Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Anak Pengganti Ayah Impoten

Bimabet
"Lakukanlah Tom, mama siap…”

Tommy menarik tangan mamanya lembut, mendudukannya di sampingnya, dengan agak gemetar tangannya mulai memegang tetek besar mamanya. Sangat teramat nyaman dia rasakan di tangannya, besar, lembut, kenyal dan kencang. Perlahan ia mulai meremas lembut lalu seiring nafsunya yang makin meningkat remasannya makin kuat dan kencang, kini tangannya yang satu mulai meremas pula, merasakan pentil mamanya yang makin mengacung. Tak sabar ia segera menghisap dan memainkan pentil kecoklatan yang besar itu, ditarik – tariknya dengan perlahan. Lena sedikit mendesah, tangannya mulai membelai tonjolan di balik celana Tommy, agak terkejut merasakan bahwa tonjolan itu agak besar. Tommy masih asik melampiaskan impiannya pada tetek mamanya. Lena sedikit terkikik karena Tommy amat agresif sekali melumat teteknya.

”Tom…berdiri, buka baju kamu dong….”

Tanpa banyak bicara Tommy segera berdiri, membuka dengan cepat baju dan celananya, Lena menatap dengan sangat bergairah pada kont01 Tommy. Besar dan panjang, melebihi perkiraannya. Perlahan ia julurkan tangannya, menggenggam kont01 anaknya itu, dibelai dan dielusnya dengan penuh sayang, sesekali dikocoknya ringan. Satu tangannya memainkan dan meremas lembut biji peler Tommy. Lena menyuruh Tommy berbaring. Ia mulai menjilati kepala kont01 Tommy dengan sangat erotis, menjilatinya dengan gerakan melingkar, menjilati lobang pipis anaknya. Sedikit tergelitik untuk bertanya, Lena mendongak ke arah Tommy dan bertanya…

”Tom…kamu sudah pernah melakukan hubungan seks…?”
”Ma…jangan marah ya…tapi ya sudah pernah.”

Lena hanya menggelengkan kepalanya, kembali menekuni kegiatannya. Lidahnya mulai menelusuri batang kont01 Tommy yang terasa sedikit asin dan gurih. Dia menjilati dengan gerakan yang erotis, menggelitik saraf – saraf kenikmatan anaknya. Tommy mendesah dengan sangat nikmat. Lidahnya mulai menjilati biji Tommy, merasakan tonjolan besar di kantongnya. Sambil tetap menjilat, mulutnya bergerak naik ke atas kembali ke kepala kont01 Tommy, mulutnya mulai membuka memasukkan kepala kont01 itu sampai akhirnya batang kont01 itu juga masuk ke mulutnya. Ia mulai mengulumnya,menghisap dan mengemutnya, penuh gairah, seakan menjilati es krim batangan saja. Diemutnya dengan kuat kepala kont01 Tommy. Sintiiiing…..ini terlalu luar biasa…Tommy membatin.
Akhirnya Lena menyudahi kegiatan menghisapnya.

Tommy segera bangkit, sementara lena berbaring, lututnya menekuk dengan posisi kaki mengangkang. Tommy segera menurunkan celana dalam mamanya. Berhenti sejenak mengagumi pesona memek mamanya. Jembutnya….ampuuunnnn nafsuin banget, belahannya….gila melihat dari dekat begini memang jauh lebih nafsuin daripada melihat rekamannya. Apalagi kini ia bebas melakukan apapun semaunya.

Tommy mulai menunduk, membaui aroma harum dan merangsang dari memek itu. Tangannya dengan trampil membelai belahan memek mamanya itu. Perlahan belahan itu makin mekar menampakkan pesona yang jauh lebih indah di baliknya, merah mengundang. Tommy memakai jarinya, melebarkan jalan. Dengan rakus mulutnya menciumi permukaan memek Lena yang mulai basah. Lidahnya menjulur keluar, mulai menjilati lobang memek mamanya, menyodokinya. Lena mendesah dan sesekali menggoyangkan pantatnya. Segera Tommy mencari keasikan baru, mulai menjilati dan menggoyang it1l mamanya, tonjolan daging itu pasrah saat lidahnya memainkannya dengan cepat dan penuh nafsu. Lobang memek mamanya segera ia sodok dengan jari tengahnya, memainkannya dengan penuh gairah. Tommy memainkannya dalam waktu lama…

”Tomm….Duuuuuhhh…..Sssshhh….”
”Yesss….Ughhh…Ahhhh….”
”Dikiiittttt…..lag…..iiiiiiiii…..”

Pantat mamanya agak terangkat, dengan badan yang mengejang, menyemburkan cairan kenikmatan saat orgasme. Tommy nyengir dan menghentikan kegiatan lidahnya. Bangkit segera menindih tubuh telanjang mempesona itu.

”Lakukan Tom…seenak mungkin….mama mau kamu keluar di dalam…”
 
Lena mengijinkan Tommy keluar di dalam memeknya, ia tak memakai KB atau meminum obat. Selama ini juga tak kunjung hamil lagi. Menilik usianya, Lena amat sangat yakin kansnya sangat sangat kecil bisa hamil, makanya ia membiarkan Tommy keluar di dalam. Kalau ia menuntut mendapat kenikmatan, maka anaknya juga harus merasakan kenikmatan yang sebanding.

Walau belahan memeknya sudah mekar, tetap saja butuh 2 atau 3 kali usaha ketika…blesss…kont01 enak milik anaknya berhasil menerobos memeknya. Tommy sedang menikmati sensasi yang ia rasakan saat menerobos memek mamanya. Sempit, karena lama tak dimasuki. Hangat dan nyaman juga. Tommy mulai bergerak, perlahan saja memompakan kont01nya, terasa lembut sekali saat kont01nya mulai keluar masuk, naik turun. Tommy mencari bibir mamanya, menciunya dengan penuh birahi, yang dibalas Lena dengan birahi yang sama tingginya. Lidah mereka saling bertautan. Tangan Tommy meremas kuat tetek besar yang bergoyang itu. Memek mamanya sungguh sempit dan masih terasa mencengkram, membuat Tommy merasakan nikmat yang maksimal. Segera saja ia memperkuat sodokannya, membuat Lena mendesah. Tommy dengan gemas mulai menciumi keteknya, menjilatinya dengan sangat bernafsu sekali. Bergantian kiri dan kanan. Sodokannya makin menggila, Lena kelojotan keenakan jadinya….mendesah kuat…pantatnya ikut bergoyang dan…merasakan semburan hangat memancar dari memeknya…Lena pun orgasme…benar – benar nikmat terasa setelah sekian lama memendam dahaga dan hanya merasakan kepuasan dari kont01 mainan, kini memeknya merasakan sodokan penuh tenaga dan semangat…kont01 anaknya…kont01 asli.

Tommy merasakan mamanya mengalami orgasme, masih melanjutkan memompa sesaat. Ia lalu berhenti dan mencabut kont01nya. Dengan sangat cepat Tommy sudah berbaring sejajar di samping mamanya, ia miringkan tubuh mamanya. Mamanya segera mengangkat satu kakinya ke atas, membuat lobang memeknya terbuka lebar dan dengan lancar kont01 Tommy amblas ke dalamnya. Tommy segera menyodok dengan cepat. Sambil tangannya asik meremas dan memainkan pentil Lena. Satu tangannya turun ke selangkangan mamanya, memainkan it1lnya, memberikan kenikmatan ganda pada mamanya yang segera mulai mendesah. Kembali mereka berciuman. Tommy sangat suka dan semakin nafsu melihat tetek besar mamanya yang bergoyang, di matanya sangat erotis sekali. Tangan Tommy melepas remasannya pada tetek mamanya, mulai asik mengelus bulu ketek mamanya. Kont01nya makin lama ia rasakan makin keras saja…gilaaaa…memek mamanya benar – benar membuatnya sangat bergairah. Sudah sangat cepat dan dalam ia menyodok memek mamanya, tapi dia belum merasakan tanda – tanda mau keluar atau lelah. Malah makin semangat, wangi tubuh mamanya yang harum juga makin membakar semangatnya. Dengan agak menurunkan bahunya, ia segera menghisap dan mengulum pentil Lena dengan kuat. Sungguh mendapat serangan sekaligus…disodok dengan enak, it1lnya juga dimainin sama jari Tommy, belum lagi kini pentilnya yang sudah besar dan mengeras dihisap dengan kuat, membuat Lena kelojotan, terlalu bertubi – tubi kenikmatan menyerbunya…dan kembali ia orgasme dengan dashyat…sampai ia mendesah kuat sekali. Ekspresi wajahnya sangat letih dan puas, matanya merem melek sambil mulutnya mendesah. Tommy benar – benar nafsu melihat ekspresi wajah mamanya itu. Makin cepat ia memompakan kont01nya, dan ketika denyutan itu terasa, buru – buru ia memeluk mamanya kuat sekali, tangannya meremas tetek mamanya dengan kuat, melumat bibir Lena dengan ganas….croot…crooot…pejunya memancar kuat dan membuat Lena bergetar….merasakan moment yang lama tak ia rasakan saat peju menghantam seluruh liang – liang dalam memek dan rahimnya. Tommy masih memeluknya erat, sehingga Lena agak sesak, ia menyentuh tangan anaknya, merenggangkannya. Tommy masih diam, menikmati moment yang sangat sukar ia percaya namun kini terjadi. Akhirnya ia mencabut kont01nya.
 
"Ma…Tommy….benar – benar bahagia…”
”Mama juga Tom….semua rasa dahaga mama terpuaskan…”
”Ma…ini serius kan…?”
”Maksudmu…?”
”Papa benar – benar mengijinkan semua ini…?”
”Percayalah Tom, semua ini idenya….tapi kamu harus ingat, jangan sekalipun kamu menggauli mama di kamar mama. Mama hanya mau melakukannya di tempat tidurmu ini. Mama tak akan pernah sanggup melakukannya di sana. Paham ?”
”I..iya ma, Tommy janji, kalau Tommy sih nggak ada masalah, mau di kasur ini, mau di sofa, mau di meja…yang penting ngerasain memek enaknya mama hehehe…”
”Dasar..kamu ini….”

Dan akhirnya memang mas Doni kuberitahu kalau aku sudah melakukannya. Ia hanya tersenyum penuh pengertian. Bahkan saat malam kala ia tidur aku menyelinap ke kamar anakku mereguk puncak kenikmatan bersamanya, mas Doni tak marah. Sudah 3 bulan kini aku melalui hal menyenangkan ini. Namun ada satu hal fatal…aku salah perhitungan…aku hamil…sekian lama aku menanti untuk hamil lagi, sampai akhirnya menyerah, kini dengan cepatnya aku hamil. Saat aku bilang ke suamiku, dia bukannya marah, malah senang , bagus katanya, jadi orang makin tak tahu dengan kondisiku begitu katanya. Jangan takut, itu tetap anakku juga katanya lagi. Bagus juga untukmu, kau bisa punya momongan lagi. Ah suamiku…kau sangat baik. Tinggal anakku, juga si pengganti tugas suamiku, Tommy yang kini menjadi bingung…katanya…harus memanggil apa pada anak yang ada di kandunganku ini…anakku atau adikku…? Jawabku….itu nanti saja…sekarang kita………..

Tamat
 
wah kentang banget nieh, udah nafsu diubun-ubun pengen make Mamanya Tommy
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd