Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Amoy yang dijebak oleh Juragan Kontrakan

FYI

Maaf bila agak lama setiap updatenya, karna saya juga sekarang sedang banyak kegiatan. Beberapa hal sedang saya bangun untuk menghibur suhu-suhu sekalian disini, adapun yang saya lakukan selain mengupdate cerita ini adalah:
1. membuat blog wanita-wanita igo cantik
2. membuat instagram yang tentunya juga cantik-cantik
3. mengurusi thread saya yang lain

Saya berterimakasih untuk respon suhu-suhu disini dalam mendukung cerita yang telah saya tulis, tiap updatenya akan saya tambahkan dipart yang sedang saya tulis, jadi mohon untuk mengecek secara berkala. Bila agan menyukai cerita saya ataupun menyukai karya-karya saya, suhu-suhu dapat membantu saya dengan cara :

1. Suhu dapat mengunjungi dan menyebarkan blog saya ke teman-teman agan yang memiliki hobi yang sama:
Klik untuk kunjungi blog
2. Suhu juga dapat memfollow dan menyebarkan instagram saya di:
@pemersatubangsatabotabo
3. Suhu yang ingin berbagi donasi silahkan berdonasi melalui salah satu wallet crypto berikut:
BTC :
33JXJURYvUbKbyr2ew3LmVdrwCN6vPPAvr
ADA:
DdzFFzCqrhstft4WRpgY1pukThiB52iAaMjbauFEM5wpbf9Kcxzi8e1Xvip4gZCbbrwHN76Pv6XfYS3kHh6Vv4WSaFjmLAdsKhtX3ZjL
DOT:
14TCCUcHVFJUsPqQ5cxbDnTbgDXkhK4ExEj5y2MNQ4u6Hp95
ETH:
0x01ac9c0e7d08bbfb9d7517cde9c2999d54d5b6da

Adapun kekurangan atas hasil karya saya, mohon dimaklumi semoga kedepannya dari cerita ini, komunitas kita akan semakin besar. Terus sehat ditengah" Covid-19 . Semoga suhu dan keluarga selalu diberikan kesehatan. Amin
Aminn, suhu juga jaga kesehatan biar fit buat menjalani rutinitas suhu sehari hari, ditunggu update nya hu..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Archive part 1
PART 1 (LINK ALBUM LENGKAP FOTO DIANA)

Nyebelin banget sih tuh bandot tua, gerutu Diana sambil mengunci pintu kontrakannya. Hari ini dia kesal dengan pak Dadang, juragan kontrakannya yang sering berkelakuan genit, dan bicara menjurus hal-hal mesum yang juga terkadang berbuat kurang ajar terhadap dirinya. Apalagi sekarang ini suaminya sedang pergi dinas ke luar kota membuat kelakuan pak Dadang bisa semakin menjadi-jadi.
Diana memang dari dulu dikenal sebagai sosok yang menawan, badannya yang semok dan kulitnya yang mulus selalu menjadi pengobat mata laki-laki yang melihatnya, Diana merupakan keturunan chinese dan dia juga rajin sekali menjaga keindahan tubuhnya. Sudah banyak laki-laki yang diam-diam mencuri-curi kesempatan untuk dekat dengan Diana, walaupun Diana sudah berstatus istri orang. Tentu saja dekat dengannya, dalam artian ingin menikmati dan mencicipi tubuh Diana. Kulitnya yang mulus, paha yang sintal, bokong yang sekal dan dadanya yang pas untuk diremas ditangan. Ditambah paras menawan, tentu saja banyak laki-laki yang menginginkan dirinya. Namun Diana merupakan sosok yang setia dan tidak akan mau menyelingkuhi suaminya.

Saat ini Diana dibuat kesal oleh pak Dadang. Kejadiannya saat tadi Diana hendak berjalan pulang kekontrakannya lalu berpapasan dengan Pak Dadang yang sedang memperbaiki eternit teras kontrakannya yang bocor.

Diana: "Sore pak Dadang.. lagi apa pak..?", sapa Diana basa-basi agar terlihat sopan.
Dadang: "Eh.. ci Diana udah pulang, ini nih lagi betulin eternit kontrakanmu..", jawab Dadang dengan mata berbinar dan memandangi Diana dari atas ke bawah.
Dadang: "Kebetulan ni ci, saya mau minta tolong sebentar bisa? " tanya Dadang.
Diana yang mau buru-buru ke masuk rumah terpaksa menghentikan langkah dan menoleh.
Diana: "Minta tolong Apa pak?”, tanya Diana.
Walau Diana cukup kesal melihat pandangan mata pak tua itu yang jelalatan penuh nafsu ke arah dada dan paha Diana.
Dadang: "Ini loh, kamu bisa bantu tolong saya pasangin lampu ini ga keatas situ, takutnya tangganya jadi goyang banget karena berat badan saya, maklum agak gendut gini ribet jadinya" katanya sambil cengengesan. Nanti saya pegangin tangganya, biar ga goyang" ujarnya.

Diana menyanggupi dan mulai menaiki tangga yang memang sudah goyang itu, namun Diana baru sadar pas naik ke pijakan ketiga bahwa tangga itu memiliki jarak yang cukup lebar antara pijakan-pijakannya, jadi saat kakinya naik ke pijakan kedua, dirinya yang saat ini menggunakan rok mini, baru sadar kalau roknya menjadi tertarik ke atas sehingga pahanya menjadi terbuka. Kejadian itu berulang lagi saat ke pijakan keempat, bahkan jaraknya makin jauh sehingga paha nya makin terbuka lebih lebar.
Diana mengutuk dalam hati, saat melirik Dadang dengan senyum genit dan mesumnya menikmati pahanya yang berkulit mulus bersih.
Melihat pemandangan indah ini, Dadang merasa nafasnya sesak sama sesaknya dengan penisnya yang jadi menegang. Sungguh indah paha gadis ini, dan goyangan bokongnya dalam pikirannya. Dadang fengan bebas bisa melihat dari dekat, ingin rasanya mengelus dan meremas paha mulus dan pantat sekal Diana, tapi Dadang menahan diri sambil pura-pura serius dan menyerahkan lampu ke Diana uang sudah diatas untuk dipasang, tapi karena memasangnya masih agak tinggi maka Diana harus memasangnya dengan mengangkat tangannya setinggi mungkin, ia tidak sadar bahwa karena gerakannya itu rok mininya yang pendek ikut tertarik ke atas sehingga terlihat pahanya yang mulus sampai ke celana dalamnya. Dengan sengaja Dadang menggoyangkan tangganya membuat Diana kaget, sehingga memperlama moment ini agar dapat menikmati pemandangan paha Diana yang berkulit mulus itu.
Setelah selesai terpasang, Diana menurunkan kaki kirinya ke pijakan yang ternyata tanpa sepengetahuannya telah dilonggarkan pakunya. Diana yang kagetpun hendak terjatuh, namun Dadang bersiap-siap menangkap Diana yang akan terjatuh. "Eiiihh…eiihh.." Diana menjerit kecil saat pijakannya lepas dan ia terjatuh ke belakang dan saat itu dengan sigap Dadang menangkapnya dan memeluk Diana sehingga tidak sampai terjatuh lebih parah. Namun aksi heroik Dadang tidak sampai disitu, bukan Dadang namanya kalo tidak mencuri-curi kesempatan. Sambil menahan Diana yang terjatuh, Dadang tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk meremas-remas bagian pantat Diana. Merah wajah gadis itu karena merasa pantatnya diremas keras oleh Dadang, sambil cepat-cepat menjauhkan tubuhnya dari pelukan pak Dadang.

Diana: "Eh.. pak apaan si".
Dadang: "Lho kok marah, saya cm nolongin ci Diana kok, kalo ga saya tangkap tadi pasti jatuhnya lebih parahkan, harusnya kamu terimakasih dong bukannya malah marah-marah", ujar pak Dadang sambil cengengesan.
Diana: "Ya pak makasi, udah ia pak saya mau masuk dulu" ujar Diana kesal.

Diana berjalan menuju pintu masuk kontrakannya, diikuti dengan pandangan mesum Dadang yang menikmati goyangan pantatnya. "Emang montok tuh amoy, walopun udah punya anak 1, tetep aja bodynya semok bener. Bego bener tuh lakinya, punya bini kayak gitu kok ditinggal-tinggal. Tunggu aja ntar tuh amoy bakal gw kerjain" pikir Dadang. Sudah banyak rencara nakal yang disusun yang bakal dia lakukan ke Diana.

Sesampainya dirumah Diana langsung menelpon suaminya dan menceritakan hal tadi. "Sayang tadi aku dikerjain sama pak Dadang, dia semakin kurang ajar sama aku, tadi dia curi-curi kesempatan megang-megang pantatku". Suaminya mendengarkan semua cerita istrinya tadi, namun karna pribadinya yang selalu berfikiran positif dan didalam ingatannya pak Dadang merupakan sosok yang santun didepannya, karna itu dia agak heran dengan cerita istrinya. "Sudahlah sayang mungkin memang kalo tadi kamu tidak ditolong bisa saja malah lebih parah saat kamu terjatuh, mungkin pak Dadang tidak bermaksud seperti itu." ujar suaminya. Diana kesal mendengar jawaban suaminya, "lho kok kamu malah belain pak Dadang bukan aku, ku rasa semenjak kamu dinas keluar kota kamu jd kurang rasa sayang sama aku" kata Diana. Namun suaminya berusaha menenangkan istrinya, "bukan begitu sayang, kamu tahukan aku sayang sama kamu, aku kangen sekali sama kamu. Daripada kamu marah-marah mending kita sayang-sayangan. Aku udah lama ga lihat istriku tersayang nih.. pengen banget lihat istriku yg cantik ini" ujarnya sambil merayu. "Ih kamu bisa aja, yaudah bentar ia, aku telpon kamu, sekalian aku mau pamerin bra baru yg aku beli tadi di mall tapi aku mandi dulu ia" goda Diana. "Iya sayang aku tunggu ia" jawab suaminya.


Dianapun menyempatkan diri untuk membersihkan dirinya dengan mandi air hangat, dengan perasaan berdebar-debar mengharapkan pujian suaminya. Selesai mandi Diana mengenakan bra baru yang dia beli tadi. "Oke sudah siap, semoga suamiku senang dan segera bisa pulang lebih awal hehehe" gumamnya. Diana segera menelpon suaminya dengan suara centil dan manja-manja, "hai sayang.. gimana menurutmu cantik ga aq dengan bra baru ini". Suaminya sontak langsung menegang melihat istrinya berbalutkan bra berwarna biru. "cantik sekali sayang, dari dulu aq paling suka kalo kamu menggodaku seperti ini hehe aku beruntung sekali bisa menikahi kamu" kata suaminya. Diana senang dan tersipu malu, karna kejutan yg dia berikan suaminya sukses besar, "Wek.. aku kan memang cantik, makanya kamu jangan jauh-jauh dari aku, apalagi sekarang aku lagi kepengen hehe..." kata Diana malu-malu. Namun sial buat pasangan ini, tiba-tiba sambungan telpon terputus, ternyata signal internet suaminya sedang jelek, akhirnya suaminya hanya meninggalkan pesan SMS berisikan untuk melanjutkan pembicaraan nanti malam. Sungguh apes dalam hati Diana, namun tanpa disadari sebenarnya Diana sangatlah apes, karna dia tidak tahu saat pak Dadang memperbaiki eternit kontrakannya tadi, dia diam-diam masuk kerumah Diana menggunakan kunci duplikat untuk memasang beberapa CCTV dibeberapa sudut-sudut rumah Diana.
Ternyata Dadang sedang memantau Diana dari tadi lewat HPnya yang sudah tersambung dengan CCTV dikontrakan Diana, "Kena lo, udah gw duga ni cewek emang binal, sekarang bakal jd kesempatan gw untuk ngerjain lo", ujar Dadang kegirangan. Hari semakin gelap, Dadang menunggu-nunggu sampai malam untuk menjalankan rencananya. Dadang tahu Diana suka sekali meminum teh sebelum tidur, jadi Dadang sudah memasukan obat perangsang dengan dosis yang cukup banyak kedalam botol teh yang ada didalam kulkas milik Diana. Sambil terus memantau CCTV dan berharap Diana lekas meminum tehnya sembari menunggu reaksi Diana yang akan terangsang terhadap teh racikan ala Dadang.

"Duh lama amat ni cewek lum diminum-minum tehnya, ga sabar gw pengen nunggangin tuh amoy", kata Dadang dalam hati dengan penuh nafsu. Dadang sudah lama sekali menduda dengan tubuhnya yg gemuk dan hitam legam juga dengan rambut yg berantakan jauh dari harapan untuk bisa mendapatkan Diana, juragan kontrakan ini cuma menghabiskan waktunya dengan lonte-lonte murahan untuk memuaskan nafsunya selama ini. Dadang sangat berharap rencananya berhasil. Berselang 1 jam Diana pun bersiap untuk tidur, tak lupa seperti biasa dia mengambil teh didalam kulkas dan meminumnya. "Hmm.. enak sekarang waktunya baca novel ditempat tidur sampai tertidur" pikirnya. Diana membuka novel yang dia sukai genre erotis, Diana memang cukup menggemari bacaan novel yg erotis, karna membantunya berfantasi dengan suaminya yg suka sering kerja diluar kota. 10-15 menit kemudian, Diana merasakan ada yang berbeda dengan tubuhnya. Tiba-tiba tubuhnya berasa hangat, putingnya berasa mengeras dan dia merasa terangsang hebat. "duh kenapa si ni badan ku kok gini banget, apa gara-gara tadi lagi pengen, terus baca novel ginian jd makin pengen" pikirnya.

Pelan-pelan tangan kanan Diana meremas-remas payudaranya, dan tangan lainnya menggesek-gesekan jarinya kebagian klitoris. "emm... enak banget.. duh ga biasa-biasanya gw gini.. emm.." sambil menggulum-ngulum bibirnya sendiri. Dadang yang melihat dari CCTV pun segera bergegas kerumah Diana, karna inilah kesempatan yang dia tunggu-tunggu. Diana yang sedang dimabuk kenikmatan, terkaget saat ada ketukan, "Tok Tok, permisi malam ci Diana" kata Dadang. Sambil tersenyum-senyum nakal Dadang menunggu dibukakan pintu Diana. "Duh siapasih itu orang ketok malem-malem ganggu orang aja" ujarnya gusar, lalu Diana bergegas berpakaian, padahal dirinya sedang terguncang hebat karna obat perangsang tadi, sembari menahan nafsu dia lalu pergi kedepan pintu menyibakan gorden jendela, melihat Dadang didepan pintunya. Lalu dibukakan pintunya dan menanyakan kenapa bandot tua ini datang malam-malam.

Diana: "Malam pak, kenapa ia?" jawabnya sekenanya.
Dadang: "Ini ci tadi saya baru dapat arahan dari RT untuk catat data-data terbaru siapa-siapa aja yg ngontrak dikontrakan saya".
Diana: "Duh inikan sudah malam pak, kan bisa besok aja", ujarnya menolak.
Dadang: "Ga bisa ci malam ini saya harus segera laporin datanya ke RT soalnya pagi-pagi mau dibawa kekelurahan".
Diana: "Yaudah masuk pak tapi ga lama-lama ia ambil datanya soalnya saya besok harus kerja" ujarnyanya kesal.
Dadang: "Oke ci, siap itu mah", ujar pak Dadang sambil senyum penuh kemenangan.

Tahap awal sudah berhasil, pak Dadang berhasil mulus masuk kerumah Diana. Akhirnya mereka bergegas ke ruang tamu, dan duduk di sofa, pak Dadang sengaja tidak terlalu dekat agar Diana tidak curiga. "Sebentar ia ci saya tulis dulu data-datanya", kata pak Dadang. "emm... ia pak", ujar Diana sedikit mendesah karna dari tadi dia sudah menahan rangsangan hebat. "Duh bandot tua ini cepet pulang dong, ga tahan banget ini udah becek bgt" ujar Diana dalam hati. Namun sial bagi Diana, karna Dadang sudah tahu apa yang terjadi, lelaki tua nakal ini sengaja berlama-lama mengisi datanya. Dadang tersenyum kegirangan saat melihat Diana yang dari tadi berusaha menutup-nutupi rangsangan karna efek obat yang dia berikan. "Hehehe lu rasain tuh, gw yakin ga sampai 10 menit lagi lu bakal ga bisa nahan lagi nafsu lo itu" dalam hati Dadang. Jitu tebakan Dadang, tak lama berselang Diana pergi ke kamar, karna dirinya sudah sangat amat tidak tahan untuk menuntaskan nafsu birahinya akibat efek obat tadi, "Pak saya tinggal dulu dikamar ia, nanti kalo sudah selesai catat datanya panggil saya ia", kata Diana. "Oke ci, istirahat aja dulu ci nanti saya panggil kalo sudah selesai, kayaknya ci Diana udah ngos-ngosan nafasnya kecapekan kayaknya hari ini", ujar pak Dadang sambil terkekeh-kekeh. Padahal bandot tua ini tahu betul kalo Diana sudah masuk kedalam perangkapnya, didalam hatinya ketawa cekikikan penuh dengan kemenangan.


Diana pun bergegas masuk kekamar, karna sudah tidak lagi bisa menahan gejolak nafsunya, dia hanya menutup pintu sekenanya tanpa mengunci pintunya. Diana lalu langsung berbaring ke tempat tidur, sambil terus meremas-remas payudaranya. "Emm.. enak banget.. duh ga tahan.. ahh", sambil mengelus-elus klitorisnya sendiri, Diana merasa sangat kenikmatan. Diiringi dengan suara-suara desahan yang menikmati tiap elusan pada klitorisnya. "ahh enak.. emm... enak banget..". Tanpa disadari Dadang ternyata mengikuti Diana sampai balik pintu kamar, disela-sela pintu yang hampir tertutup Dadang menikmati tontonan gratis itu, sambil menahan air liur. Kemaluannya jadi menegang dan sesak karna melihat kemolekan tubuh Diana yang sudah telanjang bulat dan sedang memuaskan dirinya sendiri. "Sabar tong, bentar lagi waktunya ni amoy siap dipake, sabar dikit lagi tong " dalam hati Dadang, dia terfikir untuk mengambil rekaman aksi nakal Diana ini. "Kapan lagi bisa nonton lonte cakep kayak gini kelonjotan sendiri, bakal enak nih buat gw tonton ulang dirumah" batinnya. Diana yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang diintip oleh Dadang dan terus melanjutkan aksinya, jari telunjuknya pelan-pelan masuk ke lubang vaginanya, "ahh..enak sayang.. ahh.. enak... masukin lagi sayang..." Diana meracau membayangkan sedang melakukan foreplay dengan suaminya. "Ayo sayang.. terus sayang.. ahh..", Diana merem melek mabuk kenikmatan, dia sudah tidak lagi peduli kalo ada Dadang didalam rumah itu.
Dadang yang sedari tadi menonton sambil merekam aksi Diana, akhirnya memutuskan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk memulai tahap selanjutnya dalam rencananya. Dadang pelan-pelan membuka pintu kamar Diana tanpa bersuara, mengendap-endap pelan mendekati Diana sambil terus merekam kegiatan nakal Diana. Diana tidak sadar bahwa bandot tua itu pelan-pelan dan diam-diam mendekatinya tanpa suara. "ahh.. masukin yang dalem sayang.. ahh.. aku mau klimaks sayang.. terus sayang.." ujar Diana meracau. Dadang tiba-tiba membisikan sesuatu yang nakal ke arah telinga Diana dan mengagetkan Diana yang sedang asik berfantasi sambil memuaskan dirinya sendiri.

"ehem... ada yang asik nih kayaknya.. hehehe klo butuh bantuan Dadang bisa bantu ci Diana kok, gratis lagi hehehehe". kata Dadang terkekeh-kekeh. Sontak Diana langsung kaget melihat pak Dadang sudah duduk didekat dirinya sambil memegang HP, Diana segera berpindah kepojok kasur dan bergegas menutupi dirinya dengan selimut. "Apaan sih pak, tiba-tiba masuk kamar orang, lagian ngapain itu HP buat apa??, keluar sekarang!!!" bentak Diana. Dadang tersenyum nakal lalu menjawab bodoh, "Duh ci daritadi siang marah-marah terus, kan Dadang cm menawarkan bantuan ekstra, kali aja cici berminat hehehe, lagian kapan lagi lihat amoy mulus kayak ci Diana lagi nakal kayak gini, ga setiap hari lho daripada mubasir kan, jadi Dadang rekam aja deh pakai HP supaya bisa mengabadikan momen ini". Sontak Diana kaget karna apa yang dia lakukan sedari tadi ditonton dan direkam oleh bandot tua ini, "Kemarikan HPnya dan Hapus sekarang juga!!!" bentak Diana dengan penuh kemarahan. "hush... jangan teriak-teriak dong ci, nanti kalo tetangga dengar gimana, coba deh pikir cici kan sedang bugil terus ada pria seperti saya di rumah cici dengan pakaian lengkap, orang-orang pasti mikirnya cici lagi godain saya. Terlebih suami ci Diana lagi diluar kota, pasti orang-orang pikir ci Diana yang ngundang saya kerumah hehehe", kata Dadang penuh kemenangan. Diana ketakutan mendengar kata-kata Dadang, situasinya tidak menguntungkan untuk Diana kalo dipikir-pikir memang benar apa yang dikatakan Dadang dalam batin Diana. Lebih baik minta baik-baik ke Dadang dan bergegas menyuruhnya pergi dan segera melupakan kejadian sial ini pikirnya.

"Yaudah hpnya kasih ke saya biar saya hapus video tadi, anggap aja kejadian ini ga ada dan pak Dadang segera pulang", ujar Diana pelan, berusaha menahan kemarahannya. Namun bandot tua ini tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini, "lho ga bisa gitu dong ci.. langka lho saya bisa punya rekaman cewek semulus cici, cantik lagi, perek-perek diluar sana aja gak ada lho yang kayak cici", ujar Dadang. Diana pun semakin kesal mendengarnya karna dirinya dibandingkan dengan perek-perek. " Terus bapak maunya apa, jangan kurang ajar pak?!" dengan suara yang agak keras. Dadang duduk semakin dekat keranjang Diana, "gini lho ci, kalo cici mau saya hapus video ini, paling ga harus ada ganti ruginya dong" kata dadang dengan wajah mesum. Badan Diana tiba-tiba menggigil ketakutan mendengar kata-kata Dadang dan berusaha keras menutupi tubuhnya dengan selimut, Diana sadar apa yang diinginkan bandot tua genit ini. Dengan suara yang takut-takut Diana menanyakan apa yang bandot tua ini mau, "ganti ruginya apa pak? mau uang berapa pak?" tanya Diana. "Hehehe.. Dadang ga butuh uang kok, cici tahu dong apa yang Dadang mau. cici tahukan apa yang harus cici lakuin hehehehehe" jawab pak Dadang terkekeh-kekeh. Diana merasa sangat ketakutan sekarang, tubuhnya merinding saat mendengar jawaban Dadang barusan. "Jangan pak, saya sudah bersuami, saya mohon pak.." kata Diana. Dadang yang melihat Diana sudah sangat ketakutan semakin berani untuk memojokan Diana,

Dadang: "ya terserah si kalo ga mau, itu harga yang harus ci Diana bayar, klo mau video ini dihapus."
Diana: "jangan pak ampun pak, saya ga mau ML sama orang selain suami saya pak please..", sambil menangis..
Dadang: "Duh kok mikirnya sudah sejauh itu emang sudah siap ia ML sama Dadang ehehhhehe.."
Diana: "please pak jangan itu pak..." mohon Diana.
Dadang: "Yaudah gini ajadeh, gimana klo ci Diana emut punya saya dulu. Kalo Dadang ngerasa enak nanti Dadang pertimbangkan"
Diana: "Jangan pak ampun pak.. please pak jangan, saya ga mau pak", terus mengiba-iba ke pak Dadang.
Dadang: "Yaudah kalo ga mau, lo jangan salahin gw ya kalo nanti video lo kesebar kemana-mana, jangan bilang gw ga pernah kasih lo kesempatan!!"

Lalu Dadang berdiri dari ranjang dan berpura-pura hendak pergi keluar kamar Diana, namun Diana yang sudah sangat ketakutan akhirnya menahan Dadang untuk pergi. Persis seperti apa yang sudah direncanakan Dadang dari awal, dia tahu Diana pasti akan menahannya pergi dan itu adalah tanda kemenangan dan juga sebuah konfirmasi mulus untuk menjalakan aksi-aksinya selanjutnya. "Pak tunggu, jangan pergi pak.. Baiklah Diana akan ngelakuin apa yang bapak mau, tapi cuma itu aja ia pak ga lebih.." Diana benar-benar sudah merasa putus asa, dan lagi cuma sekali menyepong bandot tua itu demi menghapus videonya gapapalah. pak Dadang menghentikan langkahnya dan bilang "Eh lu pikir gw cowo apaan habis ditolak terus langsung mau pakai tawar menawar lagi sama gw". Diana kaget dengan bentakan Dadang. Diana benar-benar sudah dalam genggaman Dadang, satu bentakan sudah cukup untuk menurunkan mental perlawanannya.

Diana: "ampun pak, Diana ga bermaksud gitu.. terus bapak maunya gimana"
Dadang: "Kok gw yang maunya gimana, lo maunya gimana dari gw, salah jawaban gw pergi ni. Cepet bilang lo mau apa!"
Diana: "Diana mau itu pak...." Diana merasa sangat berat untuk mengucapkannya...
Dadang: "Iye lu mau apa lonte!" hardiknya
Diana: "Diana mau ngemut..."
Dadang: "Ngemut apaan?? yang jelas bego" ,penuh kemenangan Dadang mempermainkan Diana
Diana: "Mau ngemut punya nya bapak...."
Dadang: "Punya gw apaan??, yang jelas kalo ngomong!"
Diana: "Mau ngemut kontolnya bapak pak..." sambil menahan malu dengan wajah yg merah padam..
Dadang: "HAHAHA! Oh sekarang lu mau emut kontol gw, klo lo emang mau lo harus minta dan mohon yang sopan, panggil gw Dadang sayang, cepet!"


Diana yang sudah penuh ketakutan dan penuh rasa malu, akhirnya menuruti kemauan pak Dadang, "iya pak.. eh.. Dadang sayang.. Diana mohon Dadang sayang.. Diana mau ngemut kontolnya Dadang sayang". Belum pernah Diana dipermalukan seperti ini, memohon untuk mengemut kemaluan bandot tua terlebih dengan panggilan sayang. Dadang pun langsung berbalik dan bergegas, keranjang Diana, dengan penuh ketakutan Diana dan semakin memegang erat selimut yang menutupi tubuhnya saat Dadang mendekat. "Heh.. lonte tadikan lo yang mau ngemut kontol gw, sekarang lo yang bukain celana gw, buruan jangan sampe gw berubah pikiran!" seru Dadang. Pelan-pelan Diana mendekati dadang diranjangnya, Dadang dengan enaknya berbaring, memasang wajah cuek, padahal dalam hati senangnya minta ampun. Bak seorang raja, dilayani pelayannya. Diana yang ragu-ragu akhirnya membranikan diri untuk bilang, "pak... eh.. Dadang sayang.. cuma ngemut aja kan ia.. terus dihapuskan videonya..". Dadang yang mendengar itu lalu mempermainkan Diana dengan berkata, "Tergantung kalo sepongan lo enak ya gw hapus, makanya lo harus nyepongin kontol gw yang bener, buruan lepasin celana gw". Diana lalu dengan penuh ketakutan mendekati Dadang, melepaskan kancing celana Dadang. Pelan-pelan menurunkan celana Dadang, dan sungguh kagetnya Diana karna Dadang tidak mengenakan celana dalam. Baru kali ini dia melihat batang kemaluan yang begitu besar diameternya, dan lebih panjang dari suaminya. Berwarna hitam dengan bulu-bulu yang tidak terurus.

Dadang: "ngapain lu lihatin trs, kaget ia baru ngeliat yg segede punya gw"
Diana: "eh ia .. eh ngga pak" Diana sampai salah tingkah saat ditanya hal seperti itu
Dadang: "Isep yang enak klo ga enak gw sebarin video lo"

Dadang mengambil posisi duduk diranjang, Diana dengan posisi nungging mendekati Dadang dan pelan-pelan memasukan kontol Dadang kemulutnya yang mungil.. untuk ukuran mulutnya yang mungil , kontol Dadang nampak mengisi penuh mulutnya. "mmhh.. mmh..." suara Diana saat mengulum kontol Dadang. Dadang mengambil kembali hpnya dan merekam kejadian itu, Diana yang menyadari itu, langsung menghentikan kulumannya pada kontol Dadang, "jangan pak.. jangan direkam saya mohon" ujar Diana. "Diam lo lonte, lu emut aja klo lo macem-macem sekarang gw kirim video lo ke satpam-satpam sekitar sini, biar mereka tahu ternyata dilingkungan kita ada lontenya" hardik Dadang.
Diana yang mendengar itu makin takut, lalu dia kembali mengulum batang kemaluan Dadang. Diana memaju mundurkan kepalanya, tidak habis batang kemaluan Dadang dikulumnya karna sangat panjang dan besar untuk ukuran mulut Diana. Dadang merasakan sensasi yang luar biasa, ini kali pertamanya ada amoy semulus Diana mengulum batang kemaluannya, "ohh... enak.. terusin... emang pinter lonte yang satu ini ngemutin kontol orang, pasti dah sering nyepongin kontol orang banyak, akhhh.." Dadang keenakan sambil mengejek Diana, kemenangan sudah ditangannya dan permainan untuk mengerjai amoy satu ini bakal akan sangat panjang batinnya. Sambil menikmati kuluman Diana, tangan Dadang meraba-raba bagian pantat Diana yang sekal, mengelus-elus bongkahan pantat Diana. "emmh... pantat amoy emang montok ia, mimpi apa gw bisa disepong sama lonte kayak lo sambil elus-elus pantat bohay lo ini". Diana terkaget saat tangan kasar Dadang meraba-raba pantatnya, sesekali meremas kencang pantatnya dan menampar keras pantatnya. Kulit pantat Diana yang putih mulus pun langsung kemerahan berbentuk telapak tangan karna ditampar keras oleh Dadang. Apes buat Diana, efek dari obat perangsang tadi masih dia rasakan, mengalahkan rasa ketakutan yang dia alami tadi.. "emm... ahh.. jangan pak... ahh.." desahan Diana terdengar pelan disela-sela mengulum batang kemaluan Dadang, tanpa disadari cairan kemaluan Diana menetes terangsang karna elusan dan remasan tangan Dadang. "keenakan kan lo lonte, baru gw pegang dikit aja dah becek memek lo hehehehe" tawa Dadang.

Diana tak kuasa menahan malu, tidak bisa dipungkiri efek obat perangsang yang begitu kuat, membuat Diana tidak bisa menahan rangsangan kecil yang diberikan Dadang. "Jangan cuma lu emut doang, jilatin juga kontol gw, cepet!, PLAK!" perintah Dadang sambil menampar keras pantat Diana. "Iya sayang..", ujar Diana ketakutan. Diana memandangi batang kemaluan Dadang yang sudah sangat menegang, urat-urat menyelimut batang kemaluan Dadang, bau menyengat yang tidak sedap tercium dari sekitaran bulu-bulu kemaluan Dadang. Diana merasa mual bila harus menjilati kemaluan Dadang, dengan sangat terpaksa Diana menjilati batang kemaluan Dadang dari pangkal batang sampai kepalanya. "slurp... slurp.. mmh..". Namun Dadang tidak berhenti sampai disitu, bandot tua itu ternyata diam-diam membawa vibrator kecil disaku bajunya. Dadang mengeluarkan vibrator tersebut dan diam-diam mengelus lembut ke vagina gadis cantik ini. "Emmhh.. ahhh.. udah pak.. jangan pak.. ahh.. ahh..", desahan dan gerakan pantat Diana yang maju mundur makin membuat Dadang girang bukan kepalang, rangsangan-rangsangan yang diberikannya membuat Diana kelonjotan. "Jangan, apa enak nih.., yang bener yang mana", tanya Dadang menggoda amoy manis ini. "Jangan pak.. ahh.. ah.. emm..." namun kata-kata penolakan Diana tidak berarti apa-apa, tubuhnya mengkhianati dirinya sendiri, kaki Diana mengangkang, salah satu kakinya ditekuk keatas dalam posisi tiduran, semakin memperlihatkan vaginanya dan membuat Dadang leluasa memondar-mandirkan vibratornya disekitaran vagina Diana.

Tangan Dadang semakin bergerilya, salah satu tangannya meremas-remas payudara Diana dengan kasar, sesekali memilin putingnya dan mencubit keras puting susu Diana. "ahhh.. sayang.. emm... jangan.. emhh ah.. terus.. ahh" Diana merasa keenakan, diperlakukan kasar seperti itu, dia meracau tidak jelas, ingin menghentikan aksi Dadang namun tubuhnya menikmati tiap perlakuan Dadang terhadap dirinya. "Jangan apa terus ni, jawab yang bener lonte" hardik Dadang."mmh...ahh.. jangan pak.. udah pak.. ahh" sambil terus mengarahkan vaginanya ke vibrator, oral Diana ke batang kemaluan Dadang semakin menjadi-jadi, semakin buas sehingga membuat Dadang semakin kenikmatan.. "Ahh.. gitu dong nyepongnya, bilangnya jangan tapi memek lo dah becek dari tadi ni, enak kan heheehe" ujar Dadang mengejek Diana. Dadang yang melihat Diana yang semakin menjadi-jadi lalu mengarahkan vibratornya tepat disekitar klitoris Diana, sekelebat badan Diana pun menegang, badannya merasakan rangsangan hebat. "Ahhh.. jangan disitu, please.. ahh.. enak banget...", Diana yang sudah tidak dapat mengontrol tubuhnya akhirnya menyadari bahwa akan segera klimaks. "ahhh.. udah... udah.. sayang.. aq mau klimaks... aq mau klimaks...", erang Diana. Namun Dadang yang tahu Diana ingin mencapai klimaks, langsung menarik vibratornya dan menghentikan semua gerakan rangsangan terhadap Diana. Diana pun akhirnya batal mencapai orgasme, seketika itu Diana menghentikan kulumannya ke batang kemaluan Dadang. Mata Diana kosong, tubuhnya menginginkan orgasme namun Dadang menghentikan aksinya, dia berharap Dadang melanjutkan rangsangannya, namun apa daya Diana malu untuk meminta hal itu kepada bandot tua ini.

Dadang: "heh lonte napa lo diem"
Diana: "ahh.. ngga.. itu.."
Dadang: "Keenakan lu ia, klo lu mau lo bisa masukin memek lu ke kontol gw"
Diana: "jangan pak.. ngga.. janjinya cuma ngemut aja tadi.."
Dadang: "Yaudah terserah lu, cm awas klo lu nanti minta kontol gw hehehe"

Setelah percakapan itu Dadang berulang kali menyiksa Diana dengan cara yang sama, setiap kali Diana hampir mencapai puncak orgasmenya, Dadang selalu menghentikan tiap rangsangan ke Diana. Diana yang dipermainkan berulang-ulang dan mencapai titik frustasi. Akhirnya Diana sudah tidak bisa memakai nalarnya lagi, "ahh.. jangan berhenti sayang.. terusin.. aku pengen klimaks sayang.. ahh... emm..", ujar Diana memohon. "Ah dasar lu lonte, tadi gw tawarin pake kontol gw lu sok nolak, sekarang lu pengen. Enak aja, lu harus gw hukum kalo gini", ujar Dadang. "Hukuman apa sayang.. pokoknya aku pengen klimaks.. please.. aq ga kuat diginiin terus.. emm.." , Diana sudah meracau karna sudah tidak bisa lagi menahan nafsu birahinya.
Dadang pun memerintahkan Diana melucuti semua pakaian dalamnya, dan menyuruh diana untuk duduk dikursi dengan posisi membuka kakinya menyerupai huruf M, "Sekarang lu buka semua baju lu dan lu duduk dikursi itu, sambil lu buka tuh kaki lo lebar-lebar, biar gw bisa lihat memek lu". Diana merasa malu kalo harus mempertontonkan tubuhnya yang telanjang bulat ditambah lagi harus dengan posisi yang memalukan agar vaginanya terlihat jelas, namun apa daya tubuhnya sudah habis dikerjai Dadang, ditambah efek obat perangsang masih mendominasi nafsu Diana. Diana sudah telanjang bulat dan mempertontonkan pose yang menurut dia sangat memalukan. "wah wah.. body amoy emang yahud, lihat tuh tetek masih kenceng banget, apalagi putingnya agak kemerahan, mana memeknya masih sempit pink pula warnanya", ujar Dadang sambil mencubit kasar dan menarik kencang kedua puting Diana. "Ah.. sakit.. emmmh...", ujar Diana yang merasakan sedikit sakit namun melenguh keenakan. "Hehehe sakit apa enak, tetek kayak gini nih yang enak buat dimainin", ujar Dadang. Setelah puas mempermainkan puting Diana, Dadang mengarahkan Diana untuk duduk dikursi dengan posisi kaki terbuka. "Ah.. malu.." kata Diana.

Namun Dadang tiba-tiba terdiam karna menyaksikan pemandangan yang semakin membuat batang kemaluannya menegang. Baru kali ini dihidup sibandot tua ini, dia bisa melihat pemandangan langsung tubuh amoy yang mulus dan seksi, ingin rasanya dia menjilati tiap inci tubuh amoy ini dalam hatinya.
Namun dia masih ingin mempermainkan Diana sebelum dia mengeksekusi Diana. Dadang memelototi tubuh Diana, payudaranya yang berukuran 34B sangat indah, kedua bongkah buah dadanya yang kelihatan begitu sangat montok dan kencang dengan pentil mungilnya yang berwarna merah kecoklatan, bulu-bulu vaginanya yang rapi karna sering dirawat. Sungguh indah cewek ini, beruntung banget gw bisa make ni cewek, dalam hati Dadang. "hehehe memek lo dah becek banget ia, pasti udah ga tahan pengen disodok sama si Joni punya gw" ujar Dadang mengejek. Namun dadang bergegas keruang tamu lalu mengambil tali yang sudah dia siapkan dari rumah. Sekembalinya Dadang, dia mengikatkan tali itu ke dua belah tangan Diana dan kaki Diana.
Sungguh posisi yang menantang dalam hati Dadang, berkali-kali sudah Dadang menelan ludahnya karna melihat keindahan tubuh yang ada didepannya. "Kenapa sampai ditali gini, malu.. please jangan gini", ujar Diana yang sudah sangat malu dengan posenya sekarang. "Heh Lonte klo lu mau ngerasain si Joni, lu sekarang senyum dengan posisi begini. Gw pengen ambil foto lu yang menikmati posisi gini", kata Dadang. Diana yang sudah tidak tahan untuk merasakan klimaks pun menyanggupi keinginan Dadang meski malu. Pikirannya sudah tidak lagi bisa nalar karna sudah habis-habisan dikerjai Dadang. Diana pun dipaksa untuk tersenyum manis dengan posisi kaki mengangkang dan tangan terikat. Dadang lalu mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponselnya seakan-akan Diana menikmatinya bukan karna paksaan. Dan hal ini akan menjadi titik awal bencana untuk Diana dimasa depan.


Setelah puas mengisi kamera HPnya dengan foto-foto dan video seksi Diana, Dadang lalu segera keluar kamar, dan mencari jepitan jemuran dan mencari terong dan timun yang ukurannya cukup besar. "bakal kelojotan ni lonte kalo gue sodok pake ini", pikir dadang sambil terkekeh-kekeh. Lalu Dadang segera masuk kedalam kamar menemui Diana yang sudah pasrah terikat di sofa hitam. "Lu pasti dah nunggu lama ia, tapi tenang gue punya kejutan buat lu hehehe", kata Dadang. Diana yang kebingungan cuma bisa pasrah menunggu apa yang dimaksud dengan Dadang barusan. Lalu datang berjalan dibelakang sofa Diana, mencium mesra kuping Diana, "ahhh..." Diana terangsang keenakan. Dadang yang mendengar desahan Diana pun menjilati dengan buas belakang leher sampai telinga Diana. "ahh.. enak... terusin sayang.. ahh..", seru Diana. Dadang yang melihat reaksi Diana pun lalu menghentikan aksinya. Dia pun lalu membisikan kata-kata ke Diana, "lu mau ngerasain yang lebih enak? kalo mau lu harus nurutin semua kata gue". Diana pun yang sudah tidak bisa menahan birahinya pun cuma bisa mengangguk dan mengiyakan perkataan Dadang. Lalu Dadang melingkari leher Diana dengan kedua tangannya sambil mengeluarkan 2 buah jepitan jemuran, Diana yang tadinya sudah pasrah dengan mata sayu, tiba-tiba terkaget seakan tak percaya apa yang dilihatnya. Pikirannya ngeri apabila 2 buah jepitan itu benar digunakan untuk menjepit puting miliknya, sambil ketakutan Diana pun menanyakan kepada Dadang.

"un.. untuk.. apa itu... pak..?". Dadang pun terkekeh-kekeh," hehehe untuk lonte kayak lo emang paling pas pake ginian, biar makin nikmat ngeliatain wajah lo yg keenakan" kata Dadang. Diana yang ketakutan pun merajuk, "ampun.. pak.. jangan.. please.. pasti bakal sakit banget..". Dadang pun tidak menggubris rajukan Diana, lalu dia dengan sigap, mencengkram keras salah satu payudara Diana, dan mencubit keras puting Diana yang sudah mengeras dan menariknya dengan kasar. "aaaahhhhh... sakit pak..." seru Diana. Dadang sangat menikmati tiap rengekan dan teriakan kesakitan Diana, baginya yang sudah lama ingin mengerjai amoy satu ini, sekarang adalah saat-saat dimana dia bisa mempermainkan Diana sesukanya. Lalu Dadang pun menjepitkan jepitan jemuran itu ke puting Diana dan menariknya. "aaahhh.. sakit pak.. ampun pak..." Diana pun menangis tak kuasa menahan sakit di puting payudaranya. "Diem aja lu lonte, entar juga lu keenakan, amoy kayak lo emang paling pas kalo dipakein ginian hehehe", kata Dadang. Dadang lalu mengambil jepitan yang satu lagi, dan memasangnya di payudara Diana yang satunya. Lengkap sudah payudara Diana dipasangi jepitan jemuran, membuat putingnya makin mencuat keluar. "ahh sakit.. ampun pak..",Diana cuma bisa mengerang kesakitan. Dadang yang sudah diburu nafsu pun sangat menikmati pemandangan ini, "ni amoy nafsuin bener, emang ga salah keputusan gue tadi ngambil jepitan ini hehehe, ga sabar pengen masukin ni terong ke memek ni amoy", pikir Dadang. Dadang lalu mempermainkan jepitan tadi menariknya keatas dan kebawah, Diana semakin berteriak kesakitan dan memohon ampun, "udah pak.. sakit pak.. Diana mohon pak.. akhh.. sakit pak..".

Dadang pun membisikan kata-kata kembali ke telinga Diana, "rintihan lo bikin gue makin sange, tapi kalo lo mohon sama gue buat masukin Joni ke memek lo, ntar lo gue kasih hadiah..". Diana yang kesakitan cuma bisa mengiyakan dan menuruti kemauan Dadang, dia berharap Dadang melepaskan jepitan itu sebagai hadiah bila menuruti Dadang. "ia.. sayang.. aku mau.. please.. masukin punya kamu ke punya aku.." lirih Diana. "Apaan tuh punya mu punya ku, gue ga ngerti, maksud lu kontol gue masukin ke memek lu kali, cepet ulangin!" hardik Dadang. Diana dengan rasa malu akhirnya mengatakan kata-kata mesum itu karna sudah tidak tahan dengan rasa sakit yang dirasakan, "ia sayang.. please.. aku mau kontol kamu.. masukin kontol kamu ke memek ku.., sayang.." kata Diana dengan wajah yg merah padam. Dadang terkekeh penuh kemenangan, adegan tadi tidak lupa direkam, sebagai bukti bila Diana lah yang meminta di setubuhi. Namun memang apes Diana, bukan hadiah yg dia pikirkan yang didapat, Dadang malah mengeluarkan terong dan timun. "Ta da... ini dia hadiah yg lu tunggu-tunggu, ga sabar gue pengen masukin terong ini ke memek lu, dan satu lagi biar lu makin nikmat timun ini bakal gue masukin ke lubang pantat lu hahahaha", kata Dadang. Diana sontak kaget matanya terbelalak melihat ukuran terong dan timun yang dipegang oleh Dadang. Dia sangat ketakutan membayangkan bila benar dimasukan ke vagina dan anusnya, "please jangan ple...ase.. Diana mohon pak.. jangan..." Mohon Diana, kaki dan tangan Diana meronta-ronta, berusaha kabur karna dirinya sangat ngeri bila harus menjalani siksaan itu. Dadang yang melihat Diana yg ketakutan dan meronta-ronta terkekeh bahagia dia merasa sangat menang karna bisa melihat Diana yang selama ini jijik padanya bisa dikerjai habis-habisan. "kekeekkeke siap-siap ya lonte, gw dari dulu emang selalu bayangin amoy kayak lo ini disodok pake terong". Dadang pun bergerak maju kedepan Diana, dia jongkok persis dihadapan memek Diana. Sambil menikmati harum memek Diana, "hmm harum banget ni memek, pasti udah ga sabar nunggu ni terong masuk kekekeke", ejek Dadang.

Lalu Dadang pun mengusap-usapkan terong itu ke memek Diana, dia mengusapkan terong itu ke klitoris Diana, terus menerus sampai Diana yang tadinya meronta-ronta merasakan keenakan yang sangat, "aahh, please pak jangan.... ah... sakit.. ah.. emm... terus sayang.. ahh.. ah.. enak.." Diana tidak sadar apa yang dia ucapkan, rasa perih diputingnya menghilang, rangsangan pada klitorisnya berubah menjadi kenikmatan. Diana yang tadinya merasa dipermalukan oleh Dadang sekarang dia justru malah menikmati adegan ini.


"Tuh kan apa gue bilang lonte kayak lo emang paling demen diginiin", kata Dadang mengejek, sambil menggesek-gesekan terong ke memek Diana, lalu Dadang menarik-narik puting Diana yang dijepit oleh jepitan tadi, dan meremas-remas sebelah payudara Diana. Memek Diana semakin basah karna sentuhan terong yang mengelus-elus pinggiran memeknya, terlebih rangsangan pada klitorisnya membuat dia merasakan kenikmatan. Putingnya yang tadinya berasa perih kini tak lagi dia rasakan, malah menjadi hal yang sekarang dia nikmati, sebuah sensasi yang belum pernah dia dapatkan. "ahhh terusin sayang enak sayang.. aku mau klimaks sayang..." kata Diana manja. Dadang pun menghentikan aksinya dan berkata, "lu belom boleh klimaks say, soalnya ni timun belum masuk ke lubang pantat lu, hehehe" kata Dadang. Diana yang sudah dalam kondisi tidak tahan , hanya bisa memohon pada Dadang, "masukin aja sayang cepet timunnya.. yang penting aku bisa klimaks.. please.. aku udah ga tahan banget.." dengan nafas menderu-deru. Dadang pun menyeringai dia meminta Diana untuk memohon dan merajuk agar timun dan terong tersebut dimasukan ke lubang pantat dan memeknya, "Lu harus mohon sama gue, supaya gue bersedia mengabulkan keinginan lu dong, hehehe". Diana akhirnya memohon pada Dadang, "please masukin terongnya ke memek ku sayang, juga timunnya ke pantat aku, aku pengen ngerasain sayang.. udah ga tahan.. please aq ga tahan...".
Dadang yang melihat adegan ini makin terangsang, lalu dengan kasar dia memasukan terong yang ukurannya cukup besar itu ke memek Diana. "Akhhh..." Diana memekik kencang kaget, lalu Dadang dengan sigap segera memasukan timunnya ke lubang pantat Diana. "akhhh sakit...pak.. sakit.." seru Diana sambil memejamkan matanya. Dadang yang sudah kesetanan tidak lagi mendengarkan kata Diana. Dia lalu dengan cepat dan kasar memaju-mundurkan timun dan terong itu, bibirnya melepaskan salah satu jepitan pada puting Diana, dan dengan kasar mengulum puting Diana dan menggigitnya kencang. "ahh... sakit pak.. sakit..", Diana yang kesakitan cuma bisa pasrah. Dadang yang sudah kalap semakin dalam dan semakin kencang memompa masuk timun dan terong tersebut, dia lalu menjilati payudara Diana turun dari perut sampai ke klitoris Diana. Dia mengulum klitoris Diana dengan kasar. Diana yang diperlakukan buas seperti itu tiba-tiba merasakan sebuah rangsangan hebat, sebuah sensasi yang belum pernah dirasakan seumur hidupnya, "ahhhh... ahh... enak sayang terus sayang... terusin..", kata Diana. Dadang sangat menikmati keadaan ini, dia terus menjilati klitoris Diana, dia merasakan memek Diana semakin becek, kedua tangannya tidak berhenti menyodok-nyodokan timun dan terong itu. Puting Diana semakin mengeras dan tubuhnya mulai menegang. Dadang yang tahu Diana akan klimaks semakin bersemangat melakukan aksinya dengan brutal, sampai akhirnya Diana memekik keras "aaahhhhh... aq klimaks... ahh... klimaks.....". Tubuh Diana bergetar hebat, disertai dengan air yang cukup deras menyemprot keluar dari vaginanya, dan membasahi wajah Dadang. Dadang kaget ternyata Diana tipe wanita seperti ini. "heheheeh keenakan kan lu lonte sampe ngompol gini" ejek Dadang penuh kemenangan. Diana yang sudah lemas, cuma bisa menyembunyikan wajah malunya, deru nafasnya tak beraturan, malu mengakui kalo dirinya menikmati permainan barusan. Dadang pun melepaskan tali-tali yang mengikat Diana, dan membisikan kata-kata, "enak kan... gue emang paling tahu apa yg lonte kayak lu mau, sekarang lu udah seneng, giliran lu dong nyenengin gue hehehe", sambil menjilati kuping Diana. Diana yang masih lemas, cm bisa mengiyakan kemauan Dadang. Dirinya sudah pasrah untuk disetubuhi Dadang terlebih tubuhnya sudah mengkhianati dirinya karna menikmati hal-hal memalukan yang telah diperbuat Dadang kepadanya.

Dadang menggendong Diana yang sudah lemas ke kasur, membaringkan Diana. Dadang meminta Diana untuk membuka kakinya lebar-lebar menyerupai huruf M." Buka kaki lu, biar lu bisa ngerasain enaknya kontol gw" seru Dadang. Diana pun menuruti keinginan Dadang. Dadang melihat pemandangan indah didepannya, vagina Diana yang terlihat pink dan sudah becek. Dadang pun mendekati tubuh Diana. Memasang posisi untuk menyetubuhi Diana. Dadang menggesek-gesekan kontolnya ke vagina Diana. "ahhh... ahh..", Diana melenguh keenakan. Dadang menyeringai melihat Diana yang bereaksi terhadap rangsangannya, "emang mantab ni obat perangsang, ampe bikin amoy kayak gini bersikap kayak perek", dalam hatinya. Dadang pun tidak menunggu lama dia langsung menghujamkan keras dan dalam batang kemaluannya yg cukup besar itu. "Akkhhh.. Sakit..", Diana berteriak kesakitan. Dadang sangat kegirang an melihat rintihan Diana, semakin Diana kesakitan, semakin Dadang merasa terangsang. "Hehehe nanti juga lu bakal ketagihan sama kontol gue" kata Dadang. Dadang terus memacu penisnya kedalam liang vagina Diana. Melihat payudara Diana bergoyang goyang membuat Dadang menjadi gemas, lalu Dadang mencubit keras kedua puting Diana. "aah.. emmhh.. enak.. sayang.. ah... teruss.. enak banget.." Diana mulai meracau menikmati setiap perlakuaan kasar Dadang kepadanya. Selama ini suaminya selalu berlaku lembut saat melakukan seks dengannya, ternyata ini kali pertama untuk Diana diperlakukan kasar dan sekarang dia sangat menikmatinya. Dadang mempercepat lajunya, bokongnya maju mundur, menyentak-nyentak tubuh Diana, badan Dadang memeluk erat tubuh Diana, dan lidahnya menjilati telinga Diana. "Ahh enak banget memek lu, bikin gw pengen cepet keluar, belum pernah gw ngerasain memek dari para lonte, punya lo paling special", bisik Dadang ke telinga Diana. Dadang memompa dalam-dalam dan menyodok-nyodok kontolnya ke memek Diana, saat tubuh Diana mulai menegang tanda klimaks, Dadang langsung buru-buru menarik batang kemaluannya. Air muncrat dengan deras dari memek Diana, ternyata Diana sampai squirting menikmati permainan Dadang.
Dadangpun langsung tertawa, "Hahaha, ternyata lu suka banget ia sama kontol gue, sampe memek lo ga bisa boong, tuh ampe ngompol gitu hehehe. Ternyata lo tuh suka banget ia sama kontol, makanya jangan sok jual mahal ternyata lo penikmat kontol hehehe" Diana cuma bisa malu menahan kenyataan itu, dirinya tak suka direndahkan oleh Dadang tapi kenyataannya tubuhnya sangat menikmati permainan barusan. "Nah karna lu ngompol, sekarang lu harus dapat hukuman. lu sekarang harus nungging, dan kasih lihat gue bokong lo yang semok itu." kata Dadang. Diana menuruti permintaan Dadang, dengan rasa malu Diana mengambil posisi menunggng, dan membuka kedua belah kakinya, sehingga memperlihatkan memeknya yang sudah basah tadi. "Plak.. Plak", Dadang seketika memukul keras pantat Diana yang sekal, kulit pantat Diana memerah dan bergoyang-goyang. "ahhh sakit sayang", kata Diana memelas. "Hehe ini hukuman buat lo yg sudah nakal ngompol disembarang tempat", kata Dadang. Dadang melihat bongkahan pantat Diana pun menjilatinya, sesekali menggigitnya, tangannya dengan liar meremas-remas pantat Diana. Dadang juga menjilati vagina Diana dari belakang, dan mengemut-ngemut klitoris Diana. "ahhh.. enak... enak banget sayang.. " Diana mendesah kencang. Sambil menjilat dan mengulum klitoris Diana, Dadang memasukan jari tengah dan telunjuknya yang gemuk-gemuk kedalam lubang vagina Diana. Sontak Diana kaget, "akh!!!". Jari-jari Dadang yang kasar masuk menyeruak kedalam vagina Diana dan menusuk-nusuk memek Diana, "ahh sakit... sakit.. pelan-pelan", Diana mengeluh kesakitan namun sayangnya hal itu tidak menghentikan aksi Dadang. "ahhh.. ahh... emmh...", Diana sampai merem melek dibuatnya, sampai lambat laun akhirnya Diana beradaptasi dengan permainan jari Dadang, dan mulai menikmatinya. Dadang menyukai suara Diana yang kesakitan dan berubah menjadi suara desah kenikmatan, dia meneruskan aksinya, sampai akhirnya tubuh Diana menegang dan squirting kembali. "Ahhhhh........ enak..."kata Diana lemas.. Namun Dadang yang sudah kesetanan tidak menghentikan aksinya, dia langsung menaikan bongkahan pantat Diana, dan memposisikan untuk menyodok Diana dari belakang dengan gaya doggy style.
Kedua tangan Dadang memegang sisi-sisi pantat Diana dan meremas kencang. Lalu menancapkan kontolnya dalam ke memek Diana. "ahhhhh enak.. masukin lebih dalem lagi sayang" pinta Diana keenakan. "hehehe emang lonte lu, sekarang lu ngerasa keenakan sama kontol gue, bakal gue obok-obok memek lu sampai lu ga bisa lupain rasanya kontol gue", kata Dadang mengejek Diana. Dadang mempercepat goyangannya, tetek Diana bergoyang-goyang, rambutnya sudah acak-acakan, matanya merem melek, nafasnya memburu dan desahan-desahan kenikmatan keluar dari mulut Diana "aahh.. trs.. sayang.. enak banget... yang dalem sayang..". Dadang yang sudah sangat bernafsu tidak bisa lagi menahan dirinya yang sudah ingin mencapai klimaks. Bagi bandot tua ini bisa menyetubuhi amoy semulus ini sangatlah luar biasa, tidak heran dia akan cepet keluar pikirnya. "Lonte, gue dah mau ngecrot ni, gue pengen ngecrot didalem memek lu, biar lu bisa ngelahirin anak seganteng gue hehehe". Diana tersontak mendengar hal itu, dirinya langsung mencoba melepaskan genggaman tangan Dadang dari pantatnya, dan mencoba menjauhkan penis Dadang sambil berseru, "jangan please, aku ga mau hamil, please jangan keluarin didalem". Namun justru sebaliknya, Dadang sangat menikmati saat Diana meminta belas kasihan, dan tidak membiarkan tubuh Diana lepas darinya. Dadang semakin cepat memompa penisnya, sampai akhirnya tubuh Dadang mengejang, bersamaan dengan tubuh Diana.Keduanya mencapai klimaks, sambil disertai suara lolongan Dadang, "aaakkkk sumpah enak banget ni memek.. enak banget bisa ngecrot didalem.." Dadang pun yang sudah kelelahan langsung terjatuh menindih tubuh Diana. Diana yang juga sudah merasa lemas hanya bisa menangis, karna ada orang lain selain suaminya yang pernah memasukan sperma kedalam vaginanya dan orang itu adalah bandot tua yang dia benci, "hiks.. hiks..". Dadang pun tersenyum dan membisikan kata-kata ketelinga Diana ," jangan nangis sayang, ini belum akan akan berakhir, untuk hari-hari kedepannya lu akan lebih sering ngerasain kontol gue hehehe", diiringi dengan tawa. Lalu Dadang menciumi pipi Diana sebelum hendak pulang kerumahnya. Malam itu Diana menyadari bahwa hari-harinya kedepan akan seperti di neraka karna akan menjadi budak nafsu si Dadang. Dadang lalu memakai pakaiaannya, dan melihat Diana yang masih menangis diranjang. Dia memperhatikan sperma yang keluar dari vagina Diana. Dia mengambil celana dalam Diana dan menciuminya. "emang ga salah ni CD harum, memeknya aja juga harum hehehe" kata Dadang. Lalu Dadangpun pergi pmeninggalkan Diana untuk pulang kerumah. Sebelum keluar pintu rumah, Dadang menuliskan sebuah catatan dan memasukannya kedalam tas Diana. Lalu dia melenggang pergi meninggalkan kontrakan Diana. Cukup untuk hari ini besok lagi bakal gue kerjain tuh amoy, dalam hati Dadang penuh kemenangan.

Part 1 Selesai

FYI


Maaf bila agak lama setiap updatenya, karna saya juga sekarang sedang banyak kegiatan. Beberapa hal sedang saya bangun untuk menghibur suhu-suhu sekalian disini, adapun yang saya lakukan selain mengupdate cerita ini adalah:
1. membuat blog wanita-wanita igo cantik
2. membuat instagram yang tentunya juga cantik-cantik
3. mengurusi thread saya yang lain

Saya berterimakasih untuk respon suhu-suhu disini dalam mendukung cerita yang telah saya tulis, tiap updatenya akan saya tambahkan dipart yang sedang saya tulis, jadi mohon untuk mengecek secara berkala. Bila agan menyukai cerita saya ataupun menyukai karya-karya saya, suhu-suhu dapat membantu saya dengan cara :

1. Suhu dapat mengunjungi dan menyebarkan blog saya ke teman-teman agan yang memiliki hobi yang sama:
Klik untuk kunjungi blog
2. Suhu juga dapat memfollow dan menyebarkan instagram saya di:
@pemersatubangsatabotabo
3. Suhu yang ingin berbagi donasi silahkan berdonasi melalui salah satu wallet crypto berikut:
BTC :
33JXJURYvUbKbyr2ew3LmVdrwCN6vPPAvr
ADA:
DdzFFzCqrhstft4WRpgY1pukThiB52iAaMjbauFEM5wpbf9Kcxzi8e1Xvip4gZCbbrwHN76Pv6XfYS3kHh6Vv4WSaFjmLAdsKhtX3ZjL
DOT:
14TCCUcHVFJUsPqQ5cxbDnTbgDXkhK4ExEj5y2MNQ4u6Hp95
ETH:
0x01ac9c0e7d08bbfb9d7517cde9c2999d54d5b6da

Adapun kekurangan atas hasil karya saya, mohon dimaklumi semoga kedepannya dari cerita ini, komunitas kita akan semakin besar. Terus sehat ditengah" Covid-19 . Semoga suhu dan keluarga selalu diberikan kesehatan. Amin
 
Part 2 sudah saya quote
Part 2 (LINK ALBUM LENGKAP FOTO DIANA)


"Bip.. bip..", bunyi alarm ponsel Diana berbunyi. Diana membuka matanya pelan-pelan, untuk mengambil ponselnya. Berusaha untuk duduk di ranjangnya, kepalanya cukup pusing dan badannya masih lemas. Butuh beberapa menit untuk Diana mengembalikan kesadarannya. Dia melihat sekeliling kamarnya, dan melihat terong, timun, tali dan jepitan jemuran, barulah disitu kesadarannya kembali. Diana teringat bahwa semalam dia sudah mengalami kejadian yang sangat menyeramkan. Diana berfikir kejadian semalam hanyalah mimpi buruk, namun saat dia menyadari ada sperma yang sudah melengket disekitar kemaluannya, dia sadar hal semalam bukanlah mimpi. Diana berusaha menarik nafas panjang karna saat ini dirinya sangatlah panik, apa yang akan terjadi kedepannya pada dirinya. "Semoga tidak terjadi apa-apa hari ini", pikir Diana didalam hatinya berusaha menguatkan dirinya. Lalu dia beranjak pergi ke kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya. Diana lalu segera berpakaian dan bersiap-siap berangkat kekantor. Dengan tampilan seksi seperti biasanya Diana lalu menyempatkan diri sejenak untuk berkaca dan melihat penampilannya sudah luar biasa untuk memulai hari ini. Saat hendak membuka pintu rumah, Diana tiba-tiba berhenti sejenak, menarik nafas panjang dan berharap tidak berpapasan dengan Dadang.

Diana berjalan keluar pintu rumahnya, dan meninggalkan kontrakannya sambil memesan oj*l. Karna Diana sedang fokus dengan HPnya, dia tidak memperhatikan keadaan disekitarnya. Lalu terdengar suara yang tidak asing memanggil dia, "Ciee pagi-pagi udah cantik banget ni, wajahnya juga ga kalah menawan, pasti semalem habis ada kejadian yang nyenengin nih". Diana pun tersontak mendengar suara tersebut, ternyata pemilik suara tersebut adalah Dadang. Diana melihat wajah dadang yang menyeringai nakal, tubuhnya gemetar dan ketakutan, dia lalu buru-buru untuk pergi tanpa menjawab seruan Dadang tadi. Dadangyang melihat hal tersebut lalu berteriak mengejek Diana, "cieee yang habis manis sepah dibuang". Diana pura-pura tidak mendengar dan mempercepat langkahnya. Dadang memperhatikan sosok Diana dari belakang, sambil bergumam "hmm.. walopun gue udah make ni lonte semalem, tapi tetep aja tiap kali gue liat dia, si Joni ga pernah absen untuk ngaceng". Dadang melihat sosok Diana yang mengenakan rok mini dan mulai berfantasi di pagi hari, "enak kali ia kalo gue plorotin celana dalemnya terus gue entot dia dari belakang sambil pake rok mini itu", dalam hati Dadang. Dadang pun menelan ludah, butuh waktu lama kembali ke alam sadar. "Duh pagi-pagi dah nepsong aje gue, kan bisa lagi nanti malem hehehe", dalam hati Dadang. Dadang yang sudah memegang kendali atas Diana, mencoba memikirkan rencana-rencana selanjutnya untuk bisa ngerjain Diana. Sembari melangkahkan kaki pulang kerumah.

Selama berkendara menggunakan ojol Diana masih memikirkan kejadian tadi pagi, dan berusaha untuk melupakannya. "Ding", terdengar bunyi chat masuk pada ponsel Diana, dia membuka chat tersebut dan agak bingung mendapatkan chat dari nomor HP yang tidak dikenal. Ternyata setelah dia membaca isi chat yang ternyata pengirimnya adalah Dadang.


Diana kaget setengah mati saat Dadang mengirimkan foto dirinya sedang tersenyum dan sedang mengocok kontol Dadang semalam. Dia merasakan dingin seketika dan ketakutan. Diana pun akhirnya tidak bisa menjawab chat Dadang karna ketakutan. Sepanjang perjalanan Diana mendengar berkali-kali bunyi chat masuk namun tidak berani membuka isi chat pada ponselnya.

Sesampainya dikantor Diana memulai kesehariannya agak berbeda dari biasanya. Biasa dia memulai pekerjaannya dengan fokus, kali ini pikirannya tidak henti-henti memikirkan isi chat Dadang. "Apa yang harus gue lakuin, ni orang bener-bener udah gila", pikir Diana dalam hati. Tiba-tiba dering telpon memutuskan lamunannya, ternyata Dadang hendak melakukan percakapan video call. Diana langsung mematikan panggilan tersebut, tak lama setelahnya Dadang mengisikan sebuah chat berisi ancaman, "Kalo lo terus ngindari chat atau telpon gue, bakal gue sebarin foto dan video lo kemana-mana bahkan ke orang-orang dikantor dan keluarga lo", bunyi ancaman Dadang. Sontak Diana merasa sangat takut dan ngeri, Dianapun memberanikan diri untuk menanyakan apa yang Dadang mau. Dadang tidak menjawab chat dari Diana dan langsung melakukan video call, Diana mau ngga mau harus mengangkat panggilan video call tersebut. Diana segera mencari tempat yang sepi disekitar pintu keluar kantor, tidak jauh dari tangga darurat dan mengangkat telpon tersebut.

Dadang: "Diangkat juga, hehe sekarang pecun satu ini dah berani jual mahal ia"
Diana: "ngga pak bukan gitu, aku tadi lagi banyak kerjaan", ujar Diana mencari alasan.
Dadang: "ah banyak alasan lu, dan panggil gue sayang, apa lu lupa pelajaran yang gue kasih semalam"
Diana: "ii..ia.. sayang..", dengan suara pelan takut ada orang sekitar yang mendengar.
Dadang: "Bagus, sekarang gue pengen lihat lo onani buat gue, karna gue udah sange sedari pagi gegara liat pakaian lo yang seksi", suruh Dadang
Diana: "apa? tapi pak.. eh sayang.. ini masih di kantor", ujar Diana ketakutan.
Dadang: "Hah? emang gue mau tahu, yang perlu lu tahu itu lu mau nyenengin gue atau momen kita bisa kesebar kemana-mana.
Diana: "jangan sayang.. ia biar Diana lakuin seperti yang sayang mau.."

Dianapun berjalan kearah toilet kantor, sambil ponselnya tetap tersambung pada Dadang. Dia masuk kesalah satu bilik toilet, meletakan ponselnya dirak dekat toilet, dimana kameranya menghadap ke Diana. Diana lalu mematikan suara ponselnya agar tidak ada orang lain yang mendengar dan curiga, bahwa dia sedang melakukan panggilan telpon didalam. Diana pelan-pelan membuka kancing bajunya satu persatu, sampai tali bra nya mulai terlihat. Dadang terlihat terkekeh-kekeh menikmati pemandangan tersebut dari ponselnya. Lalu Diana menggantungkan bajunya, sampai terlihat Diana hanya menggunakan bra dan rok mininya yang berwarna putih. Dadang pun menelan ludah karna melihat pemandangan seksi tersebut, Joni pun ikut menegang. "Sial ni cewek emang mulus banget, paling pinter bikin Joni gue menegang, udah putih mulus pula, heh.. pengen gue emut tuh toketnya, sambil gue singkap roknya biar bisa gue remes-remes tuh pantatnya", ujar Dadang dalam hatinya. Diana lalu pelan-pelan menurunkan celana dalamnya, dan menggantungkannya di gantungan. Diana sekarang hanya menggunakan bra dan rok mini, dua bongkahan dadanya terlihat menyembul, dan tentu saja hal ini membuat Dadang horni bukan kepalang. Diana lalu memposisikan dirinya duduk di toilet, dan membuka kakinya lebar-lebar dan menekuknya seperti pola huruf M. Lalu Diana pelan pelan mengelus-elus pinggiran vaginanya, dari atas kebawah.. "emmh.." Diana mulai merasakan apa yang dia lakukan merangsang dirinya. Walopun dia merasa aneh melakukannya sambil dilihat oleh orang yang bukan suaminya. Diana mengulangi gerakan jarinya, tangan yang satunya mulai meremas-remas payudaranya yang masih tertutup bra. Terlihat dari layar ponsel Diana, Dadang sedang buru-buru menurunkan celananya, Dadang merasa sangat menikmati adegan yang sedang dilakukan Diana ini. Dadang pun sekarang terlihat hanya mengenakan kaos kutang dan bagian bawahnya menunjukan kontolnya yang sudah menegang. Dadang terlihat berulang-ulang mengocok penisnya sendiri. Diana yang melihat hal itu menutup mata karna malu kalo dia melakukan VCS dengan pria tua dan tambun apalagi merupakan sosok yang dia benci.

Diana berharap apabila yang dilakukannya sekarang bisa membuat Dadang puas, dia dapat segera menghentikan tindakan gila ini. Sambil menahan suara desahannya, Diana mencoba melakukannya dengan cara yang seksi agar Dadang segera mencapai klimaksnya disana. Diana pelan-pelan menurunkan salah satu tali bra nya, sehingga penutup branya sedikit mengendor dan memperlihatkan bundaran areolanya. Dadang hanya bisa menganga dari kejauhan dan meneruskan kocokan pada penisnya, "duh ni cewek emang seksi bener, pengen gue remes tuh tetek", racau dadang. Namun karna suara di hp Diana dimatikan, hanya terlihat Dadang sedang berkicau-kicau tidak jelas tanpa suara. Diana lalu mengelus-elus klitorisnya dengan jari telunjuknya, berputar-putar pelan di area sensitifnya tersebut. Sambil salah satu tangannya masuk kesalah satu branya dan meremas-remas buah dadanya. Tak lama berselang, Diana memutuskan untuk membuka branya, lalu dibiarkan bra tersebut terjatuh dilantai. Diana lalu berdiri didepan kamera, sambil menutupi payudaranya dengan kedua tangannya, Diana mendekatkan wajahnya ke kamera lalu memperlihatkan ekspresi sange, dengan sedikit memainkan bibirnya seakan-akan mengulum sesuatu. Lalu Diana kembali duduk di bangku toilet dan pelan-pelan menurunkan kedua tangannya dan memperlihatkan payudaranya yang mulus tersebut. Dadang hanya bisa menelan ludah dari kejauhan dan mempercepat kocokannya, "sial kalo kayak gini gue bisa cepet keluar ni, pengen gue emut-emut tuh teteknya" racaunya. Diana melihat Dadang sudah sangat bernafsu, lalu Diana mulai beraksi lebih nakal lagi, dia memainkan salah satu putingnya, mencubitinya pelan-pelan lalu menariknya, terkadang dia juga meremas-remas salah satunya dan kembali membuat ekspresi seakan-akan mendesah dan sangat terangsang. "Sedikit lagi bandot tua ini pasti akan klimaks, aku harus segera menyudahi ini", pikir Diana. Salah satu tangan Diana kembali turun ke vaginanya dan memasukan jari telunjuknya ke vaginanya, mata Diana memejam dan mulutnya terbuka memperlihatkan ekspresi yang sangat menikmati dengan apa yang dia lakukan. Diana mencolok-colok vaginanya berulang kali, pelan - pelan, sambil memainkan putingnya sendiri. Memek Diana pun sudah mulai becek, sampai cairan vagina mulai sedikit menetes ke lantai. Dadang yang sudah tidak tahan dengan adegan erotis dan seksi itu pun langsung mencapai klimaksnya. Dia menyemprotkan spermanya, nafasnya tersengal-sengal seakan-akan sudah lari 7 kali lapangan. "Ahh shit, udah keluar aja", kata Dadang. Diana yang melihat hal itu, lalu mengeluarkan jarinya dari vaginanya, mendekatkan wajahnya ke depan kamera dan memperlihatkan jarinya yang sudah becek lalu menjilat jari tersebut dan mengulumnya layaknya mengulum sebuah penis. Tidak lama setelah itu, Diana langsung mematikan panggilan ponselnya.

"Capek juga harus ngelakuin hal kayak gini", gumamnya dalam hati. Tapi apa daya bila tidak dituruti nanti bandot tua itu akan semakin menjadi-jadi. Diana menenangkan dirinya agar nafasnya kembali teratur. Dia melihat dirinya hanya memakai rok mininya yang berwarna putih, lalu dia terfikir apa yang dia lakukan tadi sangatlah nakal sekali, dan ini adalah hal yang disukai suaminya. Lalu dia kembali duduk ke kursi toilet, dan mengambil beberapa foto untuk dikirimkan kepada suaminya. Dia berfikir pasti suaminya akan menyukainya, dan berharap suaminya segera pulang agar dia tidak lagi terus diganggu oleh Dadang. Lalu Diana bergegas untuk memakai kembali pakaiannya dan menata kembali rambutnya yang cukup berantakan setelahnya dia meninggalkan kamar mandi dan kembali keruangan kerjanya. Selepas hal tersebut Diana membuka tasnya dan menemukan secarik kertas yang berisi pesan. "Sepulang kantor segera temui saya di rumah ia,ce ". Ternyata pesan itu dari Dadang. Diana cukup kaget mendapat pesan itu, karna dia bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya nanti. Bandot cabul itu akan mempermainkan Diana habis-habisan. Baru kali ini Diana berharap waktu terhenti, dia sangat takut apabila harus menemui bandot tua tersebut. Namun naas baginya karna waktu tidak bisa dilawan.

Sore menjelang, jam kantorpun berakhir, Diana akhirnya hanya bisa pasrah dalam keadaan. Sebelum memesan ojol, Diana menuliskan text pada Dadang untuk menyuruhnya jangan mengunci rumahnya, agar ia bisa langsung masuk kedalam. Diana membayangkan apa jadinya bila tetangga-tetangga melihatnya datang kerumah seorang duda yang juga merupakan pemilik kontrakannya. Tak lama kemudian Diana memesan ojol dan dalam perjalanan dia berharap semoga tidak terjadi hal-hal buruk seperti apa yang dia pikirkan. Tak lama waktu berselang Diana tiba di depan rumah dadang, sebelum turun dari mobil, dia memperhatikan lingkungan sekitar, berjaga-jaga agar tidak ada yang melihatnya. Lalu setelah dia merasa aman dia langsung lari dan masuk kedalam rumah Dadang, menutup pintunya dan mengintip dari balik jendela. Namun tiba-tiba terdengar suara sambutan Dadang yang membuat Diana kaget, "wah..wah.. ternyata cece cepat sekali datangnya, jangan-jangan sudah kangen sekali sama si Joni", ujar Dadang. Diana langsung menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya, karna dia sangat ketakutan. Dia melihat Dadang melihatnya dengan penuh nafsu, matanya seakan-akan menelanjangi tubuh Diana. Diana pun memberanikan diri menanyakan pada Dadang, "pak.. apa tidak ada hal yang bisa saya lakukan untuk mengakhiri ini semua, saya mohon..". Dadang yang mendengar hal itu cukup kesal lalu dia bilang pada Diana, "Hal ini akan berakhir bila kamu mau melayani semua teman-teman saya para hansip di kampung ini, jadi terserah kamu, mau melayani saya saja atau melayani mereka". Keringat dingin memenuhi tubuh Diana, dia serasa mendapatkan sebuah pilihan yang mustahil dia pilih, dia hanya pasrah mengikuti kemauan Dadang daripada harus digilir oleh hansip-hansip dilingkungannya sendiri. Dadang kemudian perlahan mendekati Diana, berhenti sesaat lalu memandangi kemolekan Diana, matanya menikmati keseksian Diana yang mengenakan rok mini berwarna putih tersebut, "pecun gw yang satu ini emang mulus banget, jadi tegang ni si Joni hehe", ujar Dadang dengan mesumnya. Diana gemetat, dan jantungnya berdegub kencang. Dadang mendekati Diana dan membisikan kata-kata mesum lainnya, "hari ini gw pastikan lo bakal ngelayanin gue sepuas-puasnya, dan gue jamin Joni pasti bakal bisa bikin lo ketagihan hehe". Dadang memang pria berlibido tinggi, birahinya sering naik tak terkendali terutama bila melihat gadis cantik semulus Diana.

Tangan Dadang dengan berani mengelus paha Diana yang putih dan mulus. Diana terus memejamkan matanya karna sangat ketakutan, dan sudah tidak berani untuk mengucapkan kata-kata apapun. Telapak tangan Dadang yang kasar tersebut mengelusnya sampai ke salah satu bongkahan pantat Diana dan meremasnya dengan kencang, Diana terkejut dengan remasan tersebut. Dadang lalu terkekeh melihat reaksi Diana. "Ini salah lo bikin gue jadi sange, sekarang gue pengen lu bertanggung jawab", ujar Dadang. Lalu Diana dengan sangat ketakutan menjawab, "tang...tanggung jawab apa pak..". Dadang berjalan menuju sofa miliknya, duduk dengan posisi agak membuka pahanya lebar dan mengatakan, "lu tahukan apa yang lu harus lakuin, gue tahu lu juga pasti kangen kan sama si Joni.", ujar Dadang sambil menunjuk si Joni miliknya. Diana sudah sangat ketakutan bila dia menolak hal tersebut, dengan tubuh yang gemetar perlahan berjalan kearah Dadang. "eits.. ga segampang itu sayang, klo lo pengen dimabuk si Joni, lu harus merangkak kearah sini dan memohon". Diana merasa sangat dipermalukan, dia dipaksa harus merangkak dan memohon seakan-akan sangat menginginkan penis milik si Dadang. Diana berharap ini segera berakhir, dia memutar otaknya, mungkin bila dia mengikuti permainan si Dadang, maka bandot ini akan cepat terpuaskan dan membiarkannya pulang.

Diana berjalan merangkak dengan pelan, dan memohon pada Dadang dengan suara yang lembut dan berusaha mengikuti permainan Datang, "Sayang, aq buka ia celanamu, aq mau emut kontol kamu". Dadang yang mendengar kata-kata Diana tersebut sejenak menatap tubuh Diana yang menggairahkan, dengan posisinya yang berjalan merangkak tersebut membuat rok Diana semakin terangkat dan semakin memperlihatkan kemulusan pahanya yang putih bersih itu dan bentuk pantatnya yang sekal, kedua belah dadanya nampak menonjol dari balik baju birunya yang berukuran agak ketat. Kedua tangan Diana pun pelan-pelan berusah membuka celana Dadang, dan menurunkannya pelan-pelan, Dadangpun dengan senang hati membiarkan celananya dilepaskan oleh wanita cantik ini. Terlihat Dadang tidak mengenakan celana dalam, penisnya yang besar dan hitam itupun sudah menegang, seolah-olah sudah siap untuk melahap Diana. Diana menguatkan diri untuk melihat pemandangan ini, lalu mengelus-elus penis Dadang tersebut. "ohhhh ,tahu bener ni perek apa yang harus dia lakuin", puji Dadang kepada Diana. setelah Diana mengelus-elus penis Dadang, dia menjilati batang penis Dadang dengan lidahnya, seperti menjilati es krim. Dadang yang melihat lidah Diana yang menjilati penis miliknya, membuat penisnya semakin menegang dan detak jantungnya semakin berdebar-debar. Sepasang tangan kasar menyentuh kedua belah dada Diana yang masih berbalutkan bajunya, dicengkramnya erat kedua belah dada tersebut sampai membuat Diana terkaget. Diana lalu meneruskan jilatannya dengam mengulum penis Dadang, Diana memaju mundurkan kepalanya agar Dadang bisa menikmati kulumannya, dan sesekali Diana menghisap kencang penis Dadang. Dadangpun kelonjotan terhadap aksi nakal Diana ini, Diana berharap Dadang bisa segera klimaks dan segera mengakhiri momen ini.

Batang kemaluan dadang yang besar itu memenuhi mulut Diana, sampai pipinya menggelembung. Dadangpun menggerang kenikmatan, "agggh, mantab tenan, emang sepongan amoy paling manteb". Diana mencoba bertahan walopun benda menjijikan tersebut sekarang ada dalam mulutnya, dia berusaha berfikir agar ini segera selesai. Dadang tiba-tiba menjambak rambut Diana dan dengan kasar memaju-mundurkan kepala Diana, Dadang merasakan kenikmatan akan kocokan mulut Diana. Bibir kecil Diana terlihat menjepit erat batang penis Dadang, suara berdecak terdengar dari mulut Diana, air liurpun menetes membasahi sekitar bibir dan pipi Diana. Beberapa menit lamanya Dadang melakukan hal tersebut terhadap Diana, dia nampak begitu menikmatinya. Tiba-tiba badan Dadang mengejang, kedua tangannya menggerakkan kepala Diana semakin cepat sambil menjambak-jambak rambut Diana. Wajah Dadang menyeringai, mulutnya menganga, matanya terpejam erat dan.. “Aakkhh..”, Dadang melengking, croot.. croott.. crroott..Seiring dengan muncratnya cairan putih kental dari kemaluan Dadang yang mengisi mulut Diana yang terkejut menerima muntahan cairan itu.

Lalu Dadang mendekati Diana dari belakang dan menyuruhnya masih dalam posisi menungging, lalu menyibakan rok Diana keatas, sehingga memperlihatkan paha Diana yang mulus dan celana dalam yang menutupi bongkahan pantatnya, tangan Dadang mengelus-elus kedua paha Diana yang mulus, lalu mencengkram kuat bongkahan pantat Diana. Dadang yang sudah sangat bernafsu menciumi paha Diana dan menjilatinya berkali-kali. Setelah puas mencumbui paha Diana, Dadang langsung mencumbui pantat Diana, dan sesekali menggigit gemas. "Akh.." Diana terkaget karna pantatnya digigit. Pantat sekal Diana tidak lepas dari tamparan-tamparan dan cubitan kecil Dadang. Sesekali terdengar desahan dari Diana, "ahhh...". Kedua tangan kasar Dadang mulai bergerak mengurut kedua paha mulus itu hingga menyentuh pangkal paha Diana. Tubuh Diana menggeliat ketika tangan-tangan Dadang mulai menggerayangi bagian pangkal paha Diana, dan wajah Diana menyeringai ketika jari-jemari Dadang mulai menyusup masuk ke dalam celana dalamnya.“Iihh..”, pekikan Diana kembali menggema di ruangan itu di saat jari Dadang ada yang masuk ke dalam liang vaginanya. Tubuh Diana menggeliat kencang di saat jari itu mulai mengorek-ngorek lubang kewanitaannya. Desah nafas Dadang semakin kencang, dia nampak sangat menikmati adegan ‘ ini. Ditatapnya wajah Diana yang megap-megap dengan tubuh yang menggeliat-geliat akibat jari tengah Dadang yang menari-nari di dalam lubang kemaluannya. “Cep.. Cep.. Cep..”, terdengar suara dari bagian selangkangan Diana.
Saat ini lubang kemaluan Diana telah banjir oleh cairan kemaluannya yang mengucur membasahi selangkangan dan jari-jari Dadang. Belum Puas dengan adegan ini, Dadang mencabut jari tengahnya dari lubang kemaluan Diana. Diana nampak terengah-engah. Dadang kemudian mengambil vibrator kecil yang sudah dia siapkan, salah satu tangannya meletakan vibrator tersebut pada klitoris Diana, sedangkan jari tengah dan telunjuknya dia masukan kembali ke liang vagina Diana. Diana yang sudah lemas, kembali terengah-engah mendapatkan serangan tiada henti pada bagian sensitifnya. Dadang terus mengocok kedua jarinya keluar masuk vagina diana, "cep..cep..cep.." kembali terdengar bunyi dari bagian vagina Diana. Mulut Diana ternga-nga dan matanya terpejam, kepalanya mengadah keatas, Diana pun mengerang dan mendesah ,"ahhh... ahhh.. ummh... enak..umm.. terus... ahh..", desahan Diana yang begitu erotis membuat Dadang semakin liar memainkan Jarinya. Dadang pun beberapa kali meracau merendahkan Diana, "Gimana enakkan memek lu, hehe emang ni perek paling suka diobok-obok memeknya, jawab enak ga!". Diana yang terlihat sangat menikmati adegan ini, "aahhh.. ahhh enak banget sayang, terusin sayang jangan berhenti..". Dadangpun terkekeh-kekeh melihat Diana yang mulai bersifat binal dan terhanyut dalam permainannya. Beberapa menit berselang, Tubuh Diana menegang, disertai cairan deras keluar dari vaginanya, dan desahan dari Diana, "Ahhh.. ak.. aku.. klimaks... ahhh.... ahhh". Diana tidak lagi bisa menyembunyikan rasa nikmat yang dia rasakan. Dadang sangat puas dengan adegan pembuka ini. Diana jatuh terluntai dilantai.

Tak diberi waktu lama beristirahat, Dadang kemudian menarik tubuh Diana berdiri, gadis itu dipeluknya erat-erat, kedua tangannya meremas-remas pantat gadis itu yang sintal sementara Diana hanya bisa terdiam pasrah, detak jantungnya terasa di sekujur tubuhnya. Dadang juga menikmati wanginya tubuh Diana sambil terus meremas remas pantat gadis itu. Selanjutnya Dadang mulai menikmati bibir Diana yang imut dan sensual itu, dikulumnya bibir itu dengan rakus bak seseorang yang tengah kelaparan melahap makanan.“Eemmgghh.. Mmpphh..”, Diana mendesah-desah di saat Dadang melumat bibirnya. Dikulum-kulum, digigit-gigitnya bibir Diana oleh gigi dan bibir Dadang yang kasar dan bau rokok itu. Ciuman Dadang pun bergeser ke bagian leher gadis itu.“Oohh.. Eenngghh..”, Diana mengerang-ngerang di saat lehernya dikecup dan dihisap-hisap oleh Dadang. Cengkeraman Dadang di tubuh Diana cukup kuat sehingga membuat Diana sulit bernafas apalagi bergerak, dan hal inilah yang membuat Diana pasrah di hadapan Dadang yang tengah memperkosanya. Setelah puas, kini kedua tangan Dadang mulai bekerja melucuti pakaian Diana. Ditariknya dengan kasar baju Diana, dan dibuangnya ke lantai, tali branya pun ditarik paksa sehingga salah satu tali branya hampir terputus. Setelah itu dia melucuti celana dalam Diana. Dadang mengangkat celana dalam Diana dan menciumnya dalam-dalam, menikmati aroma vagina Diana yang masih menempel di celana dalamnya tersebut. Namun Dadang meninggalkan rok mini Diana. Lalu Dadang mengarahkan Diana duduk ke sofa, meletakan kedua tangan Diana dibelakang kepalanya, dan membuka kedua paha Diana lebar-lebar membentuk huruf M. Sungguh pose yang sangat erotis, Dadang melihat kedua belah dada Diana menggantung dengan indah, kulitnya yang mulus yang mulai dibasahi oleh keringat, dan bulu-bulu jembut yang agak jarang disekitar vagina Diana yang berwarna agak kemerahan. Joni kembali menegang melihat keindahan pemandangan didepannya, dengan penuh nafsu Dadang membenamkan wajahnya keliang vagina Diana, bibirnya mencumbui, menyedotnya berkali-kali dan menjilati liang vagina Diana dengan buasnya, "slurp...slurp..". Kepala Diana terlihat bergoyang-goyang kekanan dan kekiri, menggelinjang, disertai kuluman pada bibirnya sendiri. Kedua tangan Dadang mulai menjarah kearah buah dada Diana, sambil mengobok-obok vagina Diana dengan lidahnya, jari jemarinya meremas-remas kedua belah payu dara Diana. Dadang juga mencubit-cubit pelan puting Diana walau terkadang menarik keras kedua puting Diana sampai meninggalkan bekas kemerahan. Diana mengerang penuh kenikmatan, terhanyut dalam permainan Dadang, "emmhh.. emm...". Dadangpun melemparkan hinaan-hinaan pada Diana, "hehe lonte kayaknya lagi keenakan ni, mulai keliatan sifat aslinya klo lu suka banget diobok-obok ia memeknya, ngaku lu sekarang". Diana yang mendengar kata-kata Dadang tersebut merasa malu untuk mengakuinya dan mencoba mengatakan hal sebaliknya meski tubuhnya sangat menikmatinya, "ngga pak.. uda ..pak hentikan.. mm..mmh.. ahh..". Dadang melihat reaksi tubuh Diana yang tidak bisa menolak aksinyapun semakin merasa sange dibuatnya. "jawab jujur enak ga", ujar Dadang sambil mencubit puting Diana dengan keras. "ahhh", pekik suara Diana. Diana yang keenakan pun akhirnya merasa khawatir bila Dadang menyudahi aksinya, dan akhirnya menjawab jujur pertanyaan Dadang, "emmh... enak banget... aq suka kalo memekku digituin.." memerah wajah Diana saat mengakuinya. Dadang tertawa dengan lantang, tanpa obat perangsangpun permainan Dadang bisa membuat Diana mabuk kepayang. "Hehehe emang cuma gue yang bisa bikin lonte kayak lo ketagihan, apalagi belum lu ngerasain Joni gue", ujar Dadang. Diana membayangkan penis hitam yang cukup besar itu kembali mengobok-obok kemaluannya, dia berfikir mungkin dia akan sangat menikmatinya bila hal itu terjadi sekarang. Mungkin Diana sudah gila memikirkan kalo dia bisa menikmati hal itu, tapi mau dikata apa, sekarangpun dia sudah tidak bisa lagi menahan nafsu birahinya yang memuncak karna dikerjai Dadang. Mungkin karna dia juga sudah jarang berhubungan badan terlebih karna sering ditinggal suaminya.

Tidak beberapa lama kemudian setelah Dadang puas dengan aksinya, Dadang menyuruh Diana untuk duduk dipangkuannya. Dadang menyuruh Diana untuk mengangkat kakinya membentuk huruf V, sambil tangan Diana memegang kakinya. Diana merasa malu dengan posisi tersebut, terlebih lagi dia sedang dipangku oleh pria bertubuh tambun seperti Dadang. Dadang pun tidak butuh waktu lama untuk melancarkan aksi gerilya ketubuh Diana yang mulus itu. Dadang menciumi leher dan telinga Diana, bahkan menjilatnya sampai basah, "aahh.." erang Diana terbawa nafsu. "Aroma tubuh lo wangi banget padahal belom mandi, emang klo pecun harus selalu wangi kali ia, hehe", ujar Dadang. Tak berhenti sampai disitu, Dadang yang sudah menyiapkan dildo bergerigi, tiba-tiba memasukan ke liang vagina Diana, membuat tubuh Diana menggelinjang, "emm... ahh.." suara desahan-desahan Diana tak lagi ditutup-tutupi. Dadang kemudian membiarkan dildonya menyala dan berputar-putar didalam liang vagina Diana. Tidak puas sampai disitu, jari jemari Dadang dengan tangkas memijat-mijat kedua bongkahan dada Diana , sesekali dia meremas keras, suara erangan terdengar dari Diana saat Dadang memilin puting Diana dan menarik-narik keras, "aahh.. aahh enak banget.. ahhh mau klimaks". Dadang pun makin bernafsu melihat tingkah Diana yang semakin menjadi-jadi. "hehe enak ia, gue tarik lagi ia puting lu, sambil gue kocok ni dildo makin kenceng , biar memek lo makin becek, gue tahu banget kesukaan pecun macam lu", ujar Dadang. Beberapa menit kemudian, keluar deras cairan dari liang vagina Diana, membuat dildo yang ada didalamnya terdorong keluar, kaki Diana menegang dan putingnya semakin mengeras. "aahhh..klim...klimaks...", erang Diana. Diana pun terduduk lemas dipangkuan Dadang, Dadang yang melihat hal itu terkekeh-kekeh kegirangan.

Dadang lalu diam-diam mengambil ponselnya, dan mengirimkan sms kepada temannya, "udah siap ni bro TOnya, lu masuk aja pintu gue ga dikunci, diem-diem masuknya. Dengan gini utang gue lunas ". Dadang ternyata punya niat untuk memanggil rekan-rekannya. Lebih tepatnya orang yang banyak dia hutangi, Dadang walopun seorang juragan kontrakan namun Dia punya hobi berjudi, beberapa kali dia kalah judi dan meminjam kesana-kesini. Dia memang sudah merencanakan untuk membayar hutang teman-temannya dengan menawarkan seorang amoy kepada teman-temannya. Namun teman-temannya sendiripun belum tahu kalo ternyata amoy yang dimaksud adalah Diana, primadona di kampungnya sendiri.

Setelah selesai mengirimkan pesan, Dadang memposisikan tubuh Diana pada posisi doggie style, tangan Diana memegang sandaran sofa, kakinya ditekuk pada dudukan sofa, pahanya dibuka lebar-lebar sehingga memperlihatkan memeknya yang menganga. "gitu dong, ini baru lonte gue, tahu aja lu posisi yang enak buat si Joni, sekali Joni nyodok lu bakal ketagihan". ujar Dadang. Diana yang sudah kelelahan hanya diam saja tanpa menjawab, dirinya sudah tidak bisa melakukan perlawanan, toh sebenarnya dia juga menikmati hal ini. Tangan kasar Dadang memegang kedua bongkahan pantat Diana yang sekal, dan meremasnya, lalu dia memposisikan batang kemaluannya ke liang vagina Diana, tidak perlu waktu lama untuk Dadang menghentak keras kemaluannya ke liang Vagina Diana. "aghhhh... pelan-pelan pak", pekik Diana yang terkaget. "Hehe dah lu diem aja, lonte kayak lo paling senengkan di kasarin kayak gini, nti gue yakin lu pasti bakal ketagihan", ujar Dadang. Dadang dengan kasar dan cepat memompa batang kemaluannya ke vagina Diana, "pok...pok..pok..", suara pantat Diana yang berkali-kalo berbenturan dengan paha dan perut Dadang, vagina Diana pun semakin becek. "emm.. ahhh..ahhh..uh.. enak banget sayang..", Diana merasakan kenikmatan, dirinya merasakan bahwa dinding-dinding vaginanya mulai makin menggenggam erat batang kemaluan Dadang. "Enak banget memek lu, memek amoy mang the best", ujar Dadang.

Tidak lama kemudian 2 orang teman Dadang datang dan membuka pintu rumah Dadang pelan-pelan agar kedatangan mereka tidak ketahuan. Kedua orang ini adalah Udin dan Parjo, mereka merupakan teman Dadang yang sering bermain judi dengannya. Udin dan Parjo yang melihat Diana digagahi oleh Dadang begitu terkejut, karna Dadang tidak pernah mengatakan pada mereka bahwa wanita yang akan ditawarkan sebagai pengganti hutangnya adalah Diana. Diana adalah wanita yang selalu menjadi objek fantasi obrolan mereka bertiga. Tak jarang mereka berkhayal untuk meng-gangbang Diana. Apa yang mereka saksikan secara langsung sekarang, Diana sedang melakukan doggie style dan digagahi Dadang dengan brutalnya. Sontak mereka kaget bukan kepalang.

Parjo: "pstt, Din.. Din.., itu si Diana", bisik Parjo
Udin: "ia Jo, gila kaget gue, ini mimpi kali yak?", jawab Udin seakan tak percaya
Parjo: "bukan mimpi Din, langsung ngaceng gue ngeliatnya, mulus bener", matanya melotot memandangi adegan didepan matanya.
Udin: "ia coi, mulus bener deh ", sambil menelan ludahnya

Setelah beberapa saat Dadang menyadari, kedua temannya sedang menyaksikan dirinya menggagahi Diana. Dia menyeringai kepada kedua temannya, lalu menepuk keras pantat Diana, "akhhh!" pekik Diana. "Enak nggak kontol gue", tanya Dadang pada Diana. "Emmhh... emmh... aahhh... ahhh..", Diana hanya mengeluarkan Desahannya. "Plak!" Dadang kembali memukul keras bongkahan Diana, sampai kulitnya berwarna kemerahan. "enak ngga kontol gue, jawab lonte?", tanya Dadang dengan suara agak keras. "aahh.. iah... enak.. enak banget..", jawab Diana. "hehe jadi memek lu suka kan sama kontol gue", ejek Dadang. "emmh.. ia sayang suka.. suka banget kontol kamu", jawab Diana. Kembali Dadang melihat keteman-temannya dan tersenyum nakal. Dadang mempercepat goyangannya, sambil meremas-remas tetek Diana. Setelah beberapa saat Dadang pun merasakan jepitan rapat dari dinding-dinding vagina Diana, rupanya Diana sudah akan klimaks. Dadang merasakan sensasi yang luar biasa saat batang kemaluannya di jepit erat, "akhhh, memek lu sempit banget enak banget, gue mau klimaks, bakal gue crot di dalem memek lu, lu terima ni sperma gue", ujar Dadang. "Ahhh jangan sayang, jangan didalem, aku takut hamil", cegah Diana panik. Namun Dadang tidak menghiraukan kata-kata Diana, Dadang menghujamkan batang kemaluannya dalam-dalam dan menahan pinggang Diana agar tidak lepas, " crot... crot.., aaahhhh.. mantab banget!!", raung Dadang keenakan. Diana hanya dapat menerima sperma Dadang didalam vaginanya, dia langsung terjatuh lunglai di sofa tersebut dengan nafas tersengal-sengal. Dadang lalu menarik keluar batang kemaluannya, sperma meluncur deras dari lubang vagina Diana. "hehe lu emang lonte terbaik yang pernah gue pake", kata Dadang. Pujian tersebut benar-benar terdengar sebagai hinaan untuk Diana. Namun Diana tidak berdaya karna dirinya pun terbawa kenikmatan permainan tadi.

Diana tidak diberi banyak waktu untuk istirahat, kembali Dadang memposisikan Diana pada posisi doggie style, Diana yang sudah lelah kepayahan untuk kembali pada posisi tersebut. Dadang lalu memberikan kode kepada temannya untuk bergantian menggilir Diana. Parjo dan Udin yang sedari tadi menunggu giliranpun sudah tidak sabar untuk merasakan kemolekan tubuh amoy cantik ini. Parjo dan Udin yang sedari tadi hanya bisa menelan ludah dan coli sambil menonton adegan tersebut, ternyata sudah membuka pakaian mereka. Mereka melakukan suit dan ternyata sekarang adalah giliran Parjo. Parjo adalah pria yang sudah berumur, namun nafsunya masih sangat tinggi, punya penis yang cukup panjang walau diameternya tidak sebesar milik Dadang. Dengan langkah perlahan Parjo mendatangi Diana yang posisinya membelakangi mereka. Dadangpun bergeser pelan-pelan untuk bertukar posisi dengan Parjo agar Diana tidak curiga. Penis Parjo yang sudah menegang sedari tadi pun langsung dimasukan dalam-dalam keliang vagina Diana tanpa peduli bahwa sperma Dadang masih memenuhi liang vagina Diana, sambil kedua tangannya memegang erat pinggul Diana. "akhhh!!!". pekik Diana. Namun setelah beberapa detik berjalan Diana menyadari ada yang aneh, dia merasa penis yang dia rasakan tidak sebesar yang sebelumnya, lagipula tangan-tangan yang menyentuh pinggulnya berbeda dengan yang dia rasakan sebelumnya. Diana yang sedang dia genjot oleh Parjo pun menengok kebelakang, dan alangkah kagetnya Diana saat tahu ternyata di dalam ruangan tersebut dia sedang disetubuhi oleh Parjo, diapun melihat Udin yang sudah telajang dipojok ruangan sedang mengocok penisnya terkekeh-kekeh dengan Dadang. Udin dan Dadang sedang menikmati aksi Diana yang sedang digenjot oleh Parjo. "Stop... tolong berhenti.. apa-apaan ini.. stoooopp!!!" ,teriak Diana. Diana berusaha untuk melawan dan lepas dari cengkraman Parjo. "Diem lu! jangan goyang-goyang , kontol gue ntar ga bisa tepat nyodok memek lu, Diem!" bentak Parjo. Namun Diana tetap melakukan perlawanan, sampai akhirnya dia bisa lepas dari Parjo. Diana melihat penis Parjo yang sangat tegang dengan urat-urat tebal dan dipenuhi cairan vagina Diana yang bercampur dengan sperma Dadang. Diana merasa sangat takut dan tidak percaya bahwa aksinya yang dilakukan oleh Dadang sebelumnya disaksikan oleh kedua orang tersebut. Terlebih dirinya ternyata akan digilir oleh mereka bertiga.

Tak lama suasana semakin memanas, wajah Diana memutih pucat ketakutan, dan memohon pada mereka untuk melepaskan dirinya. Tapi ketiganya segera membawa paksa Diana kekamar Dadang dan merebahkannya ke kasur, Diana terus meronta. Udin langsung sigap memegangi kedua tangan Diana keatas kepalanya, Dadangpun memegangi salah satu kaki Diana, dan menyumpal Diana dengan celana dalamnya. "hehe terus aja berontak gue suka ngeliatnya", kata Parjo sambil tertawa. Diana terus menangis dan berontak sambil menendang-nendangkan kakinya. Tapi Parjo semakin horni melihat bentuk penolakan Diana, "Ni pecun sekarang milik gue, lu pada liatin gue, gimana ni pecun bakal belingsatan ngerasain kontol gue hehe". Lalu Parjo segera meremas buah dada Diana yang padat dan bulat tersebut. Dengan lahap dan beringasnya dia mengecup, mengemut dan menjilati biah dada Diana. "gila ni tetek pada bener, mana putingnya imut gini", seru Parjo. Parjo terus meremas-remas payudara Diana, sedangkan Udin yang memegang tangan Diana menciumi leher dan kuping Diana dengan penuh nafsu. Dadangpun tidak ikut ketinggalan jari jemarinya mengelus-elus vagina Diana, lalu memasukan kedua jarinya dan memasukan ke liang vagina Diana. "ahh.. ahhh.. cukup.. sudah.. ampun pak.. ahh..". hanya butuh beberapa menit untuk membuat Diana klimaks, tubuh Diana mengejang diikuti semburan deras pada vaginanya, yang membuat kasur menjadi basah. Lelah sudah Diana melakukan perlawanan yang sia-sia. Dirinya sekarang sudah tidak memiliki tenaga, maka ketiga bandot ini tidak perlu lagi menjaga Diana seperti sebelumnya.

Parjo: "hahaha gila ni lonte liar banget, cepet banget coi klimaksnya".
Dadang: "ia dong kan gue dah bilang, ni lonte suka banget diginiin, ia ga? " *sambil mencubit puting Diana
Diana: "auu.. sakit.. " pekik Diana
Dadang: "heh jawab kalo ditanya, lu suka kan di giniin" dengan tatapan mengancam
Diana: "ng.. ia.. suka.." jawab Diana dengan ketakutan.
Udin: "hehe jelas suka , sampe ngompol gitu, pasti enak tuh" ejeknya

Lalu Udin yang puas menciumi Diana, sambil menunggu gilirannya dia memposisikan penisnya di wajah Diana, namun Diana memalingkan wajahnya. Dadang yang melihat hal itupun geram, "heh perek, emut tuh kontol temen gue awas kalo ga!" ancamnya. Diana pun mau ngga mau harus mengemut kontol milik Udin. Udin pun mengelus-elus penisnya kehidung dan bibir Diana, "cadas men kontol gue akal diemut amoy secantik ini". Batang kemaluan Udin memang paling pendek dibandingkan 2 orang temannya namun memiliki diameter yang paling besar.

Udin: "sekarang jilatin kontol gue ya manis, gue udah lama bayangin dari dulu setiap kali ketemu sama lo dijalan, bayangin lo jilatin kontol gue hehe" sambil menyeringai
Dadang: "jilatin tuh kontol temen gue, awas ampe kena gigi lo bakal gue rontokin gigi lu", ancam Dadang
Parjo: "hehe ni lonte memang pecinta kontol"

Ketiganya tertawa terbahak-bahak, Diana akhirnya hanya bisa pasrah, dia mengeluarkan lidahnya dan menjilati dengan lembut batang kemaluan Udin dari pangkalnya sampai kepalanya, "slurp... slurp.." , Udinpun kelonjotan karna kenikmatan, servis lidah dari Diana sangat memuaskan. Gadis manis cantik ini terlihat sangat erotis saat menjilati batang kemaluan Udin, "akhhh mantab bener, edan ni lonte, mukanya waktu jilatin kontol gue ,bener-bener muka sange hahaha" tawa Udin disambut tawa teman-temannya yang lain, Diana hanya bisa menahan malu yang sangat amat. Beberapa saat kemudian Udin menjambak rambut Diana, dan memasukan paksa batang kemaluannya kedalam mulut Diana, bibir Diana yang mungil pun menjepit erat batang kemaluan Udin yang cukup besar, terlihat pipi Diana menggelembung karna sesak dicekoki penis sebesar itu. Udin mulai mendorong dan menarik kepala Diana, kepalanya bergerak maju dan mundur tanpa henti. Udin sangat menikmati kocokan penis pada mulut Diana sampai-sampai penisnya didorong masuk sampai tenggorokannya, "Liat coi ni cewek suka banget sama kontol gue, ampe diemut semua kontol gue, hahaha". Batang penis Udinpun basah karna ludah Diana kemana-mana. Diana sampai terbatuk-batuk namun Udin tetap mendorong kepala Diana hingga terbenam didalam rambut kemaluan Udin.

Parjo yang melihat hal tersebut tidak mau kalah, dia membuka lebar kaki Diana dan dengan kedua jarinya dia membuka lebar bibir vagina Diana, dia memandanginya sesaat, "gile ni memek bagus banget masih belum bergelambir, beda sama lonte-lonte yang sering gue pake, ini baru lonte kelas premium" ujar Parjo. Diana langsung agak kesal dirinya dibandingkan dengan pelacur-pelacur, tapi keadaannya sekarang bisa dibilang memang tidak jauh berbeda dengan pelacur. Parjo lalu mendekatkan wajahnya ke vagina Diana, lalu menjulurkan lidahnya pada klitoris Diana, lidahnya menyapu klitoris Diana dengan pelan namun sesekali menekan klitoris Diana dengan lidahnya, "ahhhh,ahhh..." Diana menggelinjang penuh kenikmatan. Diana yang sedang mengulum penis Udin terlihat memejamkan matanya namun ekspresinya menunjukan dia sedang menikmati perlakuan lidah Parjo pada bagian kewanitaannya. Parjo makin bernafsu melumat vagina Diana, perlahan parjopun memasukan lidahnya ke liang vagina Diana, sampai membuat Diana tersentak. Kejadian inipun tidak disia-siakan Dadang, dia mendokumentasikan ini dengan handycamnya. Diana yang tidak menyadari dirinya sedang direkam karna matanya terpejam. Udin yang melihat Dadang sedang merekam pun langsung meminta Diana menjilati Penisnya kembali. "Jilat lagi ia, jangan lupa disedot dong kontolnya biar makin ngaceng" Diana menjawab, "iaaaah aaaa..." Dadangpun lalu menanyakan Diana dengan manis, "Gimana enak ngga say di gangbang sama kami?" "iaaah.. enak... enak banget.. ahhh.. enak..". Dadangpun terus memancing pertanyaan-pertanyaan erotis kepada Diana.

Dadang: "Trus maunya diapain lagi ni say?"
Diana: "please terusin ajah.. enak banget diginiin"
Parjo: "hehe gue jilatin trs ia memek lo sambil gue kobok-kobok pake jari gue, pasti lo bakal makin enak, mau?"
Diana: "iaahh.. mau.. terserah ajah... aahh..mmh..

Parjo ternyata malah memasukan Dildo bergerigi ke vagina Diana dan menyolok-nyolok vagina Diana dengan cepat, Diana mendesah kenikmatan, "aaaahhhhh, terus... terus..." Parjo semakin liar, sambil mengobok-obok vagina Diana dengan dildo dia menjilati klitoris Diana. Salah satu tangan Parjo meremas-remas buah dada Diana dengan kasar, Udinpun tidak mau kalah dia meremas payudara satunya dengan kasar. "Gile teteknya sekel banget men, mana putingnya mancung, udah sange berat ni lonte", serunya. Lalu Dadangpun menanyakan pada Diana, "udah sange banget ia say, apa pengen dientot pakek kontol sekarang?". Diana yang sudah terlanjur ditengah-tengah kenikmatan tidak mungkin bisa menolak, "iah.. masukin kontolnya please... masukin ke memek aku.. udah ga tahan.. aaahh...". Dadang dan teman-temannya tertawa, "haha ternyata emang udah ga tahan ngincipin kontol kita satu-satu. masukin Jo biar ni lonte memeknya kita buat muncrat-muncrat." ujar Dadang. Dadang lalu meletakan handycam nya ditempat strategis agar bisa menyorot momen-momen Diana menikmati situasi ini. Siapapun yang melihat rekaman ini akan melihat ini bukanlah pemerkosaan, justru Diana lah yang memohon 3 pria ini untuk disetubuhi, pikir Dadang.

Parjo mendekatkan badannya diantara kaki Diana yang telah terbuka lebar, lalu memposisikan penisnya pada vagina Diana, perlahan dia mengusap-usap kepala penisnya pada vagina Diana, "hehehe gilee becek memeknya men,memek amoy becek banget ia ternyata klo lagi sange" ejek Parjo. Udinpun kembali memasukan penisnya ke mulut Diana dan memposisikan kepala Diana untuk maju mundur mengoral penisnya yang sudah sangat tegang. Disaat bersamaan, Parjo segera menghujamkan batang kemaluannya dalam-dalam dan menahannya didalam, "akhhhh gilaa men memek amoy mang legit, berasa dipijet didalem haha". Dinding vagina Diana berkedut-kedut seperti memijat-mijat batang kemaluan Parjo, "mmmhhhh..." pun melepaskan desahannya karna kenikmatan walau mulutnya sedang penuh dengan penis Udin. Parjo sangat menikmati ekspresi Diana yang terlihat binal tersebut, diapun semakin bersemangat memompa batang penisnya dengan cepat dan dalam-dalam. Tak mau ikut ketinggalan dalam permainan, Dadang mengarahkan tangan Diana untuk mengoral penisnya, sambil dirinya menetek pada payu dara Diana. Bibirnya yang tebal menempel pada puting Diana yang sudah menegang, lalu Dadangpun tidak segan-segan menggigit dan menghisap keras puting Diana. "mmmhh...mmh...mmmhh.." Diana mengalami kenikmatan hebat yang tidak dia pernah rasakan seumur hidupnya, Diana yang awalnya ketakutan justru sekarang hanyut dalam permainan bandot-bandot tua ini.

Parjo: "gileee gue dulu selalu bayangin ni amoy di gangbang ternyata bayangan gue jauh dari kenyatan, gue pikir ni cewe baek-baik, ternyata liar banget men"
Dadang: "hehe guekan dah bilang dari dulu, sebenernya ni cewe binal cuma sok suci aja, liat aja pakaiannya selalu yang mini-mini, pasti dia sebenernya pengen nunjukin bodynya hehe"
Udin: "hehe padahal gue pikir cuma mimpi bisa ngentot sama amoy secakep ini, dari dulu tiap dia lewat otong gue langsung tegang pengen ngewe ma ni cewe"
Dadang: "Pokoknya kita gilir ni cewe, tp inget utang gue lunas yee"
Udin: "seepp bos, klo barang bagus gini mah beres urusannya, ia ga Jo"
Parjo: "yoi men hahaha"

tidak sampai beberapa menit tubuh Diana mulai menegang, putingnyapun semakin mancung, bola matanya terlihat keatas, ekspresinya mengatakan hendak mengalami klimaks. Bandot-bandot tua ini pun langsung tidak menunggu lama, parjo terus menghentak-hentakan tubuhnya dan mendorong-dorong penisnya semakin dalam ke vagina Diana, "mau klimaks yee lu tar gue sodok-sodok dulu makin keras, awas lu ye ampe ngompol lagi" ujarnya. Dadangpun terkekeh-kekeh, sambil terus mengemut dan menghisap penis Diana. Udin tidak mau kalah dia meremas-remas kencang payu dara Diana sambil menunjukan ekspresi kenikmatan karna penisnya merasakan hangat mulut Diana. "akkhhh gilee men kocokan bibirnya, ini pasti sering nyepongin banyak orang, manteb banget" ujarnya. Parjo lalu menghujamkan dalam-dalam penisnya dan menahannya, lalu dicabut dengan cepat, setelahnya vagina Diana mengeluarkan semburan yang sangat dahsyat, "aaaahhhhh aq klimaksss!!! oh goshh!! ahhh...", tangan Diana meremas sprei kasur dengan erat saat mengalami ejakulasi hebat tersebut. "hehehe ngompol dia, muncrat mulu ui, pasti memeknya ga bisa menahan kehebatan kontol gue", ujar Parjo. Udin yang melihat kejadian ini, langsung mengocok penisnya sendiri, tak lama diapun memuncratkan spermanya ke mulut Diana, dan menyodok masuk kedalamnya. Spermapun muncrat kedalam mulut Diana, membasahi bibir Diana yang mungil itu. "ehehe enak bener men, bisa crot di mulut amoy, telen ia sperma gue, awas kalo ngga". Diana agak terbatuk batuk karna lengketnya sperma Udin yang menempel pada tenggorokannya, namun dia tetap memaksakan dirinya menelan semua sperma Udin. "gimana enak ga sperma gue", tanya Udin. Dianapun hanya mengiyakan saja perkataan Udin. "hehe kalo emang seenak itu, sekarang lu bersihin ni kontol gue pake lidah lu, jangan sampe sperma gue terbuang sia-sia", suruh Udin. Diana yang sudah kelelahan pun memaksakan dirinya untuk menjilati penis Udin dari kepala sampai batangnya berulang kali.

Parjopun meminta Diana untuk melakukan posisi woman on top, Diana pun hanya bisa menurutinya dengan badan yang sudah lunglai. Parjo menyuruh Diana memasukan sendiri penisnya ke vagina Diana. Dianapun mengarahkan penis Parjo yang masih menegang ke bibir vaginanya, tak lama kemudian dia memasukan penis Parjo dalam-dalam, "aaahhhhh", erangan nikmat keluar dari mulut Diana. Dadangpun menepuk keras pantat Diana, "Plak!". Ternyata Dadang menyuruh Diana menggoyangkan sendiri pantatnya. Dianapun memposisikan dirinya berjongkok diatas tubuh parjo, pelan-pelan mengangkat lututnya naik lalu turun, pelan-pelan namun membuat penis Parjo keluar masuk Vagina Diana. Udin yang melihat goyangan pantat Diana lalu menelan ludahnya, "gileee sekel banget tuh pantat mana mulus lagi jadi pengen gue sodok dari belakang", pikirnya. Karna pemandangan tersebut sudah cukup membuat penis Udin menegang kembali. Udin pun mendekati membisiki Dadang.

Udin: "eh Dang, gue pengen sodok tuh pantatnya, pengen gue obok-obok lubang pantatnya"
Dadang: "eh serius lu ,Din" agak kaget mendengar hal tersebut dari Udin
Udin: "seriusan gue Dang, keliatannya tuh lubang pantat masih perawan, jadi nepsong gue pengen nyodok"
Dadang: "eh gile, lu demen yang begituan?" masih setengah kaget
Udin:"iyee serius, kecuali kalo lo ga rela gue perawannin tuh bol nya"
Dadang: "yeee, yodah lu pake aja, tar gue yang nahan dia kalo berontak, langsung lu sodok yee ga pake lama, takutnya dia malah kabur"
Udin: "sep, tenang aja gue ahlinya"

Setelah perbincangan tersebut, Udin mengambil sedikit minyak zaitun dan mengoleskannya ke batang kemaluannya yang sudah menegang, sambil sedikit mengocok pelan penisnya. Udin memberikan kode pada Parjo untuk memposisikan Diana tersebut agar dipeluk Parjo. Parjo paham kebiasaan sobatnya ini yang ingin melakukan anal pada Diana. Parjo memeluk Diana dan menciumi bibir Diana. Dianapun membalas ciuman Parjo, namun pantatnya tetap bergoyang dan memompa penis Parjo. "ahhh.. ahhh.. emmhh.." desahan-desahan Diana terdengar disekitar kamar, seperti sebuah lagu merdu yang memanggil Udin untuk menghujamkan penisnya yang besar itu kedalam lubang anus Diana. Dadangpun segera mengambil posisi disamping Diana dan Parjo, sambil kedia tangannya meremas-remas payudara Diana, "manteb ni tetek kenyal-kenyal hehe mana putingnya bikin gue ga tahan pengen gue tarik kenceng kenceng", ujar Dadang. Diana ternyata semakin kenikmatan saat tangan Dadang mengerjai payudaranya, "aahhhh ahhh, trs sayang remes terus.. enaakk ahhhh.. ahhh..", gerakan pantatnyapun makin cepat, membuat penis Parjo menjadi semakin basah karna cairan kewanitaan Diana yang mengalir saat vagina Diana memompa penisnya. Udinpun memandangi pantat sekal Diana yang menggenjot-genjot naik turun , diapun sudah tidak tahan lagi. Udinpun mencengkram kedua bongkahan pantat Diana, dan meremas-remasnya. Diana belum mencurigai apa-apa, dia terus menggerak-gerakan pantanya karna gesekan penis Parjo pada liang vaginanya membawa kenikmatan yang amat sangat. Kelengahan Diana ini pun dimanfaatkan Udin, dia langsung memegang erat pantat Diana dan menghujamkan dalam-dalam dengan penuh paksaan kedalam lubang anus Diana. "AKHHHHHH!!!! SAKIT!!!! tolong berhenti keluarin dari pantat ku" Diana memekik kencang. Namun Udin tidak menghiraukan hal tersebut, dia malah memompa terus anus Diana dengan kasar, "enak tenan bol nya moy, masih seret, perawan ni pasti hahahaha". Dianapun meronta-ronta,namun Dadang dengan sigap memegangi Diana. Parjopun tidak tinggal diam, dia yang selama ini pasif hanya diam saja melihat penisnya dipompa memek Diana, sekarang dia mulai memompa memek Diana. Sekarang lubang vagina dan anus Diana dipenuhi batang penis Parjo dan Udin. Mereka memompa terus dengan kasarnya sehingga membuat tubuh Diana terguncang-guncang dengan hebat. "aahhh sakit, hentikan tolong", pinta Diana sambil menangis. Namun mereka malah menikmati segala raungan Diana dan tangisannya. "dah lu diem aja, ntar lu juga bakal nikmatin, pertamanya aja perih-perih entar juga lu keenakan sama kontol kite kite hehe". Dadangpun langsung memposisikan dirinya dekat kepala Diana, lalu menjambak rambut Diana dan mengarahkan batang kemaluannya ke bibir Diana, "emut ni kontol gue, biar tambah nikmat haha", Dianapun membuka mulutnya dan mengemut kontol Dadang. "mmmhh.. mmhh..." Diana cuma bisa meneteskan air mata. Dia diperlakukan begitu brutal oleh ketiga bandot tua ini. Mulutnya mengoral kontol Dadang yang hitam, Vaginanya dipompa oleh penis Parjo yang panjang sedangkan lubang anusnya di sodok-sodok oleh Udin. Diana hanya berharap penderitaan ini segera berakhir.

Setelah beberapa menit menerima perlakuan tersebut, rasa sakit yang dirasakan perlahan mulai hilang. Lubang anusnya mulai menerima perlakuan penis Udin. Apalagi ada 3 penis yang bergantian dan terus memompa dirinya, sehingga diapun mulain merasakan kenikmatan, erangan kesakitan dan air mata tersebut sirna. Mulai terdengar perlahan desahan-desahan kenikamatan yang keluar, "emmh.... emmhh..." Diana tidak bisa menyebunyikan ekspresi kenikmatan pada wajahnya. Hal ini disadari oleh Dadang,

Dadang: "gile ni cewe, ternyata doyan di anal, liat aje mukanya sange abis" ,sambil menyodok-nyodokan penisnya kemulut Diana
Udin: "Weh emang binal banget ni amoy satu, diem-diem nakal juga", sambil menepuk keras salah satu pantat Diana
Parjo: "Hehe sialan lu cui , gegara ngomong kayak gitu gue jd ga fokus, jd pengen klimaks gue bawaannyee"
Dadang: "gimana kalo kita munrat bareng-bareng toh lubangnya ada tiga hhehehe"
Udin & Parjo : "Ayok sapa takut"

Diana yang mendengar hal tersebut berusaha mencegah agar mereka tidak sampai klimaks didalam, kepalanya menggeleng-geleng dan matanya terlihat melotot kearah Parjo. Parjo yang menyaksikan hal tersebut malah semakin ingin mewujudkan aksinya, "udah lu trima aja enak lagi di crot didalem, ntar memeklu pasti suka. Dianapun berusaha semakin keras menggeleng-gelenkan kepala berharap Parjo tidak melakukan hal itu. Parjo kemudian mempercepat laju goyangannya, diikuti penis udin yang menyodok-nyodok anus Diana dengan brutal. Dadangpun memegang kepala Diana dengan kedua tangannya, dan menekan dalam-dalam keluar masuk untuk memompa penisnya. Parjopun lalu mengatakan kepada teman-temannya kalo dia dah pengen klimkas, seakan-akan menjadi aba-aba agar kedua temannya harus ikut berbarengan. "Ok coi gue juga mau klimaks ni mulut ngoralnye manteb bener", ujar Dadang. "Sip men, gue juga dah mau klimaks, emang ni bol seret bener, kontol gue ampe berasa banget dijepitnya". Tidak sampai semenit, mereka berteriak bersaut-sautan. "anjirrr guee klimaks meeen, akhhhh", ujar Udin. "Sama gue jugaa, akhhh" kata Dadang. "Njir ni perek memeknya bikin gue cepet keluar, akhhhh shit...akkhh". Dianapun merasakan batang penis mereka berkedut-kedut dan menyeburkan sperma. Ternyata tubuh Diana mengkhianatinya, diapun ikut klimaks berbarengan seakan-akan mereka sama-sama setuju untuk klimaks bareng. "eemhhhh...emmmhh..." badan Diana menegang dan tangannya merengut erat seprai kasur, dan kakinya menegang. Setelahnya tubuh Diana langsung ambruk, disertai sperma yang membasahi mulutnya, anusnya dan vaginanya. Diana terkapar tidak berdaya, setelah digangbang mereka bertiga. Namun itu belum berakhir, mereka bertiga masih belum puas dang menggilir Diana bergantian dengan posisi yang berbeda-beda. 4 jam lamanya Diana melayani nafsu bejat mereka, dirinya sudah tidak berdaya, mulutnya, vaginanya bahkan anusnya sudah merasakan penis mereka bertiga setidaknya 2-3x dengan posisi yang berbeda beda dan orang yang berbeda.Tubuhnya tidak lagi kuat karna melayani 3 bandot tua tersebut. Dia hanya berharap dirinya tidak hamil, karna dia sudah menerima sperma dari Parjo , Udin dan Dadang. Mereka bertiga terkekeh-kekeh menyaksikan Diana yang sudah tidak berdaya. Lalu meninggalkan Diana dikamar sendirian.

Dadang: "Dengan gini utang gue lunas ia", ujar Dadang.
Udin: "Iya lunas, kalo ada yang enak-enak kayak gini ajak-ajak lagi ia"
Parjo: "iye ajak dong jangan diem-diem bae"
Dadang: "sip beres, tp jangan comel nanti orang-orang tahu, qlo ketemu pecun ni diluar biasa aja, jangan aneh-aneh tar org tahu bahaya kita"
Udin & Parjo: sip bos

Selang beberapa saat Udin dan Parjopun berbenah dan pulang kerumah masing-masing. Dadang yang duduk disofapun tersenyum girang, dia lalu bersantai sejenak duduk disofa sambil menunggu Diana terbangun dari tidurnya karna kelelahan. Dia menyalakan rokok dan membuka-buka tas Diana. Dia melihat ponsel Diana dan melihat-lihat foto digallery Diana. Setelah dia melihat beberapa foto dalam gallery Diana, Dadangpun terlihat serius memandangi 1 foto.
Ternyata Dadang dari tadi merasa penasaran dengan 1 wanita yang sering muncul di foto bersama Diana. Ternyata itu adalah foto teman Diana yang bernama Putri. Putri adalah salah 1 teman dekat Diana yang cukup akrab, Putri juga merupakan seorang amoy dengan tubuh yang mungil namun punya payudara yang cukup besar, hidung yang mancung dan kulit yang putih mulus seperti Diana. Dadang ternyata sekarang sedang memutar otaknya, bagaimana caranya memanfaatkan Diana agar bisa menggiring putri untuk masuk dalam perangkapnya. Sambil terkekeh-kekeh dia membayangkan wanita seperti putri disetubuhi oleh dirinya. Seungguh bejat memang pikiran Dadang ini.


Namun bagaimana kelanjutan kisah ini, kita tunggu saja di PART 3 yang akan datang.

END PART 2

Sampai jumpa lagi guys terimakasih atas dukungannya, jika ada salah-salah kata dan kekurangan mohon harap maklum, doakan saja cerita ini semakin baik dan mendapat respon yang baik sehingga bisa terus berlanjut.
 
Part 3 sudah ter quote
PART 3 (LINK ALBUM LENGKAP FOTO DIANA)


mulustrasi - penampakan Putri dan Diana

Malam pun telah datang, Diana masih tergeletak telanjang dan banyak bekas sperma yang telah mengering di sekitar tubuhnya, lunglai dan tak berdaya. Dadang sengaja membiarkan Diana beristirahat, sambil asik terus membongkar-bongkar ponsel Diana. Dadang baru tahu kalau wanita seperti Diana mempunya teman yang cantik-cantik. "hmm, emang ia kalau burung itu selalu terbang dengan sesama jenis", kata Dadang dalam pikirannya. Dadang awalnya hanya iseng memainkan ponsel dan membuka gallery foto Diana, awalnya dia hanya melihat foto-foto membosankan seperti foto keluarga ataupun foto-foto hangout dengan teman-teman Diana. Namun setelah beberapa menit lamanya dia mengamati, timbullah rasa penasaran dan ketertarikan terhadap sosok amoy yang cantik parasnya, berhidung mancung, namun punya buah dada yang cukup ranum. Sosok yang diperhatikan oleh Dadang adalah salah satu teman dekat Diana, yang bernama Putri. Putri mempunyai paras yang cukup mempesona, dan kerap kali selalu mengenakan baju-baju yang memperlihatkan buah dadanya. Dadang yang awalnya hanya iseng sekarang mulai sedikit memperhatikan Putri ditiap foto yang dia lihat. Dadang lalu membayangkan apa jadinya jika putri bisa dia tunggangi layaknya dia menunggangi Diana, lamunan jorok Dadang semakin dalam dan dia terkekeh-kekeh sendiri dengan khayalannya. Fantasinya yang jorok, membuat Joni kembali bangkit dan menegang, "busyet padahal gue cuma ngelanjor, emang ni kontol ga ada otak udah konak aja", ujar Dadang. Namun cukup beruntung situasi Dadang saat ini, karna Diana masih ada dirumahnya. Dia tidak perlu lagi menonton video porno atau pergi mencari PSK untuk melampiaskan nafsunya.

Dadangpun beranjang pergi dari ruang tamu dan mendatangi kamarnya. Dia melihat Diana masih memejamkan mata dan terlihat sangat kecapekan. Dadang melihat sekujur tubuh Diana yang penuh sperma disertai keringat, rambutnya yang acak-acakan dan tertidur lemah di kasurnya yang tua dan bau. Dadang berfikir Diana pasti berbau tak sedap dan itu akan mengurangi kenikmatan saat kembali menggagahi Diana. Dadang lalu mengambil handuk di salah satu lemarinya, handuk baru yang masih berbau wangi dari laundry-an, tak lama dia meletakan handuk tersebut disamping Diana. Dadang mengelus-elus pantat Diana yang sekal, sambil berbisik ke Diana, "bangun say mandi dulu, biar harum dan cantik. Nanti kalo udah wangi lagi, gue kasih hadiah deh hehe" bisik Dadang. Diana kegelian saat Dadang membisikan kata-kata tersebut karna kumis Dadang menggesek-gesek belakang telinganya, dan Dadang juga cukup lembut mengelus-elus pantatnya. Diana pun terbangun, lalu mencoba menjaga jarak dengan Dadang sambil menutupi buah dada dan kemaluannya dengan tangannya.

Diana: "aku mau pulang, aku mau istirahat, please badanku lelah dan kotor, apa aku boleh pulang?", pinta Diana memelas kepada Dadang.
Dadang: "eit, ngga bisa gitu dong say, karna masih ada yang pengen gue tanyain ke elu".
Diana: "tanya? tanya apa..?" Diana cukup kebingungan dengan jawaban Dadang tadi.
Dadang: "udah mending lu mandi dulu sana yang wangi, ntar gue siapin pakaian yang cocok buat lu, jangan lama-lama, lu liatkan kontol gue udah ngaceng pengen ngentot sama lo"
Diana: "gosh.. lagi.. masa lagi..", jawab Diana yang sudah kelelahan dan ingin segera mengakhiri
Dadang: "Heh lo tuh dah jadi peliharaan gue, jadi lu nurut sama gue, paham lu! atau lu mau gue panggilin 10 orang lagi biar lu digilir rame-rame!" kata Dadang mengancam.
Diana: "ia.. paham, jangan please.. ia aku turutin maunya bapak..", jawab Diana ketakutan.

Diana lalu pelan-pelan berusaha bangkit dari ranjang, dan membawa handuk yang diberikan Dadang. Dia segera bergegas ke kamar mandi untuk segera membersihkan dirinya. Diana mengunci pintu kamar mandi, dan melihat sekeliling ruangan tersebut. Untuk ukuran bandot tua seperti Dadang yang cukup jorok berpenampilan, kamar mandinya cukup bersih dan nyaman. Diana merasa kamar mandi Dadang tempat terbersih didalam rumah Dadang. Diana lalu berdiri didepan kaca kamar mandi yang cukup lebar, pantulan dicermin memperlihatkan dirinya yang sudah sangat kotor dan berantakan. Baru kali ini dirinya digilir oleh 3 orang berkali-kali, bahkan dia harus merasakan anusnya diobok-obok oleh 3 pria hidung belang. Namun nasi sudah menjadi bubur, mungkin hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan nasibnya sekarang, percuma dirinya bersedih, dia harus kuat dan bisa menyembunyikan hal ini ke keluarganya dan juga teman-temannya. Setelah merenung, akhirnya Diana mandi dan membersihkan dirinya. Sisa-sisa sperma pun terbasuh sabun dan shampo, mengalir deras dipembuangan air. Diana mandi dengan bersih sehingga tubuhnya kembali terlihat mulus dan bersih seperti sedia kala. Diana memperhatikan dirinya yang cantik kembali, namun dia masih merasakan nyeri disekitar anus dan kemaluannya. "Tok Tok! buruan lama banget, baju lo gue taruh depan pintu", ujar Dadang. Suara tersebut mengagetkan Diana, lalu ia bergegas mengeringkan seluruh badannya dengan handuk, dan membuka pintu untuk mengambil pakaian yang disiapkan Dadang.

Ternyata Diana hanya mendapati satu kemeja lengan panjang polos berukuran besar, Diana mau tidak mau hanya mengenakan kemeja tersebut tanpa mengenakan dalaman apa-apa, lalu dia bergegas keluar dan menemui Dadang. Dadang tersenyum melihat Diana dan menyuruhnya untuk duduk dipangkuannya, "sini sayang duduk dipangkuan gue", ujar Dadang sambil menepuk-nepuk pahanya sendiri. Dadang saat itu sudah tidak berpakaian, dimana batang kemaluannya sudah menegang karna melihat Diana yang mulus baru keluar dari kamar mandi. Diana pun dengan ragu-ragu dan perasaan cemas duduk di pangkuan Dadang. Dadang mencium aroma tubuh Diana yang harum, "hmm.. wangi banget ni lonte gue hehe" ujarnya. Tangan dadang mulai bergerilya mengelus-elus paha Diana yang terbuka lebar, sekujur tubuh Diana langsung merinding mendapat perlakuan tersebut. Setelah beberapa lama mengelus-elus paha Diana, Dadang mulai mengarahkan pembicaraan ke arah Putri, teman Diana.

Dadang: "Heh lonte, gue mau nanya soal foto yang ada di hape lo"
Diana: "Hape? Foto? maksudnya gmn?", tanya Diana kebingungan.
Dadang: "Ini lu lihat, difoto ini ada 1 cewe seksi, gue pengen lu cerita semua soal dia", ujar Dadang sambil menunjuk Putri pada foto yang dimaksud.

Diana kaget saat Dadang menunjuk orang yang dimaksud adalah salah satu teman baiknya. Diana takut untuk menjawab, dia cemas bila dia bicara nanti akan membuat temannya tersebut terlibat dalam permasalahan ini. "Apa sih yang ada dipikiran bandot tua ini, duh kenapa nanya-nanya soal temen gue", gumam Diana dalam hatinya. Diana yang berfikir terlalu lama akhirnya terkejut dengan serangan mendadak Dadang. Dadang dengan cepat mencubit keras kedua puting diana, sampai Diana memekik keras, "aaahhhhh!!! sakit...". Namun jari-jari Dadang terus menyerang puting Diana dengan memelintirnya dan menariknya sangat keras. "Cepet lonte lu jawab, awas kalau ada yang lu tutup-tutupin", ujar Dadang.

Lanjutan

Diancam sedemikiran rupa, mau tidak mau Diana membeberkan semua soal Putri. Putri adalah sosok yang menarik dengan tinggi tubuh 170cm, langsing dan seksi kegiatan senam dan fitnes nampaknya yang membuat tubuhnya seperti itu, dengan wajah yang oval, paras yang imut dan rambut lurus panjang seperti ciri khas amoy lainnya, kulitnya pun mulus dan putih seperti kulit Diana. Namun Putri memiliki kenakalan yang tidak dimiliki Diana, dimana Putri sejak zaman SMA nya sudah melepas keperawanaannya. Putri ternyata memiliki sifat hypersex, dia mudah sekali terangsang apalagi bila telinganya bagian belakangnya ditiup. Putri kerap kali suka melakukan masturbasi sendiri dikamar mandi kantor. Rahasia ini hanya diketahui oleh Diana, terlebih Diana merupakan teman yang sangat dekat untuk Putri, kadang putri suka blak-blakan dan pernah melakukan video call saat dirinya sedang tidak berbusana, memamerkan lingerie ataupun sering mengirimkan video nakalnya dengan pacarnya. Setelah Dadang mendengar hal tersebut giranglah dia, karna dia berfikir bahwa putri adalah sosok yang lugu dan polos. Membayangkan cerita Diana tentu saja membuat Dadang menjadi berfantasi untuk bersetubuh dengan Putri. "weleh-weleh ternyata setelah gue denger cerita lo, lo temenan sama yang binal-binal juga, wajar c yang binal memang selalu berkawan dengan yang serumpun". Mendengar hinaan tersebut Diana merasa tidak terima, walau dia berteman dengan Putri dia tidak berkelakuan nakal seperti teman dekatnya itu. "engga aku ngga kayak git... aaakhhh!! mmphhh... mmmhhh" , belum selesai Diana bicara, Dadang langsung menjabak putri dan mendorong kepala Diana, dan mendorong kontolnya kearah bibir Diana. "ah banyak omong lu perek, dah isep dulu ni kontol gue", ujar Dadang. "mmphh... mmpphhh", Diana mengulum dengan paksaan Dadang dimana kepalanya ditarik mundurkan kearah kontolnya sambil menjambak-jambak rambut Diana.

Dadang sangat menikmati momen tersebut, sambil menikmati kuluman dan servis bibir Diana, pikiran Dadang mulai melancarkan strategi. Akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi Putri melalui whatsapp Diana. Dadang akan coba untuk memancing Putri sambil berpura-pura menjadi Diana. Begini isi obrolan chat mereka.

Diana(Dadang yg menggunakan HP Diana): Hi cantik lg apa ni?
Putri: tumben muji cantik hehe, lg gabut aja ni. Kenapa ci?
Diana: lho kok gabut, ga lagi sama cwonya?
Putri: lg ga ni, padahal lagi sange berat hehe
Diana: nah lho? dari pada gabut mau cici kasih tontonan bagus ga?
Putri: tontonan bagus? apa tuh ci, kalau video bokep ga gitu doyan
Diana: ngga lah, ini live kok hehe
Putri: hah? live emang siapa yang main?
Diana: akulah, Put.
Putri: hah?? masa ?? bukannya cici ga suka share gituan ia?
Diana: Ia biasanya, cuma kali ini khususdeh buat kamu,Put biar kamu happy.
Putri: ah masa? mana coba liat? mau dong mau..
Diana: yaudah aku video call ia, tapi sori kalo ga ngomong soalnya lagi sibuk nyepong nih
Putri: Ah cici bisa aja hehe, yaudah telpon ia.

Setelah mengakhiri pembicaraan di chat, Dadang tersenyum licik. Satu dari rencananya berjalan dengan mulus semulus kulit Diana yang sedang menyepong dirinya. Diana yang sibuk menyepong Dadang tidak menyadari bila Dadang telah menggunakan ponselnya. Setelah itu Dadangpun segera menghubungi Putri, sambil mengarahkan kameranya kearah Diana. Putri yang saat itu sedang dirumahnya langsung mengangkat panggilan tersebut tanpa rasa curiga. Putri yang sedang tersenyum saat menerima panggilan telpon tersebut spontan kaget karna dia melihat Diana sedang mengulum penis seorang laki-laki. "ci ci.. oh my gosh.. cici lagi ngemut punya siapa tuh??" tanya Putri.


mulustrasi: video call Putri & Diana (klik untuk download)

Diana berusaha menoleh untuk melihat siapa yang menanyakan hal tersebut, suaranya terdengar sangat akrab, namun dia hanya ingin memastikan itu bukan suara Putri. Namun Dadang yang melihat reaksi Diana tersebut spontan langsung menahan kepala Diana dan menekannya lebih kedalam. Penis Dadang yang cukup besar itupun semakin memenuhi mulut Diana sampai menyodok kedalam tenggorokannya. "udah lanjutin aja sayang, bentar lagi mau muncrat ni", seru Dadang. Putri tidak mendapatkan jawaban dari Diana dan hanya mendengar suara Dadang dari telponnya, karna adegan tersebut Putri merasa hal itu membuat dia terangsang. Putri sangat mudah terangsang terlebih saat dia awalnya menyangka Diana tidaklah senakal dirinya. Putri pun mulai merasa tubuhnya sudah merasa horny karna dia melihat sahabatnya, sedang mengoral seorang pria. "Ah cici bikin aku sangee aja ni, jadi pengen tahu.", ucap Diana. Dadang yang mendengar hal itupun terkekeh-kekeh dalam hatinya, Dadang merasa rencananya menjebak putri agar putri merasa sange pun berhasil. Dadang lalu duduk disofanya sambil mengangkang dan meminta Diana berlutut di lantai sambil menjilati penisnya dari bawah sampai keatas berulang-ulang. "Jilatin kontol aku dong say, emut juga ia bijinya.", perintah Dadang sambil memeloti Diana untuk mengintimidasinya. Dianapun menuruti permintaan Dadang, walau Diana tahu kamera hape yang dipegang Dadang sedang mengarahkan pada dirinya. "slurpp...slurpp... mmm...mmhh", lidah diana menyapu lembut batang kemaluan Dadang berulang-ulang. "Ahhhh enak banget, terus sayang jilatin yang liar" seru Dadang keenakan. "mmmhh... sluurppp...ahh.." Diana mempercepat gerakan lidahnya naik turun, dan menjilati kepala kontol Dadang berulang-ulang seperti menjilati lolypop. Putripun semakin horny melihat hal itu, diam-diam Putri membaringkan badannya pada kasur dab memasukan tangannya kesela-sela bajunya dan mulai meremas-remas payudaranya, "ahhh", lirih putri pelan. Dadang yang mendengar hal tersebut pun menyadari bahwa Putri telah terpancing, dia harus memancingnya lagi agar Putri melakukan masturbasi sambil telanjang. "ah resek, cici bikin aku sange aja ni, ahhh...", Putri tanpa sadar mulai membuka branya dan meremas-remas payudaranya sendiri,"ahh emmhh.. enak banget.." desah Putri sambil menonton adegan Diana menservice Dadang. Putri mulai memelintir puting-putingnya, matanya memejam dan mulutnya menga-nga karna menikmati onani yang dia lakukan.


mulustrasi: video call Putri & Diana (klik untuk download)

Putri lalu menurunkan tangannya ke paha dari atas ke bawah, dan dia mendesah, "Akh… enak sekali!". Putri meneruskan aksinya sampai ke kemaluannya, diraba klitorisnya, dan digosok-gosok. Desahannya pun semakin keras "ahhh, enak banget, pengen dimasukin kontolmu Jafar", Putri sudah sange berat sampai-sampai dia membayangkan sedang melakukan foreplay dengan pacarnya Jafar. "ummmhh terus sayang, aku pengen kontolmu yang gede itu Jafar sayang, please masukin kontol besarmu sayang..", Putri terlihat sudah sange berat sampai tidak peduli desahannya terdengar oleh Diana dibalik telpon. Putri yang sudah horny beratpun melepaskan celana yang dikenakannya, dia sekarang bersandar di sandaran tempat tidur dengan posisi mengangkang dan telanjang bulat. Kaki Putri terbuka lebar sehingga memperlihatkan memeknya yang sudah amat becek, memek putri tidak memiliki bulu-bulu karna Putri rajin sekali mencukurnya. Sambil melihat Diana yang menilati dan mengulum batang kemaluan Dadang, Putri sudah tidak tahan lagi sambil memegang ponsel, tangan yang satunya mengarahkan jari tengahnya ke klitoris dan memainkannya "cep...cep..." terdengar bunyi becek dari memek Putri. Dadang hanya bisa mendengar hal tersebut dari ponselnya, Dadang tidak berani menampakan wajahnya, agar Putri tidak menyadari siapa pria yang sedang dilayani oleh Diana. Namun Dadang memang licik dari awal pembicaraan Dadang sudah mengaktifkan rekaman pada panggilan tersebut. Dadang bisa menontonnya nanti pikirnya, sekarang yang lebih penting bagaimana menjebak Putri lebih dahulu.


mulustrasi: Kuluman Diana (klik untuk download)

Putri mempercepat permainan jari-jarinya dan sekarang dia sudah mulai memasukan jari tengahnya kedalam vaginanya, dan dia mendesah, “Ah.. ah.. ah..” karena merasa nikmat. Putri cukup lama mengocok jari tengahnya kedalam klitorisnya. Tak lama kemudian terdengar suara Dadang dari telpon yang dipegang Putri, "Say aku udah mau keluar ni, telen ia peju nya", seru Dadang sambil mempercepat kepala Diana naik turun kearah penisnya. "mmphh..mmmphhh.." ,Diana merasa kelabakan dengan kecepatan tersebut, bibirnya yang mungil terus mengulum batang kemaluan Dadang, dia merasakan batang kemaluan tersebut mulai makin menegang dan berkedut-kedut. Putri yang mendengar dan melihat hal tersebutpun mulai memasukan kedua jarinya ke vaginanya, dan mengocoknya dengan cepat. Putri merasa adegan tersebut mendorongnya untuk segera klimaks., "aahh uummm.. mau klimaks juga... umm.. sedikit lagi sayang.. ahh.." desah Putri. Beberapa menit berselang, Dadang merasa ada dorongan yang kuat pada batang kemaluannya, Dadang merasa dirinya akan klimaks, diapun langsung melolong panjang, "aarhgghhhhh gw klimaks!!! ", tubuh Dadang menegang dan dia menekan keras-keras kepala Diana ke batang kemaluannya. "crott..crott.." sperma Dadang dimuntahkan kedalam mulut Diana, sampai membuat Diana terbatuk-batuk. Sperma tersebut cukup banyak sampai-sampai luber keluar. "telen semua ia say peju gue", perintah Dadang. Dadangpun melepaskan cengkramannya pada kepala Diana, dan membiarkan Diana untuk menelan spermanya, beberapa sperma yang ditadah oleh tangan Dianapun diminta Dadang untuk ditelannya. Putri yang melihat adegan tersebut dari kameranya, spontan langsung menegang, badannya makin panas karna rasa horny yang tidak lagi kuat dia bendung, tubuhnya menegang Putripun mendesah keras, "aahhhhhhh!!!!! aq klimaaakkssss... ahhh". Dari vagina Putri keluar air yang menyemprot cukup banyak, terlihat air tersebut membasahi kasur Putri. "aahhh...aahhh" Putri melenguh keenakan, tubuhnya lemas, dan vaginanya pun sudah becek sekali.


mulustrasi: Putri (klik untuk download)

Diana hanya bisa melihat sahabatnya saat adegan klimaks tersebut berlangsung, Diana merasa amat bersalah karna dia tidak bisa memberitahukan sahabatnya bahwa dia sedang dijebak oleh bandot tua ini. Dadang terkekeh-kekeh mendengar suara Putri yang melenguh keenakan dari ponsel Diana. Dadang merasa rencananya berjalan dengan mulus, dia pun segera mematikan ponselnya untuk menyudahi rencana jahatnya. ""hehehe temen lu sekarang dah digenggaman gue, ternyata temenlu sangean banget ia, liat lo lagi ngemut kontol gue dia ga ada ngerasa curiga apa-apa", senyumpun menyeringai dari bibir Dadang. Diana hanya bisa menundukan kepala, mendengar kata-kata Dadang barusan. Diana tidak bisa lagi membayangkan apa yang akan diperbuat Dadang selanjutnya pada dirinya dan temannya tersebut.

Bersambung
 
hmm sayang ya... gimana kalau saya coba remake? tapi kira2 boleh kah?

ada saran? soalnya jelas sepertinya sulit ngehubungin si TSnya....

atau diambil temanya aja tp alurnya sedikit dimodif terus namanya juga diganti?
 
Iya Hu dilanjut ke Putri...
Sayang blm sampe tamat dah di band...
 
hmm sayang ya... gimana kalau saya coba remake? tapi kira2 boleh kah?

ada saran? soalnya jelas sepertinya sulit ngehubungin si TSnya....

atau diambil temanya aja tp alurnya sedikit dimodif terus namanya juga diganti?
Setuju alur nya tetap aja, terserah mau ganti atau gak nama nya, mohon untuk meneruskan ceritanya suhu🙏🙏, sayang aja bagus ceritanya..
 
jangan menaruh harapan haha.

wacana saja, masih dipikirin juga enaknya gimana.
 
saya sih udah hubungin TSnya di IGnya , dia bilang nanti akan buat ID baru untuk nerusin ceritanya. Jadi sabar aja menunggu.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd