Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure Story 4 - NEXT GENERATION

Balak 6

Tukang Semprot
UG-FR
Daftar
21 Nov 2015
Post
1.414
Like diterima
4.976
Lokasi
Jakarta, Makassar
Bimabet
Lonely Adventure Story 4 -

Yang Muda Yang Berjaya


Selamat ketemu lagi dengan nubie yang unyu-unyu dan merah kuncup ini.

Nubie bermaksud mencoba meneruskan cerita serial Lonely Adventure Story, masuk pada seri ke - 4 (empat).

Ini adalah cerita fiksi ndeso dan buat senang-senang semata. Tanpa ada bermaksud menyinggung atau menyakiti siapapun. Persamaan nama, tempat, dan setting juga plot, adalah ketidak sengajaan. Dan nubie minta maaf akan hal tersebut.

Kisah ini bercerita tentang kelanjutan dari aksi keluarga Julian Raja Hatorangan. Tetapi peran dari Anto juga para istri nya akan banyak berkurang. Dan yang banyak berperan saat ini adalah generasi ke - 2 (dua), yaitu anak-anak muda dari Julian.

Nubie berharap, agar lebih mudah mengerti secara jelas jalan cerita nya, nubie usulkan untuk membaca dari seri pertama.

Seri pertama adalah karya nubie perdana, yang masih sangat culun dan banyak sekali kekurangan. Mudah-mudahan diseri berikut nya, nubie makin meningkatkan kwalitas maupun standard menulis nubie.

Tetap dan selalu nubie berharap adanya Kritik dan Saran atas tulisan nubie.

Tanpa berpanjang dan berbelit, langsung saja nubie luncurkan...

Akhir kata, selamat membaca..
 
MULUSTRASI

ANNA JULIA RESTIANA


HARDIYANI PUTRI SAIFUL


NOVIA TAMARA




BAB I - REMAJA PERKASA


Pov. Stevan

Hari ini aku masuk kelas dengan penuh sukacita. Aku Stevan Hatoshi Hatorangan, kelas Dua IPA dua. Duduk sekelas dengan saudara ku sebapak, Satria Raja Putra.

Aku berjalan di lorong lantai tiga sekolah mengarah ke kelas. Beberapa teman berdiri berkelompok. Aku jalan sambil membawa tas merah di pundak. Putra tadi berbelok sejenak ke sudut sekolah lantai dasar menuju ke toilet.

Sesaat aku masuk kelas, dan menaruh tas ku dimeja. Aku pandang sekeliling. Separuh penghuni kelas ini sudah ada.

Mataku terbentur pada sesosok gadis muda cantik dan bule ini. Anna Julia Restiani. Indo Kazakstan, masih tetap sosok misterius buat ku.

Sudah lewat tiga bulan, ia dan saudara nya masuk sekolah ini. Tapi aku tetap menaruh sifat waspada pada dirinya. Kejadian saat ia masuk, mampu menghipnotis seluruh kelas, jelas bukan sesuatu yang biasa atau bisa dianggap biasa. Tapi karena aku tidak punya cukup bukti, jadi masalah itu hanya tetap menjadi misteri. Sejak perkenalan yang aneh, membuat se isi kelas menjadi laksana patung. Aku berteriak sekeras nya menghancurkan kekuatan daya magis dari gadis ini. Setelah semua sadar, masing-masing merasa malu seakan menjadi orang bodoh yang terbawa suasana dan berpikiran aneh. Dan kasus itu disudahi hanya sampai situ.

Aku sempat melihat ke kagetan dari Anna, dia sempat panik dan menjadi pucat saat aku berteriak keras, menyadarkan semua nya. Hmmmh.. ilmu sirep atau sejenisnya.

Sejak saat itu, Anna seakan menjaga jarak dengan ku dan Putra. Tidak lagi berani bertatap mata langsung. Dan jika kebetulan itu terjadi, ia segera memalingkan matanya melihat hal yang lain.

Putra yang juga merasakan hal yang sama, juga mulai memasang sikap waspada dan siaga pada gadis ini.

Saudara nya, atau kakak lelaki Anna, Ivan Venkov Prastawan, saat ini sekelas dengan Novi. Dari cerita yang aku dengar dari Novi, Pras saat ini menjadi lelaki idaman dan pujaan banyak sekali siswi di sekolah ini. Mulai dari kelas 1 sampai kelas 3. Dan ia juga pintar memanfaatkan kelebihannya, yaitu ketampanan nya. Apa Novi juga ikut tertarik?? Novi dengan sewot bilang.. "NO.. He's not my type.."

Tepat jam 7, bel berbunyi tanda masuk. Kami semua siswa masuk ke dalam kelas. Putra sudah duduk di sebelahku. Anna selang dua bangku di depan ku. Aku duduk jejer ke empat dari depan, Anna ada di jejer ke dua. Aku lihat dia duduk sendiri, biasa nya berdua dengan Widya, seorang gadis siswi berkaca mata khas kutu buku. Tapi saat ini, Widya tak tampak di bangku nya. Seperti nya dia berhalangan masuk.

Pelajaran pertama adalah Aritmatika. Bu Hanny seorang guru muda awal 30 an, masuk kelas. Ibu langsung menuju meja yang peruntukkan bagi nya.

Setelah melakukan salam yang biasa dilakukan siswa saat guru masuk. Ibu Hanny langsung memulai pelajaran.

"Selamat pagi semua.. "

"Pagii bu..."

"Ibu mulai pelajaran hari ini. Keluarkan buku kalian..."

Pelajaran langsung dimulai. Aku mengikuti pelajaran ini dengan cukup berminat. Sebab harus aku akui, aku suka bekutat dengan angka-angka. Saat pertengahan pembahasan, ibu Hanny meminta ada yang mengerjakan soal yang di buat nya di papan tulis. Aku maju dan mengambil spidol, lalu mulai mengerjakan nya.

Aku yang dasar nya memang menyenangi pelajaran ini, mengerjakan dengan baik. Setelah selesai, aku serahkan spidol itu ke ibu Hanny. Ibu Hanny maju dan memeriksa. Aku bermaksud kembali ke bangku ku. Tapi baru aku melangkah melewati baris pertama, ibu Hanny menegur ..

"Tunggu Stevan.. jangan duduk dulu, kamu di situ aja sambil perhatikan. Eh.. itu ada kursi kosong, duduk saja di sebelah Anna."

Aku otomatis melemparkan pandangan ku ke kursi sebelah Anna, dan juga ke wajah Anna. Anna pun otomatis melihat aku. Mata bertemu, sedetik.. dua detik.. tiga detik.. beradu pandang.. saling tatap.. diam satu sama lain.

"Ahh....."

Anna menunduk.. aku merasakan dadaku penuh, sesaat sesak. Energi ku bentrok dengan energi Anna. Ternyata, kecurigaan ku terbukti. Orang ini bukan sembarangan.

"Woooiii.. liat-liatan... kalo seneng nembak dong.. " bisik Rio, teman lelaki di kelasku. Salah seorang yang paling luwes dalam bergaul.

"Asyiikk.. makan-makan.. pokok nya wajib... " teman ku yang lain Ahmad menimpali.

"Cie cie... Wah.. di kelas ini banyak yang patah hati nih... ohh.. keras nya hidupp.."
Bondan, seorang seniman di kelas ini ikut juga mem bully..

Aku bersikap seolah tak ada apa-apa.

"Stevan.. ada apa? kok kayanya ada yang salah..?" Tanya bu Hanny

"Iya bu... ada yang salah sama perasaan nya Stevan kaya nya.." lagi Rio menimpali.

"Ahh.. dasar anak muda.. baru kenal lawan jenis yah... hayoo.. kamu jangan tebar pesona yah.."

"Eehhh... gak kok bu.. nggak.. bukan itu.. aku... gak ada apa-apa kok bu.. " aku membela diri.

"Ha ha ha... suitt.. suitt.. suitt.."

Kelas seketika heboh.. aku yang ingin duduk menjadi tertahan. Aku melirik ke Anna. Dia tertunduk dalam, pipi nya merona merah.. wah.. kacau.. tapi.. ingat Van.. gadis itu bahaya.. jangan lengah..

"Sudah.. kembali perhatikan."

Aku tetap duduk di samping Anna. Tapi kali ini aku sudah bersiap. Nafas sudah aku tarik dan aku siaga.

Wanita ini ternyata bukan mainan. Dibalik kecantikannya, terselubung suatu mistery yang sangat membahayakan. Aku merasa dia bukan hanya siswa biasa. Pasti ada suatu hal yang besar yang membawa dia ke kelas ini. Tapi apa, aku tak paham.

"Kalian paham semua..??" Teriak bu Hanny


Semua diam..


"Hah.. masa satu kelas yang paham hanya Stevan...? ibu kasih tugas.. kalian minggu depan harus bisa menjabarkan persamaan ini dalam bahasa kalian masing-masing. Ibu akan tulis soalnya. Kalau kalian tidak mengerjakan, jangan harap nilai kalian biru di raport.."

"Tapi bu.. kami kasih kesempatan bu buat mengerti.." protes Rio

"Cukup.. soalnya ini, minggu depan kumpulkan.."

Bu Hanny, ibu yang galak bagi semua siswa disini. Secara fisik beliau cantik, anggun dan bertubuh sangat proporsional. Tapi kalo lagi mengajar.. jangan harap bisa membantah apalagi mangkir.

Tanpa tedeng aling-aling ia akan mencoret nilai pelajaran yang ia ajarkan, aritmatika. Tanpa pandang bulu. Bahkan anak kepala sekolah pun yang bersekolah disini, tidak lulus nilai aritmatikanya.. terpaksa harus ulangan perbaikan. Dan hasilnya, dapat di pastikan, sangat memprihatinkan.. asal lulus..

Setelah mendapat tugas dari bu Hanny, pelajaran berakhir, ibu Hanny keluar. Dan.. tanpa di komando, semua siswa dikelas, bersama-sama mendatangi orang yang sama..

AKU..

Hadeeehhh...


Aku berjalan di koridor sekolah menuju arah parkiran mobil. Mau pulang lah... Putra dan Novi seperti nya sudah nunggu di mobil. Aku belakangan sebab ditawan sama teman sekelas untuk mengerjakan soal aritmatika. Lebih dari dua jam aku harus mengerjakan soal itu, di copy dan di bagi ke semua teman.

Hasilnya..

Satu hasil untuk semua..

Kacau..


~~~©©©~~~

Pov 3rd

Dua buah motor meraung menerobos gelap nya malam. Motor sport baru yang di tunggangi dua orang sosok tegap.

Tujuan nya adalah sebuah rumah mewah tiga lantai. Rumah yang berada di dalam kompleks perumahan elite di Jakarta. Berada persis di jalan utama perumahan itu.

Dua motor itu berhenti di depan pintu gerbang dan tak lama, dengan santai nya, dua sosok tegap berhelm dan berpakaian biker lengkap itu, menghancurkan cctv dengan sebuah pistol kecil berperedam. Dalam hitungan detik, sosok yang di depan membuka gerbang yang di kunci secara elektrik. Gerbang terbuka, keduanya melesat ke dalam.

Sepeda motor di tinggal di depan, di sisi tembok. Secara kasat mata, tidak terlihat memang.

Dua sosok segera juga berhasil membobol pintu depan, nyaris tanpa suara. Sosok pertama yang lebih tinggi segera masuk, yang satunya lebih pendek menunggu di depan pintu.

Dia menghancurkan juga cctv yang ada di tiga sudut yang semua mengarah ke arah pintu. Dia juga nampak melumpuhkan alarm tanda bahaya yang di pasang pada sisi dalam pintu.

Sangat.. sangat cekatan.. dan.. terlatih..

Setengah menit kemudian, sosok yang tadi masuk, sudah kembali keluar. Tampak ada tanda gerakan sebagai tanda komunikasi ke dua nya.

Segera kedua nya melesat keluar, menutup lagi gerbang dengan baik, meluncur ke sepeda motor masing-masing dan melesat menghilang di kegelapan malam.

Pintu otomatis tertutup sendiri.

Walau rumah ini di pinggir jalan, tapi tidak selalu ada yang lewat depan rumah ini kalau larut malam. Sebab tidak sembarang orang bisa masuk kawasan ini tanpa pemeriksaan petugas keamanan

Suasana kembali sunyi seperti sedia kala


~~~©©©~~~

Siang itu, di rumah mewah dua lantai. Dua rumah di gabung jadi satu. Tampak dua orang lelaki muda sedang diskusi di teras samping sambil menunjukkan sesuatu dengan hp nya.

"Yah.. ini pekerjaan profesional bro. Sangat cepat dan rapih. Sungguh terlatih. Ini aku yakin gak banyak orang Indonesia sanggup melakukannya. Alat yang digunakan pun untuk menghabisi korban sangat canggih. Aku kok yakin, mereka ini Bounty Hunter, Pembunuh bayaran.."

"Iya Van.. aku juga mikir gitu.. siapa korban nya?"

"Nah ini.. salah seorang yang paling di cari. Mantan Dirjen Perdagangan Luar Negri, yang jadi tersangka korupsi izin eksport tambang batu bara ke Asia Tengah. Sudah di TO kepolisian sejak 2 tahun lalu. Kabarnya korupsi sebanyak 600M rupiah. Ini yang tercatat. Wah... edaaann.."

"Wah.. gak mainan ini. Ternyata dia sembunyi di Bintaro?"

"Kayanya dia kembali ke Indonesia, sebelumnya dia kabur keluar. Ah.. dia pasti ternyata menggunakan paspor palsu.. hebat.. tapi.. Intelligent kita kecolongan kalau gini.."

"Iya bener, kecolongan kepolisian kita.."

"Tapi berita nya gak heboh yah. Gak ada yang tau untuk umum yah.."

"Iya, karena ini melibatkan bounty hunter dan buronan kelas kakap internasional, aparat kepolisian kita merasa perlu menjaga kerahasiaan nya untuk menjaga suasana tetap tenang dan nyaman. Sebab sampai muncul di pers, akan ramai sampai ke negara tetangga. Yah, sama kaya kasus nya Kim Jong Nam tempo hari di malaysia kan..?"

"Ya.. bener juga. Tapi apa motif nya sampai menyewa pembunuh profesional gitu. Lapor polisi, tangkap dah beres..."

"Kita mikir nya gitu.. tapi pasti ada sesuatu yang luar biasa ini. Ini yang kita gak tau. Polisi...?? mimpi.."

"Pesaing dia kaya nya marah atau memang korban tau sesuatu yang sangat rahasia sehingga ia perlu di bungkam selamanya.." Putra ber-argumen

"Yah biasa lah, ini cuma korupsi ratusan Milyard, yang Trilyunan juga ada. Dan saksi kunci pun di duga kuat di habisi di luar negri, di negara Pak De Sam. Tapi sampai sekarang penyidikan nya gak jelas. Ya gitulah, the power of money.."

"Mmmhh.. cukup menarik dan menyeramkan. Gue jadi penasaran Van, apa sih kegiatan dia bisa sampe gede gitu angka kerugian yang di akibatkan nya?"

"Good questions brother.. tapi yang gue dapat info, semua perizinan eksport hasil tambang utama nya batu bara tujuan eropa dan timur tengah, di sinyalir kuat di susupi hal lain. Sebab terjadi ketimpangan yang sangat besar pada nilai barang. Manifest barang plus invoice nya bernilai jauh di bawah harga yang di akui oleh penerima. Walau secara gambang tidak pernah di jelaskan ke umum apalagi pajak."
Kata Stevan..

"Hmmm.. kenapa juga si papa minta kita urusin hal beginian? memang ada kepentingan intelligent militer dalam kejadiannya ini? kayanya ini kriminal murni deh.. "

"Iya sih.. ntar gue tanyain si papa."

"Hei.. serius amat bicara nya aku dengerin dari tadi. Ada apa sih?"

"Ya ini Nov, tersangka buron korupsi 600M di Kementrian Perdagangan, tadi malam di habisi orang tak dikenal di rumah persembunyian nya. Dan dilakukan secara profesional, rapih, cepat dan bersih. Tak ada bukti, saksi dan jejak. Ini pekerjaan Bounty Hunter Internasional pasti. Nah, si papa nyuruh gue dan Putra ikut selidiki. Kata si papa, ini bukan murni hanya soal korupsi, ada hal yang jauh lebih besar di balik ini semua."

"Wah, kalau udah hubungan dengan orang-orang profesional, hati-hati lo Van. Mereka udah sangat terlatih dan total di sana. Mati pun mereka siap. Biasanya sih, mereka pun pasti punya pegangan yang bisa diandalkan.."

"Ya, gue pikir juga gitu.. but.. you know.. tugas is tugas.. harus tuntas.."

"Ya benar, kita harus tuntas kan tugas ini. Ada hal yang juga membuat aku penasaran, siapa orang-orang itu. Sangat hebat. Andai gue ketemu dia orang, pengen gue belajar kenal. Ini tantangan buat gue, gue dah ambil keputusan buat jadi agen. No turn back, stay move forward..."

"Jadi rencana kalian apa saat ini..?
" Tanya Novia

"Kita bergerak di dua sisi. Gue akan selidiki di area Departemen Perdagangan, di mana dulu dia berkantor dan bekerja. Semua hal yang bisa gue jadikan petunjuk, pasti gue ambil. Kalo Putra dia akan menyelidiki di arus bawah, langsung di lapangan. Putra lebih paham bagaimana masuk ke arus akar rumput. Nanti kita sama bergerak mengerucut mencari sumber dan semua motif yang ada. Itu yang selalu kita lakukan. Dan selama ini kita bisa melalui semua tugas." Jelas Stevan

"Wah wah wah.. agen muda terbaik segera beraksi. Kita akan dengar bersama, gebrakan apa yang akan di ambil sama Hatorangan's brothers. Aku akan dukung kalian, abang-abang ku tercinta. Jangan khawatir, aku dan Jessi siap membantu."

"Kak.. aku diajak gak??"

"Eh, Putri.. iya kamu adalah juga penopang team ini.. support Putri sangat berarti buat kita, ya kan Put?"

"Yoi Van.. Putri selama ini walau gak ikut ke lapangan, tapi ide dan kata-kata motivasi nya sangat membangun.. Putri di rumah aja, Novi tau persis apa yang harus Putri kerjain.."


"Iya kak.. kakak hati-hati ya kak. Putri doa in semua lancar dan selamat.."

"Aminnn..."

"Kapan kalian mulai bergerak ?
" tanya Novi

"Lusa Nov, izin cuti dari sekolah kata papa baru keluar besok.."

"Ooo.. oke deh.. aku jalan dulu yah. Mau ke mini market sebentar.."

"O iya, aku juga mau ke kamar Van.. gue mau liat dan cabut transbooster gue. Tadi gue chass. Tunggu bentar yah, kalo kelamaan ntar dia bocor.." kata Putra

Novi dan Putra bergerak arah berlawanan hampir bersamaan.. tersisa Stevan dan Putri yang masih duduk di sofa panjang teras samping rumah itu.

Tampak kekakuan diantara dua orang ini.. walau sudah tinggal dalam satu rumah dalam jangka waktu cukup lama, tapi kesempatan bertemu hanya berdua seperti saat ini, hampir tak pernah terjadi. Malah mereka pun lupa kapan terakhir mendapat kan situasi yang seperti saat ini.

"Kak... "

"Ya Putri.."

"Kakak hati-hati ya kak.. Putri khawatir sekali kak. Aku pernah dengar dari almarhum papa, para pembunuh bayaran khusus nya dari eropa timur atau asia barat, itu sangat hebat-hebat kak. Mereka lihai, cermat, juga kejam kak. Segala jenis penjagaan dan pengawal, mereka sangat terlatih untuk melewati dan mengalahkan. Dan mereka mempunyai kemampuan dan ilmu yang sangat tinggi. Aku gak rela kakak kenapa-kenapa.."

"Ya Put.. terima kasih atas perhatian Putri. Aku sangat bangga. Aku pasti hati-hati kok. Mereka terlatih, aku dan Putra melatih diri kami. Putri gak perlu terlalu khawatir yah. Berserah saja sama TUHAN. Kita pasti bisa lalui tugas ini dengan baik."

"Eehh.. i.. iya kak.. aku.. aku.. hanya merasa.. aa.. yang a.. ku rasakan.. pada kakak.. ahh... aduhh.. "
Putri seakan ingin bicara sesuatu..

"Putri.. Putri percaya kan sama aku dan Putra..?"

Putri mengangguk halus dan menunduk.

"Aku tau kok.. aku tau.. Putri gak usah takut.. aku pun merasakan hal yang sama.."

Putri mengangkat wajah dan memandang Stevan..

"Maksud kakak..?"

Stevan beringsut mendekati tempat Putri duduk..

"Aku tau.. Putri mengkhawatirkan aku.. karena.. Putri.. sa...."

"Bro... lo liat hape gue.. ? eh.. kenapa..? Ooo.. sorry.. sorry.. gue ganggu yah..?"

"Eh.. nggak.. nggak kok Put.. kita.. kita cuma ngobrol doang... ya kan Putri.."


Putri gelagapan mendapat todongan pertanyaan dari Stevan..

"I..ii..ya kak. Kita gak apa-apa kok.."

Suasana seketika menjadi aneh, awkward, dan menggantung..

"Bener gak apa-apa..?"

"Iya.. gak apa-apa.."

"Oh.. ya udah.. jadi lo liat hape gue Van..?"


"Nggak Put.. gak liat. Atau... ketinggalan dimotor kali.. tadi kan lo pergi ke atm.."

"Ooh.. iya.. di dalam jok motor.. geblek.."

Bletakk..


Sebuah tepokan tangan kanan sendiri mendarat di jidat nya..

"Bentar.. gue ambil dulu.. lanjut deh.. hehehe..." Putra ngeloyor ke dalam menuju garasi belakang

"Apaan sih.."

"Kak.. Putri pamit ke dalam dulu.." Putri bangkit, mencoba membuang rasa malu nya..

Tap...

sebuah tangan menangkap tangan.
kanan Putri

Stevan menangkap pergelangan tangan Putri.. dan menarik menghadap padanya

"Putri.. aku juga merasa yang sama... "

"sejak lama..."


Putri memandang Stevan..

Stevan memandang Putri...

Melihat mata masing-masing. Mencoba menemukan kebenaran di dalam sana.

Setengah menit.. saling tatap.. saling lihat..

Stevan tersenyum kecil..

Putri menunduk dalam-dalam...

Perasaan nya berbunga-bunga.. nafas nya sesak, jantung berdegup kencang..


Sunyi...


sepi...


senyap..



tapi dalam hati dua orang muda ini, sangat riuh, sangat hangat, sangat berdebar..

Akhirnya.....

sebuah kebenaran.....
sebuah kenyataan...

diketahui....

Sesosok tubuh yang melihat dari dalam rumah yang tertutup juga terhalang kaca dan gorden.. bergerak memutar tubuh nya dan masuk ke dalam ruangan.

Sambil tersenyum lebar penuh arti..



BERSAMBUNG ya suhu

Mohon kritik dan saran dari para suhu semua..
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Hadir om Ray... Makasih infonya.

Ijin bikin lapak di mari suhu @balak6... Semoga semakin menarik dibandingkan cerita sebelumnya
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd