Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Another Lonely Story

Selamat sore semua.. Buat para suhu yang setia mengikuti trit ndeso ini.

Nubie tidak membalas satu persatu kali ini. Tapi secara umum, nubie akan jawab.

Proses pengetikan chapter ini buat nubie cukup berat dan menguras konsentrasi. Jangan sampai terjadi alur yang bisa membuat hasil nya aneh dan dipaksakan.

Setelah melalui beberapa kali pengeditan, nubie yakin baru nubie upload.

Untuk cerita nya, Mira jelas belum tahu hubungan Aryo - Mila, yang sudah tau itu Ayu.

Bagaimana juga menghadapi kemaranan Boy dkk..

Juga meyakinkan keluarga Mila atas kenyataan yang terjadi di diri Aryo.

Siapa yang akan terpilih..?

Satu, semua atau tidak sama sekali..,?

Kita ikuti sama2 ya suhu....
 
Mulustrasi....


Ibu Sutardi

bc160c1101972104.jpg




dr. Kamila Purnama






Sebelumnya....





"Kenapa, salah ya say..? Mas malu aku pakai baju tidur gini...?"

"Jangan salah.. Justru aku terkejut tapi aku bangga pada mu.. Dengan status Mila seperti sekarang, Mila gak gengsi keluar rumah ke tempat publik dengan pakaian rumahan... Aku justru... Saluut sama Mila.."

"Mass... Kemarin mungkin iya.. Status dan penampilan harga mati harus terbaik yang aku kenakan. Tapi saat ini... Nggak.. Aku mau menjadi Kamila yang asli, tanpa topeng, tanpa make up, tanpa kepura-puraan. Toh juga calon suami aku juga dari golongan biasa, aku sebagai calon istri ya harus bisa mengimbangi dan tidak mempermalukan calon aku. Aku mau apa ada nya di hadapan mu mass.. Semua manusia sama kok.. Apa yang harus di sombongkan..? Mas.. Aku dapat suatu ujaran yang sangat menohok aku dan sangat menyentuh perasaan. ORANG SOMBONG ITU, LAKSANA DIA BERADA DI ATAS GUNUNG YANG TINGGI. DIA MELIHAT ORANG LAIN KECIL DIBAWAH... PADAHAL DIA TIDAK TAHU.. ORANG LAIN MELIHAT DIA PUN, KECIL DIPANDANGAN ORANG."

Mobil CRV putih membelah jalan kota Pandeglang..

Mobil menuju arah selatan, menuju dataran lebih tinggi dan sejuk.

Setengan jam kemudian masuk ke pelataran suatu rumah makan sederhana. Tidak terlalu menonjol. Tapi berada di dataran tinggi. Sehingga terlihat dari sana lanskap dan kerlap kerlip lampu bangunan di kota Pandeglang. Mobil di parkir, kedua nya masuk ke dalam.

Ke dua nya duduk berhadapan dan langsung memesan menu makanan yang ada disana. Makanan yang tidak mewah, tapi kata Mila, sungguh nikmat. Ini adalah rumah makan favorit ibu nya.

Mila menggelendot manja di pinggang Aryo. Aryo pun membiarkan nya. Setengah jam kemudian mereka telah selesai dengan makanan nya. Lalu Mila menarik Aryo untuk berjalan ke bagiab belakang rumah makan itu. Di belakang rumah makan itu ada halaman yang berada di tepi jurang, dan dari sana terlihat pemandangan ke kota Pandeglang.

Mereka duduk di sebuah bangku bambu, dan menghadap ke Kota. Terlidungi di balik tumbuhan rambat.

Mila merapatkan tubuh nya dan memeluk perut Aryo. Aryo pun mengalungkan tangan kanan nya melingkari punggung Mila

Suasana sudah sepi, karena memang sudah malam, dan sudah di penghujung waktu akan tutup. Mereka hanya berdua di situ.

Tak ada suara, ke dua nya hanya diam. Beberapa saat. Sampai semenit kenudian..

"Maaass... Aku bahagia banget.. Aku gak mau ini berakhir sayang.. Aku mau terus di pelukan mu..."

"
Iya Mil.. Aku juga bahagia dan puas hari ini.. Andai kita bertemu 3 bulan lalu, aku gak akan mau menikah sama Ayu.. Aku merasa ini memang takdir kita..."

"Mas.. Mas Aryo temani aku malam ini yah. Tinggal saja di rumah, untuk malam ini. Hari sudah malam juga, besok saja kita sama ke puskesmas..."

"Tapi aku pun ditunggu di labuan. Aku khawatir di tunggu ke pulangan ku..."

"Masalah itu, mas Aryo nggak perlu khawatir. Aku bisa menelpon Asep agar mendatangi rumah nya kang Pe'i. Malam ini giliran kang Surpan yang jaga.."

"
Tapi itu bisa merepotkan orang lain kan sayang..."

"Tapi hanya untuk kali ini, aku pikir ini juga demi puskesmas kok mas. Karena si mas nya kan juga urus puskesmas, dengan melamar menjadi dokter disana kan...?"

"
Iya sih Mil..."

Mila mengambil ponsel nya dan menelpon pak Asep

"Assalamualaikum pak Asep.."

"Pak, saya mau minta tolong bisa pak? Ini kan dokter Aryo barusan selesai menghadap pak Bupati, mengenai pengajuan dokter Aryo menjadi salah satu dokter di puskesmas kita. Nah, ini sudah larut malam.. Kendaraan umum sudah habis, apalagi dokter Aryo belum memahami daerah sini. Jadi dokter Aryo di minta bermalam di rumah pak Bupati tadi oleh ibu Sutardi. Aku minta tolong ke pak Asep itu, minta tolong di beritahukan ke rumah tempat dokter Aryo tinggal, agar mereka tak mengkhawatirkan dokter Aryo. Gitu pak.. Kira-kira bisa pak..?"

"Oh.. Baik bu dokter, Saya akan sampaikan sekarang juga saya jalan..."

"Terima kasih banyak ya pak atas bantuannya..."

"Ehhh.. ii.. iiya bu dokter..."

"Assalamualaikum..."

"Wa'alaikumsalam bu dokter....

Telpon terputus. Mila memasukkan hp nya ke kantung bajunya. Dan kembali memeluk perut Aryo...

"
Mila.. Tapi aku juga belum bisa memastikan hubungan kita ke depan nya. Aku belum bisa menjanjikan apapun pada mu sayang... Aku ingin kita lalui dengan alami. Tapi seperti yang sudah pernah Aryo bilang pada Mila, Aryo saat ini sudah ada tambatan hati. Dan status Aryo pun masih seperti ini. Aryo secara hukum masih suami Ayu, Aryo pun ada komitmen dengan seseorang wanita bernama Mira walau belum syah di hadapan hukum, dan sekarang Aryo memberikan kesempatan pada Mila. Aryo sudah putuskan, akan menjalani saja. Nanti biar waktu yang menjawab, siapa yang akan jadi diakhir. Ayu aku sudah putuskan akan aku lepas awal nya. Tapi setelah dia beri tahu keadaannya, dia dipaksa dan diancam Yudhi melakukan semua hal itu sejak sebelum kami bertemu dan mereka masih status berhubungan, aku jadi timbul rasa iba padanya. Aku pun bingung..."

Mila diam, tapi pelukannya makin erat di dada Aryo..

"Mas.. Jika wanita lain yang mas cerita begini, si wanita yang menyukai mu pasti tidak akan terima dan berontak. Tapi.. Mila bangga sama kamu mas, kamu sejak awal sudah jujur pada Mila. Dan... memang Mila yang meminta kesempatan ini, bukan mas yang menawarkan. Dan Mila menyetujui untuk menjalani nya. Mila serahkan sama Mas Aryo.. Mas pilih nya siapa.. Dan kesempatan ini akan Mila manfaatkan sebaik-baik nya. Dengan mas bicara jujur seperti ini saja, Mila sangat tersanjung dan bangga pada mu mas..."

"Aryo jadi sayang sama Mila..."

"Terima kasih sayang..."

"Mass.. Kita pulang yuk, sudah jam 10 lewat.."

"Ayo deh..."

Aryo dan Mila bergerak meninggal kan tempat itu. Dan meluncur mengarah ke rumah Mila.

Jam 11 an mereka sampai di rumah Mila.
Pintu di buka, ke dua nya masuk rumah.
Aryo di siapkan sebuah kamar di sisi belakang. Kamar yang selalu bersih karena memang di rawat senantiasa.

Mila menghilang ke belakang, lalu muncul lagi dengan membawa handuk dan kaos ganti.

Aryo meminta diri untuk membersihkan diri di kamar mandi. Segera Aryo masuk kamar mandi. Pintu kamar terdengar di tutup.

10 menit kemudian, Aryo keluar kamar mandi dengan telanjang. Hanya handuk di balutkan di pinggang.

Tapi saat menuju tempat tidur.. Tampak sesosok sedang duduk menunggu diatas kasur, tanpa busana atas dan dengan senyum lebar...





~~~•••~~~


Lanjutannya...


Aryo terkejut...

"Eh.. Kok... Kenapa kamu kesini..?"

"Mas.. Sini Mila handukin.. "

Mila turun dari kasur dan menghampiri Aryo. Dengan lembut, Mila yang telah tanpa busana hanya menyisakan celana dalam itu, memandang Aryo dan memegang handuk yang membelit pinggang Aryo.

Aryo tersenyum..

Mila menarik handuk itu terlepas.

Aryo telah bugil.

Mila memandang tubuh telanjang Aryo.. Tampak batang Aryo mengangguk menggeliat mulai bangun dengan kegagahannya.

Mila dengan lembut mengelus batang itu. Aryo memegang leher Mila. Mata ketemu mata, hidung bersentuhan. Dan.. Dengan lembut, Aryo mengecup Mila.

Mila memjamkan mata, tubuh sedikit menggigil.

"Kenapa Mila begini..?"

tanya Aryo lembut

"Mila ingin Aryo... Mila mau Aryo milik Mila utuh.. Mila berikan buat orang tercinta nya Mila. Ayo mass.. miliki Mila.. jangan tinggalin Mila..."

"Kamu yakin sayang..? Aryo masih milik orang ini.."

"Mila gak peduli, asal mas mau kasih cinta buat Mila, Mila akan perjuangin, walau buat mas masih terbagi. Yang pasti, Mila mau nya mas terikat sama Mila... Mila berikan hati ini, cinta ini dan tubuh ini seutuh nya buat mas.."

"Baiklah, Aryo janji... Jika Mila mau menerima kondisi Aryo, Mila akan tetap menjadi milik Aryo mulai saat ini. Siapapun tak ada yang Aryo izinkan ambil Mila dari Aryo."

"He em.. Aku seutuhnya milik mu..."

Tanpa ragu Aryo melumat bibir tipis Mila. Mila pun membalas dengan penuh gairah.



Masih posisi berdiri, Mila mengalungkan ke dua tangan nya ke tengkuk Aryo. Kecupan dan cumbuan ke dua nya makin membara.

Lidah beradu, saling gelut, saling hisap. Gairah makin memuncak, desir darah dan degup jantung berpacu cepat.

Aryo menarik mulut, turun ke leher putih dan mulus. Kiri kanan di kecup dan di endus penuh gairah dan rasa.

Kepala Mila mendongak, mulut berdesis dan mengerang penuh keindahan. Keringat mulai membasahi tubuh, siluet indah tubuh ke dua nya terlukis indah di tembok akibat sinar lampu kamar yang temaram.

AC kamar tak menghalangi panas nya gairah dua insan ini. Keringat membalur tubuh telanjang.

Mulut Aryo bergerak turun menuju gundukan padat nan indah dan putih bersih. Puting merah kecil se ujung kelingking yang di kelilingi aerola merah marun, telah mengeras sempurna, tanda siap untuk di beri pelayanan kenikmatan.

Mulut Aryo tau tujuan nya. Di kecup lembut dan di hembus hangat puncak bukit kanan itu. Sedang yang kiri, tangan kanan Aryo meremas dengan lembut..

Aahhh... Aahhh... Aagghh... Maaassshh...
Te.. russs... laa.. giihhh... Ooohhhh.....


Gunung perawan yang belum pernah di sentuh itu, terasa sangat sensitif dirasa kan Mila. Sedikit sentuhan telah membuat tubuh nya merinding dan gemetar halus. Gelombang gairah dan kenikmatan itu bagai tsunami yang datang menghantam dirinya.

Bukit putih keras, tak sanggup di genggam setapak tangan. Tapi sungguh masih keras tak ada kendor sedikit pun.

Aryo mulai menjilat kepala kecil itu. Mila bergetar hebat, badan nya mendongak se akan menginginkan lagi dan lagi.

Mulut Aryo pindah ke bukit yang kiri, dan juga mengecup dan menjilat lembut puting indah Mila. Erangan tak tertahankan.

Tangan kiri Aryo mengelus dan memainkan puting kanan itu dengan jari-jarinya.

Eesshh... Iihhhh... Aauuhhh....

Maashh... Teerruuss... Nikk.. Maattt... Aahhh...

Aryo meremas bukit kiri Mila. Awal nya lembut, makin lama makin keras. Terasa ada butir di dalam bukit itu. Aryo paham, inilah.. Ini tanda nya, bukit ini sungguh perawan.

Aryo meremas agak keras dan... Butir itu terasa pecah dan hilang..

Ya.. Perawan nya gunung itu telah diambil Aryo. Mila tersentak kecil, terasa ada yang mendesir di dalam dada nya.

Seketika Aryo dengan mentap, melumat habis bukit kiri itu.

Tangan kanan nya hinggap di susu kiri Mila, dia remas, dengan keras. Aryo pun menemukan butir an yang sama. Dengan yakin, dia remas, butir itu pun pecah.

Nampak jelas bagi Aryo, dua bukit itu mengembang dan urat nya keluar membiru. Sungguh, mulai saat itu, bukit ini sudah akan mengembang saat di beri pelayanan yang sempurna. Dan Aryo.. tau apa yang harus dilakukan kemudian.

Mulut Aryo, menghisap dengan ganas dan memelintir puting keras itu dengan lidah dan bibir. Sebelah tangan nya meremas gemas. Tak sedikit pun di berikannnya kesempatan Mila untuk berhenti mengerang dalam kenikmatan.

slrrupp... slruupp... slorrp... cluoopp...

Tanpa mengenal rasa puas, Aryo terus menyusu ganas, laksana bayi yang kehausan yang menggilai susu ibu nya. Mila pun memandang ke bawah, dia melihat Aryo dengan lahap menyedot ke dua pucuk dada nya, seketika gairah nya terlontar tinggi sekali.

Kepala terlempar ke belakang, kepala Aryo di tekan kuat, dan rambut Aryo di remas dengan ganas.

Tak lama, kepala Aryo di tarik dari dadanya, dan di bawa ke muka nya. Kembali kedua nya saling lumat dengan ganas nya.

Mila peluk pinggang Aryo, dan menarik nya sambil ia menjatuhkan diri ke atas spring bed empuk dan nyaman itu.

Aryo ditarik Mila untuk menaiki nya. Aryo langsung menindih tubuh indah wanita cantik yang di kasihi nya.

Mila memeluk kepala Aryo, se erat nya seakan tak rela untuk di lepas lagi.

Aryo mengecup leher, menghisap nya kiri dan kanan. Mila mulai membuka selangkangan nya. Aryo masuk diantara kaki nya.

Aryo angkat wajah nya. Di pandang nya Mila. Mila menyipitkan mata, sayu..

Tangan kanan merambat turun.. Mengelus selangkangan Mila yang masih tertutup celana dalam. Aryo mengetahui, lubang Mila telah basah. Celana dalam nya basah yang menutup selangkangan itu.

Saling berpandang, Anto mulai menarik turun celana dalam Mila dan melemparkan ke sudut kasur. Setelah saat ini ke dua nya tanpa sehelai benang pun tersisa.

Aryo meraba lubang surgawi itu. Lubang dengan bibir nya masih rapat, dengan klitoris sebesar ujung kelingking. Aryo meraba lembut, tapi buat Mila itu kenikmatan yang tiada terkira...

Esshh... Aaahhh... E.. Nnaakk... Maass...
Ennaakkk... Aaggghhh... Eiiihhh... Eeiihh...


Badan menggeliat, mulut merintih, kepala mendongak, dada membusung indah. Aryo tidak tahan melihat pemandangan indah ini. Segera ia mencaplok lagi dada indah Mila. Menghisap sekeras nya, ingin mengeluarkan isi nya.

Maas.. Ayyoo... Massukk... Mila gaak.. Ta.. hann... Ceepaatt sayaangg... Akku.. Maauu..

Aryo pun sama, batang nya telah tegang maksimal. Ingin secepatnya masuk ke sarang nya..

Aryo lalu mulai menempelkan batang nya di mulut lubang hangat. Menggesek-gesek kan di biji kenyal Mila. Mila merinding, merasakan kenikmatan. Baru hanya di gesekkan, kenikmatan itu hampir membuat ke dua nya laksana gila.

Aryo melihat mata Mila. Tapi Mila malah memegang ke dua pipi Aryo. Dan menarik nya ke arah wajah Mila. Mila menyambut dengan ganas, lagi bibir menyatu erat. Sementara di bawah, perlahan batang keras itu mulai menerobos masuk.

Kepala batang telah bersarang di lubang mungil itu. Terasa sempit dan sangat menjepit. Mila menatap sendu, mulut membuka tapi tak ada suara yang keluar.

Aryo pelan menggerakkan batang keras nya keluar masuk sedikit demi sedikit. Dan lambat laun malkin dalam, tanpa terasa hampir separuh telah terbenam.

Jepitan lubang itu, membuat Aryo gemetar. Belum pernah dia rasakan seperti ini. Kepala batang nya terasa hangat terrendan dalam lubang perawan. Denyut nadi dan kedutan lubang itu membuat Aryo meringis dan melenguh.

Pelan terus Aryo tarik dorong, hingga dia rasa kan lubang itu mulai membuka, dan menerima ke hadiran sang pejantan di dalam dirinya...

Aryo terus mendesak, sampai pada batas dimana batang itu tertahan. Ya... Tertahan pada selaput dara, selaput keperawanan Mila..

"Sayaaang... Aku sudah sampai sini.. Oohh.. Apa aku boleh teruss..?"

"Terus kan sayangg.. Iihh.. Ambil.. tembus lah sayang..."

Aryo menekan, menerjang tabir keperawanan itu..

Dan...

Brrgghhh...

Sesuatu tekoyak di dalam sana..

Selaput itu di tembus oleh kegagahan Aryo..

Mila memeluk tengkuk Aryo dan menyembunyikan kepala nya di dada Aryo, sambil tubuh nya menegang sesaat.

Aryo mendorong terus, dan akhir batang itu bersemayam sepenuhnya dalam sarang nya.

"Mas ku ada dalam aku.. Oh.. Aku ngerasain.. Oh, sakit... Oh.. Mas ku di dalam aku.. Oh.. Sayanggg... Aku merasa penuh... Hangat.. Aku gak percaya.. Aku gak percaya.. Ini sungguhan kan mass?"

"Ya sayang. Mas masuk utuh sayang. Terima kasih, kamu telah memberi kan yang paling berharga mu buat aku. Aku sudah terikat padamu sayang. Aku akan tanggung jawab atas mu, dan keturunan kita kelak..."

"Aku wanita paling bahagia saat ini.. Mulai saat ini, aku akan ada buat kamu sayang. Tak ada yang bisa memisahkan kita.."

Pelan dan lembut, Aryo mengecup kening Mila. Dan dengan lembut mulai menggerakkan pinggul nya.

"Esshh.. Emmffhh... pe.. laann.. ahh.. oohh..."

"Sakit sayaang..?"

"Nggak apah.. teruusshh.. ayo.. nantii.. akann.. biasaa.. inniii.. hanyya.. awaall.. "

"Tapi.. aku gak tegaa.."

"Teruuss sayaang.. lubang kan lenturr.. ini sih.. batang yayang ku yang besaar... Milaa.. mulaii enaakhh.. ayoo ayahh.. bikin dede di perut bundaa... ooooohhhh..."

Aryo mulai lancar keluar masuk. Cairan cinta yang mengalir membuat pompaan itu makin lancar. Lubang Mila pun mulai bisa menerima kehadiran batang keras berurat itu, dan berkedut kecil laksana kegirangan menyambut tusukan batang impian nya.

Aryo yang merasakan jepitan dan kedutan lubang Mila, merintih.. Jiwa melayang tinggi.. Darah mengalir deras ke arah selangkangan nya..

Clokk.. clokk.. clokk.. clokk... cleebbb...

Aryo menusuk penuhh.. Mentok hingga mulut rahim Mila..

"Ergghh.. Arrgghh... Uugghhh... Mentokkhh..
Mentokkhh... Iihhh... Uterus akuh hangat.."

Penis Aryo menyentuh mulut seviks Mila. Titik syaraf di sana terstimulasi dengan sangat baik. Titik G spot Mila tergesek mantap, membuat dampak yang sangat dashyat pada Mila.

Tubuh nya gemetar, kulit nya memerah, wajah nya menegang, mulut terbuka dan nafas memburu cepat.

Aryo juga merasakan hal sama. Kepala penis nya menggesek ketat permukaan atas lubang Mila. Syaraf nya mengeras, rangsangan kenikmatan menjalar deras ke otak, membuat jantung memompa darah ke batang keras nan gagah. Kedut dan getar dirasakan Aryo. Nafas memburu, keringat nengucur deras.

Basah tubuh ke dua nya, mengkilat di terpa cahaya lampu.

Aryo tetap di atas memompa cepat, Mila di bawah menerima tusukan dan pompaan Aryo.

Aryo memasukkan ke dua tangan nya melalui punggung Mila, lalu menaruh nya tepat di bawah pinggul Mila. Dengan menumpu pada lutut dan badan menimpa badan Mila. Dia menarik pinggul itu ke atas, dan membuat tusukan nya makin dalam, dalam sekali sampai mentok maksimal.

Pangkal penis tertancap penuh, testis menempel di mulut vagina.

Setelah di tancap penuh, Aryo menggoyang penis nya naik turun. Dan lubang tetap tertancap penuh karena di tahan Aryo dari bawah.

Kenikmatan maksimal di raih ke dua insan ini. Batang itu mengobrak-abrik seluruh isi di dalam lubang. Tak ada cela yang tidak di tabrak batang gagah nan keras itu.

Mila teriak... Segera dia tutup mulut nya.. Mata nya menutup rapat, muka menegang...

Aryo menggeramm...

Goyangan dan desakan terus makin cepat.. Makin gencar... kiri kanan atas bawah di putar-putar. Terasa ujung penis Aryo, menyundul telak sebuah daging lembut sebesar telur ayam di dalam sana. Iya.. Itu jelas pintu rahim Mila.

Mila menggila..

Kepala nya menggeleng terpental kiri kanan..
Tangan nya meremas keras bahu Aryo.. Mulut memekik tertahan..

"Aaahhh... Aauugghh... Oohhh..."

Mata mendelik, mulut menganga..

Gelombang kenikmatan menghantam dada nya dengan sangat hebat...

"Maaasss... Milaa.. mauu samm.. pe... teruss.. teruss... teruss... teruuuusssshh... akkhhuu... orgasmeee...."

Aryo yang melihat Mila terseret gelombang kenikmatan, tidak mau ketinggalan.

Aryo putar pinggul nya keras, penis nya di tekan maksimal dan dia mainkan otot kemaluannya. Penisnya menusuk-nusuk apapun di dalam sana. Terasa desir cairan Mila menyemprot kepala batang nya. Panas di rasakan. Denyut semakin deras, otot Aryo menegang...

"Sayyaang.. Aku mau keluaarr... Ahh.. aku gak tahaann..."

Mila mengangkat kepala, masuk ke dada Aryo. Tangan nya meremas keras, kuku nya menancap di lengan atas Aryo.. Wajah memerah, urat leher keluar..

Aryo pun menggeraamm.. Dia tarik sekuatnya pinggul Mila, di tekan ke arah selangkangan nya. Badan nya menindih tubuh Mila, otot keluar, urat menonjol mata mendelik.


Aahhh... Aaaaahhhh... Aaoouuhhh... Aaiihhh... Iiiiiiihhh... Aakkhhh....

Oouuhh... Sayaaangg... terrimaa.. cairan cintaku.. bundaaa...

serrtt... srrtt.. srrtt... sreettt... rrrttt...

croot... croott.. croott.. croott.. croott... crrttt..

Cairan saling berlomba terlontar. Menyembur deras.. Bergabung menyatu.. Melumasi dan membanjiri setiap sela di dalam lubang.

Terasa sperma Aryo, menyemprot deras.. Masuk dalam mulut rahim. Mengisi uterus melalui serviks Mila. Mila merasa kan panas dan penuh rahim nya.

Selangkangan tetap terpaut utuh tanpa tercabut sedikit pun...

Diam.. Pelan gairah mulai mengendur. Nafas memacu laksana baru selesai berlari cepat. Keringat membanjiri seluruh tubuh.

Tubuh masih terpaut sempurna. Laksana melengket dan menyatu

Jiwa, rasa dan tubuh telah menyatu. Menjadi satu. Bersetubuh.. Bersebadan.. Bercinta utuh semaksimal nya..

Inilah hakikat bersetubuh. Menyatu utuh, erat dan merapat.

Lima menit hanya menyatu utuh, tak ada yang mau berpisah. Sampai tak terasa, mata tertutup, dan kesadaran tiba-tiba hilang.

Ke dua telah masuk dunia tidur di hiasi mimpi sangat indah.


Iya.. Indah.. Puass.. maksimal..


Tiada tara nya...


Saat waktu subuh menjelang. Aryo terbangun, karena Mila menciumi wajah nya.

Kedua nya telah tidur berpelukan, telanjang bulat hanya di tutup selimut.



Aryo memeluk wanita nya, sang wanita masuk di dada Aryo.

"Jam berapa ini sayang..?"

"Aku gak tau sayang, aku gak peduli sama jam. Aku mau sama kamu terus.. teruss..."

"Iya Mila.. Aku gak kemana.. Tapi aku gak enak kalau kita ketahuan begini.. Bisa heboh se rumah sayang..."

"Eemmm.. Gak mau.. Biarinn aja.. Aku dari tadi ciumin kamu.. Sekarang.. Aku minta ciuumm.. ciuumm.."

Aryo tersenyum..

Lalu dengan lembut dia cium pipi Mila, dan kening nya. Lalu beralih ke bibir Mila..

Mila menyambut bibir itu dan dengan lembut menyedot bibir Aryo..

Kali ini, ciuman tanpa gairah berlebih. Hanya rasa sayang dan cinta mengalir disana. Mereka tau, waktu sudah tidak ada.

Lalu dengan merajuk dan terpaksa Mila melepas pelukan Aryo.

Bangkit berdiri, berpakaian luar tanpa dalaman.

Semenit kemudian, di lepas dengan kecupan hangat dan remasan. Mila keluar kamar Aryo dan meluncur ke kamar nya sendiri..

Aryo berdiri.. Dia mematung memikirkan yang telah di lalui nya.

Bagai mimpi dia rasakan.

Lalu Aryo masuk kamar mandi dan membasuh tubuh nya...

Hari telah pagi, Aryo di undang pak bupati untuk sarapan bersama. Karena sesaat lagi pak Sutardi akan meluncur ke bandara untuk berangkat ke Makassar.

"Aryo.. Bapak mau titip Mila sama Aryo baik di puskesmas atau juga di hari-hari nya yah. Mila bapak lihat telah cocok sama Aryo. Bapak setuju sama hubungan kalian. Nanti surat pengangkatan dan penempatan kamu, bapak minta di urus oleh staff. Aryo bimbing Mila yah.."

"Terima kasih kepercayaan nya pak.. Aryo akan jaga amanah bapak. Kami pun menjalani nya setahap demi setahap kok pak. Tidak buru-buru juga.."

"Mas.. Tapi aku gak mau lamaaa..."

"Eh.. Si neng, malu ah ama nak Aryo.."


jawab ibu Sutardi

"Iya.. Ini anak manja nya gak ilang. Udah dewasa kok.."

kata sang ayah..

"Biariinn.. Emang Mila gini.. Tapi mulai sekarang, Mila gak mau manja lagi, eh.. berusaha gitu pah.. Mila kan udah.. udah.."

"Udah apa.. Ngomong kok gak jelas..?"

tanya pak Sutardi

"Mila kan mau belajar jadi calonnya mas Aryo.. Belajar mandiri gitu pah..."

Aryo menarik nafas, Mila melirik genit..

"Ayo segera selesaikan makannya atuh neng.. Papa udah mau jalan..?"

"Siap mah.. Eh.. Udah ya mas.. Sini aku beresin piring nya.. Piring papa juga..."

Mila segera membereskan pirin bekas makan Aryo lalu piring ayah nya. Dengan telaten mengumpulkan sisa dan sampah makanan. Juga piring ibu nya terakhir. Mila lalu merapikan meja nya.

Suatu pemandangan yang sungguh tak biasa pagi itu.

Mila, gadis manja dan keras kepala, angkuh dan sombong. Tapi saat ini telah melakukan kegiatan yang selama ini selalu di lakukan oleh Pembantu Rumah Tangga.

Ayah Mila terdiam, ibu nya pun memandang setengah tak percaya. Sungguh pengaruh Aryo membuat Mila berubah, bukan sedikit, tapi sangat banyak dan berbeda.




Bersambung...
Mohon kritik dan saran nya ya suhu semua...

Selamat malam sunnah...

GILE BEEENNNEERR.... ini yg ditunggu2.... Dokter Aryo ekse prewi Dokter MILA...
aahhhh teruuussinnn lagihhh dooong...
 
Omong2 sama ibu Sutardi ada jatah nya gak sih om? coz dr penampakan mulustrasi ud oke bngtz, sayang kalo di anggurin ajah.
 
Selamat sore semua.. Buat para suhu yang setia mengikuti trit ndeso ini.

Nubie tidak membalas satu persatu kali ini. Tapi secara umum, nubie akan jawab.

Proses pengetikan chapter ini buat nubie cukup berat dan menguras konsentrasi. Jangan sampai terjadi alur yang bisa membuat hasil nya aneh dan dipaksakan.

Setelah melalui beberapa kali pengeditan, nubie yakin baru nubie upload.

Untuk cerita nya, Mira jelas belum tahu hubungan Aryo - Mila, yang sudah tau itu Ayu.

Bagaimana juga menghadapi kemaranan Boy dkk..

Juga meyakinkan keluarga Mila atas kenyataan yang terjadi di diri Aryo.

Siapa yang akan terpilih..?

Satu, semua atau tidak sama sekali..,?

Kita ikuti sama2 ya suhu....

Pokoknya ikutin aja.. kan suhu yg sutradara.. kita pembaca hanya menikmati... Lanjut...
 
Siap om@Balak 6,opo wae seng sampeyan suguhke pasti seng paleng uapik.
Nek iso yo Mira karo Mila bahagia karo dr.Aryo alias poligami rapopo .
Kanggo om balak 6 tetep semangat yo....
 
Akankah tokoh balak 6, putra, aiko, dea stevan, serta anna masuk d crita ini untuk menumpas genk teletubbies yuddy cs. Kita tunggu episode selanjutnya. Mas balak kasih epilok dong biar gak susah cari tread nya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd