melamarku untuk nikah, kamu tau kan kalau di satu perusahaan gak boleh ada suami istri jadi aku pindah deh, lagian aku dah bosen juga disana" jelasnya.
"oooalah karna mau nikah toh, ya udah tak tinggal bentar ya" kata Bamz sambil menaruh Clipboardnya dan menghampiri anak trainingnya yang terlihat kesusahan.
Tia semakin larut dalam pekerjaannya dia sudah menyelesaikan 2 masakan dari 3 masakan yang harus di selesaikannya.
Lalu muncul lah Koko sambil cengengesan.
"haii Tia, hehehehe ada yang bisa ku bantu kah?" tanya Koko.
"oh iya, saya butuh Maple Syrup ama Cinnamon Stick untuk Dessertku" jawab Tia agak risih dengan tingkah Koko yang slenge'an.
"oke bentar aku ambilkan, tunggu" sambil berjalan mendekat ketempat penyimpanan.
"ini Ya" kata Koko menyodorkan bahan makanan yang diminta Tia tadi.
"makasih, oh ya boleh tanya-tanya gak?" kata Tia. Suasana hatinya agak tenang karna semua masakan sudah hampir selesai.
"monggo, mau tanya apa aja boleh kog Ya hahahaha"
"kamu sama Bamz kog sepertinya dekat banget sama si Executive Chef?"
"oalah tak kira mau tanya aku udah punya pacar belum, hahahaha.. Iya kami bertiga masuk kerja disini barengan, mulai dari bawah juga bareng-bareng sampai jadi seperti sekarang ini" jelasnya, "kamu dulu sekolah dimana sih Ya?" tambahnya.
"oooo gitu.. Aku dulu SMK di Bilis-bilis kalau kuliahnya di Universitas Dharmo Cabang" jawab Tia menyebutkan nama sekolah dan universitasnya.
"lha SMKnya sama kaya si Geni jangan-jangan ......" batin Koko, "oh yah tadi kamu sempet ngomong kalau punya teman namanya sama kayak si Geni, Ya?" pancing Koko mencari informasi.
"iya dulu aku sempet punya teman namanya persis kayak namanya Chef kita, tapi dia badannya gemuk dan pakai kacamata, gak kayak Chef kita yang badannya kekar gitu" sambil tersipu malu, wajahnya memerah saat menjelaskan.
"wah udah main ngomong Chef kita aja kamu, emang yakin bakal keterima kerja disini? Hahahahah" Goda Koko.
"woy bukannya kerja, malah ganggu si Tia" kata Bamz yang sudah kembali.
"yee sirik ae kowe iki, aku lho ngebantuin Tia, iya gak Ya?"
"iya bantu ngrusuhi. Hahahaha" jawab Tia.
Koko yang mendengar jawaban Tia hanya mendengus sambil memaki pelan.
"huuuuuftttt, cookkk.. Kenek maneh... Bamz rinio" lalu berbisik di telinga Bamz, "psstttt.. psssttt... psssttt..."
"heh serius?" tanya Bamz kaget
"iyoo coookkk, lha lapo aku mbujuk engkok langsung takon ae karo areke" kata Koko.
Tia tidak ambil pusing dengan tingkah Bamz dan Koko, dia langsung fokus mengerjakan pekerjaannya yang tinggal sedikit karna sudah hampir 2 jam setengah Tia menyiapkan semua masakannya.

"eh, Chef Geni kemana ya? Ini aku sudah selesai" tanya Tia tak lama kemudian.
"lha iya ya, Geni kemana ya, coba cek di Office Ko, dari tadi gak kelihatan hidungnya anak itu" kata Bamz
"sik tak deloke sik" Koko langsung menuju ke Office. "Gak onok Bamz, telponen ae lho jajal" katanya tak lama kemudian.

Bamz lalu mengeluarkan HPnya mencari-cari nama Geni lalu langsung meneleponnya.
Tuuuutttt.. Tuuuuttttt.

Diujung telephone yang lain.
"halo, uuuggghhh opo seh ganggu orang lagi enak ae" tanya Geni marah-marah saat menerima telephone dari Bamz.
terdengar samar2 suara lenguhan dan rintihan.

Cloppp... Clooopppp.. Arrrgghhh.. Uuuuuhhh..

"uuugggghhh Cheeefff Geni, terus Chef entotin terus memek ku Chef" kata Laras.
"halo, cookkkk nang ndi awakmu, ini Tia udah selesai.. Asuuu suarane sopo iku?" tanya Bamz sambil menjauh dari Koko dan Tia.

"bajingan, aku nang kamar karo Laras, ya udah suruh tunggu bentar tak nyelesaikan ini dulu, ugghhhh" jawab Geni sambil terus menghujam memek Laras.
"agghhh iya Chef disituuuhhh. Tekheen terussshhh arrgghhhhssss.." desah Laras yang seperti orang kepedesen.
"bangsaat, bukannya kerja malah ngentot cookkk yo wis ojok suwi-suwi" kata Bamz jengkel. Lalu berbalik ke arah Tia dan Koko.
"nang ndi areke?" tanya Koko
Bamz hanya menjawab dengan tepukan tangan memberikan kode ke Koko, yang di tanggapi hanya dengan gelengan kepala oleh Koko, Tia yang tidak mengerti langsung bertanya.
"kenapa, memangnya Chef Geni kemana?"
"masih rapat dia, udah gak papah tunggu aja, bentar lagi juga nongol" jawab Koko berusaha menyembunyikan kebiasaan Geni.

******

Sementara itu di kamar Geni
"ssiaaappah yaaang ughh telponnn Cheeeffff issshhh?" tanya Laras, sambil menggenjot penis Geni dengan posisi WoT.
"Bamz sayang, nanya aku dimana" jawab Geni sambil terus memompa penisnya mengimbangi genjotan Laras yang liar, dan meremasi susunya.
Plokkk.... Plokkk.. Sluuppp.. Cluppp.. Suara pantat Laras beradu dengan paha Geni.
"aaaahhhh enak banget kontolmu Cheefff, isep pentilku Chef isheeepp isssss, arrgghhhhh" jeritnya waktu Geni langsung mencaplok putingnya yang menegang, memek Laras langsung berkedut hebat, tubuhnya menggelinjang, menandakan orgasmeny datang untuk yang ketiga kalinya. Seeeerr.. Cruuuuttt... Crutttt...
Tangan dan kakinya sudah tidak kuat menopang tubuhnya. Hingga dia jatuh telungkup diatas Geni yang masih menggoyang pantatnya naik turun karna sebentar lagi dia juga merasakan mau mencapai puncak birahinya.
Terasa penisnya mulai membesar pertanda spermanya sebentar lagi akan keluar, dibalikan badan Laras tanpa melepas penisnya, lalu digenjot lagi dengan buas sambil meremas dan memilin puting Laras.
Ploookkkk.. Plokkkk... Aaarrrggghhh "aku mau keluar sayang, dimana ini?" tanya Geni gemas.
"di daleeeemmhhh, ooooggghhhh,, akkhhuuu lllaaaagiii ammmaaann, tekhheeenn yaaaangg dalhheemmm" Laras Berteriak menikmati tusukan tusukan Geni.
"okee sayang, aakuu keluaaarr" teriaknya sambil menekan penisnya dalam-dalam ke memek Laras.
Crootttt.. Croottt... Crooottt
3 kali Geni menembakkan spermanya di dalam memek Laras, terlihat memeknya berbusa karna campuran dari cairan memeknya dan penis Geni..
Uggghhh... Ploooppphhh..
Geni mencabut penisnya dan langsung berdiri setelah mencium kening Laras dan mengucapkan terima kasih.
"terimakasih ya sayang, aku ke Kitchen dulu ya udah ditunggu sama orang-orang" sambil kembali memakai Uniformnya.
"aku disini dulu ya Chef, kamu kuat dan lama banget ngentotin akunya, 2 jam lebih kamu entotin aku sampai lemes gini" jawab Laras pelan.
"ya udah kamu istirahat aja dulu, tar ku bawakan makanan buat kamu" kataku seraya mengecup keningnya dan berjalan keluar kamar menuju ke Kitchen.
Terdengar dengkuran halus Laras tertidur dengan senyum yang mengembang.

*********

Beberapa saat kemudian .

"jancok cek suwine awakmu, rapat nang hongkong tah?" tanya Koko terkekeh.
"iya di hongkong" jawabku singkat, "mana laporannya, masakannya bawa ke Office?" kataku langsung ke mereka bertiga.
"nyooh laporane" kata Bamz sambil memberikan clipboard ke Geni.
"oke thanks, tak tunggu di Office" kataku tanpa menghiraukan Tia.

Bamz dan Koko lalu membantu Tia membawa masakannya menuju ruanganku.
Aku melihat lembar laporan yang di berikan Bamz, hampir semua kolom mendapatkan nilai 9 kecuali di kolom keramahan nilainya 7, aku tertawa kecil mungkin sahabat2ku agak jengkel dengan sifat Tia yang jutek dan judes diawal perkenalan mereka.

"ini Chef silakan, Brokoli & Shrimp Cream Soup untuk Appetizernya, Grill Lamb Chop With Sautee Mushroom and Chilli Sauce untuk Main Coursenya, lalu untuk Dessertnya ada Lava Cake With Oreo and Vanilla Sauce" kata Tia menjelaskan, seraya kedua sahabatku menaruh makanannya di mejaku, dan langsung keluar meninggalkan ruanganku, tak lama kemudian smartphoneku bergetar Drrtttt... Drrrtttt tapi tidak ku hiraukan.

"saya cicipi ya Tia" aku langsung mulai dari Appetizer, Main Course lalu Dessert sebagai penutup, aku menilai dari segi rasa, tekstur dan penampilan makanannya.

"masakan apa ini? rasanya gak karuan, plattingnya jelek, teksturnya gak sesuai. kamu bisa masak gak sih, amburadul semua" kataku.
"woy Gen, marah-marah mulu kayak Chef yang di tipi-tipi, bukan acara M****R Chef ini, jancok"
"lha iya ya, makasih om @Maja89 udah di tegor jadi malu sendiri saya"

"Oke Tia, masakanmu enak top abis, rasa, tekstur, dan penampilannya sudab sesuai, dua hari lagi kamu akan di hubungi Pak Koya ya, untuk memberitahukan di terima atau tidaknya kamu bekerja disini" kataku.

"kelamaan" kata Pak Koya yang sudah berdiri di ambang pintu. " besok langsung kerja ya Mba Tia, datang pagi untuk pengukuran seragam dan langsung temui saya untuk urusan administrasinya" tambahnya lagi.
"tapi Pak" kataku sambil melotot ke Pak Koya.
"opo??? Gak atek tapi-tapian Gen, ini sudah keputusan final" katanya tak kalah garang.
"ya udah terserah lah" kataku lemas.
"ya udah Mba Tia saya tunggu ya besok jam 10.00, terimakasih untuk hari ini. Nanti keluarnya biar diantar Chef Geni" kata Pak Koya, "Gen anter Mba Tia sampai parkiran" perintahnya.
"terimakasih pak, baik saya akan datang besok jam 10.00, gak usah di antar pak saya bisa sendiri" kata Tia sambil tersenyum.
"udah tak anter aja Ya gak papa, ketimbang pangkatku diturunin jadi Cook Helper sama Pak Koya, ayo Ya".
Aku langsung menarik tangan Tia keluar dari ruanganku, aku gak peduli lagi sama Pak Koya, mungkin dia lagi menghabiskan makanan yang di masak Tia.

*******

"terimakasih Ya, sampai jumpa besok selamat bergabung di Hotel kami" kataku begitu sampai di parkiran.
"sama-sama Chef, kalau begitu saya ijin pamit dulu mari Chef" katanya sambil menjabat tanganku.

Ku ambil rokok dan zippoku lalu langsung ku nyalakan, sambil memandangi Tia yang berjalan menuju mobilnya "Cuukkkk, Non kamu beneran lupa sama aku, tega kamu" batinku sambil menghisap rokokku dalam-dalam.

Ku ambil smartphoneku karna teringat tadi ada pesan WA masuk yang belum sempat aku baca, ku baca pesan dari Bamz.

"Kami kekamarmu ya" ketiknya singkat.
Langsung ku buang rokokku dan berlari menyusul mereka.


Bersambung.....
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd