Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Antara Dia Atau Dia

Maja89

Semprot Baru
Daftar
26 Aug 2019
Post
39
Like diterima
155
Bimabet
Selamat malam (karna diketikny malam hari)

Muehehehe

Nyubi disini mohon ijin pada para admin, atemin, sesepuh dan suhu
Untuk sekedar berbagi cerita
Mohon kiranya di ijinkan dan di maafkan apabila ada salah kata atau pengetikan.
Dan mohon kiranya untuk memberikan bantuan n masukan bagi nyubi ini.

Terimakasih tidak lupa saya ucapkan untuk mamang @RSP27 yang mempunyai cerita sungguh sangat epic.
Serta om @Kisanak87 yg sedikit banyak membuat saya ingin bercerita.
Dan juga om @satria73 dengan cerita misterinya.

Tanpa mendiskreditkan para suhu atau TS yg lain
Mohon maaf apabila ada kesamaan gaya bercerita,
Saya ucapkan trimakasih

Disclaimer
Cerita ini hanyalah imajinasi dari TS semata,apabila ada kesamaan antara nama tokoh dan tempat TS memohon maaf. Terimakasih
 
PROLOG​

Siang itu Matahari tampak garang, seakan menunjukkan existensinya bahwa hanya dia yang bisa menyinari dunia. Walaupun harus digantikan oleh Rembulan di kala malam..

Ckiittttttt!!!!!!

Suara bemo yang tiba2 mengerem secara mendadak karena ada seorang bocah yang tiba2 berteriak "kiri pak, kiri pak" lalu melesat lah bocah itu keluar dari dalam bemo sambil berlari "wancok, telat iki" pikirnya dalam hati. Tiba2 dia dikejutkan dengan teriakan si supir bemo "woy gendut bayar dulu baru lari", tapi si bocah tidak menghiraukan panggilan itu dan terus berlari hingga tiba2 si supir bemo sudah berlari disebelahny sembari mengeplak kepala si bocah "dasar gendut, bayar sik mbok kiro iki bemone mbahmu main mlayu ae", si bocah yang tersadar bahwa dia belum bayar ongkos bemo pun cengengesan sembari menyodorkan uang seribuan 3 lembar "hehehehe, yo sorry pak aku wes telat iki".

Sampailah si bocah di depan gerbang yang sudah tertutup dan dikunci samar2 terdengar suara dari dalam aula. "wancok, hari pertama mos malah telat alamat g bakal bisa masuk iki, mana g ada temen lain yang telat pula" katanya dalam hati.

"hei, kamu" tiba2 ada suara dari dalam gerbang yang tertutup
"saya pak??" kata si bocah
"iya kamu mosok kembang yang disebelahmu" kata orang yang bertubuh pendek dan kurus itu
"Hehehehe, telat saya pak"
"kamu itu murid baru kan? Udah berani2 nya kamu telat"
"hehehe, maaf pak ketiduran tadi dibemo"
"wah wah gak bener kamu ini, siapa namamu dan jurusanmu?" tanyanya
"nama saya Geni pak, jurusan tataboga"

*
*
*

Hahahahahahaha kedua sahabatku tertawa mendengar ceritaku saat pertama kali aku menjejakkan kaki di kota yang terkenal dengan lambang buaya dan ikan hiu.

"wes wes rek wes stop ngguyu ae" kataku
"hahahaha, lagian kog bisa2ny ketiduran di bemo", kata koko
"berarti kamu dulu itu gendut lha kog bisa jadi seperti ini skrng?, kata si bamz
Aku cuman cengengesan mendengar kedua sahabatku tertawa mengejek ku. Kala aku bercerita tentang masa laluku.

Ya, itulah namaku Geni yang berarti Api dalam Bahasa Jawa.
 
Chapter I
Bertemu Lagi Dengan Dia​

"Tok, tok, tok" terdengar ketukan di pintu
"masuk" kataku
"misi chef, ayo rokokan" kata koko
"heh rokokan tok ae, kerjaanmu gimana dah beres? Bukanny nanti jam 15.00 ada party di Nirwana untuk 250pax dah beres semua?" kataku sambil melirik jam yang menunjukkan pukul 11.30
"udah Jen, tenang" sahutny
"heh tadi kamu nyebut namaku siapa?" emosiku naik karna tidak suka namaku diplesetkan jadi Jeni
"hehehehe, canda Gen canda" katany sambil cengengesan
"yudh, duluan aja tak selesaikan dulu kerjaanku"
"oke, tak tunggu di smoking room"

Aku cuman geleng2 kepala sambil melihat koko keluar dari ruanganku. Oh iya aku sekarang sudah bekerja di salah satu hotel bintang 5 di kota buaya ini. walaupun aku sudah jadi Executive Chef, tapi aku lebih suka berbaur dengan sahabat2ku dan juga kawan2 yang ada di divisiku dan divisi lain ketimbang dengan manager2 yang lain.

Tak lama kemudian aku menyusul koko ke smoking room tak lupa ku matikan lampu dan mengunci pintu ruanganku biar gak ada yang bisa masuk, takut tiba2 ada yang masuk dan menyalakan komputerku, kan jadi ketauan kalo aku sering buka forum GoCrot, untuk baca baca CerPanBung disana muehehehehe..

Sambil berjalan menuju smoking room aku memastikan bahwa persiapan kitchen untuk acara nanti sore tidak ada yang terlewat, karna aku tidak mau ada bahan2 atau utensil yang kurang bisa berabe nanti.

Begitu tiba di smoking room ku buka pintunya "wah udh rame aja ini smoking room, gak pada kerja kalian? Rokokan tok ae" kataku.
"Asuuuu" sahut sahabat2ku bamz dan koko begitu pula suara orang2 dari divisi lain, aku memang sudah kenal dengan semua orang yang ada di smoking room ini, karna sebelum aku sampai diposisi ku yang sekarang ini aku sama dengan mereka memulai dari bawah, walaupun karirku bisa dibilang menanjak dengan cepat, terlalu cepat malah hahahaha.

Ku keluarkan rokokku Surya Pro Merah dan ku catut sebatang kukeluarkan zippo dari kantong ctink jezz ku sulut rokokku dan ku hisap dalam2 asapny kukeluarkan perlahan "hiuuuufftt ffffuuuuu" ctink kumasukkan lagi zippo ke kantong celana dan membiarkan rokokku diatas meja, aku tidak mau menaruh zippo di meja karna disini banyak PK (Penjahat Korek) hahaha.
"jancok, murupno rokok ae koyok mafia asu ancene chef satu ini" kata pak Bulu
Aku hanya terkekeh sambil menyeruput kopi yang sudah disiapkan oleh bamz di atas meja, lalu kami asyik bercengkrama satu sama lain, sembari aku bertanya ke pak Bulu "gimana pak utensil ama equipment untuk acara nanti sore aman udah disiapkan semua kah?", "aman, tenang Gen udah disiapkan anak2 dari kemaren" sahutny, aku hanya mengangguk2an kepala mendengar jawabannya.
Tiba2 pintu smoking room terbuka, otomatis semua kepala menoleh ke pintu yang terbuka.

"ooo, jancok tak cari dari tadi ternyata disini kamu Gen" seloroh pak Koya seraya menyalakan rokok dan duduk di sebelahku
"nanti kamu bantu saya interview calon pegawai ya"
"lha kog saya pak, kan nanti juga ada acara di Nirwana"
"lha piye seh arek iki, yang nanti mau di interview kan orang yang ngelamar di divisimu buat gantikan pak Oppung yang minggu lalu pensiun"
"oooo" sambil ku lirik koko dan bamz yang sedang tertawa karna biasanya ini tugas mereka tapi karna mereka harus handle acara party jadi tugas ini di limpahkan ke aku.
"malah oooo mau bantu gak, klo gak mau tak turunin pangkatmu" ancamnya
"wooo mentang2 HRD Manager bisa semaunya naik turunin jabatan orang" selorohku "yudh, nanti tak bantu jam berapa emangnya?"
"5 menit lagi" seraya mematikan rokokny dan berjalan keluar menuju pintu
"cewek apa cowok sih pak yang ngelamar kerja? Tanyaku sebelum pak koya keluar
"cewek, kenapa emangny?"
"bilang kek dari tadi muehehehe" sambil tersenyum mesum
"ancen cah gendeng" sahut Pak Koya seraya pergi

Sahabat2ku pun bergantian mengeplak kepalaku karna mereka sudah tahu tabiat mesumku hahahaha..


*
*
*


5 menit kemudian

Aku sudah ada di dalam ruangan Pak Koya tetapi orang yang akan di interview belum juga kelihatan ujung putingny.

Kulirik jam sudah menunjukkan pukul 12.37 "wah udah telat 7 menit ini, baru mau interview aja dah telat gimana klo kerja nanti" kataku ke Pak Koya
"walah Gen Gen kayak kamu dulu pertama kali nglamar kerja disini gak telat aja pas interview" kata Pak Koya menyidirku "lha wong kamu sekarang aja masih suka telat kog padahal posisimu kan udah Executive Chef" lanjutnya lagi "untung aja di jariku ini juga ada finger printmu jadi aku bisa bantu kamu hahahaha" tambahnya, "lho lho kog jadi saya lagi yang kena pak? Hehehe.

Ya emang sih harus di akui, kalo aku ini sering banget telat masuk kerja, dulu aja pas masih di posisi bawah aku lebih milih shift sore atau malam sangking malasnya untuk bangun pagi hahahaha, kalo dapar shift pagi lebih milih untuk gak tidur karna takut telat.

Seperti hari ini aku juga telat ngantor karna semalaman begadang ngobelin dan ngentotin memeknya si Mega anak FrontOffice bener2 legit sampai crot 5 kali semalam ditambah 1kali lagi pas pagi waktu mandi bareng. Walaupun jarak dari Hotel tempatku kerja ke kamarku tidak terlalu jauh cuman beda 7 lantai saja, karna aku juga dapat jatah kamar sebagai penunjang fasilitas.

"emang sapa sih nama cewek yang akan di interview pak?" tanyaku
"tuh di map, liat aja sendiri kalo g salah namanya vin..."
"tok...tok..tok" suara pintu diketuk saat aku mengambil map yang ada di meja.
"masuk" kata Pak Koya
"permisi pak, saya Vincentia yang hari ini ada janji untuk interview"
"oooo iya iya silakan masuk, sudah saya tunggu dari tadi"
Aku pun langsung berbalik sambil memegang map

Deg Deg Deg.. Duar

"lho, jancok Dia kan?"....



Bersambung...
 
Chapter II
Kembali Berbunga​



Waktu sudah menunjukkan pukul 15.30, kegiatan di Banquet Kitchen sudah mulai ramai oleh para Koki yang sibuk menyiapkan hidangan untuk event di Nirwana hall.
Begitu pula dengan Bamz dan Koko mereka berdua sibuk memberikan arahan, "plattingnya harus sesuai dengan contoh yang sudah kami berikan ya" kata Bamz sedikit berteriak untuk mengalahkan suara Wok yang beradu dengan Spatula
"siap pak" sahut anak buahnya tak kalah keras.
Saat sibuk menata makanan di atas piring yang akan disajikan untuk tamu,
"Bamz, Geni kemana ya masa nge interview dari tadi gak selesai-selesai" tanya Koko
"tau tuh, palingan lagi di marahin ama Pak Koya gara-gara tadi sok nolak bantu interview, eh pas tau yang di interview cewek langsung semangat hahaha"
Mereka berdua pun langsung tertawa karna tau tabiat Geni yang mesum.
Bamz dan Koko ini adalah 2 sahabat Geni mereka kenal saat sama-sama mulai meniti karir dari bawah, posisi mereka berdua saat ini sama yaitu CDP (Chef de Partie) bedanya adalah kalau Bamz CDP di bagian Banquet Kitchen sedangkan Koko CDP di All Day Dining. Dan masih ada bagian yang lain seperti Pastry and Bakery, Butcher, Gardemanger, dan Steward semua bagian ini ada di bawah naungan si Geni selaku Executive Chef.
Tiba - tiba
Plak!!! Plak!!!
"ngobrol aja kalian ini, boleh ngobrol tapi tangan tetep kerja cok" kata Geni sambil ngeplak kedua kepala sahabatnya, "gimana event aman, makanan sudah keluar semua?" tanya Geni
"coook, asuuii" sahut Bamz dan Koko sambil mengusap kepala yang di keplak pakai ujung buku.
"udah, Hot and Cold Appetizer udah keluar, tinggal Main Course sama Dessert aja Chef" kata Bamz.
"aman berarti ya, yudh tak balik ke ruangan dulu"
"sek toh, tadi gimana interviewnya, cakep gak tuh cewekny? Hahahaha" tanya Koko
"besok kalian liat sendiri aja, males bahas tentang itu" kata Geni sambil berjalan menuju ruangannya
Koko dan Bamz yang melihat gelagat Geni tidak seperti biasanya jadi heran dan memilih untuk tidak bertanya lagi.
*
*
Flashback 3 jam sebelumnya
"lho, jancok dia kan tia, ngapain dia disini bukannya dia kerja di Hotel M, setauku dia berposisi yang sama dengan Bamz dan Koko kenapa malah ngelamar disini yang malah buat dia turun jabatan" kata Geni dalam hati.
"silakan duduk mba vincentia, perkenalkan saya Pak Koya dan dia adalah Chef Geni, Executive Chef di Hotel kami" kata Pak Koya sambil menunjukku.
"terimakasih pak, panggil Tia saja biar tidak kepanjangan ngetiknya" seraya berjabat tangan dengan Pak Koya dan duduk
"cok, sepertinya dia lupa sama aku" kata Geni masih dalam hati
Aku hanya banyak diam dan sesekali menyahut saat interview berjalan karna keasikkan menatap wajah dan tubuh tia
"coookkk, wajahnya gak berubah tetap manis, senyumnya tetap bikin aku meleleh, bodinya tambah seksi, payudaranya tambah besar atau masih sama ya?" masih dalam hati
"ya sudah mba Tia, kapan bisa mulai bekerja, apa besok bisa?" tanya Pak Koya
Aku yang mendengar langsung tersadar dari lamunanku seraya berkata "ya gak bisa gitu donk Pak, langsung main di terima aja kan saya g tau dia menguasai jenis masakan apa aja dan backgroundnya gimana" kataku, karna jujur aslinya aku gak mau bertemu Tia lagi.
"kamu dari tadi disitu ngapain!? Bukanny bantu meng interview malah ngelamun aja, ancene cah gendeng" kata Pak Koya sedikit emosi.
"aku kan lagi menikmati pemandangan body nya Tia pak" masih dalam hati
"malah diam, terus sekarang mau mu gimana Gen?"
"ok mba Tia besok datang lagi kesini jam 10.30 langsung temui saya di Kitchen ya, jangan sampai telat dan silakan bawa uniformnya karna kita akan melakukan food tasting, ingat jangan telat!!!"
"baik Chef" kata Tia sambil tersenyum
"jancokkk!! Senyum mu Tia bikin meleleh... Kamu beneran gak inget aku tah?" masih dalam hati Geni, "oke kalo begitu saya permisi dulu Pak Koya, Mba Tia mari" seraya keluar dari ruangan.
Flashback End
*
*
Geni sudah berada di ruangannya di keluarkan rokoknya lalu di isap dalam-dalam "hiiiuufftt fiiiiiuuuuuhh, coookkkk kenapa ya Tia ngelamar kerja disini, emang ada masalah di tempat kerja sebelumnya, trus kenapa dia bisa lupa sama aku ya, apa karna bentuk badanku berubah jadi dia gak ngenali aku lagi, tapi masa dia lupa sama namaku emang berapa banyak sih manusia yang dia kenal bernama Geni, arghhh ketimbang aku gila mikirin Tia mending enak enak ama Mega"
Geni lalu mengeluarkan smartphonenya, membuka sebuah aplikasi chatting dan mencari nama Mega lalu mengetik dan mengirimkan pesannya
"Mega sayaaaang, nanti pulang jam berapa?"
"iiiiiihhhh,,, genit banget.. Jam 22.00 kenapa pasti ada maunya?"
"hehehe sayaaang tau aja,, Langsung ke kamarku ya cantik. Pengen ngentotin kamu lagi aku"
"iiihhh vulgar banget sih ngomongnya.. "
"hehehe ayolah pengen nenen sambil ngobelin memekmu, cinta" terasa ada yang menggeliat dari balik celana Geni, dibenarkan posisinya lalu di elus-elus dari luar celana oleh Geni
"aduuuh sayangku kasian lagi pengen yaaaa"
"iya sayaang lagi pengen banget"
"hihihi tapi maaf ya aku gak bisa ngasih, lagi halangan barusan aja dapet ini lagi di loker ganti pembalut hihihihi"
"yeee bukannya bilang dari tadi malah mancing-mancing!!!" ketik Geni dengan ketus
"hahahahaha maaf ya sayangku nanti deh kalau dah selesai seminggu lagi ya"
"suka hati kau lah" langsung di taruh hapenya tidak di pedulikan wa yang masuk dari Mega
"jancok!!! cari pelampiasan kemana ini, masa mau beli gak ah takut, atau mau SSI ke para trainee cewek waduh ntar nih thread di take down ama Om Momod secara mereka masih SMK kelas 2 semua, kenapa sih kloter ini gak terima trainee dari universitas.. Aaarrgghhh" batin Geni sambil mengacak-acak rambutny.
"Gen gak balik?" tanya Koko seraya nyelonong masuk
"jancok, gak bisa tah, kamu ngetok pintu dulu?"
"iya iya, gitu aja ndesis kayak tabung LPG bocor" seraya berbalik dan mengetuk pintu "tok.. Tok... Tok!!! Misi "dah puas kamu?"
"Bamz mana, besok kalian masuk jam berapa?"
"ada tuh tar juga kesini lagi briefing anak buahnya sehabis handle event tadi, kenapa emangnya tumben tanya masuk jam berapa kan di papan belakangmu ada jadwal kami?"
"males baca aku"
"jancokkk!!! Kami masuk jam 10.00 kenapa sih?"
"iya kami masuk jam 10.00 ada apa emangnya?" sahut Bamz yang sudah datang
"gak gak pa pa, jadi besok jam 10.30 bakal ada yang food tasting"
"siapa, cewek yang tadi interview kog tumben pakai food tasting segala?" tanya Koko
"iya cewek yang interview tadi, tapi ingat jangan kalian apa-apakan, terserah kalian mau suruh masak apa tapi jangan di aneh-anehin, dia jatahku" kata Geni tegas
"coookkkk!!! Kalo semua jatahmu kami kebagian apa?" kata Koko
"iya lagian kog tumben sih pakai food tasting segala, sikapmu juga jadi aneh saat balik dari HRD tadi, emang sapa sih cewek ini kamu kenal Gen?" Kata Bamz
"udah jangan banyak tanya lakuin aja yang ku suruh, belum waktunya kalian tau. Nanti pasti aku cerita"
"ya udah terserah kamu aja Gen, kami balik yo" kata Bamz
"hmmm serah lah bikin penasaran aja, ya udah balik yo" kata Koko
"Oke hati-hati"
Tak lama kemudian
Geni berjalan menuju kamarnya kamar nomor 713 dibuka pintunya masuk dan langsung merebahkan diri diatas kasur "Tia kamu pasti akan jadi milikku tunggu tanggal mainnya" kata Geni bergumam lalu tertidur tanpa bisa melepaskan penat syahwatnya.



Bersambung...
 
Chapter III
Bunga Tidur​

POV Geni

"Tia, aku sayang kamu, mau gak jadi pacarku"
"maaf y Geni, tapi aku sudah punya pacar"
"ya udah kalo gitu, aku bakal nunggu sampai kamu putus dengan pacarmu"

"oi Geni"
"oid napa Ki?"
"awakmu lak sak kelas karo Tia toh, jogokno yo nek onok sing ganggu ngomongo aku"
"iyo, opo'o emange?"
"gakpopo, Tia wes dadi pacarku saiki"
"lho bukane Tia pacaran karo konco smpne"
"wis putus bulan lalu, wingi jek tas ae dadian karo aku"
"ooo ngono toh ok ok Ki, gampang wes ngkok nek onok opo opo tak kandani awakmu"
"ya ampun tia, kenapa aku bisa gak tau kalau kamu sudah putus sama pacarmu kog bisa-bisanya aku keduluan sama Kiki kakak kelas kita" batin Geni

"Tia kamu udah gak pacaran sama Kiki lagi kan?"
"nggak udah putus, kenapa emangnya Gen?"
"yesssss horeee, berarti sekarang kamu mau kan jadi pacarku?"
"aduuhh, gimana ya Gen, maaf tapi sekarang aku sudah pacaran dengan seniorku di Hotel tempatku magang"
"ooo ya udah kalau gitu, tapi ingat aku tetap nunggu kamu"

"Tia, untuk terakhir kalinya mau kah kamu jadi pacarku?"
"iya Gen aku mau, tapi aku gak mau kalau hubungan kita ini mengganggu pelajaran kita oke?"
"iya Non aku janji, aku sayang kamu gak sia sia aku nunggu kamu 3 tahun ini, terimakasih ya"
"iya sama-sama ya Geni, maaf kalau aku sudah membuatmu menunggu, eh tapi kamu panggil aku apa Non?"
"hahaha iya itu panggilan sayangku ke kamu, gak papa kan?"
"oooo iya gak papa kog, kalau gitu aku bakalan manggil kamu Mbul"
"lho kog Mbul sih?"
"soalny kamu kan gendut, jadi aku panggil kamu gembul hi hi hi"
"terserah kamu aja deh, i love u non"
"i love u too, mbulku"
"Cooookkk akhirnya penantianku berbuah manis terimakasih Tuhan usahaku gak sia-sia" teriak Geni diatas motor setelah mengantar Tia pulang kerumahnya.

2 bulan kemudian.

Di ruang kelas Boga 3 waktu istirahat kedua.

"kamu ini gimana sih mbul, bentar lagi UNAS lho, tapi nilai matematika mu waktu tryout malah segini nanti kalau g lulus gimana" kata Tia sambil emosi.
"iya Non maaf ya, kamu tau sendiri aku paling gak bisa matematika, makanya ajarin aku ya sayang jangan marah"
"ya udah mulai hari ini sepulang sekolah kamu belajar dirumahku, aku ajarin matematika"
"makasih ya sayangku muach" sambil mendekat untuk mengecup bibirnya
"heh di sekolah ini mbul, ketauan guru di keluarin kita"
"iya iya maaf habisnya kamu nggemesin kalau lagi marah"

Kriiingggg kriiingggg jam istirahat pun selesai para murid bersiap mengikuti pelajaran selanjutnya.

"woooyyy jam pelajaran terakhir kosong soalnya gurunya rapat kita di bebasin mau ngapain tapi gak boleh pulang" kata Alvin si ketua kelas.

"aelah pakai rapat segala itu guru-guru" kataku, lalu aku menghampiri Tia yang sedang ngobrol dengan teman-temannya. "Non ke lab perhotelan yukk"
"ngapain kesana, udah disini aja belajar"
"gak ah ngantuk nanti aja belajarnya di rumahmu, panas disini kalau di lab perhotelan kan enak ada ACnya"
"ya udah ayo, aku juga pengen ngobrol sama anak-anak perhotelan"
"woy Geni jangan mesum lho ya, jangan di apa-apain temenku ini" kata kawan-kawan sekelasku.
"bacod"
"ooo lemu jancok"
"hahahaha"

Akhirnya kami berdua menuju lab perhotelan
Tok... Tok... Tok.... "Misi Spada, lho kog pakai acara dikunci ini pintu lab"
Krieeeettt pintu pun terbuka terlihat anak-anak perhotelan seperti pindang di jemur karna tidur berjejer-jejer, "mau ngapain Gen?" kata Widya.
"nunut ngadem Wid, panas dikelas hehehe boleh kan?"
"iya boleh pokok gak macem-macem aja"
"hahaha makasih yo, gak macem-macem kog paling cuman semacem aja" lanjutku
Tia pun langsung mencubit pinggangku.
"aduh aduh sakit Non"
"yang keras ya" kata widya ke Tia "yudh masuk aja cari posisi sendiri yang lain dah pada tidur soalnya, aku tak kekantin dulu beli minum, jangan lupa kunci lagi pintunya dan jangan rame biar gak ketauan guru" lanjutnya.
"thankyou Widya cantik" alhasil pinggangku langsung di cubit oleh Tia lagi, Widya yang mendengar aku berkata seperti itu hanya tertawa.

Kami pun masuk dan mengunci pintu kembali sambil jalan berjingkat-jingkat menghindari kawan-kawanku yang sudah tertidur.

"tidur dimana mbul, udah penuh gini"
"tuh dipojokan kamu di atas kasur aja biar aku yang dilantai sambil bersandar di kasur"
Tia lalu berjalan mendekat ke kasur menempati tempat yang di tinggalkan widya tadi, aku cuman geleng-geleng kepala aja melihat kawan-kawan ku yang sudah tidur "emang kelas perhotelan ini paling banyak anaknya, sampai gak cukup ini lab hahaha" bisikku dalam hati.
Lalu aku pun menyusul Tia dan merebahkan diriku di lantai sambil bersandar di kasur, tak lama kemudian Tia berbisik.
"mbul, dah tidur tah?"
"hmm belum, kenapa non?"
"pingin cium" katany pelan
"banyak anak-anak ini lho, katanya tadi kalau di sekolah gak boleh"
"kan ketutup mbul, lagian anak-anak dah tidur juga"
"ya udah sini"
Cup.. Mmmuach.. Mmmuach cup serrr... lidah kami saling bertaut air liur kami bercampur jadi satu, Mmuaachh.. Sluuurrrpp.. Cupp..
Coookk bayangin aja kami berciuman dengan posisi seperti di film Spiderman yang adegan si Spidey nyium MJ pas hujan hujan, bedanya sekarang Tia yang diatas dan aku di bawah.

Mmmuuaacch... Slluurrpp.. Cupp... Nafas kami menggebu hasrat kami melonjak ingin rasanya melakukan yang lebih tapi tiba2 Tokkk.. Tokkk... Tokkk.. Coookkk sapa sih ganggu aja.. Aku tidak menghiraukan ketukan di pintu dan tetap berciuman dengan Tia.

Tokk.. Tokkk.. Tokkkk. "bukain dulu Mbul kasian itu tar mereka curiga lagi"
"ah biarin aja lagi asyik juga" kataku
"udah bukain aja ya tar dilanjut lagi dirumah"
"huft oke oke" kataku sambil bersungut-sungut.

Teeeet... Teeeeetttttt... Teeeeeetttttt...
Bel sekolah berbunyi menandakan jam sekolah telah usai, kami pun kembali ke kelas dan bersiap untuk pulang.

*********

Satu jam kemudian Aku dan Tia sudah berada dirumahnya untuk belajar.
"Bapak, Ibuk kemana Non, kog sepi?"
"Bapak paling masih kerja, kalau Ibuk paling di rumah kakak"
"ayo masuk Mbul, aku ganti baju dulu ya"
"oke"

Tak lama kemudian kami duduk beralaskan lantai di ruang tamu Tia.
"kalau soal yang ini rumusnya itu pakai yang ini sayang" terang Tia.

Aku menyimak soal yang diajarkan Tia hanya setengah-setengah pasalnya aku sedang asyik memandangi wajah kekasihku yang terlihat begitu menggemaskan, ketika menjelaskan pelajaran matematika yang rumit.

"coookkkk, pacarku cantik banget cooookkk,, ngemesin banget sih, mana pakai celana gemes lagi aduh itu paha mulusnya, sexy banget sih" batin Geni
"kamu paham gak mbul?"
"paham kog, ngerti aku"
"oke kalau gitu, coba kerjain soal nomor 4 pakai rumus yang aku ajarin tadi"
"eh,,, lho,,, kog,,, hehehehe gak bisa aku sayang"
"huuuu makany kalau orang lagi jelasin itu di denger bukan cuman di liatin aja dasar kamu ini!!!!" sambil memanyunkan bibirnya.
"hehehehe maaf ya sayang, abisnya kamu nggemesin banget kalau lagi serius, eh bentar deh sayang coba kamu agak mundur" seraya bangkit dan duduk di sofa belakang Tia.
"lho ngapain kamu duduk dibelakangku mbul?"
"nah kalau gini kan aku bisa ngelindungin kamu"
"hah maksudny gimana?"
"iya ngelindungin kamu dari meja" seraya menakupkan tangan ku ke sepasang payudara Tia "kalau gini kan susumu aman sayang, gak nempel di meja, kog enak banget itu meja ditempelin susunya pacarku" sambil pura-pura marah ke meja, melancarkan modusku.
"terus belajarnya gimana mbul???" sambil malu-malu karena kedua payudaranya di pegang olehku.
"udah ajarin aja kalau posisi gini aku bisa langsung lihat kamu nulis sambil dengerin kamu kog" kilahku
"Gembul ah... Bisa aja modusny, ya udah awas ya kalau gak konsen" sambil tersipu malu
"iya iya janji bakalan konsen"

5 menit kemudian

Aku tak hanya memegang payudara sekal Tia tapi juga sesekali meremas dan meraba payudaranya walau masih terhalang oleh baju dan BH Tia.
"Non"
"hmm?"
"susumu kog empuk banget sih, Non gemesin banget susumu" sambil menambah intensitas remasan.

Entah siapa yang memulai kami sudah berciuman sambil tanganku tetap meremas kedua susunya dari belakang.
Cuupp... Slurpp.. Muaaachhh.. Cuuuppppp.. Mmmmmhhhhh...

Tubuh Tia sedikit bergetar lembut kala tanganku menulusup masuk kebalik bajunya dan menaikkan BH nya, ku lepas ciuman kami, kuangkat tubuhnya dan ku balikkan menghadapku lalu kupangku, kini kami berhadap hadapan, kami sedikit menjauhkan bibir kami, ku lihat bibir Tia terbuka ada cairan liur disana ku dekati kuhisap dalam sambil menciumnya, ciuman kami berlanjut, semakin intens dan dalam, campuran antara nafsu dan cinta, lidah kami bertautan, saling menggigit lembut bibir satu sama lain.

Muaaaachhhh.. Sluurpppp... Cuuuupppp... Mmmhhhhh... Argghhhhh lenguhnya seraya melepaskan tautan bibir kami..

"mbul, basah"
Aku tidak menghiraukannya, penisku sudah menegang terasa sesak di balik celana sekolahku, kuangkat kaos yang sudah tidak karuan kutautkan di belakang lehernya, kunaikkan BHnya sampai ke bawah dagunya, terekspos sudah payudara bulat nan sekal terlihat puting coklatnya sudah menegang sempurna, aku meneguk liur "Glek" sembari menatap payudara yang sangat indah itu.

Jujur ini pengalaman pertamaku melakukan hal ini karna sebelumnya aku hanya sekedar berciuman dengan Tia, tapi entah kenapa otakku sangat mengerti apa yang harus kulakukan, mungkin karna aku sering nonton BF dan baca CeritaSex yang bertebaran di Forum yang ada di mbah Gugel. Kondisi rumah Tia yang sepi juga mendukung untuk melakukan hal ini.

Ku dekatkan wajahku ke puting Tia, ku hembuskan nafas di area putingnya, Tia mendesah dan badannya sedikit bergidik menanti apa yang akan aku lakukan selanjutny, "boleh aku hisap gak sayang?" tanyaku, Tia gak menjawab itu sudah cukup bagiku, langsung ku hisap puting coklat yang imut itu, ku gigit kecil perlahan sambil memutar2 kan lidahku yang kasar ke putingnya, Tia hanya melenguh sambil menjambaki rambutku.

"arghhhhh.. Mbul enak sayang, huuuuffttt fiiuuuuu.. Huffftt fiiuuuu" nafasnya gak beraturan menandakan birahinya yang meluap luap.

Aku terus menghisap puting Tia yang sebelah kanan sambil tangan kananku menahan badannya agar tidak jatuh dan tangan kiriku meremas dan memilin puting Tia sebelah kiri.

"grrrr.. Non susumu gemesin banget sih. Slurrrrppp.. Cluuurrppp" kataku di sela-sela menghisap dan mengigit kecil puting susunya.

Nafas Tia semakin tidak karuan, pinggulnya bergerak-gerak menggesekkan memeknya yang masih terbungkus celana pendek dan celana dalam ke penisku yang menegang, tak lama kemudian Tia berteriak "Aaarhhhh Mbuuuuuulllllllll aku dapet sayang, aku keluar" tubuhnya menggelinjang hebat, bergetar tak karuan naik turun kanan kiri seraya memelukku erat terasa kukunya menancap di kulitku meninggalkan rasa perih tapi tidak ku hiraukan.

Kudekap erat tubuh Tia, ku biarkan dia menikmati orgasmenya, lalu Tia melepaskan pelukannya seraya berdiri melepas celana pendek dan celana dalamnya sekaligus.

"lihat Mbul gara-gara kamu memekku sampai basah kayak gini" seraya mengusap memeknya dan memperlihatkan lendir yang menempel di jari manis dan jari tengahnya, "sekarang giliranku ya Mbul nyenengin kamu" sambil berjongkok di depanku, seraya melepas ikat pinggang dan menurunkan celana serta celana dalamku, aku langsung membantu Tia menaikkan sedikit pantatku yang menempel di sofa, penasaran dengan apa yang akan di lakukan oleh Tia, "iiiiihhh lucu Mbul Penismu, imut banget kayak kamu hihihihi" katanya sambil mengocok penisku.

Aku yang mendengar itu hanya bisa tersenyum kecut, ya ukuran penisku memang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil pas lah menurutku, ini di karenakan saat itu tubuhku Gemuk.

"aku emutin y Mbul?" langsung melahap penisku tanpa menunggu persetujuanku.
"Haaaapppp" akuu yang melihat Tia melahap penisku cuman bisa merem melek keenakan, "cuuuooookkk bibir tipisnya sampai monyong gitu mengikuti gerakan kepalanya maju mundur menikmati penisku, asuuuu gak ada sisa cooookkk penisku masuk semua ke dalam mulutnya, padahal panjang dan diameter penisku ini lumayan gak besar gak kecil, pengalaman banget kayaknya pacarku ini" bisikku dalam hati karna penasaran.

"aaarrgghhh.. Non enak banget emutanmu"
"kamooohh kooof gaghhh geluhar geluhar Mboooll" kata Tia sambil tetap mengulum penisku.
"hah, apa sayang?" kataku sambil meremas susunya.
"iiiihhhhh kamu lama amat sih keluarnya, capek mulutku Mbul dimasukin aja ya" kata Tia melepas penisku.
"eh yakin kamu Non? Aku belum pernah ML sebelumnya"

"udah kamu duduk aja ya, biar aku yang gerak, nanti kalau kamu udah mau keluar bilang ya jangan keluarin di dalam"
Lalu Tia berdiri dan memutar tubuhnya mengangkangiku sehingga kini pantatnya lah yang ada di depanku, perlahan tapi pasti Tia menurunkan pantatnya sehingga posisiny sedikit menungging, lalu Tia memegangi penisku dan mengarahkan memeknya menuju senjataku itu.

Jleeeebbb... Blessss..
Arghhh.. Erangku.
Mmmmmhhhhhhh... Lenguh Tia.

Tia lalu langsung memaju mundurkan pinggulnya, mmmmhhhhh "Mbul enak banget penismu pas di memekku"

"jancooookkkk, aku ngentot cooookkkk, gini toh rasanya ngentotin memek lebih enak dari pada waktu di emutin ama Tia, tapi kog langsung masuk ya. Brarti Tia udah gak ..... Ah tau lah dinikmati aja" batin Geni
"iya Non enak banget memekmu.... astaga"

Ploookkk. Plooookkk... Plooookkk.. Suara yang dihasilkan dari perpaduan pantat Tia dengan pahaku.
Cleeeppp... Sleeeppp.. Cleeeeepppp. Suara memek Tia menggenjot penisku..
Ku bantu Tia dengan ikut menaik turunkan pantatku, sambil meremas dan memilin puting Tia, memek Tia semakin terasa hangat dan basah, tak lama kemudian tubuhnya kembali meggelepar hebat sambil masih memaju mundurkan pantatnya gerakannya jadi semakin liar.

Seeeerrrrr.... Seeerrrrr.. Cruuuutttt...
"aaaahhhhh Mbullll, aku dapeeetttt, aku keluar sayaaanggggggg, teken yang dalemmm... haisshhhh" seraya menekan pantatnya semakin turun, dan aku menaikkan pantatku agar penisku semakin tertanam dalam di memeknya.

Kubiarkan Tia menikmati orgasmenya yang kedua, sambil menjilati daun telinga dan meremasi susunya. "enak sayang, mau lagi gak?" disela-sela kegiatanku.
"kamu belum keluar Mbul?"
"mau lagi gak cintaku?" sambil memainkan putingnya agar libidonya tidak hilang.
Tia mengangguk lemah, langsung ku majukan tubuh Tia agar dia bisa nungging dan bertumpu pada meja. Ploopp penisku terlepas dari sarangnya, ku lihat penisku mengkilap diselimuti oleh cairan orgasme milik Tia. Kuarahkan penisku menuju memeknya yang merah merekah.

jlebbbbbb blessssss, langsung ku genjot begitu cepat sambil sesekali menceples pantatnya yang semok.

Cleeeppp Cleeeppp.... Plakkkkk!!!! Cleeeppp.... Cleeeppp... Plaaaakkk!!!

"ahhhhh.. Mbulll enak bangeeeett... Terusss sayang entotin aku.. Ahhhhh..."
"argghhh Non aku mau keluar" sambil mempercepat tusukanku ke memeknya
"aaahhh.. Ahhhh.. Ohhhh... Iya Mbul.. Keluarin di susuku aja ya, biar susuku tambah gede"
"iya Non... Aku Keluaar argggghhhh grrr" sambil kucabut penisku dari memeknya, Tia langsung membalikkan badannya dan berjongkok di depan penisku sambil mengocoknya.

Crotttt 1x Crottt Crotttt 2x Croooottt 3x



Guuubbraaakkkk!!!! Jedugghhh!!!!

Geni terjatuh dari kasurnya, kepalanya terantuk meja disebelah kasurnya.

"Asuuuu, Jancoookkkk, aku mimpi basah cookkk" keluhnya, sambil mengusapi kepalanya yang terasa cenut cenut.

Disclaimer : untuk om admin, om momod serta para suhu dan kawan-kawan lainnya tenang kami ngelakuin itu waktu kami sudah umur 18 tahun lebih 6 bulan kog. Kan udah kelas 3 SMK. Jadi Treadnya Om Maja89 jangan di take down ya... :konak: :konak:


Bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd