Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA ANAK SMA MENIKAHI BU DOSEN

Status
Please reply by conversation.
Bagian Tigabelas

Nikmatnya Jepitan Mbak Fitria



Ardi menunggu mbak Fitria keluar kamar. Kok lama? Pikirnya. Padahal ya belum lama juga. Mungkin juga dia masih membenahi bantal atau selimut si baby. Tapi dasar lagi konak, Ardi tidak bisa berpikir panjang lagi.

Pelan-pelan, dia melangkahkan kakinya, nekat masuk menyusul mbak Wulan di kamar. Kamarnya yang mana ya? Ruang keluarga dilewatinya, dan di depannya, sebuah kamar terbuka. Ardi langsung masuk.

Ruangan itu dipenuhi harum bedak bayi.

Mbak Fitria sedang berdiri di samping ranjang, sambil memunggungi Ardi. Mbak Fitria masih mengenakan daster tipisnya, tapi bawahannya tidak lagi memakai celana. Daster yang agak panjang di bawah itu hanya bisa menutupi hingga setengah paha. Paha putihnya nampak mulus diterpa cahaya lampu kamar. Tubuh langsingnya nampak membentuk lekukan yang indah dibalik daster tipisnya. Nampaknya dia sedang mengamati bayinya. Ardi agak ragu.

Mbak Fitria lalu menoleh, dilihatnya Ardi dengan ekspresi biasa saja. Dengan jarinya, dia memberi kode untuk tidak berisik.

“Ssst.. Sini, Di, kalau mau lihat dia bobok”

Ardi mendekat, dan berdiri persis di belakang mbak Fitria. Mbak Fitria lalu membungkuk membetulkan selimut si baby. Pantatnya segera saja menyorong dan mendarat empuk di selangkangan Ardi. Wow! Kontolnya yang sudah mengeras tepat mengenai gundukan empuk pantat mbak Fitria.

Seperti tidak terjadi apa-apa. Mbak Fitria tetap dengan kesibukannya, begerak-gerak dikit, membuat kontol Ardi semakin keras menggesek-gesek pantatnya.

Lalu mbak Fitri menegakkan badannya, namun pantat tetap menempel di selangkangan Ardi, “lihat, Di. Cantik khan dia?”, tanya mbak Fitria lembut.

“Iyya mbak.. Cantik kayak mamanya..” kata Ardi.

Mbak Fitria diam saja. Ardi semakin memburu nafasnya. Dia masih tepat menempel di pantat indah wanita itu. Dengan pelan, digeseknya kontol di celah pantat Fitria.

Pikiran mbak Fitria sebenarnya tidak kalah kacaunya. Dirasakannya kontol tegang gemuk dan panjang itu menyeruak di celah pantatnya yang hanya dibatasi kain tipis dasternya. Jam berapa ini? Pikirnya. Bentar lagi suaminya pulang. Sementara rasa penasarannya semakin membesar terhadap kontol Ardi.

Dirasakannya Ardi sengaja menggesek-gesekkan kontolnya di belahan pantatnya. Mbak Fitria semakin kalut.

Dada Ardi makin berdebar, ketika dirasakannya samar-samar, Mbak Fitria membalas menggerakkan pantatnya. Dalam diam, mereka saling gesek.

“Di luar hujan ya..” bisik Mbak Fitria.

“Iya mbak..”, jawab Ardi sambil meletakkan tangannya di pinggang Fitria. Fitria membiarkannya.

Ardi semakin tidak tahan. Seolah tanpa sengaja, dia menggeser telapak tangannya, dan membuat kain daster Fitria tersingkap ke atas.

Tanpa sengaja, Fitria mendesah.

Nampaklah pantat putih montok wanita langsing itu. Celana dalam panty berenda kecil berwarna merah segera membuat Ardi semakin belingsatan. Warna merahnya nampak serasi dengan paha putih Fitria.

Pikiran Fitria makin tidak menentu. Batang itu maju mundur di celah pantatnya. Tiba-tiba dirasakannya, gesekan batang itu mengenai bagian dalam pahanya. Kali ini dirasakannya hangat langsung kulit Ardi mengelus kulitnya. Tangannya turun, ke pahanya, dan tersentuhlah batang gemuk hangat. Ardi sudah mengeluarkan kontolnya.

Dan tangan halus Fitri menyentuh batang itu. Ohh.. Inilah kontol selain milik suaminya yang pernah kusentuh! Rintihnya dalam hati. Bahkan kini dia memegangnya. Apa yang kulakukan. Istri macam apa aku ini? Pikirnya.

Tapi nafsu sudah merasuki tubuh wanita cantik itu.

Lalu dengan gemetar Fitria mengelus kepala kontol yang muncul dari sela-sela paha bagian dalamnya. Kedua hanya diam. Ardi menikmati elusan ibu muda itu di kontolnya. Fitri menundukkan mukanya. Dilihatnya ujung kepala kontol itu menyembul di tengah-tengah selangkangannya sendiri. Gilak, gede banget pikirnya. Kontol kedua yang dilihatnya secara langsung setelah milik suaminya.



Ardi lalu memeluknya dari belakang. Tangannya menjalar ke dada Fitria yang hanya terbungkus kain tipis. Ohhh.. seperti kesetrum, Fitria melenguh, ketika gundukan dadanya diremas pelan. Dada penuh yang masih berisi susu untuk anaknya. Kali ini kepalanya mendongak. Nafas Ardi menghembus hangat di leher belakangnya. Elusan Ardi sampai di puting susunya. Tangan kurus remaja itu bahkan memilin pelan putting itu. Remasan lembut itu membuat setitik susu keluar dari putingnya. Sementara di bawah, lubang memek Fitria membasah. Membanjiri cd panty nya.



Tubuhnya kini setengah bersandar di tubuh kecil Ardi. Ardi masih mendekapnya dari belakang. Gesekan mereka semakin terus terang.



Fitria semakin terlena. Dia lalu merubah posisi, dengan tubuh bertumpu di ranjang, dan pantat menungging. Daster semakin tersingkap ke atas. Pantat putih mulus itu seolah menantang Ardi.

Lalu dirasakannya tangan Ardi menurunkan cdnya. Fitria meluruskan kakinya, dan rontoklah CD itu hingga telapak kakinya. Dibiarkannya CD itu masih tergantung di satu kakinya. Nampaklah belahan memek dengan jembut yang tak terlalu rimbun. Ardi menatap memek yang basah itu dengan penuh nafsu.

Lalu tanpa menunggu terlalu lama, Fitria merasakan kontol itu mulai menekan-nekan lubangnya dari belakang. Menggesek-gesek, hingga memeknya makin basah.

Percobaan pertama, Ardi berusaha menekan masuk. Namun entah karena besarnya kepala kontol Ardi, atau karena sempitnya memek Fitria, batang itu malah meleset ke atas. Ardi mencoba kembali, tapi kali ini meleset ke bawah. Fitri memejamkan matanya. Memeknya berdenyut-denyut geli minta dimasukin.

Dua kali sodokan itu gagal. Lalu Fitria melebarkan kakinya, mencoba membuka akses untuk masuknya kontol monster itu.

Dengan gemetar, Ardi mengarahkan kontolnya dengan tangannya. Kali ini tepat sasaran. Kepala kontolnya menyeruak masuk ke celah sempit itu. Digesek-geseknya kepala kontol itu di lubang yang membasah. Fitria mendesah.

Ujungnya sudah masuk. Tapi sempit sekali lubang itu. Bagi Ardi, kalau kepala kontol sudah bisa menerobos masuk, bagian batang lainnya pasti bisa. Cairan basah membantu usaha Ardi. Fitria diam menunduk menahan nafas. Ardi menarik pantatnya agak ke belakang. Lalu dengan pasti ditekannya kontol ke celah sempit itu. Dan, blesek! Kepala kontolnya makin amblas. Fitria mengerang. Ardi menarik kembali bokongnya, dan kembali menusukkan kontolnya ke depan. Tusukannya semakin bertambah dalam. Kembali ditariknya kontol, lalu ditusukkannya lagi. Lagi, dan lagi, tiap tusukan berhasil menerobos celah itu semakin dalam. Fitria bernafas berat, sambil merintih-rintih pelan. Tubuh Fitria makin lunglai. Dadanya bertumpu penuh di atas ranjang, dengan tangan bersilang di depan mukanya. Kepalanya tertunduk di atas ranjang.

Dengan pelan Ardi memaju mundurkan pantatnya. Batang kontolnya sudah lebih dari separo bersarang di memek Fitria.

Lama-lama sodokan Ardi semakin dalam. Hingga pada akhirnya, seleruh batang itu amblas masuk. Fitria merasakan lobang vaginanya penuh total. Ohhh… desahnyaa. Dia menggelinjang kenikmatan. Bagian lubang yang belum pernah terjamah suaminya diterobos masuk kepala kontol Ardi. Inilah kontol kedua yang masuk dalam memeknya. Dan kontol terenak yang dirasakannya bersarang dalam lobang sempitnya. Fitria meremas sprei kasur tanpa sadar. Tubuhnya bergerak seirama dengan sodokan mantap Ardi. Setiap Ardi menyodok, Fitria melenguh, ah, ah ah..

Lama-lama sodokan Ardi makin cepat. Fitria merintih-rintih. Lalu 10 menit kemudian, dia menggeram.. “arghhh….”, lalu ambruk ke ranjang. Ardi sengaja menyodok sedalam-dalamnyaa. Fitria merasakan orgasme terdashyat sepanjang hidupnya.

“Ahh..” Ardi mendiamkan kontolnya di dalam, merasakan kedutan orgasme memek Fitria.

Ardi mengelus-ngelus punggung Fitria. Sentuhan tangan Ardi bagai setruman yang membuat Fitria menggelinjang kenikmatan, dan mengalirkan cairan nikmat yang tak habis-habisnya. Ohhh, ini benar-benar luar biasa! Pikirnya.



Ardi masih diam, menunggu Fitria yang lemas menikmati orgasmenya.



Fitria masih merem sambil memeluk dipan. Pantatnya nunggung dan ada kontol besar bersarang di memeknya. Samar-samar sebuah lagu di dengarnya. Mula-mula pelan, lalu semakin keras. Eh, bukankah itu dering Hpnya?

Segera kesarannya pulih. Matanya terbuka lebar, dan buru-buru bangkit. “Mas Tiko!” bisiknya.

Cepat-cepat didorongnya pinggang Ardi yang masih menempel di pantatnya. Dan copotlah batang yang baru saja menyodok-nyodok memeknya. Sekilas diliriknya batang kontol yang baru saja mengentotnya, batang itu masih tegang berkilat basah. Entah, walau tadi sudah memasuki memeknya, dia masih malu-malu dan aneh melihat batang selain milik suaminya itu.

Dengan terhuyung, Fitria melangkah menuju meja rias, sambil membetulkan dasternya yang acak-acakan.



Dengan gugup Fitria segera menyambar HP di meja dan sambil membenahi rambut dia membuka Hpnya.



“Yaaa… Halo, mas...”, katanya sambil berdiri dan melirik kontol Ardi yang masih berdiri kebingungan.

“Yaa.... Say, aku pulang agak telat ya, kamu titip apa?”, kata suaminya di seberang sana.

“Mmm apa ya? Martabak aja deh. Mas di mana?”

“Aku barusan selesai meeting. Ini udah keluar kok. Kamu lagi apa, Fit?”

“Ini si kecil lagi mimik. Tapi dah bobok kok. Jam berapa pulang, mas?”

“Ini jam berapa sih? Palingan 15 menit lagi dah sampai”

“Iya mas..”

“Udah dulu ya, tunggu aja bentar lagi. Ini dah bubaran semua kok”

“Iya mas.. Ati-ati”

Lalu telepon ditutup.



Sambil naruh HP, Fitria kembali melihat Ardi. Bocah itu berdiri sambil membenarkan celananya. Fitria pelan mendekatinya.



“Kamu belum keluar ya..” katanya sambil menatap wajah Ardi.

“I..yaaa mbak.. Gak papa..” kata Ardi.

“Sini..” kata Mbak Fitria sambil menarik tangan Ardi. Diseretnya remaja itu ke sofa di ruang tamu. Didudukkanya Ardi pada sisi sofa yang membelakangi jendela ruang tamu. Dengan menurut Ardi duduk.

Fitria lalu bersimpuh di depan Ardi, dan dengan tekun membuka celana Ardi, dan memelorotkannya.

“Mmmbaak.. Nanti kalau suami mbak..” Ardi melihatnya dengan gugup.

“Mbak sambil lihat keluar. Kamu diam aja” lalu terhunuslah kembali kontol Ardi. Sudah agak melemas, tapi masih agak tegang.

Ftiria menghela nafas, Kontol itu jauh lebih besar dari milik suaminya. Kali ini dia dapat melihatnya dengan jelas. Lalu tangannya mengurut batang itu. Fitria masih bersimpuh di depan bocah itu. Mukanya dekat sekali dengan batang yang sedang menegang kembali.

Dengan dua tangannya, kontol itu dikocoknya. Ardi merasakan kenikmatan yang amat sangat. Nafsunya kembali memuncak, apalagi dilihatnya muka cantik wanita itu tepat di depan kontolnya.

Kocoknnya semakin cepat. Ardi melenguh.

Tiba-tiba Fitria berdiri mengangkangi Ardi. Lalu diarahkannya kontol itu ke memeknya kembali. Kali ini Fitria di atas, sambil menduduki selangkangan Ardi. Kembali kontol itu ambles ke dalam memek Fitria. Ahhh.. keduanya melenguh kenikmatan. Dengan setengah jongkok Fitria menaik turunkan pantanya dan merasakan setiap centimeter lobangnya dijarah batang monster itu. Benar-benar luar biasa. Mula-mula gerakannya pelan, memaksakan batang itu meringsek masuk. Setelah agak lama, gerakannya semakin cepat.

Ahh.. Fitria merasakan lemas di sekujur tubuhnya. Gerakannya berubah dari naik turun menjadi memutar, mengaduk-adukan kontol itu ke dalam vaginanya.

Penuh, semuanya masuk. Memeknya banjir.

Tubuh Fitria memeluk tubuh kurus Ardi. Body montoknya belonjak-lonjak di atas pangkuan remaja itu.

“Cepet Di…” lenguhnya.

Gerakannya melambat. Ardi lalu mengambil peran. Digenjotnya memek itu dari bawah.

Fitria memekik, mengerang, merasakan sodokan ganas Ardi. Ahhh Ahhh Ahh…

Ardi menyodok dengan berbagai arah, miring, ke atas, dan mengaduk-aduk memek sempit itu.

Lalu Ftiria menjerit pelan, kembali dia merasakan dahsyatnya gelombang orgasmeee.. Akhhhhhh.. Tubuhnya memeluk erat cowok itu, dan bibirnya mencium bibir Ardi. Mereka bertukar lidah. Ardi menatapi wajah yang menempel di wajahnya itu dengan penuh kagum, sementara Fitria memejamkan matanya sambil mengatur nafas.

“Kamuu belum..” bisiknya.

Ardi mengangguk.

Fitria lalu mencabut kontol itu dari memeknya. Lalu dia kembali bersimpuh di depan Ardi.

“Kocokin aja.. Cepet Di…” perintahnya.

Ardi segera paham. Dia berdiri di depan wanita itu sambil mengocok kontolnya tepat di wajah Fitria. Ini solusi yang tepat. Wajah cantik wanita itu pasrah menunggu kucuran sperma. Wajah yang sedang sangek yang sangat menggairahkan. Dengan cepat, Ardi mengocok kontolnya. Dirasakannya dorongan sperma semakin mendesak di ujung batangnya. Wajah cantik itu menjadi perangsang sempurna kocokannya.

Beberapa menit kemudia, nafas Ardi semakin memburu. Mbak Fitria sesekali membuka matanya menatap batang berkilat yang kadang menempel di pipinya.

Lalu… Crottttt…. Muncratlah caira kenikmatan itu melumuri muka cantik Fitria.

Ahhhh…. Keduanya melenguh kembali.

Benar-benar nikmat. Ardi memuntahkan spermanya tak henti-henti.

Muka cantik putih itu penuh dengan cairan kental.

Fitria memejamkan matanya, takut mengenai matanya. Cairan Ardi mengenai pipi, mulut, hidung dan dahinya. Penuh.

Ohhh hangatnya membuat Fitria merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Ardi masih takjub melihat muka cantik itu. Perlahan-lahan Fitria yang masih bersimpuh di bawah selangkangan Ardi membuka matanya.

“Kamuuu tuh…” bisiknya. Ardi hanya diam mengatur nafas.

Lalu Fitria berdiri sambil mengelap mukanya.



Bersambung
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd